STUDI ILMU POLITIK. Oleh: P. Anthonius Sitepu. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012



dokumen-dokumen yang mirip
TEORI-TEORI POLITIK. P. Anthonius Sitepu. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

DIMENSI STRATEGIS MANAJEMEN PEMBANGUNAN

PENGANTAR ILMU POLITIK Kerangka Berpikir dalam Dimensi Arts, Praxis & Policy

NEGARA, DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY

TEORI, METODE, DAN APLIKASI SOSIOLOGI SASTRA

METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

KOMUNIKASI POLITIK Filsafat - Paradigma - Teori - Tujuan - Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia

ii ~ Manajemen Sumber Daya Manusia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 2012

Komunikasi Keperawatan

Politik Global dalam Teori dan Praktik

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

Konsep Dasar Sosiolinguistik

INTEGRASI ETNIS MUSLIM HUI DI CINA

OLAHRAGA; Dalam Perspektif Sosial, Politik, Ekonomi, IPTEK dan Hiburan, oleh Giri Wiarto Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : info@grahailmu.co.id

Sejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

GUBERNUR Kedudukan, Peran dan Kewenangannya

1. Metodologi Penelitian I. Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

KINERJA PEGAWAI Teori, Pengukuran dan Implikasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia


UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2011

ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN MODERN

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Buku ini diterbitkan atas kerjasama dengan Untirta Press

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

ii Pengendalian Hayati

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

MENGGUGAH PARTISIPASI GENDER DI LINGKUNGAN KOMUNITAS

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

PENGANTAR PENDIDIKAN, oleh Nanang Purwanto, S.Pd., M.Pd. Hak Cipta 2014 pada penulis

PEMASARAN STRATEGIK Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif

Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

TEORI DAN PANDUAN KONSELING GIZI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN PENDIDIKAN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #4 Y E S I M A R I N C E, M. S I

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA DI ASEAN Lembaga dan Proses

Sistem Akuntansi Pemerintahan Basis Akrual dengan Entri Berpasangan

Manajemen Perkantoran Organisasi Publik

PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN INDONESIA

Demokrasi Sebagai Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia

URBANISASI DAN MORFOLOGI Proses Perkembangan Peradaban dan Wadah Ruangnya Menuju Ruang yang Manusiawi

PEMBANGUNAN EKONOMI MARITIM

ii Sistem Politik Indonesia

PERPAJAKAN DI INDONESIA

Demokrasi Berbasis HAM

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

6. Pengantar Filsafat Mempelajari tentang filsafat terutama dalam mengetahui dan mengenali landasan ontologis, landasan epistimologis, landasan

PENGANTAR SISTEM INFORMASI

PENGUKURAN DAN PENILAIAN PENDIDIKAN

KEMISKINAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK,

PERENCANAAN PARIWISATA PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT Sebuah Pendekatan Konsep

METODOLOGI PENELITIAN PETERNAKAN

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Akuntansi untuk Perusahaan Jasa dan Dagang/Sigit Hermawan;

ii Pengantar Bisnis

Belajar Membuat Iklan Sukses

MERANCANG GEDUNG BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Penerbit Universitas Pancasila

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

ILMU KOMUNIKASI: TEORI & PRAKTIK

RISET FUTURISTIK KEOLAHRAGAAN (Inspirasi Substansi dan Metodologi)

Kajian Konflik dan Perdamaian, oleh oleh Anak Agung Banyu Perwita; Eric Hendra; Emir Chairullah; Hendra Manurung; Isyana Arslan; Nabilla Sabban;

BERWIRAUSAHA CERDAS Inspirasi bagi Kaum Muda

METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS Teori dan Praktik

ANTROPOMETRI DAN APLIKASINYA

By : Rahmadani Yusran

PARTAI POLITIK ISLAM Teori dan Praktik di Indonesia

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

PUBLIC RELATIONS, oleh Hairunnisa Hak Cipta 2015 pada penulis

AKUNTANSI KOPERASI Pendekatan Praktis Penyusunan Laporan Keuangan

Intisari Konsep Kimia Dasar Jilid-1

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

PERADILAN PIDANA ANAK DI INDONESIA DAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PERLINDUNGAN ANAK SERTA PENERAPANNYA

KEPRIBADIAN DAN ETIKA PROFESI

EKONOMI KOPERASI Teori dan Manajemen

DEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

Indonesia dalam Lingkungan Strategis yang Berubah, oleh Bantarto Bandoro Hak Cipta 2014 pada penulis

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

HUKUM DALAM MASYARAKAT

SIMULASI SISTEM INDUSTRI

PENGORGANISASIAN MASYARAKAT UNTUK PERUBAHAN SOSIAL

PROFESI PUSTAKAWAN MENGHADAPI TANTANGAN PERUBAHAN

Good Governance di Sekolah; Teori dan Praktik Menggairahkan Partisipasi Masyarakat, oleh Dr. Bujang Rahman, M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis

Transkripsi:

STUDI ILMU POLITIK Oleh: P. Anthonius Sitepu Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2012 Hak Cipta 2012 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail : info@grahailmu.co.id Sitepu, P. Anthonius STUDI ILMU POLITIK/ P. Anthonius Sitepu - Edisi Pertama Yogyakarta; Graha Ilmu, 2012 Xii + 250 hlm, 1 Jil. : 26 cm. ISBN: 978-979-756-823-8 1. ILMU POLITIK I. Judul

KATA PENGANTAR Ilmu Politik, disiplin ini berkaitan erat dengan studi fenomena politik. Fenomena ini dianggap sebagai ciriciri khusus dari pada pemerintahan nasional dengan otoritas lokal maupun regionalnya dan memang di sinilah politik dengan jelas tampak terutama aktivitas politik yang nyata. Politik itu ada di setiap organisasi, entah itu dalam kegiatan bisnis, serikat pekerja, gereja ataupun itu organisasi-organisasi sosial. Maka politik karenanya dapat dilihat dalam berbagai variasi atau aspek yang dapat digambarkan sebagai persoalan-persoalan yang menyangkut dan berkenaan dengan kekuasaan, dengan resolusi konflik, atau juga bisa bekenaan dengan pengambilan keputusan politik. Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari politik (politics) atau kepolitikan. Politik adalah usaha-usaha untuk menggapai kehidupan yang lebih baik Orang Yunani Kuno, seperti Aristotels, politik baginya berarti mengatur apa yang seyogianya kita lakukan dan apa yang seyogianya tidak dilakukan. Pernyataan Aristotels itu mengingatkan kita sedemikian pentingnya mempelajari politik. Hal ini dikarenakan sejak dari dulu kala, masyarakat mengatur kehidupan bersama, dengan baik, dengan mengingat masyarakat sering behadapan dengan kondisi terbatasnya sumber daya alam dan pada saat yang sama memerlukan suatu pengaturan (regulasi) agar sumber daya yang terbatas itu dapat terdistribusikan secara merata kepada setiap orang dan puas atas hal tersebut. Namun demikian timbul pertanyaan, bagaimana caranya untuk mencapi hal tersebut? Antara lain dapat dicapai dengan membangun sebuah otoritas. Otoritas itu diberikan kepada sebuah sistem politik atau negara. Negaralah yang memiliki otoritas atau kekuasaan untuk membuat langkah-langkah atau kebijakan yang akan menentukan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada itu. Maka dengan demikian, politik suatu negara adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah kekuasaan (power ), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik (public policy) dan alokasi atau distribusi (allocation & distribution). Beragam fenomena politik yang telah mendorong keinginan untuk membuat tulisan yang terangkum dalam bentuk buku ini yang diberi judul Studi Ilmu Politik. Disebut sebagai pengantar karena aspek-aspek politik yang dimuat dalam buku ini lebih cenderung kepada pilihan konsep -konsep, dasardasar pemikiran tentang politik yang dianggap sangat fundamental menuju ke pengetahuan tentang politik yang lebih mendalam. Sehingga buku ini sepertinya telah mencakup sebagian dari keanekaragaman aspek yang ada yang terkait dengan fenomena politik itu. Maka sebagai landasan konseptual daripada fenomena politik yang dimaksudklan itu adalah pengertian yang lebih luas terhadap makna politik, termasuk dalam hal ini adalah berupa decision making policy dan decision enforcing processes. Namun demikian, di antara para ilmuan politik dan ilmuan sosial lainnya yang mempelajari secara mendalam pengertian atau pemberian

vi Studi Ilmu Politik makna proses ini ke dalam kelompok-kelompok yang bukan termasuk pengertian kelompok yang bukan termasuk dalam ketegori atau terminologi pemerintahan (non-governmental) seperti misalnya organisasi-organisasi perburuhan. Akan tetapi juga banyak ilmuan yang telah memusatkan perhatiannya atau studinya pada proses pemerintahan ini. Maka dalam hubungan ini, yang diartikan dengan politik itu adalah the processes of making government policies. Proses itu melekat dalam pengertian politik di atas dan hal ini berada di dalam pusatpusat kegiatan politik seperti halnya di dalam sebuah sistem politik. Politik pada umumnya yang lebih cenderung hubungan yang bersifat konfliktual. Politik sebagaimana yang dipergunakan dalam perdagangan, bahwa ini adalah merupakan processes of making government policies. Sebagaimana umumnya politik itu adalah konflik atau paling tidak politik itu senantiasa berkaitan erat dengan konflik. Hal ini disebabkan karena dari beberapa bentuk perjuangan yang ada dalam lingkungan hidup dan kehidupan masyarakat atau di antara manusia yang mencoba untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya, aspirasi-aspirasinya, kehendak-kehendaknya, keinginan-keinginannya, yang pada akhirnya terjebak dalam suasana pertentangan-pertentangan, pertikaian-pertikaian, konflik-konflik dan sebagainya. Kepentingankepentingan, kehendak-kehendak, aspirasi-aspirasi yang ada tersebut terbentuk dalam berbagai variasi dan berbeda-beda. Dan dari segi pandang yang lain tampaknya sifat atau hal itu seolah-olah harus diperjuangkan sepertinya ada sebuah dorongan yang mendesaknya demi tercapainya tujuan tersebut. Namun dari sisi yang lain, di seberang sana, juga terdapat suasana dan permasalahan yang serupa. Maka dengan demikian salah satu faktor yang mendorong ke arah suasana konflik adalah terjadi sebagai akibat dari kondisi seperti itu yang masing-masing bertemu ke dalam suasana yang bersifat opposing interests. Kita ini hidup dalam suasana kemasyarakatan, hidup bersama. Dan ini saya kira menjadi dasar suatu kehidupan yakni dalam hidup bersama (people live together) bukan dalam keadaan hidup kesendirian. Kehidupan bersama ini sering disebut sebagai masyarakat (society). Di dalam pemikiran yang demikian, terdapat di dalamnya yang pada umumnya seperti, tradisi-tradisi, lembaga-lembaga, aktivitas-aktivitas, kepentingan-kepentingan (interests). Manakala kita mencoba untuk merefleksikan ke dalam kehidupan kita sendiri, serta hendak mencoba memahami apa yang telah terjadi dalam hidup kita sendiri, selanjutnya kita akan merealisasikan kisah atau pengalaman hidup kita itu ke dalam terminologi yang bermakna dan spketrum yang lebih luas yaitu di dalam hubungan-hubungan (relasi) kita dengan orang lain. Maka pada saat itulah kita itu masuk ke dalam suasana interaktif. Ketika itu pula mulai berlangsung untuk pertama kalinya pertumbuhan dan perkembangan konflik -konflik itu. Mengapa?. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan yang tajam terhadap berbagai kepentingan-kepentingan (interests), keinginan-keinginan, kehendak-kehendak dengan yang lain, dan sebagainya yang serupa dengan itu. Jikalau persoalan ini kita rangkum ke dalam satu istilah, namanya nilai-nilai (values). Salah satu nilai yang diartikan di sini adalah demokrasi. Nilai-nilai demokrasi yang sekaligus juga sebagai konsep dalam ilmu politik yang dalam hubungan ini diungkapkan sebagai nilai politik. Nilai-nilai yang terdapat dalam konsep politik demokrasi, berada dalam proses politik yaitu sebagai, set of arrangement for making reasonable decision, and making the public s fair play. Perduli terhadap aturan-aturan main seperti misalnya dalam penyelenggaran pemilihan umum (pemilu), hakhak berserikat (berkumpul). Dan lagi pula demokrasi secara konsepsional, senantisa dikaitkan dengan pengertian politik (politics sense). Namun dalam kenyataannya (empirik), konsep demokrasi yang pada awalnya yang berasal bahasa Yunani Kuno, yaitu demos dan cratein. Demos, dapat diartikan sebagai rakyat (people) dan cratein, cratos diterjemahkan sebagai kekuasaan (authority,power ). Atau dengan dalam pengertian yang lain, bahwa demokrasi itu adalah, means government by the people not government by the one person (monarchy, dictators) atau dengan government by the few (oligarchy/aristocracy).

Kata Pengantar vii Maka terkait dengan persoalan di atas, bahwa pengertian demokrasi tersebut dapat dilihat ke dalam dua perspektif, yakni (a). diyakini bahwa demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan (a form of government) dan (b). melihat bahwa demokrasi yang memiliki nilai-nilai substantif atau berupa kebijakan-kebijakan pemerintah misalnya dalam hal memberikan jaminan kepada masyarakat atau warga negara kebebasan beragama, kemerdekaan untuk berpartisipasi politik, kesetaraan gender, dan keadilaan (equality). Dari dua pandangan di atas, menunjukkan bahwa pada yang pertama, bahwa mereka ini berkonsentrasi pada pendekatan-pendekatan yang bertitik tolak dari asumsi dasar bagaimanakah kebijakan-kebijakan itu seharusnya diabuat atau dilaksanakan dan yang lain merujuk kepada masalah yang substansial maka ia berhadapan dengan persoalanpersoal an prosedural yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan, apa (what) yang dibuat oleh pemerintah itu. Dari perspektif lainnya, menunjukkan bahwa demokrasi itu dapat juga dilihat sebagai suatu prosedur dalam sistem kenegaraan dan politik pemerintahan pada umumnya. Maka dengan demikian, demokrasi adalah sebagai instrumen untuk mencapai tujuan nasional. Demokrasi adalah serangkaian prinsip-prinip yang menggambarkan bagaiman pemerintahan tersebut akan membuat kebijakan-kebijakannya. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah: (a). who should participant in decision making? (b). how much should each participants vote count?, (c).how many votes are needed to reach a decsion? Maka dengan merujuk kepada teori ini, yang pertama adalah bahwa setiap orang yang sudah dewasa, di dalam lingkungan masyarakat politik yang akan berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan-kebijakan. Maka oleh sebab itu dalam hubungan ini kita dapat merujuk kepada prinsip yang bersifat universal participation sebagai jawaban atas pertanyaan yang ke dua di atas, seturu dengan teori demokrasi prosedural, adalah bahwa all votes should be counted equality. Maka dengan dengan demikian, ini merupakan prinsip dasar yang bertitik tolak dari pandangan bahwa political equality. Dan yang ketiga, sesuai dengan teori demokrasi prosedural, bahwa dalam sekelompok orang yang memilki kekuatan mayorits sehingga prinsip ini disebut sebagai sesuatu yang bersifat majority rule. Dari ketiga tingkatan prinsip-prinsip teori demokrasi prosedural yangt telah disebutkan di atas, dilihat sebagai suatu kebutuhan terhadap pembuatan kebijakan-kebijakan yang mengandung pengertian dan makna yang bersifat demokratis. Dalam tingkatan kemasyarakatan, yang masih dalam kondisi tradisional, bahwa ketiga-tiga prinsip tersebut, dapat ditemukan di dalam suatu wacana demokrasi yang diartikan dengan demokrasi secara langsung (direct democracy). Namun di dalam tingkatan kemasyarakatan yang sudah modern, atau masyarakat yang sudah maju dan kompleks, maka masyarakat atau warga negara tidak dapat lagi secara langsung berpartisipasi dalam proses politik maupun dalam pemerintahan. Kendatipun demikian, alternatifnya adalah dengan menempuh jalan demokrasi secara tidak langsung (indirect democracy) atau juga dapat disebut sebagai representative democracy setidak-tidaknya dilakukan dengan melalui pemilihan umum (general election) atau yang sering disebut dengan istilah a system of representation. Di dalam buku ini, yang pertama sekali dipersoalkan adalah mengenai pengertian politik itu sendiri. Dalam hubungan ini seperti yang dikemukakan oleh Surbakti (2010: 1-8) dan dari berbagai literatur lainnya, bahwa dari berbagai kepustakaan ilmu politik disimpulkan sekurang-kurangnya ada lima konsep dasar atau pandangan tentang politik. Pertama, bahwa politik itu adalah usaha-usaha yang ditempuh oleh warga negara untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama. Kedua, bahwa politik itu terkait dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. Ketiga, politik adalah segala kegiatan yang terkait dengan kegiatan yang meng arahkan kepada pencaharian dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat. Keempat, politik senantiasa berkaitan erat dengan kegiatan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Kelima, politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting.

viii Studi Ilmu Politik Perkembangan ilmu politik mengalami kemajuan yang pesat sesudah Perang Dunia Kedua. Terdapat dua pandangan yang berkaitan dengan munculnya Ilmu Politik sebagai sebagai disiplin ilmu. Pertama, pandangan yang melihat bahwa Ilmu Politik merupakan salah satu bagian dari pengetahuan sosial lainnya. Kedua, pandangan yang menganggap bahwa Ilmu Politik lahir pada akhir abad 19-an. Dalam perkembangannya, dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial lain, yakni Sosiologi, Psikologi, Ilmu Hukum dan sebagainya yang ke semuanya berkembang sesuai dengan keinginan untuk mempelajari fenomena sosial secara lebih rinci. Maka dalam perkembangannya itu, tidak dapat dihindari pengaruhnya (ilmu-ilmu sosial) terhadap ilmu sosial lainnya dalam hal ini misalnya Ilmu Politik yang memperoleh sumbangan yang sangat besar dan berharga dari filsafat, sejarah, sosiologi, psikologi dan ilmu hukum. Maka dengan suasana seperti itu Ilmu Politik tampaknya telah menyatukannya menjadi ilmu yang memiliki cakrawala dan spektrum yang sangat luas. Karenanya pembidangan dalam Ilmu Politik terasa semakin penting, dengan harapan agar dengan melalui pembidangannya, Ilmu Politik dapat memusatkan perhatiannya pada gejala-gejala yang lebih luas ataupun lebih khusus. Pembidangan ini sebenarnya bukanlah merupakan sesuatu yang asing dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, Ilmu Politik yang merupakan salah satu cabang ilmu-ilmu sosial yang telah berdiri sendiri. Dalam Contemporary of Political Science yang diterbitkan oleh UNESCO dengan berdasarkan hasil Konferensi Internasional untuk menelaah, pengajaran, penelitian dan metoda-metoda Ilmu Politik, diungkapkan perincian tentang ruang lingkup Ilmu Politik ke dalam empat kajian pokok yakni, I. Teori Politik: (a). Teori Politik, (b). Sejarah Perkembangan Ide-ide Politik II. Lembaga Lembaga Politik: (a). Undang Undang Dasar, (b). Pemerintahan Nasional, (c). Pemerintahan Daerah dan Lokal, (d). Fungsi Ekonomi dan Sosial Pemerintahan, (e). Perbandingan Lembaga Lembaga Politik. III. Partai Partai, Golongan-golongan dan Pendapat Umum: (a). Partai Partai Politik, (b). Golongan Golongan dan Asosiasi Asosiasi, (c). Partisipasi Masyarakat Dalam Pemerintahan dan Administrasi, (d). Pendapat Umum. IV. Hubungan Internasional: (a). Politik Internasional, (b). Organisasi Organisasi dan Administrasi Internasional, (c). Hukum Internasional. Bertolak dari keragaman aspek yang dibahas dalam Ilmu Pllitik, tulisan dalam buku karangan ini maka buku ini dibagi ke dalam empat bagian pokok. Setiap bagian terdiri dari beberapa bab. Bagian 1 temanya adalah Teori-teori Politik, yang dibahas di dalam bagian ini adalah apakah politik itru?, pemerintahan, sistem politik dan regime, ideologi politik, demokrasi, negara, politik internasional dan politik lokal. Sedangkan dalam bagian 2, mengenai Politik Global dan Politik Lokal: politik internasional atau politik dunia, regionalisme dan Politik dalam negeri (Lokal), Dan dalam bagian 3, temanya adalah Interaksi dan Dinamika Politik terdiri dari budaya politik, komunikasi politik, perwakilan dan perilaku pemilih, partai politik, sistem kepartaian, kelompok kelompok kepentingan dan gerakan sosial politik. Dan bagian 4 mengambil tema tentang Mekanime dan Pranata-Pranata Pemerintahan, yang terdiri dari konstitusi (UUD), Hukum, lembaga legislatif, lembaga eksekutif, birokrasi, militer. Maka dengan membicarakan buku Pengantar Studi Politik ini tidak terlepas dari berbagai kekurangankekurangan, kelemahan-kelemahan, di sana sini, terutama menyangkut aspek kadar keilmiahannya, metodologi, materi yang disajikan dan sebagainya. Namun demikian, saya berkeyakinan bahwa dengan segala kekurangan buku ini, memberanikan diri untuk masuk ke dalam khasanah ilmu politik sebagai kontribusi menambah kepustakaan ilmu politik umumnya. Semoga! Medan, November 2011 P. Anthonius Sitepu

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI ix BAGIAN 1 TEORI-TEORI POLITIK 1 BAB 1 APAKAH POLITIK ITU 3 Definisi Tentang Politik 3 Konsep-konsep Politik 10 Pendekatan dalam Ilmu Politik 15 Pendefinisian Ilmu Politik 18 Konsep, Teori, dalam Ilmu Politik 20 Kedudukan Ilmu Politik 25 BAB 2 PEMERINTAHAN, SISTEM POLITIK DAN REGIME 31 Pengertian Pemerintahan 31 Bentuk Negara & Pemerintahan 32 Dialektika Bentuk Negara 35 Sistem Politik 38 Regime 45 Klasifikasi Regime Politik 46 Klasifikasi Modern 48 BAB 3 IDEOLOGI-IDEOLOGI POLITIK 49 Apakah Ideologi Politik Itu? 49 Pemikiran Ideologi Liberalisme 53 Pengertian Ideologi Liberalisme 54 Pemikiran Modern Tentang Demokrasi 58 Negara dalam Legitimasi Theologis 60 Negara dalam Legitimasi Ontologis 61 Negara dalam Legitimasi Sosiologis 62 Pemikiran dan Ideologi Nasionalisme 68

x Studi Ilmu Politik Beberapa Pengertian Pokok Nasionalisme 68 Pemikiran dan Ideologi Sosialisme 70 Beberapa Pengertian Pokok Sosialisme 71 Perkembangan Pemikiran Marxisme 72 BAB 4 TEORI DEMOKRASI 75 Perkembangan Teori dan Praktik Demokrasi 75 Perspektif Teori dan Konsep Demokrasi 76 Pengklasifikasian Demokrasi 83 Menuju Demokrasi Prosedural 87 Demokrasi dalam Praktik Politik 89 Dewan Perwakilan Rakyat dalam Konfigurasi Politik 94 Partai Politik dan DPR dalam Sistem Politik Demokrasi Terpimpin 95 BAB 5 PEMIKIRAN DAN TEORI NEGARA 99 Negara dalam Konteks Keilmuan 99 Teori Politik 100 Filsafat Politik 102 Ilmu Politik 106 Negara dalam Konsep Politik 108 Ide dan Konsep Negara 108 Konsep Tentang Negara 109 Unsur-unsur Negara 119 Teori Politik Tentang Negara 119 Hubungan Antara Negara dan Masyarakat 121 Teori Tentang Negara dan Kekuasaan Politik 126 Teori Kekuasaan Negara 128 Pelaksanaan Kekuasaan Politik 133 Teori Pembagian Kekuasaan Negara 133 Pembagian Kekuasaan dalam Perspektif 137 BAGIAN 2 HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN REGIONALISME 141 BAB 6 POLITIK INTERNASIONAL DAN REGIONALISME 143 Politik Internasional 143 Perubahan Tatanan Dunia 146 Regionalisme 150 Teori Regionalisme 151 Teori Integrasi Regional dalam ASEAN 152 BAB 7 STUDI POLITIK LOKAL 155 Sentralisasi atau Desentralisasi 155 Konsep Desentralisasi 156 Interaksi dan Dinamika Politik 161 BAB 8 BUDAYA POLITIK DAN KOMUNIKASI POLITIK 163 Budaya Politik 163