Pengelolaan Lingkungan Ekosistem Lahan Gambut Berbasis Biodiversitas Vegetasi di DAS Kampar Provinsi Riau

dokumen-dokumen yang mirip
CADANGAN, EMISI, DAN KONSERVASI KARBON PADA LAHAN GAMBUT

PLOT ROOT CUT PLOT CONTROL

STUDI MUKA AIR TANAH GAMBUT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DEGRADASI LAHAN PADA BEBERAPA KUBAH GAMBUT DI KABUPATEN SIAK

ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) DARI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDUGAAN CADANGAN KARBON GAMBUT PADA AGROEKOSISTEM KELAPA SAWIT. The Prediction of Peatland Carbon Stocks in Oil Palm Agroecosystems ABSTRAK ABSTRACT

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

ANALISIS LINGKUNGAN BIOFISIK LAHAN GAMBUT PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Oleh : Sri Wilarso Budi R

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

ABSTRACT STRUCTURE AND COMPOSITION OF THE VEGETATION IN HEPANGAN AGROFORESTRY SYSTEM AT GUMAY ULU AREA LAHAT DISTRICT SOUTH SUMATERA

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

PENDUGAAN CADANGAN KARBON GAMBUT PADA AGROEKOSISTEM KELAPA SAWIT M. B. Prayitno 1, Sabaruddin 2, D. Setyawan 2 dan Yakup 2 1)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia

Rehabilitasi dan Pengelolaan Lahan Gambut Bekelanjutan

Pengukuran Biomassa Permukaan dan Ketebalan Gambut di Hutan Gambut DAS Mentaya dan DAS Katingan

Pembangunan Kehutanan

Tantangan dan strategi pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumberdaya alam dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

The Effect of Lands Use Change From Peat Bog Forest to Industrial Forest Acacia Crassicarpa on Physical and Chemical Properties of Peat Soil

Konservasi Indigenous Species Ekosistem Hutan Rawa Gambut Riau

Overlay. Scoring. Classification

n.lingkungan.akibat.operasi.tambang (diakses tanggal 8 September 2014).

DEGRADASI DAN REHABILITASI HUTAN TROPIKA BASAH (KAJIAN FALSAFAH SAINS) PAPER INDIVIDU MATA AJARAN PENGANTAR FALSAFAH SAINS OLEH PRIJANTO PAMOENGKAS

West Kalimantan Community Carbon Pools

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. x, No. x, (2014) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-x Print) 1

BAB X. PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN BERBASIS EKOLOGI

ANALISIS KARAKTERISTIK LAHAN GAMBUT DI BAWAH TEGAKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) & RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM)

KEANEKARAGAMAN JENIS MERANTI (SHORE SPP) PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROPINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. penambat (sequester) karbon. Lahan gambut menyimpan karbon pada biomassa

Pengelolaan lahan gambut

De Foresta H, K. A. (2000). Agroforest khas Indonesia - Sebuah Sumbangan Masyarakat. In Ketika Kebun Berupa Hutan (p. 249). Bogor: ICRAF.

PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN GAMBUT DI INDONESIA

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

Pemetaan Keanekaragaman Hayati Dan Stok Karbon di Tingkat Pulau & Kawasan Ekosistem Terpadu RIMBA

Karakteristik Hidrologi Kawasan Gambut Sungai Kampar dan Sekitarnya, Provinsi Riau

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU

Upaya-upaya Restorasi Ekosistem Dalam Rangka Pengembalian dan Peningkatan Produktivitas Hutan Konservasi

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

Analisa Kesesuaian Lahan Dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanah Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Universitas Gadjah Mada

Medan (*Penulis korespondensi, b Staf Pengajar Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

WANDA KUSWANDA, S.HUT, MSC

SARIAN KUMPULAN MAKALAH LAHAN BASAH

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN GAMBUT TERHADAP SUBSIDENSI DI HUTAN TANAMAN INDUSTRI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RESTORASI EKOSISTEM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kebakaran di lahan gambut Mahakam Tengah: Keselarasan antara mata pencaharian dan konservasi

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang

FOREST LANDSCAPE RESTORATION

POTENSI STOK KARBON DAN TINGKAT EMISI PADA KAWASAN DEMONSTRATION ACTIVITIES (DA) DI KALIMANTAN

SIMULASI DAMPAK PENGGUNAAN LAHAN AGROFORESTRY BERBASIS TANAMAN PANGAN PADA HASIL AIR DAN PRODUKSI PANGAN (Studi Kasus DAS Cisadane, Jawa Barat)

PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT LIMPASAN PADA SUB DAS SEPAUK KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERTANIAN DI LAHAN RAWA

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR

Perubahan Stok Karbon dan Nilai Ekonominya pada Konversi Hutan Rawa Gambut Menjadi Hutan Tanaman Industri Pulp

Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs

BAB I PENDAHULUAN. pada lahan gambut di Indonesia ha (18% dari seluruh luas gambut).

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

Sarmah 1, Nurhayati 2, Hery Widyanto 2, Ai Dariah 1

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. di antara dua sungai besar. Ekosistem tersebut mempunyai peran yang besar dan

Jurnal yang tersedia/yang diterima secara teratur (lengkap), terbitan 3 tahun terakhir di DITSL. Rincian Tahun dan Nomor (1) (2) (3) (4) (5)

Kolokium Hasil Litbang Sumber Daya Air 2014

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. ketiga di dunia setelah Brasil dan Kongo (Zaire) (FWI, 2001) 1. Luas

Pendahuluan Daniel Murdiyarso

dampak perubahan kemampuan lahan gambut di provinsi riau

ALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain manfaat

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

MODEL IMPLENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN MANGROVE DALAM ASPEK KAMANAN WILAYAH PESISIR PANTAI KEPULAUAN BATAM DAN BINTAN.

4. PERUBAHAN PENUTUP LAHAN

MODULE 7. LANSKAP PERTANIAN DAN HIDROLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAN STRATEGIS KPH. Oleh : M.Rizon, S.Hut, M.Si (KPHP Model Mukomuko) Presentasi Pada BAPPEDA Mukomuko September 2014

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan gambut yang terdapat di daerah tropika diperkirakan mencapai juta hektar atau sekitar 10-12% dari luas

Topik C4 Lahan gambut sebagai cadangan karbon

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

Efek Pembukaan Lahan terhadap Karakteristik Biofisik Gambut pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Bengkalis

KERANGKA KERJA RPPI PENGEMBANGAN

3. Kualitas Lahan & Kriteria Pengembangan

DAFTAR PUSTAKA. Hardjasoemantri, Koesnadi.1995.Hukum Perlindungan Lingkungan: Koservasi

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

T E C H N I C A L R E V I E W

Jaya, I N.S Fotogrametri dan Penafsiran Potret Udara di Bidang Kehutanan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Sumberdaya Hutan.

Kerangka landasan pendekatan DAS: Merupakan ekologi bentang lahan (Landscape ecology), suatu subdisiplin ekologi yang mengamati sebab dan akibat

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 15 Mei Penyusun.

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang penting bagi

ANALISIS DUGAAN SUBSIDEN (subsidence) DI PULAU PADANG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI, PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan Tanaman Sawit Pada Berbagai Tipologi Lahan

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Abdiyani, S. 2008. Evaluasi Keanekaragaman Vegetasi dalam Kegiatan Reboisasi di Pulau Nusakambangan. Jurnal info Hutan Vol 5 No 3 Hal. 209-217. Agus, F., dan Widianto. 2004. Petunjuk Teknis Konservasi Tanah Pertanian Lahan Kering. World Agroforestry Centre. ICRAF Southeast Asia. Andriesse, J.P. 2007. Ekologi dan Pengelolaan Tanah Gambut Tropika. Penerjemah; Wibowo, C. & Istomo. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anwar, J., J.D. Sengli, H. Nazaruddin dan J.W. Anthony. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatera. Gadjah Mada University Press. Yagyakarta. Arif, H. 2010. Keanekaragaman Jenis Satwa Liar di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit dan Status Perlindungannya; Studi Kasus Kawasan Unit Pengelolaan PT. Anugerah Makmur Sejati, Kabupaten Kapus Hulu, Kalimatan Barat. Jurnal Media Konservasi. Vol 15 No 2 Hal. 97-101. Arijani, Setiadi, D., Guhardja, E., & Qoyim, I. 2005. Analisa Vegetasi Hulu DAS Cianjur Tanam Nasional Gunung Gede Pangrango. Jurnal Biodiversitas. Vol 7 No 2 Hal. 147-153. Arikunto. 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Arsyad S. 1998. Konservasi Tanah dan Air. IPB Bogor Asdak C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Atmawidjaja. 1988. Analisis Mikrobiologi Obat, Makanan dan Lingkungan, Jurusan Farmasi, Fak. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. ITB. Bogor. Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Dalam Angka. Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai. 2014 Profil DAS Kampar. Barbour G.M., J.K. Burk., and W.D. Pitts. 1987. Terrestrial Plant Ecology. NewYork: The Benyamin/Cummings Publishing Company, Inc. Barchia M.F. 2012. Gambut; Agroekosistem dan Transformasi Karbon. Gadjah Mada Press. Yogyakarta Brady M.A. 1997. Effects of Vegetation Changes on Organic Matter Dynamics in Three Coastal Peat Deposits in Sumatra, Indonesia. In: J.O. Rieley & S.E. Page, Biodiversity and Sustainability of Tropical Peatlands. Proceedings of the International Symposium on Biodiversity, Environmental Importance and Sustainability of Tropical Peat and Peatlands. Samara Publishing Limited, Cardigan UK. 208

Cassel D.K.1997. Aquic Conditions and Hydric Soils: The Problems Soils Foreword. Dalam: M. J. Veppraskas,& S. W. Sprecher. (eds). SSSA Special Publication Number 50. Dewi, N. 2009. Respon Bibit Kelapa Sawit Terhadap Lama Penggenangan dan Pupuk Pelengkap Cair. Jurnal Agronobis. Vol. 1 No. 1. Hal. 15-22. Drajat M.S., Soeprapto M.S., Hidayat., dan Mulyono. 1986. Subsidence of Peat Soil in the Tidal Swamp Area of Barambai. South Kalimantan. Prossiding Symposium on Lawland Development in Indonesia. Jakarta 24-31 Agustus 1986. International Institute for Land Reclamation and Inprovement. Waginingen. Egoh B., Rouget M., Reyers B., Knight A.T., Cowling M.R., Van Jaarsveld A.S.,dan Welz A. 2007. Integrating ecosystem services into conservation assessments:a review. Ecological Economics. Vol 63, 714 721. Endarmiyati. 2009. Zonasi Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Beserta Strategi Pencegahannya di kabupaten Siak,. Tesis.Yogyakarta: Fakultas Geografi. Fagi A.M. dan Irsal L. 2007. Membekali Petani dengan Teknologi Maju Berbasis Kearifan Lokal pada Era Revolusi Hijau Lestari. Dalam Kasryno, F., E. Pasandaran dan A.M. Fagi. Membalik Arus: Menuai Kemadirian Petani. Yayasan Padi Indonesia, Bogor. Hal. 415. Galbraith H.P., Amerasinghe., dan H.A. Lee. 2005. The effects of agricultural irrigation on wetland ecosystems in developing countries: a Literature Review. CA Discussion Paper 1 Colombo, Sri Lanka. Hardjowigeno S dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Keseuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Gunawan T. 1995. Upaya Rehabilitasi dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Aliran Sungai. Lokakarya pada Konsep Tata Ruang. Hardjowigeno, S. 1986. Genesis dan Klasifikasi Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB: Bogor. Holidi, Syarfiyani E., Warjiyanto, dan Sutejo. 2015. Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Tanah Gambut Berbagai Ketinggian Genangan. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 18 No. 3. Hal. 135-140. Hooijer A, Silvius M, Wosten H., dan Page S. 2006. Peat-CO2. Assessment of CO2 emissions from drained peatlands in SE Asia. Delft Hydraulics Report Q3943. Hooijer A., S. Page, J.G. Kandeli, M. Silvius, J. Kwadijk, H. Wosten, & J. Jauhiainen. 2010. Current and Future SO2 Emission from Drained Peatlands in Southeast Asia. Biogeosiences 7: Hal 1505-1514. 209

Hunter M.L. 1999. Wildlife, Forest and Forestry: Principles of Managing Forest for Biological Diversity. Prentice Hall Carieer And Technology. Englewood Cliffs. New Jersey http://riau.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/253http://sumbar.bps.go.id/linktabel Statis/view/id/387 diakses 20 Oktober 2017 Irma W., Gunawan T., dan Suratman. 2017. Isolat dan Enumerasi Bakteri pada Hamparan Tanah Gambut DAS Kampar Sumatera. Prossiding Seminar Nasional dan International ISFM VI. 23 September 2017. Pekanbaru. Irvan M. 2014. Isolasi dan Enumerasi Bakteri Tanah Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tambang Hijau Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Jurnal Agroteknologi. Vol. 5 No.1 Hal. 1-8. KEPMENHUT No. SK 328/Menhut-II/2009. tentang Penetapan DAS Prioritas dalam RPJM 2010-2014. Krebs C. 1985. Ecology. New York: Harper and Row Publishers. Lal R. 2005. Forest Soils and Carbon Sequestration. Journal Forest Ecology and Management. Vol 220. Hal 242-258. Mangguran A. E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Princeton. New Jersey. Princeton University Press. Marfai M.A. 2013. Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rieka Cipta. Jakarta. Marsono D.j., Dan Thoyib. 1984. Ekosistem Hutan Hujan Tropika Humida (Diklat). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mawazin. 2013. Tingkat Kerusakan Tegakan Tinggal di Hutan Rawa Gambut Sungai Kumpeh-Sungai Air Hitam Laut Jambi. Journal Forest Rehabilitation. Vol. 1 No. 1 Hal. 39-50. Micheal P. 1995. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Penerjemah: Yanti R.K. UI-Press. Jakarta. Muhamadsyah F. & Haryanto I. 2008. Geologi dan Analisa Tektonik Daerah Kampar Sumatera. Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 6 No. 2. Hal. 73-81. Mugiono. 2010.Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Pembeli) Di Pasar Kota Malang.Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Wacana. ISSN1411-0199.Vol.13No.4(2010). http://wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/article/view/220 Diakses 18 Juni 2017.Hal.552 568. Murtiono U.H. 2001. Pedoman Teknis Pengukuran dan Perhitungan Parameter Morfologi DAS.file:///C:/Users/Visitor/Dowloads/Pedoman_Teknis_Pengukuran_ 210

dan_perhitungan_parameter_morfologi_das.pdf> (diakses 4 Desember 2017). Muslihat L., D.S. Rais, F. Hasundungan, dan I.T.C. Wibisono. 2009. Kajian Biofisika Lahan Gambut (Luas, Ketebalan, Topografi, Biodiversitas vegetasi dan Stok Karbon) di lokasi kerja PT. Persada Dinamika Lestari di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Laporan Teknis. Wetland International Indonesia Programme Bogor. Nasrun B., Suwondo, Hamzah A., Idwar, Nedi S., & Surnadi. 2012. Model Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan pada Lahan Gambut di. Jurnal Agrotek Trop. Vol 1 No 1 Hal 8-13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun. 2016. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Lahan Gambut. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun. 2014. tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Lahan Gambut. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun. 2012. tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun. 2000. tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa. Poedjiraharjoe E. 2009.Buku Ajar Metodologi Penelitian dan Filsafat Ilmu. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Powers,J.S., & Veldkamp, E. 2005. Regional Variation in Soil Carbon and δ 13 C in Forests and Pastures of Northeastern Costa Rica. Biogeochemistry Vol 72. Hal 3.15-336. Pramono T.H., Amin B., Syafriadiman, dan Mahatma R. 2015. Degradasi Vegetasi Hutan Konservasi Danau Pulau Besar Danau Bawah Kabupaten Siak. Jurnal Dinamika Lingkungan Indonesia. Vol. 2 No. 2. ISSN. 2356-2226. Hal. 65-72. Radjagukguk B. 2000. Perubahan sifat-sifat fisik dan kimia tanah gambut akibat reklamasi lahan gambut untuk pertanian. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol 2 No 1 Hal 1-15. Rajaguguk B. 1995. Peat soil of Indonesia: location, classification, and problems for sustainability. Biodiversity and sustainability of Tropical peatlands. Proc. of the Int. Symp. On Biodiversity, Environmental Inportance of Trop. Peat and Peatlands. Ratmini S.N.P. 2012. Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Gambut untuk Pengembangan Pertanian. Jurnal Suboptimal. Vol 1 No 2 Hal 197-206. Rhoades C.C., Eckert G.E., dan Coleman D.C. 2000. Soil Carbon Differences Among Forest, Agriculture, and Secondary Vegetation in Lower Montane Ecuador. Ecol Appl 10: 497-505. 211

Rina Y., Noorginayuwati, dan M. Noor. 2008. Persepsi Petani Tentang Lahan Gambut dan Pengelolaannya. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa.Banjarmasin. Ripin, Astuti D., dan Burhanuddin. 2017. Jenis-jenis Pohon Penyusun Vegetasi Hutan Rawa Gambut di Semenanjung Kampar Kecamatan Teluk Meranti. Jurnal Hutan Lestari. Vol. 5 No. 3. Hal. 807-813. Rizali A., dan Buchori D. 2015. Lahan Gambut dan Keanekaragaman Hayati (Presentasi Power Point). IPN Toolbax. Tema C Subtema C1. www.cifor.org/ipn-toolbax Rosalina Y., Kartawinata K., Nisyawati, Nurdin E., dan Supriatna J. 2013 Kandungan Karbon di Hutan Rawa Gambut Kawasan Konservasi PT Nasional Sago Prima. Kepulauan Meranti-. Buletin Kebun Raya. Vol 16 No 2 Hal 115-130. Sabiham S., & Sukarman. 2012. Pengelolaan Lahan Gambut untuk Pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia. Jurnal Sumberdaya Lahan. Vol 6 No 2 Hal 55-66. Sabiham S. 2007. Pengembangan Lahan Secara Berkelanjutan Sebagai Dasar Dalam Pengelolaan Gambut di Indonesia. Makalah Utama Seminar Nasional Pertanian Lahan Rawa. Kapuas 3-4 Juli 2007. Soemawoto O. 2009. Atur Diri Sendiri; Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 74-75. Soemarwoto O. 1983.Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta. Penerbit Djambatan. Sukandarrumidi. 2009. Rekayasa Gambut Briket Batubara, dan Sampah Organik; Usaha Memanfaatkan Sumberdaya Alam yang Terpinggirkan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Sukandarrumidi. 2008. Batubara dan Gambut. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Sukmadinata, Nana S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung, Remaja Rosdakarya. Suprayogi S. 2010. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu. Makalah pada Seminar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pusat Studi Lingkungan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Gorontalo. Suriadikarta D.A. 2009. Pembelajaran dari Kegagalan Penanganan PLG Sejuta Hektar Menuju Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian. Vol 2 No 4 Hal. 229-242. Suwondo. 2011. Model Pengelolaan Lahan Gambut Berbasis Sumberdaya Lokal pada Agroekologi Perkebunan Kelapa Sawit (Studi Kasus Agroekologi 212

Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Bengkalis-Meranti ). Disertasi Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Thorburn C.C., dan Kull C.A. 2015. Peatlands and plantations in Sumatra, Indonesia: Complex realities for resource governance, rural development and climate change mitigation. JournalAsia Pacific Viewpoint56(1): 153-168. doi:10.1111/apv.12045. Undang-Undang Rebuplik Indonesia Nomor 32 Tahun. 2009. Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Visser E.J.W. dan L.A.C.J. Voesenek. 2004. Acclimation to Soil Flooding Sensing and Signal Transduction. Journal Plant and Soil. Vol. 254. Hal. 197-214. Wahyunto, Dariah A., Pitono D., dan Sarwani M. 2013. Prospek Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia. Perspektif, 12(1):11-12. Walpole R.E. 1995. Pengantar Statistik. Gramedia Pustaka, Jakarta Wigena I.G.P., Siregar H., Sudrajad, & Sitorus S.R.P. 2009. Disain Model Pengelolalaan Kebun Kelapa Sawit Plasma Berkelanjutan Berbasis Pendekatan Dinamis (Studi Kasus Kebun Kelapa Sawit PTP Nusantara V Sei Pagar, kab. Kampar. Jurnal Agro Ekonomi Vol 27 No 1 Hal 81-108. Wijaya N. 2014. Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan di Hutan Desa Bali Aga Tigawasa, Buleleng Bali. Jurnal Sains dan Teknologi Vol 4 No 1 Hal. 1-12. Wosten J.H.M and H.P. Ritzema. 2002. Challenges in Land and Water Management for Peatland Development in Sarawak. In: JO. Rieley, and SE. Page, with B. Setiadi,(Eds.), Peatlands for People: Natural Resource Functions and Sustainable Management, Proceedings of the International Symposium on Tropical Peatland, 22-23 August 2001, Jakarta, Indonesia. BPPT and Indonesian Peat Association. 213