KARAKTERISTIK GELOMBANG STONELEY DALAM MENENTUKAN PERMEABILITAS RESERVOIR SUMUR PEMBORAN

dokumen-dokumen yang mirip
Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

BAB IV SIMULASI RESERVOIR REKAH ALAM DENGAN APLIKASI MULTILATERAL WELL

INTERPRETASI LOG SONIK UNTUK DETEKSI REKAHAN. Tugas Akhir. Oleh: WAHISH ABDALLAH IMAN NIM

WELL LOG INTRODUCTION

ESTIMASI FAKTOR KUALITAS SEISMIK SEBAGAI INDIKATOR ZONA GAS

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA RESPON SEISMIK SINTETIK PP DAN PS BERDASARKAN PEMODELAN SUBSTITUSI FLUIDA PADA SUMUR

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

Estimasi Porositas Batuan Reservoir Lapangan F3 Laut Utara Belanda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Atribut Seismik

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

ANALISA FISIKAMINYAK (PETROPHYSICS) DARI DATA LOG KONVENSIONAL UNTUK MENGHITUNG Sw BERBAGAI METODE

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAHAN CITRA UNTUK PENENTUAN SIFAT FISIS BATUAN

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

Fisika Batuan 2 sks/ MFG 2943

Analisis Performance Sumur X Menggunakan Metode Standing Dari Data Pressure Build Up Testing

ANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia.

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam

IDENTIFIKASI KEBERADAAN REKAHAN PADA FORMASI KARBONAT MELALUI REKAMAN LOG DAN BATUAN INTI

ANALISIS INDEPENDENT INVERSION GELOMBANG PP DAN PS DENGAN MENGGUNAKAN INVERSI POST-STACK UNTUK MENDAPATKAN NILAI Vp/Vs

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB II TEORI DASAR. Di dalam ilmu kebumian, permeabilitas (biasanya bersimbol κ atau k)

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

PENGARUH INJEKSI POLIMER ATAS STRUKTUR DAN KOMPOSISI SERTA SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB II TEORI DASAR II.1. Model Reservoir Rekah Alam

III. TEORI DASAR. seismik juga disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR GAS BERTEKANAN TINGGI

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB IV VALIDASI MODEL SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN DATA LAPANGAN

BAB III TEORI FISIKA BATUAN. Proses perambatan gelombang yang terjadi didalam lapisan batuan dikontrol oleh

Konversi Konstanta Elastik Dinamik ke Statik pada Porositas Hidrokarbon Batupasir (Sandstone)

SIFAT FISIK TANAH DAN BATUAN. mekanika batuan dan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

INTERPRETASI LITOLOGI BERDASARKAN DATA LOG SINAR GAMMA, RAPAT MASSA, DAN TAHANAN JENIS PADA EKSPLORASI BATUBARA

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

BAB II TINJAUAN UMUM SUMUR

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Dasar Seismik

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

BAB V ANALISA SENSITIVITAS MODEL SIMULASI

BAB 3. PENGOLAHAN DATA

BAB IV PERMODELAN POISSON S RATIO. Berikut ini adalah diagram alir dalam mengerjakan permodelan poisson s ratio.

ARTIKEL RISET. Zulfani Aziz dan Ari Setiawan *

KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN SG MENGGUNAKAN INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI)

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

FISIKA BATUAN Pendekatan Estimasi Permeabilitas dan Saturasi Air Berbasiskan Data Seismik

Deteksi Lapisan Hidrokarbon dengan Metode Inversi Impedansi Akustik dan EMD (Empirical Mode Decomposition) pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

FENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK. Tugas Akhir

BAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

KARAKTERISASI RESERVOAR KARBONAT FORMASI BATURAJA MENGGUNAKAN INVERSI AI DAN EI DI LAPANGAN GEONINE CEKUNGAN SUMATERA SELATAN SKRIPSI

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE AVO INVERSISTUDI KASUS LAPANGAN NGAWEN

GEOPHYSICAL WELL LOGGING (PENLOGAN SUMUR GEOFISIK )

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

AVO FLUID INVERSION (AFI) UNTUK ANALISA KANDUNGAN HIDROKARBON DALAM RESEVOAR

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

Batuan berpori merupakan media dengan struktur fisik yang tersusun atas bahan

STUDI TENTANG PENGARUH KONDUKTIVITAS EFEKTIF REKAHAN TAK BERDIMENSI TERHADAP RADIUS INVESTIGASI PADA SUMUR REKAH VERTIKAL

Pemograman Ray Tracing Metode Pseudo-Bending Medium 3-D Untuk Menghitung Waktu Tempuh Antara Sumber Dan Penerima

RANGGA MASDAR FAHRIZAL FISIKA FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOIR DARI DATA LOG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA FORMASI MENGGALA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK MENGESTIMASI KANDUNGAN RESERVOIR BATUPASIR LAPANGAN Ve FORMASI CIBULAKAN CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI

Analisa Pola dan Sifat Aliran Fluida dengan Pemodelan Fisis dan Metode Automata Gas Kisi

Berkala Fisika ISSN : Vol 10., No.1, Januari 2007, hal 1-5

Metode Seismik Dalam Usaha Pendeteksian Reservoir Minyak Dan Gas Bumi (Penerapan Metode AVO)

III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

Berkala Fisika ISSN : Vol.9, No.3, Juli 2006, hal

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

ANALISIS DATA SEISMIK REFRAKSI DENGAN METODE GENERALIZED-RECIPROCAL

ESTIMASI HARGA PERMEABILITAS RELATIF MENGGUNAKAN DATA SEISMIK TESIS

I. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

HUBUNGAN RENTANG UKURAN BUTIR TERHADAP BESARAN BATUAN

KONSTANTA ELASTIK PADA POROSITAS HIDROKARBON BATUGAMPING DENGAN KONVERSI DINAMIK KE STATIK

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Evaluasi Formasi dan Estimasi Permeabilitas Pada Reservoir Karbonat Menggunakan Carman Kozceny, Single Transformasi dan Persamaan Timur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

Ringkasan Tugas Akhir/Skripsi

RESPON DINAMIK TENSION LEG PLATFORM AKIBAT BEBAN GEMPA TESIS MAGISTER. Oleh DENI IRDA MAZNI NIM :

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

SIMULASI PERHITUNGAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG DENGAN METODA EIKONAL : SUATU CONTOH APLIKASI DALAM ESTIMASI KETELITIAN HIPOSENTER GEMPA

Aplikasi Inversi AI dan EI Dalam Penentuan Daerah Prospek Hidrokarbon

Transkripsi:

KARAKTERISTIK GELOMBANG STONELEY DALAM MENENTUKAN PERMEABILITAS RESERVOIR SUMUR PEMBORAN Kosim Program Studi Pendidikan Fisika. Universitas Mataram Mataram, Indonesia Email: kosim.unram@gmail.com Abstract²In-situ permeability is an important factor in determining whether an economical drilling oil wells to be mined. Therefore, the calculation in determining the true value of permeability with an attempt to take a further decision, whether the industry is continued or not. Research through study literature is obtained a mathematical modeling from Matheu and Toksoz's work which contains the components of acoustic waves attenuation factor and rock permeability factor. Furthermore, by combining some of the concepts and theories, mathematical models are used for acoustic field data logs and other data which are required to get permeability. Data from the acoustic log is analyzed to determine the time delay for P, S and Stoneley waves, then determination of the speed, frequency and attenuation factor, especially for wave Stoneley. In this permeability calculations, it is assumed that the condition of the rock formations in the area of measurement is a permeable rock and contains fractures. The results show that the permeability in measurement area at a depth position indicates suitable with the data of rock state. Keywords: permeability, matematical modeling, stoneley waves. PENDAHULUAN Permeabilitas merupakan suatu besaran fisika yang penting dalam menentukan efisiensi secara ekonomi keberadaan minyak bumi dalam suatu reservoir sebuah sumur pemboran. Metode dalam memperkirakan nilai permeabilitas berkembang terus, khususnya yang berorientasi pada penelitian hasil pengukuran geofisika dari sumur-sumur pemboran. Dalam menenentukan permeabilitas dari sumur pemboran suatu reservoir adalah mungkin dengan menggunakan multi array sonic sonde [1] telah menentukan permeabilitas yang berhubungan dengan atenuasi gelombang akustik P. Berbagai model permeabilitas yang bersifat teori telah dikemukakan oleh [2] dan [3] dalam squit-flow mechanics. Model medium poroelastik dari Para 4) juga telah berusaha meyakinkan untuk menentukan permeabilitas melalui data gelombang akustik. Gelombang akustik yang merambat dalam sumur pemboran tidaklah hanya gelombang P (Pressure), tetapi juga ada gelombang akustik lainnya seperti gelombang S (transversal) dan juga gelombang St (Stoneley) seperti ditunjukan pada gambar 1. Pada gambar1 tersebut merupakan salah satu data hasil pengukuran dilapangan pada resevoir sumur pemboran di Jerman Utara formasi rotligend untuk kedalaman 5749 m. Pada gambar nampak bahwa gelombang Stoneley muncul paling lambat dengan ciri-ciri frequensi rendah dan amplitudenya besar. Selain itu signal gelombang Stoneley bergerak tegaklurus terhadap formasi dan merambat sepanjang permukaan dinding sumur melintasi padatan dinding 103 dan fluida sekitar permukaan dinding sumur menurut [5] dan [6]. Gambar 1. Gelombang Akustik dari Multi Array Sonic Sonde Sedangkan penelitian permeabilitas yang hubungannya dengan karakteristik gelombang Stoneley telah ditunjukkan oleh [7], bahwa atenuasi dan slowness gelombang Stoneley mempunyai hubungan yang signifikan positif dengan hasil pengukuran permeabilitasnya. Dari ide inilah timbul pemikiran untuk mencari bentuk model yang dapat menghubungkan karakteristik gelombang Stoneley seperti kecepatan, frequensi dan faktor atenuasinya, dalam menentukan permeabilitas batuan. Model matematik yang diperoleh kemudian harus dapat diaplikasikan untuk menentukan in-situ permeabilitasnya.

TINJAUAN PUSTAKA Perambatan gelombang Stoneley dalam sumur lubang pemboran dapat dikatakan sebagai gelombang tabung, sehingga gerakan ini menyerupai gerakan sebuah piston dalam ubang pemboran yang berisikan fluida [8]. Apabila gelombang ini merambat melalui formasi yang permeable dan juga zone retakan (fractures), maka rambatan ini dapat mendorong fluida untuk bergerak dari dinding lubang pemboran ke arah retakan ataupun ke dalam formasi yang permeable atau medium berpori. Dalam penjalarannya gelombang ini akan mengalami atenuasi. Maka model batuan dalam sumur pemboran yang diperlukan adalah sifat fluidanya harus elastis, sifat medium padatan berpori dan inelastis. Porositas formasi batuannya dihitung dari data kecepatan gelombang P dengan menerapkan model Platt [9]. Berdasarkan studi literatur, ditentukan pilihan bentuk model dari [10] Sebagaimana yang diinginkan untuk dapat menunjukan hubungan antara faktor atenuasi (1/Q) gelombang Stoneley dengan permeabilitas batuan (). Bentuk model batuan formasi dalam pengukuran ditunjukan pada gambar 2 dengan persamaan yang telah diturunkan sebagai berikut denga X adalah Gambar 2. Model Batuan Formasi dalam Pengukuran Gelombang Akustik pada Sumur Pemboran METODE PENELITIAN Melakukan studi literatur berbagai macam permodelan matematik berikut model formasi batuannya, sehingga ditemukan model yang sesuai dengan permassalahan atenuasi gelombang stoneley hubungannya dengan permeabiltas. Setelah dipastikan model matimatik yang dimaksud benar, maka bagaimana model itu agar dapat digunakan untuk data lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Model hubungan faktor atenuasi - permeabilitas Keterangan : Dimana: Q -1 - faktor atenuasi, PT dan PE - tekanan transmisi dan tekanan masuk gelombang Stoneley, X - faktor transmisvitas, k - bilangan gelombang. Stoneley,!fl - densitas fluida dalam lubang pemboran, - viskositas fluida, vst - kecepatan phase gelb. Stoneley, dan I1 - modifikasi fungsi besel ke 0 dan ke 1, R- radius sumur pemboran, fst- frequensi gelb.stoneley, 3 - porositas batuan, Kfl± kompresibilitas fluida dalam lubang pemboran, h± lebar retakan (fracture wide), ± permeabilitas. Model formasi batuannya digambar sebagai berikut (gambar 2). Gambar 3. Model Hubungan Faktor Atenuasi dengan permeabilita Mengacu pada persamaan model [10] tersebut diperoleh grafik hubungan antara faktor atenuasi dengan permeabilitas batuan dengan mengambil gambaran umum dari data lapangan formasi rotliegend di Jerman Utara diperoleh model grafik gambar 3. Grafik pada gambar 3 tersebut menunjukkan bahwa untuk harga porositas berbeda, maka membesarnya faktor atenuasi menyebabkan besarnnya permeabilitas. Akan tetapi, hubungan 104

tersebut tidaklah linier, karena banyak faktor lain yang mempengaruhinya. B. Hasil Pengolahan Data Lapangan Pengambilan data dari hasil pengukuran pada sumur pemboran dengan menggunakan multi array akustik sonde yang terdiri dari satu sumber dan 8 receiver. Jarak antar receiver adalah 0,5 ft, sedangkan jarak receiver terdekat ( receiver pertama) dengan titik sumber akustik adalah 9 ft. Signal yang diterima merupakan signal digital yang langsung di catat oleh komputer sebagai data mentah yang harus diolah kembali. Penjalaran gelombang akustik dari sumber S ke receiver R melalui dinding lubang pemboran seperti yang ditunjukan pada gambar 1 diatas. Waktu perambatan yang diperoleh merupakan selisih travel time untuk dua receiver yang berdekatan yang disebut slowness. Dalam menentukan nilai ratarata slowness dari masing-masing type gelombang P, S dan Stoneley untuk satu kedalaman dari 8 receiver tersebut telah digunakan rumus. Dimana n = banyaknya receiver, W = travel time. Sedangkan dalam menghitung kecepatan phase (v) gelombangnya merupakan harga kebalikan dari rerata slowness atau v W Hasil ini ditunjukkan pada gambar 4 berikut ini. Kecepatan ( m/s ) 6500 6000 5500 5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 Gelombang P Gelombang S Gelombang Stoneley 1000 5400 5440 5480 5520 5560 5600 5640 5680 5720 5760 Kedalam sumur pemboran ( m ) Gambar 4. Kecepatan Gelombang Akustik P, S dan Stoneley Dari Hasil Pengolahan Data Dari Sumur Pemboran Data digital gambar gelobang akustik untuk spacing yang berbeda merupakan alasan dalam menentukan sifat gelombang secara satu persatu. Dengan menguraikan gambar gelombang secara diskrit dalam domain waktu, dapatlah dinyatakan gambar gelombang melalui harga amplitude untuk setiap titik digit waktu perambatan. Perambatan signal dalam suatu medium pada dasarnya adalah vp vsh vst merupakan hasil perkalian dari reaksi impuls dan signal sumber. Dalam pengolahan data tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk perambatan secara kontinu ataupun secara diskrit untuk setiap titik digit. Karena terdapat 8 input data untuk satu titik kedalaman pengukuran, maka dilakukan diskritisasi untuk masing- masing data input. Pengolahan data ini dilakukan dengan pembuatan program dengan bahasa Fortran, mulai dari pengepikan travel time metoda kompleks fur analysis [11] dengan menggunakan band pas filter untuk masing-masing gelombang, S dan Stoneley hingga untuk perhitungan rata-rata kecepatan yang merupakan harga kebalikan dari slowness. Dari data mentah gelombang, secara diskrit di cari atenuasi dan frequensi gelombang Stoneley dari masing±masing input data dengan pencuplikan menggunakan fiter hamming window. Sedangkan perhitungan faktor atenuasinya diperoleh dengan menggunakan metoda spektrumdivision [12] dan untuk menghitung frequensi gelombangnya dengan metoda centroid frequensi [13]. Parameter lain yang diperlukan untuk perhitungan permeabilitas adalah diameter lubang pemboran yang diperoleh langsung dari pengukuran di lapangan dengan menggunakan Kaliber log. Untuk koreksi porositat dengan adanya kandungan tanah lempung didalam fluida pada lubang pemboran diperlukan data gamma log. Untuk menentukan in-situ permeabilitas batuan yang terisi fluida telah dihitung berdasarkan aplikasi dari penurunan model Mathieu dan Toksöz. Perumusan persamaan untuk perhitungan ini dikembangkan menjadi suatu persamaan dalam bentuk kuadratik sebagai berikut Persamaan diatas merupakan persamaan kuadrat untuk faktor permeabilitas N, sehingga untuk data lapangan dengan memasukan banyak variabel seperti massa jenis fluida, fiskositas fluida konduktifitas fluida, kecepatan gelombang stoneley, faktor atenuasi gelombang stoneley, frekwensi gelombang stoneley, jari-jari lubang sumur pemboran, porositas batuan, lebarnya lebar fraktur diperoleh hasil permeabilitas yang kontinu dari sumur pemboran (lihat gambar 5). 105

Pada gambar 5 kolom 3 tersebut menunjukkan permeabilitas batuan berisikan fluida pada pemboran Volkersen bervariasi dari 10-3 ± 103 md. Ternyata sesuai dengan litologi batuan, bahwa permeabilitas yang besar terdapat pada batuan pasir (sandstone). Permeabilitas merupakan parameter penting dalam mengambil keputusan layak tidaknya suatu reservoir di tambang. Oleh karena itu menentukan cara untuk menghitung in-situ permeabilitas dapat merupakan hal penting pula. PENUTUP Gambar 5. Permeabilitas In Situ Pemanfaatkan model hubungan faktor attenuasi dengan permeabilitas dari Mathie dan Toksöz telah berhasil dilakukan perhitungan untuk menentukan besar permeabilitas in-situ. Perhitungan ini menggunakan banyak parameter, terutama dari karakteristik gelombang akustik Stoneley dan parameter di lapangan seperti jari- jari lubang pemboran, dan sifat fluidanya. Falasafah semakin banyak parameter yang terlibat dalam suatu perumusan, maka semakin memberikan ramalan hasil dilapangan yang mendekati kebenaran. Prinsip itulah yang digunakan dalam penelitian ini. Kebenaran persamaan itu di cek berdasarkan bentuk dimensinya dari suatu besaran fisika. Dalam persamaan ini satuan permeabilitas diperoleh dalam satuan m -2 atau dalam satuan Darcy. REFERENSI [1] Akbar, Nabil; J.Dvorkin and A. Nur. (1993). Relating P-wave to permeability. In: Geophysics, Vol.58, Nr.1, p. 20-29. [2] Dvorkin, Jack and A. Nur. (1993). Dynamic poroelasticity: A unified model with the squirt and the Biot mechanisms. In: Geophysics, Vol. 58, Nr. 4, p. 524-533. [3] Diallo, M. S. and E. Appel. (2000). Acoustic wave propagation in saturated porousmedia: reformulation of the Biot/Squirt flow theory. In: J. Applied Geophysics, Nr.44, p. 313-325. [4] Parra, J. O. (2000) Poroelastic model to relate seismic wave attenuation and dispersion to permeability anisotropy, In: http://www.seg.org/geophysics.online/html.2000. [5] Dominiquez, Hector and G.Perez. (1991). Permeability Estimation in Naturally Fracture Fields by Analysis of Stoneley Waves. In: The Log Analyst, March-April, p.120-128. [6] Labo, J.$A. (1992). Pratical Introduction to borehole Geophysics. Society of Exploration Geophysics, USA. [7] William, D. M.; J. Zemanek, F. Angona, A.; Denis, C. L. and L. Caldwell. (1984). The long space acoustic logging tool. In: Trans., 25 th Ann. Soc. Prof. Well-Log Anal. Loging system, Band T. [8] White, J. E. (1962a). Studies of elastic wave attenuation in porous media. Geophysics, XXVI, Nr. 5, S. 569-589. [9] Wyllie, M. R. J.; Gregory, A.R. and Gardner, L.W. (1956). Elastic wave velocities in heterogenous and porous media. In: Geophysics, Vol. 21, p. 41-47. [10] Mathieu, F. dan Toksöz, M. N. (1984). aplication of full waveform acoustics log data to the Estimation of reservoir permeability. In: 54 th Ann. Int. Meeting, Expanded Abstract society of Exploration geophysics, p.9-12. [11] Krause, Jörg. (1989). Methodische dan apparative Untersuchungen zum Informationsgehalt akustiscvher Wellenbildregistrierungen. Dipl. Geophysiker,TU- Bergakademie Freiberg. [12] Cheng,C.H, Toksöz and Willis. (1982). Determination of in situ attenuation from Full waveform acoustic log. J.of Geophysical Research. V.87, no. B7, p. 5477 ± 5484. [13] Barnes, Arthur. E. (1993). Instantaneous spectral bandwith and dominant frequency witapplications to seismic reflection data, Geophysics, 58, 3, 419-428 106

BIOGRAFI PENULIS Kosim, dilahirkan di karawang, 22 Mei 1963. Pendidikan S1 jurusan Pendidikan Fisika selesai di IKIP bandung tahun 1988. Melalui beasiswa ikatan Dinas DIKTI bekerja sebagai PNS di Universitas mataram sejak tahun 1989. Pendidikan S2 di Juruan Fisika ITB konsentrasi Fisika Kebumian selesai tahun1997 dan tahun 1998 berangkat ke Jerman, untuk melanjutkan S3 dengan beasiswa DAAD ± PGSM DIKTI berhasil meraih doktor Geofisika tahun 2003 untuk bidang spesialis analisa data well logging. Sekarang aktif sebagai pengajar di FKIP prodi Pendidikan Fisika Universitas Mataram. 107