PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS



dokumen-dokumen yang mirip
Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT SEBAGAI JAMU UNTUK AYAM BURAS

PEMANFAATAN JAMU AYAM SEBAGAI FEED SUPLEMENT TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI AYAM BURAS DI DESA GARESSI, KECAMATAN TANETE RILAU, KABUPATEN BARRU

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

MENINGKATKAN NILAI NUTRISI FESES BROILER DAN FESES PUYUH DENGAN TEKNOLOGI EFEKTIVITAS MIKROORGANISME SEBAGAI BAHAN PAKAN BROILER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

SUPLEMENTASI BEBERAPA PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER PERIODE AKHIR

SUPLEMENTASI JAMU TERNAK PADA AYAM KAMPUNG DI PETERNAKAN UNGGAS SEKTOR 4

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

DINAMIKA REKASATWA, Vol. 2 No. 2, 21 Agustus 2017 PENAMBAHAN PROBIOTIK Lactobacillus fermentum DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI BROILER

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pendapatan perkapita masyarakat, kebutuhan bahan makanan semakin

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

MATERI DAN METODE. Materi

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER

PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

I. PENDAHULUAN. pemecahan masalah biaya tinggi pada industri peternakan. Kelayakan limbah pertanian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masih menjadi primadona karena memiliki daging yang enak serta rendah lemak.

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

PENGARUH PEMBERIAN BUI PHASEOLUS LUNATUS DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN AY AM KAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahuwata ala berfirman dalam Al-Qur an. ayat 21 yang menjelaskan tentang penciptaan berbagai jenis hewan

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN. Perkembangan populasi ternak unggas di Indonesia semakin hari semakin

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

ANALISIS BERAT DAN KUALITAS KARKAS AYAM BROILER YANG DIBERIKAN JAMU PROBIOTIK DAN TANAMAN HERBAL MELALUI AIR MINUM

PENGGUNAAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI DAN EFISIENSI PAKAN AYAM PEDAGING

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

I. PENDAHULUAN. Bakteri biasanya dikategorikan ke dalam dua kelompok. Bakteri yang

ISBN: Seminar Nasional Peternakan-Unsyiah 2014

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

KOMBINASI INULIN DARI UMBI DAHLIA DAN Lactobacillus sp. TERHADAP PERKEMBANGAN BAKTERI USUS HALUS DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN PADA AYAM KEDU SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai 60%-80% dari biaya produksi (Rasyaf, 2003). Tinggi rendahnya

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

I. PENDAHULUAN. peternakan, karena lebih dari separuh biaya produksi digunakan untuk memenuhi

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH ROTI DALAM RANSUM AYAM BROILER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EFISIENSI RANSUM SERTA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

I. PENDAHULUAN. hasil produksi pengembangan ayam broiler akan semakin tinggi.

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

I. PENDAHULUAN. perunggasan merupakan salah satu penyumbang sumber pangan hewani yang

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

MATERI DAN METODE. Materi

Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit...Rafinzyah Umay Adha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendek, yaitu pada umur 4-5 minggu berat badannya dapat mencapai 1,2-1,9 kg

PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI ASAM SITRAT DAN ASAM LAKTAT CAIR DAN TERENKAPSULASI SEBAGAI ADITIF PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

MATERI DAN METODE. Metode

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

Ade Trisna*), Nuraini**)

PENGARUH PENAMBAHAN SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP EFISIENSI RANSUM PADA BABI STARTER

TINJAUAN PUSTAKA. dengan lingkungan maupun kultur masyarakat Indonesia. Beberapa kelebihan. banyak mengkonsumsi jenis pakan hijauan.

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

tumbuhan (nabati). Ayam broiler merupakan salah satu produk pangan sumber

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

Transkripsi:

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS EFFECT OF EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DOSAGE ADDED IN DRINKING WATER ON BODY WEIGHT OF LOCAL CHICKEN M. Yacob Surung Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis EM-4 (effective microorganisms-4) dalam terhadap pertambahan berat badan ayam buras. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan, masing-masing: P0 = kontrol, P1 = dosis 0,5 cc EM4 liter -1, P2 = dosis 1,0 cc EM-4 liter -1, dan P3 = dosis 1,5 cc EM4 liter -1, dan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 memberikan nilai konsumsi pakan terkecil dan pertambahan berat badan terbesar yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. P2 juga memberikan nilai konsumsi terkecil. Kata kunci: Dosis, EM-4, ayam buras ABSTRACT Research aims is to knowing the effect of EM-4 (effective microorganisms-4) dosage added in drinking water on body weight of local chicken. Research was executed using completely randomized design with 4 treatment, i.e: P0 = control, P1 = 0,5 cc EM4 per drinking water litre, P2 = 1,0 cc EM4 per drinking water litre, and P3 = 1,5 cc EM4 per drinking water litre, and repeated for 4 times. Result of research indicated that the treatment P2 have value the smallest of feed consumption and increased of body weight and significant different with the other treatment. P2 also have smallest drinking water consumption value. Key words: Dosage, EM-4, local chicken PENDAHULUAN Salah satu kendala utama dalam peternakan ayam buras adalah tingginya biaya ransum. Biaya ransum dapat mencapai 70% dari total biaya produksi, selain itu, harga ransum di indonesia termasuk mahal karena sebagian besar bahan masih inpor. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan terobosan-terobosan dalam bidang teknologi peternakan utamanya teknologi yang berkaitan dengan persoalan ransum. Diharapkan dengan teknologi tersebut mendapat suatu metode baru dalam hal penyediaan ransum yang lebih simpel, efektif dan efisien, sehingga peternak dapat terus menjalankan usaha dengan tingkat keuntungan yang lebih baik karena ternak dapat tumbuh dengan baik dengan penggunaan ransum. Teknologi probiotik adalah salah satu temuan dalam bidang ilmu bioteknologi yaitu suatu produk yang mengandung mikroorganisme hidup dan nonpatogen 109

yang diberikan kepada hewan untuk memperbaiki laju pertumbuhan, efisiensi konversi ransum dan kesehatan hewan. Karena dengan penerapan teknologi probiotik dapat meningkatkan kemampuan daya cerna organ pencernaan ternak sehingga pengaruh positif terhadap efisiensi penggunaan ransum, dengan demikian terjadi penghematan modal dan dapat mengoptimalkan pendapatan. Perkembangan probiotik di Indonesia belum pesat, namun sudah mulai dikembangkan dan salah satu probiotik yang telah mampu diproduksi dalam negeri berupa media kultur berbentuk can yang dapat disimpan lama adalah EM-4 (Effective Microorganisms 4). EM-4 mengandung 90% bakteri Lactobacillus sp (bakteri penghasil asam laktat) pelarut fosfat, bakteri fotosintetik, Streptomyces sp, jamur pengurai selulosa dan ragi. EM-4 merupakan suatu tambahan untuk mengoptimalkan pemanfaatan zat-zat makanan karena bakteri yang terdapat dalam EM-4 dapat mencerna selulose, pati, gula, protein, lemak. Di bidang peternakan EM-4 dapat digunakan sebagai campuran jamu untuk ternak. Jamu untuk ternak tersebut difermentasi dengan menggunakan EM-4. Dari hasil tersebut telah terbukti bahwa ayam atau bebek yang mengkonsumsi jamu yang difermentasi dengan EM-4 mempunyai kuning telur yang lebih tebal dan bau amis yang berkurang (Anonim, 2007). Zainuddin (2006) telah mendapatkan bahwa ramuan obat (jamu) untuk ternak yang dicampur dengan EM-4 telah terbukti meningkatkan daya tahan tubuh ternak unggas, produktivitas, efisiensi pakan, kualitas karkas daging, aroma daging, dan kaulitas telur. Hal yang sama juga diperoleh Agustina (2006) bahwa ramuan herbal yang dicampur EM-4 cenderung memperbaiki konsumsi pakan, konversi pakan maupun rasio efisiensi protein. Haruna dan Sumang (2008) juga mendapatkan bahwa jamu yang dicampur dengan M-Bio/EM-4 akan meningkatkan efisiensi pakan dan. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian pengaruh dosis EM-4 dalam terhadap pertambahan berat badan ayam buras menjadi menarik untuk diteliti. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis EM-4 dalam terhadap pertambahan berat badan ayam buras. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan dari November sampai Desember 2007 yang bertempat di Kandang Percobaan Unggas Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. Pelaksanaan Penelitian Persiapan dan pelaksanaan penelitian dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut: a. Pengadaan bahan penelitian berupa ayam kampung umur 8 minggu sebanyak 16 ekor. b. Pembuatan kandang berbentuk kotak (batterey) sebanyak 16 kotak, dan setiap kotak diisi 1 ekor ayam c. Persiapan perlengkapan penelitian lainnya seperti tempat pakan, tempat, timbangan, gelas ukur, spoid, ember, gayung, dan bahan-bahan yang dibutuhkan. d. Pemberian label pada kotak penelitian e. Melakukan penimbangan awal pada ayam dan selanjutnya ditempatkan pada kotak-kotak yang telah disiapkan. f. Penyiapan ransum ayam dengan perbandingan 50% dedak halus, 30% jagung giling, dan 20% konsentrat. g. Pemberian ransum pada ayam dalam jumlah yang sama untuk setiap perlakuan, yaitu 50 g ekor -1 hari -1 pada minggu 1-3 dan 60 g ekor -1 hari -1 pada 110

minggu 4 5 yang diberikan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari pukul 06.00 dan pada sore hari pukul 04.00. h. Penyiapan secara ad libitum dengan penambahan EM-4 dengan dosis perlakuan sebagai berikut : P 0 = (kontrol) P 1 = dosis 0,5 cc EM-4 liter -1 P 2 = dosis 1,0 cc EM-4 liter -1 P 3 = dosis 1,5 cc EM-4 liter -1 i. Pembersihan lingkungan kandang, tempat pakan dan tempat dilakukan setiap hari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kandang j. Penimbangan berat badan ayam dan penimbangan sisa pakan dilakukan setiap akhir minggu. k. Penggantian dengan pemberian 200 ml ekor -1 hari -1 dilakukan setiap hari. Rancangan Penelitian dan Analisis Data Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan tersebut adalah: P 0 = (kontrol) P 1 = dosis 0,5 cc EM-4 liter -1 P 2 = dosis 1,0 cc EM-4 liter -1 P 3 = dosis 1,5 cc EM-4 liter -1 Data dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dan untuk membedakan antar perlakuan digunakan uji BNT. Parameter pengamatan a) Konsumsi ransum Konsumsi ransum diukur berdasarkan jumlah pakan yang diberikan dalam satu minggu dikurangi dengan sisa pakan akhir minggu yang sama. Perlakuan ini dilakukan setiap minggu selama kegiatan berlangsung, dan pada akhir penelitian semuanya dijumlahkan untuk mendapatkan konsumsi ransum selama penelitian. b) Penambahan berat badan Pengukuran pertambahan berat badan dilakukan dengan menimbang berat badan ayam setiap minggu. c) Konsumsi Konsumsi diukur setiap hari berdasarkan yang disediakan pada pagi hari dikurangi dengan sisa pada pagi hari berikutnya, kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan konsumsi selama pelaksanaan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data pengamatan pengaruh perlakuan dosis EM-4 terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan, dan konsumsi ayam buras dengan menggunakan uji BNT selengkapnya dapat 111

Tabel 1. Hasil analisis uji BNT pengamatan Konsumsi Pakan, Pertambahan Berat Badan, dan Konsumsi Air Minum. Parameter Pengamatan Rata-rata P0 P1 P2 P3 Konsumsi Pakan (g ekor -1 hari -1 ) 2,005 a 1,848 b 1,795 b 1,840 b Pertambahan Berat Badan (kg ekor -1 ) 0,430 a 0,815 bc 0,905 c 0,680 b Konsumsi Air Minum (ml ekor -1 minggu -1 ) 1.320,18 1.255,25 1.281,43 1.276,87 Pengaruh Perlakuan Terhadap Konsumsi Pakan Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa perlakuan dosis EM-4 memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi pakan pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan hasil analisis uji BNT dapat Tabel 1 menunjukkan bahwa, tingkat konsumsi pakan tertinggi adalah perlakuan P0 dengan tingkat rata-rata konsumsi 2,005 (g ekor -1 hari -1 ) dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Rendahnya konsumsi pakan pada penambahan EM-4 disebabkan karena dengan penambahan probiotik EM-4 akan meningkatkan kemampuan daya cerna organ pencernaan, sehingga walaupun kelompok ayam pada perlakuan penambahan EM-4 mampu mengkonsumsi pakan lebih sedikit dibanding kelompok ayam pada perlakuan P0, namun pertambahan berat badannya tetap lebih baik. Hal ini karena pengaruh EM-4 yang mengandung lactobacilli Sp yang dapat membantu memperbaiki keadaan mikroba dalam usus halus sebagai mikroorganisme alami. Sebagai mikroorganisme alami lactobacilli Sp memberi pengaruh yang menguntungkan melalui produksi asam organik hingga menghambat kerja bakteri patogen (Umpel, 1997). Perlakuan P1, P2, dan P3 berdasarkan hasil uji BNT memperlihatkan hasil yang berbeda tidak nyata, hal ini diindikasikan karena adanya perbedaan dosis yang sangat kecil, sehingga memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Pengaruh Pemberian EM-4 Terhadap Pertambahan Berat badan Hasil analisis uji F memperlihatkan bahwa perlakuan dosis EM-4 memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan berat badan pada taraf kepercayaan 95%. Adapun rata-rata berat badan dan hasil uji BNT masing-masing perlakuan dapat Tabel 1 menunjukkan bahwa pertambahan berat badan tertinggi adalah perlakuan P2 dengan tingkat rata-rata 0,905 kg ekor -1 dan berbeda nyata dengan perlakuan P0 dan P3. Rendahnya konsumsi pakan pada P2 karena adanya penambahan probiotik EM-4 yang optimal dan akan meningkatkan kemampuan daya cerna organ pencernaan, sehingga walaupun kelompok ayam P2 mampu mengkonsumsi pakan lebih sedikit dibanding kelompok ayam pada perlakuan P0, namun pertambahan berat badannya tetap lebih baik, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata. Hal ini karena adanya mikroorganisme Lactobacilli Sp yang dapat membantu memperbaiki keadaan mikroba dalam usus 112

halus (Umpel, 1997). Lebih lanjut dijelaskan bahwa mikroorganisme alami Lactobacilli Sp memberi pengaruh yang menguntungkan melalui produksi asam organik hingga menghambat kerja bakteri patogen. Pengaruh Pemberian EM-4 Terhadap Konsumsi Air Minum Hasil analisis uji F memperlihatkan bahwa perlakuan dosis EM-4 memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap konsumsi pada taraf kepercayaan 95%. Adapun rata-rata konsumsi masing-masing perlakuan dapat Tabel 1 memberikan gambaran bahwa konsumsi terbesar terjadi pada perlakuan P0 dan terendah pada perlakuan P1. Secara umum perlakuan pemberian EM-4 memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan P0, walaupun secara statistik tidak memberikan pengaruh yang nyata, hal ini memberikan indikasi bahwa mikroorganisme alami yang terdapat dalam EM-4 dapat menefisienkan konsumsi pada ternak ayam (Jauhari, 2007). KESIMPULAN Penambahan EM-4 (Effective Microorganisms-4) dalam dapat mengefisiensikan pemberian pakan dan dapat meningkatkan pertambahan berat badan ayam buras. DAFTAR PUSTAKA Agustina, L. 2009. Penggunaan ramuan herbal sebagai feed additive untuk meningkatkan performans broiler. [diakses 3 Maret 2009 pada situs http://www.peternakan.litbang. deptan.go.id]. Anonim, 2008. Penggunaan EM-4 dalam bidang Peternakan. [diakses tanggal 20 September 2008 pada situs: http://www.desakumaju.com]. Haruna, S. dan Sumang, 2008. Pemanfaatan jamu sebagai campuran pada ternak ayam buras. Agrisistem 4 (1): 1 11. Jauhari, N. 2007. EM-4 Peternakan dan Beberapa aplikasi EM-4 Peternakan. [diakses 17 Januari 2008 pada situs http://www.google.co.id] Umpel, G J. 1997. Pengalaman Penerapan Teknologi EM. Diseminarkan pada Seminar Nasional Pertanian Organik. Jakarta. Zainuddin, D. 2009. Tanaman obat meningkatkan efisiensi pakan dan kesehatan ternak unggas. [diakses 3 Maret 2009 pada situs http: //www.peternakan.litbang.deptan go.id]. 113