BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup



dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5. Ringkasan. Salah satu fenomena yang muncul ke permukaan dalam masyarakat Jepang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. kosmetik telah berkembang dari sekedar perubahan penampilan fisik. Sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi individu untuk menjadi dewasa. Menurut Santrock (2007),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perempuan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk dikatakan

BAB I. Latar Belakang Masalah. sosial dan moral berada dalam kondisi kritis karena peran masa remaja berada

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Mereka sangat memperhatikan penampilan selain menunjukan jati diri ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu akan selalu dihadapkan dengan berbagai masalah dengan bentuk

BABI PENDAHULUAN. Berbicara mengenai penampilan yang menarik tentu tidak akan ada habisnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan kegiatan yang mengungkapkan pikiran imajinatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja banyak permasalahan yang harus dihadapi, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja penampilan fisik merupakan hal yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

Aging and Cosmetic Enhancement

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful

2016 MANFAAT HASIL PELATIHAN TOTOK WAJAH MERIDIAN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY THERAPIST

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencapai tujuan. Komunikasi sebagai proses interaksi di antara orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika.

PENDAHULUAN BABI. Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan

Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berkembang mengikuti tahaptahap. perkembangan tertentu. Manusia hams melewati satu tahap ke tahap

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah berhasil dikumpulkan,

BAB I PENDAHULUAN. diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memiliki ukuran dan proporsi tubuh yang berbeda-beda satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aisha Nadya, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi (1991: 3).

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH IDEAL DENGAN USAHA MEMBANGUN DAYA TARIK FISIK PADA PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan produk kosmetik lebih banyak yang berasal dari alam. Tetapi dengan

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebanyakan informasi yang disuguhkan kepada masyarakat diterima begitu saja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teristimewa dan terbaik dibanding dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi perempuan. Kecantikan bukan lagi dianggap sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dalam kehidupan manusia. Perkembangan adalah perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini memiliki tubuh langsing menjadi tren di kalangan wanita, baik

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETIDAKPUASAN SOSOK TUBUH (BODY DISSATISFACTION) PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidup bermasyarakat ada harapan-harapan dan norma-norma yang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang semakin pesat ini banyak para pebisnis. yang bermunculan. Sekarang ini banyak persaingan untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. usia tahun. Dewasa awal ditandai oleh adanya eksperimen dan eksplorasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN KECENDERUNGAN BODY DISSATISFACTION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Biar waktu yang akan sadarkanmu Tuk mengerti semua Tak perlu lagi kau cemas Khawatirkan tentang berat badan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi

BAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. perawatan tubuh di berbagai kota besar, yang tergolong ke dalam perawatan

2015 HUBUNGAN ANTARA BOD Y IMAGE D ENGAN PERILAKU D IET PAD A WANITA D EWASA AWAL D I UPI

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. ciri khas dan pesona dari setiap pribadi. Menurut Knight Dunlap (1920),

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecantikan merupakan bagian terpenting dari gaya hidup wanita. Setiap

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan warna kulit yang berbeda-beda. Ada yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

erotis, sensual, sampai perasaan keibuan dan kemampuan wanita untuk menyusui. Payudara juga dikaitkan dengan kemampuan menarik perhatian pria yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan scrub,facial,serta menggunakan lotion wajah hingga tubuh. Ada

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I. PENDAHULUAN. orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa, dan negara

BAB I PENDAHULUAN. Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa

KAJIAN KECANTIKAN KAUM PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perekonomian di Asia bahkan dunia, salah satu faktor yang

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. memperbesar penjualan barang-barang dan jasa. 1 Sedangkan menurut Thomas

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah. Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri

Teknologi Kecantikan. Motivasi wanita menggunakan teknologi kecantikan dan dampak dari penggunaan teknologi kecantikan

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk kulit. Kosmetik dari zaman dahulu sudah ada, tetapi pada zaman dahulu

BAB I PENDAHULUAN. cakupan konsumen hampir seluruh dunia. Tidak hanya dalam sektor tersebut, dalam

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di

BAB I PENDAHULUAN kali peperangan di seluruh dunia. Kemudian sejak abad 19, manusia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman, dan pengaruh budaya barat merubah pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. Kesadaran mengenai sebuah penampilan dirasa sangat penting dewasa ini, baik bagi kaum hawa maupun kaum adam. Kecantikan memiliki arti yang sangat luas, dapat berupa perawatan kulit, perawatan tubuh maupun wajah. Definisi dan pengertian kecantikan itu sangat beragam. Di berbagai belahan dunia terdapat kriteria yang berbeda-beda mengenai kecantikan. Di Jepang, kulit itu adalah kunci dari kecantikan. Wanita yang cantik di Jepang adalah wanita yang memiliki kulit halus dan rambut panjang. Di Iran wanita cantik adalah mereka yang memiliki hidung mancung dan mungil sedangkan di Burma wanita cantik adalah wanita yang memiliki leher panjang. Rahasia kecantikan di Indonesia sendiri adalah langsing. Walaupun di berbagai belahan dunia memiliki kriteria masing-masing mengenai kecantikan, tetapi terdapat beberapa kesamaan soal kecantikan itu sendiri yaitu bibir penuh, kulit putih bersih dan halus, mata jernih, rambut berkilau dan panjang, kulit kencang, hidung mancung, dan tubuh yang langsing. Kecantikan itu relatif tergantung orang yang menilainya. Begitu juga dengan para ahli yang menyimpulkan tentang kecantikan. Knight Dunlap melalui Kevin Alfred Storm dalam American Dissident Voices (October 2, 2004) menyatakan bahwa definisi kecantikan seseorang bervariasi dan berbeda antara ras yang satu 1

dengan yang lain, sehingga konsep kecantikan tidak dapat dibandingkan. Kecantikan itu sendiri di ibaratkan sebagai sebuah mitos dan legenda. Berbagai kisah tentang wanita yang cantik dan feminisme banyak diabadikan dalam berbagai bentuk disekitar kita. Tidak ada definisi pasti mengenai makna kata cantik dan kecantikan. Perempuan berlomba-lomba untuk mendapatkan kecantikan dengan mengubah penampilan dan tubuhnya. Kecantikan tersebut diciptakan untuk membelenggu pikiran perempuan. Menurut Wolf (Ni Made Wiasti, 2010) mitos kecantikan merupakan upaya masyarakat mengendalikan perempuan melalui kecantikannya. Mitos kecantikan adalah anak emas yang dibanggakan bagi masyarakat patriarki. Mitos kecantikan ini dikonstruksikan kedalam norma dan nilai social budaya sehingga apa yang dikatakan mitos kecantikan ini menjadi kebenaran yang absolut (2004: 25). Bagaimana perempuan menilai tubuhnya akan sangat berkaitan dengan bagaimana lingkungan sosial dan budaya di luar dirinya menilai tubuh perempuan. Perempuan akan berusaha untuk menyesuaikan bentuk tubuh mereka dengan perkembangan dan budaya kecantikan yang ada di masyarakat. Namun kini media massa yang merambah berbagai budaya telah banyak mengubah citra kecantikan wanita dalam budaya-budaya tersebut. Salah satu ciri kecantikan modern adalah tubuh yang ramping (Mulyana,2005). Perempuan perempuan di Jepang juga sangat mementingkan kecantikan, banyak dari mereka yang terpengaruh oleh perkembangan zaman. Tidak jarang yang terjadi saat ini adalah demi mengejar obsesinya terhadap kecantikan, perempuan tidak 2

segan-segan untuk melakukan berbagai macam cara untuk mempercantik diri misalnya dengan cara mentato, mengkeriting dan meluruskan rambut, mengecat warna-warni rambutnya, mencabut bulu kaki, suntik putih, sedot lemak, hingga melakukan operasi pelastik untuk mendapatkan kecantikan yang mereka inginkan. Hal yang paling ditakutkan oleh perempuan sendiri mengenai perkembangan tubuhnya adalah ketika kulitnya menghitam, menggemuk atau menua. Perempuan selalu menderita jika ingin menjadi sosok yang cantik, banyak orang yang mengatakan beauty is pain demi mendapatkan kecantikan kita harus rela untuk merasakan sakit dahulu. Misalnya dalam drama TV Cleopatra na Onnatachi, perempuan berlombalomba untuk mendapatkan tubuh ideal ataupun wajah ideal yang mereka inginkan. Banyak dari mereka yang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memenuhi hasratnya agar dapat terlihat cantik. Kebanyakan wanita Jepang memiliki mata yang sipit dan tidak memiliki lipatan mata, mereka rela menabung untuk melakukan operasi plastik agar dapat mendapatkan mata yang besar dan cantik. Tidak hanya orang yang sudah berumur, para remaja pun berlomba-lomba untuk melakukan operasi plastik agar dapat terlihat cantik, faktor yang menyebabkan para perempuan di Jepang melakukan operasi plastik (seikei shujuutsu) adalah karena adanya konsep kecantikan di Jepang yang menurut mereka perempuan yang cantik adalah yang memiliki mata yang besar, hidung mancung dan tubuh yang ramping. Dalam drama Cleopatra na Onnatachi digambarkan bahwa kebanyakan dari wanita Jepang juga memiliki dada yang terbilang cukup kecil, sehingga mereka rela menanam implant 3

agar payudaranya terlihat lebih besar. Tidak hanya itu, dalam drama ini juga banyak diceritakan ketidakpuasan wanita terhadap tubuh mereka sendiri. Bahkan seorang anak kecil yang tidak memiliki lipatan mata, rela mengelem matanya agar dapat memiliki lipatan mata. Perempuan yang tidak memiliki kecantikan yang diinginkan seperti pada konsep tersebut menyebabkan mereka tidak percaya diri. Oleh karena itu mereka melakukan seikei shujuutsu sebagai usaha untuk meningkatkan percaya dirinya agar mereka diakui oleh masyarakat yang mayoritasnya mementingkan penampilan. Dengan begitu mereka bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan atau suatu penerimaan terhadap kelompok masyarakat. Peranan media masa menjadi pengaruh yang paling besar dalam perkembangan kecantikan. Hal ini juga berpengaruh pada masyarakat Jepang. Jepang merupakan negara yang memiliki teknologi yang sangat maju sehingga memungkinkan bagi masyarakatnya untuk mengikuti berita yang ada. Para artis di Jepang juga banyak yang melakukan operasi plastik demi menunjang karir mereka. Remaja merupakan frase dimana seorang manusia mencari jati diri dan sangat mudah untuk terpengaruh. Di Jepang masyarakat belum terbiasa dengan adanya operasi plastik berbeda halnya dengan negara Korea. Artis-artis Korea secara gamblang mengumumkan jika mereka melakukan perubahan dengan cara melakukan operasi plastik pada bagian tubuh tertentu. Berbeda dengan Jepang, artis di Jepang banyak yang melakukan operasi pelastik namun tidak ada yang mengakui kalau mereka melakukan ataupun merubah bagian tubuh mereka. Tidak sedikit artis Jepang yang melakukan operasi 4

plastik, dan bukan hanya artis wanita yang melakukannya, tapi artis pria juga melakukan operasi plastik. Walaupun begitu, hasil operasi tersebut dapat dilihat langsung melalui perubahan yang ada, baik di daerah wajah ataupun di daerah yang lain. Artis Jepang yang melakukan operasi plastik diantaranya adalah penyanyi Jepang yang bernama Koda Kumi yang dikenal dari foto seksinya dan sering disebut sebagai Gadis terseksi Jepang yang memiliki lipatan kelopak mata hasil operasi, tidak hanya itu dia juga melakukan operasi hidung dan beberapa operasi kecil pemahatan wajah. Rockstar Jepang Gackt yang dikenal karena ketampanannya juga memiliki lipatan kelopak mata hasil operasi, dia juga melakukan operasi hidung dan operasi garis wajah secara drastis (www.j-cul.com/tren-operasi-plastik-jepang). Masih banyak lagi artis Jepang yang melakukan operasi plastik yang tidak akan habis jika dibahas satu persatu. Mereka semua memiliki satu kesamaan, melakukan operasi lipatan kelopak mata yang dapat membuat mata terlihat lebih besar. Drama TV Cleopatra na Onnatachi juga memperlihatkan bagaimana para wanita di Jepang baik remaja maupun yang sudah tua ingin melakukan operasi pelastik agar terlihat lebih cantik. Tidak hanya wanita tapi ada juga pria yang melakukan penarikan kulit atau biasa disebut sebagai Face Lifting agar terlihat lebih muda dari umur yang sebenarnya. Manusia adalah makhluk yang tidak pernah memiliki kepuasan, selalu ada saja yang membuat manusia tidak puas terhadap diri maupun hidupnya. Sehingga menyebabkan orang-orang melakukan segala sesuatu agar mendapatkan kepuasan bagi dirinya sendiri. Dalam drama ini kita juga dapat melihat bagaimana pandangan masyarakat Jepang sendiri terhadap operasi plastik. 5

Ada yang pro dan kontra terhadap operasi plastik ini sendiri. Karena tidak semua orang setuju mengenai operasi plastik maka dalam Drama ini juga ditampilkan konflik bagi mereka yang melakukan operasi plastik. Misalnya dokter Pria yang ada di dalam drama ini, pada awalnya tidak setuju dengan kegiatan bedah kecantikan, menurutnya operasi plastik dilakukan hanya untuk memperbaiki bagian tubuh yang rusak akibat kecelakaan. Menurutnya wanita itu cantik tanpa harus merubah apa yang sudah ada sehingga ia mengalami konflik batin ketika berkerja di dalam klinik tersebut. Pro dan kontra yang digambarkan di dalam drama serta fakta-fakta sosial tersebut menunjukan bagaimana masyarakat itu sendiri menilai kegiatan operasi plastik yang tercermin di dalam tokoh. 1.2 Pembatasan masalah Penulis membatasi permasalahan penelitian pada fakta-fakta sosial mengenai operasi plastik dan para pelaku operasi plastik yang tergambar dalam drama TV Cleopatra na Onnatachi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fakta-fakta sosial dan konflik-konflik yang muncul akibat operasi plastik dalam drama TV Cleopatra na Onnatachi. 6

1.4 Pendekatan dan Metodologi Penelitian Dalam skripsi ini penulis akan menggunakan metodologi analisis deskriptif dan pendekatan sosiologi. Metode adalah cara sistematis dalam melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran dari suatu permasalahan. Sedangkan penelitian adalah pencarian, pengumpulan, penganalisisan suatu objek yang dilakukan berdasarkan teori serta cara-cara yang sistematis untuk memperoleh jawaban atas suatu masalah yang bersifat keilmuan, atau untuk menguji hipotesis dalam prinsip-prinsip umum (Badudu-Zain 1996:62). Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Analisis tidak semata-mmata menguraikan melainkan juga member pemahaman dan penjelasan secukupnya. Metode deskriptif analitik juga dapat digabungkan dengan metode formal. Tahapan ini diantaranya pencarian, pengumpulan, dan analisis data. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan, dengan maksud untuk menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis, bahkan juga diperbandingkan (Nyoman Kutha Ratna, 2004:53). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah sebuah cara atau tekhnik yang dilakukan untuk memaparkan suatu permasalahan sehingga dapat dengan jelas dianalisis dan ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan itu. Sosiologi 7

tidak menetapkan kearah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberi petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama tersebut. Pendekatan sosiologi sendiri adalah suatu landasan kajian sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hidup bersama dalam masyarakat. Peneliti menggunakan teori sosiologi modern untuk menggambarkan fenomena sosial serta pengaruh suatu fenomena terhadap fenomena lain. Dalam sosiologi terdapat berbagai logika teoritis yang dikembangkan untuk memahami berbagai fenomena sosial. Oleh karenanya sosiologi berusaha menjawab pertanyaan mengenai masyarakat dimungkinkan, bagaimana cara kerjanya dan mengapa masyarakat itu bertahan hidup. Gambaran ini akan menjelaskan cara-cara manusia menyesuaiakan diri dengan ditentukan oleh masyarakat-masyarakat tertentu, gambaran mengenai mekanisme sosialisasi, proses belajar secara kultural, yang dengannya individu-individu dialokasikan pada dan menerima peranan-peranan tertentu dalam strutur sosial. Di samping itu sosiologi juga menyangkut mengenai perubahan-perubahan sosial yang terjadi secara berangsur-angsur maupun secara revolusioner dengan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut (Damono, 1978). Dengan menggunakan kajian fakta sosial penelitian ini akan menjelaskan fakta sosial yang berupa kontra yang ada dalam drama TV Cleopatra na Onnatachi secara deskriptif melalui potongan gambar dan teks dialog. Penelitian ini 8

menggunakan pendekatan sosiologi dan teori fakta sosial yang dikemukakan oleh Emile Durkheim. Menurut Durkheim fakta sosial merupakan seluruh cara bertindak, baku maupun tidak yang dapat berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan eksternal, atau bisa juga dikatakan bahwa fakta sosial adalah seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat dan pada saat yang sama keberadaannya terlepas dari manivestasi manivestasi individu. 9

1.5 Organisasi Penulisan Bab I PENDAHULUAN, yang berisi tentang latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan. Alasan pendahuluan ditulis pada Bab I adalah agar pembaca dapat mengerti secara umum hal apa yang akan dibahas dalam skripsi ini. Bab II OPERASI PLASTIK DALAM MASYARAKAT JEPANG, Pada bab dua ini akan dibahas teori sosiologi dan hubungannya dengan fakta sosial mengenai operasi plastik. Alasan landasan teori ditulis dalam bab II adalah agar pembaca sebelum melihat analisis dari penulis sudah mengetahui teori apa yang diambil penulis untuk menganalisis skripsi ini. Bab III ANALISIS FAKTA SOSIAL OPERASI PLASTIK DALAM DRAMA TV CLEOPATRA NA ONNATACHI, dalam bab ini terdapat isi dari cerita dalam drama TV Cleopatra na Onnatachi dan fakta-fakta sosial mengenai operasi plastik yang terdapat di dalam drama ini. Bab IV KESIMPULAN, dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari hasil analisis. 10