PERAN INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN YANG KOMPETEN MELALUI UJI KOMPETENSI

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Dalam Pelaksanaan Dan Persiapan Uji Kompetensi Tahun 2013

KOMITE NASIONAL UJI KOMPETENSI PERAWAT PPNI

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

I Made Kariasa, SKp.,MM.,Mkep.,Sp.KMB.,PG.Cert

LEMBAGA PENGEMBANGAN UJI KOMPETENSI (LPUK)

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Kebijakan Uji Kompetensi sebagai Bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

PEDOMAN UJI KOMPETENSI DRAFT- Jum at, 27 Mei 2011

UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1


2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tin

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

UPAYA MENINGKATAN MUTU SDM PROMKES (Tantangan Kompetensi SDM Kes di era MEA )

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Teaching and Midwifery Care Model

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

Materi Uji Kompetensi. Endang W. Jakarta,

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

URGENSI EXIT EXAM BAGI NAKES

Laporan Workshop Panel Expert Bidan Gelombang 1 Tahun 2011 Komponen 2 Proyek HPEQ

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

Kebijakan Implementasi Uji Kompetensi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

perlu pengaturan tentang Penyelenggaraan Uji

Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PELAKSANAAN PENJAMINAN MUTU POLTEKKES KEMENKES

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN. Disajikan Pada : RAPAT 23 SEPTEMBER 2014

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

Panduan membaca dan menganalisis Hasil Try Out ( TO ) Ners Juli 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN (PERMENKES NO. 161 TAHUN 2010)

IBI-AIPKIND Jogyakarta, 25 Juli 2010

Uji Kompetensi SKM Indonesia

Kebijakan STR Tenaga Kesmas oleh MTKI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PANDUAN REGISTRASI ONLINE (STR) BAGI TENAGA KESEHATAN BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

KEBIJAKAN AKREDITASI PRODI DAN AKREDITASI INSTITUSI. Materi Workshop ITY

KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH

KATA PENGANTAR. menengah.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. PMK RI Nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK-Nakes)

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN UU 12/2012

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Keperawatan Maternitas Abad ke-21

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN

PANDANGAN PROFESI BIDAN SERTA REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN (MIDWIFERY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERSIAPAN BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN TERKAIT UU KEPERAWATAN DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012

KEPUTUSAN. Nomor : HK.02.03/I/3/2/03478/2013. Tentang

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

KREDENSIAL DAN KEWENANGAN KLINIS TENAGA KEFARMASIAN. Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh Pengurus LAM-PTKes

Sinergi PPNI-KONSIL Dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan di Indonesia HARIF FADHILLAH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PELAYANAN PERIZINAN TENAGA KESEHATAN. Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN Drg. Hj. USMA POLITA NASUTION, M. Kes

KOPERTIS WILAYAH XIII

PRINSIP PENGEMBANGAN KARIR BIDAN

Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

Praktek Profesional Bidan. Kebidanan Sebagai Profesi :

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

KEBIJAKAN ORGANISASI PROFESI DALAM MENGKAWAL KOMPETENSI PERAWAT MELALUI SDKI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1796/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERAN INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN YANG KOMPETEN MELALUI UJI KOMPETENSI dr. Kirana Pritasari, MQIH Kepala Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan Yogyakarta, 2 Oktober 2014

BAGIAN PERTAMA PENGANTAR

Definisi Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (Pasal 1 UU 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi)

Tujuan Pendidikan Tinggi (1) a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa; b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;

Tujuan Pendidikan Tinggi (2) c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan d. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. (Pasal 5 UU 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi)

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud 49 tahun 2014) I. Standar Nasional Pendidikan II. Standar Nasional Penelitian III. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat standar kompetensi lulusan standar isi pembelajaran standar proses pembelajaran standar penilaian pembelajaran standar dosen dan tenaga kependidikan standar sarana dan prasarana pembelajaran standar pengelolaan pembelajaran standar pembiayaan pembelajaran.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud 49 tahun 2014) I. Standar Nasional Pendidikan II. Standar Nasional Penelitian III. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat standar hasil penelitian; standar isi penelitian; standar proses penelitian; standar penilaian penelitian; standar peneliti; standar sarana dan prasarana penelitian; standar pengelolaan penelitian; dan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud 49 tahun 2014) I. Standar Nasional Pendidikan II. Standar Nasional Penelitian III. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat standar hasil pengabdian kpd masy; standar isi pengabdian kpd masy; standar proses pengabdian kpd masy; standar penilaian pengabdian kpd masy; standar pelaksana pengabdian kpd masy; standar sarana dan prasarana pengabdian kpd masy; standar pengelolaan pengabdian kpd masy; dan standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kpd masy.

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Permendikbud 50 tahun 2014) Pasal 2 1) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu. 2) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Permendikbud 50 tahun 2014) Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Peningkatan a. Penetapan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan penentuan standar / ukuran; b. pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan pemenuhan standar / ukuran; c. evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan pembandingan antara luaran kegiatan pemenuhan standar / ukuran dengan standar / ukuran yang telah ditetapkan; d. pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan analisis penyebab standar / ukuran yang tidak tercapai untuk dilakukan tindakan koreksi; dan e. peningkatan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan perbaikan standar / ukuran agar lebih tinggi dari standar / ukuran yang telah ditetapkan.

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Permendikbud 50 tahun 2014) a. evaluasi data dan informasi perguruan tinggi dan/atau program studi (desk evaluation) yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi kegiatan mengukur pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi; b. visitasi ke perguruan tinggi kegiatan memeriksa kesesuaian data dan informasi tentang pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi dengan fakta yang terdapat di perguruan tinggi dan/atau program studi ; c. penetapan status dan peringkat akreditasi perguruan tinggi dan/atau program studi. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Evaluasi Data dan Informasi Visitasi Penetapan

RUU Tenaga Kesehatan Pasal 21 (1) Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional (2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi (3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja (4) Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun oleh Organisasi Profesi dan konsil masing masing Tenaga Kesehatan dan ditetapkan oleh Menteri

RUU Tenaga Kesehatan Pasal 21 (5) Mahasiswa pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus Uji kompetensi memperoleh Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh perguruan Tinggi (6) Mahasiswa pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus Uji kompetensi memperoleh Sertifikat Profesi yang diterbitkan oleh perguruan Tinggi (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan uji kompetensi yang diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan

RUU Tenaga Kesehatan ISU ISU PENTING MASA PERALIHAN Pasal 87 (1) Bukti Registrasi dan perizinan Tenaga Kesehatan yang telah dimiliki oleh Tenaga Kesehatan, pada saat berlakunya Undang Undang ini, dinyatakan masih tetap berlaku sampai habis masa berlakunya (2) Tenaga Kesehatan yang belum memiliki bukti registrasi dan perizinan wajib menyesuaikan dengan ketentuan Undang Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang Undang ini diundangkan

RUU Tenaga Kesehatan ISU ISU PENTING MASA PERALIHAN Pasal 88 (1) Tenaga Kesehatan lulusan pendidikan di bawah Diploma Tiga yang telah melakukan praktik sebelum ditetapkan Undang Undang ini, tetap diberikan kewenangan untuk menjalankan praktik sebagai Tenaga Kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang Undang ini diundangkan. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan mendapatkan STR Tenaga Kesehatan

Pasal 88 RUU Tenaga Kesehatan ISU ISU PENTING MASA PERALIHAN (1)Nakes lulusan pendidikan di bawah Diploma Tiga Nakes belum menempuh pendidikan setara Diploma 3 SPK, D1 Kebidanan, SPPH, dll Alternatif solusi: 1. Pendidikan Regular 2. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) 3. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Jenjang pendidikan yang ada masih di bawah Diploma 3 Teknisi Transfusi Darah Solusi: membuka program studi baru pada jenjang min Diploma 3

RUU Tenaga Kesehatan ISU ISU PENTING MASA PERALIHAN Pasal 95 Peraturan pelaksanaan dari Undang Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang Undang ini diundangkan Contoh : Permendikbud terkait Uji Kompetensi Rencana Peta Jalan Uji Kompetensi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 D3 Bidan D3 Perawat Ners D3 Bidan D3 Perawat Ners + (D3/D4) Gizi? + Kesmas? + D3 Fisioterapi? + dll + dll + dll

BAGIAN KEDUA UJI KOMPETENSI SEBAGAI ALAT UKUR KUALITAS LULUSAN

Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang paripurna Penerapan beberapa aturan hukum Globalisasi Standarisasi output pendidikan & kompetensi nakes Kurikulum berbasis kompetensi Jumlah Distribusi Kualitas pendidikan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Set up standard Drives learning Drive process Provide feedback Uji kompetensi Assessment Prinsip Student Assessment - Validitas - Reliabilitas - Feasibilitas - Dampak bagi mahasiswa & institusi pendidikan

Tujuan Uji Kompetensi Standardized of Health Service Educational Evaluation Ministry of Health Ministry of education Patient Health professionals High quality of health service Certification & Registration

BATASAN & RUANG LINGKUP Uji Kompetensi: ujian yang dilaksanakan untuk menilai pencapaian kompetensi sesuai Standar Kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat kompetensi. Uji kompetensi = competence-based assessment sebagai longitudinal assessment, ujian standarisasi nasional/ uji kompetensi bagian integral dan komplementer terhadap sistem ujian kompetensi di institusi.

Prinsip Prinsip Uji Kompetensi Validity Reliable. Practicability. Defensible Impact on Learning

Metode Penilaian Kompetensi Klinis Cognition~ knowledge Behaviour~ attitude/skills Does Shows how Knows how Knows Mini CEX OSCEs EMQs, SEQs MCQs Miller GE. The assessment of clinical skills/competence/performance. Academic Medicine (Supplement) 1990; 65: S63-S7.

Uji Kompetensi sebagai sebuah Sistem Ujian Standardisasi Nasional Benchmarking Regional Sistem Ujian Institusi - Implementasi KBK - 80% isi kurikulum - Syarat kelulusan - Implementasi KBK - Fase akademik (prediagnostik/treatment) - Fungsi formatif - Implementasi KBK - 100% isi kurikulum - Syarat kelulusan

Dampak Pelaksanaan Uji Kompetensi Input Process Output Outcome Impact Kualitas Peserta Didik Dosen Fasilitas Kualitas Kurikulum Proses Pembelajaran Penilaian Kualitas Lulusan Kualitas Profesi Nakes Kualitas Pelayanan Kesehatan Uji Kompetensi

Implementasi Uji Kompetensi Tahun 2014

BAGIAN KETIGA UJI KOMPETENSI TAHUN 2014

Regulasi Uji Kompetensi Undang undang 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi Peraturan Bersama Mendikbud No. 3/2014 dan Menkes No. 52/2014 ttg Penyelenggaraan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners Permendikbud No. 81/2014 ttg Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi Peraturan Menteri Kesehatan No. 46/2013 ttg Registrasi Tenaga Kesehatan

Panita Uji Kompetensi Nasional 2014 Kepmendikbud No. 230/P/2014 Unsur Panita: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi; Badan PPSDMK Kemenkes; Perwakilan Perguruan Tinggi; Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS); Perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI); Perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI); Perwakilan Asosiasi Instusi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND); Perwakilan Asosiasi Instusi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia (AIPDIKI); Perwakilan Asosiasi Instusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI);

Panita Uji Kompetensi Nasional 2014 Kepmendikbud No. 230/P/2014 Komite Pengarah Ketua Wakil Ketua Pengawas Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara Sekretariat Divisi pengelolaan Materi Uji Divisi Pengelolaan Uji Divisi Monev Sub Div Penyiapan Materi Uji Sub Div Penyiapan Set & Penjaminan Mutu Materi Uji Sub Div Pengolahan Hasil Uji Sub Div Pendaftaran Sub Div Sumber Daya dan Pengelolaan Uji

Pasal 2 Peserta Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud Menkes 1) Uji Kompetensi diikuti oleh mahasiswa program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners sebagai prasyarat mendapatkan Sertifikat Kompetensi. Pasal 3 1) Peserta Uji Kompetensi harus terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. 2) Peserta Uji Kompetensi berasal dari program studi Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners yang memiliki izin penyelenggaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang masih berlaku. 3) Peserta Uji Kompetensi yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan Sertifikat Kompetensi oleh perguruan tinggi.syarat mendapatkan Sertifikat Kompetensi.

Waktu Pelaksanaan Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud Menkes Pasal 6 1) Uji Kompetensi dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan oleh Panitia Uji Kompetensi Nasional. 2) Pelaksanaan Uji Kompetensi dimulai dengan pengumuman pelaksanaan Uji Kompetensi kepada seluruh program studi Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners. 3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit berisi: 1. jadwal pendaftaran peserta Uji Kompetensi; 2. waktu pelaksanaan Uji Kompetensi; 3. tempat pelaksanaan Uji Kompetensi; dan 4. biaya Uji Kompetensi.

Pendaftaran Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud Menkes Pasal 7 1) Pendaftaran Uji Kompetensi bagi mahasiswa program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners dilakukan secara kolektif oleh perguruan tinggi. 2) Panitia Uji Kompetensi Nasional bekerja sama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta melakukan verifikasi dan validasi data peserta Uji Kompetensi yang berasal dari Perguruan Tinggi Swasta.

INFO: Pendataan Calon Peserta dan Pelaksanaan Uji Kompetensi 2014 Surat Edaran Panitia Uji Kompetensi Nasional 1. Pendataan calon peserta dilaksanakan pada tanggal 25 September 1 Oktober 2014 2. Pendataan dilakukan secara daring (online) melalui laman (website) resmi panitia di www.uk-nakes.org 3. Jadwal pelaksanaan uji kompetensi: Diploma III Kebidanan 20 November 2014 Diploma III Keperawatan 27 November 2014 Profesi Ners 6 7 Desember 2014

Pembiayaan Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud Menkes Pasal 8 1) Biaya pelaksanaan Uji Kompetensi dibebankan kepada peserta Uji Kompetensi. 2) Penerimaan dan pembelanjaan dana yang diperoleh melalui pendaftaran peserta Uji Kompetensi dilakukan berdasarkan prinsip pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 3) Penerimaan dana yang diperoleh dari pendaftaran peserta uji bagi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang penggunaannya dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 4) Satuan biaya penyelenggaraan Uji Kompetensi diusulkan oleh Panitia Uji Kompetensi Nasional untuk selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasil Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud Menkes Pasal 9 1) Hasil Uji Kompetensi diumumkan secara terbuka oleh Panitia Uji Kompetensi Nasional. 2) Hasil Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan kepada Perguruan Tinggi untuk penerbitan Sertifikat Kompetensi. 3) Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) beserta dokumen kelengkapan lainnya diserahkan secara kolektif oleh perguruan tinggi kepada Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia melalui Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi untuk proses penerbitan Surat Tanda Registrasi.

Uji Kompetensi Ulang Peraturan Bersama Mendikbud Menkes Pasal 10 1) Peserta Uji Kompetensi yang tidak lulus dapat mengikuti Uji Kompetensi pada periode berikutnya. 2) Peserta Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan program pembimbingan yang menjadi tanggung jawab program studi asal.

Program Pembimbingan (Remedial) 1) Perhatikan umpan balik hasil uji kompetensi individual dan institusi. 2) Pembimbingan 3) Konseling kesiapan mengikuti uji kompetensi 4) Try out uji kompetensi

Teknis Program Pembimbingan (1) TAHAP PERSIAPAN Pembimbing menindaklanjuti hasil analisis UK mahasiswa (komponen / tinjauan dimana mhs tsb mendapat nilai rendah) Penyiapan materi bimbingan sesuai blueprint UK Menentukan strategi dan metode bimbingan Pembagian kelompok mahasiswa dan pembimbing Menyusun jadwal bimbingan (kelompok dan individual) TAHAP PELAKSANAAN Pelaksanaan remedial sesuai jadwal yg ditentukan Bimbingan strategi menjawab soal, mengerjakan soal-soal kasus sesuai blueprint, Bimbingan secara individu dan kelompok

Teknis Program Pembimbingan (2) TAHAP EVALUASI Evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap materi UK sesuai blueprint setiap selesai bimbingan (secara individu dan kelompok) Setelah melalui tahapan proses bimbingan (individu dan kelompok) secara berkala, pada tahap akhir mahasiswa dievaluasi kembali dg cara menjawab soal-soal UK yg telah dibahas sebelumnya, kemudian dinilai hasilnya dan dibahas kembali bersama-sama

BAGIAN KEEMPAT PERAN INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI UJI KOMPETENSI

Memahami Tahapan Uji Kompetensi 1. Pembentukan dan validasi standar kompetensi oleh stakeholders 2. Menentukan kompetensi dasar yang diujikan 3. Pembuatan blueprint sesuai kompetensi 4. Menentukan model test yang efektif dan efisien 5. Membuat instrument test yang valid/reliable (psychometric principles) 6. Membuat standard setting dan proses pengambilan putusan

Memahami Tahapan Pengembangan Materi Uji Kompetensi Asupan Proses Luaran 1. Blueprintingmetode ujian 2. Kontributor soal 3. Metode Ujian 4. Pedoman ujian 5. Dukungan IT 1. Review Soal 2. Try-out item 3. Pengelolaan ujian 4. Pengelolaan bank soal 1. Standard setting 2. Pengumuman 3. Umpan balik Pendidikan

Memahami Blueprint Materi Uji Disusun berdasarkan Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan yang dikeluarkan oleh Konsil/Organisasi Profesi Terdiri atas 3 7 tinjauan dengan beberapa kriteria, lengkap dengan pembobotannya Presentase tiap bagian dari masing-masing tinjauan yang disesuaikan dengan kemampuan/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh calon tenaga kesehatan.

Blue Print Uji Kompetensi Ners TINJAUAN YANG DISEPAKATI, JW MARRIOT, 7 JULI 2010 1 2 3 4 5 6 7 KOMPETENSI % DOMAIN % SISTEM % TINJAUAN Kebutuhan/Mix UPAYA % Tinjauan Nursing proses TINJAUAN Keilmuan model Praktik professional, etis, legal dan peka budaya 15-25% KOGNITIF 65-75% Sist. Kardiovaskular 14 12-16% Oksigen (10-20) PROMOTIF 10-20% Pengkajian (20-30%) Maternitas (5-15%) 10 1. Melakukan komunikasi interpersonal dalam melakukan tindakan keperawatan 2. Menerapkan prinsip etika, etiket dalam (tindakan) keperawatan Asuhan dan manajemen asuhan keperawat 1.Menerapkan prinsip (pencegahan) infeksi nosokomial 2. Menganalisa, interpretasi dan dokumentasi data secara akurat 3. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan asuhan keperawatan yang aman melalui pengunaan pengendalian mutu dan strategi 5-15 % AFEKTIF KNOWLEDGE (KONATIF) 5-15 % PROSEDURAL Knowledge 5-10% Sist. Respirasi 14 12-16% Cairan dan elektrolit (10-20)PREVENTIF 30-40% penentuan diagnosa (20-30%)Anak (5-15%) 10 20-25% Sist. Imun Hematologi 97-11 % Nutrisi (10-20%) KURATIF 30-40 % perencanaan (20-30%) KMB (25-35%) 30 65-75% Sist. Neuro behav. 9 7-11 % Eliminasi (8-12%) REHABILITATIF 10-20% Implementasi (10-20%) Jiwa (5-15%) 10 5-9% Sist. Sensori Persepsi 53-7% Aktivitas dan istirahat (4-7%) Evaluasi (5-15%) Keluarga (5-15%) 10 9-13 % Sist. Endokrin 8 6-10% Masukan kel 3 : istilah kuratif menjadi, 5-9% Sist. Pencernaan 14 12-16 % Rekreasi (2-4 %) Catatan : kel 1: dokumentasi sudah masuk ke setiap tahap nursing process Gerontik (4-8%) 6 Manajemen (5-15%) 10 manejemen 4. Mengukur resiko tanda-tanda vital 3-7 % Sist. Muskulo skleletal 86-10 % Aman dan Nyaman (4-7% Gadar (6-10%) 8 5. Menggunakan langkah/tindakan 5-9% Stress dan adaptasi (4-7%) Komunitas (4-8%) 6 aman untuk mencegah cedera pada klien Sist. Integumen 5 3-7 % 6. Memenuhi kebutuhan oksigenasi 5-9% Sist. Perkemihan 9 7-11% Seksual (2-4%) 7. Merawat luka 5-9% Sist. Reproduksi 5 3-7 % 8.Memberikan tranfusi dan produk 3-7% Culture; spiritual (4-7%) darah secara aman 9.Manajemen cairan dan elektrolit 5-9 % Value dan belief (4-7%) 10.Pemberian obat tepat dan aman 5-9% Psikososial (4-7%) Pengembangan professional 5-15%

Blue Print Uji Kompetensi Bidan BLUE PRINT MCQ UJI KOMPETENSI BIDAN INDONESIA Tinjauan I: Area Kompetensi Bidan % Tinjauan 2: Domain % Tinjauan 3: Siklus Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam konteks keluarga % Tinjauan 4: Lingkup praktik bidan % Tinjauan 5: Manajemen Asuhan % Tinjauan 6 : Sasaran Tinjauan 7: setting pelayanan % Etik legal dan keselamatan pasien 6 Kognitif 30 remaja 10 Pencegahan 15 Pengkajian 20 individu 60 rumah 25 Komunikasi efektif 5 Psikomotor 50 pra konsepsi 10 Diagnosis 15 Keluarga (Prosedural Promosi kelahiran Knowledge ) normal 20 20 komunitas 30 Pengembangan diri dan profesionalisme 5 Konatif 20 hamil 25 Deteksi komplikasi Planing 20 Masyarakat (afektif 30 20 klinik/ unit kesehatan 30 Landasan ilmiah praktek kebidanan knowledge) 37 Jumlah 100 Bersalin 20 Rujukan 10 Intervensi 20 Jumlah 100 Rumah sakit 15 Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan 36 Nifas 10 Kegawatdaruratan 10 Evaluasi 15 Jumlah 100 Promosi kesehatan dan konseling 3 Masa antara 10 Konseling dan 15 Dokumentasi 10 pendidikan kesehatan Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan 8 Perimenopause 10 Jumlah 100 JML Bayi baru lahir 10 Jumlah 100 Bayi dan balita 5 Total 100 %

Memahami Bentuk Materi Uji Old Style Biochemistry Question Testing Recall of an Isolated Fact Acute intermittent porphyria adalah akibat gangguan pada biosintesis dari: A. Kolagen B. Kortikosteroid C. asam lemak D. Glukosa E. Heme F. Tiroksin E

Application of Knowledge Item: Biochemistry/Genetics Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan badan lemah, kehilangan keseimbangan dan nyeri perut tanpa diare. Tante dan saudaranya juga memiliki keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perut kembung, penurunan bising usus. Pemeriksaan neurologik didapatkan kelemahan pada lengan atas. Kelainan biosintesis apakah yang paling mungkin menyebabkan permasalahan pasien tersebut? A. collagen B. corticosteroid C. fatty acid D. glucose E. heme F. thyroxine E

Memahami Umpan Balik (Feedback) Hasil Uji Kompetensi Dua Jenis Feedback Hasil Uji Kompetensi: 1. Feedback untuk Institusi 2. Feedback untuk Individu Tinjauan 1-2 Tinjauan 3-4 Tinjauan 5-7

Contoh Dokumen Hasil Uji Kompetensi Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan Indonesia Periode Nopember 2013 Nama Institusi Jumlah Peserta Nilai Rerata Standar Deviasi Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Lulus POLTEKKES...XX 65 42,4 7,5 57,8 28,3 40 25 Jumlah Tidak Lulus Data Statistik Nasional 6696 41,1 9,3 72,2 7,8 3582 3114

Tabel Rerata Jumlah Jawaban Benar Institusi (a) terhadap Rerata Jumlah Jawaban Benar Nasional (b) dan Jumlah Soal masing masing Tinjauan (c) Tinjauan 1 (Domain Kompetensi) (a) (b) (c) 1 Etik legal dan keselamatan pasien 6,6 / 6,0 / 14 2 Komunikasi efektif 1,7 / 1,4 / 4 3 Pengembangan diri dan profesionalisme 3,0 / 3,3 / 7 4 Landasan ilmiah praktek kebidanan 31,2 / 30,2 / 73 5 Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan 22,7 / 22,3 / 59 6 Promosi kesehatan dan konseling 7,4 / 7,0 / 14 7 Manajemen dan kepemimpinan 3,8 / 3,7 / 9 Tinjauan 2 (Domain Kognitif) (a) (b) (c) 1 Kognitif 37,0 / 36,4 / 88 2 Psikomotor (Prosedural Knowledge ) 30,3 / 28,5 / 72 3 Konatif (afektif knowledge) 9,0 / 9,0 / 20

Tinjauan 3 (Siklus Kespro Perempuan) (a) (b) (c) 1 Remaja 4,9 / 4,7 / 10 2 Pra konsepsi 3,7 / 3,1 / 7 3 Hamil 15,5 / 14,6 / 33 4 Bersalin 16,3 / 16,1 / 39 5 Nifas 9,4 / 8,5 / 22 6 Masa antara 8,5 / 8,4 / 19 7 Perimenopause 3,4 / 3,3 / 9 8 Bayi baru lahir 9,3 / 10,0 / 25 9 Bayi dan balita 5,2 / 5,3 / 16 Tinjauan 4 (Lingkup Praktik Bidan) (a) (b) (c) 1 Fisiologis /Normal 37,1 / 36,6 / 88 2 Deteksi dini komplikasi 23,1 / 21,8 / 54 3 Rujukan 4,7 / 4,0 / 10 4 Kegawatdaruratan 11,5 / 11,5 / 28

Tinjauan 5 (Manajemen Asuhan) (a) (b) (c) 1 Pengkajian 10,2 / 10,1 / 22 2 Diagnosis 12,0 / 12,1 / 33 3 Perencanaan 14,7 / 13,9 / 31 4 Implementasi 26,5 / 25,7 / 63 5 Evaluasi 13,0 / 12,2 / 31 Tinjauan 6 (Sasaran) (a) (b) (c) 1 Individu 63,1 / 60,9 / 149 2 Keluarga 5,5 / 5,6 / 13 3 Masyarakat 7,8 / 7,5 / 18 Tinjauan 7 (Setting Pelayanan) (a) (b) (c) 1 Komunitas 22,7 / 22,6 / 54 2 Klinik / Unit Kesehatan 46,0 / 43,8 / 109 3 Rumah sakit 7,6 / 7,6 / 17

Peran Institusi Pendidikan (1) 1. Sosialisasi mengenai metodologi dan implementasi uji kompetensi kepada tenaga pendidik dan peserta didik 2. Mendorong dosen untuk menguasai teknik pembuatan soal yang baik (item development) dan mampu menulis soal dengan kaidah tersebut 3. Mendorong tenaga pendidik untuk menguasai teknik penelahaan soal yang baik (item reviewer) dan mampu melakukan penelahaan soal dengan kaidah tersebut

Peran Institusi Pendidikan (2) 4. Membiasakan peserta didik untuk menghadapi uji kompetensi dengan cara menggunakan soal dengan standar uji kompetensi (konten dan konstruksi nya) 5. Mempelajari Umpan Balik hasil UK tahun 2013 dan menyusun strategi preparasi dan antisipasi menghadapi UK yang akan datang 6. Menyelenggarakan try out internal secara mandiri 7. Mempersiapkan tempat uji kompetensi (TUK) dengan sebaik baiknya

Peran Institusi Pendidikan (3) 8. Mendorong dosen untuk berpartisipasi sebagai Pengawas Pusat PP pada Uji Kompetensi 9. Mempersiapkan Pengawas Lokal PL (rasio 1:25 peserta) dan Penanggung Jawab Lokasi PJL (rasio 1:200 peserta) 10. Cek kembali kelengkapan administrasi institusi pendidikan: perijinan, kelengkapan data mahasiswa peserta uji kompetensi di PDPT 11. Mendaftarkan mahasiswa untuk mengikuti uji kompetensi secara online

INFO: TRY OUT MTKI 2014 Dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 secara serentak di 39 prodi pada 34 Poltekkes Kemenkes Prodi yang disertakan: D I P L O M A T I G A Kesh. Lingkungan Teknisi Labkes Perawat Gigi Ahli Gizi Fisioterapi Radiografer Refr. Optisien Elektromedis Perawat Anestesi Perekam Medis Teknisi Gigi Terapi Wicara Fisikawan Medis Ortotik Prostetik Okupasi Terapi Akupuntur Terapi

INFO: TRY OUT MTKI 2014 Metode Uji: Paper Based Test Multiple Choice Question (MCQ). Jumlah materi uji: 180 soal. Durasi uji: 180 menit. Prediksi Peserta: maks. 4.750 orang Pengawas Pusat: 39 orang Penanggung Jawab Lokasi: 39 orang Pengawas Lokal: maks. 190 orang Contact Person: Zaeni Dahlan (0813 2014 2863)

NEXT TRY OUT MTKI D I P L O M A E M P A T Perawat Anestesi Teknisi Labkes Perawat Gigi Ahli Gizi Fisioterapi Radiografer Refr. Optisien Elektromedis D 3Teknik Kardiovaskuler D 1 Teknisi Transfusi Darah Lain Lain Sarjana Kesehatan Masyarakat D3 Jamu Langkah Langkah Persiapan Standar Kompetensi Blueprint Materi Uji Item Development Item Review Panel Expert Try Out

TERIMA KASIH