Malaria : Masalah Penurunan Kualitas SDM



dokumen-dokumen yang mirip
DEFINISI KASUS MALARIA

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu. melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Ada empat spesies

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

Project Status Report. Presenter Name Presentation Date

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nyamuk merupakan serangga yang seringkali. membuat kita risau akibat gigitannya.

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang

BAB I PENDAHULUAN. Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian (Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2013). Lima ratus juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang

Malaria disebabkan parasit jenis Plasmodium. Parasit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap ketahanan nasional, resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada ibu


BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk.

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di beberapa Negara tropis dan subtropis saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

KUESIONER. Hari/Tanggal : Waktu : Pukul... s/d... No. Responden : 1. Nama (inisial) : 2. Umur :

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

Tanaman Artemisia Penakluk Penyakit Malaria

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia di seluruh dunia setiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria. Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada

PENGENDALIAN MALARIA DI INDONESIA. Prof dr Tjandra Yoga Aditama Dirjen PP &PL

BAB I PENDAHULUAN. miliar atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA. 1. Sebelum penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian. E. Garis Besar Materi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang

I. PENDAHULUAN. dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja (Dinkes

BAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang. masih menjadi masalah di negara tropis dan subtropis

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan bagi negara tropis/

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kejadian kematian ke dua (16%) di kawasan Asia (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. klasifikasinya nyamuk dibagi dalam dua subfamili yaitu Culicinae yang terbagi

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai perantara (vektor) beberapa jenis penyakit terutama Malaria

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang masih menjadi fokus utama masyarakat Internasional serta

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG ELIMINASI MALARIA

BAB I PENDAHULUAN. Turki dan beberapa Negara Eropa) beresiko terkena penyakit malaria. 1 Malaria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Infeksi Malaria di RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Periode Januari Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. salah satu masalah kesehatan yang sangat penting karena kasus-kasus yang

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP DEMAM BERDARAH PADA MASYARAKAT DI CIMAHI TENGAH

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit parasit yang tersebar

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia

Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BABf PENDAHULUAN Latar Belakang

KUESIONER ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RELAPS PADA PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. hari berikutnya hujan lagi. Kondisi tersebut sangat potensial untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

Rataan Kepadatan A. punctulatus yang tertangkap dengan umpan orang di dalam dan di luar rumah di Desa Dulanpokpok, periode Mei-Agustus 2009

Transkripsi:

Peringatan Hari Malaria Sedunia yang jatuh pada tanggal 25 April setiap tahunnya, masih menjadikan penyakit malaria sebagai salah satu masalah kesehatan utama di banyak daerah tropis dan subtropis. Malaria : Masalah Penurunan Kualitas SDM KOPI - The World Malaria Report (2011) melaporkan bahwa setengah dari penduduk dunia berisiko terkena malaria. Transmisi malaria di Indonesia juga masih terjadi. Hal ini didasarkan atas laporan riset kesehatan dasar yang menyatakan bahwa hingga tahun 2011, terdapat 374 kabupaten endemis malaria. Pada 2011, jumlah kasus malaria di Indonesia terdata sebanyak 256.592 orang dari 1.322.451 kasus suspek malaria yang diperiksa sediaan darahnya, dengan angka Annual Parasite Insidence (API) 1,75 per seribu penduduk (dalam setiap 1.000 penduduk di daerah endemis terdapat 2 orang yang terkena malaria). Sudah tentu hasil kajian tersebut akan berdampak sangat nyata terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia yang mengakibatkan berbagai masalah sosial, ekonomi bahkan berpengaruh terhadap ketahanan nasional. Oleh karena itu malaria adalah satu di antara penyakit yang menjadi target pemerintah untuk dieleminasi secara bertahap sampai Indonesia terbebas dari malaria pada tahun 2030. Untuk mengeliminasi malaria, Indonesia telah melakukan berbagai upaya serius. Sejak tahun 1950, pemerintah telah meluncurkan Komando Pembasmian Malaria (KOPEM) yang berhasil menurunkan jumlah kasus malaria secara bermakna khususnya di Pulau Jawa. Selanjutnya karena pelaksanaannya terkendala keterbatasan dana, program ini terhenti pada 1969 dan diubah secara bertahap menjadi upaya pemberantasan yang diintegrasikan ke dalam sistim pelayanan kesehatan, seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan lain-lain. Namun sebenarnya upaya penanggulangan malaria tidak begitu berhasil karena hanya mengandalkan sektor kesehatan, padahal malaria adalah penyakit yang berkaitan dengan perilaku manusia dan lingkungan. Oleh karena itu untuk menjamin keberhasilan penanggulangan malaria, pemerintah perlu melibatkan sektor lain yang turut berperan di dalam epidemiologi malaria. Atas dasar inilah WHO kemudian meluncurkan gerakan intensifikasi pengendalian malaria dengan kemitraan global, yang dikenal sebagai Roll Back Malaria Initiative (RBMI) pada bulan Oktober 1998. 1 / 9

Bentuk operasional RBMI di Indonesia dikenal dengan nama Gerakan Berantas Kembali Malaria (Gebrak Malaria) yang telah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada 8 April 2000 di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jadi Gebrak Malaria sebenarnya merupakan upaya pemberantasan malaria melalui kemitraan dengan seluruh komponen masyarakat. Selanjutnya, Indonesia bertekad untuk melakukan eliminasi malaria pada 2030, sesuai dengan Keputusan Menkes No.293/Menkes/SK/IV/2009 tertanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi malaria di Indonesia. Mengapa Malaria Sukar Diberantas Malaria digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu, pertama, Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana pasien malaria merasakan demam muncul setiap hari ketiga dan merupakan penyebab kira-kira 43% kasus penyakit malaria pada manusia. Kedua, Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, pasien malaria merasakan demam setiap hari keempat dan menyebabkan kira-kira 7% penyakit malaria didunia. Dan ketiga, Malaria tropica, disebabkan oleh Plasmodium falciparum serta merupakan penyakit malaria yang paling berbahaya dan seringkali berakibat fatal. Jenis penyakit malaria ini adalah yang terberat, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll. Penderita penyakit malaria jenis ini mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak. Serta, keempat, Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium ovale. Penyakit malaria jenis ini jarang sekali dijumpai di Indonesia, umumnya banyak terjadi di Afrika dan Pasifik Barat. Malaria dapat diderita oleh laki-laki maupun perempuan serta pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa serta yang diserang umumnya masyarakat yang kurang peduli akan nyamuk sebagai agen pembawa parasit. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Masa tunas/inkubasi penyakit malaria dapat terjadi beberapa hari sampai beberapa bulan setelah gigitan nyamuk, sebelum muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh pasien. Gejala awal yang dialami oleh pasien malaria adalah demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala yang hebat, badan terasa lemah, mual-muntah dan tidak nafsu makan, kuning pada mata, air kencing berwarna teh tua serta wajah pucat karena kurang darah. 2 / 9

Apabila tidak mendapatkan pengobatan yang memadai, pasien dapat kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Namun pada umumnya, gejala klasik yang muncul pada pasien malaria adalah timbulnya gejala menggigil kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian diikuti munculnya demam dan banyak berkeringat sampai 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Diagnosis sakit malaria ditegakkan berdasarkan gejalanya, yaitu timbulnya serangan demam dan menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas. Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya, pasien telah mengunjungi daerah endemik malaria. Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan parasit penyebabnya. Mungkin perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah bervariasi dari waktu ke waktu. Pencegahan Malaria 1. Pencegahan Aktif a. Secara tradisional dengan menebarkan ikan pemakan jentik untuk menekan kepadatan nyamuk, seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi dan mujair. Dibarengi pula dengan upaya membersihkan lingkungan melalui menimbun genangan air, membersihkan lumut dan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. b. Menggunakan teknologi melalui TSM (Tehnik Serangga Mandul) Peneliti Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Ali Rahayu berhasil mengiradiasi koloni nyamuk jantan di laboratorium. Caranya : para pejantan yang sedang tumbuh, sesuai kebutuhan lapangan dimasukkan ke botol-botol plastik untuk diiradiasi dengan sinar gamma dari unsur Cobalt sebesar 70 Gy. Ratusan botol yang setiap botolnya berisi sekitar 50-100 nyamuk dibariskan dalam sekali penyinaran, hasilnya adalah nyamuk-nyamuk jantan yang mandul dan siap didistribusikan ke lapangan. 3 / 9

Selanjutnya, nyamuk jantan akan dilepaskan ke habitat secara periodik. Akibat pelepasan ini maka proses pembuahan yang dilakukan oleh nyamuk jantan akan mengakibatkan telur yang dibuahi pada nyamuk betina tidak akan menetas. c. Menggunakan insektisida Cara aktif yang populer adalah menggunakan obat nyamuk (tapi sifatnya polutif, toksik dan karsinogen) dan fogging (pengasapan). Bahayanya adalah nyamuk bisa membangun antibodinya sendiri sehingga lama kelamaaan nyamuk menjadi kebal (resisten) 2. Pencegahan Pasif Cara pencegahan pasif yang efektif dari malaria adalah menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah dan mengurangi berada di luar rumah pada malam hari, atau memakai obat oles anti nyamuk saat tidur (namun bila terlalu sering digunakan akan merusak epitel kulit). Bentuk pencegahan pasif yang lain adalah dengan pemberian obat pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria. Cara pencegahan pasif yang ramah lingkungan adalah menggunakan produk Reed Difusser Stick Aroma Theraphy sebagai salah satu pengembangan dari produk minyak atsiri. Produk ini berasal dari minyak sereh wangi dan komponen-komponen alami lain yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Produk Reed Difusser Stick Aroma Theraphy memiliki kelebihan dibandingkan dengan lilin aroma terapi salah satunya adalah lebih alami lebih bersih dan tahan lama (lilin aroma terapi bisa menimbulkan jelaga dan bahaya kebakaran). Dengan menggunakan rotan sebagai diffuser akan memaksimalkan penyerapan citronella oil yang terkandung dalam sereh wangi sehingga aroma akan tersebar dengan baik. Perkembangan Pengobatan Malaria 4 / 9

a.pengobatan kimiawi Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin. Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin. Obat penyakit malaria belakangan ini sudah menggunakan obat baru seperti Artemisinin-based Combination Therapy (ACT). Dengan rekomendasi dokter dan dosis yang tepat, diharapkan ACT dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit malaria. b. Pengobatan herbal Resep Obat Malaria 1 Bahan : Daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness) ½ genggam, Madu 2 sendok makan, Air 3 gelas : Rebus daun sambiloto hingga tinggal ¾ gelas. Dinginkan, saring lalu tambahkan madu, aduk sampai rata. Minum 3 x 1 hari ¾ gelas Resep Obat Malaria 2 Bahan : Serbuk biji mahoni (Swietenia mahagony) ½ sendok the, Madu 1 sendok makan 5 / 9

Air panas ¼ cangkir Sedu serbuk mahoni dengan air panas, campur madu, aduk rata. Minum 3 x 1 hari saat hangat-hangat kuku. Ramuan diminum sekali habis. Resep Obat Malaria 3 Bahan : Daun pepaya (Carica papaya L) agak muda dan segar ½ gelas, Air masak ¾ cangkir, Garam sepucuk sendok teh Tumbuk daun pepaya hingga halus, tambahkan air dan garam. Minum 3 x 1 hari. Ramuan diminum sekali habis. Resep Obat Malaria 4 6 / 9

Bahan : Rimpang temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) ¾ jari, Madu 4 sendok makan, Air masak 2 sendok makan Parut rimpang temulawak, remas dengan air masak, peras dan saring. Tambahkan madu lalu aduk hingga rata. Minum 3 x 1 hari 2 sendok makan. Resep Obat Malaria 5 Bahan : Akar pohon nangka (Artocarpus heterophyllus) 5 jari, Air 5 gelas Tumbuk akar pohon nangka seperlunya, rebus hingga tinggal setengahnya, dinginkan lalu saring. Minum secukupnya. 7 / 9

Resep Obat Malaria 6 Bahan : Tempurung kelapa tua (Cocos nucifera) 2 telapak tangan, Air panas mendidih 2 gelas Pecah tempurung kelapa lalu bakar hingga menjadi bara. Masukkan bara dalam air panas mendidih, lalu saring saat masih hangat-hangat kuku. Minum 3 x 1 hari 1 gelas. Resep Obat Malaria 7 Bahan : Jantung pisang (Musa paradisiaca) 1 buah, Asam (Tmarindus indica L) secukupnya Kupas kulit luar jantung pisang, lalu timbun dalam bara api selama ½ jam. Serut jantung pisang kemudian ditumbuk sampai halus. Peras dan saring, tambahkan asam secukupnya untuk mengurangi rasa pahit. Minum 1 x 1 hari di waktu pagi. 8 / 9

Melalui upaya pencegahan pasif dan aktif, serta melalui upaya pengobatan kimiawi dan herbal diharapkan populasi suspek malaria akan menurun drastis. Disinilah dibutuhkan kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat khususnya pada pusat layanan kesehatan masyarakat dalam ikut menanggulangi penyebaran penyakit malaria. Semoga, dengan gerakan bersama, GEBRAK MALARIA, harapan Indonesia bebas malaria di tahun 20130 bisa terwujud dengan sempurna. 9 / 9