BAB I PENDAHULUAN. Sisi positif ialah publik makin mudahnya langkah mengakses lagu, juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

2 Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perub

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

INTISARI HAK CIPTA. UU No 28 Tahun 2014

I. PENDAHULUAN. invensi. Ciptaan atau invensi tersebut merupakan milik yang diatasnya melekat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. timbul sebagai hasil kerja kreativitas daya fikir manusia yang. dipublikasikan kepada masyarakat umum baik dalam bidang ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

Rony Arifiandy, S.Si. HaKI-5. Hak Cipta (Copyright)

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian Hak Cipta menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sesuatu dari hasil daya pikir dan kemampuannya. Setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar apresiasi masyarakat Indonesia dalam hal musik. Maka

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 T a h u n Tentang Desain Industri

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara cepat dan akurat. Berkat perkembangan teknologi komunikasi

Kompetisi #PRUSyariahJingleCover

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting. Oleh sebab itu banyak pengusaha asing yang berlomba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat agar tercipta keadilan demikian halnya di Indonesia yang menjadikan

dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa

PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP FILM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemberdayaan ekonomi di negaranya masing-masing.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. melekat secara abadi pada diri penciptanya. menjadi alat untuk pelanggaran hukum di bidang hak cipta.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang diwarnai dengan semakin. pihak yang terlibat dalam lapangan usaha tersebut, sangat berpotensi

*12398 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 32 TAHUN 2000 (32/2000) TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

III. METODE PENELITIAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA LAGU YANG KARYANYA DIMANFAATKAN OLEH PELAKU USAHA KARAOKE

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma serta

NI MATUZAHROH, S.PSI, M.SI BAHAN DISKUSI WORKSHOP SENTRA HKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK SENTRA HKI-UMM

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis hak atas kekayaan intelektual adalah karya cipta. Dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring masuknya era globalisasi, pertumbuhan media massa dewasa. ini semakin pesat sebagai sarana informasi kepada masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Comment [g1]: Integrate dengan jurnal mantap musisi indie jobin. 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KARYA CIPTA MUSIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERLINDUNGAN KARYA SENI FOTOGRAFI BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Nurul Liza Anjani, 1 Etty Susilowati 2 ABSTRAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini penggunaan komputer sudah memasuki hampir semua. bidang kehidupan, baik di kalangan perguruan tinggi, perkantoran,

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang makin berkembang pesat di Indonesia dari tahun ke

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Undang-Undang No 9 Tahun 1999 berjudul Undang-Undang tentang Perlindungan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pasal..., Ita Zaleha Saptaria, FH UI, ), hlm. 13.

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

BAB I PENDAHULUAN. erat hubungannya. Seiring dengan berkembangnya teknologi para

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas

Hak Cipta. Pengertian Hak Cipta hak ekslusif untuk 1. mengumumkan, 2. memperbanyak, 3. memberi izin

: /2 /0 04

BAB I PENDAHULUAN. Menurut majalah Rolling Stone awal Januari (2007), musik Indonesia mulai diramaikan

P E N J E L A S A N A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

POTENSI PELANGGARAN HAK CIPTA MELALUI FILE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. Buku sebagaimana pepatah menyatakan adalah jendela dunia. Setiap isi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disingkat HKI) telah berkembang sangat pesat. Sebagai ilmu yang baru, HKI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, DAN MENTER! KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI

I. PENDAHULUAN. dijelmakan dalam suatu bentuk ciptaan atau penemuan. 1 HKI merupakan suatu

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA [LN 2002/85, TLN 4229]

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. konsep kekayaan terhadap karya-karya intelektual (Margono, 2001:4).

BAB I PENDAHULUAN. Cina mulai mengajukan diri untuk menjadi anggota WTO sejak Juli 1986

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

BAB I PENDAHULUAN. hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan. hukum saat menjalankan tugas dan fungsinya, yang juga berperan sebagai

Ide Bisnis Melalui Internet Dengan Modal Kecil Untuk Mahasiswa

Syarat dan Ketentuan Penggunaan Materi

BAB I PENDAHULUAN. keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah sebagai sesuatu yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. secara tegas tercantum dalam penjelasan umum Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. etnis,suku, agama dan golongan. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang melekat dan menyatu pada

LEGALITAS COLLECTING SOCIETY DI DALAM PEMUNGUTAN ROYALTI DI INDONESIA. A s h i b l y. Abstract

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangng nya zaman digenerasi 4.0 banyak sekali penyanyi dan pengisi konten kreatif membuat video menggunakan lagu yang sedang hits dikalangan masyarakat. Berkembangnya kemajuan teknologi akan sarana untuk menikmati lagu dan musik dapat memberikan dampak yang positif dan negatif. Sisi positif ialah publik makin mudahnya langkah mengakses lagu, juga mempermudah pencipta untuk mempublikasikan ciptaan lagunya. Sisi negatidnya, akan terjadi banyak penyalahgunaan teknologi demi keperluan yang sifatnya pribadi sepertui membajak, dan yang paling baru ialah mendapat keuntungan materiil dari pembuatan video cover yang kemudian diunggah ke Youtube. Youtube merupakan salah satu platform media sosial yang bisa menghasilkan keuntungan dengan mengunggah video konten. Cover version atas lagu ialah kegiatan menyanyikan ulang suatu lagu yang sudah ada sebelumnya dengan melakukan beberapa aransemen baik dari segi lirik maupun musik yang kemudian diumumkan melalui platform digital, salah satunya Youtube. Dengan segala kemudahan yang diberikan kepada pengguna terdaftar di Youtube membuat masyarakat menggunggah video-video yang mereka buat dan salah satunya merupakan video musik, entah musik video buatan sendiri ataupun dibuat oleh produser tertentu, lagu-lagu yang mereka buat, dan kegiatan cover musik. 1

Hal ini pun disadari bagi para pengguna Youtube untuk membuat video kreatif ataupun cover lagu atau karya musik yang sedang naik daun di kalangan masyarakat. Tidak hanya cover lagu yang mereka buat, ada juga beberapa yang membuat parodi video dari musik yang mereka sukai. Namun, masalah mengenai hak cipta pun ditemukan dengan oknum beberapa pihak yang menggunakan lagu yang sedang guna keperluan cover lagu pada platform Youtube tersebut tanpa izin dari pemilik hak cipta atau pemegang hak terkait atas lagu-lagu yang mereka gunakan. Di samping kemudahan dan penawaran pihak Youtube yang cukup menggiurkan, era globalisasi ini memang memberikan bagi media internet agar dapat diupayakan sebagai salah satu tempat yang sangat menjanjikan untuk menjadi ladang bisnis. Salah satu contohnya di sini adalah monetasi dengan menggunakan AdSense. AdSense merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh seseorang demi memaksimalkan pendapatan yang ia peroleh melewati berbagai konten yang ia uggah. Metode AdSense pun memiliki beragam pilihan agar iklan yang ditampilkan mengenai konten yang dimaksud tetap segar dan tetap menarik bagi mata yang melihat konten tersebut. Apabila kita melihat dari segi bisnis, monetasi dengan menggunakan AdSense merupakan sebuah tawaran yang menggiurkan. Hanya dengan membuat konten video dan memonetisasi video tersebut masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Akan tetapi hal tersebut dapat memicu pada pelanggaran hak cipta dan dinilai sebagai perbuatan yang melanggar hukum dalam dunia hukum kekayaan intelektual 1 Apabila kita membahas pada karya cipta dan karya seni musik, maka kita harus membahas tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 1 Panji Asoka Rahmat Wiguna, Analisis Kerjasama antara Publisher dan Google Adsense dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah, Skripsi Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga, 2017, h. 39 2

Hak Kekayaan Intelektual sendiri telah diatur dan dilindungi oleh hukum yang ada di Indonesia, terkhusus pembahasan ini hanya menerangkan mengenai hak cipta maka peraturan perundang-undangan yang digunakan adalah UndangUndang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dalam Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Hak Cipta menjelaskan bahwa: Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata. Dari uraian pasal di atas dapat diartikan bahwa, setiap karya seni termasuk karya musik dan juga video merupakan sebuah hasil ciptaan si pencipta yang kemudian juga tidak luput pada hak-hak yang timbul secara otomatis atas ciptaan tersebut, yakni hak moral serta hak ekonomi yang dimiliki oleh pencipta atau pemegang hak cipta dan/atau hak terkait. Hak ekonomi adalah salah satu dari hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta guna memperoleh suatu keuntungan ekonomis tertentu atas karya cipta tersebut. Apabila kita melihat dari uraian di atas, maka setiap pegiat konten tidak boleh menggunakan karya cipta milik orang lain dengan tidak memiliki izin dari si pemegang hak cipta karena akan mencederai hak moral dan hak ekonomi dari si pemegang hak cipta. Kegiatan monetisasi apabila merujuk pada peraturan perundang-undangan mengenai hak cipta maka diartikan sebagai kegiatan legal yang dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan monetisasi hanyalah seperti media pengiklanan dengan menyelipkan konten-konten ke dalam video yang diunggah ke Youtube. Akan tetapi menjadi berbeda ketika isi dari konten yang kita buat merupakan karya 3

ciptaan orang lain, dengan menggunakan ciptaan orang lain dan belum memperoleh izin dari pihak yang bersangkutan maka kegiatan monetisasi dapat berujung pada pelanggaran hak cipta. Dalam industri musik, yang berhak dalam memproduksi dan memasarkan serta mendistribusikan sebuah lagu baik dalam bentuk single maupun album adalah si pencipta lagu itu sendiri ataupun pihak produser dari label rekaman tempat si pencipta tersebut bernaung. Seperti yang kita ketahui bahwa biasanya pencipta lagu bekerja di bawah naungan produser label rekaman, mungkin dapat juga ditemukan beberapa pencipta lagu yang independen atau biasa disebut dengan penyanyi indie yang tidak bekerja di bawah label rekaman, akan tetapi menggunakan label rekaman merupakan hal lumrah dalam dunia industri musik guna mempermudah dalam hal perizinan dan periklanan karya musik. Hasil dari hak ekonomi yang timbul pada suatu karya cipta, baik dalam bidang seni maupun sastra disebut dengan istilah royalti. Royalti mengandung definisi sebagai suatu pembayaran yang wajib dikenakan terhadap pengguna hak cipta atas ciptaan seorang pemegang hak cipta yang ia gunakan. Tarif royalti yang harus dibayar dihitung dengan berdasar pada presentase dari perolehan ekonomis yang didapatkan oleh pengguna hak cipta dengan pula sebelumnya merundingkan suatu kesepakatan bersama dengan pemegang hak cipta. 2 Jumlah presentase atas pembagian royalti merupakan kesepakatan antara pencipta dan/atau pemegang hak cipta dengan pengguna hak cipta. Pencipta karya musik atau lagu sudah seharusnya mempunyai hak ekslusif atas karya 2 Copyright Royalties for Music and Sound Recordings, Chapter 5. US. Congress, Office of Technology Assesment, Copyright and Home Copying: Technology Challenges the Law, OTACTT-422, Government Printing Office, Washington DC, October 1989 4

ciptanya atas dasar apresiasi telah menciptakan karya cipta, sebab pencipta melalui karya ciptanya telah memperkaya serta memudahkan banyak orang bisa meng-cover lagu di youtube dengan kreatifitasnya. Namun, Apabila dalam penggunaan serta pendistribusian sebuah karya seni musik yang digunakan oleh orang lain, yang selain daripada pemegang hak cipta maupun dari pihak label rekaman, maka perbuatan tersebut merupakan sebuah pelanggaran. Dan peraturan perundang-undangan telah memberikan perlindungan karya cipta termasuk seni musik di dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pengaturan mengenai hak cipta pun turut mengakomodir bentuk pelanggaran dan sanksinya. Bentuk pelanggaran dalam lapangan hak kekayaan intelektual dapat terjadi apabila para pegiat konten Youtube menggunakan karya ciptaan orang lain dengan tanpa memiliki izin dari para pemilik karya tersebut. Hal ini lazim disamakan dengan tindakan pencurian sebab ia dapat meraup keuntungan yang sebenarnya merupakan hak ekonomi para pemilik karya cipta. Sebagai contoh, kerap terjadi di dunia kanal Youtube, cover musik yang tidak memiliki izin dari penulis asli musik tersebut dan cover tersebut jauh lebih menarik penonton Terkait dengan cover lagu, ada sebuah kasus keluarga Halilintar atau yang dikenal dengan Gen Halilintar Asal mula keluarga Gen Halilintar aktif membuat vlog di akun YouTube bernama Gen Halilintar. Semua anggota keluarga ini pun memiliki channel YouTube sendiri-sendiri dengan total subscriber yang banyak, yakni mulai dari ratusan ribu hingga jutaan. Awal mula ada kontroversi dari keluarga Gen Halilintar tak lain dan tak bukan adalah terkait cover lagu. Gen 5

Halilintar tersandung kasus hak cipta yang membuat label musik Nagaswara merugi hingga miliaran rupiah bermula di tahun 2018,diangggap telah mengcover lagu Lagi Syantik yang dinyanyikan oleh pedangdut Siti Badriah tanpa izin Label Nagaswara selaku Pemegang Hak Cipta. Hal tersebut telah diketahui pihak Label Nagaswara sejak akhir 2018. 3 Dimana pada tahun tersebut Gen Halilintar membawakan ulang lagu Lagi Syantik lengkap dengan video klipnya yang mereka unggah di Youtube. Hak cipta lagu pertama kali di nyanyikan oleh Siti Badriah tersebut diketahui dipegang oleh Nagaswara selain, Lagu Lagi Syantik versi Gen Halilintar juga diubah aransemen musik dan liriknya karena menyesuaikan dengan usia anak anak Gen Halilintar yang rata-rata masih dibawah umur. Pihak dari Gen Halilintar tersebut bukan hanya mengcover dan mengubah liriknya tetapi juga menjual lagu covernya di Youtube. Pihak Nagaswara merasa dirugikan sebanyak 9,5 Milyar dengan itu Nagaswara menggugat Gen Halilintar. PT Nagaswara sebagai Label lagu LAGI SYANTIK merasa dirugikan atas cover lagu tersebut dan melakukan Gugatan ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Nagaswara menuntut ganti kerugian yang disebabkan oleh cover version lagu Lagi Syantik yang dilakukan oleh manajemen Gen halillintar. Pada tingkat pertama ini dengan Nomor putusan 82/Pdt.Sus-Hak Cipta/2019/Pn.Niaga.Jkt.Pst hakim memutuskan untuk menolak gugatan dari Nagaswara. Hal ini membuat pihak Nagaswara merasa tidak puas dengan keputusan yang dibuat hakim karna dirasa tidak memberikan keadilan bagi hak-hak pencipta, yakni pihak Nagaswara. Sehingga 3 https://www.nusabali.com/berita/67939/gen-halilintar-diduga-langgar-hak-cipta. Diakses 6 Maret 2020. 6

kemudian pihak Ngaswaea pun melakukan upaya hukum dengan mengajukan kasasi untuk kasus pelanggaran hak cipta ini, dan dengan putusan 910 K/Pdt.Sus- HKI/2020, dan pada tingkat kasasi ini, hakim kembali memutuskan untuk menolak gugatan dari Nagaswara. Atas Penolakan Gugatan tersebut, Majelis Hakim dalam pertimbangan hukumnya menyatakan, sebagai berikut: Hal demikian dapat berakibat pada perkembangan lagu yang saat ini menjadi sarana hiburan. Harus diakui, terjadinya pelanggaran aransemen lagu yang tanpa izin Pencipta semakin banyak dilakukan oleh para Arranger-Arranger yang ingin menunjukkan kemampuannya untuk bersaing di industri musik. secara langsung atas suatu peristiwa (kejadian) hukum yang terjadi, sehingga keterangan dari saksi tersebut dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk memutus suatu perkara hukum yang sedang terjadi. Sangat diperlukannya perlindungan terhadap pencipta atau pemegang hak cipta dan hak terkait tidak lagi sebatas oleh keinginan dari pencipta tersebut, tetapi perlindungan tersebut sudah merupakan suatu kepentingan Negara Indonesia. Karena HKI ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara, yang pada akhirnya berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut merupakan efek dari tidak konsistennya peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan keterangan pihak Gen Halilintar, mereka mengcover lagu LAGI SYANTIK atas permintaan subscriber dan fans nya karena saat itu lagu tersebut sedang booming di media sosial, karena yang menyanyikan cover tersebut ada anak 7

kecil/dibawah umur, maka gen halilintar memutusan untuk mengubah lirik tersebut agar dapat dinyanyikan oleh fans nya yang kebanyakan anak-anak dibawah umur. Gen Halilintar mengakui benar adanya mereka mengcover lagu LAGI SYANTIK dengan mengubah lirik lagu dan aransemen tanpa mencantumkan pencipta lagunya dikarenakan keluarga mereka awam dengan masalah hukum. Saat gen halilintar mengcover lagu tersebut kemudian menjadi booming dan mendapatkan viewers mencapai hingga belasan juta. Tetapi pihak gen halilintar mengaku tidak mendapatkan keuntungan sama sekali, keuntungan cover lagu tersebut langsung diberikan kepada pemegang copy right lagu tersebut yaitu pihak Wahana Musik Indonesia dan PT. Nagaswara. Pihak gen halilintar sudah mendatangi kantor PT.Nagaswara beberapa kali, tetapi tetap tidak menemukan titik temu hingga akhirnya pihak nagaswara menggugat gen halilintar sampai pada tahap persidangan Adapun penelitian terdahulu terkait dengan kasus PT. Nagaswara melawan PT.Nagaswara : 1. Skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Lagu yang Diaransemen Ulang Berdasarkan Undang-undang Hak cipta Dalam Skripsi ini bahswa Aransement lagu terhadap suatu karyacipta merupakan tindakan pembaruan yang termasuk pada pemanfaatan sebuah karya cipta. Ditinjau dari Pasal 95 ayat (1) Undangundang Hak Cipta, sengketa yang timbul dapat diselesaikan melalui alternatif penyelesaian sengketa, arbitrase atau pengadilan. Pemegang hak cipta dapat mengajukan upaya hukum kasasi apabila merasa belum puas terhadap putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan niaga. 8

2. Skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Dan Pemegang Hak Cipta Lagu Lagi Syantik (Studi Putusan No.182/PDT.SUS- HKI/CIPTA/2019/PN NIAGA JKT.PST) Dalam penelitian penulis menjelaskan bagaimana Pertimbangan hakim terkait monetisasi youtube dalam kasus cover lagu Lagi Syantik oleh Gen Halilintar Putusan Nomor 82/Pdt.Sus-hki/Cipta/2019/Pn Niaga Jkt.Pst dilihat dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin mengkaji kasus PT.Nagaswara melawan Gen Halilintar dalam sebuah skripsi berjudul Analisis Yuridis Putusan Nomor No.82/Pdt.Sus-hki/Cipta/2019/Pn Niaga Jkt.Pst Terkait Pelanggaran Hak Cipta Terhadap Kasus Cover Lagu Yang Berjudul Lagi Syantik Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta B. Rumusan Masalah Bagaimana Pertimbangan hakim terkait monetisasi youtube dalam kasus cover lagu Lagi Syantik oleh Gen Halilintar Putusan Nomor 82/Pdt.Sushki/Cipta/2019/Pn Niaga Jkt.Pst di Tinjau dari Undang-undang Pasal 87 Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari dibuatnya penelitian ini untuk memberikan gambaran yang jelas suatu hal yang penting keberadaan nya dalam menentukan awal penelitian yang ingin dicapai dari permasalahan yang ada. 9

Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengkaji pertimbangan hakim terkait monetisasi youtube dalam kasus cover lagu Lagi Syantik oleh Gen Halilintar Putusan No. 82/Pdt.Sushki/Cipta/2019/Pn Niaga Jkt.Pst di Tinjau dari Undang-Undang Pasal 87 Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. D. Manfaat Penulisan Manfaat yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi lebih lanjut untuk melahirkan berbagi konsep keilmuan serta wawasan baru guna kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan hukum. 2. Manfaat praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan wawasan kepada masyarakat khususnya musisi yang berkaitan dengan mencover lagu seseorang. E. Kegunaan Penulisan Kegunaan penelitian dimaksudnya untuk menjelaskan atau menerangkan kepada pembaca tentang Hak Kekayaan terkait Hak Cipta. 10

F. Metode Penelitian Metode penelitian yang di gunakan dalam penulisan ini adalah metode Yuridis Normatif yang dimana Yuridis Normatif sebagai bentuk penelitian hukum yang memandang hukum sebagai norma khususnya yang berkaitan dengan pemaknaan ketertiban umum dalam hukum positif Indonesia sebagai dasar untuk mematuhi aturan terkait penggunaan sebuah karya cipta yang akan diterapkan di Indonesia. 1. Jenis Bahan Hukum a. Bahan Hukum Primer 1. Putusan Nomor 82/Pdt.Sus-hki/Cipta/2019/Pn Niaga Jkt.Pst 2. Undang-undang Pasal 87 No 28 Tahun 2014 3. Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 4. PP 56 tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik b. Bahan Hukum Sekunder Bahan Hukum Sekunder adalah bahan hukum penunjang dari bahan hukum primer. Dalam hal ini berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi publikasi tersebut meliputi buku-buku teks, jurnal-jurnal hukum, artikel ilmiah internet, pendapat para sarjana dan musisi baik dalam bentuk tulisan maupun lisan yang di rekam di dalam video, kasus-kasus hukum dan penulisan-penulisan lainnya yang berkaitan dengan hak cipta. 11

G. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik yang dipergunakan untuk menelusuri dan mengumpulkan bahan yang diperlukan melalui teknik Analisis, library research (studi kepustakaan) dan internet research (studi internet). Proses penelusuran dan pengumpulan data tersebut dengan melakukan pencarian ke perpustakaan antara lain di Universitas Muhammadiyah Malang dan juga melakukan pencarian data di media sosial Youtube. H. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penelitian, Pada latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, Pada latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka merupakan variabel untuk memfokuskan permasalahan yang akan di bahas. Dalam tujuan pustaka ini terdiri dari batasan yang di buat oleh Penulis dengan menggunakan beberapa variabelyang dijabarkan sesuai dengan kasian pustaka yang ada beserta pendapat ahli yang didapatkan oleh Penulis dalam penelitian kepustakaan 12

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dikaji dan dianalisa secara sistematis berdasarkan pada kajian pustaka sebagaimana dalam Bab II untuk menjawab rumusan masalah BAB V : PENUTUP Penulis menguraikan kesimpulan yang didapat dari hasil analisa berupa jawaban dari rumusan masalah, dan juga saran-saran yang terkait fakta-fakta yang muncul pada hasil penelitian. 13