KARYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.2 No : 79-84

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA VELTIKULTUR UNTUK PENANAMAN TUMBUHAN OBAT DALAM PEMAKSIMALAN PEKARANGAN RUMAH

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN CISAAT, KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

Kontribusi Pemanfaatan Lahan Pekarangan terhadap Pemenuhan Gizi Keluarga dan Pengeluaran Pangan Rumah Tangga

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

I. PENDAHULUAN. rumah tangga. Menurut (Hanafie, 2010) ketahanan pangan bagi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Mendukung Usaha Diversifikasi Pangan Di Sulawesi Selatan

MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG

BAB I PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas

Diah Rina K. Seminar Dosen Fakultas Pertanian UMY 21 Mei 2016

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LAHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS RUMAH TANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

PEMANFAATAN KOTORAN KAMBING PADA BUDIDAYA TANAMAN BUAH DALAM POT UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian

STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

UPAYA PENINGKATAN GIZI KELUARGA MELALUI KRPL

zalaca) di Kabupaten Banjarnegara pohon, dengan jumlah pohon

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2

TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L) ORGANIK DALAM POLYBAG DENGAN KONSEP KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)

Lesson Learn. Peningkatan Penerapan Rumah Pangan Lestari dalam Upaya Membentuk Kawasan Rumah Pangan Lestari

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

SKRIPSI. Oleh : Puji Nurcahyanti H

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

Leo Amran 1), Eliza 2), Suardi Tarumun 2) Hp: ;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

ANALSIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PADA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI KOTA PEKANBARU

4. Merencanakan pelaksanaan program sesuai Luas Desa : 761,67 Ha / Km², dengan topografi sebagian besar berbukit ( 60 % ), jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Cara Menanam Cabe di Polybag

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

INTRODUKSI BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENGGUNAKAN PIPA PARALON DI DESA TANJUNG SETEKO KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR

S U N A R D I A

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha mencapai tujuan organisasi. Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Habitat Volume XXV, No. 1, Bulan April 2014 ISSN:

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. 1. Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA MELALUI RUMAH HIJAU DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI.

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PARTISIPASI PELAKU URBAN FARMING DALAM MEMANFAATKAN LAHAN KOSONG

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. kesehatan, perbaikan ekonomi, penyediaan sandang, serta lapangan kerja. Kegiatan. adalah dengan meningkatkan ketahanan pangan.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA DI DESA KANJILO KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA

RUMAH PANGAN LESTARI ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN BULUKUMBA

Pemanfaatan Pekarangan dalam... (Kuswati)

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI DUSUN BANJARSARI DESA BARENG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG Ardyan Anjar Wahyudi 1*, Mohammad Afthon Naharuzzen 2, Mochammad Mirza Saputra 3, Kusuma Wardhani Mas udah 4 1,2,3,4 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur *E-mail: 19025010012@student.upnjatim.ac.id ABSTRAK Pemanfaatan lahan kosong di setiap rumah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu caranya dengan mengimplementasi kan kawasan rumah pangan lestari di setiap rumah. Kawasan rumah pangan lestari adalah program pemanfaatan lahan kosong serta program pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat rumah tangga. Tujuan dari program kawasan rumah pangan lestari ini adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan memotivasi warga sekitar untuk memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan yang dapat meningkatkan taraf ekonomi dan bisa menjadi sumber pangan keluarga dan memberi pengetahuan tentang bagaimana penanaman secara sederhana dan teknik pemeliharaan yang dapat diimplementasikan dengan mudah oleh masyarakat. Pelaksaan program kawasan rumah pangan lestari ini dimulai dengan survei serta pembelian bibit tanaman dan kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan maksud dan tujuan kepada perangkat dusun serta karang taruna dusun banjarsari dan dilanjutkan dengan proses pengerjaan yang dibantu oleh karang taruna dusun banjarsari. Hasil dari program ini adalah terdapat 450 bibit tanaman yang berhasil di buat dan diserahkan kepada warga dusun banjarsari. Program kawasan rumah pangan lestari ini merupakan program untuk meningkatkan ketahanan pangan setiap rumah dan dalam program ini diimplementasikan dalam bentuk bibit tanaman. Kata kunci: KRPL, Pangan, Pekarangan, Rumah Tangga IMPLEMENTATION OF THE SUSTAINABLE FOOD HOUSE AREA (KRPL) IN BANJARSARI HAMLET, BARENG VILLAGE, BARENG DISTRICT, JOMBANG REGENCY ABSTRACT Utilization of vacant land in each house can be done in various ways, one way is by implementing a sustainable food house area in each house. Sustainable food house area is a program to use vacant land and a program to fulfill food needs at the household level. The purpose of this sustainable food house program is to increase knowledge, skills and motivate local residents to use vacant land or yards that can improve economic standards and can be a source of family food and provide knowledge about how to plant simple and maintenance techniques that can be implemented easily. by society. The implementation of the sustainable food house area program begins with a survey and purchase of plant seeds and then continues by conveying the aims and objectives to the hamlet officials and the Banjarsari hamlet youth group and continued with the work process assisted by the Banjarsari hamlet youth group. The result of this program is that there are 450 plant seeds that have been successfully produced and handed over to the residents of the Banjarsari hamlet. This sustainable food house area program is a program to improve the food security of each house and in this program is implemented in the form of plant seeds. Keywords: Food, Home Yard, Household, SFA PENDAHULUAN Kawasan rumah pangan lestari merupakan sebuah program yang memanfaatkan pekarangan rumah dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan gizi. KRPL dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga berbasis rumah tangga industri kreatif pengolahan makanan lokal. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat Dusun Banjarsari Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang adalah kurangnya pengetahuan dari segi konsep kawasan rumah pangan lestari dan pembuatan media tanam yang memanfaatkan bahan yang ada disekitar. Tujuan dari program KRPL ini adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan memotivasi warga sekitar untuk memanfaatkan lahan kosong atau https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index 79

pekarangan yang dapat meningkatkan taraf ekonomi dan bisa menjadi sumber pangan keluarga dan memberi pengetahuan tentang bagaimana penanaman secara sederhana dan teknik pemeliharaan yang dapat diimplementasikan dengan mudah oleh masyarakat. Konsep kebijakan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan prinsip optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan pengadaan mutu gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, pelestarian tanaman pangan, serta peningkatan pendapatan melalui industri kreatif pengolahan pangan lokal non-beras berbasis rumah tangga, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Rabbani, 2015 dalam Djatihardi, 2016). Implementasi pemanfaatan lahan kosong bagi masyarakat dilakukan upaya pemberdayaan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan keluarga dan gizi bagi masyarakat. Pemanfaatan lahan kosong ini dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan pangan antara lain berbagai jenis umbu, sayuran buah dan budidaya ternak guna sebagai penambahan ketersedian pangan bagi keluarga pada suatu lahan kawasan rumah pangan lestari. Pelaksanaan kegiatan ini memiliki peranan penting dalam mewujudkan gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP), khususnya terhadap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai agen pembawa perubahan (agent of change). Dengan demikian terbentuklah kawasan yang kaya akan sumber pangan yang diproduksi sendiri dari hasil pekarangan yang dimanfaatkan sebagai tempat budidaya sayur dan buah-buahan. Pengembangan ini dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan yang dapat mempermudah dalam mencari lahan untuk budidaya. Dalam kegiatan kawasan rumah pangan lestari. Dalam rangka keberlanjutan pelaksanaan kegiatan KRPL di lapangan serta melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi pelaksanaan kegiatan, perlu dilaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah berlangsung tersebut, Evaluasi merupakan proses mengklasifikasikan, memperoleh, dan menyediakan informasi-informasi yang penting untuk pengambilan keputusan. Evaluasi proses ditujukan untuk menilai implementasi dari rencana yang telah ditetapkan Dalam rangka keberlanjutan pelaksanaan kegiatan KRPL di lapangan serta melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi pelaksanaan kegiatan, perlu dilaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah berlangsung tersebut. Program KRPL diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan, hal ini karena program berupaya memberdayakan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekeliling masyarakat (Atmadja dkk., 2020). Pemanfaatan sebuah lahan yang disekitar rumah untuk ditanami tanaman pangan maupun non pangan sudah dilakukan sejak dahulu hingga sekarang. Namun belum dirancang dengan sebaik mungkin mulai dari sistematis pengembangannya yang didalamnya guna untuk menjaga kelestarian sumberdaya. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya konsisten dalam melibatkan rumah tangga untuk mewujudkan kemandirian pangan melalui diversifikasi tanaman pangan atau non pangan dengan menggerakkan kembali budaya menanam di lahan pekarangan rumah. (Saliem,2011) Penerapan KRPL tersebut mengacu pada tujuan : 1) memberdayakan rumah tangga dan masyarakat dalam penyediaan sumber pangan dan gizi melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan lahan sekitar tempat tinggal, 2) mewujudkan kesadaran, peran dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Penerapan KRPL semakin kuat jika ada kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat Dsn. Banjarsari Ds. Bareng, hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan pemanfaatan lahan pekarangan yang dimana akan menghasilkan manfaat berupa kebutuhan pangan dan gizi keluarga yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga. METODE Pelaksanaan kegiatan KRPL ini dilakukan di Dusun Banjarsari Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Kegiatan pembuatan KRPL ini dibantu oleh karang taruna yang bekerja sama dengan mahasiswa KKNT Kelompok 96 UPN Veteran Jawa Timur. Metode pelaksanaan ini dilakukan beberapa tahap, yang pertama yaitu melakukan survei lokasi bibit dan media tanam yang digunakan pada tanggal 25 Mei 2022. Setelah mendapatkan informasi mengenai lokasi pembelian bibit serta melakukan pembelian bibit tanaman, pada tanggal 6 Juni 2022, https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index 80

Kelompok 96 menemui kepala dusun sebagai perwakilan dari dusun Banjarsari, lokasi pelaksanaan KRPL, untuk menyampaikan maksud dan tujuan mengenai program kerja KRPL. Untuk memperlancar dan menyukseskan, Kelompok 96 melakukan koordinasi dengan karang taruna yang diwakili oleh ketua karang taruna, Pak Samiaji. Bibit yang digunakan dalam program kerja ini adalah bibit terong, tomat, cabai dengan jumlah tiap tanaman sebanyak 150 dan menggunakan media tanam berupa campuran tanah, kompos dan sekam. Media tanam berupa tanah, didapatkan dari mencari tanah di sekitar dusun yang dibantu oleh karang taruna pada tanggal 12 Juni 2022. Proses pendistribusian dilakukan pada tanggal 12 Juni 2022, dengan membagikan bibit tanaman secara door to door terhadap warga dusun banjarsari. Setiap rumah akan mendapatkan 1 dari 3 jenis tanaman dan diletakkan di depan rumah HASIL DAN PEMBAHASAN Guna mempertahankan kemandirian pangan, masyarakat harus maksimal dalam memberdayakan kebutuhan pangan melalui hal apapun itu, kemandirian pangan dapat dicirikan melalui tercukupinya kebutuhan pangan yang mengandung gizi yang banyak untuk kesehatan tubuh. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan program yang dibangun oleh Tubuh Ketahanan Pangan (BKP) untuk meminimalisir kerawanan pangan masyarakat. Pemanfaatan lahan seadanya atau lahan kosong dapat diolah menjadi sumber yang bermanfaat. Pada 12 Juni 2022 bertempat di Dusun Banjarsari Desa Bareng mahasiswa KKN Tematik MBKM menerapkan program kerja Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Sejumlah 150 bibit cabai, 150 bibit terong ungu, dan 150 bibit tomat dimana total bibit 450 bibit dibagikan kepada seluruh rumah yang ada di Dusun Banjarsari. Dengan adanya program kerja Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL ) ini diharapkan untuk kedepannya masyarakat akan melanjutkan pemberdayakan rumah tangga dan masyarakat dalam penyediaan sumber pangan dan gizi melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan lahan sekitar tempat tinggal. Hasil survei tempat implementasi dari KRPL ( Kawasan Rumah Pangan Lestari ) penyebaran tanaman ditempatkan di depan rumah masing - masing warga, bibit yang digunakan sebagai calon tanaman adalah cabai (varietas Nirmala), terong ungu (varietas SS 963), dan tomat (varietas Permata F1), dengan menggunakan media tanam tanah bertekstur liat yang mana diambil dari bekas pembuangan kotoran sapi dengan harapan tanah tersebut mengandung unsur hara yang cukup untuk masa pertumbuhan dan perkembangan tanaman, selain itu pemberian kompos, kandungan organik pada kompos dapat menjaga kualitas air dan tanah, kompos akan memberikan kandungan organic pada struktur tanah dan mempertahankan kandungan air dalam tanah, sehingga tanaman tidak perlu terlalu sering disiram, penambahan sekam padi yang basah dan sudah terdekomposisi bersama media tanam terutama untuk pot atau polybag bertujuan agar tanah memiliki sifat gembur dan poros dan akar tanaman bisa sangat banyak dan merambat ke berbagai arah. Pengaplikasian Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang ada di seluruh rumah yang ada di Dusun Banjarsari mendapatkan respon yang sangat baik terbukti dengan antusiasme perangkat desa dan juga masyarakat dalam proses awal hingga akhir program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dilaksanakan oleh kelompok KKN 96. Proses awal yang kknt 96 lakukan yakni menyampaikan tujuan dan maksud program kerja KRPL kepada perangkat dusun yang diwakili Kepala Dusun Banjarsari dan beliau pun menyambut dengan baik program tersebut, terbukti dengan beliau memberikan saran dan masukan penempatan program KRPL kknt 96. Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan Karang Taruna Dusun Banjarsari perihal tempat yang akan digunakan untuk pengolahan media tanam. Selanjutnya kknt 96 membeli bibit yang akan diberikan kepada warga sekitar. Bibit yang digunakan adalah 150 bibit tomat,150 bibit cabe dan 150 bibit terong ungu, setelah bibit tersedia mahasiswa KKNT kelompok 96 mengambil media tanam yang diberikan dari masyarakat untuk membantu keberhasilan program KRPL berupa tanah, sekam, dan kompos dengan dibantu karang taruna beserta dengan proses pengolahan media tanam. Tahap terakhir adalah melakukan penanaman bibit dan menyebarkan bibit yang sudah ditanam didalam polybag kepada warga Dusun Banjarsari. https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index 81

Gambar 1. Proses Mengambil Sekam Padi (Dokumentasi Pribadi) Gambar 2. Proses Mengambil Media Tanah (Dokumentasi Pribadi) Media tanam yang digunakan merupakan tanah dan sekam padi. Penggunaan sekam padi sebagai campuran media tumbuh dan pupuk merupakan salah satu upaya pemanfaatan limbah guna mengurangi pencemaran lingkungan. Menurut Irawan (2015) pemanfaatan bahan organik berupa sekam padi sangat potensial digunakan sebagai komposit media tanam ataupun sebagai pupuk, sebab struktur bahan organik dapat menjaga keseimbangan aerasi. Bahan-bahan organic yang berupa limbah seperti sekam padi, merupakan bahan organik yang mudah didapatkan. Selain itu struktur yang sifatnya remah sehingga udara, air dan akar dapat mudah masuk dalam fraksi tanah dan dapat mengikat air. Gambar 3. Proses Pencampuran Media Tanam (Dokumentasi Pribadi) Proses pencampuran media tanam yang terdiri dari pupuk kandang, sekam padi dan juga tanah. Komponen media tanam yang baik bagi pertumbuhan tanaman terdiri dari tanah, bahan organik, air dan udara. Tanah mempunyai peranan besar bagi pertumbuhan tanaman yaitu sebagai kehidupan tumbuhan yang optimal. Gambar 5. Proses Memasukkan Media Tanam dalam Polybag (Dokumentasi Pribadi) Gambar 6. Polybag yang Sudah Siap https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index 82

Media tanam yang telah siap dimasukkan kedalam polybag yang berukuran 25x25 cm. Media tanam yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu tidak mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma dan mampu menyerap air serta memiliki derajat keasaman antara 6-6,5. Volume media tanaman yang baik untuk budidaya adalah volume media tanam yang mampu menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan. Volume media tanam berhubungan langsung dengan ukuran polybag yang digunakan sebagai tempat budidaya. Gambar 4. Bibit Tanaman (Dokumentasi Pribadi) Bibit yang digunakan pada kegiatan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) yaitu cabai, tomat dan terong. Bibit merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan budidaya tanaman. Pemilihan bibit yang baik tentu harus diperhatikan. Karena bibit yang baik akan mempengaruhi hasil tanaman yang berkualitas. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat ditentukan oleh unsur-unsur cuaca seperti suhu udara. Namun faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangan tanaman adalah suhu dan panjang hari, sedangkan pada pertumbuhan hampir semua unsur cuaca sangat mempengaruhinya. Gambar 8. Proses Penyerahan Kepada Warga Dusun Banjarsari (Dokumentasi Pribadi) Gambar 9. Proses Peletakan KRPL di Setiap Rumah (Dokumentasi Pribadi) https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index 83

Proses penyebaran bibit tanaman yang sudah ditanam pada polybag ini dibantu oleh karang taruna Dusun Banjarsari. Bibit tanaman dengan jumlah 450 dibagikan secara gratis kepada warga dusun banjarsari di setiap depan rumah. SIMPULAN Pemanfaatan lahan kosong atau pekarangan rumah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menerapkan kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Program KRPL yang dijalankan di Dusun Banjarsari Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang ini berhasil membuat bibit tanaman sebagai bentuk KRPL sebanyak 450 bibit tanaman beserta media tanam nya dan diserahkan secara gratis kepada warga dusun banjarsari DAFTAR PUSTAKA Anindya, D.A.E., Putri, D.N., Priambodo, N.D., 2021. Efektivitas program kawasan rumah pangan lestari (krpl) dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi di kota kediri. AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 5(1), pp.8-17. Djatihardi, A., 2016, July. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur. In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Banjarbaru (Vol. 20, pp. 1742-1750). Irawan, A. and Kafiar, Y., 2015, July. Pemanfaatan cocopeat dan arang sekam padi sebagai media tanam bibit cempaka wasian (Elmerrilia ovalis). In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, No. 4, pp. 805-808). Saliem, H. P. 2011. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan. Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS). Jakarta. https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index 84