PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN PEKERJA DI PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 9 TAHUN : 1990 SERI : A.1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 20 TAHUN : 1993 SERI :A.1

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 23 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENEMPATAN ANTAR KERJA ANTAR DAERAH (AKAD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG WAJIB LAPOR LOWONGAN PEKERJAAN DAN IZIN PENEMPATAN TENAGA KERJA DI KOTA PAGAR ALAM

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG TERMINAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 1991 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG SURAT IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENCARI KERJA DAN WAJIB LAPOR KETENAGAKERJAAN DI PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1990 TENTANG IJIN TEMPAT USAHA DAN IJIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN (HINDER ORDONNANTIE)

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 23 TAHUN 1997 SERI B.8

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA


PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA LOKAL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENEMPATAN ANTAR KERJA ANTAR DAERAH (AKAD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KTP DAN AKTA CATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2002 T E N T A N G IZIN USAHA HOTEL DENGAN TANDA BUNGA MELATI

PERATURAN DAERAH. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ;

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 8 Tahun 2000 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG PAJAK RADIO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KTP DAN AKTA CATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN : 1996 SERI : A NO : 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II G R E S I K PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN : 1998 SERI : B

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 1995

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU IZIN USAHA PERKEBUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG TONASE DAN PORTAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

NOMOR : 7 TAHUN 1989 (7/1989)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1991

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG B E C A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 4 Tahun : 2002 Seri : D Nomor : 4

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1997 SERI C.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI RAWAS NOMOR : 4 TAHUN 1994 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 48 TAHUN : 2004 SERI : C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1996 TENTANG USAHA HOTEL MELATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1993 SERI : C.2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G LARANGAN PELACURAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERIAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA WARGA NEGARA ASING PENDATANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN KUTAI BARAT MEMUTUSKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG PEMBERIAN IZIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN ( HO )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 09 TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2005 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1998 TENTANG PENERTIBAN PENEBANGAN POHON DAN BAMBU DI LUAR KAWASAN HUTAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1999 T E N T A N G

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991);

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 10

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG WAJIB LATIH TENAGA KERJA BAGI PERUSAHAAN DAN IURAN WAJIB LATIH TENAGA KERJA BAGI PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya memanfaatkan potensi sumbar daya manusia sebesar-besarnya diperlukan pelatihan kerja baik bersifat teknis, manajerial dan kewirausahaan melalui pelatihan keterampilan tenaga kerja yang dapat mencapai daya guna dan hasil guna terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja maupun Perusahaan pada umumnya ; b. bahwa dalam penyelenggaraan pelatihan keterampilan tenaga kerja dimaksud pada huruf a konsideran menimbang ini, dipandang perlu adanya penanganan secara terpadu oleh Pemerintah dan Swasta khususnya Perusahaan serta Masyarakat ; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan b konsideran menimbang ini dipandang perlu menuangkan ketentuan-ketentuan dimaksud dalam suatu Peraturan Daerah ; : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing; 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri; 3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuanketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja; 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan ; 5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional ; 6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 No. 60, tambahan Lembaran Negara No. 3839); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1958 tentang Penyerahan Kekuasaan Tugas dan Kewajiban Mengenai Urusan-urusan Kesejahteraan Buruh, Kesejahteraan Penganggur dan Pemberian Kerja Kepada Penganggur Kepada Daerahdaerah ;

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1972 tentang Tanggung Jawab Fungsional Pendidikan dan Latihan; 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan; 10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1974 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun1972; 11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 770/KMK.04/90 tanggal 14 Juli 1990 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Biaya Latihan Karyawan, Pemagangan, dan Beasiswa ; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK. M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK TENTANG WAJIB LATIH TENAGA KERJA BAGI PERUSAHAAN DAN IURAN WAJIB LATIH TENAGA KERJA BAGI PERUSAHAAN BAB I K E T E N T U A N U M U M Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Bupati adalah Bupati Siak; b. Daerah adalah Daerah Kabupaten Siak; c. Dinas Tenaga Kerja adalah Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Siak; d. Dewan Latihan Kerja Daerah, selanjutnya disebut DLKD, adalah Dewan Latihan Kerja Daerah Kabupaten Siak; e. Wajib Latihan, adalah Kewajiban bagi setiap Perusahaan untuk menyelenggarakan Program Latihan Kerja ; f. Wajib Latih Tenaga Kerja bagi Perusahaan, selanjutnya disebut WLTKP adalah suatu sistem Pengelolaan Pelatihan Kerja yang wajib diikuti oleh perusahaan yang memenuhi persyaratan tertentu ; g. Iuran Wajib, adalah iuran dalam bentuk uang yang wajib disetorkan oleh Perusahaan kepada Kas Negara ; h. Iuran Wajib Latih Tenaga Kerja bagi Perusahaan, selanjutnya disebut IWLTKP, adalah suatu sistem pengelolaan pendanaan pelaksanaan pelatihan kerja di Kabupaten Siak; i. Pelatihan, adalah jalur pengembangan sumber daya manusia yang menyangkut proses pelatihan dan atau belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan formal yang berlaku, dalam waktu relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori ; j. Pelatihan Kerja, adalah kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap melaksanakan kegiatan pekerjaan baik bagi pekerja maupun calon pekerja ( Pencari Kerja ) ; k. Tenaga Kerja, adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa ;

l. Perusahaan, adalah suatu usaha atau Badan Hukum yang dijalankan dengan tujuan mencari keuntungan dan atau tujuan lain baik milik swasta maupun Pemerintah yang memperkerjakan seorang Pekerja atau lebih ; m. Lembaga Latihan, adalah Lembaga yang kegiatan utamanya menyelenggarakan latihan karyawan maupun pencari kerja meliputi bidang teknis/skill, manajemen/kepemimpinan dan kewirausahaan ; n. Pencari Kerja, adalah orang secara aktif mencari pekerjaan, utamanya berusia 15 tahun ke atas ; o. Jumlah Upah, adalah seluruh gaji yang nyata-nyata dibayarkan oleh pengusaha kepada pekerja termasuk segala bentuk tunjangan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 WLTKP dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas Tenaga Kerja di daerah Kabupaten Siak yang diadakan dalam bentuk Pelatihan Kerja melalui WLTKP dan biaya penyelenggaraanya menjadi beban perusahaan melalui IWLTKP. B A B III SASARAN WLTKP DAN IWLTKP Pasal 3 Sasaran WLTKP adalah : a. Tenaga kerja atau calon tenaga kerja atau magang yang dibutuhkan oleh Perusahaan maupun untuk kepentingan usaha mandiri ; b. Pencari kerja unutk mengisi kesempatan kerja baik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan atau kebutuhan usaha mandiri kebutuhan Antar Kerja Antar Daerah ( AKAD ) dan atau Antar Kerja Antar Negara ( AKAN ). Pasal 4 (1) Sasaran IWLTKP adalah : a. Semua Perusahaan yang dalam melakukan usahanya mempekerjakan minimal 25 (dua puluh lima) orang tenaga kerja ; b. Semua perusahaan seperti tersebut pada huruf a ayat ini yang mempekerjakan kurang 25 (dua puluh lima) oarang tenaga kerja namun menggunakan mesin 5 (lima ) PK atau lebih ; c. Semua perusahaan di luar ketentuan a dan b ayat ini, yang membayar upah tenaga kerjanya minimal Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan ; (2) Terhadap Perusahaan yang telah melaksanakan pelatihan dengan dana dari perusahaan yang bersangkutan, pelaksanaanya diatur lebih lanjut oleh Bupati Siak dengan berpedoman kepada ketentuan Peraturan Daerah ini. Pasal 5 Koperasi atau Yayasan yang melakuakan usaha untuk memperoleh keuntungan, tetap diperlakukan ketentuan WLTKP dan IWLTKP yang Pelaksanaanyan diatur lebih lanjut oleh Bupati Siak.

BAB IV KEWAJIBAN DAN HAK PERUSAHAAN Pasal 6 (1) Setiap Perusahaan wajib menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja bagi perusahaan; (2) Setiap Perusahaan yang terkena WLTKP sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) Peraturan daerah ini, wajib membayar IWLTKP dari jumlah upah sebagai berikut : a. Padat Karya sebesar 0,25 %; b. Padat Modal sebesar 0,35 %; c. Padat Manajemen sebesar 0,50 %. (3) Rincian lebih lanjut pengenaan IWLTKP dimaksud pada ayat (2) pasal ini diatur lebih lanjut oleh Bupati Siak. Pasal 7 Bagi perusahaan dimaksud dalam pasal 6 Peraturan daerah ini, mempunyai hak untuk : a. Mendapatkan sertifikat Tanda Bukti sebagai peserta WLTKP; b. Mengajukan usulan kebutuhan pelatihan bagi tenaga kerjanya dan atau usulan kebutuhan pelatihan tenaga kerja baru berikut pembiayaannya. Pasal 8 (1) Tata cara pembayaran IWLTKP dan prosedur pengusulan serta pelaksanaan pelatihan, ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati; (2) Penggunaan IWLTKP tersebut dalam 6 ayat (2) Peraturan Daerah ini, dipertanggungjawabkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Siak. BAB V ORGANISASI Pasal 9 (1) Untuk melaksanakan Peraturan daerah ini, Bupati membentuk DLKD; (2) DLKD beranggotakan Instansi dan Institusi terkait yang diusulkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Siak. BAB VI KETENTUAN PIDANA Pasal 10 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 4 dan Pasal 6 Peraturan Daerah ini, diancam dengan pidana kurungan selama lamanya 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5000.000,- (lima juta ribu rupiah). (2) Tindak pidana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah tindak pidana pelanggaran. BAB VII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 11 Selain oleh pejabat penyidik umum, yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas pelanggaran tindak pidana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah(PPNS) di Lingkungan Pemerintah Daerah yang Pengangkatanya ditetapkan sesuai Peraturan Perundanganundangan yang berlaku.

Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para penjabat sebagai mana dimaksud dalam Pasal 11 Peraturan Daerah ini, berwenang ; a. Menerima Laporan dan pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana; b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian serta melakukan pemeriksaan ; c. Menyuruh berhenti seorang tersangka memeriksa tanda pengenal diri tersangka ; d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat ; e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang ; f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam perundingan dengan pemeriksaan perkara; h. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya; i. Mengadakan tindakan jika menurut Hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. B A B VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati Siak sepanjang mengenai pelaksanaanya. Pasal 14 Peraturan daerah ini, mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkanya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Siak. Ditetapkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 17 Juni 2002 B U P A T I S I A K, Diundangkan di Siak Sri Indrapura pada tanggal 18 Juni 2002 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIAK, ARWIN AS Drs. H. KHAIRUL ZAINAL Pembina NIP. 010086330 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIAK TAHUN 2002 NOMOR 11 SERI D

PENJELASAN PERATURAN KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG WAJIB LATIH TENAGA KERJA BAGI PERUSAHAAN DAN IURAN WAJIB LATIH TENAGA KERJA BAGI PERUSAHAAN I. PENJELASAN UMUM Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara 1988 digariskan bahwa pembangunan ketenagakerjaan merupakan bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia yang diarahkan pada peningkatan harkat, martabat dan kemampuan manusia serta kepercayaan diri sendiri. Menyadari bahwa pembangunan ketenagakerjaan memiliki ruang lingkup yang luas dan bersifat lintas sektorial, maka Garis-garis Besra Haluan Negara 1988 juga menggariskan bahwa pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya yang sifatnya menyeluruh disemua sektor dan Daerah yang ditujukan pada perluasan lapangan kerja dan pemerataan kesempatan kerja, peningkatan mutu dan kemampuan serta perlindungan tenaga kerja. Sesuai dengan landasan pemikiran diatas maka pembinaan sumber daya manusia melalui pelatihan kerja mutlak diperlukan, sehingga dapat menciptakan tenaga kerja siap pakai, terampil, disiplin dan produktif serta sesuai dengan kebutuhan industri maupun keperluan usaha mandiri. Upaya tersebut dapat terwujud apabila sumber daya manusia yang ada dapat ditingkatkan potensinya, antaralain dengan memberikan kemampuan dan keterampilan baik melalui pelatihan teknis maupun manajerial sesuai yang diinginkan. Hal ini dapat dicapai pada pelatihan-pelatihan yang terbina dengan baik disamping telah mendapat landasan pada didikan formal yang tepat. Pelaksanaan Wajib Latih Tenaga Kerja Perusahaan dan Iuran Wajib Latih Tenaga Kerja perusahaan di Jawa Timur dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berjenjang serta berlaku bagi seluruh perusahaan yang berada dalam Wilayah jawa Timur ; menyeluruh dalam arti mencakup semua jalur pelatihan baik teknis maupun

menajerial ; terpadu dalam arti penyelenggaraan pelatihanya dapat dilaksanakan baik dilembaga Pelatihan Pemerintah, Swasta maupun Perusahaan ; berjenjang dalam arti meliputi semua jenis dan tingkatan pelatihan. Berdasarkan pada sistem tersebut diatas, maka pelatihan agar dilaksanakan dengan memperhatikan 2 ( dua ) kebijakan dasar, yaitu : a. Pelatihan kerja harus sesuai dengan kebutuhan pasar/kesempatan Kerja ; b. Pelatihan kerja harus mutakhir, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengaturan dalam Peraturan Daerah ini pada dasarnya dirumuskan secara umum, agar supaya pengaturan yang lebih khusus, yang harus disesuaikan dengan keadaan yang telah mangalami perubahan sebagaimana dimaksud diatas, dan bahkan harus memperhitungkan kemungkinan tuntutan perkembangan masyarakat, Bangsa dan Negara Indonesia pada umumnya dan khususnya Kabupaten Siak dimasa-masa yang akan datang, dapat dilakukan melalui pengaturan yang lebih mudah dibuat, diubah dan dicabut kembali. Dalam hubungan inilah Pemerintah Kabupaten Siak membentuk Dewan Latihan Kerja Daerah Kabupaten Siak yang bertugas memberikan pertimbangan dan saran kepada Bupati mengenai segala hal yang dipandang perlu dalam rangka keberhasilan penyelenggaraan/pelaksanaan Peraturan Daerah dimaksud. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 : Cukup Jelas : Pada dasarnya Perusahaan wajib untuk mengadakan pelatihan bagi tenaga kerja guna meningkatkan mutu dan produktivitas tenaga kerja yang ada pada perusahaan yang bersangkutan. Peningkatan mutu dan produktivitas sudah tentu bermanfaat bagi kepentingan perusahaan secara keseluruhan dan khususnya tenaga kerja yang bersangkutan. Ketentuan ini dimaksudkan sebagai langkah penyeragaman sistem teknis pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan sehingga tercapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Pasal 3 : Kegiatan WLTKP pada hakekatnya bukan hanya kepentingan tenaga kerja yang ada di perusahaan saja, tetapi juga calon tenaga kerja serta pencari kerja dalam rangka mengisi kesempatan kerja maupun Antar Kerja Antar Negara. Dengan peningkatan ketrampilan/mutu pencari kerja, maka hal ini merupakan peran serta perusahaan dalam pembangunan Daearah, khususnya penyediaan tenaga terampil. Pasal 4 Pasal 5 : Cukup Jelas. : Koperasi atau Yayasan dimaksud dalam Pasal ini adalah Koperasi dan Yayasan yang semata-mata melakukan usaha untuk mencari keuntungan. Adapun penentuan kriteria dimaksud lebih lanjut diatur oleh Bupati Kepala Daerah.

Pasal 6 : Cukup Jelas ayat (1) : Cukup Jelas ayat (2) : Besarnya IWLTKP ditetapkan dari Jumlah Upah sebagai berikut : a. Padat Karya sebesar 0,25 % b. Padat Modal sebesar 0,35 % c. Padat Manajemen sebesar 0,50 % Beban ini merupakan kewajiban dari perusahaan dan bukan dibebankan kepada tenaga kerja yang ada. Rincian lebih lanjut pengenaanya diatur oleh Bupati Kepala Daerah. IWLTKP ini, pada hakekatnya merupakan pendapatan Daerah dan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Penempatanya dalam Kas Daerah merupakan langkah pengamanan dan pengawasan terhadapnya berlaku ketentuan yang berkaitan dengan pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan demikian maka jumlah IWLTKP dalam Kas Daerah merupakan pendapatan Daerah yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan melaksanakan pelatihan terhadap tenaga kerja secara keseluruhan. ayat (3) Pasal 7 : Pengenaan IWLTKP lebih lanjut akan ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah berdasarkan kriteria perusahaan yaitu padat karya, padat modal dan padat manajemen. : Cukup Jelas. Pasal 8 ayat (1) : Mengingat bahwa untuk kepentingan pengelolaan keuangan Daerah memerlukan prosedur dan tata cara sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibidang keuangan Daerah. ayat (2) : Pertanggungjawaban penggunaan dari Dana Iuran Wajib Latih Tenaga Kerja Perusahaan yang ada dilakukan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Siak sebagai aparat pe;aksana Pemerintah Daerah yang secara struktural menangani urusan ketenagakerjaan di daerah. Pasal 9 ayat (1) : Pembentukan Dewan Latihan Kerja Daerah dilakukan dengan Keputusan Bupati yang untuk pertama kalinya berpedoman pada Surat Menteri Tenaga Kerja tanggal 3 April 1985 Nomor 273/M/IV/85 Juncto Surat Kawat Menteri Tenaga Kerja tanggal 1 Desember 1984. ayat (2) : Cukup Jelas. Pasal 10 s/d 14 : Cukup Jelas