BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga



dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

PROFIL DAYA TAHAN AEROBIK POSISI GUARD, FORWARD, DAN CENTER ATLET BOLA BASKET KABUPATEN INDRAMAYU E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

Oleh: Cahyo Nugroho

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. basket di SMA Negeri I Banjarnegara sebanyak 20 atlet. Penelitian ini

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Daya Tahan Aerobik a. Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) kebugaran aerobik adalah kemampuan dari sistem sirkulasi dan respirasi untuk mengatur atau menyesuaikan dari latihan yang berat dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga menambahkan bahwa ini melibatkan dari fungsi jantung dan paruparu, darah dan kapasitasnya untuk membawa oksigen, pembuluh darah dan kapiler dalam memasok darah ke seluruh jaringan tubuh, dan sel otot, yang menggunakan oksigen untuk menyediakan energi untuk latihan daya tahan. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Fox, dkk. (1987: 8) kebugaran aerobik adalah kemampuan dari sistem jantung-paru untuk mengirim oksigen dan melepaskan karbondioksida dari otot rangka yang sedang bekerja selama aktivitas yang panjang. Mereka juga menambahkan bahwa baiknya dari kemampuan ini, berarti tingkat kebugaran aerobiknya tinggi. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Cooper (1970: 15) aerobik mengarah kepada jenis latihan yang merangsang aktifitas jantung dan paru dalam waktu yang cukup lama untuk menghasilkan perubahan yang menguntungkan di dalam tubuh. Cooper 7

menambahkan bahwa berlari, bersepeda, dan jogging adalah contoh dari latihan aerobik. Menurut Sukadiyanto (2005: 61) daya tahan aerobik adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi beban latihan dalam jangka waktu lebih dari 3 menit secara terus menerus. Dalam setiap cabang olahraga latihan fisik yang pertama kali dilakukan adalah membentuk daya tahan umum, yang baik dilakukan dengan latihan aerobik. Aerobik adalah bentuk aktivitas yang membutuhkan oksigen (O 2 ) Penulis menyimpulkan bahwa kebugaran aerobik adalah kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah dalam menggunakan oksigen dan memanfaatkanya untuk menjadi sebuah tenaga yang dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari dalam waktu yang lama. b. Manfaat Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) kebugaran aerobik membuat tingkat efesiensi yang tinggi pada sistem sirkulasi dan respirasi dalam membawa oksigen ke otot yang sedang bekerja. Banyaknya oksigen yang dapat kita hirup dan kita gunakan, semakin lama juga kemampuan kita untuk bekerja (latihan) sebelum kelelahan. Dalam bola basket sistem aerobik yang efisien akan membantu tubuh beradaptasi terhadap tingkat laktat, mempermudah penghilangannya, dan mempercepat penyembuhan. Ini akan membuat 8

pemain mampu bermain maksimal untuk waktu yang lebih lama (Brittenham, 1998: 9) Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 116) menyatakan bahwa kebugaran aerobik juga mempunyai keuntungan dari segi kesehatan, yaitu; a) Meningkatkan daya tahan saat bekerja pada setiap usia b) Mengurangi resiko obesitas dan masalah lain yang berhubungan dengan obesitas c) Mengurangi resiko penyakit jantung d) Membantu dalam menangani stress dan depresi e) Membuat banyak orang merasa hidup lebih baik, secara fisik dan mental Menurut Brittenham (1998: 2) sistem kardiorespirasi yang terlatih mampu menahan usaha berintensitas rendah untuk waktu yang lama karena mampu mengambil banyak oksigen, mengantarkan oksigen dan menggunakannya sebagai sumber energi pada perpanjangan waktu. Dari sistem kardiovaskuler, latihan aerobik mempunyai keuntungan (La Place, 1984: 79-80): a) Meningkatnya ukuran dan kekuatan jantung, memungkinkan organ memompa darah lebih banyak setiap denyutan dan waktu istirahat lebih banyak antara denyutan mungkin menghemat 10.000 sampai 40.000 denyutan sehari. b) Meningkatnya ukuran dan kelenturan dari pembuluh darah, mengurangi tekanan darah dan menurunkan tingkat kolestrol dalam darah. c) Meningkatnya pasokan darah, termasuk naiknya jumlah hemoglobin dan plasma darah, yang memperlancar sistem pembuangan sisa-sisa metabolisme dan memberikan lebih darah untuk memenuhi otot dan jaringan lainnya; ini mengurangi kelelahan dan membangun daya tahan. d) Terciptanya jaringan baru dari pembuluh darah dan kapiler di daerah jantung dari otot rangka, dengan demikian meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh. 9

Penulis menyimpulkan bahwa kebugaran aerobik yang baik dapat menunjang aktivitas sehari-hari karena banyak keuntungan secara fisiologis yang didapat dari baiknya kebugaran aerobik. c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Cooper (1970: 16) kapasitas aerobik tergantung pada kemampuan untuk: a) menghirup udara dengan cepat dalam jumlah besar, b) mengalirkan darah dengan kuat dalam volume yang besar dan c) mengirim oksigen secara efisien keseluruh tubuh. Singkatnya, ini tergantung dari efisiennya paru-paru, kuatnya jantung, dan baiknya sistem vaskuler. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari La Place (1984: 78) jumlah oksigen yang diproses dan jumlah energi yang di produksi tergantung pada: a) jumlah udara yang dihirup; b) jumlah sel darah merah dan total volumenya dalam darah ; c) efisiensi dari jumlah saat memompa dan sistem vaskuler. Penulis menyimpulkan bahwa baiknya kebugaran aerobik tergantung dari baiknya respirasi dan kardiovaskuler dan keduanya tidak dapat dipisahkan. d. Sistem Aerobik Aerobik berarti dengan oksigen. Tidak ada mahluk hidup yang bertahan hidup tanpa adanya oksigen. Setelah beberapa menit tanpa oksigen maka tidak akan ada produksi ATP, dengan demikian tidak ada energi, dan kehidupan. 10

Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Fox, dkk. (1987: 21) dengan hadirnya udara, makanan yang kita makan, terutama karbohidrat dan lemak, menyediakan energi untuk produksi ATP secara terus menerus untuk digunakan sel otot. Sistem aerobik ini, yang merupakan faktor utama dalam produksi ATP, berguna dalam eksistensi selanjutnya. Ini tidak hanya memproduksi ATP secara efisien dan berlimpah, tetapi juga sebagai sumber utama selama aktivitas yang membutuhkan daya tahan, seperti lari 2 miles, crosscountry, dan maraton (26 miles). Sistem aerobik juga sebagai sumber energi utama untuk aktivitas berlevel rendah seperti duduk, menulis, dan berjalan. Tabel 1: Ciri-ciri Sistem Aerobik Karakteristik Sistem O2 Kecepatan reaksi Lambat Bahan bakar Karbohidrat, lemak, dan protein Jumlah dalam produksi ATP Tidak terbatas Kelelahan dalam produksi Tidak Dibutuhkan oksigen Ya Contoh aktivitas Aktivitas yang berdurasi panjang Sumber: Fox, dkk., 1987: 22 e. VO2Max Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Fox, dkk. (1987: 42)maximal oxygen consumption (VO2Max) adalah jumlah oksigen yang dapat dikonsumsi atau digunakan tubuh, biasanya untuk satu menit, selama latihan yang maksimal. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Thompson (2001: 85) VO2Max adalah jumlah terbanyak 11

dari oksigen yang seseorang dapat ambil dari inspirasi selama latihan yang dinamis termasuk seluruh bagian otot dari tubuh. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) VO2Max sering diistilahkan sebagai kemampuan menghirup oksigen secara maksimal. Jumlah terbanyak dari oksigen yang dapat dihirup dan digunakan selama latihan berhubungan dengan VO2Max. Menurut Djoko Pekik (2000: 23) besarnya VO 2 Maks atau jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi secara maksimal, yakni banyaknya Ml/Kg/BB/Menit. Pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO2 Maks. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari McGlynn (1996: 4) maximum oxygen uptake (VO2Max) adalah jumlah terbanyak dari oksigen yang dapat digunakan sel per unit waktu selama latihan maksimal. Hal ini juga diperjelas oleh Fox, dkk. (1987: 42) karena tugas utama dari sistem kordiorespirasi adalah untuk mengirim oksigen ke jaringan tubuh, terutama ke jaringan otot yang sedang bekerja, kapasitas dari sistem ini dapat diukur dengan maximal oxygen consumption test. Penulis menyimpulkan bahwa VO2Max adalah kemampuan untuk menghirup oksigen dan menggunakan secara maksimal pada saat latihan. 12

2. Hakikat Permainan Bola basket Bolabasket adalah salah satu bentuk olahraga yang masuk dalam cabang permainan beregu. Permainan bolabasket ini dimainkan oleh 2 tim, dengan tujuan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan sebanyak mungkin, serta menahan serangan lawan agar tidak memasukkan bola ke dalam keranjangnya (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). Lebih lanjut Dedy Sumiyarsono (2002: 1) bahwa dasar bermain bola basket dengan cara lempar tangkap, menggiring dan menembak dengan luas lapangan 28 m x 15 m dapat terbuat dari tanah, lantai, dan papan yang dikeraskan. Permainan bola basket mempunyai tujuan dari kedua tim, yaitu mendapatkan angka dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah lawan mendapatkan angka, permainan diawasi oleh officials (wasit), table officials, dan seorang commissioner (pengawas pertandingan) (Perbasi, 2006: pasal 1, 1) Permainan bola basket merupakan kombinasi dari pertahanan dan menyerang, untuk itu seorang pemain harus menguasai teknik dasar bermain bola basket dengan baik. Dalam permainan bola basket juga terdapat suatu peraturan yang digunakan sebagai pedoman dasar permainan bola basket. Dalam mencapai kemenangan, satu regu bola basket harus mengumpulkan angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah lawan untuk melakukan hal yang serupa. 13

3. Keterampilan Bermain Bola basket Bola basket termasuk permainan yang kompleks gerakanya. Seorang pemain bola basket dituntut untuk menguasai keterampilan bermain bola basket agar dapat bermain dengan baik. Penguasaan teknik bermain bola basket yang benar akan menunjang keterampilan bermain bola basket. Keterampilan bermain dalam permainan bola basket antara lain: a) Mengoper Bola (Passing) Umpan yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan serangan sebuah tim dan sebuah unsur penentu tembakan-tembakan yang berpeluang besar mencetak angka. Seorang pengumpan yang terampil mampu melihat seluruh lapangan, mengantisipasi perkembangan dalam pertandingan yang penuh serangan, dan memberikan bola kepada rekan tim pada saat yang tepat ( Jon Oliver, 2007: 35) Ahmadi (2007) menyatakan bahwa t eknik dasar mengumpan atau mengoper (passing) dalam bola basket adalah: 1) Mengoper setinggi dada (chest pass) Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang paling sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter 14

Gambar 1. Operan Dada (Ahmadi, 2007: 13-14) 2) Mengoper bola dari atas kepala (overhead pass) Lemparan ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih lawan. Lemparan ini digunakan untuk operan cepat Gambar 2. Operan Atas Kepala (Ahmadi, 2007: 14-15) 3) Mengoper bola pantul (bounce pass) Operan pantulan dengan dua tangan dilakukan dalam posisi bola di depan dada. Operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan di samping kiri atau kanan lawan dan teman sudah siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan dengan cepat agar tidak tertahan atau terserobot lawan. 15

b) Menggiring Bola (Dribbling) Gambar 3. Operan Pantulan (Ahmadi, 2007: 15-16) Menggiring bola adalah membawa lari bola ke segala arah sesuai dengan peraturan yang ada. Seorang pemain diperbolehkan membawa bola lebih dari satu langkah asal bola dipantulkan ke lantai, baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola harus menggunakan satu tangan. Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, ataupun memperlambat tempo permainan (Ahmadi, 2007 : 17) Menggiring bola adalah salah satu dasar bola basket yang pertama diperkenalakan kepada para pemula, karena keterampilan ini sangat penting bagi setiap pemain yang terlibat dalam pertandingan bola basket (Jon Oliver, 2007: 49) Menurut Ahmadi (2007: 17) bentuk-bentuk menggiring bola yang sering dilakukan antara lain: 1) Menggiring bola rendah Menggiring bola dengan pantulan rendah dilakukan untuk mengontrol atau menguasai bola, terutama dalam melakukan terobosan ke dalam pertahanan lawan 2) Menggiring bola tinggi 16

Menggiring dengan pantulan tinggi dilakukan bila menginginkan gerakan atau langkah dengan cepat Gambar 4. Menggiring Bola Rendah dan Tinggi (Ahmadi, 2007: 17) c) Menembak (Shooting) Usaha memasukan bola ke keranjang diistilahkan dengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan, dan layup (Ahmadi, 2007: 18). Menurut Ahmadi (2007) teknik dalam menembak diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Tembakan Satu Tangan Sikap badan waktu akan menembakan bola: berdiri tegak, kaki sejajar atau kaki kanan di depan, kaki kiri di belakang, sementara lutut ditekuk. Bola dipegang dengan tangan kanan di atas kepala dan di depan dahi, siku tangan kanan ditekuk ke depan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan, serta pandangan ditujukan ke keranjang. Kemudian bola ditembankan ke keranjang basket dengan gerakan siku, badan, dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu tangan lurus, bola dilepaskan, jari-jari dan tangan diaktifkan. 17

Gambar 5. Tembakan Satu Tangan (Ahmadi, 2007: 18) 2) Tembakan Dua Tangan Sikap badan pada waktu akan melakukan tembakan adalah: badan tegak, kedua kaki dibuka sejajar. Kedua lutut ditekuk. Bola dipegang dengan kedua belah tangan di atas dan di depan dahi. Kedua siku ditekuk, pandangan diarahkan ke keranjang basket yang menjadi sasaran tembakan. Bola ditembakan ke keranjang basket dengan bantuan dorongan, lengan badan dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu bola lepas, jari-jari tangan dan pergelangan tangan diaktifkan, artinya digerakan ke atas ke depan dan ke bawah. Jadi jalannya bola ke atas, ke depan, dan akhirnya ke bawah menuju ke keranjang. Gambar 6. Tembakan Dua Tangan (Ahmadi, 2007: 18) 18

B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Wahid Faujan (2011) yang berjudul Hubungan Antara Kebugaran Jasmani dengan Ketrampilan Dasar Sepaktakraw siswa SMA Negeri 1 Wanadadi Banjarnegara yang Mengikuti Ekstrakulikuler Sepaktakraw Populasi yang digunakan berjumlah 20 siswa. Cara pengumpulan data berupa tes, untuk kebugaran jasmani menggunakan tes TKJI tahun 2010 sedangkan ketrampilan sepaktakraw menggunakan M.Husni Tamrin tahun 1995. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani dengan ketrampilan dasar sepaktakaraw siswa SMA N 1 Wandadi Banjarnegara yang mengikuti ekstrakulikuler sepaktakraw. Hal ini ditunjukan dengan besarnya koefisiensi korelasi sebesar 0.724 dan P sebesar 0.000 pada taraf signifikan 5 %. Penelitian yang dilakukan oleh Muryati (2008) dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Tingkat Kesegaran Jasmani Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 SMK Negeri 2 Godean. Populasi yang digunakan sebanyak 157 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan ada dua, yaitu tingkat kesegaran jasmani diukur dengan tes lari 12 menit yang hasilnya dikonvesikan ke dalam table K.H. Cooper dan prestasi belajar diperoleh melalui analisis dokumen nilai rata-rata kelas semester gasal. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis korelasi product moment dari pearson dengan taraf siginifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dengan 19

prestasi belajar siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Godean tahun ajaran 2004/2005 dengan r = 0.153 dan P = 0.05 C. Kerangka Berfikir Bola basket merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas lima orang pemain yang bertujuan untuk mendapatkan nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukan bola ke ring lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam permainan bola basket, ketrampilan dan kondisi fisik merupakan faktor penting. Permainan bola basket pada dasarnya mempunyai beberapa unsur teknik bermain yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola basket, diantaranya: (1) Mengoper bola atau melempar bola (passing), (2) Menggiring bola (dribbling), (3) Menembak (shooting) Seseorang pemain dapat bermain penuh dalam setiap quarter jika kebugaran aerobiknya prima. Pada saat latihan dia dapat melatih tekniknya dengan melakukan berulang-ulang sampai mencapai teknik yang terbaik jika dilakukan tanpa kelelahan yang berarti. Semua itu membutuhkan kebugaran aerobik, yang membuat nafasnya menjadi lebih teratur, tingkat asam laktat yang rendah. Karena pentingnya kebugaran aerobik maka setiap atlet harus mempunyai tingkat VO2Max yang tinggi, dengan demikian kemampuan untuk menghirup oksigen secara maksimal pada saat latihan menjadi penting. Terlebih jika seluruh pemain mempunyai kebugaran aerobik yang baik, tim 20

yang solid akan tercapai. Kebugaran aerobik yang baik adalah syarat utama untuk bermain dengan performa terbaik dalam waktu yang lama, di samping teknik dan mental ikut berperan didalamnya. D. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 64) hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian. Hipotesis merupakan dugaan sementara sebelum penelitian mengahasilkan bukti yang akurat. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah Ada hubungan antara kapasitas aerobik maksimal dengan kemampuan bermain bola basket putra SMA Negeri 1 Banjarnegara 21