Pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi.

dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2011). pemerataan, akan terjadi Ketimpangan wilayah (regional disparity), terlihat

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state

BAB I PENDAHULUAN. usaha memajukan pembangunan bangsa karena terkait dengan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tujuan pembangunan ekonomi secara makro adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang sering dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Perencanaan berfungsi sebagai alat koordinasi antar lembaga pemerintahan

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pembangunan ekonomi. Secara tradisional, pembangunan ekonomi

I. PENDAHULUAN. setiap negara, terutama di negara-negara berkembang. Negara terbelakang atau

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi pendapatan yang merata tanpa adanya disparitas. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan nasional suatu negara yakni melalui jumlah dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan ekonomi suatu negara akan mengalami kemajuan jika diiringi dengan

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. nasionalnya memiliki satu tujuan yaitu memajukan kesejahteraan umum.

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). Salah satu indikator kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh masyarakat luas (Lincolin Arsyad, 1999).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah masalah pengangguran (Sukirno,1985). Menurut Nanga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang secara terus menerus tumbuh akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. GDP baik secara keseluruhan maupun per kapita. Tujuan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. (growth). Pembangunan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yaitu apabila tingkat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan berlangsungnya proses demografis. Pada tahun 2004, di Jawa. 1,07 persen bila dibanding tahun 2003 (BPS, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Karena, pada dasarnya pengangguran adalah suatu keadaaan yang tidak terelakkan

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lain, negara yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidakstabilan ekonomi yang juga akan berimbas pada ketidakstabilan dibidang

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduknya. Pembangunan dalam perspektif luas dapat dipandang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran (Studi kasus provinsi-provinsi se-sumatera)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan di bidang ekonomi ini sangat penting karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator dalam mengukur. keberhasilan ekonomi suatu wilayah. Untuk membentuk kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bawah garis kemiskinan (poverty line), kurangnya tingkat pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Luas keseluruhan dari pulau-pulau di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan perhatian utama semua negara terutama

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang berkembang masih mengalami ketertinggalan

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. 1. perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang bervariasi, mendorong setiap daerah Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT. 4.1 Keadaan Geografis dan Administratif Provinsi NTT

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah bertujuan dalam peningkatan jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan Ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dan diikuti oleh peningkatan kemakmuran masyarakat yang biasanya dilihat dari pendapatan domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik (Amri Amir, 2007) Sebaliknya jika pertumbuhan ekonomi suatu Negara atau wilayah tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah satunya adalah pengangguran. Karena jika pertumbuhan ekonomi tidak di barengi dengan lapangan usaha kesempatan kerja dan kapasitas yang kecil dengan jumlah penduduk yang selalu meningkat setiap tahunya maka akan mengakibatkan pengangguran mengalami kenaikan (Azizah, 2016) Pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dan diikuti oleh peningkatan kemakmuran masyarakat yang biasanya dilihat dari pendapatan domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Masalah pertumbuhan ekonomi dan pengangguran merupakan masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari setiap periode berikutnya, negara akan mengalami peningkatan kemampuan dalam menghasilkan barang dan jasa. Kemampuan ini sebagai akibat dari peningkatan faktor faktor produksi baik dalam jumlah maupun kualitas. Sedangkan salah satu faktor produksi yang sangat penting yakni sumber daya manusia. 1

2 Pertumbuhan ekonomi sering dijadikan acuan sebagai indikator keberhasilan ekonomi di suatu wilayah. Indikator tersebut misalnya masalah tentang inflasi dan penganguran serta kesejahteraan masyarakat yang membaik. Menurut teori klasik Adam Smith pertumbuhan ekonomi yang pesat dan tinggi dapat mengurangi pengangguran yang ada di wilayah tersebut. Artinya pertumbuhan ekonomi akan berbanding lurus terhadap tingkat pengangguran. Hal itu terjadi karena saat pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah tersebut naik dengan bagitu proses produksinya akan mengalami kenaikan pula. Dan hal itu akan menyerap tenaga kerja yang banyak untuk menghasilkan output produksi yang diminta. Penyerapan tenaga kerja tersebut akan dapat mengurangi pengangguran di suatu wilayah tersebut. Pembangunan ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari beberapa indikator perekonomian. Salah satu di antaranya adalah tingkat pengangguran. Indonesia merupakan negara berkembang dimana salah satu permasalahan yang dihadapi yaitu pengangguran. Masalah pengangguran yang dialami di Indonesia ditunjukan dengan tingkat pengangguran terbuka dari tahun ke tahun. Sumatera utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Permasalahan pengangguran terbuka juga tidak luput dialami Provinsi Sumatera Utara. Bahkan menurut BPS tahun 2010-2019 menunjukan bahwa Provinsi Sumatera Utara memiliki tingkat pengangguran terbuka yang fluktuatif dari tahun ketahun Pengangguran merupakan masalah makro jangka panjang terutama di kota- kota yang ada di negara berkembang seperti Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan akibat urbanisasi mengakibatkan semakin banyaknya jumlah pengangguran yang ada di perkotaan. Menurut Sumitro Djojohadikusumo (1994), masalah pengangguran secara terbuka maupun terselubung, menjadi pokok permasalahan dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang. Berhasil atau tidaknya suatu usaha untuk menanggulangi masalah besar ini akan mempengaruhi kestabilan sosial politik dalam kehidupan masyarakat dan kontinuitas dalam pembangunan ekonomi jangka panjang.

3 Berdasarkan tingkat pengangguran dapat dilihat kondisi suatu negara, apakah perekonomiannya berkembang atau lambat dan atau bahkan mengalami kemunduran. Selain itu dengan tingkat pengangguran, dapat dilihat pula ketimpangan atau kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima suatu masyarakat negara tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk dari tahun ke tahun hampir semakin meningkat. Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil persentasenya, Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja. Gambar 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2019 (%) 8 7 6 5 7,43 6,37 6,20 6,53 6,23 6,71 5,84 5,60 5,56 5,41 4 3 2 1 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Sumber : Data Sekunder diolah, 2022 Suatu daerah dapat dikatakan maju apabila ditunjang dari segi pengetahuan masyarakat yang tinggi, adanya sumber daya alam yang cukup memadai yang dikelola oleh sumber daya manusia yang mempunyai potensi besar guna mencapai kemajuan pembangunan daerah. Salah satu indikasinya adalah minimnya pengangguran didaerah tersebut, apabila pengangguran dapat ditekan maka bisa dikatakan daerah tersebut telah bisa memanfaatkan sumber

4 daya manusianya guna meningkatkan pembangunan daerah (Nurrohman & Arifin, 2010) Dapat diketahui bahwa tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara mencapai 7.43% dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan sampai pada tahun 2014, yaitu pada tahun 2011 sebesar 6.37%, pada tahun 2012 menjadi 6,20%, pada tahun 2013 menjadi 6,53%, dan pada tahun 2014 menjadi 6,23%. Setelah mengalami penurunan sampai dengan tahun 2014, tingkat pengangguran mengalami peningkatan kembali pada tahun 2015 menjadi sebesar 6,71% dan kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2016 sampai pada tahun 2019, yaitu di tahun 2016 sebesar 5,84%, tahun 2017 sebesar 5,60%,tahun 2018 sebesar 5,56% dan tahun 2019 yaitu sebesar 5,41%. Hal ini membuktikan bahwa usaha pemerintah Provinsi Sumatera Utara selama ini cenderung mengalami keberhasilan dalam upaya untuk menurunkan tingkat pengangguran di tiap tahunnya. Hal ini terbukti dengan adanya data yang dimuat dalam BPS tentang tingkat pengangguran di Indonesia terutama di Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2010-2014 tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya, hanya saja pada tahun 2015. Tingkat pengangguran mengalami peningkatan dan kemudian lanjut ditahun berikutnya mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sampai tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi sering dijadikan acuan sebagai indikator keberhasilan ekonomi di suatu wilayah. Indikator tersebut misalnya masalah pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan angkatan kerja terhadap pengangguran. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah jumlah dan mutu penduduk dan tenaga kerja. Dari tahun ke tahun pertumbuhan penduduk relatif mengalami peningkatan dan hal itu juga akan mempengaruhi pada pertumbuhan angkatan kerja. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dan diikuti oleh peningkatan kemakmuran

5 masyarakat yang biasanya dilihat dari pendapatan domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Masalah pertumbuhan ekonomi dan pengangguran merupakan masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari setiap periode berikutnya, negara akan mengalami peningkatan kemampuan dalam menghasilkan barang dan jasa. Kemampuan ini sebagai akibat dari peningkatan faktor faktor produksi baik dalam jumlah maupun kualitas. Sedangkan salah satu faktor produksi yang sangat penting yakni sumber daya manusia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan, maka diketahui bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Berapa Besar Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2019? 2. Bagaimana pengaruh Produk Domestik Regional bruto (PDRB), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2019? C. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil suatu batasan masalah untuk menghindari terjadinya pelebaran pembahasan penelitian. Oleh karena itu penelitian ini hanya akan berfokus mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dan Tingkat Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010-2019.

6 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara E. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut : dapat dijadikan sebagai alat pertimbangan untuk pemerintah dalam mengambil keputusan atau kebijakan di Provinsi Sumatera Utara. Dan diharapkan menjadi bahan refrensi atau tambahan wawasan untuk pembaca yang akan membahas dengan topik yang sama.