Globalisasi, Kemajuan atau Kemunduran Zaman??

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Era Kebebasan Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

(e) Uang saku rata-rata perbulan kurang dari Rp ,- (64,8%) dan sisanya (35,3%) lebih dari Rp per bulan.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami pubertas, yaitu suatu periode

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

SEMINAR BAHAYA PORNOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia, hal ini. tidak lepas dari dua komponen yaitu siswa dan guru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LARANGAN MAKSIAT DALAM KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Kajian yuridis terhadap tindak pidana pembunuhan disertai pemerkosaan yang dilakukan oleh anak ( studi kasus di Pengadilan Negeri Surakarta )

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan


HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda *

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari :15. Oleh Ahmad Turmudzi*

Pendahuluan. Bab I. A. Latar Belakang. Kebutuhan manusia akan komunikasi dan informasi pada zaman modern ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

Dampak Tindak Pidana Pornografi Terhadap Tindak Pidana Kesusilaan Lainnya

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

Elly Risman Musa, Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah normanorma,

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBERANTASAN MAKSIAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Penyebaran pornografi saat ini erat hubunganya dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang potensial adalah generasi mudanya. Tarigan (2006:1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut. masyarakat untuk bersaing dengan apa yang dimilikinya di era

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

DAMPAK PERILAKU PENGGUNAAN MINUMAN KERAS DI KALANGAN REMAJA DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

METAMORFOSA TUNAS MUDA DEMI MEWUJUDKAN CITA LUHUR BANGSA

BAB I KETENTUAN UMUM

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya dilihat dari aspek fisik

Jika menertibkan monyet sudah, ditunggu aksi Gubernur Jokowi untuk menertibkan yang haram-haram

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka tinggali sekarang ini contohnya dari segi sosial, budaya, ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. Negara merupakan sebuah kesatuan wilayah dari unsur-unsur negara, 1 yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum ( rechtstaats), maka setiap orang yang

Rio Jamaludin F

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pola-pola kejahatan di LP Sumedang dan LP Cirebon. Lingkungan yang

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sejumlah kecil kelompok penyalahguna heroin dan kokain. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah para remaja. Kenapa? Tak lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

Bagaimana tanggapan Anda dengan digelarnya Pekan Kondom Nasional?

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi,

B. Modernisasi Menyebabkan Terkikisnya Perhatian Generasi Muda Terhadap Budaya Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. muatan ilmu pengetahuan, tetapi secara negatif juga bermuatan materi pornografi

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah-masalah pada remaja yang berhubungan dengan kesehatan

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih mudah dengan berbagai macam kepentingan. Kecepatan

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Y, 2009). Pada dasarnya pendidikan seksual merupakan suatu informasi

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. saat usia remaja terjadi peningkatan hormon-hormon seksual. Peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perubahan besar sebuah negara. Ujung tombak sebuah negara ditentukan

SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J

BAB I PENDAHULUAN. sering dikatakan sebagai kelompok umur bermasalah (the trouble teens). Hal inilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belakangan ini banyak sekali ditemukan kasus-kasus tentang

Suramnya Masa Kini Sinopsis

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Tema : Pengaruh Kemajuan Teknologi Bagi Remaja Globalisasi, Kemajuan atau Kemunduran Zaman?? Globalisasi. Sebuah istilah yang pastinya sering kita dengar, memiliki arti suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Mungkin, arti sebenarnya mengenai Globalisasi tersebut tidak sepenuhnya diketahui oleh semua orang. Globalisasi lebih terkenal dengan artian kemajuan teknologi atau kemajuan zaman. Mengapa demikian? Karena antara Globalisasi dan kemajuan teknologi memiliki kaitan yang erat, dimana Globalisasi terjadi karena adanya kemajuan dan kecanggihan Teknologi, sementara itu Teknologi bisa semakin maju dan berkembang karena adanya Globalisasi yang telah meruntuhkan batas dan jarak antarnegara. Seperti yang telah diuraikan diatas, jarak antarnegara tidak lagi mempengaruhi peradaban dunia saat ini, misalnya meskipun kita berada di Indonesia, kita bisa dengan cepat mengetahui apa yang terjadi di Amerika hari ini. Akulturasi budaya juga terjadi begitu cepat bersama arus Globalisasi dan didukung oleh majunya Teknologi, sehingga berbagai budaya barat yang dulu tidak kita pahami sama sekali, kini bisa ditiru secara rinci dengan bantuan majunya Teknologi Informasi. Sayangnya, remaja Indonesia belum bisa sepenuhnya mengoptimalkan kemajuan Teknologi tersebut ke arah yang positif. Pernyataan tersebut bukan saya kemukaan tanpa fakta dan data. Anda ingin tahu? Mari kita telusuri data dan fakta tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Komisi Perlinduangan Anak Indonesia, dari sekitar 4500 remaja di 12 kota, 92 % diantaranya adalah pengakses situs porno di dunia maya, 92,7 % mengaku pernah melakukan Oral Sex, dan sekitar 67,2 % mengaku pernah mengakses informasi pornografi. Sebuah fakta yang benar benar menjawab, mengapa Negara kita menjadi urutan ke 4 dunia sebagai negara pengakses situs porno di internet, bahkan penelitian yang dilakukan oleh Gerakan Jangan Bugil di Kamera sebuah LSM di Indonesia menemukan bahwa Indonesia

menjadi urutan ke 3 di Asia Tenggara setelah Vietnam dan Kroasi dalam hal pengakses situs porno. Dan ternyata masalah para remaja di Indonesia bukan saja pada pornografi, tatapi remaja Indonesia juga bermasalah pada Narkotika dan Alkohol. Badan Narkotika Nasional menemukan bahwa 78% pecandu NAPZA ( Narkotika dan Zat Adiktif lainnya ) di Indonesia adalah remaja dan tak jarang juga kita mendengar tentang maraknya pesta Miras (Minuman Keras) dikalangan pelajar, contohnya seperti yang diberitakan di Buser,Liputan6 ( salah satu tanyangan berita di Televisi ) bulan Februari lalu, mengenai 6 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta disalah satu Kota di Jawa Timur yang ditangkap oleh Satuan Polisi Pamong Praja karena tertangkap basah tengah melakukan pesta Miras, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang menandakan betapa parahnya pergaulan bebas dikalangan remaja akibat terjerumus arus Westernisasi. Semua data di atas juga sangat menjawab fakta mengapa Indonesia menjadi negara ke 6 dunia sebagai negara dengan penularan HIV/AIDS tercepat. Mengapa demikian? Karena virus HIV/AIDS dapat menular melalui seks bebas serta jarum suntik pengguna narkoba yang digunakan secara bergantian, jadi tidak heran mengapa Prestasi tersebut bisa diraih oleh negara kita, mengingat banyaknya kasus mengenai seks bebas dan penyalahgunaan Narkoba oleh remaja. Sebuah fakta yang memang sangat memiriskan hati. Tetapi, jangan sepenuhnya menyalahkan remaja, di era global ini, banyak sekali faktor yang membuat remaja cenderung menganut budaya Westernisasi yang mengutamakan asas kebebasan. Bukti nyata adalah tayangan di Televisi, sebagai media informasi yang paling diminati di Indonesia, tayangan Televisi harusnya mendidik dan bernilai edukasi, tapi kenyataan yang terjadi sekarang adalah para stasiun Televisi lebih sibuk mengejar rating dan melupakan kualitas tayangan yang mereka suguhkan. Seperti yang telah kita ketahui, tayangan sinetron remaja di Televisi makin hari makin menjamur, tapi sayangnya, sinetron sinetron tersebut seringkali menyuguhkan kisah kisah remaja yang dibumbui kekerasan, entah mereka bertengkar dengan teman sekolahnya sendiri, atau teman beda geng, sampai bertengkar karena merebutkan pacar. Memang pada awalnya, tujuan stasiun televisi menyuguhkan sinetron tersebut hanya untuk sebatas hiburan bagi kaum remaja, tapi mereka tidak menyadari bahwa tayangan tayangan tersebut dapat mendorong remaja menuju arus degredasi moral, lalu secara perlahan adegan kekerasan yang ada

di Televisi ditiru dan dipraktekkan oleh remaja dikehidupan mereka. Sementara itu, dampak dari tayangan tersebut telah kita ketahui bersama, salah satu contohnya adalah munculnya geng geng remaja yang sering kali melakukan tindak kekerasan, sebut saja Geng Nero ( Neko Neko Dikeroyok) yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan masyarakat memalui aksi kekerasan mereka. Padahal, jika memperhatikan Hukum di Indonesia, segala bentuk tayangan yang berbau kekerasan bisa dituntut melanggar Pasal 5 Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan Pasal 282 KUHP tentang Kejahatan Kesusilaan. Dan sangsinya, pelaku dapat diancam pidana penjara dan denda yang jumlahnya ratusan juta rupiah. Sebagai pelaku media, tentu saja mereka mengerti betul tentang aturan ini. Namun sayang, di negara kita, modal lebih berbicara ketimbang moral. Akan tetapi, yang perlu digaris bawahi dari euforia pergaulan bebas di Negeri ini adalah, karena para remaja di Indonesia belum bisa mengoptimalkan kemajuan Teknologi Informasi ke arah yang positif, serta minimnya kesadaran bangsa ini untuk menjadikan Teknologi sebagai sebuah sarana untuk memajukan Bangsa. Jadi, rasanya bukanlah hal yang berlebihan jika saya mempertanyakan, Globalisasi itu kemajuan atau kemunduran zaman? Dan berdasarkan beberapa pemaparan diatas, pastinya Anda bisa menyimpulkan sesuatu. Sebenarnya, apabila seluruh bagian dari Negeri ini menyadari, terutama remaja, sebagai generasi penerus bangsa, Globalisasi dan kemajuan Teknologi bisa sangat bermanfaat, bahkan bisa meningkatkan taraf hidup Negara Indonesia. Mengapa demikian? Karena Globalisasi mengharuskan Indonesia menguasai Teknologi, agar Bangsa Kita mampu bersaing serta meningkatkan kualitas Bangsa dimata Dunia sehingga Kita tidak menjadi korban arus Globalisasi. Dan Remaja, memiliki peranan penting untuk mensukseskan hal tersebut, bagaimana caranya? Hanya dengan mempertahankan budaya Indonesia, dan waspada, karena imperialisme budaya jauh lebih berbahaya, karena bisa membuat Bangsa ini kehilangan arah, dan perlahan akan hancur karena nilai nilai budaya bangsa telah hilang ditelan budaya luar yang dibudidayakan oleh para remajanya. Mari menyimpulkan, di tengah hiruk pikuk arus Globalisasi di Indonesia yang telah membawa banyak Prestasi bagi Negeri ini, seperti menjadi urutan keempat dunia dalam hal pengakses situs porno dan menjadi negara keenam dunia dengan penyebaran virus HIV/AIDS tercepat, kita sebagai remaja Indonesia yang sangat berperan dalam meneruskan estafeta kepemimpinan di Negeri ini harus berupaya agar

semua dampak negatif tersebut tidak mengahanyutkan kita ke kubangan keterpurukan, upaya itu bisa kita tempuh dengan berbagai cara, seperti menolak gaya hidup Westernisasi, meskipun dikatakan modern dengan berbagai macam mode, kita harus tetap mempertahankan eksistensi budaya kita, agar Indonesia tidak terlihat lemah dimata dunia dan tidak menjadi objek yang selalu banyak terpengaruh dalam pergesekan budaya di era global ini. Selain itu, kita juga harus bisa selektif dalam memilih ilmu pengetahuan dan Teknologi, apakah ilmu dan Teknologi tersebut sesuai dengan norma norma, kondisi dan situasi bangsa Indonesia, misalnya, apakah penerapannya akan berdampak negatif terhadap lingkungan atau tidak. Marilah kita melakukan perubahan, dan perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri. Menjadi remaja yang aktif dan kritis di era Globalisasi?? Kenapa tidak?!. Oleh : Lulu Zuhriyah SMKN 1 Cirebon

BIODATA Nama : Lulu Zuhriyah Sekolah : SMKN 1 Cirebon Kelas : 3 TEI 2 NIS : 10818055 TTL : Cirebon, 18 November 1993 Alamat : Dusun Marageni, Rt/Rw 27/06, Desa Bojong Kulon Kec.Susukan Kab.Cirebon 45166 No.HP : 08987337229 Email : lu_rainbow@yahoo.com