MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tema tentang independensi dan etika dalam profesi akuntan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin meningkat, dan masalah yang dihadapi semakin UKDW

KUESIONER ANALISIS PERBEDAAN KINERJA AUDITOR DILIHAT DARI SEGI GENDER PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA. Diajukan Oleh: Nama : Tedi Setiawan

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk menjalankan praktik akuntan publik (Sukrisno Agoes, 2009: 52).

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

ETIKA PROFESI PART 3

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap pengambilan keputusan akan lengkap dan sempurna jika melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu

BAB I PENDAHULUAN. lagi dari segi input yang berupa kredibilitas KAP maupun segi proses yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BABI PENDAHULUAN. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada. umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal. Tekanan pekerjaan yang tinggi dapat menurunkan tingkat kepuasan

Lbrands Pedoman Perilaku dan Ethics Hotline

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah; 3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola. penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki komposisi penduduk dalam rentang usia produktif yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. hubungan antara agent dengan principal. Hubungan teori keagenan mucul

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. (compliance audit) dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003).

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 59

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan audit dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). tanggungjawab profesionalnya. Standar-standar ini meliputi pertimbangan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA : STUKTUR, KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI

BAB V PENUTUP. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji faktor-faktor yang. mempengaruhi kinerja auditor bank seperti, persepsi kegunaan komputer,

BAB II LANDASAN TEORI

: Permohonan Menjadi Responden. : Mahasiswi Universitas Katolik Soegijapranata

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

Adelia Lukyta Arumsari 1 I Ketut Budiartha 2 ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB V PENUTUP. 1) Tidak terdapat pengaruh antara variabel akuntabilitas publik terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang

Dengan ini saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner terlampir sesuai dengan persepsi Bapak//Ibu/Saudara sekalian.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

KUESIONER PENELITIAN. Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dan sesuai dengan kode etik auditor. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Kinerja timbul

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam bidang teknologi. Oleh karena itu, merupakan tugas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

Membuat keputusan adalah salah satu fungsi yg paling penting yang dilakukan oleh para pemimpin Kepemimpinan partisipatif, pendelegasian, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diasumsikan bahwa seseorang yang profesional memiliki kepintaran, profesionalismenya dalam melaksanakan tugasnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan output yang baik bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

4/24/2014 PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN KONSEP PPK

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. standar dan satuan lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

HUBUNGAN DENGAN GAYA MANAJEMEN Terdapat empat gaya kepemimpinan atau gaya manajemen yang secara umum meliputi: Gaya Mengarahkan Gaya Melatih Gaya Mendukung Gaya Mendelegasikan

Perubahan Manajemen Ketakutan terhadap apa yang tidak diketahui, yaitu dampak dari perubahan tersebut. Aspek birokrasi dari kenyataan perubahan, baik secara horizontal maupun vertical. Aspek ego, bahwa dengan adanya perubahan maka metode yang sekarang dianggap sudah tidak layak atau tidak efisien lagi.

Pendekatan untuk memperngaruhi hubungan internal Auditor internal seharusnya melihat perubahan audit dengan cara pandang manajer. Konsep auditor terhadap pengendalian seharusnya sejauh mungkin menyerupai konsep-konsep manajemen. Auditor seharusnya mengutamakan suatu pendekatan partisipatif. Auditor seharusnya menjadi suatu audit yang seimbang, bukan sebagai suatu yang menghakimi. Auditor seharusnya melengkapi kegagalan dari suatu pendekatan manajemen. Auditor internal sebaiknya mencoba untuk bertindak sebagai penasihat, bukan sebagai pengambil kebijakan.

PENGELOLAAN KONFLIK Konflik dapat terjadi dalam hal: Lingkup; terhadap manajemen. Tujuan; terhadap auditor eksternal. Tanggung jawab; layanan manajemen. Nilai; persepsi peran audit dari pihak yang diaudit.

Aranya dan Ferris (1984) melakukan survey terhadap 800 orang auditor dan menyimpulkan bahwa: Konflik pada organisasi profesi lebih tinggi daripada akuntan di lingkungan organisasi bisnis. Dalam organisasi profesional, tingkat konflik yang diterima berbanding tebalik dengan posisi individu dalam birokrasi. Persepsi konflik berhubungan negatif dengan kepuasan kerja dan berhubungan positif dengan kesenderungan pindah kerja.

MASALAH-MASALAH HUBUNGAN Brink dan Witt (1982) mendaftar konsep untuk membantu memperlakukan orang lebih baik, yaitu: Ingat bahwa terdapat variasi umum dalam kemampuan dan sifat-sifat dasar individu Pertimbangkan pengaruh terbesar terhadap perasaanperasaan dan emosi. Pertimbangkan keragaman persepsi. Ukuran kelompok pihak yang diaudit dapat berpengaruh pada hubungan. Pengaruh dari berbagai situasi operasional sebagai suatu variasi akhir.

KARAKTERISTIK UMUM INDIVIDU Menjadi produktif karena sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bermakna. Mempunyai motivasi untuk melakukan usaha yang dianggap penting. Mempunyai keinginan untuk melayani dan memberikan bantuan kepada individu lain. Memiliki kebebasan memilih untuk mendapatkan independensi dan kebebasan pilihan. Memiliki sifat yang adil dan jujur. Memiliki bias pada diri sender dimana setiap individu lebih suka terhadap pujian daripada kritikan. Mencari kepuasan diri sendiri. Memiliki nilai untuk mendapatkan imbalan atas usaha-usahanya. Bersikap patuh dan dapat beradaptasi dengan lingkungan secara baik. Memiliki keterkaitan dengan memaksimalkan kepuasan diri sendiri. Cenderung sensitif.

KESADARAN PADA DIRI SENDIRI: Memiliki pengetahuan terhadap kekuatan dan kelemahan orang lain dalam berhubungan secra mental, fisik, emosional, dan karateristik pribadi. Rasa memiliki terhadap produktivitas dan kepuasan kelompok kerja. Dapat menyesuaikan diri dengan kelompok organisasi secara luas. Suatu keinginan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan orang lain. Merasa memiliki produktivitas yang didasarkan pada ego seseorang. Memiliki rasa keterpaduan yang berasal dari kepercayaan bahwa seseorang berpartisipasi dalam suatu lingkungan secara etis.

KOMUNIKASI SECARA EFEKTIF unsur- unsur dipertimbangkan untuk memiliki hubungan perilaku yang baik: Jangan bicara atau menulis dalam bentuk langsung sebab auditor bukanlah bagian dari manajemen. Jangan menggunakan istilah- istilah yang berimplikasi pada kesalahan- kesalahan kerja dari pihak yang diaudit. Jangan menjadikan pihak yang diaudit sebagai pokok bahasan, baik secara verbal atau tertulis. Ketika memberikan saran, pertimbangkan sifat ego pihak yang diaudit, sebab hal ini berimplikasi pada anggapan mereka. Mengizinkan pihak yang diaudit untuk melakukan perubahanperubahan dalam bahasa laporan sepanjang tidak mengubah substansinya.

Menghadapi Banyaknya Oposisi Terdapat tiga jenis pokok dari banyaknya oposisi: Suatu indikasi yang menunjukkan kurang pentingnya audit. Manajemen puncak dari pihak yang diaudit menolak untuk berpartisipasi dalam pertemuan untuk mempertimbangkan isi laporan. Pihak yang diaudit bertindak dalam suatu gaya konfrontasional, misalnya saja catatan- catatan tidak tersedia. Pihak yang diaudit menolak untuk mengambil berbagai tindakan selama atau setelah audit, dan operasi terus dijalankan seperti sebelumnya.

Pelaksanaan Audit Partisipatif Elemen- elemen keperilakuan tersebut meliputi: Pada awal audit, tanyakan pada pihak yang diaudit bidang mana yang akan diaudit. Bangun suatu pendekatan kerja sama dengan staf pihak yang diaudit dalam menilai: Pemrogram audit Pelaksanaan audit Peroleh persetujuan dan rekomendasi untuk tindakan koreksi. Dapatkan persetujuan atas isi laporan. Memasukkan informasi nyata pada laporan audit.

Penggunaan Pengetahuan Keperilakuan dalam Audit Secara umum penanganan keperilakuan organisasi adalah akibat dari berbagai hal berikut: Kondisi, pada umumnya kualitas dari struktur pengendalian internal. Motivasi atau kebutuhan dari karyawan kantor untuk membentuk etika dan kejujuran, atau sebaliknya. Sikap atau dasar karakteristik pribadi dari seluruh tingkatan karyawan.

Untuk budaya organisasi, unsur- unsurnya tercermin, antara lain: Komitmen karyawan Kualitas pelatihan dan pengembangan staf Identitas perusahaan seperti kebijakan Pembuatan keputusan Fokus manajemen

SEKIAN TERIMA KASIH