ANALISIS BRAND SWITCHING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Analisa Perilaku Konsumen terhadap Merek Deterjen dengan Markov Chain dan Biplot (Studi Kasus: Sartika Swalayan, Jl. Sukowati, Gemolong - Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat. Pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan shampo merek

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA SWALAYAN INDOMARET (Studi di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo) SKRIPSI

ANALISIS POSITIONING NOTEBOOK ACER BERDASARKAN PERSEPSIAN KONSUMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN PRODUK KEBAB TURKI BABA RAFI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Analisa Market Share Awal. Dari perhitungan pemilihan merek produk dapat diketahui bahwa tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. peluang bagi pelaku bisnis. Tantangannya, perusahaan harus tetap survive

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen atau pelanggan sepertinya akan menjadi suatu trendsetter

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Pengujian Validitas Konstruksi Pengujian Validitas Isi Pengujian Validitas Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP MUTU PELAYANAN. (Studi Pada Konsumen Swalayan Soponyono. dan Istana Kraksaan Probolinggo) SKRIPSI

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

PENGARUH KEMASAN, MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO PANTENE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI RAHAP PUTRA SWALAYAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bagi perusahaan merek dan segala yang dimilikinya merupakan asset yang

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POLIS ASURANSI AXA MANDIRI DI KLATEN

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KARTU CDMA DAN GSM (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC (Studi Pada Dealer Yamaha dan Honda di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) SKRIPSI

AHMAD YUNI ANDI NURWAKHID NIM. B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

Analisis Rantai Markov Untuk Memprediksi Perpindahan Merek Shampoo Di Hypermart Swalayan Manado Town Square

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR TRAIL KAWASAKI KLX 150

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

RINGKASAN EKSEKUTIF INDRIANA INDRA, KIRBRANDOKO ARIEF DARYANTO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN YAMAHA VIXION DI KOTA MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN DAN CERITA KE CERITA TERHADAP LOYALITAS MEREK KARYA ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN. memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

PENGARUH ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK TOSHIBA. Gesit Sukma Arif Wibowo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

SKRIPSI. Oleh : PRADANA BAGUS R

Transkripsi:

ANALISIS BRAND SWITCHING UNTUK MEMPREDIKSI MARKET SHARE DAN SEGMENTASI TERHADAP JENIS MEREK SHAMPOO DENGAN MARCOV CHAIN DAN CLUSTER ANALYSIS (Studi Kasus: Toserba Swalayan MITRA Kartasura) Hafidh Munawir 1, Sudjalwo 2, Nur Jariah 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Surakarta E-mail : hafidh2001@yahoo.com Abstraksi Toserba Swalayan MITRA Kartasura merupakan salah satu sarana bagi konsumen memperoleh produk yang mereka butuhkan, termasuk produk shampoo. Agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, maka pihak swalayan perlu menetapkan strategi yang tepat agar konsumen tidak beralih ke swalayan yang lain sehingga memperoleh laba yang optimal. Salah satu caranya yaitu dengan mengetahui perilaku pembelian konsumen, khususnya kemungkinan adanya brand switching terhadap produk shampoo (yang terdapat bermacam-macam merek).perilaku perpindahan ke merek lain oleh konsumen dapat mempengaruhi market share tiap-tiap merek shampoo. Untuk memprediksi market share tiap-tiap merek shampoo pada periode tertentu dapat menggunakan marcov chain analysis. Sedangkan, untuk mengelompokkan konsumen dan mengetahui karakteristik kelompok konsumen yang banyak menggunakan merek shampoo tertentu dapat menggunakan cluster analysis, yang didahului dengan mengetahui atribut yang lebih diprioritaskan konsumen dalam memilih satu merek shampoo berdasarkan indeks sikap. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa market share produk shampoo terbesar pada bulan November dan Desember 2006 adalah merek Sunsilk yaitu sebesar 23% dan 23,12%, serta untuk bulan Januari 2007 market share terbesar tetap dikuasai merek Sunsilk yaitu sebesar 23,05%. Atribut/faktor yang menjadi prioritas utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli shampoo adalah manfaat/hasil yang terdapat pada shampoo. Sedangkan kelompok konsumen yang paling dominan adalah konsumen yang berada pada cluster 4 yang merupakan konsumen golongan usia remaja dengan pendapatan rendah. Kata Kunci : marcov analysis; merek shampoo; toserba. Pendahuluan Swalayan merupakan salah satu macam dari bentuk perusahaan, dengan tujuan untuk memperoleh laba yang optimum melalui kegiatan jasa berupa memberikan pelayanan kepada konsumen dengan menyediakan dan menjual produk yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk mencapainya, maka setiap swalayan bersaing untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sehingga dapat memuaskan konsumen, yang pada akhirnya dapat memenangkan persaingan di bidang usaha ini. Namun, salah satu permasalahan yang sering terjadi yaitu apabila produk yang diinginkan tidak tersedia atau kehabisan persediaan. Hal ini dapat menyebabkan konsumen beralih ke swalayan yang lain. Oleh karena itu, pihak swalayan perlu memprediksi produk yang diminati dan sering dicari pada saat ini maupun pada periode yang akan datang. Keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap suatu produk selalu berubah-ubah. Ketika konsumen melakukan pengambilan keputusan untuk memilih atau membeli suatu produk dengan merek tertentu pasti terpengaruh oleh berbagai pertimbangan. Hal ini pasti mengakibatkan perubahan pangsa pasar satu produk tertentu, terlebih lagi sekarang banyaknya produk sejenis dengan merek yang berbeda beredar di pasar. Dengan demikian, para konsumen dapat dengan selektif dan bijaksana dalam menentukan pilihan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas berbagai atribut yang dimiliki (seperti: pelayanan dan fasilitas) agar jumlah pelanggan bertambah, kepuasan konsumen terpenuhi, dan meningkatkan jumlah penjualan sehingga laba yang diperoleh maksimum. Agar konsumen tidak beralih ke produk sejenis dengan merek lain, produsen harus mampu menciptakan produk dengan atribut-atribut yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, produsen juga harus mampu menganalisa faktor-faktor yang menjadi sebab konsumen memilih merek tertentu. Dengan atributatribut dan faktor-faktor tersebut produsen akan mampu menciptakan citra yang baik pada produknya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen memenangkan pangsa pasar bahkan menjadi market leader untuk produk sejenis. Oleh karena itu, perlu adanya prediksi market share agar tingkat penjualan dapat optimal I-88

Landasan Teori Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1997: 8). Segmentasi pasar adalah membagi-bagi pasar secara jelas menjadi kelompok pembeli yang jelas dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku berbeda yang membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Sedangkan segmen pasar adalah kelompok konsumen yang memberikan reaksi serupa terhadap seperangkat usaha pemasaran (Kotler dan Armstrong, 1997: 46). Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya: keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Dari perbedaan-perbedaan ini dapat dilakukan segmentasi pasar. Beberapa variabel utama untuk mensegmentasikan pasar adalah(umar, 2000: 45-46): i. Komponen Geografis, seperti: komponen bangsa, negara, propinsi dan kabupaten/kotamadya. ii. Komponen Demografis, seperti: komponen usia dan tahap daur hidup, jenis kelamin, pendapatan dan pendidikan. iii. Komponen Psikografis, seperti: kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian. iv. Komponen Perilaku, seperti: kesempatan, manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Empat unsur dalam bauran pemasaran yang biasa dikenal dengan 4P, yaitu (Kotler, 1997: 82-83): a. Product (Produk), penawaran berwujud dari perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. b. Price (Harga), jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. c. Place (Tempat), termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. d. Promotion (Promosi), meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisa, dan pelaporan data yang sistematis dan temuantemuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan (Kotler, 1997: 100).Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 1996: 117): Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendifinisikan suatu variabel. Daftar pertanyan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu (Nugroho, 2005: 67). Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner (Nugroho, 2005: 72). Cluster biasanya digunakan untuk melakukan proses segmentasi sejumlah responden atau konsumen berdasarkan ciri-ciri sejumlah atribut yang ada. Metode pengambilan sampel dimana sampel diambil secara acak (random) berdasarkan pengelompokkan-pengelompokkan tertentu. Semua anggota dalam kelompok memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel cluster. Analisis cluster terdri dari dua metode, yaitu (Santoso, 2001: 47-49): a. Hierarchical Cluster b. K-Mean Cluster David A. Aaker mendefinisikan ekuitas merek sebagai seperangkat aset dan liabilitas merek yang berhubunan dengan sebuah merek, nama, simbol yang menambah dan mengurangi nilai yang disediakan produk atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan. Asset dan liabilitas ini dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu (Umar, 2000: 253 254): 1. Brand Loyalty (Loyalitas Merek). 2. Brand Awareness (Kesadaran Merek). 3. Perceived Quality (Persepsi Kualitas). 4. Brand Ascociation (Asosiasi Merek). 5. Other Propriety Brand Assets. I-89

Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Swalayan MITRA yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 18, Kartasura. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner (angket) dan Wawancara. Sedangkan kerangka pemecahan masalah dapat dilihat di gambar 1. Gambar 1. Kerangka pemecahan masalah I-90

Hasil dan pembahasan Dari hasil pengolahan data prediksi market share bualan desember 2006 (seperti terlihat di tabel 1), terjadi penurunan pangsa pasar untuk merek Clear, Dove, Pantene, Emeron, dan merek lainnya. Penurunan pangsa pasar untuk merek Clear, Dove, dan Emeron kurang dari 1%, untuk merek lain mengalami penurunan pangsa pasar lebih dari 1%, tepatnya 1,33% (dari 2% ke 0,67%). Merek Pantene mengalami penurunan pangsa pasar lebih dari 3%, yaitu sebesar 3,82% (dari 15% ke 11,18%). Merek Clear mengalami penurunan sebesar 0,31% (dari 18% menjadi 17,69%). Penurunan pangsa pasar untuk Dove lebih rendah dibandingkan dengan merek Clear, yaitu 0,15% (dari 8% menjadi 7,85%). Sedangkan, merek Emeron pangsa pasar menurun sebesar 0,80% (dari 4% ke 3,2%). Peningkatan pangsa pasar terjadi pada merek Lifebuoy, Rejoice, Sunsilk, dan Zinc. Peningkatan pangsa pasar untuk merek Rejoice dan Sunsilk kurang dari 1%. Pangsa pasar merek Rejoice meningkat 0,40% (dari 9% menjadi 9,40%), sedangkan 0,12% untuk merek Sunsilk (dari 23% menjadi 23,12%). Merek Lifebuoy dan Zinc mengalami peningkatan pangsa pasar lebih dari 1%, dimana untuk merek Lifebuoy pangsa pasar meningkat sebesar 2,78% (dari 12% menjadi 14,78%), sedangkan peningkatan pangsa pasar tertinggi terjadi pada merek Zinc yaitu sebesar 3,10% (dari 9% menjadi 12,10%). Tabel 1. Prediksi Market Share Des 2006 Merek Pangsa Pasar Awal bulan Pangsa Pasar Brand Switching November dalam % bulan Desember dalam % Indikasi Clear 18,00 17,69 Menurun Dove 8,00 7,85 Menurun Emeron 4,00 3,20 Menurun Lifebuoy 12,00 14,78 Meningkat Merek lain 2,00 0,70 Menurun Pantene 15,00 11,18 Menurun Rejoice 9,00 9,40 Meningkat Sunsilk 23,00 23,12 Meningkat Zinc 9,00 12,10 Meningkat Total 100,00 100,00 (Sumber: data yang terolah) Sedangkan pada bulan Januari 2007 (seperti terlihat di Tabel 2), terjadi penurunan pangsa pasar terjadi pada merek Clear, Dove, Lifebuoy, dan Rejoice. Merek Clear, Dove, dan Rejoice penurunan pangsa pasar kurang dari 2%, merek Clear sebesar 1,79% (dari 18% ke 16,21%), pangsa pasar merek Dove berkurang 1,95% (8% ke 6,05%). Merek Rejoice terjadi penurunan pangsa pasar sebesar 1,86% (dari 8% ke 6,14%). Sedangkan penurunan pangsa pasar merek lifebuoy kurang dari 1%, yaitu sebesar 0,11 (dari 7% ke 6,89%). Merek yang mengalami peningkatan pangsa pasar adalah Emeron, Pantene, Sunsilk, Zinc, dan merek lain. Peningkatan pangsa pasar yang kurang dari 1% yaitu pada merek Pantene dan merek lain. Merek lain mengalami peningkatan sebesar 0,05% (dari 6% menjadi 6,05%), pangsa pasar merek Pantene meningkat sebesar 0,19% (dari 22% ke 22,19%). Pangsa pasar merek Emeron meningkat sebesar 1,24% (dari 5% menjadi 6,24%). Untuk merek Sunsilk, pangsa pasar meningkat sebesar 2,05% (dari 21% menjadi 23,05%). Sedangkan, merek Zinc mengalami peningkatan pangsa pasar tertinggi, yaitu sebesar 2,18% (dari 5% menjadi 7,18%). Tabel 2. Prediksi Market Share Jan 2007 Merek Pangsa Pasar pada Bulan Pangsa Pasar untuk Bulan Desember dalam % Januari dalam % Indikasi Clear 18,00 16,21 Menurun Dove 8,00 6,05 Menurun Emeron 5,00 6,24 Meningkat Lifebuoy 7,00 6,89 Menurun Merek lain 6,00 6,05 Meningkat Pantene 22,00 22,19 Meningkat Rejoice 8,00 6,14 Menurun Sunsilk 21,00 23,05 Meningkat Zinc 5,00 7,18 Meningkat Total 100,00 100,00 Dari hasil pengolah data, diperoleh bahwa tanggapan terbesar responden setelah menggunakan produk adalah pada atribut manfaat/hasil yang memiliki nilai atribut sebesar 3,54. Sedangkan, yang terendah adalah atribut bentuk botol dengan nilai 2,12 (Tabel 3). I-91

Sedangkan nilai atribut dari variabel keyakinan terbesar adalah manfaat/hasil, yaitu sebesar 6,93 dan atribut dengan nilai terendah terdapat pada atribut bentuk botol (Tabel 4). Tabel 4. Nilai Atribut dari Variabel Evaluasi Atribut Jumlah Responden di Peringkat (orang) Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 Nilai Atribut Harga 27 23 13 17 6 6 4 4 594 5,94 Merek 14 16 25 13 14 12 5 1 542 5,42 Bentuk Botol 0 1 4 5 9 15 28 38 95 0,95 Isi Botol 0 3 13 21 29 16 16 2 402 4,02 Keharuman Produk 2 17 22 18 21 14 2 4 491 4,91 Manfaat/Hasil 56 20 6 6 4 7 1 0 693 6,93 Variasi Komp. Unsur 1 18 14 13 11 15 21 7 421 4,21 Promosi 0 1 3 7 6 16 24 43 223 2,23 nilai sikap konsumen bernilai 100,61 termasuk dalam kategori sikap baik. Dimana, nilai sikap konsumen terhadap tiap atribut tertinggi pada atribut manfaat/hasil yaitu sebesar 27,72 dan untuk nilai terendah terdapat pada atribut bentuk botol yang hanya bernilai 3,8 (Tabel 5). Tabel 5. Nilai Sikap Konsumen Atribut Tabel 3. Nilai Atribut dari Variabel Keyakinan Atribut Jumlah Responden tiap Total Nilai Tanggapan (orang) Nilai Atribut 1 2 3 4 Harga 9 55 26 10 263 2,63 Merek 10 51 29 10 261 2,61 Bentuk Botol 6 29 36 29 212 2,12 Isi Botol 8 66 16 10 272 2,72 Keharuman Produk 22 61 12 5 300 3,00 Manfat/Hasil 56 43 0 1 354 3,54 Variasi Komp. Unsur 25 57 18 0 307 3,07 Promosi 7 50 35 8 256 2,56 Nilai Atribut Keyakinan (1) Nilai Atribut Evaluasi (2) Keyakinan Ideal (3) AB =(b i )(e i ) Total = (2)x(3) Harga 2,63 5,94 4 15,62 23,76 Merek 2,61 5,42 4 14,15 21,68 Bentuk Botol 2,12 0,95 4 2,01 3,8 Isi Botol 2,72 4,02 4 10,93 16,08 Keharuman Produk 3,00 4,91 4 14,73 19,64 Manfat/Hasil 3,54 6,93 4 24,53 27,72 VariasiKomp. Unsur 3,07 4,21 4 12,92 16,84 Promosi 2,56 2,23 4 5,71 8,92 Jumlah 100,61 138,4 Cluster Analysis Dari asil pengolahan cluster analysis (tabel 6), dapat diketahui bahwa jumlah responden untuk tiap-tiap cluster yaitu pada cluster 1 sebanyak 41 responden, cluster 2 sebanyak 7 orang, cluster 3 sebanyak 9 responden, dan pada cluster 4 sebanyak 43 responden. Tabel 6 Number of Cases in Each Cluster Cluster Valid Missing 1 2 3 4 41.000 7.000 9.000 43.000 100.000.000 (Sumber: data yang terolah) I-92

Dengan penafsiran untuk tiap-tiap cluster yang terbentuk sebagai berikut: i. Cluster 1, berisi responden wanita dengan usia antara 23 30 tahun, pendidikan terakhir SMU, bekerja sebagai wiraswasta, dan memiliki pendapatan kurang dari Rp. 750.000,00. Dekat dengan tempat tinggal yang menjadi alasan kelompok ini berbelanja di Toserba Swalayan MITRA Kartasura, dalam sebulan berbelanja antara satu dua kali, dengan pengeluaran antara Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00 setiap kali berbelanja, dan mereka kebanyakan menyukai dan selalu mencoba produk baru. Dari ciri-ciri tersebut, cluster 1 dapat disebut golongan usia remaja dengan pendapatan rendah. ii. Cluster 2, berisi responden wanita yang usianya antara 17 22 tahun, dan berstatus sebagai mahasiswa dengan pendidikan terakhir SMU, mereka memiliki uang saku antara Rp. 51.000,00 Rp. 100.000,00 per bulan. Alasan kelompok ini berbelanja di toserba swalayan MITRA Kartasura adalah harga yang relatif murah, mereka berbelanja di tempat ini antara satu dua kali dalam sebulan, dengan pengeluran antara Rp. 51.000,00 Rp. 100.000,00 tiap kali berbelanja, dan cenderung menyukai dan selalu mencoba produk baru. Dari ciri-ciri tersebut, cluster 2 dapat disebut golongan usia remaja yang relatif tinggi dalam segi materi (uang saku). iii. Cluster 3, berisi responden wanita yang berusia antara 31-40 tahun, yang memiliki pendidikan terakhir SMP, memiliki pendapatan kurang dari Rp. 750.000,00. hara yang relatif murah merupakan alasan kelompok ini berbelanja di Toserba Swalayan MITRA Kartasura, mereka berbelanja lebih dari dua kali tiap bulannya, dengan jumlah pengeluaran Rp. 51.000,00 Rp. 100.000,00, tiap kali berbelanja, di dalam kelompok ini juga terdapat responden pelajar/mahasiwa, kelompok ini cenderung tidak menyukai untuk mencoba produk baru. Dari ciriciri tersebut, cluster 3 dapat disebut golongan usia dewasa dengan pendapatan rendah. iv. Cluster 4, berisi responden wanita yang berusia 17 22 tahun, dengan pendidikan terakhir SMU, mereka berprofesi sebagai wiraswasta, yang memiliki pendapatan kurang dari Rp. 750.000,00. Pelayanan yang memuaskan merupakan alasan mereka berbelanja di Toserba Swalayan MITRA Kartasura, dalam sebulan mereka berbelanja lebih dari dua kali, dengan jumlah pengeluaran antara Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00 untuk tiap kali belanja. Kelompok ini memiliki kecenderungan menyukai dan selalu mencoba produk baru. Dari ciriciri tersebut, cluster 1 dapat disebut golongan usia remaja dengan pendapatan rendah. Kesimpulan 1. Pangsa pasar untuk beberapa merek shampoo pada bulan November 2006 yaitu: Clear 18%, Dove 8%, Emeron 4%, Lifebuoy 12%, Pantene 15%, Rejoice 9%, Sunsilk 23%, Zink 9%, dan merek lain 2%. Pada bulan Desember 2006 pangsa pasar merek Clear 17,69%, Dove 7,85%, Emeron 3,20%, Lifebuoy 14,78%, Pantene 11,18%, Rejoice 9,40%, Sunsilk 23,12%, Zink 12,10%, dan merek lain 0,7%. Sedangkan untuk bulan Januari 2007, pangsa pasar merek Clear 16,21%, Dove 6,05%, Emeron 6,24%, Lifebuoy 6,89%, Pantene 22,19%, Rejoice 6,14%, Sunsilk 23,05%, Zink 7,18%, dan merek lain 6,05%. 2. Untuk periode November-Desember 2006 market share terbesar dipegang oleh shampoo merek Sunsilk, begitu juga prediksi market share untuk periode Januari 2007 market share terbesar tetap dimiliki merek Sunsilk dibandingkan merek shampoo yang lain. Maka, merek shampoo yang paling banyak digunakan konsumen Toserba Swalayan MITRA Kartasura adalah merek Sunsilk. 3. Faktor/atribut yang menjadi prioritas utama konsumen dalam membeli shampoo adalah manfaat/hasil. Karena dengan adanya spesifikasi hasil yang terdapat di tiap jenis shampoo, maka konsumen dapat mengetahui jenis shampoo yang sesuai untuk mengatasi permasalahan pada masing-masing jenis rambut. Sehingga, manfaat/hasil berkaitan dengan kepuasan konsumen yaitu berdasarkan kualitas hasil yang diperoleh dari manfaaat yang terdapat pada tiap jenis shampoo. 4. Berdasarkan pengelompokkan responden yang dilakukan yaitu konsumen yang berbelanja produk shampoo di Toserba Swalayan MITRA Kartasura pada hari kerja dan jam tertentu, maka dapat diketahui bahwa kelompok (cluster) konsumen yang terbesar adalah konsumen wanita dengan usia antara 17 22 tahun, pendidikan terakhir SMU, dan berprofesi sebagai wiraswasta dengan pendapatan kurang dari Rp. 750.000,00 tiap bulannya. Pelayanan yang memuaskan merupakan alasan mereka berbelanja di Toserba Swalayan MITRA Kartasura, dalam sebulan mereka berbelanja lebih dari dua kali, dengan jumlah pengeluaran antara Rp. 25.000,00 Rp. 50.000,00 untuk tiap kali belanja, dan memiliki karakteristik menyukai dan selalu mencoba produk baru. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa segmen pasar di Toserba Swalayan MITRA Kartasura adalah konsumen golongan usia remaja dengan pendapatan rendah. Daftar Pustaka Anonim, (2005), 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS 10.01, Kerjasama Wahana Komputer Semarang dan ANDI OFFSET Yogyakarta, Semarang Arikunto, Suharsimi, (1996), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta I-93

Budiarto, Teguh, (1996), Manajemen Pemasaran II, Universitas Terbuka, Jakarta Hakim, Lukman, (2005), Buku Pegangan Kuliah Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Hargianti, Oktavia, (2004), Analisis Faktor-faktor Konsumen terhadap Perpindahan dengan Rantai Marcov, Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Kotler, Philip, (1997), Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, PT. Prehallindo, Jakarta Kotler, Philip dan Armstrong, (1997), Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I, Erlangga, Jakarta Kussifatun, (2006), Analisis Preferensi dan Kepuasan Konsumen serta Permalan Market Share Terhadap Jenis Merek Deterjen dengan Analisi Cluster dan Rantai Marcov, Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Nugroho, B.A., (2005), Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, ANDI Yoyakarta, Yoyakarta Priyono, Edi, (2005), Buku Perancangan Kuliah Sumber Daya Ekonomi, FE, Universitas Muhammadiyah Surakarta Rahayu, Sri, (2005), SPSS versi 12.00 dalam Riset Pemasaran, CV. Alfabeta, Bandung Rangkuti, Freddy, (1999), Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Santoso, Singgih, (2002), Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Santoso, S. dan Tjiptono, F. (2001), Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Santoso, Singgih, (2001), Aplikasi Excel pada Marketing dan Riset Konsumen, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Siagian, P., (1987), Penelitian Operasional, Teori dan Praktek, Universitas Indonesia, Jakarta Singarimbun, M. dan Effendi, S., (1987), Metodologi Penelitian Survei, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerapan Ekonomi dan Sosial, Yogyakarta Subagyo, Pangestu, Marwan Asri, dan Handoko Hani, (2000), Dasar-dasar Operasional Research, BPFE,Yogyakarta Taha, Hamdy A., (1997), Riset Operasi Suatu Pengantar, Terjemahan Daniel Wiraja, Bina Rupa Aksara, Jakarta Tarliah, Tjuju dan Ahmad Dimyati, (1999), Operation Research Model-model Pengambilan Keputusan, Sinar Baru Algesindo, Bandung Tjiptono, Fandy, (2001), Strategi Pemasaran Konsep dan Perkembangan, Erlangga, Jakarta Umar, Husein, (2000), Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, JBRC, Jakarta I-94