BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

APLIKASI NEW HIGH SPEED MACHINING ROUGHING STRATEGY PADA MESIN CNC YCM EV1020A

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 6 KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI PERMESINAN UNTUK PROSES PENGERJAAN LOWER DIE DRAW (STUDI KASUS DI PT MEKAR ARMADA JAYA)

PROSES MANUFAKTUR PRODUK-PRODUK BERBASIS ARTISTIK CAD/CAM MENGGUNAKAN MESIN CNC YCM EV1020A SKRIPSI

ANALISIS SURFACE CORNER FINISHING PADA MATERIAL S45C MODEL 3D BOTTOM CORE VELG MOBIL DAIHATSU SIGRA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


PENGARUH TEKNIK PENYAYATAN PAHAT MILLING PADA CNC MILLING 3 AXIS TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BERKONTUR

PEMILIHAN STRATEGY PRA TOOLPATH LEADS AND LINKS UNTUK MENDAPATKAN WAKTU PEMOTONGAN INSOLE YANG MINIMAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

tiap-tiap garis potong, dan mempermudah proses pengeditan. Pembuatan layer dapat

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

MODUL PRAKTIKUM CNC II MASTERCAM LATHE MILLING

BAB IV SIMULASI PROSES PERMESINAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KEMASAN PRIMER COKLAT BENTUK MENARA KUDUS SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

BAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN

ARTIKEL PROSES MANUFAKTUR DENGAN CAD, CAM DAN CAE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Data yang diperlukan dalam penelitian dapat membantu proses

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER

PEMROGRAMAN CNC DENGAN SOFTWARE MASTER CAM

OPTIMALISASI TOOLPATH STRATEGI UNTUK PENGERJAAN SEAT GRIP DAN FOOTREST GRIP DI PT. KREASINDO JAYATAMA SUKSES BEKASI-JAWA BARAT SKRIPSI

LAPORAN TUGAS COMPUTER NUMERICAL CONTROL

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN MOBIL KAYU DENGAN MESIN CNC ROUTER PADA INDUSTRI BATIK KAYU

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN ADAPTER MILLING CNC MENGGUNAKAN CNC FANUC SERIES OI MATE TC BERBASIS SOFTWARE

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI CNC WIRE CUT PROGRAMMER

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda

BAB III ANALISIS. Gambar 3.1 Process Sheet & NCOD.

APLIKASI TEKNOLOGI 4-AXIS CNC MILLING UNTUK PEMBUATAN PRODUK CINCIN ARTISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

BAB 3 STUDI KASUS. Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Cetakan untuk wax pattern START. Pemodelan runner turbin Francis dengan Pro/Engineer Wildfire 3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN PROTOTIPE CETAKAN COKLAT BENTUK BUS WERKUDARA KOTA SOLO SKRIPSI

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

Gambar 2.1 Sumbu-sumbu pada mesin NC [9]

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

OPTIMASI JALAN PAHAT DAN ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROSES PEMESINAN CNC LATHE PEMBUATAN PISTON MASTER CYLINDER REM SEPEDA MOTOR YAMAHA MENGGUNAKAN CAM

BAB 6 KESIMPULAN. 2. Dari hasil analisis pada sub bab maka dapat dibuat uraian simulasi CAM pada tabel 6.2 berikut ini :

diantaranya mempelajari tentang struktur dan bentuk tulang khususnya anatomi tulang manusia. Salah satu metode pembelajarannya yaitu mengamati dan

OPTIMASI PARAMETER PERMESINAN TERHADAP WAKTU PROSES PADA PEMROGRAMAN CNC MILLING DENGAN BERBASIS CAD/CAM

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

ANALISIS PENGARUH TOOLPATH PADA PEMBUATAN KACAMATA KAYU DENGAN MESIN CNC MILLING ROUTER 3 AXIS

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CETAKAN KERAMIK DENGAN METODE CAD/CAM/CNC PADA INDUSTRI KERAMIK KASONGAN. Sigit Budi Hartono 1 dan Firman Heryana 2.

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal. 1-8 ISSN , e-issn

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

SETTING PARAMETER OPTIMAL PADA PROSES ANNEALING MATERIAL S45C TERHADAP HARDNESS DAN ROUGHNESS SURFACE

MESIN-MESIN CNC (MESIN-MESIN NON KONVENSIONAL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju

TUTORIAL CNC BUBUT STEP. Setelah mempelajari tutorial ini mahasiswa memiliki kompetensi:

APLIKASI CAM NX MACHINING PADA PEMBUATAN DIES UNTUK SELONGSONG PELURU KALIBER 20 MM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI JALAN PAHAT PROSES PEMESINAN CNC LATHE DAN ANALISA BIAYA PRODUKSI PEMBUATAN DEAD CENTER BERBANTUKAN CAD/CAM

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi 2.2 Pengertian Mesin Pengaduk Adonan

B A B I I LANDASAN TEORI

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Baja AISI 4340

DISAIN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN DIES SASIS MOBIL MINI TRUK ESEMKA

Pengaruh Waktu Proses Permesinan dari Penetapan Urutan Pahat Proses terhadap Sumbu z

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. iii

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Peneliti dalam melakukan penelitian yang berbasis CNC, membutuhkan beberapa pustaka yang dapat membantu alur pemikiran serta proses berpikir. Maharanto (2007) dalam penelitiannya membahas tentang penentuan strategy permesinan (toolpath yang optimal dari core cavity model Bra) dengan menggunakan software PowerMILL 7.0. Penentuan strategy pemesinan yang optimal oleh Maharanto lebih diutamakan pada kualitas hasil pemesinan dan waktu pengerjaan yang cepat. Output penelitian Maharanto berupa prototype core cavity model bra yang sesuai dengan permintaan PT.Libra Permana Bogor. Material kayu jati dan mesin Rolland Modela MDX 40R dipilih dalam penelitian ini untuk mewujudkan prototype produk yang dirancang. Sari (2010) dalam penelitiannya membahas tentang perbandingan simulasi permesinan menggunakan PowerMILL 8.0 dengan CATIA V5R10. Permasalahan yang dihadapi Sari dalam penelitiannya di PT. Mekar Armada Jaya (MAJ) adalah seringnya terjadi tabrakan antara cutter dengan benda kerja sebagai akibat kesalahan operator dalam pengoperasian CAD/CAM di perusahaan serta belum adanya lisensi CAD/CAM di divisi design produk pada saat itu. Sari mencoba membandingkan hasil machining produk Lower Die Draw dengan menggunakan CAM PowerMILL dan Catia V5R10 serta melakukan proses validasi NC Program menggunakan software Vericut. Output yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa perbandingan hasil machinng dan validasi NC Program. Anggoro dan Yuniarto (2012) dalam penelitian di bidang desain produk berbasis CNC berhasil mendapatkan satu unit prototype konstruksi mold base Honda Freed Mirror berbahan baku kayu ebalta. Brainstorming, optimalisasi toolpath strategy, dan ekperimen proses manufaktur digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan strategy pemesinan yang paling optimal. Output penelitian yang dihasilkan berupa prototype konstruksi mold base Honda Freed Mirror. Herdiawan (2013) dalam penelitiannya yang membahas tentang optimalisasi mesin CNC YCM EV1020A di Laboratorium Proses Produksi Universitas Atma 4

Jaya Yogyakarta. Permasalahan yang dihadapi adalah terbatasnya material yang dapat dikerjakan dengan menggunakan mesin Rolland Modela MDX 40R. Software yang digunakan dalam penelitiannya adalah PowerSHAPE 2012 dan PowerMILL 2012. Herdiawan melakukan optimalisasi toolpath strategy sehingga menghasilkan beberapa produk hasil pemesinan CNC YCM EV1020A dengan material ebalta dan alumunium. Output penelitian yang dihasilkan berupa prototype core cavity blok mesin, kepala budha, core cavity prambanan dan cetakan menara kudus. 2.1.2. Penelitian Sekarang Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah peneliti menggunakan software DELCAM dengan release terbaru yaitu PowerSHAPE 2014 dan PowerMILL 2014. Pada penelitian ini akan digunakan satu toolpath strategy baru dari PowerMILL 14 yaitu vortex strategy machining. Strategy ini bertujuan untuk meminimalkan waktu pengerjaan proses Roughing. Peneliti juga menggunakan strategy pemesinan konvensional nantinya dalam membentuk prototype produk penelitian. Tujuan dari penggunaan kedua strategy ini adalah untuk melihat perbandingan antara strategy conventional dengan vortex strategy dalam proses roughing. Vortex strategy digunakan sebagai strategy pemesinan dalam penelitian ini untuk membandingkan apakah strategy ini dapat meminimalkan waktu pengerjaan. Material yang diuji antara lain ebalta dan Steel-Star. Rouge test nantinya menjadi alat pengukur kehalusan hasil proses pemesinan strategy vortex ini. Pada tabel 2.1 dapat dilihat perbandingan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang dan juga hasil outputnya. 5

Deskripsi Peneliti Maharanto (2007) Sari (2010) Tabel 2.1 Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang Software yang Objek Penelitian Material Digunakan Toolpath Metode Penelitian Output Penelitian Strategy Simulasi Pemesinan, pemilihan Øcutter, Material cutter, Cutting method dan perbandingan proses antar toolpath strategy DELCAM Jati PowerMILL 7.0 Offset dan Optimized Constan Z Metode pemilihan berdasarkan waktu proses tercepat Strategy permesinan (toolpath) yang optimal dari core cavity model Bra. Simulasi pemesinan, pemilihan Øcutter, Material cutter, Cutting method dan perbandingan hasil permesinan dan waktu dengan 2 software CAM DELCAM PowerMILL Ebalta 7.0, CATIA V5R10 Offset dan Optimized Constan Z Metode pemilihan berdasarkan waktu proses tercepat dan kualitas yang optimal, menggunakan software Vericut 7.0 Strategy permesinan (toolpath) yang optimal untuk prototype Lower Die Draw 52185. 6

Deskripsi Peneliti Anggoro dan Yuniarto (2012) Herdiawan (2013) Objek Penelitian Simulasi Pemesinan, prototype konstruksi mold base Honda Freed Mirror dengan menggunakan material ebalta Optimalisasi penggunaan mesin CNC YCM EV1020A untuk menghasilkan prototype ArtCAM dengan material alumunium Tabel 2.1 Lanjutan Software yang Material Digunakan PowerSHAPE 2012 dan PowerMILL 12 Ebalta & green resin PowerSHAPE 2012 dan PowerMILL 12 Ebalta & alumunium Toolpath Strategy Offset dan Optimized Constan Z Offset, Shade and shalow dan Optimized Constan Z Metode Penelitian Output Penelitian Brainstorming, optimalisasi toolpath strategy, dan ekperimen proses manufaktur digunakan untuk menentukan strategy pemesinan yang paling optimal Strategy pemesinan yang optimal untuk prototype konstruksi mold base Honda Freed Mirror. Brainstorming, optimalisasi toolpath strategy, dan ekperimen proses manufaktur digunakan untuk menentukan strategy pemesinan yang paling optimal Strategy pemesinan yang optimal untuk prototype core cavity blok mesin, kepala budha, core cavity prambanan dan cetakan menara kudus. 7

Deskripsi Peneliti Yuwono (2014) Objek Penelitian Simulasi Pemesinan conventional dan vortex strategy, kualitas permukaan prototype Tabel 2.1 Lanjutan Software yang Material Digunakan PowerSHAPE 2014 dan PowerMILL 14 Ebalta & Steel- Star Toolpath Strategy Offset, Optimized Constan Z dan Vortex Metode Penelitian Output Penelitian Metode pemilihan berdasarkan waktu proses tercepat dan kualitas yang optimal menggunakan fasilitas simulasi toolpath pada software PowerMILL 14 Strategy permesinan yang optimal dengan menggunakan vortex strategy pada prototype core dies stamping. 8

2.2. Dasar Teori 2.2.1. Delcam Delcam adalah salah satu perusahaan penyedia software CAD/CAM yang terkemuka di dunia. Produk software CAD/CAM yang dihasilkan oleh Delcam ini bermanfaat sebagai solusi desain produk di dunia industri manufaktur. Perusahaan penyedia software CAD/CAM Delcam ini telah tumbuh dengan mantap sejak berdiri secara resmi pada tahun 1977, dan pengembangan awal Delcam dilakukan di Cambridge University, Inggris. Sekarang ini, Delcam menjadi perusahaan pengembang terbesar software perancangan produk dan manufaktur di Inggris, yang memiliki cabang-cabang perusahaan di Amerika, Eropa, dan Asia. Software Delcam ini sekarang digunakan lebih dari 15000 perusahaan dan organisasi yang tersebar di 80 negara. Delcam adalah perusahaan penyedia perangkat lunak yang memberikan solusi paling lengkap, termasuk menyediakan apa yang dibutuhkan oleh konsumen untuk mendapatkan sumber daya yang spesifik dan dalam hubungannnya dengan templete, macros dan visual basic programming, atau sebuah kumpulan produk yang berdiri sendiri yang terbaik di kelasnya. Delcam dapat menyediakan suatu desain yang meliputi sistem manufaktur perusahaan secara kontinu. Ini merupakan suatu hal baru di bidang CAD/CAM yang mana akan menggantikan software di bidang CAD/CAM yang sudah usang. Sebagai alternatif, Delcam dapat juga menyediakan program individual kepada perusahaan yang berguna untuk meningkatkan performa sistem yang ada atau untuk menghilangkan bottlenecks di dalam proses desain dan manufaktur. Delcam memiliki beberapa produk di bidang CAD/CAM antara lain : 1. PowerSHAPE (PShape) PowerSHAPE menyediakan solusi yang lengkap terhadap product design dan toolmaker. Biasanya para perancang lebih mengutamakan desain dan produk jadi, mereka sering mengabaikan spesifikasi desain yang diperlukan di bidang perindustrian, mold dan toolmaker memerlukan model yang lebih lengkap. Sebagai contoh beberapa perancang jarang membuat potongan yang tajam di tepi sebuah model atau mebuat daftar kebutuhan dan memisahkan atau membagi permukaan. Saat ini, penggunaan dan biaya operasional yang mahal mulai ditinggalkan para toolmaker. Dengan PowerSHAPE semuanya dapat dibuat dengan mudah, yang mana 9

Powershape diciptakan dengan peralatan ukur yang lengkap yang menjamin pekerjaan mendesain produk menjadi cepat dan efisien. 2. PowerMILL (PMill) PowerMILL memiliki peranan penting di dunia, terutama dalam bidang perangkat lunak NC (Numerical Control) CAM. Kunci utamanya adalah dapat memasukkan bermacam-macam strategy permesinan, dapat meminimalkan waktu roughing dengan memilih strategy yang paling tepat, memiliki kemampuan finishing yang cepat dan memiliki teknik machining 5 axis. PowerMILL juga mampu mengkalkulasikan waktu permesinan dan dapat mengedit Toolpath hingga didapatkan performa yang paling optimal. PowerMILL dapat mengambil gambar dari software design yang lain seperti IGES, STEP, Catia, UG, ProEngineer, Rhino, dan lain-lain dalam bentuk format IGES, VDA, STL. Output dari PowerMILL berupa simulasi permesinan, G- Code dan waktu permesinan. 3. PowerINSPECT PowerINSPECT berfungsi mengirimkan aliran pemeriksaan tentang komponen yang kompleks dan tolls dengan membandingkan item yang dihasilkan dengan 3D. CAD model. Kecepatan dari PowerINSPECT berguna untuk mengurangi waktu pemeriksaan, dan berfungsi juga untuk meminimalkan gangguan pada jadwal produksi. 4. CopyCAD CopyCAD merupakan suatu solusi unutk memanipulasi point data. Memungkinkan bagi para engineers dengan cepat dan teliti menghilangkan jarak antara dunia secara fisik (nyata) dan dunia digital. CopyCAD merupakan suatu software yang cepat, simpel dan sederhana. Prinsip kerjanya adalah dengan mengcopy bentuk benda nyata yang kemudian hasil copy benda tersebut dapat langsung diproses desainnya. 5. ArtCAM Pro ArtCAM Pro merupakan software desain yang unik, yang digunakan untuk merancang produk yang bersifat hiasan dari gambar 2D secara cepat. Dari gambar 2D, melalui proses lebih lanjut akan didapatkan desain 3D, yang kemudian melalui ArtCAM Pro,kita dapat secara langsung membuat model yang telah kita desain. 10

2.2.2. Proses CAD CAD (Computer Aided Design) yang digunakan pada penelitian ini adalah PowerSHAPE 2014. Software CAD PowerShape dari PT. Delcam menyediakan lingkungan untuk menjadikan ide-ide produk dari konsep menjadi kenyataan. PowerSHAPE menawarkan kebebasan untuk memanipulasi bentuk permukaan dari model CAD, untuk membangun dari sebuah wireframe dan membuat perubahan menyeluruh dengan fitur operasi solid dan editing. PowerSHAPE mengikuti filosofi "Simple to create, easy to modify". PowerShape mencakup semua inti alat untuk permodelan dan juga sejumlah fitur yang difokuskan khususnya untuk kebutuhan para designer. PowerShape adalah sebuah paket software pemodelan, dimana didalamnya meliputi modul basic functionality dan several specialized; PS-Drafts (untuk membuat gambar secara detail), PS-Mold (untuk membuat mold tool), PS- Electrode (a wizard for generating Electrode from a solid model), PS-Assembly (untuk memodelkan proses perakitan dari gambar kerja solid) dan PS-Render (untuk menampilkan gambar dengan kualitas visual yang baik). Untuk memulai PowerShape, lakukan double click pada Icon PowerShape. Pertama kali, sebagai tampilan awal maka pada layar akan tampak seperti di gambar 2.1. Gambar 2.1 Tampilan awal PowerSHAPE 2014 (sumber: PowerSHAPE 2014) 11

Gambar 2.2 Layar utama PowerSHAPE 2014 (sumber: PowerSHAPE 2014) 2.2.3. Proses CAM CAM (Computer Aided Manufactur) yang digunakan adalah PowerMILL 14. Pada software PowerMILL 14 telah dilakukan penyempurnaan pada strategy roughing maupun strategy finishing. PowerMILL 14 memperkenalkan strategy roughing vortex. Dimana hasil penyempurnaan ini mampu didapatkan hasil pengerjaan yang lebih halus dan lebih cepat dibandingkan software Powermill versi sebelumnya. PowerMILL dapat mengambil gambar dari software design yang lain seperti IGES, STEP, Catia, UG, ProEngineer, Rhino, dan lain-lain dalam bentuk format IGES, VDA, STL. Output dari PowerMILL berupa simulasi permesinan, G-Code, dan waktu permesinan. Tampilan pada PowerMILL 14 seperti pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Tampilan awal PowerMILL 14 (sumber: PowerMILL 2014) 12

Gambar 2.4 Layar utama PowerMILL 14 (sumber: PowerMILL 2014) Layar menu utama pada PoweMILL 14 terdiri dari: a. NC Program Pada tampilan utama terdapat menu NC Program. Menu NC Program ini berfungsi untuk membuat G-Code dari produk yang akan kita kerjakan. Dalam G-Code, nantinya berisikan langkah-langkah permesinan dalam bahasa program. b. Toolpath Menu Toolpath berfungsi untuk mengaktifkan dan bisa juga untuk melakukan editing, melihat estimasi waktu dari berbagai macam Toolpath yang telah kita buat sebelumnya. c. Tools Menu Tool berfungsi untuk memperlihatkan cutter yang telah kita pilih untuk proses permesinan. Melalui menu Tool ini kita juga dapat melakukan pengeditan terhadap jenis tipe cutter yang telah kita pilih. d. Boundaries Menu Boundaries memiliki fungsi untuk membatasi area yang akan kita proses. Jika kita menginginkan hanya area tertentu yang ingin kita proses, maka kita dapat memproses melalui menu Boundaries ini. e. Pattern Menu Pattern berfungi membatasi area yang akan kita proses. Menu ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan menu Boundaries. Namun 13

bedanya menu Pattern hanya memproses sesuai dengan batas tepi dari produk yang akan kita proses. f. Feature Set Menu Feature Set berfungsi untuk membuat lubang atau hole pada model. Melalui Feature Set ini, kita dapat dengan cepat membuat lubang, karena cutter akan secara otomatis bergerak membuat lubang sesuai dengan desain yang telah kita buat. g. Workplane Menu Workplane berfungsi untuk mengecek workplane mana yang sedang aktif dan juga berfungsi untuk mengatur workplane mana yang ingin kita aktifkan. h. Levels Menu Levels pada Pmill berfungsi untuk menyembunyikan sementara gambar produk tanpa menghilangkan gambar produk. Hal ini sangat berguna jika kita menginginkan pengeditan pada gambar produk. i. Models Menu Models dalam PMill memiliki fungsi untuk menunjukkan model apa saja yang telah kita buka dalam PMill pada saat itu. Dalam menu Models juga diperlihatkan type, origin, path, transluency dari model yang telah kita kerjakan. j. Stock Models Stock Models merupakan gabungan dari model yang telah kita buat. k. Groups Groups merupakan kumpulan-kumpulan dari stock models. l. Macros Menu Macros dalam PMill berfungsi sebagai Help. Jika kita membutuhkan penjelasan mengenai PMill kita dapat menggunakan menu Macros. Menu-menu dan fungsi toolbar pada PowerMILL 14 terdiri dari: a. Block Lambang dari menu Block pada Toolbar terdapat pada gambar sebelah kiri. Fungsi dari menu Block ini adalah untuk memberikan ukuran atau merinci ukuran material yang dibutuhkan. Sehingga ukuran antara produk yang akan diproses dan material yang diperkirakan dapat benar-benar sesuai (material tidak kurang dan tidak lebih). Gambar menu Block ditunjukkan pada gambar 3.21: 14

Gambar 2.5 Menu Block Form PM 12 (Sumber : PowerMill 14) Pada menu Block terdapat limit Min X, Max X, Min Y, Max Y, Min Z, Max Z. Limit ini berfungsi sebagai ukuran material yang kita inginkan. X menunjukkan ukuran horizontal sesuai sumbu X, Y ukuran horizontal sesuai sumbu Y, sedangkan Z ukuran vertikal atau tinggi material. Namun jika kita mengalami kesulitan dalam mencari ukuran material agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan, kita dapat mengklik Calculate. Melalui Calculate, kita bisa mndapatkan ukuran material secara otomatis, tanpa harus mengisi satu per satu ukuran material yang kita butuhkan. b. Feed Rate Lambang dari menu Block pada Toolbar terdapat pada sebelah kiri tulisan. Fungsi dari menu Feed Rate ini adalah untuk menentukan nilai pada rapid, plunge, cutting, spindle speed, drilling sesuai yang kita inginkan. Melalui Feed Rate ini kita juga dapat menentukan jenis collant apa yang akan kita gunakan. Gambar dari menu Feed Rate ditunjukkan pada gambar 3.22: 15

Gambar 2.6 Menu Feed Rate (Sumber : PowerMill 14) c. Rapid Move Height Lambang dari menu Rapid Move Height ditunjukkan pada gambar di sebelah kiri tulisan. Menu ini berfungsi untuk menentukan jarak ketinggian antara material dengan ujung mata cutter terendah saat cutter tidak melakukan pemakanan pada material. Menu ini juga memiliki fungsi untuk memberikan jarak aman saat dimulainya pemakanan antara material dengan ujung mata cutter agar tidak terjadi tabrakan yang tidak diinginkan antara cutter dengan material. Tampilan dari menu Rapid Move Height ditunjukkan pada gambar 3.23 di bawah ini. 16

Gambar 2.7 Menu Rapid Move Heights (Sumber : PowerMill 14) Dalam menu Rapid Move Height ini terdapat menu safe Z. Safe Z adalah jarak aman antara cutter dengan material, sedangkan Start Z artinya adalah jarak ketinggian cutter dari material dimana cutter mulai bekerja. Keduanya dapat kita tentukan sendiri sepanjang jarak antara material dan ujung cutter lebih dari 0 mm. d. Leads and Links Form Fungsi dari Leads and Links Form adalah sebagai cara untuk mempercepat atau menyingkat waktu machining. Prinsip kerja dari penggunaan menu Leads and Links Form ini adalah dengan meniadakan gerakan-gerakan cutter yang tidak efektif yang dapat memperlambat machining time. Gambar menu Leads and Links Form dijelaskan pada gambar 3.24 di bawah ini. 17

Gambar 2.8 Menu Leads and Links (Sumber : PowerMill 14) e. Start and End Point Lambang dari menu Start and End Point ditunjukkan pada gambar disamping. Menu Start and End Point digunakan untuk mengatur titik awal pemakanan cutter pada material. Gambar 2.9 Menu Start and End Point (Sumber : PowerMill 14) 18

f. Toolpath Stretegy Lambang dari menu Toolpath Strategy ditunjukkan pada gambar di sebelah kiri tulisan. Menu ini berfungsi untuk menentukan Toolpath apa yang ingin digunakan. Penentuan Toolpath ini sangat berpengaruh terhadap hasil machining produk dan waktu proses pengerjaan. Sub menu dalam menu Toolpath Strategy ini antara lain adalah 2,5D Area clearance, 3D Area clearance, Blisk, Drilling, Favourite, Finishing dan Ports. Disetiap sub menu tersebut terdiri dari berbagai macam strategy pergerakan cutter yang dapat kita pilih. Toolpath strategy yang terdapat pada PowerMILL 14 hampir mirip dengan yang terdapat pada versi-versi sebelumnya. Perbedaannya hanya terdapat pada strategy roughing yang terdapat vortex strategy. Berikut perbedaan yang terdapat pada strategy roughing Model area clearance. Gambar 2.10 Toolpath model area clearance (sumber : PowerMILL 14) Perbedaan toolpath strategy vortex pada PowerMILL 14 adalah pada proses pemakanan benda kerja. Pada strategy konvensional pemakanan yang 19

terjadi menggunakan bagian bawah tip cutter. Hal ini membutuhkan proses perpindahan cutter/tool pada saat berada di bagian ujung benda kerja yang memakan cukup banyak waktu. Sedangkan pada vortex strategy proses pemakanan benda kerja menggunakan bagian samping tip cutter. Penghematan waktu gerakan cutter pada saat berada di ujung benda mengakibatkan strategy ini mampu menghemat waktu hingga 60%. Gambar di bawah menunjukkan perbedaan strategy konvensional dengan strategy vortex. Gambar 2.11 Perbandingan Conventional dan Vortex strategy (sumber: Delcam, 2013) g. Toolpath Verification Lambang dari menu Toolpath Strategy ditunjukkan pada gambar di sebelah kiri tulisan. Menu ini berfungsi untuk memverifikasi tool dengan Toolpath yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengecek supaya tidak terjadi kesalahan atau tabrakan antara tool dengan model yang dibuat. Pada gambar 2.12 akan ditunjukkan menu pada Toolpath verification ini. 20

Gambar 2.12 Toolpath Verification (Sumber : PowerMill 14) Terdapat dua jenis pengecekan yang dapat dilakukan yaitu check collisions dan check gouges. 2.2.4. Milling Proses pengerjaan logam dalam dunia manufaktur ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin, hingga pengerjaan logam secara mekanis. Pengerjaan mekanis logam biasannya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing. Dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin frais atau juga biasa disebut dengan mesin milling. Proses mesin milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. 21

Proses milling memiliki perhitungan sehingga pada pengerjaannya tidak terjadi pemborosan cutter. Waktu permesinan yang digunakan untuk melakukan proses milling pada mesin-mesin milling dapat dihitung menggunakan persamaanpersamaan berikut ini : 1. Jumlah pemakanan a = (tebal awal tebal akhir)/a p 2. panjang total pemakanan Lm = L.a 3. Putaran mesin (n) n = 1000xCS rpm xd 4. kecepatan pemotongan V f = f z.z.n 5. Waktu permesinan Lm Tm = Vf Dimana: Cs D L f z z a a p = cutting speed (m/menit) = diameter cutter yang digunakan (mm) = panjang pemakanan pahat dalam sekali jalan (mm) = feed per tooth (mm/menit) = jumlah insert pada mata pahat = jumlah pemakanan = kedalaman dalam sekali pemakanan 2.2.5. Numerical Control Numerical Control (NC) adalah suatu bentuk dari sistem terotomasi yang menggunakan variabel input untuk mengontrol jalannya peralatan produksi. Variabel input ini berupa serangkaian kode berisi angka, huruf dan simbol yang mendefinisikan sebuah program instruksi untuk menjalankan suatu pekerjaan. Program instruksi akan berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada suatu pekerjaan. Kemampuan NC untuk merubah program sesuai dengan pekerjaan menyebabkan NC cocok digunakan untuk produksi dengan volume rendah dan sedang. Aplikasi dari Numerical Control terbagi dalam dua kategori, yaitu : 22

a. Aplikasi pada machine tool, seperti pada mesin drill, mesin milling, dan mesin-mesin perkakas yang lain. b. Aplikasi pada non machine tool, misalnya pada assembly, drafting dan inspeksi. Komponen utama dari sistem Numerical Control adalah program instruksi, machine control unit dan peralatan produksi. Program instruksi merupakan detail tiap langkah perintah yang ditujukan untuk menjalankan mesin. Program instruksi ini berupa kode-kode. Machine control unit (MCU) terbagi menjadi dua elemen, yaitu data-processing unit (DPU) dan control-loops unit (CLU). DPU memproses kode-kode program instruksi dan memberikan informasi operasi ke CLU. CLU mengoperasikan mekanisme gerakan mesin, menerima sinyal feedback dari posisi aktual dan memberitahukan ketika sebuah operasi telah selesai dikerjakan. Peralatan produksi, yaitu mesin-mesin yang digunakan adalah komponen pokok ketiga dari suatu sistem NC. 2.2.6. Computer Numerical Control Dewasa ini Numerical Control dikembangkan menjadi Computer Numerical Control (CNC). CNC sendiri merupakan peralatan elektromekanikal yang membaca dan menginstruksikan program instruksi dan mengubahnya menjadi tindakan mekanikal pada peralatan mesin dengan menggunakan microprocessor sebagai unit pengontrol. Mesin-mesin perkakas yang menggunakan CNC disebut dengan mesin CNC. Untuk mengoperasikan mesin-mesin CNC diperlukan software. Software yang digunakan adalah operating system software dan machine interface software. Software digunakan untuk Operating system menginterprestasikan progam korespondensi antara kontrol mesin. Machine interface mengoperasikan link antara NC dan membangkitkan sinyal dengan drive dari software digunakan untuk komputer dan mesin CNC sehingga mesin dapat beroperasi. Mesin CNC yang terhubung dengan komputer tidak hanya memungkinkan operator untuk menjalankan program tetapi juga memodifikasi program tersebut, baik setelah diinputkan ataupun dijalankan. 23

2.2.7. Mesin Milling CNC Mesin-mesin produksi dewasa ini sudah berkembang sesuai dengan tuntutan produksi yang semakin meningkat, sala satunya adalah mesin milling CNC. Input yang digunakan untuk menjalankan mesin milling CNC adalah program Numerical Control, program ini berupa serangkaian kode-kode yang dinamakan G-Code. Mesin milling CNC dilengkapi dengan operating panel untuk memasukkan perintah berupa G-Code, selain itu terdapat main drive yang berupa motor DC. 24