Abstract (FINANCIAL PERFORMANCE CREDIT COOPERATIVES IN THE CITY KEDIRI)



dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV HIDAYAH CARGO KALIMANTAN SELATAN TAHUN Ainun Jariah (Universitas Lambung Mangkurat)

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI SETASIUN SAMARINDA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan usahanya. Persaingan yang ketat di

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kinerja perusahaan merupakan kata yang umum untuk menggambarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM PKK SEJAHTERA DIKECAMATAN MOOK MANAAR BULATN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat dalam berbagai segi kehidupan, baik segi sosial,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GOTONG ROYONG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB II BAHAN RUJUKAN. suatu perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Serta. hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

Analisis Kinerja Keuangan KUD Werdhi Mendala Di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT GRAHA SARANA DUTA DI MAKASSAR. Oleh : Sennahati (Dosen STIE-LPI Makassar) Abstract PENDAHULUAN

MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LAPORAN KEUANGAN DENGAN MS. EXCEL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KUD SARI TANI NGUTER SUKOHARJO

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA KP-RI MEKAR GOMBONG. Aris Susetyo, SE, MM ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi

ABSTRACT. Lalu Mimbar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus PT Astra International Tbk)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Transkripsi:

KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KOTA KEDIRI Nining Purnamaningsih Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri, Jl. Selomangling No. 1 Kediri Telp. 0354-771649 Abstract (FINANCIAL PERFORMANCE CREDIT COOPERATIVES IN THE CITY KEDIRI) Current Ratio Cooperative very high, all above this ratio indicates the ability standar.hal good cooperation in resolving the short term. And the Quick Ratio for 10 years, the ratio above the standard value, but this is the same as current value ratio, because the inventory' in the financial statements for the year zero so the value of current ratio = Quick Ratio. Cash Position Ratio (Cash Ratio in the year 1997 to 2007 showed an average ratio of the numbers below the standard value in this case there is only one number ratio approached the cash position of trie 2003 standard of39.75%, obviously the cash position is not beneficial cooperative if if necessary cash to meet obligations for a smooth and cooperative development. Special sought financial cash position is not too big and not too small ratio of the value of the existing standard of 40% because the ratio is too large to show the cash expenditures are not effective if they are too small and difficult co-op's own. menggarkan the solvency analysis capabilities to ensure the cooperation obligations either in the short and long term. Results Analysis shows the average standard ratio that the number of cooperatives have the ability to resolve short-term liabilities and long-term good. Analysis of profitability of the cooperative's ability to show picture in generate pro fit from the work done during a certain period. For the year 2000-2001 showed the earning power over the standard value, meaning that in these cooperatives are able to raise revenue, contrary to its 1997-2007 rate ratio under standard value means the cooperative can not raise the revenue it This shows the burden heavier cooperatives and cooperatives in the inability to utilize the entire property. Key words: Current Ratio, Cash Ratio, solvency, profitability and the ratio of standard

1. Pendahuluan Peranan koperasi cukup penting dalam membantu perekonomian bangsa dan oleh karenanya perlu mendapatkan perhatian yang serius sehingga tujuan tersebut dapat dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi koperasi perlu diatur dan ditetapkan dengan jelas dan tegas tentang tugas dan kewajiban anggota, wewenang dan tanggung jawab dari alat-alat perlengkapan. Rapat anggota tahunan, pengurus dan badan pemeriksa untuk mengamankan, serta harta koperasi yang dapat memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan adalah benar dan dapat dapat dipercaya, mendorong efisiensi usaha dan mendorong efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan bersama dalam rapat anggots seperti halnya badan usaha lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya kemajuan oleh pihak manajemen koperasi sebaga tugas dan tanggungjawabnya yang dipercayakan kepadanya dan memberikan informal kepada pihak-pihak yang berkepentingan kepada koperasi.di dalam laporan keuanga tersebut meliputi neraca, perhitungan rugi laba yang harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dengan semakin berkembangnya kegiatan koperasi di Indonesia maka tuntunan agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara lebih profesional akan semakin besar. Daiar pengelolaan tersebut memerlukan adanya system pertanggungjawaban yang baik da informasi yang relevan serta dapat diandalkan di dalam pengambilan keputusan, perencanaa maupun pengendalaian koperasi tersebut. Selain untuk kalangan sendiri, laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen koperasi juga diperlukan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap koperas diantaranya: calon anggota koperasi, bank, kreditur dan kantor pajak. Pihak-pihak dilua koperasi juga berkepentingan atas informasi mengenai perkembangan sera harta dari koperasi. Pemerintah perlu melakukan usaha untuk memperbesar kepercayaan rakyat terhadap koperasi yang dibarengi dengan penataan dan perbaikan kelembagaan. Kelembagaan yang sehat dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusianya akan menghasilkan suatu kinerja yang sehat dalam organisasi koperasi. Keberhasilan organisasi koperasi pada abad 21 ini ditentukan oleh kemampuannya mentransformasikan diri sesuai dengan tuntutan perubahan dan memperkuat budaya yan mendukung tujuannya.organisasi koperasi memasuki era

perbaikan terus menerus yan, kelangsimgan hidupnya ditentuk in oleh kemampuan organisasi tersebut daiar mengembangkan potensi sumberdaya manusianya. Semakin disadari bahwa karyawan menjadi sumber penting dalam suatu organisas koperasi, kineija karyawan sangat menentukan kinerja organisasi koperasi secar keseluruhan. Tanpa karyawan dengan kineija yang tinggi, organisasi akan gagal mencaps tujuan dan mengembangkan usahanya. Organisasi koperasi dengan karyawan van mempunyai nilai dan berperilaku sesuai dengan budaya organisasi akan terdorong berkineij tinggi. Guna meningkatkan kualitas koperasi diperlukan keterkaitan timbal balik antar manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari para anggota koperasi. (Ignatiu Sukamdiyo, 2002) Keberhasilan koperasi tidak hanya dipengaruhi oleh faetor-faktor kesempatan bisnij tetapi juga oleh kemampuan manajemen dalam menyusun rencana kerja, rencana pendapata dan belanja yang disusun setiap tahun buku yang efisien dan efektif rasional serta adanya pengendalian operasionalnya Untuk mengetahui seberapa jauh kineija organisasi koperasi apakah telah sesui dengan budaya koperasi maka perlu diadakan penilaian kineija yang meliputi bidan administrasi, operasionai dan keuangan Kinerja administrasi koperasi merupakan salah satu cerminan organisasi tersebu dalam aktivitasnya. Sejauh mana organisasi itu bergerak, akan terekam semua aktivitas yan dilakukan sehingga siapapun akan mengetahui organisasi itu bergerak untuk kepentingan apa Kinerja operasionai suatu organisasi yang ada merupakan catatan tersendiri da organisasi tersebut, sehingga semua aktivitas baik yang menyangkut aktivitas pelaksanaan maupun berbagai dampak tindakan dan kebijakan pengurus organisasi tersebut akan menjadi umpan balik bagi kepentingan organisasi tersebut dimasa yang akan datang. Kinerja keuangan suatu organisasi koperasi merupakan cerminan seberapa jauh koperasi telah melangkah. Bagian keuangan merupakan bagian yang paling banyak menimbulkan masaiah-masaiah yang menyangkut input maupun output dari organisasi koperasi tersebut 2. Perumusan Masalah a) Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kediri?

b) Bagaimana pengaruh kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kediri terhadap organisasi tersebut? 3. Landasan Teori 3.1 Prinsip-Prinsip Koperasi Menurut Sven Ake Book (2001) dalam bukunya yang beijudul Nilai-nilai Koperasi Dalam Era Globalisasi, menyatakan bahwa dengan melihat perkembangan koperasi dewasa ini dan untuk perkembangan dimasa menaatang, penerapau sendi-senui koperasi pada koperasi hanya akan membuat koperasi menjadi kaku, terbelenggu dan kurang bebas bergerak, sehingga prinsip- prinsip koperasi yang ada perlu ditinjau kembali. Hal yang pasti bahwa yang membedakan koperasi dan badan usaha yang lain adalah adanya ciri identity criterion dan penerapan prinsip-prinsip koperasi (Rozi and Hendri, 2003: 34) Pasal 5 ayat 1 UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian dalam kaitannya dengan prinsip-prinsip koperasi dengan tegas dijelaskan bahwa koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal e. Kemandirian. Pengertian dan makna dari prinsip-prinsip koperasi kiranya dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat suka rela juga bermakna bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai dengan syarat yang ditentukan dari Anggaran Dasar Koperasi.Sedang sifat terbuka bermakna bahwa ualam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun. b. Prinsip demokratis menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

c Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan demikian adalah merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan. d.pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, artinya modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota bukan untuk kepentingan mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada anggota juga terbatas dan juga tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan.terbatas artinya wajar dan tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar. e.kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemauan dan usaha sendiri. Kemandirian juga mengandung makna kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri dan kehendak untuk mengelola uiri sendiri. Ibnu Sudhono (2004) berpendapat bahwa kunci bagi suksesnya koperasi adalah faktor organisasi dan manajemen koperasi, yang indikatomya adalah ditandai dengan berfungsinya alat-alat kelengkapan organisasi yang terdiri dari: rapat anggota, pengurus, dan badan pengawas, Sedangkan system manajemen yang baik yaitu adanya pembagian tugas dan tanggungjawa'o yang jelas uiantara alat-alat kelengkapan organisasi koperasi. Baswir (2002:167) membagi syarat minimum perkembangan koperasi menjadi dua bagian yaitu syarat-syarat intern dan syarat-syarat ekstern. Yang termasuk syarat intern adalah: a) Adanya alasan yang nyata dan jelas untuk membentuk koperasi. Pembentukan koperasi harus didorong oleh kebutuhan bersama yang benar-benar dirasakan untuk memperoleh kemanfaatan bersama atau untuk menghimpun kekuatan guna menghadapi lawan bersama. h) Para anggota koperasi harus memiliki tingkat pengetahuan tertentu untuk dapat memahami manfaat, sendi-sendi dasar, praktek-praktek serta hak dan kewajiban terhadap koperasi c) Anggota koperasi harus mau membentuk modal koperasi

d) Jumlah anggota dan volume usaha koperasi harus cukup besar e) Para pemimpin koperasi harus mampu mengorganisir dan menggerakkan kelompok serta mengarahkan kegiatan guna mencapai sasaran koperasi. Adapun syarat-syarat ekstern meliputi: a) Adanya iklim politik, ekonomi, dan hukum yang sesuai bagi perkembangan koperasi b) Adanya kebijaksanaan pemerintah yang jelas dan efektif dalam mendukung perkembangan koperasi 3.2. Kinerja Keuangan Koperasi Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan (Myer dalam Munawir, 2005) dari kedua daftar itu yang pertama adalah daftar posisi keuangan dan yang kedua adalah daftar rugi laba. Analisis laporan keuangan bersumber dari laporan neraca rugi laba.kedua laporan tersebut dapat menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan dapat dilihat niiai aktiva, hutang, modai sendiri ataupun modal pinjarnan selama periode tertentu, sedang dari laporan rugi laba dapat dilihat hasil yang dicapai selama satu periode waktu tertentu. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999), tujuan laporan keuangan adaiah sebagai berikut: a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kineija serta peubahan posisi pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. c. Laporan Keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanva. Secara harfiah laporan keuangan (neraca ) merupakan laporan yang rnernberikan infomiasi mengenai jumlah harta, utang, dan modal perusahaan pada saat tertentu. Angka- angka yang ada dalam neraca memberikan informasi yang banyak mengenai keputusan yang telah diambil oleh perusahaan.informasi tersebut dapat bersifat operasional atau strategis, baik kebijakan modal kerja, investasi, maupun kebijakan modal kerja permodalan yang telah diambil oleh perusahaan.

Analisis laporan keuangan dapat bermanfaat untuk apa saja yang teijadi dalam aspek keuangan suatu perusahaan dan membantu dalam pengambilan tindakan yang diperlukan untuk memperkuat posisi keuangan. Tanpa analisis laporan keuangan akan sulit untuk mengevaluasi efektivitas dari pinak manajemen dan meramalkan masa depan perusahaan. a. Analisis Rasio Finansial Analisis Rasio Finansial digunakan untuk melihat kondisi keuangan serta efektifitas penggunaan dana yang ditujukan dalam laporan keuangan. Menurut Kadarsan (1999), kegunaan Rasio Finansial adaiah salah satu alat untuk menilai apakah jalannya peerusahaan dalam menjalankan usahanya berjalan dengan baik, biasa atau buruk. Analisis Rasio Finansial bersifat future oriented yang berarti dalam melakukan analisa rasio harus dapat menyesuaikan dengan faktor yang ada pada saat ini dengan beberapa faktor dimasa datang (Munawir, 2001). Menurut Hartawan (2000), Analisis Rasio Finansial belum tentu dapat mengarahkan pada suatu kondisi yang saling berhubimgan, melalui penelitian lebih lanjut. sedang Bambang Riyanto (1999) berpendapat bahwa Rasio Finansial dibedakan menjadi empat jenis rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas atau leverage, rasio rentabilitas atau profitabilitas. b. Ratio Likuiditas Rasio Likuiditas akan menunjukkan kemampuan perusahaan atau badan usaha untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dilunasi atau kewajiban keuangan yang harus segera dilunasi atau kewajiban jangka pendek yang telah jatuh tempo dengan harta lancar yang dimilikinya. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajibannya pada waktunya (jangka pendek), maka perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, yang berarti harus mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar iebin besar daripada hutangnya. Sebaliknya perasaha yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih dikatakan likuid atau ilikuid (Sumarso, 1999). Keadaan likuiditas koperasi dapat ditunjukkan dengan rasio lancar (current rati rasio cepat (quick ratio), dan rasio posisi kas (cash ratio) c. Ratio Soivabiiitas/Leverage Ratio Rasio Solvabilitas menunjukkan kewajiban keuangannya baik jangka penc maupun jangka panjang (Munawir, 2005).Rasio Solvabilitas mengidenditivikasil

sumber modal perusahaan. Istilah solvabilitas atau leverage mengaeu pada kenyati bahwa menggunakan modal dengan beban "bunga tetap akan memperbesar laba atau rugi Dalam hal ini rasio yang paling banyak dipakai oleh perusahaan adalah hut? total(total debt) dibagi dengan harta total (total assets). Utang total dapat beri kewajiban jangka pendek dapat juga berupa kewajiban jangka panjang. Rasio terse adalah ukuran dalam prosentase dana total yang diperoleh dari pinjaman (debt). Jika ra leverage lebih tinggi dari 0,5 biasanya dianggap aman. d. Ratio Reatabilitas Dengan Rasio Rentabilitas, koperasi simpan pinjam Bahagia Kediri menunjukkan kemampuan koperasi dalam memperoleh laba kegiatan usaha atas kekayaan dimiiikinya. Dengan meiinat rasio mi, dapat menggambarkan kecakapan dalam mengelola koperasi (Munawir, 2000). Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan su perusahaan atau koperasi sangat memeriukan informasi tentang kondisi keuanj koperasi atau perusahaan.sementara untuk mengetahui informasi dimaksud da diperoleh melalui laporan keuangan tersebut. Adapun yang dimaksud dengan pihak-pil yang memeriukan adalah anggota tentunya selain pengurus, manajer, kreditur, pengav banker, para investor, kantor pajak, pemerintah dimana koperasi tersebut berada. Rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis keuangan yang dapat diguna untuk menunjukkan keadaan penampilan suatu usaha (Depkop dan PKK dengan lemb Demografi FE UI, 1999). Kondisi finansial dari koperasi yang baik menunjukkan performance koperasi yang cenderung membaik(direktorat Bina Usaha. 2003) Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pengambiian keputusaan ekonomi. yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan antara lain: a) Laporan keuangan bersifat histories, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satu sumber informasi dalam proses pengambiian keputusan ekonomi.

b) Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memer kebutuhan tertentu. c) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran d) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagi pertimbangan. e) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, apabila ada beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lainnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva terkecil. f) Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas). g) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. h) Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat kesuksesan antara perusahaan. 1. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 1999) 4. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat descriptif artinya suatu penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan diskripsi, gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta sifat-sifat dari data penelitian dan dengan menggunakan alat analisis yang telah dilentukan (analisis rasio finansiil).

Dalam penelitian ini kami batasi pada kineija keuangan dengan analisis ratio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pengelolaan usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kediri periode tahun 1997-2007 Obyek penelitan (obyek amatan yang diteliti) adaiah Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kediri, dengan mengambil bidang keuangan.dari 64 KSP yang ada di Kota Kediri, ditentukan 17 KSP sebagai sampel yang dianggap mewakili populasi. Untuk mendapatkan gambaran yang benar dan tepat didalam memahami persoalan yang ada hubungannya penelitian ini maka perlu diberikan penjelasan sebagai berikut: a. Laporan Keuangan merupakan suatu daftar keuangan yang dibuat pada akhir periode yang berasal dari catatan aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang terdiri dari neraca, laporan laba clan laporan modal. b. Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi, selain itu laporan keuangan koperasi juga merupakan bagian dari system pelaporan keuangan koperasi. c. Analisis laporan keuangan adaiah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjalankan arah perubahan (trend) suatu fenomena. d. Analisis rasio adaiah suatu teknik analisis yang memberikan indikator dan gejalagejala tentang baik buruknya keadaan posisi keuangan yang melingkupinya. e. Rasio Rentabilitas /profitabilitas adaiah rasio yang menggam'barkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan peniualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang dapat menunjukkan kemampuan manajemen atau pengurus koperasi dalam mengelola usahanya yang tercermin dalam kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan. f. Rasio Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan unti menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melali sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. g. Rasio Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membay; kewajiban jangka panjangnya atau apabila perusahaan dilikuidasi.

Dalam anaiisis data ini peneliti menggunakan analisa kualitatif dan anali; kuantitatif. a. Analisa kualitatif adalah suatu analisa yang memusatkan diri pada pemecah? masalah-masalah yang ada pada masalah-masaiah sekarang sehingga secara iangsur data yang telah dikumpulkan dapat disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. b. Analisa kuantitatif adalah suatu analisa dengan cara menganalis data yang bersif kuantitatif (berupa data angka) dengan cara atau suatu model matematis atau dap juga dengan menggunakan suatu alat perhitungan-perhitungan tertentu. Dalam penelitian ini model anaiisis yang digunakan adalah Analisa Rasio.Anali Rasio adalah metode untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analis Rasio Keuangan yang digunakan pada Koperasi Simpan Piniam di Kota Kediri adalah Anaiisis Rasio Likuiditas, Anaiisis Rasio Solvabilitas / Leverage Ratio, dan Anaiisis Ratio Rentabilitas/Profitabilitas. 5. Hasii Penelitian dan Pembahasan Mula-mula yang dapat diterima menjadi anggota koperasi ialah hanya para gu negeri maupun swasta dan orang-orang yang berijasah guru. Tetapi sejak tahun 198 Koperasi Simpan Pinjam di kota Kediri membuka diri menerima anggota bukan guru. Jumi; anggota semakin banyak hal ini terbukti bahwa jumlah anggota tahun 1961 adalah 25, tahi 1971 menjadi 293 dan tahun 1981 menjadi 320. Ada peningkatan jumlah anggota KSP tahun 1997 sampai dengan 2007 sebesar 20%. Perkembangan jumlah anggota dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yaitu jumlahnya relatif kecil.kenaikan tersebut kurang dari 10%, hal ini disebabkan dala penerimaan anggota baru, sangat selektif yaitu dengan melalui prosedur berjenjang. Calon anggota yang berkeinginan menjadi anggota koperasi harus diketahui identitasnya oleh dua orang anggota lama yang bertanggungjawab atau mengenai betu! calon tersebut Melalui komisaris calon anggota tersebut didaftarkan ke kantor KSP. Dengan cara seperti ini tadi mudah bagi seseorang untuk menjadi anggota koperasi. Teknik pemasukan anggota baru dengan cara itu meskipun lambat dalam penambah; anggota tetapi sangat berpengaruh pada kineija koperasi secara menyeluruh. Hal ini dap menekan adanya anggota yang nakal atau kurang

bertanggungjawab dalam pembayar pinjaman maupun aktivitas lain yang secara Iangsung maupun tidak iangsung dap berpengaruh dalam kinerja KSP. Dengan seleksi yang ketat, maka akan teijamin kualitas masing-masing anggota dala kesertaannya sebagai bagian dari kineija koperasi. Kesadaran berkoperasi dan tanggungjaw anggota dibutuhkan untuk bersama-sama memajukan koperasi. Koperasi Simpan Pinjam dimaksudkan untuk memberikan gambaran kineija keuangan serta menganaiisis melalui angka-angka Rasio Likuiditas, Rasio Solvabiiitas dan Rasio Rentabilitas atau ProfitabiHtas.Adapun hasil penelitian mengenai rasio-rasio keuangan adaiah sebagai berikut. a. Analisis Ratio Likuiditas Pengukuran likuiditas bertujuan untuk melihat kemampuan koperasi didalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang telah jatuh tempo.current ratio KSP sangat tmggi.dari tahun ke tahun semuanya berada diatas nilai rasio standar. Hal ini menunjukkan kemampuan koperasi yang sangat baik dalam menyelesaikan seluruh kewajiban jangka pendek dengan harta lancar. Terhadap quick ratio dalam kurun waktu selama 10 tahun (1997-2007) menunjukkan rasio di atas nilai standar. Tetapi hal ini ada kesamaan dengan nilai current ratio karena persediaan didalam laporan keuangan selama tahun tersebut nihil sehingga nilai current ratio sama dengan nilai quick ratio. Sedangkan rasio posisi kas (cash ratio) yang teijadi pada KSP mulai dari 1997-2007 menunjukkanrata-rata angka rasio di bawah nilai standar. Dalam hal ini hanya ada satu rasio posisi kas vang mendekati standar yaitu pada tahun 2006 sebesar 39,75%. Tampak jelas bahwa dengan posisi koperasi seperti ini sangat tidak mengimtungkan karena akan menyulitkan koperasi jika diperlukan kas untuk memenuhi kewajiban lancarnya, juga untuk pengembangan usaha koperasi. Dari Rasio Likuiditas ini dapat menggambarkan mantapnya likuiditas KSP. Hal mi perlu diperhatikan keseimbangan dan keserasian dari ketiga komponen Rasio Likuiditas yang ada yaitu: current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Khususnya terhadap rasio posisi kas diupayakan agar tidak terialu besar atau terlalu kecil dari nilai standar rasio yang ada yaitu 40%. Karena rasio terlalu besar di

atas nilai rasio Standar akan menunjukkan pengelolaan kas yang tidak efektif, sementara jika terlalu kecil di bawah nilai rasio standar juga akan menyulitkan koperasi itu sendiri. b. Analisis Solvabiiitas Dalam analisis solvabiiitas menggambarkan kemampuan koperasi untuk menjamin kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio total hutang dengan modal sendiri idealnya 100%, ariinya nilai standar rasio total hutang dengan modal sendiri adaiah 1 atau 100%. Rasio total hutang dengan modal sendiri dari tahun 1997-2007 ada pada posisi aman karena berada di bawah nilai rasio standart(100%), jadi KSP memiliki kemampuan untuk menjamin seluruh kewajibannya dengan modal sendin yang dimihki. Rasio hutang dengan total harta, hasil analisis menunjukkan angka rata-rata di bawah nilai rasio standar.ini berarti membuktikan bahwa kemampuan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang sangat baik. Dengan kata lain seluruh harta yang ada untuk menjamin seluruh hutangnya dalam posisi aman(menguntungkan). Tentunya hal ini sangat menguntungkan koperasi karena solvabiiitas yang ada tidak melampaui nilai standar yang ada dan ini menjadikan penilaian positif tersendiri bagi pihak kreditur apabila koperasi mengajukan kredit untuk mengembangkan usahanya. Untuk menjeiaskan perubahan Rasio Solvabiiitas /Leverage dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel 1, pada tabel tersebut terlihat perubahan hutang dengan modal sendiri men gal ami penurunan kecuali tahun 2001, 2002 dan tahun 2007 perubahannya mengalami kenaikan. Sedang perubahan hutang dengan total aktiva yaitu tahun 2001,2002 dan tahun 2007 mengalami kenaikan dan lainnya mengalami penurunan.

Tabel 1. Perubahan Ratio Leverage tahun 1998-2007 Koperasi Simpan Pinjam di Kota Kediri Total Debt to Equity Total Debt to Total Asset Ratio Tahun Nilai Perubahan Ket. Nilai Perubahan Ket. 1998 56,50 36,10 1999 51,76-4,74-34,11-1,99-2000 49,93-1,83-33,36-0,75-2001 54,73 4,80 + 35,37 2,01 + 2002 58,55 3,82 + 36,93 1,56 + 2003 52,66-5,89-34,50-2,43-2004 47,52-5,14-32,21-2,29-2005 37,90-9,62-27,48-7,73-2006 36,42-1,48-26,70-0,78-2007 38,31 1,89 + 27,70 1 + Sumber : Koperasi Simpan Pinjam Bahagia. Anaiisis Rentabilitas memberikan gambaran kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba dari usaha yang dilakukan selama periode tertentu. Dengan anaiisis rentabilitas maka dapat juga digunakan untuk melihat kecakapan pengurus dalarn rnendanatkan laba dengan kecakapan kekayaan yang dimiliki. Earning power pada 1998 dan 1999 nihil karena dalam lapon keuangan pada tahun tersebut belum diperhitungkan pajak.berarti pada tahun tersebut koperasi mampu meningkatkan pendapatan. Dan sebaliknya untuk tahun 2000-2007 maka rasio menunjukkan di bawah ini rasio standar berarti koperasi tidak dapat dipertahankan dalam meningkatkan pendapatan. Di sini menunjukkan beban koperasi yang semakin berat, dan ketidak mampuan koperasi dalam memanfaatkan seluruh harta yang dimiliki untuk meningkatkan laba.

Untuk menjelaskan perubahan Rasio Rentabilitas /Profitabilitas dan tahun ke tahi dapat dilihat pada tabel 1. Dari tabel tersebut dapat dilihat perubahan angka-angka return of equity dan ratio earning power berfluktuatif. Earning Power pada tahun 1998 dan 1999 nihil karema dalam laporan keungan pada tahun tersebut belum diperhitungkan pajak. Pada tahun 2000 dan 2001 earning power menunjukkan angka di atas nilai stand berarti pada tahun tersebut koperasi mampu meningkatkan pendapatan. Dan sebaliknya unti tahun 2002-2007 angka rasio standar menunjukkan di bawah nilai standar berarti koperasi pada tahun tersebut tidak dapat dipertahankan dalam meningkatkan pendapatan. Di sini menunjukkan koperasi semakin berat, dan ketidak mampuan koperasi dalam memanfaatkan seluruh harta yang dimiliki untuk meningkatkan laba. Untuk menjelaskan perubahan ratio rentabilitas /profitabilitas dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel 2.Dari tabel tersebut terlihat perubahan angka ratio return on equity dan ratio earning power berflkuktuatif. Tabel 2.:Perubahan Ratio Rentabilitas tahun 1997-2007 Koperasi Simpan Pinjam Bahagia Kediri Return on Equity Earning Power Tahun Nilai Perubahan Ket. Nilai Perubahan Ket. 1997 12,72 1998 8,59-4,13-1999 11,16 2,57 + 6,70 2000 11,03-0,13-6,42-0,28-2001 6,52-4,51-3,86-2,56 -

2002 6,48-0,04-3,99 0,13 + 2003 6,53 0,05 + 4,16 0,17 + 2004 6,56 0,03 + 4,46 0,30 + 2006 6,04-0,52 _ 4,43-0,03-2007 6,07 0,03 + 4,39-0,04 - Sumber : Koperasi Simpan Pinjam Bahagia. 6. Kesimpulan a). Current Ratio Koperasi sangat tinggi,semua berada diatas ratio standar. Hal ini menunjukkan kemampuan Koperasi baik dalam menyelesaikan jangka pendek. Dan Quick Ratio selama 10 tahun, ratio diatas nilai standar, tetapi hal ini sama dengan nilai current ratio, karena persediaan dalam laporan keuangan selama tahun tersebut nihil sehingga nilai current ratio = Quick Ratio. Ratio Posisi Cash ( Cash Ratio pada tahun 1997-2007 menunjukkan rata-rata angka ratio dibawah nilai standart dalam hal ini hanya ada satu angka ratio posisi kas yang mendekati standar yaitu tahun 2003 sebesar 39,75 %, jelas posisi kas ini tidak menguntungkan koperasi jika jika diperlukan kas untuk memenuhi kewajiban iancarnya dan untuk pengernbangaii koperasi. Khusus keuangan posisi kas diupayakan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dari nilai standart ratio yang ada yaitu 40 % karena ratio terlalu besar menunjukkan pengeluaran kas tidak efektif dan jika terlalu kecil menyulitkan koperasi itu sendiri. b).daiam analisa solvabiiitas menggarkan kemampuan koperasi untuk menjamin seluruh kewajiban baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil Analisa menunjukkan angka rata-rata bahwa angka ratio standar mempunyai kemampuan koperasi ualam menyelesaikan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang baik. Analisa rentabilitas menunjukkan gambaran kemampuan koperasi dalan menghasilkan laba dari usaha yang dilakukan selama periode tertentu.

Untuk tahun 2000-2001 earning power menujukkan diatas nilai standart, berarti bahw; pada tahun tersebut koperasi mampu menaikkan pendapatan. Sebaliknya pada 1997-2007 angka ratio nya dibawah nilai standart berarti koperasi tidak dapat menaikkai pendapatan hal ini menunjukkan beban koperasi yang semakin berat dai ketidakmampuan koperasi dalam memanfaatkan seluruh hartanya. Daftar Pustaka Bambang Suirisno, 2001. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keluarga Pada Koperasi Pegawai Negeri RI di Kotamadya Mojokerto.Skripsi tida dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Unair. Bambang Riyanto, 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE UGM Book Sven Ake, 1999. Nilai-Nilai Koperasi Dalam Era globalisasi, Jakarta: KJKN. Baswir Revrisond. 2002. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE-UGM. Hamanto, 1999. Analisa Laporan Keungan, Edisi 3, Yogyakarta: YPKPN. Harsawan. 2000.. Manajemen Keuangan. BPFE-UGMm : Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 1999, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Ibnu Sudarno. 2004. Akuntansi Perusahaan Kecil Dan Menengah, Jakarta: Rineka Cipta. Kadirsan. 1999. Akuntansi Pemerintahan (Publik). BPFE-UGM.Yogyakarta. Munawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Rozi dan Hendri. 2004. Manajemen Koperasi. Jakarta: Salemba Empat. Sukandiyo. 1999. Sukses Berkoperasi, Pedoman Mengeioia, Memajukan, Koperasi, Solo: Cv Aneka.