Peringatan Hari Malaria Sedunia yang jatuh pada tanggal 25 April setiap tahunnya, masih menjadikan penyakit malaria sebagai salah satu masalah kesehatan utama di banyak daerah tropis dan subtropis. Malaria : Masalah Penurunan Kualitas SDM KOPI - The World Malaria Report (2011) melaporkan bahwa setengah dari penduduk dunia berisiko terkena malaria. Transmisi malaria di Indonesia juga masih terjadi. Hal ini didasarkan atas laporan riset kesehatan dasar yang menyatakan bahwa hingga tahun 2011, terdapat 374 kabupaten endemis malaria. Pada 2011, jumlah kasus malaria di Indonesia terdata sebanyak 256.592 orang dari 1.322.451 kasus suspek malaria yang diperiksa sediaan darahnya, dengan angka Annual Parasite Insidence (API) 1,75 per seribu penduduk (dalam setiap 1.000 penduduk di daerah endemis terdapat 2 orang yang terkena malaria). Sudah tentu hasil kajian tersebut akan berdampak sangat nyata terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia yang mengakibatkan berbagai masalah sosial, ekonomi bahkan berpengaruh terhadap ketahanan nasional. Oleh karena itu malaria adalah satu di antara penyakit yang menjadi target pemerintah untuk dieleminasi secara bertahap sampai Indonesia terbebas dari malaria pada tahun 2030. Untuk mengeliminasi malaria, Indonesia telah melakukan berbagai upaya serius. Sejak tahun 1950, pemerintah telah meluncurkan Komando Pembasmian Malaria (KOPEM) yang berhasil menurunkan jumlah kasus malaria secara bermakna khususnya di Pulau Jawa. Selanjutnya karena pelaksanaannya terkendala keterbatasan dana, program ini terhenti pada 1969 dan diubah secara bertahap menjadi upaya pemberantasan yang diintegrasikan ke dalam sistim pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan lain-lain. Namun sebenarnya upaya penanggulangan malaria tidak begitu berhasil karena hanya mengandalkan sektor kesehatan, padahal malaria adalah penyakit yang berkaitan dengan perilaku manusia dan lingkungan. Oleh karena itu untuk menjamin keberhasilan penanggulangan malaria, pemerintah perlu melibatkan sektor lain yang turut berperan di dalam epidemiologi malaria. Atas dasar inilah WHO kemudian meluncurkan gerakan intensifikasi pengendalian malaria dengan kemitraan global, yang dikenal sebagai Roll Back Malaria Initiative (RBMI) pada bulan Oktober 1998. 1 / 9
Bentuk operasional RBMI di Indonesia dikenal dengan nama Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak Malaria) yang telah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada 8 April 2000 di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jadi Gebrak Malaria sebenarnya merupakan upaya pemberantasan malaria melalui kemitraan dengan seluruh komponen masyarakat. Selanjutnya, Indonesia bertekad untuk melakukan eliminasi malaria pada 2030, sesuai dengan Keputusan Menkes No.293/Menkes/SK/IV/2009 tertanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi malaria di Indonesia. Mengapa Malaria Sukar Diberantas Malaria digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu, pertama, Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana pasien malaria merasakan demam muncul setiap hari ketiga dan merupakan penyebab kira-kira 43% kasus penyakit malaria pada manusia. Kedua, Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, pasien malaria merasakan demam setiap hari keempat dan menyebabkan kira-kira 7% penyakit malaria didunia. Dan ketiga, Malaria tropica, disebabkan oleh Plasmodium falciparum serta merupakan penyakit malaria yang paling berbahaya dan seringkali berakibat fatal. Jenis penyakit malaria ini adalah yang terberat, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll. Penderita penyakit malaria jenis ini mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak. Serta, keempat, Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium ovale. Penyakit malaria jenis ini jarang sekali dijumpai di Indonesia, umumnya banyak terjadi di Afrika dan Pasifik Barat. Malaria dapat diderita oleh laki-laki maupun perempuan serta pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa serta yang diserang umumnya masyarakat yang kurang peduli akan nyamuk sebagai agen pembawa parasit. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Masa tunas/inkubasi penyakit malaria dapat terjadi beberapa hari sampai beberapa bulan setelah gigitan nyamuk, sebelum muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh pasien. Gejala awal yang dialami oleh pasien malaria adalah demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala yang hebat, badan terasa lemah, mual-muntah dan tidak nafsu makan, kuning pada mata, air kencing berwarna teh tua serta wajah pucat karena kurang darah. 2 / 9
Apabila tidak mendapatkan pengobatan yang memadai, pasien dapat kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Namun pada umumnya, gejala klasik yang muncul pada pasien malaria adalah timbulnya gejala menggigil kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian diikuti munculnya demam dan banyak berkeringat sampai 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Diagnosis sakit malaria ditegakkan berdasarkan gejalanya, yaitu timbulnya serangan demam dan menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas. Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya, pasien telah mengunjungi daerah endemik malaria. Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan parasit penyebabnya. Mungkin perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah bervariasi dari waktu ke waktu. Pencegahan Malaria 1. Pencegahan Aktif a. Secara tradisional dengan menebarkan ikan pemakan jentik untuk menekan kepadatan nyamuk, seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi dan mujair. Dibarengi pula dengan upaya membersihkan lingkungan melalui menimbun genangan air, membersihkan lumut dan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. b. Menggunakan teknologi melalui TSM (Tehnik Serangga Mandul) Peneliti Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Ali Rahayu berhasil mengiradiasi koloni nyamuk jantan di laboratorium. Caranya : para pejantan yang sedang tumbuh, sesuai kebutuhan lapangan dimasukkan ke botol-botol plastik untuk diiradiasi dengan sinar gamma dari unsur Cobalt sebesar 70 Gy. Ratusan botol yang setiap botolnya berisi sekitar 50-100 nyamuk dibariskan dalam sekali penyinaran, hasilnya adalah nyamuk-nyamuk jantan yang mandul dan siap didistribusikan ke lapangan. 3 / 9
Selanjutnya, nyamuk jantan akan dilepaskan ke habitat secara periodik. Akibat pelepasan ini maka proses pembuahan yang dilakukan oleh nyamuk jantan akan mengakibatkan telur yang dibuahi pada nyamuk betina tidak akan menetas. c. Menggunakan insektisida Cara aktif yang populer adalah menggunakan obat nyamuk (tapi sifatnya polutif, toksik dan karsinogen) dan fogging (pengasapan). Bahayanya adalah nyamuk bisa membangun antibodinya sendiri sehingga lama kelamaaan nyamuk menjadi kebal (resisten) 2. Pencegahan Pasif Cara pencegahan pasif yang efektif dari malaria adalah menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah dan mengurangi berada di luar rumah pada malam hari, atau memakai obat oles anti nyamuk saat tidur (namun bila terlalu sering digunakan akan merusak epitel kulit). Bentuk pencegahan pasif yang lain adalah dengan pemberian obat pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria. Cara pencegahan pasif yang ramah lingkungan adalah menggunakan produk Reed Difusser Stick Aroma Theraphy sebagai salah satu pengembangan dari produk minyak atsiri. Produk ini berasal dari minyak sereh wangi dan komponen-komponen alami lain yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Produk Reed Difusser Stick Aroma Theraphy memiliki kelebihan dibandingkan dengan lilin aroma terapi salah satunya adalah lebih alami lebih bersih dan tahan lama (lilin aroma terapi bisa menimbulkan jelaga dan bahaya kebakaran). Dengan menggunakan rotan sebagai diffuser akan memaksimalkan penyerapan citronella oil yang terkandung dalam sereh wangi sehingga aroma akan tersebar dengan baik. Perkembangan Pengobatan Malaria 4 / 9
a.pengobatan kimiawi Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin. Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin. Obat penyakit malaria belakangan ini sudah menggunakan obat baru seperti Artemisinin-based Combination Therapy (ACT). Dengan rekomendasi dokter dan dosis yang tepat, diharapkan ACT dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit malaria. b. Pengobatan herbal Resep Obat Malaria 1 Bahan : Daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness) ½ genggam, Madu 2 sendok makan, Air 3 gelas : Rebus daun sambiloto hingga tinggal ¾ gelas. Dinginkan, saring lalu tambahkan madu, aduk sampai rata. Minum 3 x 1 hari ¾ gelas Resep Obat Malaria 2 Bahan : Serbuk biji mahoni (Swietenia mahagony) ½ sendok the, Madu 1 sendok makan 5 / 9
Air panas ¼ cangkir Sedu serbuk mahoni dengan air panas, campur madu, aduk rata. Minum 3 x 1 hari saat hangat-hangat kuku. Ramuan diminum sekali habis. Resep Obat Malaria 3 Bahan : Daun pepaya (Carica papaya L) agak muda dan segar ½ gelas, Air masak ¾ cangkir, Garam sepucuk sendok teh Tumbuk daun pepaya hingga halus, tambahkan air dan garam. Minum 3 x 1 hari. Ramuan diminum sekali habis. Resep Obat Malaria 4 6 / 9
Bahan : Rimpang temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) ¾ jari, Madu 4 sendok makan, Air masak 2 sendok makan Parut rimpang temulawak, remas dengan air masak, peras dan saring. Tambahkan madu lalu aduk hingga rata. Minum 3 x 1 hari 2 sendok makan. Resep Obat Malaria 5 Bahan : Akar pohon nangka (Artocarpus heterophyllus) 5 jari, Air 5 gelas Tumbuk akar pohon nangka seperlunya, rebus hingga tinggal setengahnya, dinginkan lalu saring. Minum secukupnya. 7 / 9
Resep Obat Malaria 6 Bahan : Tempurung kelapa tua (Cocos nucifera) 2 telapak tangan, Air panas mendidih 2 gelas Pecah tempurung kelapa lalu bakar hingga menjadi bara. Masukkan bara dalam air panas mendidih, lalu saring saat masih hangat-hangat kuku. Minum 3 x 1 hari 1 gelas. Resep Obat Malaria 7 Bahan : Jantung pisang (Musa paradisiaca) 1 buah, Asam (Tmarindus indica L) secukupnya Kupas kulit luar jantung pisang, lalu timbun dalam bara api selama ½ jam. Serut jantung pisang kemudian ditumbuk sampai halus. Peras dan saring, tambahkan asam secukupnya untuk mengurangi rasa pahit. Minum 1 x 1 hari di waktu pagi. 8 / 9
Melalui upaya pencegahan pasif dan aktif, serta melalui upaya pengobatan kimiawi dan herbal diharapkan populasi suspek malaria akan menurun drastis. Disinilah dibutuhkan kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat khususnya pada pusat layanan kesehatan masyarakat dalam ikut menanggulangi penyebaran penyakit malaria. Semoga, dengan gerakan bersama, GEBRAK MALARIA, harapan Indonesia bebas malaria di tahun 20130 bisa terwujud dengan sempurna. 9 / 9