https://ojs.unm.ac.id/tpj Volume 3, Nomor 3 November 2021 e-issn: 2723-1631 DOI.10.26858 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELAS III SD INPRES 5/81 TIMUSU PADA TEMA 8 SUB TEMA 1 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Umrah 1 Email: umrahafiqah030486@gmail.com 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPT SD Inpres 5/81 Timusu Artikel info Received; 9-9-2021 Revised:10-10-2021 Accepted;25-11-2021 Published,16-11-2021 Key words: Problem Based Learning, hasil belajar. Abstrak Penelitian ini sangat sesuai dengan masalah yang ada yaitu kurangnya peran serta aktif peserta didik ketika mengikuti pembelajaran pada tema 8 sub tema 1 maka dengan model pembelajaran problem based learning peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar pada materi tema 8 sub tema 1 bagi peserta didik kelas III SD Inpres 5/81Timusu Pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus, hasil belajar dan keaktifan belajar peserta didik diperoleh dari 1 tahun yang lalu. Pada siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi akan dijadikan bahan rujukan untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus diperoleh rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar pada pra siklus adalah 61,81 dan 36,36%. Setelah dilakukan siklus I rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu menjadi 70,9 dan 54,54%. Pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar adalah 79,09 dan 90,9%. Dari hasil tersebut disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran PBL pada materi tema 8 Sub tema 1 dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Inpres 5/81 Timusu tahun pelajaran 2020/2021. artikel pinisi:journal of teacher proffesonal dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY-4.0 PENDAHULUAN Materi pokok dalam pembelajaran tema 8 Prajamudakarana sub tema 1 Aku anggota Pramuka memuat mata pelajaran tema terpadu dengan muaatan pelajaran Bahasa Indonesia,PKn,Matematika yang diramu dalam satu topik atau tema Praja muda Karana.Dalam pengembangan pelajaran tema 8 sub tema 1 memuat adanya lagu wajib Garuda Pancasila, dengan pola irama yang dinyanyikan oleh siswa.pada materi ini, 719
peserta didik dituntut untuk memiliki kompetensi dasar dapat menghitung luas permukaan. Materi pokok ini banyak menuntut peserta didik untuk dapat mengkonstruksikan pemahaman yang diperolehnya. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa materi pokok bangun ruang merupakan materi pokok yang abstrak, banyak menggunakan konsep, dan bukan materi hafalan,sehingga apabila peserta didik belum menguasai konsep materi maka akan kesulitan dalam mengerjakan soal soal. Untuk mewujudkan pemahaman konsep pada materi yang bersifat abstrak dan meningkatkan hasil belajar peserta didik diperlukan suatu terobosan baru diantaranya yaitu pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi tema 8 sub tema 1 pembelajaran 3. Model pembelajaran, dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar. Model pembelajaran bergerak melihat kondisi kebutuhan peserta didiknya sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi bangun ruang yang bersifat abstrak dengan tepat. Namun sebaliknya, peserta didik juga diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan. Seperti yang terjadi di SD Inpres 5/81 Timusu, kelas III peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pada tema 8 sub tema 1 PB 3 khususnya dalam mamahami konsep arti lambang negara Garuda dan konsep sudut. Peserta didik kebanyakan tidak mengetahui asal penemuan konsep tersebut. Ini mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan bangun ruang tersebut. Selain itu peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Ini terlihat dari nilai yang masih belum mencapai ketuntasan minimal yaitu 58 sedangkan rata-rata yang dicapai peserta didik hanya mencapai 52.97. Peserta didik yang tuntas dalam materihanya mencapai 26.32% saja sedangkan yang lainnya masih belum tuntas. Memahami permasalahan di atas, peneliti berusaha mencari model pembelajaran yang dirasa tepat pada materi ini agar peserta didik dapat memahami konsep secara menyeluruh yang akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran yang akan diterapkan adalah model pembelajaran problem based learning. Model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajarannya, karena pada model pembelajaran ini menuntut peran serta masing-masing anggota kelompok dalam suatu penyelidikan. Jadi, dalam kelompok, mereka harus dapat berpikir dan bertindak kreatif, karena mereka harus mendesain suatu penemuan rumus. Dalam model pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat memahami kajian materi yang bersifat abstrak, sehingga peserta didik dapat memahami konsep dalam penemuan rumus bangun ruang. Terutama dalam memahami konsep sudut. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merasa perlu mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres 5/81 Timusu Melalaui Model Pembelajaran Problem Based Learning Model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran berbasis masalah yang melibatkan kelompok kecil dimana peserta didik bekerja menyelesaikan masalah pembelajaran yang diberikan oleh guru secara kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok, dan kemudian mempresentasikannya penemuan mereka di depan kelas. Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan yang perlu untuk dikaji yaitu : Apakah melalui model pembelajaran PBL pada materi tema 8 sub tema 1 pembelajaran 3 dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Inpres 5/81 Timusu tahun pelajaran 2020/2021? 720
Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar pada materi tema 8 sub tema 1 pembelajaran3 bagi peserta didik kelas III SD Inpres 5/81 Timusu. METODE PENELITIAN Materi pokok pada penelitian tindakan kelas ini adalah bangun ruang dengan fokus pada tema 8 sub tema 1 pembelajaran 3 yang memuat wacana tentang pramuka, arti lambang Negara Garuda serta matematika tentang pengertian sudut. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik yang mendapat pembelajaran materi tema 8 Prajamuda Karana sub tema 1 Aku anggota Pramuka pemelajaran 3, yaitu peserta didik kelas III SD Inpres 5/81 Timusu, tahun pelajaran 2020/2021. Peserta didik di kelas III berjumlah 11 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 5/81 Timusu Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone. Dilaksanakan pada kelas III.Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni pada semester genap tahun Pelajaran 2020/2021. Pelaksana adalah orang yang menerapkan pembelajaran yang sedang diteliti sedangkan kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang-orang yang bertindak sebagai pengamat untuk memberikan masukan kepada guru selama tindakan dilakukan. Dalam penelitian ini, pelaksana penelitian adalah guru kelas III SD Inpres 5/81 Timusu. Sedangkan kolaborator dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. 1. Pra Siklus Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran 3 pada tema 8 sub tema 1 di kelas III semester 2 SD Inpres 5/81 Timusu. Pada siklus ini guru masih menerapkan metode ceramah dalam pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan diukur dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat hasil belajar peserta didik yang dapat dilihat dari nilai tes. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran menggunakan model pembelajaranpblpada siklus I dan siklus II. 2. Siklus I a. Perencanaan. 1. Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok bangun ruang. 2. Merancang pembelajaran dengan model PBL yakni dengan membentuk kelompok belajar siswa, 721
3. tiap kelompok beranggotakan 4 atau 5 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata. 4. Menentukan lokasi dan media pembelajaran sebagai penerapan tindakan. 5. Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 6. Menentukan lembar observasi baik untuk peserta didik maupun untuk guru. 7. Observasi direncanakan akan dilakasanakan tiap pertemuan dan dilakukan oleh observer. 8. Merancang lembar kerja kelompok, tes akhir pertemuan, soal pekerjaan rumah, tes akhir siklus. 9. Merancang evaluasi b. Pelaksanaan tindakan 1. Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. 2. Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran. 3. Guru membentuk kelompok diskusi, tiap kelompok beranggotakan 5 atau 6 peserta didik dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata. 4. (tahap pengelompokan). 5. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok, sehingga masing-masing anggota kelompok sudah dapat merencanakan apa yang akan mereka selidiki (investigasi) pada diskusi saat itu. Tiap kelompok mendapat satu lembar kerja kelompok dengan sub pokok bahasan yang berbeda-beda tiap kelompoknya. (tahap perencanaan) 6. Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk melakukan investigasi sesuai dengan sub pokok bahasan yang telah didapat. (tahap investigasi) 7. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menemukan pemahaman dengan cara mereka sendiri, sehingga mereka dapat menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang telah didapat. Setelah itu anggota kelompok merencanakan apa saja yang akan mereka laporkan pada saat presentasi di depan kelas, agar penyajian dapat menarik. (tahap pengorganisasian) 8. Guru menyuruh perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi di depan kelas. Peserta didik yang lain mendengarkan, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap 722
topik yang dipresentasikan. Setelah itu, guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan. (tahap presentasi) 9. Guru beserta peserta didik melakukan evaluasi akhir mengenai topiktopik yang telah didiskusikan. (tahap evaluasi) 10. Peserta didik mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran. 11. Peserta didik diberi pekerjaaan rumah yang dikerjakan secara individual. c. Observasi Dalam penelitian tindakan kelas, observasi dilaksanakan dengan beberapa aspek yang diamati adalah sebagai berikut : 1) Pengamatan terhadap peserta didik a) Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran b) Kekondusifan suasana belajar c) Keantusiasan dalam melaksanakan diskusi kelompok d) Hubungan kerja sama antar peserta didik pada saat mengerjakan diskusi kelompok e) Partisipasi peserta didik pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompok. f) Pemahaman konsep peserta didik dalam melaksanakan diskusi kelompok. g) Kesan umum peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 2) Pengamatan terhadap guru a) Kelengkapan RPP b) Kemampuan guru membuka pelajaran klasikal. c) Kemampuan guru memberikan motivasi kepada peserta didik d) Kemampuan guru menyampaikan apersepsi e) Kemampuan guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. f) Kemampuan guru dan menetapkan peserta didik dalam kelompok. g) Ketrampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran PBLpada saat pembelajaran. h) Kemampuan guru mengelola kelas i) Kemunculan komponen-komponen PBL. d. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil kerja peserta didik, lembar pengamatan yang telah diisi dari hasil diskusi yang dilakukan peneliti dan pengamat. Analisis 723
dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 3. Siklus II Pada prinsipnya semua kegiatan siklus II mirip dengan siklus I. Siklus II merupakan perbaikan pada siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Secara garis besarnya adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi 1. b. Pelaksanaan tindakan 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan sesuaimateri. 2) Memancing rasa ingin tahu siswa dengan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi. 3) Merancang pembelajaran dengan model PBL yakni dengan membentuk kelompok diskusi peserta didik, tiap kelompok beranggotakan 5 atau 6 peserta didik dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata. 4) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 5) Membagikan lembar kerja kelompok yang akan digunakan sebagai media dalam pembelajaran. 6) Mengamati diskusi kelompok yang dilakukan oleh peserta didik. 7) Merancang soal pekerjaan rumah dan tes akhir siklus. 8) Merancang tes akhir c. Pengamatan, Guru dan peneliti melakukan pengamatan yang sama pada siklus I. d. Refleksi Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran 3 tema 8 sub tema 1 di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. 724
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus 1 dan siklus 2 dibuat berdasarkan format yang diisyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran pada materi dengan menggunakan model pembelajaran PBL. 1. Lembar kerja Lembar Kerja adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja dibuat berdasarkan langkah-langkah untuk memahami dan menyederhanakan bentuk penyelidikan dalam penemuan konse sudut dengan model pembelajaran PBL. 2. Tugas Rumah Tugas rumah diberikan soal-soal yang bertujuan untuk mendalami soal-soal yang berkaitan dengan materi. 3. Tes akhir Tes akhir dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Tes akhir pada siklus I dipakai untuk melihat keberhasilan sementara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran matematika PBL, yang akan dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus dan sebagai evaluasi untuk refleksi pada siklus II. Sedangkan tes akhir pada siklus II untuk melihat keberhasilan model pembelajaran ini. Teknik pengumpulan data a. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik kelas III SD Inpres 5/81 Timusu. b. Angket Angket dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar. Penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. c. Tes Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam belajar 725
matematika. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus baik siklus I maupun siklus II. 2. Teknik analisis data Data hasil pengamatan mengenai hasil belajar diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran melalui model pembelajaran PBL dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi tema 8 sub tema 1 pembelajaran 3. Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif peserta didik dalam memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai ketuntasan belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Prasiklus Berdasarkan data yang diperoleh pada pembelajaran pra siklus, yaitu pada pembelajaran materi bangun ruang pada tahun lalu, peserta didik masih merasa kesulitan dalam memahami konsep darimana rumus diturunkan.. Selain itu peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Peserta didik hanya duduk diam mendengarkan dan mencatat keterangan yang diberikan oleh guru. Pada pembelajaran pra siklus ini, guru belum menggunakan model pembelajaran PBL yang ditawarkan oleh peneliti. Pada prasiklus ini, peneliti menyadaribahwakelas III pada saat pembelajaran berlangsung, peserta didik kurang aktif di kelas. Pelaksanaan prasiklus dilakukan dengan mengambil evaluasi dari pembelajaran materi bangun ruang pada tahun sebelumnya. 2. Siklus I Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut: Setelah guru selesai membagikan LKPD dan alat peraga, guru kemudian memberikan arahan dalam mengerjakan LKPD tersebut. Guru memberikan permasalahan yang harus dipecahkan peserta didik. Kemudian peserta didik mengadakan diskusi dengan teman sekolompoknya tentang asal-usul luas permukaan kubus atau balok. Peserta didik bersama teman sekelompoknya mengadakan penyelidikan untuk menemukan konsep sesuai dengan LKPD yang diterimanya. Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari masalah yang sudahdipecahkandalamkelompok. Pada akhir pertemuanini dilakukan Tes Akhir Siklus I untuk mengukur peserta didik dalam proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran. Pelaksanaan tes akhir siklus I digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik. 3. Siklus II Pada siklus II ini juga melalui 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, 726
pengamatan dan refleksi. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam dilanjutkan membaca basmalah bersama. Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar benar-benar menguasai materi ini. Dilanjutkan guru memberikan apersepsi dengan mengingat kembali tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu mencari volum kubus dan balok. Tak lupa guru menyuruh peserta didik mengumpulkan PR dan membahas jika ada peserta didik yang masih merasa kesulitan.diakhir pertemuan diadakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa. Berdasarkan daftar nilai peserta didik maka diperoleh rata-rata hasil prasiklus 61,81 dengan ketuntasan klasikal 36,36%. PadaSiklus I rata-rata dan hasil belajar 70,9 dan 54,54% sedangkan pada Siklus II terjadi peningkatan rata-rata dan hasil belajar 79,09 dan 90,9%. Dengan demikian penelitian dihentikan pada siklus II karena sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Peningkatan nilai rata-rata dan hasil belajar ini sejalan dengan dengan hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain: 1. Winarni, Spd (2019). Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Tematik tema 3 Sub Tema 2 Melaui Model Pembelajaran Problem Based Learning SiswaKela IV SD Negeri 117/VIII Kandang Kabupaten Tebo Tahun Pelajaran 2019/2020. Dalam penelitian tersebut menerapkan 2 siklus. Dengan hasil sebagai berikut: Pada siklus I dari 24 siswa ada 18 siswa yang tuntas atau 75% dengan nilai rata-rata 65,5. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan dari 24 siswa ada 22 siswa yang tuntas atau 91,7% dengan nilai rata-rata 86,75. Dengan demikian penelitian dihentikan pada siklus II karena target pada indicator keberhasilan telah berhasil. 80% siswa tuntas dan nilai rata-rata 75. 2. Wongsoadi Nugroho, S.Pd (2018). Judul Penelitian: Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar SiswaKelas VIIA. SMP Negeri 1 tabanan Bali Tahun Pelajaran 2018/2019. Dalam penelitiannya yang menerapkan 2 siklus tersebut memberikan gambaran hasil sebagai berikut: Pada Siklus I dari 35 siswa ada 20 siswa yang tuntas atau 57,14% dengan nilai rata-rata 67,75. Padasiklus II dari 35 siswa yang tuntas ada 34 siswa atau 97,14% dengan nilai rata-rata 85,6. Melihat dari paparan 2 penelelitian yang lalu tersebut keduanya menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Dengan kenyataan di atas maka penelitian dengan penerapan model pembelajaran problem based learning menunjukkan hasil yang signifikan dalam proses pembelajaran. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih saya berikan kepada pihak sekolah khsusnya Kepala sekolah yang ikut memberikan saya motivasi,semangat,dukungan dan memberikan izin kepada penulis dalam melakukan penelitian, terima kasih juga saya ucapkan kepada kepada seluruh rekan guru dan siswa yang ikut berpartisifasi dan ikut membantu saya dalam penelitian inidan saya juga mengucapakn banayk terima kasi keada pihak yang telah ikut membantu saya sehingga artikel ini dapat terselesaikan tepat waktu. Semoga hasil penelitian ini membawa dampak baik bagi peningkatan dan kualitas belajar 727
siswa. SIMPULAN Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang penerapan model pembelajaran 3 tema 8 sub tema 1 dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Inpres 5/81 tahun pelajaran 2020-2021, maka pada akhir penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Dengan menerapkan model pembelajaraan PBL pada materi tema 8 sub tema 1 pembelajaran 3 dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IIIS D Inpres 5/81 tahun pelajaran 2020-2021. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. (2002). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, Surabaya: Insan Cendekia, Asyono (2005). Pembelajaran Tematik Terpadu, Jakarta: PT Bumi Aksara, h.35. Aunurrahman (2009). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta. Cunayah, Cucun, dkk (2008).Pelajaran Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VI, Bandung: CV,Yrama Widya. Dimyati dan Mudjiono. (1999).Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Sanjaya. (2020). Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana. Sudjana. (2005). Metode Statistika, Bandung: Tarsito. Sudjiono, Anas. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tri Anni, Catharina, dkk. (1996). Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES. Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Tim Prestasi Pustaka. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Prenada Media Group. 728