/. HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ALAT KONTRASEPSI PADA MASYARAKA T PINGGIRAN KOTA KECAMATAN LOWOKWARU KOTAMADYA MALANG. ~,.. Zahrofa Hermiwahyoeni PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 1999
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ALAT KONTRASEPSI PADA MASYARAKAT PINGGIRAN KOTA KECAMATAN LOWOKWARU KOTAMADYA MALANG Unluk memperoleh Gelar Magister dalam Program Siudi IImu-ilmu Sosial pada Program Pascasarjana UniversHas Airlangga Oleh Zahrofa Hermiwahyoeni HIM 099712743 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 1999
Lembar pengeaahan INI TElAH DISETUJUI TANG GAL 8 Nopember 1999 OlEH Pembimbing ". [\-V4'L-f(/J Prof. Soetandyo WlgnJosoebroto, MPA ~-~.. ""'~ '.-,.sllf' c::.-'- :1'":.- \:7-1-\> t,(a '-: ':':"-<"'-'~" '~~"'..,.'~Q'; ; _ y_::,-,),. ~.'.'t~-tv'y"i I MengetahUi Ketua Program Studi IImu-ilmu Sosial Cc:.,c.- ",':1 *; ~... \'.''! ' --- Pascasa - na Universitas Airlangga.. /"., r. Laurentlus on P. MA NIP: 130 937 724
Telah diu]i pada Tanggal20 Olctober 1999 PANITIA PENGUJI Kelua Anggota : Dr. Laurentius Dyson P. MA : 1. Prof. Soelandyo Wignjosoebroto MPA 2. Dede Oetomo PhD 3. I. B. Wirawan SU
UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-Iama saya panjalkan puji syukur kehadiral Allah yang Maha Pengasth lagi Maha Penyayang alas.egala rakhmal dan karuntanya hingga lesi. ini dapal diselesaikan. Saya ucapkan lerima kasih.ebesar-besarnya kepada Pemerinlah Republik Indonesia c.q. Kepala BKKBN dengan dana Bank Pembangunan Asia lelah memberikan bantuan finansial, sehingga meringankan beban saya dalam menyelesaikan lesis ini. Dengan selesainya lesis ini, perkenankanlah saya mengucapkan lerima kasih yang sebesar-besarny. kepada : Reklor Univers~as Airlangga, Prof. Dr. Soedarto PhD alas kesempalan dan fasil~as yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program magisler. Direklur Program Pascasarjana Univers~as Airlangga yang dijabal oleh Prof. Dr. Soedijono, dr. atas kesempalan unluk menjadi mahasi.wa Program Magisler pada Program Pascasarjana Univers~as Airlangga. Dr. Laurenlius Dyson P. MA selaku kelua program sludi ilmu-ilmu sosial serta seluruh dosen program Pascasarjana Univers~as Alrlangga yang lelah banyak memberikan bimbingan dan masukan selama masa perkuliahan. Terima kasih lak lerhingga dan penghargaan yang selingg~lingginya saya ucapkan kepada Prof. Soelandyo Wignjosoebrolo MPA sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing dengan profesionalisme yang tinggi, penuh
kesabaran, kelekunan dan perhallan lelah memberlkan dorongan, bimblngan, masukan dan saran selama menyelesaikan lesis. Dede Oelomo Ph.D, LB. Wirawan SU dan Soehargo MA sebagai lim penguji dan memberikan masukan dalam lesls ini, leruiama kepada Pak Dede yang membual kekaguman saya kepada beliau karena selalu ingin membual perubahan (Revolusioner) dengan apa yang ada dan selalu progresw. Pimpinan, slar BKKBN Malang dan leman-ieman Penyuluh KB Kecamalan lowokwaru yang lelah membanlu saya selama melakukan penelitian sampai selesainya tesis ini. Ayahanda H.I.B. Ardimas Herry BA (almarhum) dan ibunda Sudarmi (almarhum) yang lelah memberlkan dorongan dalam menyelesalkan pendldlkan 52 semoga beliau dhrima disisi Allah, juga Mas Kus, mbak TUli dan Dik Anlok yang lelah membanlu saya dalam menyelesaikan lesis ini. Terima kasih yang lak lerhingga kepada suami Ezrin Rosep, SH dan pulraku Rizan Ramandiyanlo yang selalu memberikan dorongan, semangal dan harapan serta pengorbanannya yang IIdak lernilal harganya sejak awal sludi hingga selesainya lesis ini. Rekan-rekan dilingkungan program sludi IImu-ilmu Sosial Pascasarjana UniversHas Airlangga Nurul, Yuniarsih, Emeralda, Suyud, Pak Gianlo, Nur Iman dan leman-iem an BKKBN Propinsi DKI Mira dan Viktor. Dan semua rihak yang lidak dapal saya sebulkan satu persalu, yang lelah membantu dalam penyusunan tesis ini. Akhirnya besar harapan saya semoga lesis ini berg una dan bermanraal.
RlNGKASAN Penelnian ini berawal dari anggapan bahwa saat ini program Keluarga Bereneana (KB) lelah dlanggap berhasll, bukli keberhasllan lersebul adalah semakin meningkalnya pasangan us is subur (PUS) yang memakai alai konlrasepsi dan semakin menurunnya angka kelahiran. Telapi dalam Survei Demografi dan Kesehalan Indonesia (SDKI) ditaporkan adanya kebuluhan alai konlrasepsi yang lidak lerpenuhi, ukurannya adalah wanna kawin usia subur yang lidak ingin punya anak lagi alau menjarangkan kelahiran berikulnya paling lidak 2 lahun lagi lelapi lidak mem akai alai konlrasepsi. Dengan keberhasilan KB lelapl masih ada wanila kawin usia subur yang membuluhkan alai konlrasepsi lidak lerpenuhi menimbulkan sualu pertanyaan, apakah penyebab hambalan pemenuhan kebuluhan alai konlrasepsi? dan apakah makna alai konlrasepsi pada wanna kawin usia subur yang membuluhkan alai konlrasepsi? Bertn,k lolak dari permasalahan dialas lelah dilakukan penelnian dengan menggunakan melode kualhalw di witayah pinggiran kola Keeamalan Lowokwaru Kolamadya Malang. Sebagai subyek penethian dilenlukan seeara porposive (sengaja) adalah wanila kawin usia subur yang membuluhkan alai kontrasepsl AnaJisis data menggunakan model interakiif terdiri dar; 3 (Iiga) alur kegialan yang lerjadi seeara bersamaan yahu: reduksi dala, penyajian dala dan penarikan kesimpulanl verifikasi.
Dari ha.1i pemahaman dan pendalamao lenlang penerlmaan dengao melihal kondi.i pribadi dan kondi.i Ungkungan, maka lelah dipahami penyebab hambalan pemenuhan kebutuhan alai konlra.epsi adalah, hambalan-hambalan lersebut lebih banyak berkaifan dengan pemaknaan alai konlrasepsl. Penyebab lersebut meliputi batjwa alai konlrasepsi dimaknakan sebagai sesualu yang menakutkan. Rasa lakut akibal sam ping alai konlrasepsi dan khawalir lain darl penggunaan alai konlrasepsi merupakan penyebab kunei dari alasan lidak memakai alau digunakannya alai konlrasepsi. Selain lersebut dialas penyebab lain yang sangal penling adalah kelerjangkauan dari sislem pelayanan KB serta kelerubalan dalam inleraksi sosial dengan kelompok difingkungannya, dilunjang dengan rendahnya kondlsi sosial yang dimiliki lelah menyebabkan mereka yang ingin menunda alau berhenli punya anak memiliki anggapan yang kurang manlap lerhadap pelayanan Keluarga Bereneana. Secara (eori penelitian ini memperkuat teori tentang interaksionisme simbolik dan memperkual asumsi bahwa simbol yang signlfikan lidak harus menimbulkan reaksi yang sarna bagi seliap individu. Penelilian ini juga melengkapi penelilian lerdahulu dengan menawarkan perspekl~ baru, yallu lenlang makna alai konlrasepsi.
ABSTRACT Keywords: Meaning Unmed need of contraseplion Family planning This researc departs from assumption that at recent family planning program has been succesful. This is proven by the eligible couples (ELCOS) practicing contraception and the decreasing birth rales. But in Indonesia Demography and HeaHh survey it reported that the unmet need of contraseption. Its parameters are married fertile-age women don't want to have baby anymore or space their subsequent birth rates for two years ago but don1 use contraception. With the successful family planning program but there are slill married fertile-age women who are in unmet need of contraception rise a question, What are barriers to fulfillment of contraceptive needs? And what is meaning of contraception to married fertile-age women who are in need of contraception? Based on these issues the research has been conducted using qualnative method in areas of suburb subdislrict Lowokwaru Kotamadya Malang, The subjects taken through purposive sampling method are married ferlile-age women who are in need of contraception. Data analysis use interactive model consisting of three aclivilies occurring simuhaneously: data reduction, data presentation, and conclusion/verification. The results showed that many barriers to contraceptive needs fulfillment are more related to contraception ii sew. It means that the contraception is
regarded as something that rises a fear felling. The fear feeling as resu" of using contraception and other related auxieties are key causes of not using contraception. Moreover, other very important causes are the accessibilhy of family planning service system as well as social interaction whh Hs environment, combined with the poor social condhion making those who want to delay or stop to have baby have bad assumption on family planing services. TheorHically, this research supports theory on symbolic interaclionism and supports assumption that significant symbol does not always generate the same reaction for each individual. The research also serves as a complement to previous research giving new perspective on meaning of contraception.
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI
HAMBATAN PEMENUHAN KEBUTUHANZAHROFA HERMIWAHYOENI