Ringkasan Materi UN Fisika SMA Per Indikator Kisi-Kisi UN 2012



dokumen-dokumen yang mirip
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

Mata Pelajaran : FISIKA

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA Fisika 2015

SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

UN SMA IPA 2008 Fisika

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

PREDIKSI 8 1. Tebal keping logam yang diukur dengan mikrometer sekrup diperlihatkan seperti gambar di bawah ini.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

PAKET SOAL 1 TRY OUT UN 2014

LATIHAN UJIAN NASIONAL

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UN SMA IPA 2008 Fisika

2. Sebuah partikel bergerak lurus ke timur sejauh 3 cm kemudian belok ke utara dengan sudut 37 o dari arah timur sejauh 5 cm. Jika sin 37 o = 3 5

UN SMA IPA 2013 Fisika

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

PERSIAPAN UJIAN AKHIR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR SOAL. Mata Pelajaran : Fisika. Kelas/Program : IPA.

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

drimbajoe.wordpress.com

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1. Di bawah ini adalah pengukuran panjang benda dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran ini sebaiknya dilaporkan sebagai...

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

C13 1 FISIKA SMA/MA IPA

B. E. 3. Tiga benda mengalami gerak lurus berubah beraturan selama 4 sekon dengan data dibawah. Benda Kecepatan awal (m/s) Perpindahan(m)

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN UJIAN SEKOLAH (USEK) KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Copyright all right reserved

Benda akan berhenti setelah bergerak selama... A. 4 sekon B. 5 sekon C. 8 sekon D. 10 sekon E. 20 sekon

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN FISIKA KURIKULUM 2013

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

UJIAN NASIONAL TP 2008/2009

UN SMA IPA 2009 Fisika

drimbajoe.wordpress.com 1

PAKET UJIAN NASIONAL Pelajaran : FISIKA Waktu : 120 Menit

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (2011/2012) Sman 8 pekanbaru

Soal Prediksi dan Try Out UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN Fisika SMA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

SOAL UN c...

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pilihlah Jawaban yang Tepat.

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2009

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PEMERINTAH KOTA PADANG DINAS PENDIDIKAN PRA UJIAN NASIONAL KOTA PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

5. Grafik kedudukan (s) terhadap waktu (t) suatu benda yang bergerak pada suatu garis lurus ditunjukkan grafik di bawah ini. s(m)

Ringkasan Materi UN Fisika SMA Per Indikator Kisi-Kisi UN 2012 By Pak Anang (

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

2. Tiga buah gaya setitik tangkap, besar dan arahnya seperti pada gambar di bawah ini.

Fisika EBTANAS Tahun 1996

2. Seorang siswa berlari di sebuah lapangan seperti pada gambar berikut ini.

Page 1

TRY OUT I. Tahun Pelajaran 2011/2012 KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Kamis, 8 Pebruari Pukul. Kode Soal : Mata Pelajaran: FISIKA.

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

UN SMA IPA 2014 Fisika

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Fisika EBTANAS Tahun 1994

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

UJIAN NASIONAL TAHUN 2010

Doc. Name: UNSMAIPA2016FIS999 Doc. Version :

1. Diameter suatu benda diukur dengan jangka sorong seperti gambar berikut ini.

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

UN SMA IPA 2011 Fisika

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

D. -5 m/s dan 15 m/s E. -25 m/s dan 10 m/s. tumbukan lenting sempurna berarti e = 1 Ditanyakan kecepatan akhir setelah tumbukan?

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

SMA / MA PRA UJIAN NASIONAL SMA / MA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 FISIKA. (Paket Soal A) SE-JABODETABEK, KARAWANG, SERANG, PANDEGLANG, DAN CILEGON

D. (1) dan (3) E. (2)

C15 FISIKA SMA/MA IPA

TEST PERSIAPAN UN N/m

PEMBAHASAN SOAL PRA UAN SOAL PAKET 2

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL 2010 FISIKA

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Fisika

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994

Fisika EBTANAS Tahun 2000

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL 2010 FISIKA

Transkripsi:

Ringkasan Materi UN Fisika SMA Per Indikator Kisi-Kisi UN 2012 By Pak Anang (http://pak http://pak-anang.blogspot.com anang.blogspot.com) SKL 1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung dengan cermat, teliti dan objektif. 1.1. Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Alat Ukur Panjang Nama Alat Skala terkecil Cara pembacaan Jangka sorong 0,1 mm Skala tetap + Skala nonius Mikrometer sekrup 0,01 mm Skala tetap + Skala nonius Gambar Pembacaan Pengukuran Jumlah Angka Penting Angka Pasti Angka Taksiran 6 7 0 10 6,7+0,04=6,74 cm (6,74 0,005) cm 3 6, 7 4 0 15 10 7,5+0,14=7,64 mm (7,64 0,005) mm 3 7, 5 1, 4 Angka Penting (AP) Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran. Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka ragu-ragu (taksiran) Aturan penulisan angka penting: 1. Angka bukan nol. 2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol. 3. Angka nol yang terletak pada deretan akhir dari suatu bilangan decimal. 4. Angka nol disebelah kanan bilangan bulat (garis bawah merupakan angka diragukan) Hasil perhitungan operasi menurut angka penting: 1. Penjumlahan dan pengurangan: hanya boleh memiliki satu angka yang ditaksir. 2. Perkalian dan pembagian: jumlah angka penting sesuai dengan bilangan dengan angka penting paling sedikit. 3. Pemangkatan dan penarikan akar: jumlah angka penting sama dengan bilangan yang dipangkatkan atau ditarik akarnya. 1 2 0 10 Seorang siswa melakukan pengukuran pada sebuah pelat tipis menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran panjang pelat terlihat pada gambar. Jika lebar pelat adalah 17 cm, maka luas dari pelat tipis tersebut adalah. A. 21 B. 21,08 C. 21,1 D. 21,4 E. 21,42 Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1

1.2. Menentukan besar dan arah vektor serta menjumlah / mengurangkan besaran-besaran vektor dengan berbagai cara. Misal diberikan tiga vektor sebagai berikut Penjumlahan dan Pengurangan Vektor 1. Metode Gambar a. Metode segitiga + b. Metode jajaran genjang + + + = + + 2 cos = + 2 cos c. Metode poligon + + + 2. Menguraikan vektor = cos = sin Besar vektor: = + Arah vektor: tan = = tan = 30 N = 10 N = 30 N 30 30 Besar dan arah resultan dari tiga buah vektor seperti gambar di bawah ini adalah. A. 40 N searah B. 40 N searah C. 40 N searah D. 30 N searah E. 30 N searah Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2

SKL 2. Memahami gejala alam dan keteraturannya eraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum dan masalah Fluida. 2.1. Menentukan besaran-besaran fisis gerak lurus, gerak melingkar beraturan, atau gerak parabola. Gerak Lurus 1. Gerak Lurus Beraturan = = kecepatan (m/s) = jarak (m) = waktu (s) 2. Gerak Lurus Berubah Beraturan = = 1 2 = 2 Gerak Melingkar Beraturan = = = Hubungan roda-roda 1. Tidak satu sumbu = = 2. Satu sumbu = kecepatan linear (m/s) = kecepatan sudut (rad/s) v = kecepatan awal (m/s) v = kecepatan akhir (m/s) s = jarak tempuh (m) = waktu tempuh (s) = kecepatan linear (m/s) ω = kecepatan sudut (rad/s) R = jari-jari (m) a = percepatan sentripetal (m/s 2 ) F = gaya sentripetal (N) m = massa benda (kg) Gerak Parabola Kecepatan di sembarang titik sb Kcepatan (, ) sb Kondisi awal cos sin Saat sekon cos sin Dimana, = Kedudukan peluru saat sekon Kondisi awal Saat sekon Pada titik tertinggi Pada jarak terjauh sb Kedudukan (,) sb Waktu yg diperlukan 0 0 0 cos sin 1 2 sin2 2 2 sin2 2 sin 2 = kecepatan awal (m/s 2 ) = kecepatan arah sumbu (m/s 2 ) = kecepatan arah sumbu (m/s 2 ) = posisi di sumbu (m) = posisi di sumbu (m) = sudut elevasi = percepatan gravitasi = 10 m/s 2 = sin 0 =2 sin Seorang pengendara mobil melaju dengan kecepatan 20 m/s. Ketika melihat ada "polisi tidur" di depannya dia menginjak rem dan mobil berhenti setelah 5 sekon kemudian. Maka jarak yang ditempuh mobil tersebut sampai berhenti adalah. A. 50 m B. 100 m C. 150 m D. 200 m E. 250 m Sebuah benda melakukan gerak melingkar berjari-jari, kecepatan sudutnya, dan percepatan sentripetalnya 4 m/s 2, jika kecepatan sudutnya percepatan sentripetalnya menjadi 2 m/s2, maka jari-jari lingkarannya menjadi. A. 2 B. C. D. E. = = GLBB GLB Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3

2.2. Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. hari. Hukum I Newton Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja padanya. Σ=0 =0 =tetap Hukum II Newton Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya pada sebuah benda sebanding dan searah dengan resultan gaya tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda. = Σ Σ Hukum III Newton Gaya aksi dan reaksi sama besar tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua benda yang berbeda. = A B Dua buah benda A dan benda B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg diikat dengan tali melalui sebuah katrol yang licin seperti gambar. Jika besar percepatan gravitasi adalah 10 m/s 2 maka besarnya tegangan tali adalah. A. 20 N B. 21 N C. 22 N D. 23 N E. 24 N 2.3. Menentukan besaran-besaran fisis dinamika rotasi (torsi, momentum sudut, momen inersia, atau titik berat) dan penerapannya berdasarkan hukum II Newton dalam masalah benda tegar. Titik berat Titik berat benda persegi/persegi panjang/benda teratur terletak di perpotongan kedua diagonal Titik berat benda segitiga adalah sepertiga tinggi dari alas. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang. Titik berat benda gabungan 4 2 Σl Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σl Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ l panjang (m) luas (m 2 ) volume (m 3 ) massa benda (kg) sudut antara dan 0 3 6 Torsi lsin torsi/momen gaya (mn) gaya yang bekerja (rad/s) lengan momen (m) l jarak poros ke gaya (m) sudut antara dan Momentum sudut ω momentum sudut (kgm 2 /s) momen inersia (kg m 2 ) kecepatan sudut (rad/s) Momen inersia momen inersia (kg m 2 ) massa benda (kg) r jarak partikel terhadap titik poros (m) Dinamika rotasi (Hukum II Newton rotasi) Σ torsi/momen gaya (mn) momen inersia (kg m 2 ) percepatan sudut(rad/s 2 ) Letak koordinat titik berat benda 2 dimensi seperti tampak pada gambar disamping adalah.. A. ( 3,0 ; 4,0 ) B. ( 1,0 ; 3,0 ) C. ( 3,7 ; 2.0 ) D. ( 4,2 ; 2,0 ) E. ( 5,2 ; 3,0 ) Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4

4 kg Katrol (silinder pejal) B 4 kg 2 kg A Besarnya tegangan tali da pada gambar di atas adalah A. 30 N dan 35 N B. 25 N dan 30 N C. 20 N dan 25 N D. 35 N dan 30 N E. 30 N dan 25 N 2.4. Menentukan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari atau menentukan besaran-besaran yang terkait. t. Usaha sin usaha (joule) gaya (N) perpindahan (m) sudut antara dan Energi Kinetik 1 2 energi kinetik (joule) massa (kg) kecepatan benda (m/s) Energi Potensial energi potensial (joule) massa (kg) percepatan gravitasi 10 m/s 2 ketinggian (m) Hubungan antara Usaha dan Energ nergi usaha (joule) selisih energi (joule) Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan percepatan 3 m/s. Usaha yang di ubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah A. 6 joule B. 12 joule C. 24 joule D. 48 joule E. 72 joule 2.5. Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan atau menentukan besaran- besaran terkait pada konsep elastisitas. s. Modulus Elastisitas (Modulus Young) Tegangan Regangan Modulus modulus elastisitas (N/m 2 ) tegangan (N/m 2 ) regangan gaya (N) luas penampang (m 2 ) panjang mula-mula (m) perubahan panjang (m) Grafik disamping menunjukkan pertambahan panjang pegas (), akibat pengaruh gaya () yang berbeda-beda berbeda-beda. Besarnya kontanta pegas tersebut adalah... A. 50 N/m B. 40 N/m C. 30 N/m D. 20 N/m E. 10 N/m Hukum Hooke / Elastisitas Pegas Jika gaya tarik tidak melampui batas elastisitas pegas, pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya F (N) gaya yang dikerjakan pada pegas (N) konstanta pegas (kg/m 2 ) pertambahan panjang pegas (m) Susunan Pegas 4 3 2 1 Susunan seri pegas 1 1 1 1 0 0 2 4 6 8 x (cm) Susunan paralel pegas Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5

2.6. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan hukum kekekalan energi mekanik. k. Energi mekanik = = energi mekanik (joule) = energi potensial (joule) = energi kinetik (joule) Hukum kekekalan energi mekanik = = 1 2 1 2 Di titik A 0 Di titik B 1 2 ( ) Di titik C 1 2 0 Sebuah benda bermassa 100 gram jatuh bebas dari ketinggian 20 m. kecepatan benda pada saat mencapai ketinggian 5 m dari permukaan tanah adalah... A. 20 m/s B. 15 m/s C. 10 3 m/s D. 10 2 m/s E. 10 m/s 2.7. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum kekekalan momentum. Impuls = = impuls (Ns) = gaya (N) = selang waktu (s) Momentum = = momentum (kg m/s) = massa (kg) = kecepatan (m/s) Hubungan Impuls dan Momentum = = = ( ) Hukum Kekekalan Momentum = = = Tumbukan Pada tumbukan berlaku: = dan = = koefisien restitusi Jenis-jenis Tumbukan 1. Lenting sempurna (=1) 2. Lenting sebagian (01) 3. Tidak lenting sama sekali (=0) Sebuah bola yang massanya 100 gram dipukul dengan gaya 25 N dalam waktu 0,1 sekon. Jika mula-mula bola diam, maka kecepatan bola setelah dipukul adalah... A. 10 m/s B. 15 m/s C. 20 m/s D. 25 m/s E. 30 m/s Dua buah benda massanya masing-masing 10 kg dan 6 kg bergerak dalam bidang datar licin dengan kecepatan 4 m/s dan 8 m/s dalam arah yang berlawanan. Jika terjadi tumbukan lenting sempurna, maka kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah... A. 5 m/s dan 7 m/s searah gerak semula B. 5 m/s dan 7 m/s berlawanan arah gerak semula C. 6 m/s dan 10 m/s searah gerak semula D. 6 m/s dan 10 m/s berlawanan arah gerak semula E. 10 m/s dan 4 m/s berlawanan arah gerak semula Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6

2.8. Menjelaskan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. hari. Fluida statik Tekanan Hidrostatis = P = tekanan hidrostatis (Pa) P = tekanan udara luar (Pa) ρ = massa jenis (kg/m 3 ) g percepatan gravitasi = 10 m/s 2 h = kedalaman (m) Hukum Pascal = = P = tekanan di pipa A (N/m 2 ) P = tekanan di pipa B (N/m 2 ) F = gaya di pipa A (N) F = gaya di pipa B (N) A = luas penampang pipa A (m 2 ) A = luas penampang pipa B (m 2 ) Hukum Archimedes Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya di dalam fluida, akan mendapat gaya ke atas sebesar volume benda yang tercelup, atau sebesar volume benda yang dipindahkan = atau = Gaya angkat Volume benda tercelup gaya Archimedes/gaya angkat (N) massa jenis fluida (kg/m 3 ) volume benda yang tercelup (m 3 ) = percepatan gravitasi = 10 m/s 2 = berat benda di udara (N) = berat benda di dalam fluida (N) Benda di dalam fluida: 1. Terapung ( ) 2. Melayang = 3. Tenggelam ( ) Tegangan Permukaan = =, untuk benda batang 2 =, untuk benda lingkaran 2 = tegangan permukaan (N/m) = berat benda (kg) = panjang (m) = jari-jari (m) Kapilaritas 2 = air: adhesi kohesi = naik turunnya fluida (m) raksa: kohesi adhesi = tegangan permukaan (N/m) = sudut kontak (raksa sudut tumpul, air sudut lancip) = massa jenis fluida (kg/m 3 ) = percepatan gravitasi = 10 m/s 2 = jari-jari pipa kapiler (m) Viskositas Fluida =6 gaya Stokes (N) koefisien viskositas (kg/ms) jari-jari (m) kecepatan (m/s) air 1 2 3 raksa Fluida dinamik Persamaan Kontinuitas tetap 1 debit (m 3 /s) luas penampang (m 2 ) kecepatan fluida (m/s) volume (m 3 ) waktu yang diperlukan (s) luas penampang 1 (m 2 ) luas penampang 2 (m 2 ) kecepatan fluida di penampang 1 (m/s) kecepatan fluida di penampang 2 (m/s) Hukum Bernoulli Asas Toricelli 1 2 tetap Tangki bocor 2 2 2 tekanan luar (Pa) massa jenis fluida (kg/m 3 ) ketinggian (m) kecepatan fluida (m/s) percepatan gravitasi (m/s 2 ) jarak permukaan fluida ke lubang (m) jarak lubang terhadap tanah (m) Gaya angkat pesawat ( ) gaya angkat pesawat (N) massa jenis fluida (kg/m 3 ) kecepatan udara di atas sayap pesawat (m/s) kecepatan udara di bawah sayap pesawat (m/s) tekanan udara di atas sayap pesawat (Pa) tekanan udara di bawah sayap pesawat (Pa) Pipa Venturi 2 tekanan fluida di titik 1 (Pa) tekanan fluida di titik 2 (Pa) kecepatan di titik 1 (m/s) kecepatan di titik 2 (m/s) massa jenis fluida (kg/m 3 ) percepatan gravitasi (m/s 2 ) selisih ketinggian permukaan kedua pipa (m) Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7

Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam bejana yang berisi zat cair ditentukan oleh: (1) massa jenis zat cair (2) volume zat cair dalam bejana (3) kedalaman titik dari permukaan zat cair (4) bentuk bejana Pernyataan yang benar adalah. A. (1), (2), dan (3) B. (1) dan (3) C. (2) dan (4) D. (4) E. (1), (2), (3), dan (4) 3,05 m 1,25 m x Sebuah tangki di isi dengan air sampai mencapai ketinggian 3,05 m. Pada jarak 1,25 m dari dasar tangki terdapat sebuah kran dengan luas penampang 1 cm2. Kecepatan keluarnya air dari kran adalah... A. 2 m/s B. 3 m/s C. 4 m/s D. 5 m/s E. 6 m/s Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8

SKL 3. Memahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin kalor. 3.1. Menentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black dalam pemecahan masalah Kalor besarnya kalor yang diserap atau dilepas (joule) massa benda (kg) kalor jenis benda (J/kg C) perubahan suhu ( C) kalor laten (J/kg) Satuan Kalor 1 joule = 0,24 kalori 1 kalori = 4,2 joule Azas Black Pada percampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah = = besarnya kalor yang merambat tiap detik (J/s) = konduktivitas termal (W/m K) = luas permukaan (m 2 ) = perubahan suhu (K) = panjang penghantar (m) Konveksi = = = = besarnya kalor yang merambat tiap detik (J/s) = koefisien konveksi (J/s m 2 K) = luas permukaan (m 2 ) = perubahan suhu (K) Radiasi = = = Perpindahan Kalor Konduksi = = = = besarnya kalor yang merambat tiap detik (J/s) = 1; penyerap sempurna = emisivitas 0 1 = 0; penyerap paling jelek = konstanta Stefan-Boltzman (5,6710 W/m 2 K 4 ) = perubahan suhu (K) = luas permukaan (m 2 ) Di dalam sebuah bejana besi bermassa 200 gr terdapat 100 gr minyak bersuhu 20 C. Di dalam bejana dimasukkan 50 gr besi bersuhu 75 C. Bila suhu bejana naik 75 C dan kalor jenis minyak adalah 0,43 kal/g C, maka kalor jenis besi adalah... A. 0,143 kal/g C B. 0,098 kal/g C C. 0,084 kal/g C D. 0,075 kal/g C E. 0,064 kal/g C Dua buah batang logam A dan B memiliki ukuran yang sama tetapi jenisnya berbeda dihubungkan seperti gambar: 79 A B 4 Kedua logam memiliki suhu yang beda pada kedua ujungnya. Jika koefisien konduksi termal A adalah setengah konduksi termal B, maka suhu pada sambungan batang adalah... A. 55 C B. 45 C C. 35 C D. 29 C E. 24 C 3.2. Menjelaskan persamaan umum gas ideal pada berbagai proses termodinamika dan penerapannya. Persamaan Gas Ideal = atau = = tekanan gas ideal (Pa) = volume gas ideal (m 3 ) = jumlah partikel gas = tetapan gas umum 8,3110 J molk 0,082 liter atm molk = tetapan Boltzman (1,3810 J K) = suhu (K) = = jumlah mol gas (mol) = = bilangan Avogadro (6,0210 partikel) = massa partikel gas = massa molekul gas Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9

Hukum Boyle-Gay Gay-Lussac = = tekanan mutlak awal gas ideal (Pa) = tekanan mutlak akhir gas ideal (Pa) = volume awal gas ideal (m 3 ) = volume akhir gas ideal (m 3 ) = suhu awal gas ideal (K) = suhu akhir gas ideal (K) Energi Kinetik Gas Ideal = atau = = energi kinetik gas ideal (Pa) = jumlah mol gas (mol) = jumlah partikel gas = tetapan gas umum 8,31 10 J mol K 0,082 liter atm mol K = tetapan Boltzman (1,38 10 J/K) = suhu (K) Kecepatan Efektif Gas Ideal = atau = = kecepatan efektif gas ideal (m/s) = tetapan gas umum 8,31 10 J mol K 0,082 liter atm mol K = tetapan Boltzman (1,38 10 J K) = massa partikel gas ideal (kg) Sebuah ruang tertutup berisi gas idela dengan suhu T dan kecepatan partikel gas v. Jika suhu gas dipanaskan menjadi 3T maka kecepatan gas menjadi... A. B. 3 C. 3 D. E. 3.3. Menentukan besaran fisis yang berkaitan dengan proses termodinamika pada mesin kalor. Siklus Siklus adalah proses perubahan suatu gas tertentu yang selalu kembali kepada keadaan awal proses. Siklus Carnot 1. Proses pemuaian secara isotermis (A ke B) menyerap kalor dan mengubahnya menjadi. 2. Proses pemuaian secara adiabatik (B ke C) melakukan usaha. 3. Proses penampatan secara isotermik (C ke D) melepas kalor. 4. Proses pemampatan secara adiabatik (D ke A) A D B C Mesin Carnot Usaha mesin Carnot: = Efisiensi mesin Carnot: = 1 100% = 1 100% = kalor yang diberikan pada gas oleh reservoir suhu tinggi = kalor yang diberikan pada gas oleh reservoir suhu rendah = suhu reservoir tinggi (K) = suhu reservoir rendah (K) = usaha yang dilakukan mesin carnot (J) = efisiennsi mesin carnot Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoar suhu tinggi bersuhu 800 K mempunyai efisiensi sebesar 40%. Agar efisiensi naik menjadi 50%, maka suhu reservoar suhu tinggi dinaikkan menjadi. A. 900 K B. 960 K C. 1000 K D. 1180 K E. 1600 K Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10

SKL 4. Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik dan bunyi dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi. 4.1. Menentukan ciri-ciri dan besaran fisis pada gelombang. Jenis Gelombang Menurut arah getar: Gelombang transversal dan longitudinal Menurut amplitudo: Gelombang berjalan dan stasioner Menurut medium perambatan: Gelombang mekanik dan elektromagnetik Gelombang Berjalan Grafik gelombang berjalan Gelombang Stasioner 1. Ujung terikat = 2 sin() cos( l) = 2 sin() l = (2) 4 ; =0, 1, 2, Persamaan umum gelombang berjalan =sin 2 =(2 1) ; =0, 1, 2, 4 2. Ujung bebas Tanda () jika gelombang merambat dari kanan ke kiri. Tanda ( ) jika gelombang merambat dari kiri ke kanan = sin( ) = sin 2 l = 2 cos() sin( l) = 2 cos() = 2 = 2 = = (2 1) 4 ; =0, 1, 2, = 2 = = simpangan getaran titik yang berjarak dari titik asal getaran = amplitudo (m) = lama titik asal telah bergetar (s) = periode getaran (s) = jarak titik pada tali dari titik asal getaran (m) = panjang gelombang (m) = kecepatan sudut (rad/s) = bilangan gelombang (m -1 ) = sudut fase = fase = cepat rambat gelombang (m/s) = frekuensi gelombang (Hz) =(2) ; =0, 1, 2, 4 = simpangan pada titik P yang berjarak dari ujung terikat atau ujung bebas (m) = amplitudo gelombang berjalan (m) = bilangan gelombang (m -1 ) = jarak titik pada tali dari titik ujung bebas atau ujung terikat (m) = kecepatan sudut (rad/s) = lama titik asal telah bergetar (s) l = panjang tali (m) = panjang gelombang (m) = amplitudo gelombang stasioner (m) = simpul ke-( 1) = perut ke-( 1) Gelombang transversal merambat sepanjang tali AB. Persamaan gelombang di titik B dinyatakan dengan persamaan =0,08sin20, semua besaran dalam sistem SI. Jika x adalah jarak AB, maka: (1) cepat rambang gelombangnya 5 m/s (2) frekuensi gelombangnya 10 Hz (3) panjang gelombangnya 0,5 m (4) gelombang memiliki amplitudo 8 cm Pernyataan yang benar adalah... A. (1),(2) dan (3). B. (1) dan (3) C. (2) dan (4) D. (4) saja E. (1),(2),(3) dan (4). Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11

Jika sebuah pipa organa tertutup ditiup sehingga timbul nada atas ketiga, maka terjadilah... A. 4 perut dan 4 simpul B. 4 perut dan 5 simpul C. 5 perut dan 4 simpul D. 5 perut dan 5 simpul E. 5 perut dan 6 simpul 4.2. Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta manfaat atau bahayanya dalam kehidupan sehari-hari. hari. Gelombang Elektromagnetik (GEM) GEM adalah gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium perantara. Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik 1. Dapat merambat dalam ruang hampa (tidak memerlukan medium untuk merambat) 2. Tidak bermuatan listrik 3. Merupakan gelombang transversal, yaitu arah getarnya tegak lurus dengan arah perambatannya 4. Memiliki sifat umum gelombang, seperti dapat mengalami polarisasi, pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, dan lenturan (difraksi) 5. Arah perambatannya tidak dibelokkan, baik pada medan listrik maupun medan magnet Persamaan panjang gelombang GEM = = cepat rambat gelombang elektromagnetik = (3 10 m/s) panjang gelombang elektromagnetik (m) frekuensi gelombang elektromagnetik (m) Spektrum Gelombang Elektromagnetik Urutan gelombang elektromagnetik: GRUTI Rada TeleR semakin besar ( Gamma, Rontgen, Ultraviolet, cahaya Tampak (u-ni-bi-hi-ku-ji-me), Inframerah, Radar, Televisi, Radio. ) Penerapan Gelombang Elektromagnetik 1. Sinar gamma dimanfaatkan dunia kedokteran untuk terapi kanker dan membunuh sel kanker mensterilisasi peralatan rumah sakit atau makanan sehingga makanan tahan lebih lama membuat varietas tanaman unggul tahan penyakit dengan produktivitas tinggi mengurangi populasi hama tanaman (serangga) medeteksi keretakan atau cacat pada logam sistem perunut aliran suatu fluida (misalnya aliran PDAM), mendeteksi kebocoran mengontrol ketebalan dua sisi suatu logam sehingga memiliki ketebalan yang sama 2. Sinar X mendiagnosis adanya gejala penyakit dalam tubuh, seperti kedudukan tulang-tulang dalam tubuh dan penyakit paru-paru dan memotret organ-organ dalam tubuh (tulang), jantung, paruparu, melihat organ dalam tanpa pembedahan (foto Rontgen) menganalisis struktur atom dari kristal mengidentifikasi bahan atau alat pendeteksi keamanan mendeteksi keretakan atau cacat pada logam memeriksa barang-barang di bandara udara atau pelabuhan 3. Sinar ultraviolet untuk proses fotosintesis pada tumbuhan membantu pembentukan vitamin D pada tubuh manusia dengan peralatan khusus dapat digunakan untuk membunuh kuman penyakit, menyucihamakan ruangan operasi rumah sakit berikut instrumeninstrumen pembedahan memeriksa keaslian tanda tangan di bank-bank, keaslian uang kertas, dll banyak digunakan dalam pembuatan integrated circuit (IC) 4. Cahaya tampak Membantu penglihatan mata manusia Salah satu aplikasi dari sinar tampak adalah penggunaan sinar laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi 5. Sinar inframerah terapi fisik, menyembuhkan penyakit cacar dan encok (physical therapy) fotografi pemetaan sumber daya alam, mendeteksi tanaman yang tumbuh di bumi dengan detail fotografi diagnosa penyakit remote control berbagai peralatan elektronik mengeringkan cat kendaraan dengan cepat pada industri otomotif pada bidang militer,dibuat teleskop inframerah yang digunakan melihat di tempat yang gelap atau berkabut dan satelit untuk memotret permukaan bumi meskipun terhalang oleh kabut atau awan sistem alarm maling 6. Gelombang mikro pemanas microwave komunikasi RADAR (Radio Detection and Ranging) menganalisa struktur atomik dan molekul mengukur kedalaman laut digunakan pada rangkaian televisi gelombang RADAR diaplikasikan untuk mendeteksi suatu objek, memandu pendaratan pesawat terbang, membantu pengamatan di kapal laut dan pesawat terbang pada malam hari atau cuaca kabut, serta untuk menentukan arah dan posisi yang tepat. 7. Televisi dan radio alat komunikasi, sebagai pembawa informasi dari satu tempat ketempat lain Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12

Dibawah ini merupakan penerapan gelombang elektromagnetik. (1) sebagai remote control (2) mengontrol ketebalan kertas (3) proses pengeringan dalam pengecatan mobil (4) memanaskan makanan dalam oven (5) sistem keamanan Yang merupakan penerapan sinar infrared adalah A. (1),(2), dan (3) B. (2),(3), dan (4) C. (3),(4), dan (5) D. (1),(3), dan (5) E. (2),(4), dan (5) 4.3. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan pengamatan pada mikroskop atau teropong. Mikroskop Berakomodasi Maksimum Tanpa Berakomodasi Lensa pada Mikroskop Lensa objektif, lensa yang berada dekat objek. Lensa okuler, lensa yang berada dekat mata. Sifat Bayangan Mikroskop Lensa objektif : nyata, terbalik, diperbesar. Lensa okuler : maya, tegak, diperbesar. Perbesaran Mikroskop Perbesaran lensa objektif dan okuler: Lensa objektif Lensa Okuler Berakomodasi Tanpa Akomodasi Perbesaran total mikroskop Panjang Mikroskop Berakomodasi 1 Tanpa Akomodasi perbesaran total pada mikroskop perbesaran lensa objektif perbesaran lensa okuler jarak bayangan terhadap lensa objektif (cm) jarak benda terhadap lensa objektif (cm) jarak titik dekat mata pengamat (cm) fokus lensa objektif (cm) fokus lensa okuler (cm) Teropong Lensa pada Teropong Lensa objektif, lensa yang berada dekat objek. Lensa okuler, lensa yang berada dekat mata Sifat Bayangan Teropong Lensa objektif : nyata, terbalik, diperkecil Lensa okuler : maya, terbalik, diperbesar Jenis Teropong a. Teropong bias (lensa), yang terdiri dari beberapa lensa. b. Teropong pantul (cermin), yang terdiri atas beberapa lensa dan cermin. Perbesaran dan Panjang Teropong a. Teropong Bintang Perbesaran teropong bintang: Berakomodasi Tanpa Akomodasi Panjang teropong bintang: Berakomodasi Tanpa Akomodasi b. Teropong Bumi Perbesaran teropong bumi: Berakomodasi Tanpa Akomodasi Panjang teropong bumi: Berakomodasi 4 Tanpa Akomodasi 4 perbesaran total pada teropong perbesaran lensa objektif perbesaran lensa okuler jarak bayangan terhadap lensa objektif (cm) jarak benda terhadap lensa objektif (cm) jarak titik dekat mata pengamat (cm) fokus lensa objektif (cm) fokus lensa okuler (cm) fokus lensa pembalik (cm) Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13

Jarak titik api lensa obyektif dan okuler sebuah mikroskop berturut-turut 18 mm dan 5 cm. Jika sebuah benda diletakkan 20 mm di depan lensa obyektif, maka perbesaran total mikroskop untuk mata normal ( Sn = 25 cm ) tak berakomodasi adalah... A. 5 kali B. 9 kali C. 14 kali D. 45 kali E. 54 kali 4.4. Menentukan besaran-besaran fisis pada peristiwa interferensi dan difraksi. Interferensi celah ganda (Interferensi Young) Gambar l l Rumus Interferensi max (terang) Interferensi min (gelap) = genap ganjil Interferensi Interferensi pada lapisan tipis Lapisan transparan 2cos= ganjil genap Interferensi cincin Newton Lensa cembung Kaca plan-paralel = ganjil genap Difraksi celah tunggal l sin= sin= l ganjil genap Difraksi Difraksi pada kisi l sin= = 1 genap ganjil Daya urai Catatan: Genap : Ganjil : () 0, 1,2,3, l l = 1,22 1,22 1,22 Pada percobaan Young digunakan dua celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu dengan lainnya. Jika jarak layar dengan celah 1 m dan jarak garis terang pertama dari terang pusat 1,5 mm, maka panjang gelombang cahaya adalah... A. 4,510 m B. 4,510 m C. 4,510 m D. 4,510 m E. 4,510 m Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14

Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 500 nm datang tegak lurus pada kisi. Jika spektrum orde ke-2 membuat sudut 30 dengan garis normal pada kisi, maka jumlah garis per cm kisi adalah... A. 2.000 B. 4.000 C. 5.000 D. 20.000 E. 50.000 4.5. Menentukan besaran-besaran fisis yang berkaitan dengan peristiwa efek Doppler. Efek Doppler Bunyi efek Doppler: Jika jarak antara sumber bunyi dan pendengar membesar, maka frekuensi bunyi yang diterima pendengar akan lebih kecil dari frekuensi sumbernya, dan sebaliknya jika jarak tersebut mengecil, maka frekuensi yang diterima pendengar akan lebih besar dari frekuensi sumbernya Persamaan efek Doppler frekuensi gelombang yang diterima pendengar (Hz) frekuensi gelombang yang dipancarkan sumber bunyi (Hz) cepat rambat gelombang bunyi di udara (m/s) kecepatan pendengar (m/s) kecepatan sumber bunyi (m/s) Penjelasan: (+) jika sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar ( ) jika sumber bunyi bergerak mendekati pendengar (+) jika pendengar bergerak mendekati sumber bunyi ( ) jika pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi 0, jika sumber bunyi diam (tidak bergerak) 0, jika pendengar bunyi diam (tidak bergerak) Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirinenya pada frekuensi 400 Hz. Seorang pengemudi truk yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan 20 m/s mendengar bunyi sirine ambulans. Jika kecepatan bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi terdengar oleh pengemudi truk saat kedua mobil saling mendekat adalah... A. 300 Hz B. 350 Hz C. 400 Hz D. 450 Hz E. 475 Hz 4.6. Menentukan intensitas atau taraf intensitas bunyi pada berbagai kondisi yang berbeda. Intensitas Bunyi 4 intensitas bunyi (W/m 2 ) daya bunyi (W) luas bidang yang ditembus (m 2 ) jari-jari atau jarak (m) Taraf Intensitas 10log taraf intensitas (db) intensitas bunyi (W/m 2 ) intensitas ambang (W/m 2 ) 10 W/m 2 10 W/cm 2 + + TI pada perubahan jumlah sumber bunyi +10log taraf intensitas bunyi buah sumber bunyi (W/m 2 ) taraf intensitas bunyi buah sumber bunyi (W/m 2 ) jumlah sumber bunyi pada kondisi 1 jumlah sumber bunyi pada kondisi 2 TI pada perubahan jarak sumber bunyi 10log taraf intensitas bunyi pada jarak (W/m 2 ) taraf intensitas bunyi pada jarak (W/m 2 ) jarak sumber bunyi pada kondisi 1 jarak sumber bunyi pada kondisi 2 Sebuah sepeda motor menghasilkan bunyi dengan taraf intensitas sebesar 74 db ketika berada pada jarak 5 m, maka taraf intensitas arak-arakan 100 motor pada jarak 50 m adalah... A. 54 db B. 64 db C. 74 db D. 84 db E. 94 db Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15

SKL 5. Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai penyelesaian masalah. 5.1. Menentukan besaran-besaran fisis yang mempengaruhi medan listrik dan hukum Coulomb. Hukum Coulomb Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan. Kuat medan listrik Besar kuat medan listrik adalah besar gaya Coulomb yang bekerja pada benda dibagi dengan besar muatan uji tersebut. Atau dengan kata lain besar gaya Couloumb tiap satu satuan muatan. gaya Coulomb (N) konstanta untuk ruang hampa 910 Nm 2 /C 2 muatan benda 1 (C) muatan benda 2 (C) jarak antara muatan 1 dan muatan 2 (m) 8,85 10 C 2 /Nm 2 Penjelasan: Bila muatan berbeda mengalami gaya tarik-menarik. Bila muatan sejenis mengalami gaya tolak-menolak. atau kuat medan listrik (N/C) gaya Coulomb yang dialami muatan q (N) konstanta untuk ruang hampa 910 Nm 2 /C 2 muatan uji(c) jarak antar muatan(m) 8,85 10 C 2 /Nm 2 Penjelasan: Muatan positif arah kuat medan keluar dari muatan tsb. Muatan negatif arah kuat medan masuk menuju muatan tsb. Bila pada gambar di bawah diketahui 10C dan konstanta 910 Nm 2 /C 2. Maka nilai dan arah medan listrik di titik P adalah. A. 7,5 10 N/C menjauhi B. 7,5 10 N/C menuju C. 5,5 10 N/C menjauhi D. 2,5 10 N/C menuju E. 2,5 10 N/C menjauhi Pada jarak 300 mm dari sebuah bola bermuatan 16 C terdapat bola lain yang juga bermuatan kali muatan bola pertama. Letak titik yang kuat medan listriknya nol jika diukur dari bola bermuatan 16 C adalah... A. 10 cm B. 12 cm C. 16 cm D. 18 cm E. 20 cm 5.2. Menentukan besaran fisis fluks, potensial listrik, atau energi potensial listrik, serta penerapannya pada kapasitas keping sejajar. Potensial listrik = 6 cm 3 cm = potensial listrik (V) = konstanta untuk ruang hampa = =910 Nm 2 /C 2 muatan (C) jarak antar muatan (m) 8,85 10 C 2 /Nm 2 Energi potensial listrik gaya Coulomb (N) konstanta untuk ruang hampa 910 Nm 2 /C 2 muatan benda 1 (C) muatan benda 2 (C) jarak antara muatan 1 dan muatan 2 (m) 8,85 10 C 2 /Nm 2 Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 16

Hubungan,,, = = Sehingga didapatkan: = = = = = = gaya Coulomb (N) = medan magnet (N/C) = potensial listrik (V) energi potensial listrik (J) = = Hukum Gauss (Fluks Listrik) Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang melingkupi permukaan tertutup itu. cos fluks listrik (Wb) medan listrik (N/C) luas penampang (m 2 ) sudut antara dengan normal bidang Rapat Muatan Listrik rapat muatan listrik (C/m 2 ) muatan listrik (C) luas penampang (m 2 ) Kapasitor keping sejajar 1 kapasitas kapasitor (F) luas penampang (m 2 ) jarak antar keping (m) muatan listrik (C) potensial listrik (V) rapat muatan l istrik (C/m 2 ) 8,8510 C 2 /Nm 2 Energi yang tersimpan dalam kapasitor = 1 2 = 1 2 =1 2 = energi yang tersimpan dalam kapasitor (J) = kapasitas kapasitor (F) = potensial listrik (V) = muatan listrik (C) Catatan: Permisivitas relatif bahan (selain hampa): = Kapasitor keping sejajar dengan luas keping 800 cm 2 dan jarak antar keping 2 cm. Jika kapasitor diberi muatan 900 C, maka potensial kapasitor tersebut adalah... A. 1,510 V B. 2,510 V C. 3,510 V D. 4,510 V E. 6,010 V 5.3. Menentukan besaran-besaran listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum Kirchoff. Hukum I Kirchoff Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar Σ =Σ Hukum II Kirchoff Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik () dengan penurunan tegangan () sama dengan nol Σ=0 atau ΣΣ=0 2. Buat permisalan arah loop (usahakan searah dengan arus) 3. GGL positif jika putaran loop bertemu pertama kali dengan kutub positif GGL, dan sebaliknya. GGL bernilai negatif, karena putaran loop bertemu kutub negatif dulu. 4. Arus positif jika searah loop, dan sebaliknya. Pada gambar bernilai positif, karena searah dengan arah loop. Langkah-langkah Penyelesaian: 1. Lengkapi tanda pada kutub-kutub GGL dengan benar. 5. Jika hasil akhir negatif, berarti arah yang sebenarnya berlawanan dengan permisalan loop tadi. Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 17

Perhatikan rangkaian listrik berikut ini: 4 12 12 V 3 12 V Jika hambatan dalam baterai diabaikan, maka kuat arus pada R 1 adalah... A. 0,8 A B. 0,9 A C. 1,0 A D. 1,2 A E. 1,5 A 5.4. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik. Fluks Magnetik cos fluks listrik (Wb) medan magnet (T) luas penampang (m 2 ) sudut antara dengan normal bidang Induksi Magnetik Kawat Lurus Kawat Lurus Panjang 2 Kawat Lurus Pendek 4 (cos+cos) Induksi Magnetik di Kawat Melingkar Di Pusat Kawat Melingkar Di Poros Kawat Melingkar 2 sin 2 induksi magnetik (T) permeabilitas ruang hampa 410 Wb/A m kuat arus listrik (A) Arah Induksi Magnetik Aturan tangan kanan : Bila 4 jari tangan ( selain ibu jari ) melingkar menunjukkan arah arus, maka ibu jari menunjukkan arah induksi magnet. Potongan kawat M dan N yang diberi arus listrik diletakkan pada gambar di samping. Induksi magnetik di titik P adalah. A. 5 (2+1) Tesla, keluar bidang gambar B. 5 2 Tesla, keluar bidang gambar C. 5 (2+2) Tesla, masuk bidang gambar D. 5 +1 Tesla, masuk bidang gambar E. 5 +5 Tesla, masuk bidang gambar 5.5. Menentukan gaya magnetik (gaya Lorentz) pada kawat berarus listrik atau muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet homogen. Gaya Lorentz pada Kawat Berarus lsin gaya Lorentz (N) medan magnetic (T) kuat arus listrik (A) l panjang kawat penghantar (m) sudut antara dan Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak sin gaya Lorentz (N) medan magnetic (T) besar muatan listrik yang bergerak (C) kelajuan muatan yang bergerak (m/s) sudut antara dan + Gaya Lorentz Dua Kawat Sejajar Berarus 2 l gaya Lorentz kawat 1 dan kawat 2 (N) permeabilitas magnetic 410 Wb/A m kuat arus pada kawat 1 (A) kuat arus pada kawat 2 (A) jarak antara kawat 1 dan kawat 2 (m) l panjang kawat (m) Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 18

PREDIKSI SOAL UN 2012 Sebuah partikel bergerak dengan kecepatan 510 m/s dan memotong medan magnetik =0,04 T membentuk sudut 30 terhadap medan magnetik. Apabila partikel tersebut bermuatan 45 nc, maka gaya magnetik yang bekerja pada partikel tersebut adalah... A. 4,510 N B. 4510 N C. 45010 N D. 5,610 N E. 5610 N 5.6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GGL induksi atau prinsip ip kerja transformator. GGL Induksi Percobaan Faraday dan Hukum Lenz Percobaan Faraday 1. 2. Penyebab GGL Induksi 1. Perubahan fluks magnetik a. GGL karena perubahan medan magnetik b. GGL karena perubahan sudut (Generator AC) sin c. GGL karena perubahan luas Hukum Lenz Medan magnet induksi dalam kumparan selalu melawan medan magnet penyebabnya (medan magnet luar). Fluks Magnetik cos Hukum Faraday GGL induksi atau arus induksi pada ujung-ujung kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik dan banyaknya lilitan (). Transformator Transformator adalah alat untuk mengubah tegangan atau arus bolak-balik. Jenis Transformator Trafo Step-Up (Penaik tegangan) Efiesiensi Transformator 1. Trafo ideal memiliki efisiensi 100% Trafo Step-Down (Penurun tegangan) d. GGL induksi pada penghantar memotong fluks magnet adalah lsin l l Catatan: Arah gaya Lorentz selalu berlawanan dengan arah kecepatan. 2. Perubahan Kuat Arus Listrik 2. Trafo tidak ideal memiliki efisiensi 100% GGL induksi (V) jumlah lilitan medan magnetik (T) luas penampang kumparan (m 2 ) sudut antara B dan A fluks magnetik (Wb) kecepatan sudut atau frekuensi anguler (rad/s) l panjang (m) hambatan (Ω) arus (A) induktansi diri (H) efisiensi transformator daya (W) beda potensial (V) Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 19

Pernyataan berikut berkaitan dengan transformator: (1) untuk mengurangi kerugian akibat arus pusar, inti trafo sebaiknya berupa pelat utuh (2) inti kumparan sebaiknya terbuat dari inti besi lunak (3) transformator mampu merubah tegangan DC menjadi lebih tinggi (4) transmisi listrik jarak jauh memerlukan trafo untuk mengubah tegangan menjadi ekstra tinggi Pernyataan yang benar adalah... A. 1, 2 dan 3 B. 1 dan 3 C. 2 dan 4 D. 4 E. 1, 2, 3 dan 4 5.7. Menjelaskan besaran-besaran fisis pada rangkaian arus bolak-balik balik yang mengandung resistor, induktor, dan kapasitor. Pada rangkaian R-L-C seri: 1. Arus sama (I I I ) 2. Beda potensial berbeda V =V sinωt = V =V sinωt π 2 = V =V sinωt π 2 = = ( = impedansi) 3. Beda potensial V=V (V V ) 4. Impedansi (Ω) Z=R (X X ) 5. Reaktansi Induktif X =ωl 6. Reaktansi Kapasitif X = 1 ωc 7. Pergeseran fase tan 8. Faktor daya cos 9. Frekuensi Resonansi terjadi bila f 1 2π 1 LC tegangan sesaat pada resistor (V) = tegangan sesaat pada induktor (V) = tegangan sesaat pada kapasitor (V) = impedansi rangkaian (Ω) = reaktansi induktif (Ω) = reaktansi kapasitif (Ω) = frekuensi resonansi (Hz) = kecepatan sudut (rad/s) = 2= Gambar di bawah ini menunjukkan diagram fasor suatu rangkaian arus bolak-balik. Jika frekuensi arus bolak-balik tersebut 50 Hz, maka... 500 ma A. hambatannya B. Induktansinya C. Kapasitansinya 12 V D. Hambatannya E. Induktansinya Reaktansi induktif sebuah induktor akan mengecil, bila... A. frekuensi arusnya diperbesar, induktansi induktor diperbesar B. frekuensi arusnya diperbesar, induktansi induktor diperkecil C. frekuensi arusnya diperbesar, arus listriknya diperkecil D. frekuensi arusnya diperkecil, induktansi induktornya diperbesar E. frekuensi arusnya diperkecil, induktansi induktornya diperkecil Bimbel UN FISIKA SMA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 20