ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan para pemakai laporan akuntansi (stockholder) badan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pola kegiatan usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

ANALISIS KINERJA KEUANGANUNIT PENGELOLAAN KEUANGAN (UPK) BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT(BKM) TUNJUNGSEKARMALANG

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat

KENDALA-KENDALA PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPKP) DI DESA DUANO KECAMATAN SUWAWA TENGAH KABUPATEN BONE BOLANGO JURNAL OLEH

KAJIAN PARTISIPASI PEREMPUAN TERHADAP KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PNPM MANDIRI DI KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemiskinan perdesaan bukan merupakan suatu gejala yang baru.

Pengaruh Kredit SPP (Simpan-Pinjam Kelompok Perempuan) PNPM-MP Terhadap Pendapatan Masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar hidup rata rata

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia yang tergolong miskin. Bagi mereka mencari kredit mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi keluarga indonesia sebagian besar masih bergelut dalam

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menanggapi segala hal masyarakat semakin kritis untuk menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya

I. PENDAHULUAN. Dalam sebuah negara yang berkembang seperti Indonesia, masalah kemiskinan akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagi seluruh rakyat Indonesia dan di dalam undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).

BAB I PENDAHULUAN. program tersebut adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri adalah. pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemiskinan, yang salah komponen menurunnya kesejahteran masyarakat. usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa.kesejahteraan umum dapat dicapai jika masalah. kemiskinan dapat ditanggulangi, ketidakmampuan masyarakat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan sebelumnya tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli.

BAB IV PENUTUP. Kecil dan Menengah) pada PD.BPR BKK BOYOLALI. Bergulir-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pun manusia dan bangsa di dunia ini yang tidak membutuhkan kehidupan yang sedang

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 dan sejalan dengan target pencapaian MDGs (Millennium Development

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

BAB I PENDAHULUAN. usaha ekonomi desa, pengembangan Lembaga Keuangan Desa, serta kegiatankegiatan

Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara berkembang akan selalu mengalami permasalahan yang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI DESA SONOWANGI KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang senantiasa. melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan yang sedang giat

BAB I PENDAHULUAN. mangadakan salah satu program adalahprogram Nasional Pemberdayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keberhasilan Program pemberdayaan Masyarakat. dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power

EFEKTIFITAS KEGIATAN KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) MIFTAHUL JANNAH DALAM PROGRAM PNPM-MP

PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA PENERIMA DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TAHUN DI DESA SUBAGAN

PERANAN UNIT USAHA SIMPAN PINJAM GRAMEEN BAHARI DALAM MEMBANTU MENINGKATKAN PENDAPATAN ANGGOTA KOPERASI MITRA BAHARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang

BAB I PENDAHULUAN. saling menghidupkan dengan nilai-nilai moral dan etika. 1

BAB V PENUTUP. kemiskinan melalui kelembagaan lokal, sehingga keberdaan lembaga ini tidak murni

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan UNG ABSTRAK

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter merambah ke krisis ekonomi. Dari krisis ini berkembang

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. oleh RAHMATIKA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik. Data Penduduk Indonesia Per Maret Diakses 14 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Jangka Waktu Pembiayaan terhadap Besarnya Pembiayaan Bermasalah.

Transkripsi:

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Cempaka Putih, Sungai Liku Tengah, Kenagarian Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan) OLEH SINTA OKTAVIA 07 115 039 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Cempaka Putih Sungai Liku Tengah Kenagarian Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan) Abstrak Penelitian mengenai pengelolaan dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP), dilaksanakan di Sungai Liku Tengah Kenagarian Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2011. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pengelolaan keuangan SPP pada Kelompok Wanita Cempaka Putih, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penunggakan dalam pengembalian dana SPP pada Kelompok Wanita Cempaka Putih serta langkahlangkah yang diupayakan oleh Kelompok Wanita Cempaka Putih untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Studi Kasus. Adapun pengambilan responden dilakukan secara sensus, yakni semua peminjam dana SPP yang menunggak dalam pengembalian angsuran pinjaman. Adapun data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui tujuan pertama dan kedua dianalisa secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan dana SPP pada kelompok Cempaka Putih belum terkelola dengan baik. Dimana belum adanya sinergi yang baik (saling mendukung) antara pihak pemberi dana (PNPM/UPK), kelompok pengelola dana, dan pengguna dana (peminjam). Begitupun halnya dengan persoalan yang terjadi pada kelompok pengelola, dimana penunggakan yang terjadi adalah sebesar 70,3 % (26 orang) dari 37 peminjam pada kelompok Cempaka Putih tidak terlepas dari kelemahan masing-masing pihak yang harusnya saling menjalankan peranannya serta saling bersinergi tersebut.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan (P3KBPM-PNPM Mandiri, 2010). Pendekatan pemberdayaan masyarakat selama ini telah banyak diupayakan melalui berbagai pembangunan sektoral maupun regional. Namun karena dilakukan secara parsial dan tidak berkelanjutan, efektivitasnya terutama untuk penanggulangan kemiskinan dipandang masih belum optimal. Untuk itu, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) diharapkan dapat terjadi harmonisasi prinsip-prinsip dasar, pendekatan, strategi, serta berbagai mekanisme dan prosedur pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien (Tim Pengendali PNPM Mandiri, 2008). PNPM-MP ini diluncurkan pemerintah guna peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Melalui PNPM-MP dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan (P3KBPM-PNPM Mandiri, 2010). Ruang lingkup kegiatan PNPM-MP pada dasarnya terbuka bagi semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat, meliputi : (1) penyediaan dan perbaikan pasarana atau sarana lingkungan permukiman, sosial dan ekonomi secara kegiatan padat karya, (2) penyediaan

sumberdaya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin, perhatian yang lebih besar diberikan bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan dana bergulir ini, (3) kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia (P3KBPM- PNPM Mandiri, 2010). Terkait dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin yang pengelolaannya lebih banyak diberikan pada kaum perempuan biasanya disebut juga Simpan Pinjam Perempuan (SPP). SPP sebagai usaha simpan pinjam merupakan suatu program yang diharapkan mampu memecahkan persoalan di tingkat masyarakat, yang pengelolaannya diserahkan kepada perempuan sebagai bagian yang juga bertanggungjawab pada perekonomian keluarga di pedesaaan. Program Simpan Pinjam Perempuan ini dilatar belakangi oleh masalah ataupun persoalan yang dihadapi oleh kelompok. Hal ini terkait persoalan lemahnya perekonomian masyarakat, sumberdaya masyarakat yang minim, semakin meningkatnya kemiskinan, bertambahnya jumlah anak putus sekolah, serta tingginya angka pengangguran (Pengurus Kelompok Cempaka Putih dan Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan Ranah Pesisir, 2008). Dalam kerangka pemberdayaan perempuan, pengembangan lembaga keuangan mikro dengan strategi ini telah membuka jalan bagi kelompok perempuan miskin untuk meningkatkan kesejahteraan, dimana ; mereka dapat meminjam uang setiap saat dengan prosedur yang gampang, bunga yang murah, dan keuntungan pun akan kembali untuk mereka. Pinjaman dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha, biaya sekolah anak, dan juga kebutuhan sehari-hari yang mendesak. Dengan demikian, dengan adanya program Simpan Pinjam Perempuan ini diharapkan adanya perubahan kondisi di dalam masyarakat, khususnya anggota kelompok itu sendiri. Dimana dengan adanya pengelolaan yang baik terhadap dana Simpan Pinjam Perempuan ini di dalam kelompok, diharapkan program Simpan Pinjam Perempuan mampu menjadi alat dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, semakin baiknya pendidikan di keluarga petani, menurunnya kemiskinan, dan menurunnya angka pengangguran, sehingga masyarakat bisa merasakan kemakmuran hidup dengan adanya program ini

(Pengurus Kelompok Cempaka Putih dan Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan Ranah Pesisir, 2008). Menurut Suparjan (2003) kebijakan pemberdayaan terhadap masyarakat dibutuhkan bukan semata karena alasan kebutuhan jangka pendek, namun lebih jauh dari itu, pemberdayaan dilakukan untuk strategi kemandirian sosial ekonomi masyarakat dalam jangka panjang. Hal esensial yang perlu diperhatikan dalam proses pemberdayaan adalah bagaimana seseorang memahami essensi pemberdayaaan secara benar dan bagaimana memilih strategi yang tepat untuk pemberdayaan. PNPM-MP sebagai salah satu program yang diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat yang biasanya pengelolaannya diserahkan pada perempuan melalui kelompok, diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada dalam masyarakat. Untuk tercapainya efektifitas ataupun tujuan dari sebuah kelembagaan maka diperlukan pengelolaan dan manajemen yang baik, begitupun halnya dengan kelompok wanita Cempaka Putih yang juga bergerak dalam simpan pinjam. Terkait SPP perlu adanya menajemen dan pengelolaan yang baik terhadap dana SPP tersebut sehingga keberlanjutan program bisa tercapai. Hal ini mengingat dimana dalam kegiatan SPP yang menjadi jembatan adalah adanya dana yang akan di simpan ataupun di pinjamkan berdasarkan prosedur yang sudah ditetapkan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Program SPP pada kelompok Cempaka Putih belum terkelola dengan baik. Dimana belum adanya sinergi yang baik (saling mendukung) antara pihak pemberi dana (PNPM/UPK), kelompok pengelola dana, dan pengguna dana (user). 2. Penunggakan yang terjadi pada kelompok Cempaka Putih tidak terlepas dari kelemahan masing-masing pihak yang harusnya bersinergi, yakni kelemahan kelompok pemberi dana (dalam hal ini ditekankan pada UPK), kelemahan kelompok pengelola dana, dan kelemahan pengguna dana (user) itu sendiri. 5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Untuk pengelolaan aktifitas simpan pinjam yang lebih baik, perlu adanya sinergi antar stakeholder yang terlibat, yakni sinergi antara pihak pemberi dana (PNPM/UPK), kelompok pengelola dana, dan pengguna dana (user). Dimana akan lebih baik ketika semua pihak yang terlibat memiliki rasa saling memiliki sehingga timbul keinginan untuk saling mensejahterakan. 2. Persoalan penunggakan yang terjadi bisa diatasi ketika adanya kesadaran dari masing-masing pihak untuk menjalankan perannya dengan baik, sehingga kelemahan yang ada berubah menjadi kekuatan yang akan saling menguatkan satu sama lain. Disamping itu, setiap peran yang ada harapannya tidak lagi sekedar formalitas, namun lebih pada peningkatan dan keberlanjutan program.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Grameen Bank II (Grameen Global System). http://www.grameenfoundation.org. [Juli 2011 ] Ardiansyah, Asrori. 2010. Disiplin dan Sanksi http://kabarpendidikan.blogspot.com. [11 Agustus 2011] Berutu, L. 2004. Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) terhadap kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Nanggaluh Kabupaten Aceh Singkil. [skripsi]. Aceh. Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Hall, Nicola. 2004. Koperasi Simpan Pinjam di Kota dan Kabupaten Malang. [skripsi]. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang. 117 hal. Handayani, Rielyan. 2007. Pemberdayaan Kelembagaan Petani Melalui Program Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat (BPLM). [skripsi]. Padang. Universitas Andalas. 76 hal Hermanto. 2006. Faktor-Faktor Kredit Macet pada PD. BPR BKK Ungaran Kabupaten Semarang [skripsi]. Semarang : Universitas Negeri Semarang. 74 hal. http://www.smecda.com. [10 November 2010]. Hermanto. 2007. Rancangan Kelembagaan Tani dalam Implementasi Prima Tani di Sumatera Selatan. Palembang. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan Irianto, Y.B. 2007. Dinamika Kelompok. Modul 4 Dinamika Kelompok Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. Pengurus Kelompok Cempaka Putih dan Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan Ranah Pesisir. 2008. Proposal usulan kegiatan SPP Sungai Liku Kabupaten Pesisir Selatan. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) TA. 2008 Kabupaten Pesisir Selatan. Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Pedesaan (PTO PNPM-MP). 2009. Jakarta : Tim Koordinasi PNPM Mandiri Pedesaan. PNPM Kabupaten Tana Tidung. 2010. Sekilas Tentang Simpan Pinjam Khusus Kelompok Perempuan. Program Nasional Pemberdayaan Masayarakat Mandiri Perdesaan Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur. http://akumassa.org. [8 Oktober 2010].

P3KBPM-PNPM MP (Pokja Pengendali Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat-PNPM Mandiri). 2010. Tentang PNPM Profil Kenagarian Pelangai. 2010. Dukumen Profil Nagari Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Nagari Pelangai : Kantor Walinagari Pelangai. Raf. 2008. Penghargaan. http://raf-startwithnothing.blogspot.com [11 Agustus 2011] Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat (Mungkinkah Muncul Antitesisnya?). Yokyakarta : Pustaka Pelajar Sofianto, Arif, dkk. 2009. Kajian Kapasitas dan Keberlanjutan Kelembagaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Perdesaan dan Pengelolaan Keuangan Di Unit Pengelola Kecamatan (UPK). Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. Vol. 7 No.2, Desember 2009 Suparjan dan Suyatno, H. 2003. Pengembangan Masyarakat dari Pembangunan Sampai Pemberdayaan. Yogyakarta. Social Agency. 212 hal Tim Pengendali PNPM Mandiri. 2008. Pedoman umum program nasional PNPM Mandiri. Sekretariat Tim Pengendali PNPM mandiri. 49 Hal.