PERKEMBANGAN PEMULIAAN SAYURAN TAHAN CEKAMAN BIOTIK
TUPOKSI BALITSA 1. melaksanakan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran 2. melaksanakan penelitian morfologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman sayuran; 3. melaksanakan penelitian komponen sistem teknologi dan usaha agribisnis tanaman sayuran; 4. memberikan pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman sayuran; 5. menyiapkan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta menyebarluaskan dan mendayagunakan hasil penelitian tanaman sayuran; 6. melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Komoditas Prioritas Bawang Merah Kentang
Komoditas sayuran lainnya Cabai Tomat Buncis Kacang panjang Kubis Jamur
Komoditas sayuran lainnya Terung Mentimun Sayuran indigenous (paria, labu, kenikir, dll)
57 varietas unggul yang telah dilepas Kentang (18 varietas) Bayam (2 varietas) Kacang Panjang (3 varietas) Bawang Merah (9 varietas) Bawang Putih (3 varietas) Petsai (3 varietas) Tomat (7 varietas) Kangkung (1 varietas) Buncis (3 varietas) Mentimun (3 varietas) Cabai (5 varietas)
MASALAH Kendala yang membatasi produktivitas sayuran adalah cekaman biotis. Faktor biotis yang paling umum adalah serangan hama dan penyakit utama pada sayuran diantaranya layu bakteri, busuk daun, antraknos, virus, nematoda. Kendala yang ditimbulkan oleh serangan penyakit tersebut dapat menurunkan hasil antara 20 80 %.
PENELITIAN KETAHANAN TERHADAP HPT KENTANG Penelitian pada tanaman kentang untuk ketahanan terhadap penyakit busuk daun (Phytophthors infestans), Nematoda dan hama lalat penggorok daun kentang (Lyriomyza huidobrensis) telah dilakukan di secara konvensional dan bioteknologi. Melalui bioteknologi baru pada tahap uji lapang terbatas klon-klon kentang turunan Katahdin RB dan Granola RB untuk mendapatkan varietas unggul kentang yang tahan terhadap penyakit busuk daun.
PENELITIAN KETAHANAN TERHADAP HPT CABAI Penyakit utama pada komoditi cabai adalah penyakit antraknose yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporioides dan atau C. Capsici, Phytophtora capsici dan virus kuning yang disebabkan oleh vektor WTG (Whitefly Transmitted Geminiviruses). Melalui kerjasama dengan AVRDC dan ACIAR telah didapatkan beberapa galur yang tahan terhadap antraknos, phytoptora dan WTG.
PENELITIAN KETAHANAN TERHADAP HPT BUNCIS Salah satu penyakit penting pada buncis adalah penyakit yang disebabkan oleh Cercospora spp, serangan penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 62%. Tahun 1999, telah melepas 3 (tiga) varietas unggul buncis, yaitu Horti-1, Horti-2, dan Horti-3 yang tahan terhadap penyakit karat. Dari tahun 1998/1999 varietas tersebut kemudian diperbaiki resistensinya terhadap penyakit antraknose Colletotrichum lindemuthianum yang dapat menurunkan produksi 48% dan dapat menyerang semua bagian tanaman buncis. Penelitian ini kemudian dilanjutkan pada tahun 2010 dan diperoleh 2 calon varietas buncis tahan antraknose.
PENELITIAN KETAHANAN TERHADAP HPT MENTIMUN Tahun 1999, telah melepas 3 (tiga) varietas unggul mentimun, yaitu Mars, Saturnus, dan Pluto yang cukup tahan terhadap ZYMV (Zucchihini Yellow Mozaik Virus). Tahun 2004 dilakukan kegiatan karakterisasi koleksi plasma nutfah mentimun (40 aksesi) dan diperoleh 2 (dua) nomor tergolong resisten ZYMV (Zucchihini Yellow Mozaik Virus).
INFORMASI KETAHANAN THD HAMA DAN PENYAKIT VARIETAS BALITSA
Bawang merah var. Maja Cukup tahan terhadap busuk umbi (Botrytis allii) Peka terhadap busuk ujung daun (Phytophtora porri) Ketersediaan benih sumber saat ini: 195 kg
Bawang merah var. Kuning Tidak tahan terhadap Fusarium Agak tahan terhadap Alternaria porri Ketersediaan benih saat ini: 347 kg
Kentang var. Cipanas Agak peka terhadap Nematoda Meloidogyne sp. Tahan terhadap busuk daun (Phytophthora infestans) Agak peka terhadap layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) Ketersediaan benih saat ini: 3002 knol; 200 botol
KENTANG VARIETAS MARGAHAYU VAR MARGAHAYU TAHAN TERHADAP PHYTOPTHORA DIBANDINGKAN GRANOLA
Kentang var. Cosima Cukup tahan terhadap nematoda Meloidogyne sp. Tahan terhadap busuk daun Agak peka terhadap layu bakteri
Kentang var. Merbabu-17 Agak tahan terhadap hama penggorok daun kentang (L.huidobrensis) Tahan terhadap penyakit busuk daun (P.infestans) Ketersediaan benih saat ini: 5087 knol; 150 botol
Cabai besar var. Tanjung-1 Peka terhadap antraknos toleran terhadap hama penghisap daun. Ketersediaan benih: sedang dalam proses produksi
Cabai besar var. Tanjung-2 Agak peka terhadap hama penghisap daun (Thrips) agak toleran terhadap penyakit antraknos. Ketersediaan benih saat ini 212 g
Tomat var. Mutiara Cukup tahan terhadap layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) dan Cukup tahan terhadap busuk layu (Phytopthora infestans) Ketersediaan benih saat ini 654,1 g
Tomat var. Zamrud toleran terhadap bakteri layu. Ketersediaan benih saat ini : 2000 g
Tomat var. Opal toleran terhadap penyakit bakteri layu.
Tomat var. Mirah toleran terhadap penyakit bakteri layu. Ketersediaan benih saat ini : 480 g
Mentimun var. Saturnus Hasil pemurnian lokal Rangkasbitung dengan kode Tahan terhadap penyakit ZYMV (Zuccini Yellow Mosaic Virus). Ketersediaan benih 2983 g
Mentimun var. Mars IKetahanan terhadap penyakit ZYMV (Zuccini Yellow Mosaic Virus) tergolong sedang. Ketersediaan benih saat ini 1473 g
Mentimun var. Pluto Ketahanan terhadap penyakit ZYMV (Zuccini Yellow Mosaic Virus) tergolong sedang. Ketersediaan benih saat ini 1807 g
Kacang panjang var. KP-1 Cukup tahan terhadap hama penggerek polong (Maruca testulatis). Ketersediaan benih saat ini 61 kg
Buncis rambat var. Horti-2 Memiliki sifat ketahanan terhadap penyakit karat Ketersediaan benih saat ini 9215 g
Buncis rambat var. Horti-3 Memiliki sifat ketahanan terhadap penyakit karat Ketersediaan benih saat ini 6149 g
Kangkung darat var. Sutera Cukup tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sp.) dan virus kuning. Ketersediaan benih saat ini 56 kg
Terima Kasih