Judul : Kepuasan Kerja Sebagai Pemoderasi Pengaruh Independensi dan Akuntabilitas Pada Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali Nama : Luh Mas GiaApriliani NIM : 1306305123 ABSTRAK Kualitas audit yang baik merupakan hal yang harus dicapai auditor. Kewajiban tersebut mengharuskan auditor bersikap independen dalam bertugas, agar hasil audit dapat dipercayai. Independensi saja tidak cukup untuk meyakinkan bahwa audit yang dihasilkan baik, perlu adanya rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang dimiliki oleh seorang auditor dalam menyelesaikan proses audit. Sikap setiap individu berbeda-beda dalam menunjukkan independensi dan akuntabilitasnya maka kepuasan kerja yang tinggi patut diterapkan guna untuk memenuhi tujuan. Ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya, sehingga penelitian ini bertujuan mengetetahui kembali pengaruh independensi dan akuntabilitas pada kualitas audit dan untuk mengetahui apakah kepuasan kerja memoderasi pengaruh independensi dan akuntabilitas pada kualitas audit. Penelitian ini dilakukan di KAP yang terdaftar pada IAPI wilayah Bali tahun 2016. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada auditor dan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dan MRA. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa bahwa independensi dan akuntabilitas berpengaruh positif pada kualitas audit. Kepuasan kerja mampu memoderasi pengaruh independensi pada kualitas audit tetapi kepuasan kerja tidak mampu memoderasi pengaruh akuntabilitas pada kualitas audit. Kata Kunci: Kepuasankerja, independensi, akuntabilitas, kualitas audit.. i
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Kegunaan Penelitian... 7 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS... 10 2.1 Kajian Pustaka... 10 2.1.1 Teri Keagenan... 10 2.1.2 Teori Atribusi... 11 2.1.3 Auditing... 12 2.1.4 Jenis Auditor... 13 2.1.5 Independensi... 14 2.1.6 Akuntabilitas... 16 2.1.7 Kepuasan Kerja... 17 2.1.8 Kualitas Audit... 18 2.2 Hipotesis Penelitian... 20 2.2.1 Pengaruh IndependensipadaKualitas Audit... 20 2.2.2 Pengaruh Akuntabilitas pada Kualitas Audit... 21 2.2.3 Kepuasan Kerja Memoderasi Pengaruh Independensi pada Kualitas Audit... 22 2.2.4 Kepuasan Kerja Memoderasi Pengaruh Akuntabilitas pada Kualitas Audit... 23 BAB III METODE PENELITIAN... 24 1.1 Desain Penelitian... 24 1.2 Lokasi Penelitian... 25 1.3 Objek Penelitian... 26 1.4 Identifikasi Variabel... 26 1.5 Definisi Operasional Variabel... 27 1.6 Jenis dan Sumber Data... 30 ii
1.6.1 Jenis Data... 30 1.6.2 Sumber Data... 31 1.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 31 3.7.1 Populasi... 31 3.7.2 SampeldanMetodePenentuanSampel... 32 1.8 Metode Pengumpulan Data... 33 1.9 InstrumenPenelitian... 33 3.9.1 Intervalisasi Data... 33 3.9.2 Uji Validitas... 33 3.9.3 Uji Realiabilitas... 34 1.10 Teknik Analisis Data... 34 1.10.1 UjiAsumsiKlasik... 34 1.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda... 36 1.10.3 Moderated Regression Analysis (MRA)... 36 1.10.4 UjiKelayakan Model (Uji F)... 37 1.10.5 UjiKoefisienDeterminasi (R 2 )... 37 1.10.6 UjiHipotesis (Uji t)... 38 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 39 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik... 39 4.1.1 Struktur Kantor Akuntan Publik... 39 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 41 4.2.1 Deskripsi Responden... 41 4.2.2 Karakteristik Responden... 43 4.3 Analisis Statistik Deskriptif... 45 4.3.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian... 47 4.3.2 Uji Validitas... 47 4.3.3 Uji Reliabilitas...... 48 4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik... 49 4.4.1 Uji Normalitas... 49 4.4.2 Uji Heterokedastisitas... 50 4.5 Analisis Regresi Linear Berganda... 51 4.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R 2 )... 52 4.5.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)... 53 4.5.3 Uji Hipotesis (Uji t)... 53 4.6 Moderated Regression Analysis (MRA)... 54 4.6.1 Uji Kelayakan Model (Uji F)... 55 4.6.2 UjiKoefisienDeterminasi (R 2 )... 55 4.6.3 Uji Hipotesis (Uji t).... 55 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian... 56 4.7.1 Pengaruh Independensi pada Kualitas Audit... 56 4.7.2 Pengaruh Akuntabilitas pada Kualitas Audit... 57 4.7.3 Kepuasan Kerja Memoderasi Pengaruh Independensi pada Kualitas Audit... 58 4.7.4 Kepuasan Kerja Memoderasi Pengaruh Akuntabilitas pada Kualitas Audit... 59 iii
BABV SIMPULAN DAN SARAN... 61 5.1 Simpulan... 61 5.2 Saran... 62 DAFTAR RUJUKAN... 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 68 iv
DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 3.1 Daftar Kantor Akuntan Publik di ProvinsiBali... 25 3.2 Jumlah Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali... 32 4.1 Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner... 41 4.2 Data Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner... 42 4.3 Karakteristik Responden... 43 4.4 Analisis Statistik Deskriptif... 45 4.5 Hasil Uji Validitas... 47 4.6 Hasil Uji Reliabilitas... 49 4.7 Hasil Uji Normalitas... 50 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 50 4.9 RekapitulasiHasilUjiRegresi Linear Berganda... 51 4.10 RekapitulasiHasil MRA... 54 v
DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 DesainPenelitian... 24 vi
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Kuesioner Penelitian... 68 2 Tabulasi Data Ordinal... 75 3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif... 79 4 Hasil Uji Validitas... 80 5 Hasil Uji Reliabilitas... 88 6 Hasil Uji Normalitas... 89 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 89 8 Hasil Regresi Linear Berganda... 90 9 Hasil Moderated Regression Analysis (MRA)... 91 vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan sudah semakin ketat, salah satunya tuntutan setiap perusahaan agar dapat mengatasi berbagai cara untuk dapat bertahan dalam dunia persaingan bisnis.perusahaan wajib menyajikan laporankeuangan perusahaan agar para investor dapat mengetahui hasil usaha danpotensi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Menurut Badjuri (2011), laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban perusahaan kepadapihak principal agar menarik investor untuk menanamkan sahamnya diperusahaan jika laporan keuangan perusahaan menyajikan secara wajar. Financial Accounting Standard Board (FASB) memberikan dua karakteristik penting yang harus dimiliki oleh laporan keuangan agar bermanfaat dan berguna bagi pemakai informasi tersebut. Reliabel (dapat diandalkan) dan relevance (relevan) adalah dua hal penting yang seharusnya mampu dimiliki oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu entitas (Singgih dan Bawono, 2010). Para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk menilai dan memastikan kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen perusahaan. Pengguna laporan keuangan baik dari pihak internal perusahaan (manajemen perusahaan) maupun pihak eksternal perusahaan (kreditur, investor, supplier, dan masyarakat) dalam pengambilan keputusan membutuhkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang bebas dari salah saji material, dapat dipercaya, dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum di Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik menyatakan bahwa akuntan publik adalah seseorang yang telah mendapatkan izin dari 8
Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Akuntan publik dalam melaksanakan proses audit wajib berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang terdiri atas standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan pertama, kedua, ketiga, keempat, serta Kode Etik Profesi Akuntan Publik sebagai panduan utama yang wajib dipahami dan dipatuhi oleh auditor untuk memenuhi tanggung jawab profesional mereka dalam pengauditan laporan keuangan dan menjaga kualitas audit yang dihasilkan (Abdul, 2015:25). Kualitas audit merupakan hal yang sangat penting, karena dengan kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan oleh (Saripudin dkk, 2012). De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai suatu kondisi dimana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien. Bagi akuntan publik kepercayaan klien dan pemakai laporan keuangan ekternal atas kualitas audit dan jasa lainnya sangatlah penting. Jika para pemakai jasa tidak memiliki kepercayaan kepada akuntan publik maka kemampuan para profesional itu untuk melayani klien serta masyarakat secara efektif akan hilang (Iriyadi dan Vannywati, 2011). Kualitas audit dapat membangun kredibilitas informasi dan kualitas informasi pelaporan keuangan yang juga membantu pengguna memiliki informasi yang berguna (Chanawongse, 2011). Ironisnya, sekarang ini banyak kasus yang berkaitan dengan akuntansi. Skandal Enron merupakan salah satu contohnya, dimana Kantor Akuntan Publik Andersen terbukti bersalah dikarenakan terlibat dalam hal manipulasi data keuangan Enron dan berdampak pada kepailitan perusahaan tersebut. Skandal di dalam negeri adalah kasus audit PT Telkom yang melibatkan KAP Eddy Pianto & Rekan, dalam kasus ini laporan keuangan auditan PT Telkom tidak diakui oleh United States and Exchange Commission (SEC). Peristiwa ini mengharuskan dilakukannya audit ulang terhadap PT. Telkom oleh KAP 9
lain (Nizarul, 2007). Contoh dalam kasus tersebut memperlihatkan bahwa sikap independensi sangat dibutuhkan auditor dalam melaksanakan kewajibannya. Independensi merupakan salah satu faktor terpenting yang harus dimiliki oleh seorang akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan. Boynton, Johnson and Kell (2003) mengemukakan bahwa independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Hal itu berarti bahwa auditor akan bersikap netral terhadap entitas, dan oleh karena itu ia akan bersikap objektif. Publik dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak. Auditor dalam melaksanakan kewajibannya harus bersikap jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada kreditor dan pihak eksternal yang menggunakan laporan auditan. Independensi mencakup dua aspek yaitu (1) independen in fact yang mencakup kemampuan auditor untuk bersikap bebas, jujur dan objektif, (2) independen in appearance yaitu independensi yang dipandang oleh pihak-pihak yang berkepentingan yang mengetahui hubungan auditor terhadap perusahaan yang di audit.selain independensi terdapat faktor lain yang harus dimiliki sebagai seorang Akuntan Publik yaituakuntabilitas.akuntabilitas adalah suatu dorongan atas perilaku yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan kewajiban yang di pertanggung jawabkannya kepada lingkungan (Diani & Ria, 2007). Hartanti (2011) menyatakan bahwa seseorang dengan akuntabilitas tinggi memiliki keyakinan yang lebih tinggi bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh supervisor/manajer/pimpinan dibandingkan dengan seseorang yang memiliki akuntabilitas rendah.hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Kresna Ratha (2015) menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif pada kualitas audit, sedangkan penelitian Febriyanti (2014) menyatakan bahwa akuntabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kepuasan kerja harus dimiliki oleh seorang akuntan publik, dikarenakan kepuasan kerja seseorang terkadang juga mempengaruhi penilaian kualitas audit yang dihasilkan. 10
Semakin tinggi tingkat kepuasan auditor dalam bekerja, maka semakin meningkat kualitas auditnya (Luthan, 2002). Menurut Robbins dan Judge (2008: 107) kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Apabila seseorang puas akan pekerjaan yang dijalaninnya, maka rasa senang pun akan datang, terlepas dari rasa tertekan, sehingga akan menimbulkan rasa aman dan nyaman untuk selalu bekerja di lingkungan kerjanya (Rahadyan, 2008). Hasil penelitian Futri (2013) menyatakan bahwa independensi, profesionalisme dan pengalaman tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sedangkan tingkat pendidikan, etika profesi, dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sedangkan penelitian yang dilakukan Iskandar (2014) menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat memoderasi hubungan antara independensi dan akuntabilitas dengan kualitas audit. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kawastri (2015) menunjukkan bahwa kepuasan kerja, independensi, pengalaman, due professional care, dan akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suardinatha (2016) menunjukkan bahwa kepuasan kerja auditor tidak memperkuat pengaruh antara independensi auditor terhadap kualitas auditnya. Berdasarkan hasil beberapa penelitian tersebut terjadi ketidak konsistenan hasil. Penelitian mengenai kepuasan kerja sebagai pemoderasi untuk kualitas audit masih sedikit ditemukan, maka perlu diteliti kembali mengenai pengaruh independensi dan akuntabilitas pada kualitas audit dengan menambah kepuasan kerja sebagai variabel pemoderasi yang mungkin akan memengaruhi kuat lemahnya hubungan antara independensi dan akuntabilitas pada kualitas audit. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil judul Kepuasan Kerja sebagai Pemoderasi Pengaruh Independensi dan Akuntabilitas pada Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali 11
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah independensi berpengaruh pada kualitas audit? 2) Apakah akuntabilitas berpengaruh pada kualitas audit? 3) Apakah kepuasan kerja memoderasi pengaruh independensi pada kualitas audit? 4) Apakah kepuasan kerja memoderasi pengaruh akuntabilitas pada kualitas audit? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk menguji pengaruh independensi pada kualitas audit. 2) Untuk menguji pengaruh akuntabilitas pada kualitas audit. 3) Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja dalam memoderasi pengaruh independensi pada kualitas audit. 4) Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja dalam memoderasi pengaruh akuntabilitas pada kualitas audit. 1.4 Kegunaan Penelitian 12
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan ilmu pengetahuan bagi pihak yang melakukan kajian lebih luas mengenai teori keagenan dan teori atribusi yang digunakan dalam penelitian ini dan membantu memberikan bukti empiris bagi akademisi dan peneliti lain mengenai faktor-faktor yang yang memengaruhi kualitas audit.. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat, sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan bagi Kantor Akuntan Publik maupun para auditor dalam mengambil kebijakan dan melaksanakan tugasnya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini tersusun menjadi lima (5) bab yang mana antara bab satu dengan bab lainnya memiliki keterkaitan. Gambaran dari masing-masing bab adalah sebagai berikut. 13
Bab I Pendahuluan Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menjabarkanbeberapa teori guna mendukung analisis data serta rumusan hipotesis penelitian. Teori-teori yang dijelaskan dalam bab ini meliputiteori keagenan (agency theory), teori atribusi, auditing, jenis auditor, independensi, akuntabilitas, kepuasan kerja dan kualitas audit. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menjabarkan data penelitian, karakteristik penelitian, hasil pengujian instrumen penelitian dan pembahasan hasil dalam penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menjabarkan simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan penelitian ini beserta saran-saran yang dianggap perlu bagi para peneliti selanjutnya dan organisasi Kantor Akuntan Publik pada khususnya. 14
15
16