BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan Ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dan diikuti oleh peningkatan kemakmuran masyarakat yang biasanya dilihat dari pendapatan domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik (Amri Amir, 2007) Sebaliknya jika pertumbuhan ekonomi suatu Negara atau wilayah tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah satunya adalah pengangguran. Karena jika pertumbuhan ekonomi tidak di barengi dengan lapangan usaha kesempatan kerja dan kapasitas yang kecil dengan jumlah penduduk yang selalu meningkat setiap tahunya maka akan mengakibatkan pengangguran mengalami kenaikan (Azizah, 2016) Pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dan diikuti oleh peningkatan kemakmuran masyarakat yang biasanya dilihat dari pendapatan domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Masalah pertumbuhan ekonomi dan pengangguran merupakan masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari setiap periode berikutnya, negara akan mengalami peningkatan kemampuan dalam menghasilkan barang dan jasa. Kemampuan ini sebagai akibat dari peningkatan faktor faktor produksi baik dalam jumlah maupun kualitas. Sedangkan salah satu faktor produksi yang sangat penting yakni sumber daya manusia. 1
2 Pertumbuhan ekonomi sering dijadikan acuan sebagai indikator keberhasilan ekonomi di suatu wilayah. Indikator tersebut misalnya masalah tentang inflasi dan penganguran serta kesejahteraan masyarakat yang membaik. Menurut teori klasik Adam Smith pertumbuhan ekonomi yang pesat dan tinggi dapat mengurangi pengangguran yang ada di wilayah tersebut. Artinya pertumbuhan ekonomi akan berbanding lurus terhadap tingkat pengangguran. Hal itu terjadi karena saat pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah tersebut naik dengan bagitu proses produksinya akan mengalami kenaikan pula. Dan hal itu akan menyerap tenaga kerja yang banyak untuk menghasilkan output produksi yang diminta. Penyerapan tenaga kerja tersebut akan dapat mengurangi pengangguran di suatu wilayah tersebut. Pembangunan ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari beberapa indikator perekonomian. Salah satu di antaranya adalah tingkat pengangguran. Indonesia merupakan negara berkembang dimana salah satu permasalahan yang dihadapi yaitu pengangguran. Masalah pengangguran yang dialami di Indonesia ditunjukan dengan tingkat pengangguran terbuka dari tahun ke tahun. Sumatera utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Permasalahan pengangguran terbuka juga tidak luput dialami Provinsi Sumatera Utara. Bahkan menurut BPS tahun 2010-2019 menunjukan bahwa Provinsi Sumatera Utara memiliki tingkat pengangguran terbuka yang fluktuatif dari tahun ketahun Pengangguran merupakan masalah makro jangka panjang terutama di kota- kota yang ada di negara berkembang seperti Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan akibat urbanisasi mengakibatkan semakin banyaknya jumlah pengangguran yang ada di perkotaan. Menurut Sumitro Djojohadikusumo (1994), masalah pengangguran secara terbuka maupun terselubung, menjadi pokok permasalahan dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang. Berhasil atau tidaknya suatu usaha untuk menanggulangi masalah besar ini akan mempengaruhi kestabilan sosial politik dalam kehidupan masyarakat dan kontinuitas dalam pembangunan ekonomi jangka panjang.
3 Berdasarkan tingkat pengangguran dapat dilihat kondisi suatu negara, apakah perekonomiannya berkembang atau lambat dan atau bahkan mengalami kemunduran. Selain itu dengan tingkat pengangguran, dapat dilihat pula ketimpangan atau kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima suatu masyarakat negara tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk dari tahun ke tahun hampir semakin meningkat. Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil persentasenya, Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja. Gambar 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2019 (%) 8 7 6 5 7,43 6,37 6,20 6,53 6,23 6,71 5,84 5,60 5,56 5,41 4 3 2 1 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Sumber : Data Sekunder diolah, 2022 Suatu daerah dapat dikatakan maju apabila ditunjang dari segi pengetahuan masyarakat yang tinggi, adanya sumber daya alam yang cukup memadai yang dikelola oleh sumber daya manusia yang mempunyai potensi besar guna mencapai kemajuan pembangunan daerah. Salah satu indikasinya adalah minimnya pengangguran didaerah tersebut, apabila pengangguran dapat ditekan maka bisa dikatakan daerah tersebut telah bisa memanfaatkan sumber
4 daya manusianya guna meningkatkan pembangunan daerah (Nurrohman & Arifin, 2010) Dapat diketahui bahwa tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 tingkat pengangguran di Provinsi Sumatera Utara mencapai 7.43% dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan sampai pada tahun 2014, yaitu pada tahun 2011 sebesar 6.37%, pada tahun 2012 menjadi 6,20%, pada tahun 2013 menjadi 6,53%, dan pada tahun 2014 menjadi 6,23%. Setelah mengalami penurunan sampai dengan tahun 2014, tingkat pengangguran mengalami peningkatan kembali pada tahun 2015 menjadi sebesar 6,71% dan kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2016 sampai pada tahun 2019, yaitu di tahun 2016 sebesar 5,84%, tahun 2017 sebesar 5,60%,tahun 2018 sebesar 5,56% dan tahun 2019 yaitu sebesar 5,41%. Hal ini membuktikan bahwa usaha pemerintah Provinsi Sumatera Utara selama ini cenderung mengalami keberhasilan dalam upaya untuk menurunkan tingkat pengangguran di tiap tahunnya. Hal ini terbukti dengan adanya data yang dimuat dalam BPS tentang tingkat pengangguran di Indonesia terutama di Provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2010-2014 tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya, hanya saja pada tahun 2015. Tingkat pengangguran mengalami peningkatan dan kemudian lanjut ditahun berikutnya mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sampai tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi sering dijadikan acuan sebagai indikator keberhasilan ekonomi di suatu wilayah. Indikator tersebut misalnya masalah pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan angkatan kerja terhadap pengangguran. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah jumlah dan mutu penduduk dan tenaga kerja. Dari tahun ke tahun pertumbuhan penduduk relatif mengalami peningkatan dan hal itu juga akan mempengaruhi pada pertumbuhan angkatan kerja. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dan diikuti oleh peningkatan kemakmuran
5 masyarakat yang biasanya dilihat dari pendapatan domestik regional bruto. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik. Masalah pertumbuhan ekonomi dan pengangguran merupakan masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Dari setiap periode berikutnya, negara akan mengalami peningkatan kemampuan dalam menghasilkan barang dan jasa. Kemampuan ini sebagai akibat dari peningkatan faktor faktor produksi baik dalam jumlah maupun kualitas. Sedangkan salah satu faktor produksi yang sangat penting yakni sumber daya manusia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan, maka diketahui bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Berapa Besar Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2019? 2. Bagaimana pengaruh Produk Domestik Regional bruto (PDRB), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2019? C. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil suatu batasan masalah untuk menghindari terjadinya pelebaran pembahasan penelitian. Oleh karena itu penelitian ini hanya akan berfokus mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), dan Tingkat Pengangguran di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010-2019.
6 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara E. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut : dapat dijadikan sebagai alat pertimbangan untuk pemerintah dalam mengambil keputusan atau kebijakan di Provinsi Sumatera Utara. Dan diharapkan menjadi bahan refrensi atau tambahan wawasan untuk pembaca yang akan membahas dengan topik yang sama.