BAB II LANDASAN TEORI



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,

MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

website, social media, dan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan data dari tahun 2008, mengenai. pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar.

SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

BAB II OBJEK PENELITIAN. gambaran singkat Group SMA Stella Duce 2 Yogyakarta di Facebook dan gambaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat berikut: 1. Kebutuhan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

LAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

BAB 6 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB 2 Tinjauan Pustaka

LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : KUISIONER Pra-Analisis Bee-Friend. I. DATA PRIBADI 1. Berapa umur Anda sekarang? tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. masuk kedalam masyarakat modern. Di era modernisasi istilah asuransi sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kemudahan yang telah disediakan oleh kemajuan teknologi bernama

INTERNET DASAR DEFINISI INTERNET

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship)

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Internet merupakan salah satu wujud perkembangan teknologi yang membawa

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

Pelatihan. Depok Air Unlimited Network

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah dengan Assertif

SEKOLAH SEBAGAI FILTER KOMUNIKASI BUDAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)

TUGAS TIK MEDIA SOSIAL LEARNING. Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknologi Informatika dan Komunnikasi

Rakhmad Ikhsanudin S1TI-2A /

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sudah menjadi bagian yang

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan segala sesuatunya menjadi lebih mudah dan instant. Mulai dari

Bab 1. Benda apakah itu sosial media?

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

Kognitif adalah suatu proses dimana manusia belajar dari dunia nyata (real) Kognitif merupakan cara seseorang memperoleh ilmu pengetahuan Dalam

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk

Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berbeda-beda. Berita yang dipublikasi di internet dari hari ke hari

TUTORIAL EDMODO A. MENGAKSES EDMODO B. MEMBUAT AKUN EDMODO SEBAGAI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tardif (dalam Muhibbin Syah, 2003) yang dimaksud dengan cara

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh. efektivitas iklan internet dan kelompok referensi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

Mencoba 8 Fitur Baru Windows 8

Mencoba 8 Fitur Baru Windows 8

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN 4 PALANGKA RAYA. Oleh : Drs.M.Fatchurahman, M.Pd, M.Psi* dan Dean Barizka, S.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,

Modul Pelatihan AYO NGEBLOG..!

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

HUBUNGAN ANTARA MOTIF AFILIASI DENGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN FACEBOOK PADA DEWASA AWAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN APLIKASI SITUS JEJARING SOSIAL PIDBACK! BERBASIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP DAN MYSQL

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com. (Terms and Conditions)

The IFP Legacy Website merupakan sarana untuk membangun komunitas global berbasis online bagi Alumni IFP.

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan definisi maupun teori yang di jadikan landasan berpikir penulis dalam melakukan penelitian berkaitan dengan topik persepsi rasa aman pada pengguna media sosial Facebook. Berikut penjelasan yang akan penulis ceritakan dalam bab ini yaitu pengertian persepsi, definisi rasa aman, persepsi rasa aman, media sosial Facebook dan persepsi rasa aman pengguna Facebook. 2.1 Pengertian Persepsi Persepsi berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu perception yang diartikan penarikan suatu kesimpulan bagaimana seseorang melihat atau memahami sesuatu (Leavit dalam Sobur, 2003). Sedangkan menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah proses mengetahui, mengenal objek melalui bantuan indera (Chaplin, 2006:358). Dalam pembentukan persepsi dimulai dengan memfokuskan perhatiannya pada satu objek, sedangkan objek - objek lain disekitarnya dianggap sebagai latar belakang. Kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan sebagainya yang selanjutnya di interpretasi disebut juga persepsi. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ - organ bantunya yang kemudian masuk kedalam otak. Didalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman. Wujud dari pemahaman ini disebut persepsi. Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantu untuk memahami lingkungannya. Alat bantu itu yang disebut indra. Indra yang saat ini secara universal diketahui adalah hidung, telinga, mata, lidah, kulit. Kelima indra tersebut memiliki fungsi tersendiri. Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (2009) adalah proses pencarian informasi untuk dipahami melalui kesadaran, penginderaan dan dilanjutkan dengan proses kognisi. Persepsi adalah padangan seseorang yang berasal dari stimulus yang ditangkap oleh indra yang diproses menjadi informasi yang dapat di pahami secara mendalam pada suatu objek atau subyek tertentu. 6

7 2.2 Rasa Aman Aman mempunyai arti bebas dari ancaman bahaya, gangguan dan terlindungi, dan terhindar dari rasa takut (artikata.com, 2013). Sedangkan rasa aman menurut Potter dan Perry mengatakan kondisi dimana seseorang bebas dari cedera fisik dan psikologis dan dalam kondisi aman dan tentram (Potter dan Perry, 2006). Dalam pemenuhan rasa aman diharuskan terpenuhinya kebutuhan rasa aman. Kebutuhan rasa aman harus dilihat dalam arti luas, tidak sebatas pada keamanan fisik, melainkan juga keamanan yang menyangkut psikologisnya yang didalamnya berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas sistem yang menghindarkan manusia dari rasa cemas, khawatir dan berbagai hal lainnya Kretch dkk (dalam Krochin, 1976). Kretch dkk dalam Krochin (1976) berpendapat faktor yang dapat membuat seseorang merasa aman adalah faktor lingkungan dan faktor hubungan individu dengan orang lain yang dijelaskan sebagai berikut: a) Faktor lingkungan berperan sangat besar dimana tiap individu sepanjang hidupnya berinteraksi dengan orang lain dan juga dipengaruhi adat istiadat, kebiasaan, dan peran - perannya didalam masyarakat. b) Faktor hubungan individu dengan orang lain sebagai mahluk sosial manusia dalam kesehariannya dihadapkan pada membinaan hubungan hingga akhir hidupnya dimana hubungan individu dengan orang lain akan dapat memberikan dampak terhadap kebutuhan psikologis baik secara positif maupun negatif. Pendapat berbeda dikemukakan oleh (Maslow, 1970 dan Sullivan, 1956) dimana dalam memenuhi kebutuhan rasa aman seseorang memerlukan privasi dan respek, cinta dan penerimaan sosial. Yang dijelaskan sebagai berikut: a) Privasi adalah sebuah kontrol seleksi untuk berhubungan dengan diri atau kelompoknya. Kontrol selektif ini merupakan suatu proses dinamis yang aktif dan dinamis dimana privasi dapat berubah setiap saat sesuai dengan kondisi yang terjadi (Altman, 1975).

8 b) Dan Respek, cinta dan penerimaan sosial adalah kehangatan yang dirasakan individu dimana individu akan merasa terlibat dan memiliki sehingga merasa bahwa dirinya bagian dari lingkungannya. Lain halnya pendapat yang dikemukakan Lasiter (2013) bahwa perasaan aman dapat dibangun dengan empat kategori utama Jarak, pengawasan, prediktabilitas dan inisiatif. Dalam meningkatkan perasaan aman diperlukan pengembangan kedekatan yang didasarkan pada kebutuhan dan perasaan. (Bean, 1971; Ehrlich & Graeven, 1971; Wood, 1971). Sedangkan pengertian rasa aman menurut Bowlby (1979;1988) adalah ketika seseorang memperoleh perhatian dan kasih sayang dari orang terdekat. Rasa aman terbentuk ketika tingkat kepercayaan meningkat dimana komunikasi yang berkualitas antar individu (Hudson, 2013). Sependapat dengan Bowlby, Newman (1981) mengatakan untuk membentuk perasaan aman diperlukan membangun hubungan dengan komunitas yang saling membantu sehingga dapat saling melindungi satu sama lain. Dari pemenuhan kebutuhan rasa aman maka akan timbul perasaan aman perasaan aman disini diartikan kondisi diri yang terbebas dari cedera fisik yang didalamnya terdiri dari sehat jasmani baik dari sisi kesehatan, cedera yang diakibatkan dari lingkungan dan psikologis yang mencakup kesehatan mental, tidak memiliki gangguan psikologis, memiliki kehidupan sosial yang baik dan stabilitas emosi (Potter & Perry, 2006). Lain halnya pengertian rasa aman menurut Maslow (1987) mengatakan rasa aman adalah perasaan terlindungi dari ancaman atau teror dari luar dan dalam dirinya terkait dengan keamanan. Dengan demikian pendapat yang telah dikemukakan oleh banyak pakar, maka kita dapat memperoleh gambaran yang sedikit banyak membantu kita dalam memahami rasa aman. 2.3 Persepsi Rasa Aman Persepsi yang berkaitan erat dengan perasaan aman pada seseorang. Persepsi berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu perception yang diartikan penarikan suatu kesimpulan bagaimana seseorang melihat atau memahami sesuatu (Leavit dalam Sobur, 2003). Sedangkan menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah Proses mengetahui, mengenal objek melalui bantuan indera (Chaplin, 2006:358). Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (2009) adalah proses pencarian

9 informasi untuk dipahami melalui kesadaran, penginderaan dan dilanjutkan dengan proses kognisi. Persepsi adalah padangan seseorang yang berasal dari masukan informasi dari ke-semua indra yang diproses menjadi informasi yang dapat di pahami secara mendalam pada suatu objek ataupun subjek mati maupun hidup. Ketika seseorang merasa aman, maka ia akan merasa tenang, nyaman dan terlindungi sehingga menimbulkan persepsi positif. Rasa aman pada tiap - tiap orang berbeda satu sama lain tergantung pemikiran dan pengalaman masa lalunya. Seseorang menyadari keadaan diri dengan lingkungannya lewat pengamatan yang di proses diotak yang menghasilkan persepsi. Adams (1995) berpendapat sebagaian besar manusia terlibat dalam beberapa jenis kegiatan yang berbahaya, Persepsi rasa aman pada setiap orang berbeda beda dimana seseorang dihadapkan untuk berusaha mengelola risiko, dan mencoba menebaknya. Karena, jika mereka tahu pasti mereka tidak akan mengambil resiko tersebut. Risiko didefinisikan dalam beberapa cara, tetapi sering dianggap sebagai kemungkinan bahwa seseorang akan mengalami efek bahaya (Short Jr, 1984). Dapat disimpulkan persepsi rasa aman pada para pengguna Facebook ini dapat di-artikan sebagai padangan yang dihasilkan dari stimulus yang diproses dalam otak yang membuat seseorang merasa tenang, nyaman dan merasa terlindungi yang menyangkut privasi, kemudahan dalam mengatur keamanan, kesadaran pengguna dalam ber-aktifitas dan keamanan data pribadi. 2.3.2 Proses Pembentukan Persepsi Rasa Aman Dalam proses pembentukan Persepsi rasa aman ini ada beberapa tahapan yang berhubungan dengannya yaitu: a) Attachment yaitu emosi yang dihasilkan dari hubungan yang dekat dengan orang yang di kasihi yang dapat meningkatkan kenyamanan sehingga seseorang merasa aman ketika memperoleh figur attachment (Bowlby, 1988). b) Empati yaitu perasaan yang dihasilkan dari dalam diri secara tidak sadar yang membuat seseorang ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain sehingga individu merasa dihargai (Potter dkk, 2009).

10 c) Perhatian yaitu perlakuan khusus yang secara sadar biasanya dilakukan kepada seseorang yang disayangi, kasihi dan cintai menimbulkan rasa aman pada orang yang dituju (Potter dkk, 2009). d) Kepedulian yaitu perlakuan ataupun perkataan yang dapat membuat seseorang merasa senang, merasa aman dan merasa di ringankan bebannya oleh orang yang membantu (Potter dkk, 2009). e) Lingkungan yang Tidak Aman yaitu Keadaan lingkungan yang sering terjadi kejahatan (Maslow, 1970). Rasa aman terbentuk melalui beberapa tahapan meliputi keamanan fisik, stabilitas, perlindungan dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang mengancam, keadilan, ketentraman, dan keteraturan merupakan bagian dari kebutuhan akan keamanan (Maslow, 1987). Sependapat dengan Maslow, Bruce Schneier (2008) menyatakan keamanan dapat berupa perasaan atau memang terjadi secara nyata yang membuat seseorang merasa tidak aman. Dalam penjelasan yang dikemukakan Bruce Schneier (2008) mengenai persepsi rasa aman, dapat dilihat beberapa dimensi mengenai hal tersebut, yaitu : a) Rasa takut : Rasa takut tidak secara nyata terjadi melainkan dikarenakan perasaan cemas dimana terlalu berfokus pada sebagian kecil saja dan tidak cukup perhatian pada yang utama. b) Kontrol : Setiap manusia tidak dapat mengestimasi kemungkinan bahwa mereka akan mengalami kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalulintas maka diperlukan jaminan keselamatan yang merupakan kontrol yang berupa ketelitian dan keahlian dalam berkendara. c) Pengalaman : Beberapa orang sering berperilaku tidak aman dikarenakan mereka belum merasakan akibat yang ditimbulkan. d) Kesadaran : Konsekuensi dari berperilaku tidak aman akan hampir selalu menentukan perilaku yang tidak aman dimasa depan. e) Kepercayaan : Merasa nyaman dan penyenangi aktifitas yang dilakukan seperti merokok, menyelam dimana resiko yang ditimbulkan sangat besar. f) Privasi : Dimana resiko yang tidak terlihat lebih berbahaya dibanding yang diketahui seperti ketika bertemu dengan teknologi terbaru salah satunya internet.

11 Maslow (1970) mengatakan ketika seseorang telah terpenuhi kebutuhan fisiologisnya, mereka menjadi termotivasi dengan kebutuhan akan keamanan. Kemananan yang dimaksud adalah keamanan fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari kekuatan-kekuatan yang mengancam, seperti perang, terorisme, penyakit, rasa takut, kecemasan, bahaya, kerusuhan dan bencana alam termasuk juga Kebutuhan akan hukum, ketentraman, dan keteraturan merupakan bagian dari kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan akan keamanan berbeda dengan kebutuhan fisiologis dimana kebutuhan keamanan tidak akan terpenuhi secara keseluruhan dikarenakan ada hal yang diluar kendalinya seperti orang tidak akan bisa menghindar dari bencana alam dan peristiwa berbahaya lainnya. Kebutuhan rasa aman lebih termotivasi pada anak-anak ketimbang orang dewasa karena mereka hidup dengan ketakukan akan gelap, binatang, orang asing dan hukuman dari orang tua. Sementara sebagian orang dewasa merasa cenderung tidak aman karena ketakutan tidak masuk akal dari masa kecil yang terbawa hingga dewasa. Dibutuhkan orang yang sehat untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman dan ketika tidak berhasil memenuhi kebutuhan rasa aman tersebut, mereka akan mengalami kecemasan dasar. Ketika kebutuhan rasa aman tidak dapat dipenuhi maka seseorang akan merasa terancam bahaya, perasaan tidak aman dan perasaan takut yang sangat besar. 2.4 Media Sosial Facebook Media sosial adalah Sebuah Kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content yang di dalamnya terdiri dari enam jenis media sosial yaitu: 1. Proyek kolaborasi yang memungkinkan pengguna dapat mengubah, menambah ataupun menghapus konten yang ada di website. Contoh media ini adalah Wikipedia. 2. Blog dan Microblog yang memungkinkan pengguna lebih bebas ber-ekspresi ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contoh media ini adalah Twitter.

12 3. Konten yaitu web dimana pengguna website ini dapat saling share konten media dalam bentuk video, music, gambar, ebook, dan lain-lain. contohnya Youtube. 4. Situs jejaring Sosial yaitu aplikasi yang mengijinkan pengguna untuk dapat terhubung satu sama lain dan dapat memuat informasi pribadi. Contohnya Facebook. 5. Virtual game world yaitu dunia virtual yang mereplikasikan lingkungan 3D, dimana pengguna bisa memainkan peran dalam bentuk avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya didunia nyata. Contohnya Game online. 6. Virtual social world yaitu dunia virtual dimana pengguna merasa hidup didunia virtual yang dapat berinteraksi dengan pengguna lain namun virtual social world lebih bebas dan lebih ke arah kehidupan. Contohnya Second life (Kaplan, A. & Haenlein, M. dalam Sitompul, J., 2013). Facebook adalah sebuah jejaring sosial yang didalamnya terdiri atas user profile, news feed, notes, messaging, voice calls, following, privacy, like button, chatting, friends, group, fan page yang sesuai fungsinya sebagai media bercakapcakap, membuat dan berbagi status, memasukan foto, memperoleh teman baru bahkan dapat menemukan teman lama (Dunay & krueger, 2010). Adapun pengertian dari User profile adalah halaman personal pengguna Facebook yang berisi data pribadi dapat dilihat oleh sesama pengguna Facebook. User Profile berisi gambaran umum dari pengguna seperti nama, tanggal lahir, dan informasi pribadi lainnya. Pengguna dapat mengontrol informasi pribadi mana yang dapat dilihat pengguna lain dan mana yang tidak dapat dilihat orang lain. News feed adalah halaman yang dimunculkan pada halaman pertama tiap memasuki Facebook dimana didalamnya terdiri dari berita berita terbaru yang berhubungan dengan teman-teman, group, foto terbaru, video dan banyak lagi. Video calls adalah sebuah aplikasi didalam fitur chatting didalam Facebook yang dapat menampilkan gambar dan komunikasi secara realtime., Following adalah fitur yang secara otomatis setelah

13 seseorang ingin mengajaknya berteman. Baik, yang dikenal maupun tidak dikenal yang dapat mengikuti setiap aktifitas yang dilakukan tanpa menerima ajakan berteman. Privacy adalah mode yang dipilih agar bagian tertentu di dalam Facebook pengguna tidak terlihat oleh teman dan follower. Like button adalah tombol didalam halaman status yang digunakan apabila kita menyukai status, berita, ataupun foto yang dibagikan di News feed. Friends adalah daftar teman- teman yang telah terdaftar dalam jaringan pengguna dengan batasan pertemanan sampai dengan 5000 orang. Chatting adalah fitur komunikasi secara realtime yang digunakan untuk saling menyapa, berbicara pada teman yang telah terdaftar. Group adalah akun yang dibuat untuk mengumpulkan satu kelompok yang sesuai dengan minat yang sama. Fan page adalah akun yang dibuat untuk mengakomodasi fans terhadap aktor, artis, produk dan lain-lain yang digemari. Biasa juga digunakan untuk promosi bisnis. Notes adalah fitur yang digunakan untuk berbagi info pada sebagian orang, selain itu bisa juga digunakan untuk mengingat sesuatu. 2.5 Persepsi Rasa Aman Pengguna Facebook Persepsi rasa aman pengguna Facebook adalah pandangan pengguna Facebook mengenai rasa aman dapat dikatakan bahwa persepsi rasa aman pengguna Facebook terdiri atas beberapa faktor, yaitu: a) Rasa takut psikologis : Kondisi dimana seseorang merasa terteror baik secara verbal maupun non verbal atau hanya perasaan saja., b) Kehilangan privasi : Ketika foto dan data pribadi ter-ekspos sehingga orang yang tidak dikenal dapat dengan mudah melihat bahkan mengambilnya., c) Memiliki kontrol terhadap akunnya : Seseorang dapat dengan mudah mengakses akun disertai dengan tingkat keamanan tinggi., d) Kesadaran akan aktivitas yang dilakukan di Facebook : Dimana seseorang sadar apa dampak negatif dan positif dari aktifitas di media sosial Facebook., e) Kepercayaan pada keamanan media sosial Facebook : Seseorang merasa yakin bahwa perusahaan sebesar Facebook pasti menjamin tingkat keamananan semua data yang berada di akunnya., f) dan Pengalaman atau pengetahuan mengenai kejadian dimasa lalu atau beritaberita kejahatan : Dimana seseorang pernah mengalami tindak kejahatan

14 dikarenakan Facebook atau merasa takut dikarenakan banyaknya pemberitaan di media yang membuatnya waspada. 2.6 Kerangka Berpikir Berikut ini proses kerangka berpikir yang dijelaskan secara singkat. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Sebuah persepsi rasa aman diproses dan dibentuk berawal dari stimulus yang ada di luar diri yang mencakup kelima indra seseorang dimana dalam pengguna Facebook ini stimulus sensoris kemudian di lanjutkan atensi berperan besar dalam kelanjutan ketahap berikutnya yaitu peng-inputan yang didalamnya terdiri dari sensasi, memori dan motivasi yang ada didalamnya. Kesemuanya itu menghasilkan respon yang dapat berupa ancaman ataupun perasaan aman disertai ekspresi. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif maka peneliti ingin melihat bagaimana persepsi rasa aman pada mahasiswa di Universitas Bina Nusantara yang memiliki akun Facebook berdasarkan pada karakteristik yang dibuat (Schneier, 2008).