Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah



dokumen-dokumen yang mirip
Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

No. 3/29/DPNP Jakarta, 13 Desember 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 23 /PBI/2003 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

P e d o m a n. Prinsip Mengenal Nasabah (PMN)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Daftar Isi Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PERATURAN NOMOR V.D.10 : PRINSIP MENGENAL NASABAH. a. Bank Kustodian adalah Bank Umum yang mendapat persetujuan dari Bapepam sebagai Kustodian.

Daftar Isi Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 /KMK.06/2003 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH BAGI LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22/ POJK.04 / 2014 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PENYEDIA JASA KEUANGAN DI SEKTOR PASAR MODAL


PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 20 /PBI/2010

Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N

KUESIONER. Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Pada Dana Pensiun. Isilah kotak yang tersedia dengan angka yang sesuai dengan kondisi Dana Pensiun Anda.

PERATURAN BANK INDONESIA. Nomor : 3/10/PBI/2001 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. dalam mengembangkan unit usaha selain faktor makro dan mikro. Berbagai

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PIALANG BERJANGKA

(Disampaikan oleh Direktorat Hukum Bank Indonesia)

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2...

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/27/PBI/2012 TENTANG PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM

GUBERNUR BANK INDONESIA,

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

LATAR BELAKANG PERUBAHAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 28 /PBI/2009 TENTANG PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Non Bank. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN V.D.10

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

No. 7/58/DPBPR Jakarta, 23 Desember 2005 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

Lampiran SE No.8/ 32 /DASP tanggal 20 Desember 2006 Lampiran 1 Contoh Tata Cara Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA. Bagian Ketiga, Identifikasi, Verifikasi Dan Pemantauan Transaksi Pengguna Jasa

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

I. PENDAHULUAN. dapat berasal dari modal milik perusahaan sendiri atau modal pihak ketiga, yang

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/1/PBI/2004 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN

Prosedur Prinsip Prinsip Mengenal Nasabah

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

- 1 - GUBERNUR BANK INDONESIA,

Internal Audit Charter

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/28/PBI/2006 TENTANG KEGIATAN USAHA PENGIRIMAN UANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH BAGI LEMBAGA KEUANGAN NON BANK MENTERI KEUANGAN,

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Dalam penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN

PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT. Kunjungi Website Kami:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 18/PMK.010/2012 TENTANG PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB 3 KEPENGURUSAN DAN KOMITE LEMBAGA KLIRING

BAB III PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES) A. Pengertian Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles)

2017, No Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164); 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING

No.11/ 9 /DPbS Jakarta, 7 April 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

2016, No.267.

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KOMISARIS DAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/06/XI/2010 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH PADA BANK ACEH SYARIAH BANDA ACEH

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING

Transkripsi:

Petunjuk Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Halaman 1 dari 10 Halaman

PENDAHULUAN Pada tanggal 30 Januari 2003 Menteri Keuangan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor: 45/KMK.06/2003 yang mengatur tentang keharusan untuk menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) atau yang biasa disebut dengan Know Your Customer Principles (KYC) bagi Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB). Tujuan dari dikeluarkannya Kebijakan Menteri Keuangan tersebut adalah salah satunya sebagai upaya untuk menciptakan industri keuangan non bank yang sehat dan berstandar internasional serta terlindungi dari kemungkinan disalahgunakan untuk kejahatan keuangan, termasuk pencucian uang, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung oleh pelaku kejahatan. Dalam KMK tersebut, LKNB diwajibkan untuk menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah. PMN dapat dijabarkan ke dalam beberapa hal berikut : - kebijakan dan prosedur penerimaan dan identifikasi Nasabah; - pemantauan rekening Nasabah dan transaksi Nasabah; serta - kebijakan dan prosedur manajemen resiko. Penerapan kebijakan dan prosedur tersebut di atas bertujuan agar setiap Perusahaan Modal Ventura (PMV) dapat mengenali profil nasabahnya sehingga pada gilirannya PMV dapat mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan (suspicious transactions) dan selanjutnya melaporkan kepada Menteri Keuangan, sebelum Oktober 2003, atau kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), mulai Oktober 2003. Ciri utama transaksi yang mencurigakan adalah menyimpang dari profil, karakteristik serta kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang bersangkutan. Agar penerapan Prinsip Mengenal Nasabah di dalam PMV dapat seragam dan konsisten, maka disusun Standar Penyusunan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah ini. Semua unsur manajemen maupun staf PMV wajib mempelajari dan mengikuti pedoman ini. KEBIJAKAN Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah oleh PMV dapat dilakukan dengan 2 (dua) kebijakan yang harus dijabarkan, yaitu: A. Kebijakan Pengorganisasian Kebijakan pengorganisasian mencakup hal-hal sebagai berikut: Halaman 2 dari 10 Halaman

Pembentukan UKPN dan Struktur Organisasi Guna pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah ini, PMV wajib membentuk Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang disingkat UKPN yang berkedudukan di Kantor Pusat. UKPN ini merupakan tanggung jawab langsung Direktur Utama. Di samping itu, UKPN dapat didelegasikan kepada satu atau beberapa orang staf yang ditugaskan untuk itu disamping tugas-tugas rutinnya sesuai dengan struktur organisasi. Untuk masing-masing kantor cabang, pimpinan kantor cabang harus menunjuk seorang pejabat di kantor cabang masing-masing yang diberi tambahan tugas sebagai Petugas PMN di kantor cabang tersebut yang berfungsi sebagai koordinator penerapan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah di kantor cabang dibawah koordinasi UKPN. Tugas UKPN Tugas pokok UKPN adalah: a. Menyusun dan memelihara Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah; b. Memastikan adanya pengembangan sistem dan prosedur identifikasi nasabah dan transaksi yang mencurigakan, termasuk memastikan bahwa formulir yang berkaitan dengan nasabah telah mencakup item data yang diharuskan oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 45/KMK.06/2003; c. Memantau pengkinian data dan profil nasabah sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 45/KMK.06/2003; d. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah oleh unit-unit kerja terkait; e. Menerima dan melakukan analisis atas laporan transaksi yang mencurigakan yang disampaikan oleh unit-unit kerja terkait; f. Menyusun laporan transaksi yang mencurigakan yang akan disampaikan kepada Menteri Keuangan atau PPATK; g. Memantau, menganalisis, dan merekomendasi kebutuhan pelatihan tentang Prinsip Mengenal Nasabah bagi para pejabat, pegawai dari PMV. Tugas Petugas PMN di Kantor Cabang Tugas pokok Petugas PMN di Kantor Cabang adalah: Halaman 3 dari 10 Halaman

a. Mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan sistem dan prosedur identifikasi nasabah dan transaksi yang mencurigakan di kantor cabang yang bersangkutan; b. Mengkoordinasikan pengkinian data dan profil nasabah di kantor cabang yang bersangkutan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 45/KMK.06/2003; c. Menerima dan melakukan analisis atas laporan transaksi yang mencurigakan yang disampaikan oleh pegawai di kantor cabang; d. Meneruskan laporan transaksi yang mencurigakan kepada UKPN di kantor pusat; e. Mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan pelatihan tentang Prinsip Mengenal Nasabah bagi para pejabat, pegawai, dan di kantor cabang. Tugas Direksi Tambahan tugas direksi yang berkaitan dengan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah adalah sebagai berikut: a. Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah; b. Memantau pelaksanaan tugas UKPN; c. Memastikan bahwa Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah telah diterapkan dan dilaksanakan oleh unit-unit kerja terkait secara konsisten; d. Melaporkan transaksi yang mencurigakan yang telah disusun oleh UKPN kepada Menteri Keuangan atau PPATK. Tugas Dewan Komisaris Tugas Dewan Komisaris yang berkaitan dengan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Menyetujui Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah; b. Mengawasi pelaksanaan pedoman tersebut oleh seluruh jajaran Perusahaan Modal Ventura. B. Kebijakan Prinsip Mengenal Nasabah Kebijakan Prinsip Mengenal Nasabah meliputi hal-hal sebagai berikut: Kebijakan Penerimaan dan Identifikasi Nasabah Halaman 4 dari 10 Halaman

Untuk menjadi nasabah PMV, calon nasabah harus melengkapi data sebagaimana yang ditentukan dalam formulir aplikasi dengan dilengkapi dokumen pendukung sebagaimana mestinya. PMV menolak calon nasabah yang tidak memenuhi kelengkapan data dan dokumen pendukung yang ditentukan dan atau yang diragukan kebenarannya. Kebijakan Pemantauan dan Pelaporan Dokumen yang berkaitan dengan identitas nasabah PMV, termasuk perantara dan atau pihak lain, disimpan sampai dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak perikatan dengan nasabah diakhiri. Sistem informasi PMV harus dapat menyediakan profil nasabah yang sekurangkurangnya mencakup informasi mengenai: Identitas Nasabah; Pekerjaan atau bidang usaha; Jumlah penghasilan; Rekening yang dimiliki; Aktivitas transaksi normal; dan Tujuan pembukaan rekening. Pelaporan transaksi yang mencurigakan bagi PMV adalah bersifat rahasia dan pejabat, pegawai dari PMV wajib merahasiakan pelaporan transaksi yang mencurigakan tersebut. Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan dan prosedur manajemen resiko yang berkaitan dengan Prinsip Mengenal Nasabah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan dan prosedur manajemen resiko LKNB secara keseluruhan. Dalam melakukan audit, internal auditor PMV harus mengevaluasi kepatuhan unitunit kerja PMV terhadap Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Program pelatihan Prinsip Mengenal Nasabah dilaksanakan sesuai dengan usulan UKPN dan dilakukan berkala dan berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan pejabat, pegawai dan PMV dalam penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. PROSEDUR A. Prosedur Penerimaan dan Identifikasi Nasabah Halaman 5 dari 10 Halaman

Prinsip Mengenal Nasabah bagi PMV harus dilakukan sejak proses registrasi/penerimaan nasabah baru dan dilanjutkan secara berkesinambungan selama nasabah tersebut menjadi nasabah PMV yang bersangkutan. Proses penerimaan sampai disahkannya nasabah PMV harus melalui tahap-tahap sebagai berikut: Prosedur Penerimaan Nasabah Penerimaan nasabah baru atau nasabah lama untuk perikatan baru menggunakan formulir aplikasi standar yang berlaku. Formulir ini telah dievaluasi oleh UKPN untuk memastikan bahwa data yang diperlukan untuk keperluan PMN telah terakomodasi dalam formulir tersebut. Dokumen Pendukung yang harus ada untuk keperluan PMN adalah: Perseroan Terbatas Akta Pendirian dan perubahannya Anggaran Dasar Perusahaan SK Persetujuan Pendirian PT dari Menteri Kehakiman SIUP NPWP TDP Pemegang Kuasa: WNI: KTP, SIM, Paspor dan Surat Kuasa WNA: Paspor, KIMS, KITAS dan Surat Kuasa Pribadi WNI: KTP, SIM atau Paspor WNA: Paspor, KIMS, KITAS, KITAP NPWP, apabila sudah mempunyai Prosedur Identifikasi dan Penelitian Berdasarkan dokumen pendukung yang telah disampaikan oleh calon nasabah, petugas front liner PMV wajib meneliti kebenaran dan keabsahan dokumen pendukung tersebut dengan cara: mencocokkan dokumen pendukung tersebut dengan dokumen aslinya. Halaman 6 dari 10 Halaman

pada waktu melihat dokumen aslinya, agar dilihat dan diyakini bahwa dokumen asli tersebut bentuknya tidak meragukan. Bila diperlukan, lakukan wawancara dengan calon nasabah sesuai dengan prosedur pengisian formulir aplikasi. Prosedur Persetujuan Penerimaan Calon Nasabah Persetujuan diberikan oleh pejabat PMV sesuai dengan jenjang kewenangan yang ditetapkan dalam prosedur yang berlaku setelah meyakini kebenaran identitas dan kelengkapan dokumen calon nasabah. Persetujuan terhadap penerimaan calon nasabah yang tergolong dalam resiko tinggi atau yang transaksinya agak mirip dengan salah satu contoh transaksi yang mencurigakan diberikan oleh pejabat PMV yang memiliki kewenangan satu tingkat lebih tinggi dari pejabat yang berwenang dalam memberikan persetujuan penerimaan nasabah biasa. B. Prosedur Pemantauan dan Pelaporan Setelah nasabah resmi diterima, maka PMV berkewajiban untuk membuat dan memelihara dokumentasi nasabah yang bersangkutan sebaik-baiknya. Bahkan yang lebih penting lagi adalah bahwa PMV berkewajiban untuk melaporkan apabila terdapat transaksi yang mencurigakan. Hal-hal tersebut akan dilaksanakan sebagai berikut : Prosedur Dokumentasi Profil Nasabah Data base profil nasabah mencakup sekurang-kurangnya data identitas, pekerjaan/bidang usaha, jumlah penghasilan, perikatan yang dimiliki, aktivitas transaksi normal, dan tujuan pembukaan perikatan. Penyimpanan dan akses data mengikuti prosedur sistem informasi PMV yang berlaku. Data base tersebut wajib dikinikan bila terdapat informasi baru mengenai data nasabah. Pengkinian tersebut dimaksudkan untuk membantu melakukan analisa dan penelusuran transaksi secara individual untuk keperluan intern LKNB dan keperluan regulator atau PPATK. Prosedur Pemantauan Rekening Dan Identifikasi Transaksi PMV mengembangkan sistem pemantauan yang dapat dilakukan baik secara manual ataupun otomatisasi agar memungkinkan petugas PMV untuk mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan. Halaman 7 dari 10 Halaman

Dalam melakukan tugas operasional sehari-hari, petugas PMV wajib melakukan pemantauan dan melaporkan kegiatan yang mencurigakan untuk dievaluasi lebih lanjut. Petugas PMV yang melakukan pemantauan wajib menatausahakan hasil pemantauan dan evaluasi rekening dan transaksi nasabah, baik yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan kepada Menteri Keuangan. Hasil pemantauan dan evaluasi tidak perlu dilaporkan kepada Menteri Keuangan apabila petugas PMV tidak dapat meyakini bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi yang mencurigakan. Prosedur Identifikasi Transaksi Yang Mencurigakan Suatu transaksi dikategorikan mencurigakan (suspicious transaction) apabila: transaksi tersebut tidak normal atau tidak sesuai dengan karakteristik dan profil nasabah; transaksi tersebut diduga terkait dengan hasil kejahatan; dan tidak dapat diyakini kewajarannya oleh petugas PMV setelah dilakukan verifikasi lebih lanjut. Petugas UKPN PMV harus mendokumentasikan dan melakukan pengkinian jenis, indikator, dan contoh dari transaksi yang mencurigakan yang mungkin timbul di berbagai unit kerja terkait. Prosedur Pelaporan Internal Dan Pelaporan Kepada Menteri Keuangan atau PPATK Bilamana diidentifikasi adanya transaksi yang mencurigakan yaitu suatu transaksi yang sesuai dengan daftar contoh transaksi yang mencurigakan yang diedarkan oleh manajemen PMV, maka: - Petugas front liner atau back office yang mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan tersebut harus segera melaporkannya kepada manajer yang menjadi atasan masing-masing. - Manajer yang menerima laporan transaksi yang mencurigakan dari petugas front liner atau back office harus memastikan bahwa transaksi yang dilaporkan tersebut sesuai dengan salah satu contoh transaksi yang mencurigakan dalam lampiran pedoman ini. Apabila transaksi tersebut dipastikan sesuai dengan contoh transaksi yang mencurigakan dalam lampiran pedoman ini, manajer harus segera menyampaikannya kepada UKPN (untuk di kantor pusat) atau kepada pejabat kantor cabang yang telah ditunjuk oleh pimpinan kantor cabang (untuk di kantor cabang). Pejabat kantor cabang yang telah ditunjuk oleh pimpinan kantor cabang harus segera meneruskan laporan transaksi yang mencurigakan tersebut kepada UKPN. Dalam hal laporan yang diterima dari petugas front liner atau back office dipandang bukan sebagai transaksi yang Halaman 8 dari 10 Halaman

mencurigakan, manajer atau pejabat kantor cabang harus memberikan catatan tertulis pada laporan tersebut. - Atas laporan transaksi yang mencurigakan yang telah diterima oleh UKPN, UKPN harus mengevaluasi untuk memastikan bahwa transaksi tersebut termasuk transaksi yang mencurigakan dan perlu dilaporkan kepada Menteri Keuangan atau PPATK. Dalam hal transaksi tersebut dinyatakan mencurigakan, maka UKPN menyiapkan laporan transaksi yang mencurigakan dengan mengikuti format sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 45/KMK.06/2003. Laporan transaksi yang mencurigakan tersebut selanjutnya disampaikan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan. - Direksi harus mempelajari laporan transaksi yang mencurigakan yang diterima dari UKPN untuk memutuskan apakah laporan tersebut perlu dilaporkan ke Menteri Keuangan atau PPATK. C. Pelatihan Guna menciptakan suatu Sistem Pengenalan Nasabah yang efektif bagi PMV, pelatihan perlu diberikan kepada petugas front liner, petugas back office, dan juga pegawai baru. Petugas Front Liner Petugas front liner PMV wajib mendapat pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya dengan penekanan pada: - Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur penerimaan nasabah sesuai dengan bidang tugasnya; - Teknik persuasif untuk meminta data nasabah guna memenuhi ketentuan dalam kebijakan dan prosedur penerimaan nasabah; - Pemahaman terhadap tugas dan tanggung-jawabnya dalam mengidentifikasi transaksi yang tidak normal atau tidak sesuai dengan profil nasabah; - Pemahaman terhadap langkah-langkah yang diperlukan sebagai tindak lanjut bila terdapat transaksi yang mencurigakan; - Pemahaman terhadap pentingnya melakukan pengkinian profil nasabah. Petugas Back Office Petugas back office PMV wajib mendapat pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya dengan penekanan pada: - Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur pemantauan profil nasabah; Halaman 9 dari 10 Halaman

- Pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab dalam mengidentifikasi transaksi yang tidak normal atau tidak sesuai dengan profil nasabah; - Pemahaman terhadap langkah-langkah yang diperlukan sebagai tindak lanjut bila terdapat transaksi yang mencurigakan; - Pemahaman terhadap pentingnya melakukan pengkinian profil nasabah. Pegawai Baru Pegawai baru PMV wajib mendapat pelatihan agar memahami Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. LAMPIRAN-LAMPIRAN Daftar Contoh-contoh Transaksi Yang Mencurigakan; Formulir Aplikasi Nasabah; Keputusan Direksi tentang Penunjukkan Pejabat UKPN. Halaman 10 dari 10 Halaman