KETERKAITAN MATA KULIAH SUBSTANSIAL DALAM KURIKULUM PWK FT UNS DENGAN PENEKANAN PADA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

KURIKULUM 2015 PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

yahoo.com

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

Dr. Katharina Rustipa, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

II. PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PENDIDIKAN. A. Identitas Program Studi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

Endrotomo, tim DIKTI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

Tim Pengembang Kurikulum DIKTI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

kurikulum berdasarkan pedoman penyusunan kurikulum berbasis kompetensi Ditjen Dikti tahun 2008.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 merupakan

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari IPA tidak terbatas pada pemahaman konsep-konsep IPA, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu berubahnya sistem pembelajaran dari teacher centered menjadi

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2015 PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Pembelajaran.

Kurikulum Berbasis KKNI

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. Hal senada pun diungkapkan oleh Gunawan (2013, hlm. 48) menyatakan

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup global, setiap tahun pada bulan April diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Fisika dan sains secara umum terbentuk dari proses penyelidikan secara sistematis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herman S. Wattimena,2015

METODE PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS. Ary Kristiyani, M.Hum.

SPESIFIKASI DAN KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya dan sistem pembelajaran dititik beratkan pada keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berpikir tentang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Heri Sugianto, 2013

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PEMBELAJARAN MENULIS. oleh Isah Cahyani Diadaptasi dari berbagai sumber dan hasil diskusi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dalam masa perkembangan, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

Transkripsi:

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA KETERKAITAN MATA KULIAH SUBSTANSIAL DALAM KURIKULUM PWK FT UNS DENGAN PENEKANAN PADA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN VISI DAN MISI KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM SISTEM PEMBELAJARAN

Era memasuki REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Revolusi Industri 4.0 merupakan transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional menurut Angela Merkel (2014). Menurut Schlechtendahl dkk (2015) revolusi industri 4.0 menekankan definisi kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Pengertian yang lebih teknis disampaikan oleh Kagermann dkk (2013) bahwa Industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya.

LITERASI BARU

SOCIETY 5.0 Society 5.0 ini diharapkan dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi canggih sehingga dapat mengurangi adanya kesenjangan antara manusia dengan masalah ekonomi ke depannya. Konsep Society 5.0 lebih memfokuskan konteks terhadap manusia.

KEBIJAKAN

VISI Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS (versi... ) Menjadi lembaga mandiri yang unggul dan mampu menghasilkan sarjana perencanaan wilayah dan kota dengan kompetensi khusus perencanaan lingkungan perumahan dan permukiman yang terampil berkarya, berakhlak mulia, berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan

MISI Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang komprehensif dan kompetitif dengan segenap potensi dan sumber daya, memperhatikan pemangku kepentingan dan perkembangan di bidang PWK serta Perkim. 2. Menyelenggarakan penelitian dan kegiatan inovatif yang tanggap terhadap permasalahan di masyarakat serta paradigma pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara globaldi bidang PWK serta Perkim. 3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat secara tepat guna dalam rangka meningkatkan peran-serta dosen dan mahasiswa dalam praktik PWK serta Perkim.

KOMPETENSI LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UNS KEMAMPUAN UTAMA KEMAMPUAN KHUSUS

KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN UTAMA Memiliki etika, kecerdasan intelektual dan emosional, kemampuan berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi dalam perencanaan, dan komitmen pembelajaran sepanjang hayat, serta berwawasan global Mampu melakukan perencanaan wilayah dan kota dengan nilai tambah perencanaan perumahan dan permukiman sesuai kaidah keilmuan secara inkremental, strategis, komprehensif, serta berbasis komunitas dan pembangunan berkelanjutan Mampu menerapkan metode, teknik, teknologi informasi dalam perencanaan wilayah dan kota di Era Revolusi Industri 4.0 dan Era Society 5.0.

KOMPETENSI LULUSAN KEMAMPUAN KHUSUS Mampu mengelola program dan proyek penataan ruang dan pembangunan dengan kemampuan literasi undang-undang dan pemahaman proses pengambilan keputusan Mampu melaksanakan program dan proyek penataan ruang dan pembangunan dengan memahami perkembangan metode dan teknologi di bidang perencanaan wilayah dan kota Mampu melaksanakan kegiatan penelitian di bidang perencanaan wilayah dan kota dengan memahami perkembangan teoretis dan memberikan kontribusi pada praktik perencanaan

PROFIL LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS BIROKRAT PERENCANA PRAKTISI PERENCANA PENELITI PERENCANA

PROFIL LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS BIROKRAT PERENCANA Mampu menyusun konsep NSPK* bidang penataan ruang dan pembangunan Mampu melakukan proses alih fungsi pengetahuan (komunikasi) dalam kegiatan pembinaan Mampu menganalisis dan menilai kualitas serta memberi persetujuan terhadap dokumen RTRW dan perencanaan pembangunan Mampu melakukan audit dan penyelidikan terhadap pelanggaran Rencana Tata Ruang dan rencana pembangunan memberikan saran tindak lanjut Mampu memahami kebutuhan keterpaduan antarwilayah Memiliki kemampuan berbahasa asing, kemampuan manajerial dan mampu melakukan proses alih pengetahuan * Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

PROFIL LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS PRAKTISI PERENCANA Mampu merencana objek dengan kompleksitas agak rumit Mampu memformulasikan masalah (fisik dan nonfisik atau gabungan keduanya) Mampu menyusun penyelesaian khusus terhadap masalah yang diformulasikan Mampu menginterpretasikan teori/pengetahuan untuk menyelesaikan masalah Mampu merumuskan tujuan, sasaran dan target Mampu melakukan analisis terpadu/lintas sektor/sintesis Mampu merumuskan alternatif rencana Mampu melakukan evaluasi ex ante dan ex post dari rencana Mampu melakukan komunikasi lisan, koordinasi, kolaborasi dan argumentasi dalam proses perencanaan

PROFIL LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS PENELITI PERENCANA Mampu memahami nilai-nilai, ruang/fisik, dan aktivitas terkait perencanaan Mampu menjelaskan dan menggunakan teori-teori dan metode-metode preskriptif dalam kajian perencanaan Mampu menyusun model preskriptif, tematik dan utopis dalam penyelesaian masalah perencanaan Mampu mendiseminasikan kajian penelaahan permasalahan perencanaan dalam bentuk laporan fakta, analisis, dan rencana.

KETERKAITAN KEMAMPUAN DAN PROFIL LULUSAN

KETERKAITAN KEMAMPUAN DAN PROFIL LULUSAN

VERSI KKNI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Deskripsi Kualifikasi pada KKNI merefleksikan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang diperoleh seseorang melalui jalur Pendidikan Pelatihan Pengalaman kerja Pembelajaran mandiri Capaian Pembelajaran adalah internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis, keterampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

VERSI KKNI KOMPETENSI LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UNS KKNI KKNI LEVEL LEVEL 6 (SARJANA/DIPLOMA-4) 6 (SARJANA/DIPLOMA-4 Mampu mengaplikasikan KOMPETENSI bidang keahliannya PENDUKUNG dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. KOMPETENSI KHUSUS Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dandata, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS

KELOMPOK BAHAN KAJIAN P PT PTM Plh U Pokok Pendukung Teoritis Pendukung Tools & Methods Pilihan Umum

KAJIAN UTAMA 1. Perencanaan Wilayah dan Kota secara umum 2. Perencanaan Permukiman 3. Perencanaan Wilayah 4. Perencanaan Kota 5. Metode dan Teknik dalam Perencanaan Wilayah dan Kota 6. Aspek Lingkungan dalam Perencanaan 7. Aspek Geografi Ruang dalam Perencanaan 8. Aspek Infrastruktur dalam Perencanaan 9. Aspek Ekonomi dan Pembangunan dalam Perencanaan 10. Aspek Hukum dan Etika Perencanaan 11. Pendekatan Partisipatif dalam Perencanaan 12. Penelitian Akademik 13. Pengayaan Wawasan Perencanaan 14. Mata kuliah Wajib Perguruan Tinggi dan Universitas

BAGAN MATA KULIAH

MATA KULIAH SETIAP SEMESTER

MATA KULIAH PILIHAN

SISTEM PENDIDIKAN 34 SUMBER: SUB DIREKTORAT KPS DIREKTORAT AKADEMIK DITJEN DIKTI KEMENDIKNAS

Pengetahuan (cognitive): mahasiswa mampu menjelaskan berbagai teori perencanaan yang dapat menjadi landasan berpikir dalam menjelaskan fenomena perencanaan dan melakukan kegiatan perencanaan. Ketrampilan (skill): mahasiswa dapat berpikir kritis untuk menentukan landasan melakukan kegiatan perencanaan. Perilaku (behavior): mahasiswa dapat bersikap etis profesional ketika melakukan kegiatan perencanaan.

KOGNITIF PSIKOMOTORIK AFEKTIF

PEMBELAJARAN PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK endrop3ai@ its.ac.id

PEMBELAJARAN UPAYA PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING DI PWK UNS Dosen Sumber belajar Mahasiswa

UPAYA PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING Forum

JENIS METODA 1. Metoda Ceramah 2. Metoda Demonstrasi dan Eksperimen 3. Metoda Tanya Jawab 4. Metoda Penampilan 5. Metoda Diskusi/ Debat 6. Metoda Studi Mandiri 7. Metoda Pembelajaran Terprogram 8. Metoda Latihan Bersama Teman 9. Metoda Simulasi 10. Metoda Pemecahan Masalah 11. Metoda Studi Kasus 12. Metoda Permainan 13. Metoda Praktikum 14. Metoda Proyek 15. Metoda Bermain Peran 16. Metoda Seminar 17. Metoda Simposium 18. Metoda Tutorial 19. Metoda Deduktif 20. Metoda Induktif

Contoh penerapan pada mata kuliah STUDIO PERENCANAAN KOTA

SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR DOSEN TERANCANG DAN KONTEKSTUAL SUMBER BELAJAR MULTI DEMENSI INTERAKSI MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY & DISCOVERY MAHASISWA DIHARAPKAN MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF (KOGNITIF,PSIKOMOTORIK, AFEKTIF,YANG UTUH)

SATU TAHAP PEMBELAJARAN MK STUDIO PERENCANAAN KOTA MISI RPJMD KE 9 Pengembangan brand image kota dengan melakukan penataan kawasan wisata Menganalisis dan mengkomunikasikan TUGAS & PRESENTASI

KOMPETENSI KOMPETEN KULIAH DAN TUTORIAL Bahan kajian A Bahan kajian B Bahan kajian C Bahan kajian D Kemampuan a Kemampuan b Kemampuan c Kemampuan d TUGAS & PRESENTASI STUDIO/ PRAKTIKUM SEMINAR MEMBUAT MODEL endrop3ai@ its.ac.id

PWK UNS DENGAN DEMIKIAN LULUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNS 46 23 MEI 2011

Pembelajaran sebagai bagian dari Student Centered Learning

MATA KULIAH KULIAH KERJA LAPANGAN BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI Mahasiswa belajar suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pengetahuan, ketrampilan yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI berarti; penyelidikan/meminta keterangan; dalam istilah lain, untuk konsep ini adalah mahasiswa mencari dan menemukan sendiri sesuatu. Dengan situasi, di semester ini, sedang ada Pandemi Covid-19, maka teknis di lapangan harus mempertimbangkan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran SARS-CoV-2.

BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI pembelajaran inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan mahasiswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

SARS-CoV-2 SARS-CoV-2 SARS-CoV-2 MATA KULIAH KULIAH KERJA LAPANGAN BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI Dalam konteks penggunaan inkuiri sebagai metode belajar, mahasiswa ditempatkan sebagai subyek pembelajaran, yang berarti bahwa mahasiswa memiliki andil besar dalam menentukan model pembelajaran.

BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI Penekanan utama dalam proses belajar ini terletak pada kemampuan mahasiswa untuk memahami, kemudian mengidentifikasi dengan cermat dan teliti, lalu diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan yang tersaji.

BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI metode ini bukan metode strategi pemecahan masalah (problem solving), titik tekan yang menjadi perhatian utama dalam pembelajaran berbasis inkuiri bukan terletak pada solusi atau jawaban yang diberikan, tetapi pada proses pemetaan masalah yang menghasilkan penyajian solusi atau jawaban yang valid dan yang meyakinkan; mahasiswa bukan hanya mampu untuk menjawab apa tetapi juga mengerti mengapa dan bagaimana.

BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI Oleh sebab itu, dengan metode pembelajaran ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa semakin berani dan kreatif dalam berkeinginan. Dengan keinginannya, mahasiswa dibimbing untuk penemuan penemuan, penciptaan, baik yang berupa penyempurnaan dari apa yang telah ada, maupun menciptakan ide, gagasan, atau alat yang belum pernah ada sebelumnya.

BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI Dalam metode ini, keingin-tahuan atau pun imajinasi ditata dan dihargai sebagai wujud dari rasa penasaran yang alamiah. Hal ini disebabkan oleh bukti yang menunjukan bahwa banyak penemuan penting yang ada saat ini hanya bermula dari imajinasi. Oleh karenanya, mahasiswa didorong bukan saja untuk mengerti materi pelajaran, tetapi juga mampu menciptakan penemuan. Dengan kata lain, mahasiswa tidak akan lagi hanya berada dalam lingkup pembelajaran telling science akan tetapi didorong hingga bisa doing science.

BELAJAR DENGAN METODE INKUIRI Keterlibatan setiap mahasiswa dalam setiap proses belajar merupakan bagian penting dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena keterlibatan tersebut merupakan kegiatan mental-intelektual dan sosial-emosional. Dalam keterlibatan itu, mahasiswa (baik secara mandiri atau dengan dosen atau teman) cenderung mengembangkan mentalintelektualnya, yakni untuk secara berani dan meyakinkan, menerima, menghayati, menelaah dan mengajukan solusi atas masalah yang ada.

selesai

Kemampuan Yang dibutuhkan -Essential Skill http://p21.org Collaboration, Communication Critical Thinking, Creativity Compassion Computational Thinking Sekolah & Guru Penggerak https://iste.org http://medicaleducation.wikifoundry.com/page/higher+order+thinking Inggriani Liem EASTEM IT Del, TOKI- Bebras Indonesia Webinar Tanggal 30 Juni 2020 4

Computational Thinking Computational Thinking (Wing 2006, 2008) Skill, habits and approaches integral to solving problems using a computer Thinking patterns that involves systematically and efficiently processing information and tasks Reasoning at multiple levels of abstraction; Understanding and applying automation; understanding dimension of scale Pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Banyak Bertanya Banyak Mencoba Banyak Berkarya Questioning : Berpikir, bukan asal bertanya Mencoba, berkarya, thinkering : Aspek Practices (Engineering Process) Didasari Core idea, Pengetahuan kuat di bidang nya https://www.nextgenscience.org/ https://digitalpromise.org/initiative/computational-thinking/key-conceptsof-computational-thinking/ https://www.cs.cmu.edu/~15110-s13/wing06-ct.pdf https://www.researchgate.net/publication/23142610_computational_ thinking_and_thinking_about_computing