PENGARUH MOTIVASI, PENGETAHUAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT INVESTASI DI KALANGAN GENERASI MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa untuk meningkatkan kesajahteraan masyarakatnya, tidak

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

PENGARUH INFORMASI PRODUK, RISIKO INVESTASI, KEPUASAAN INVESTOR DAN MINAT MAHASISWA BERINVESTASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, CURRENT RATIO

PENGARUH PELATIHAN PASAR MODAL, RETURN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyerap investasi sebagai upaya memperkuat posisi keuangannya. Pasar

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

Oleh : MARTHA NURHIDAYATI NPM : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate

APLIKASI TEORI PERILAKU BERALASAN PADA KONSUMEN PRODUK HAND SANITIZER

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RETURN ON EQUITY

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: perceived ewom, minat beli. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

PENGARUH EARNING PER SHARE, DIVIDEND PER SHARE,

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata-kata kunci : kompensasi finansial, kompensasi non finansial, pencapaian target penjualan.

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Harga Saham

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH (ZIS) MELALUI LEMBAGA AMIL ZAKAT DI YOGYAKARTA

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE (EPS), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

Jimmi., Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Analisis Return On Investment (ROI) 1

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

ABSTRAK. Kata kunci : inflasi, nilai tukar, suku bunga, return saham.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA GUNADARMA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, GROSS PROFIT MARGIN,

ABSTRAK. Kata kunci : rasio leverage, market size, return saham. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV.

, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

PENGARUH RATIO LEVERAGE TERHADAP VOLATILITAS SAHAM PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI OLEH OCTARI ARINI LUBIS

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2. telp:

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH MOTIVASI, PENGETAHUAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT INVESTASI DI KALANGAN GENERASI MUDA Hendri Rahmayani Asri 1, Hantoro Arief Gisijanto 2 Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok Indonesia Email: hrahma@staff.gunadarma.ac.id 1, hantoro@staff.gunadarma.ac.id 2 ABSTRAK Investasi di Pasar Modal menjadi pilihan investasi yang mudah diakses oleh masyarakat luas semenjak dibukanya Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap, pengetahuan dan motivasi terhadap minat berinvestasi.dikalangan muda. Konstruk pada penelitian ini adalah motivasi, pengetahuan dan persepsi risiko. Data diperoleh mengunakan kuesioner dengan responden masyarakat golongan muda di JABODETABEK. Terdapat 150 sampel penelitian yang dianalisis dengan regresi linier berganda.. Hasil peelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi, pengetahuan dan persepsi risiko berpengaruh terhadap minat berinvestasi di kalangan muda. Kata Kunci: Motivasi, Pengetahuan, persepi risiko, minat investasi. ABSTRACT Investment in the Capital Market has become an investment option that is easily accessible to the public since the opening of the Indonesia Stock Exchange (IDX). This study aims to determine the effect of attitudes, knowledge and motivation on interest in investing among young people. The constructs in this study are motivation, knowledge and perceived risk. Data was obtained using a questionnaire with young people as respondents in JABODETABEK. There are 150 researchs which were analyzed by multiple linear regression. The results showed that the variables of motivation, knowledge and perceived risk had an effect on interest in investing among young people. Keywords: motivation, knowledge, perceived risk, interest in investment. PENDAHULUAN Investasi di pasar modal adalah salah satu bentuk investasi yang bisa dipilih oleh masyarakat Namun sebagai salah satu negara berkembang, kesadaran masyarakat Indonesia akan investasi masih rendah (Adiguna, 2018). Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal pada Juni 2020 tercatat sebesar 2,9 juta, investor reksa dana 2,1 juta, dan investor obligasi 363.976. Jika dilihat dari tahun 2019 terjadi penambahan jumlah investor pasar modal sebesar 500.000. Investor individu per 30 Juni 2020 dengan usia 30 tahun kebawah

mencapai 45,74 persen dengan total aset Rp 11,67 triliun. Namun pertumbuhan ini terbilang lambat dan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia maka hanya sekitar 1% dari 270 juta jiwa yang berinvestasi di pasar modal. Angka ini tentunya menunjukkan jumlah yang sangat kecil. Saat ini pemerintah melalui BEI gencar melakukan pengenalan program Yuk Nabung Saham ke seluruh wilayah Indonesia. Program ini merupakan sebuah kampanye yang mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal melalui share saving. Adanya program Yuk Nabung Saham bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala. Indonesia dalam beberapa tahun ini memasuki era bonus demografi (era bonus demografi ini akan mencapai puncaknya pada periode 2025 2030. Dari kelompok usia sangat produktif dapat diurai kembali bahwa penduduk yang memiliki tahun kelahiran antara tahun 1981 2000 dikategorikan sebagai generasi Y dengan presentase 40% dari total penduduk indonesia. Generasi Y saat ini diharapkan mampu menjadi salah satu investor muda ideal dan berkontribusi aktif memajukan serta meningkatkan investasi di pasar modal Indonesia (Rudiwantoro, 2018). Meski telah ada sejak zaman Belanda, pertumbuhan pasar modal Indonesia tidak berjalan seperti yang diharapkan. Bahkan pada beberapa periode kegiatannya sempat vakum. Salah satu persoalan klasik yang membelit industri pasar modal hingga kini adalah minimnya jumlah investor. Padahal keberadaan mereka sangat penting sebagai tiang pancang fundamental bursa di Tanah Air. Investor ritel dan domestik kuat, maka kenaikan pasar modal bisa dinikmati. Di sisi lain, jika ada guncangan yang membuat investor asing kocar-kacir, investor ritel akan menjadi bumper dan menyelamatkan market tidak terjerumus lebih dalam. Untuk itu sangat diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mau berinvestasi di pasar modal Motivasi merupakan suatu pembentukan perilaku yang atau kegiatan melalui proses psikologis, baik yang berpengaruh oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dapat mengarahkannya dalam mencapai apa yang diinginkanya yaitu tujuan (Yuli, 2005). Motivasi ekstrinsik motivasi mengacu pada semua insentif yang memotivasi individu untuk melakukan perilaku seperti uang, promosi dan pangkat, sedangkan motivasi intrinsik terkait dengan kepuasan batin individu, yang dihasilkan dari mengambil tindakan yang memuaskan (Yoo, Han dan Huang, 2012; Gerhart dan Fang, 2015) Jadi motivasi adalah salah satu faktor yang mendasari manusia bertindak. Darmawan, Kurnia, dan Rejeki (2019) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat investasi. Namun hasil

berbeda diperoleh Hermawati, Rizal, dan Mudhofar (2018) motivasi tidak berpengaruh terhadap minat investasi. Pengetahuan mengenai investasi sangat dibutuhkan investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Pengetahuan dasar tentang investasi merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh calon investor apalagi bagi investor pemula. Hal ini dimaksudkan agar investor terhindar dari praktik-praktik investasi yang tidak rasional (judi), budaya ikut-ikutan, memenangkan, dan risiko kerugian. Oleh karena itu, diperlukan edukasi masyarakat yang intensif dan berkelanjutan guna mengubah masyarakat dari menyelamatkan masyarakat menjadi masyarakat investasi (Ari, 2009). Dimana dengan edukasi diharapkan akan mendorong masyarakat untuk beralih dari menabung menjadi berinvestasi. Investasi yang dilakukan tentunya mempunyai risiko, dimana ada kemungkinan kerugian terhadap saham yang dibeli apabila dikemudian hari perusahaan yang dibeli sahamnya mengalami penurunan harga. Cho dan Lee (2006) menyatakan bahwa persepsi risiko adalah penilaian seseorang pada situasi berisiko, dimana penilaian tersebut sangat tergantung pada karakteristik psikologis dan keadaan orang tersebut. Menurut Schiffman (2010) persepsi risiko adalah ketidakpastian yang dihadapi oleh konsumen ketika mereka tidak dapat memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi saat melakukan pembelian. Risiko adalah suatu faktor yang biasanya ditakuti oleh setiap orang, termasuk investor. Tidak ada seorang pun yang menyukai risiko. Perbedaannya hanya pada seberapa besar setiap orang mampu menerima risiko. Ada yang hanya mampu menerima risiko rendah, namun ada juga yang mampu atau siap menanggung risiko yang tinggi. Yuwono (2011) menjelaskan persepsi terhadap risiko akan berhubungan negatif dengan minat investasi. Hal ini dikarenakan jika investor berinvestasi saham yang memiliki risiko relatif tinggi, maka akan mengharapkan kompensasi/ imbal yang tinggi juga. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS Theory of Planned Behavior Ajzen (1985) menyatakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh intensi yang merupakan fungsi dari sikap/tingkah laku. Intensi adalah representasi kognitif dari kesiapan seseorang untuk berperilaku dan merupakan langkah awal perilaku seseorang terbentuk. Intensi ini ditentukan oleh tiga hal, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan perceived behavior control. Minat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecendeungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Minat juga merupakan salah satu dimensi dari

aspek afektif yang banyak berperan dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan orang itu sendiri (Stiggins, 1994). MOTIVASI Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsung terhadap tugas dan psikologi seseorang (Kusmawati 2011) Motivasi sangat berperan penting dalam menumbuhkan minat seseorang dalam berinvestasi karena motivasi adalah semangat yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu hal (Malik 2017). Pajar (2017), Kurnia dan Rejeki (2017), menyatakan bahwa motivasi investasi berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal. Namun menurut Hermawati,et.al (2018) motivasi tidak begitu berpengaruh terhadap minat investasi melainkan return dan pengetahuan cenderung lebih berpengaruh dalam mempengaruhi minat investasi. Baik motivasi dari dalam diri maupun dorongan dari luar memiliki pengaruh yang besar terhadap pengambilan keputusan seseorang dengan adanya motivasi yang di miliki maupun pengaruh dari orang lain serta media memiliki H1 :Motivasi memengaruhi minat dalam berinvestasi di kalangan muda. PENGETAHUAN Keputusan dalam mengambil investasi sesorang dilatar belakangi oleh pemahaman akan investasi. Pemahaman investasi ini meliputi pengetahuan dari jenis-jenis investasi, return yang akan diperoleh, risiko yang dihadapi, sistem trading, cara analisis, hingga hal-hal lain yang terkait dengan psikologis. Pengetahuan investasi ini dapat diperoleh darimana saja, mulai dari pendidikan formal seperti di perguruan tinggi atau pendidikan non formal seperti pelatihan, Sharpe (2005). Pengetahuan tentang investasi ini akan mengarahkan calon investor dalam jenis-jenis investasi terbaik yang akan dipilih. Pengetahuan mengenai investasi dan cara berinvestasi juga akan sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi saham di pasar modal. Marbun (2019) menyatakan bahwa apabila seseorang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai investasi maka akan berpengaruh terhadap kecenderungannya untuk berinvestasi.. Hal yang sama dinyatakan oleh Pajar (2017), bahwa pengetahuan investasi berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal. Edukasi mengenai investasi mutlak dibutuhkan bagi seorang calon investor sebelum terjun ke dunia pasar modal atau bisnis. Pengetahuan yang memadai ini akan membentuk kecakapan

sesorang dalam menciptakan nilai dan keuntungan dan juga mampu mengelola sebuah risiko yang ada baik kecil maupun besar sehingga mengurangi dampak kerugian yang akan dialami H2 : Pengetahuan memengaruhi minat dalam berinvestasi di kalangan muda. PERSEPSI RISIKO Persepsi risiko menurut Fahmi (2018), adalah cara pandang seseorang dalam menilai kerugian yang akan dialami dalam melakukan investasi. Risiko memiliki hubungan yang positif, atau berbanding lurus dengan return, yaitu ketika risiko sebuah sekuritas semakin besar, maka semakin besar return yang akan diperoleh (Jogiyanto, 2016). Yuwono (201)1, Daniel, Budhiharta dan Suardikha (2014), Tandio dan Widanaputra (2016) menyatakan bahwa persepsi terhadap risiko merupakan salah satu faktor yang menentukan minat investasi. H3 : Persepsi risiko memengaruhi minat investasi di kalangan muda METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan melakukan pengujian terhadap hubungan kausal komparatif dari variabel-variabel penelitian yang terukur (parametrik). Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang membandingkan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dalam kurun waktu yang berbeda. Penelitian ini melihat pengaruh motivasi, pengetahuan dan persepsi risiko terhadap minat investasi Populasi dalam penelitian ini adalah kalangan muda di jabodetabek.. Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Kriteria yang dipakai dalam penentuan jumlah sampel adalah kalangan muda kelahiran tahun awal 1985 hinggal awal 2000, bertempat tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), memiliki penghasilan, sedang melakukan maupun pernah melakukan investasi. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Variabel pada penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Variabel Dependen Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah minat investasi Minat investasi merupakan hasrat atau keinginan yang kuat pada seseorang untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan investasi hingga pada tahap mempraktikannya (berinvestasi). 2. Variabel Independen

a. Pengetahuan Pengetahuan investasi diartikan sebagai pemahaman yang harus dimiliki seseorang tentang berbagai aspek mengenai investasi, dimulai dari pengetahuan dasar penilaian investasi, tingkat risikonya dan tingkat pengembalian atau return dari investasi (Malik, 2017). b. Motivasi Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan minat, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsung terhadap tugas dan psikologi seseorang. Motivasi investasi adalah dorongan pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan investasi (Kusmawati, 2011), c. Persepsi Risiko Persepsi risiko merupakan pengalaman yang dihasilkan melalui indra pengelihatan, penciuman dan lainnya yang ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku dalam diri seseorang. Persepsi risiko, didefinisikan sebagai ketidakpastian yang dihadapi oleh investor ketika investor tidak dapat meramalkan dampak dari keputusan pembelian atau investasi (Malik, 2017),. Data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Analisis regresi linear berganda merupakan hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Regresi dilain pihak menjelaskan pengaruh satu variabel atau lebih disebut variabel independen terhadap variabel lain disebut variabel dependen (Widarjono, 2015). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kapada 150 orang yang terdiri dari milenial dengan usia 20 hingga 25 tahun. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, diketahui profil responden sebagai berikut: Tabel 1.1. Karakteristik Responden Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin Pria 39 26% Wanita 111 74% Pekerjaan Mahasiswa 67 44,7% Pegawai Negri 35 23,3% Pegawai swasta 30 20%

Wiraswasta 14 9,3% Dokter 4 2,7% Penghasilan <3 Juta 73 48,7% 3-8 Juta 40 26,7% 9-10 Juta 20 13,3% >10 Juta 17 11,3% Sumber : Data primer diolah 2021 Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (74%) dengan profesi sebagai mahasiswa (44,7%) dan berpenghasilan dikisaran > 3 juta adalah 48.7%. Statistik deskriptif menggambarkan kategori minat, motivasi, pengetahuan dan persepsi ridiko dari responden. Penghitungan kategori minat mendapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 2 Kategori Minat Investasi, Motivasi, Pengetahuan dan Persepsi Risiko Minat Investasi Motivasi Pengetahuan Persepsi Risiko Baik 10% Tinggi 12,9% Baik 15,7% Baik 18,6% Sedang 80% Sedang 75,7% Sedang 68,6% Sedang 62,9% Kurang 10% Rendah 11,4% Kurang 15,7% Kurang 18,6% Sumber : Data Primer Diolah, 2021 Berdasarkan tabel 2 diatas terlihat bahwa minat Investasi masih dalam kategori sedang (80%). Hal tersebut selaras dengan motivasi yang juga termasuk pada kategori sedang (75,7%). Literasi pasar modal yang belum optimal menyebabkan pengetahuan dan persepsi terhadap risiko juga dalam kategori sedang.. Literasi pasar modal dapat memberi informasi terkait investasi di pasar modal bagi kalangan muda. Hasil uji asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, serta multikolinearitas) dengan menggunakan One sample Kolmogorov-Smirnov test mendapatkan nilai asymp.sig sebesar 0,990 > 0,05 yang artinya data berdistribusi normal. Nilai VIF kurang dari 10 (1,627; 1,005; 1,624) serta Tolerance lebih dari 0,1 (0,615; 0,9,95; 0,616) yang menunjukkan variabel bebas tidak terdapat multikolinearitas.

Pengujian heteroskedastisitas menggunakan scatter plot yang menunjukkan titik-titik menyebar di atas maupun dibawah garis sehingga tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Pengolahan data menggunakan SPSS mendapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Regresi Variabel Koef Regresi t hitung Sig Motivasi 0,097 3.107 0,002 Pengetahuan 0,046 1,646 0,035 Persepsi Risiko 0,194 8,174 0,013 Variabel Bebas Minat Investasi R Square 0.718 Sig F 0,000 F hitung 59,499 N 150 Sumber : Data Primer, diolah, 2021 Nilai F dalam pengujian simultan didapatkan sebesar 59,499 dengan signifikansi 0,000 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh pelatihan berinvestasi, persepsi risiko, dan pengetahuan investasi terhadap minat investasi. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,718 menunjukkan bahwa minat berinvestasi dipengaruhi oleh motovasi, pengetahuan dan persepsi terhadap risiko sebesar 71,8%, sedangkan 28,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar model. Variabel Motivasi diperoleh nilai signifikan 0,002 < 0,05, artinya Motivasi berpengaruh terhadap minat investasi. Berdasarkan teori Abraham Maslow motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Motivasi dapat diartikan alasan seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan melakukan kegiatan yang sedang di kerjakan sekarang. Dalam berinvestasi, motivasi yang di perlukan dari seorang investor adalah motivasi dalam dirinya, dimana ketika seseorang mempunyai rencana untuk masa depannya akan memberikan dorongan yang kuat dari dalam dirinya. Untuk melakukan investasi dengan harapan mendapatkan kehidupan yang baik nantinya di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini sejalan

dengan Darmawan, et.al (2019) dimana motivasi dapat mempengaruhi seseorang terhadap minat berinvestasi. Demikian pula dengan penelitian yang di lakukan oleh Pajar (2017) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat investasi. Variabel Pegetahuan di peroleh nilai signifikan (0,013) < 0,05, artinya Pengetahuan berpengaruh terhadap minat investasi. Pengetahuan investasi adalah pengetahuan dasar yang dimiliki untuk melakukan investasi. Pengambilan keputusan keuangan untuk kegiatan investasi akan sangat di pengaruhi oleh informasi yang di dapat dan pengetahuan investor tentang investasi. Informasi mengenai investasi salah satunya dapat diperoleh dari program program literasi yang dilakukan oleh OJK, pelatihan-pelatihan investasi dan lain lain. Pelatihan diharapkan dapat menstimulasi calon investor untuk berinvestasi, karena dengan pengetahuan yang memadai terkait investasi dapat membantu untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan terjadi. Hasil penelitian ini sejalan dengan Daniel et al (2019) dan Hermawati, et.al (2018) dimana pengetahuan atau edukasi mengenai investasi mutlak dibutuhkan bagi seorang calon investor sebelum terjun ke dunia pasar modal atau bisnis.. Variabel persepsi risiko di peroleh nilai signifikan (0,013) < 0,05, artinya persepsi risiko berpengaruh terhadap minat investasi. Ketika seseorang ingin melakukan investasi tentunya ia harus siap untuk menerima suatu risiko karena apabila seseorang dalam melakukan investasi di pasar modal ingin memperoleh return (keuntungan) yang tinggi ia juga siap untuk menerima risiko yang terjadi, semakin tinggi risiko yang terjadi tentunya keuntungan yang diperoleh juga semakin tinggi. Jadi, seseorang tersebut sudah mempertimbangkan risiko-risiko yang bakal terjadi dan mendorong dirinya untuk minat dalam berinvestasi di pasar modal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Daniel, et.al. (2019) yang menyatakan bahwa variabel persepsi risiko berpengaruh terhadap minat investasi individual. Faktor risiko merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan oleh calon investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi. Seseorang cenderung mengabaikan risiko jika hal yang dipertaruhkan nilainya tidak besar. Namun sebaliknya, jika nilainya besar, maka bisa dipastikan setiap orang akan berusaha semaksimal mungkin untuk menekan risiko. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa motivasi, pengetahuan dan persepsi terhadap risiko berpengaruh terhadap minat berinvestasi di kalangan muda. Upaya untuk meningkatkan

minat berinvestasi dapat dilakukan dengan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait seluk beluk investasi di pasar modal dan persepsi terhadap risiko dalam melakukan investasi. Edukasi dapat dilakukan dengan menggalakan literasi pasar modal kepada masyarakat terutama pada kalangan generasi muda. REFERENSI Adiguna, R. S. (2018) Kampanye Yuk Nabung Saham IDX Untuk Mengubah Mindset Saving Society Menjadi Investing Society, Jurnal Komunikasi, Vol.9, No. 93 99. Ajzen, I. (1987) From intention to action: A theory of planned behavior. In J. Kuhl and J. Beckman, eds. Action-Control: from cognition to behavior. Heidelberg, Germany: Springer, pp. 11-39.. (1991) The Theory of Planned Behavior : Organizational Behavior and Human Decision Processes.University of Massachusetts at Amherst. 50: 179-211. Choa, J., & Lee, J. (2006). An Integrated Model of Risk and Risk Redusing Strategis. Journal of Business Research, 59, 112 120. Daniel, R. T., Budiartha, I. K., & Suardika, I. M. S. (2019). Pengaruh Modal Investasi di BNI Sekuritas, Return dan Persepsi Terhadap Risiko pada Minat Investasi Mahasiswa, dengan Penghasilan Sebagai Variabel Moderasi E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Darmawan Akhmad, Kurnia Kesih, dan Rejeki Sri, (2019) Pengetahuan Investasi, Motivasi Investasi, Literasi Keuangan Dan Lingkungan Keluarga Pengaruhnya Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Vol.8, No. 6-13. Purwokerto: Universitas Muammadiyah Purwokerto. Dian, Astuti Yuli Setyani. (2005). Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja Pada Perusahaan di Industri Food and Beverage Yang Terdaftar Di BEJ Jurnal Penelitian SNA Vol.8 No: 277-285, Solo: Universitas Kristen Duta Wacana. Fahmi, Silviana (2018) Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Persepsi Risiko dan Return Terhadap Minat Investasi Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik. undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik. Gerhart, B. and Fang, M. (2015), Pay, intrinc motivation, extrinsic motivation, performance, andcreativity in the workplace: revisiting long-held beliefs, Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior, Vol. 2 No. 1, pp. 489-521. Ghozali, Imam. (2005) Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hermawati Nensy, Rizal Noviansyah, dan Mudhofar Muhammad, (2018) Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Berinvestasi Di Pasar Modal. Lumanjang: STIE Widya Gama Lumajang. Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Sektoral www. Ojk.go.id, diakses pada bulan juli 2020. Jogiyanto (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima, Yogyakarta: BPFE UGM. Kusmawati. (2011) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS), Vol 1 (No. 2), hal 103-117. Marbun, M. BR. (2019). Pengaruh Motivasi Investasi Dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi STMIk-STIE MIKROSKIL). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Malik, A. D. (2017). Analisa Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah Melalui Bursa Galeri Investasi Uisi. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 3(1), 61 84. Nisa, A., & Zulaika, L. (2017). Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi Di Pasar Modal. PETA: Jurnal Teori dan Terapan Akuntansi, 2(2), 22 35 Pajar, Rizki Chaerul, (2017) Pengaruh Motivasi Investasi Dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi Di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Rudiwantoro, Andreas. (2018) Langkah Penting Generasi Millennial Menuju Kebebasan Finansial Melalui Investasi, Jurnal Moneter, Vol. 5, No. 1. Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L (2010). Consumer behavior (10t h ed.) USA: Prentica Hall International, Inc. Sharpe, William F, (2005). Investasi (terjemahan). Jakarta: Indeks. Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered Classroom Assesment. New York: Merrue an Imprint of Macmillan College publishing Co. Tandio, T., Widanaputra. (2016) Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender dan Kemajuan Teknologi Pada Minat Investasi Mahasiswa. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 16. No:3. Yoo, S.J., Han, Sh. and Huang, W. (2012), The roles of intrinsic motivators and extrinsic motivators inpromoting e-learning in the workplace: a case from South Korea, Computers in Human Behavior, Vol. 28 No. 3, pp. 942-950.

Yuwono, S.R. 2011. Pengaruh Karakteriktik Investor Terhadap Besaran Minat Investasi Saham di Pasar Modal. Thesis. Jakarta. Universitas Indonesia. Fakultas Ekonomi Magister Manajemen.