BAB I PENDAHULUAN. Broadcasting". Ketika podcast semakin populer, banyak orang mengatakan podcast

dokumen-dokumen yang mirip
KLASTER SKRIPSI BERBASI KARYA PRODI JURNALISTIK UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

P A N D U A N K O N T E N. berdasarkan survei 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terjadi dalam lingkungan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Tobacco

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

Lampiran Rundown Acara Radio Show

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. acara tersebut harus memiliki strategi penyajian yang kreatif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB VI PENUTUP. media yang memberitakan konflik Sunni Syiah Sampang Madura karena alasan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

Transkip Pertanyaan Wawancara Analis Program, di. Program Research & Development Department RCTI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB IV PENUTUP. perlindungan dan tuntunan dari pihak laki-laki, bahkan dalam lirik lagu tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

Perubahan adalah Keniscayaan: LPP RRI Menjawab Perubahan Zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber : (Graeme Burton, 2007:125)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan penulis teliti. Pendahuluan juga meliputi penjelaskan pemikiran penulis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cerita rakyat menurut Danandjaja dalam bukunya folklore Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Disertasi ini mengkaji tentang relasi gender dalam keterlibatan perempuan. minoritas seperti pemuda, petani, perempuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN. jaman dan juga merupakan kurikulum yang ada pada jenjang Diploma III, khususnya

Modul ke: Produksi Berita TV. Vox Pop Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

5 APLIKASI PENDETEKSI JUDUL LAGU DI ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

Peran Humas di Era Digitalisasi Informasi. Yuyuk Andriati Iskak Kepala Bagian PIKP, Biro Humas KPK

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG. Antonius Natali P

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN

Cerdas untuk Mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

JURNALISME BERPERSPEKTIF GENDER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Memulai saluran dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Video Dokumenter Pelaku Konservasi Kawasan Mangrove Pamurbaya Sebagai Bagian Dari CSR PT. H.M. SAMPOERNA Tbk,. Faris Shidqi

Kerangka Acuan Call for Proposals : Voice Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta

Liputan dng perspektif gender

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Radio merupakan instrumen komunikasi massa yang jamak digunakan orang. Persebaran radio menjangkau semua

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Demikian sampaikan, atas partisipasinya diucapkan terima kasih.

Term of Reference SOLID-ID

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan manusia akan informasi dengan kriteria terbaru dan

BAB I PENDAHULUAN. Siaran televisi adalah pemancar sinyal listrik yang membawa muatan gambar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Istilah podcast mulai muncul setelah ipod diperkenalkan oleh CEO Apple terdahulu, Steve Jobs, pada tahun 2001. Awalnya, istilah ini disingkat menjadi "ipod Broadcasting". Ketika podcast semakin populer, banyak orang mengatakan podcast adalah transformasi digital dari radio (Laporan DailySocial: Penggunaan Layanan Podcast 2018, 2018, p. 3). Tidak seperti radio, podcast tidak menyiarkan audio secara linier, tetapi sesuai permintaan dan keinginan audiens. Hal ini mirip dengan konten video di YouTube atau konten musik di Spotify. Aplikasi yang menyediakan konten podcast juga semakin banyak dimiliki oleh platform dan mobile developer (Fadilah, Yudhapramesti, & Aristi, 2017, p. 94). Platform yang menyediakan konten podcast misalnya Spotify, Anchor, Castbox, Podbean, Pocket Casts, Podcast Addict dan Podcast Go dan masih banyak lagi. Riset dari Reuters Institute dan Oxford University menemukan bahwa tahun 2020 tampaknya akan menjadi tahun besar untuk podcasting, dengan lebih dari setengah responden penerbit/publisher (53%) mengatakan inisiatif podcast akan penting bagi mereka pada tahun tersebut. Riset ini juga menunjukkan temuan bahwa terdapat 60 podcast berita harian di lima negara, yang sebagian besar sudah mulai diproduksi dalam 18 bulan terakhir (terhitung saat temuan ini dipublikasikan) dan masih banyak 1

lagi yang sedang dalam proses. Temuan ini menunjukkan bahwa media konvensional sudah mulai beralih ke konten audio podcast sebagai cara untuk tetap berinovasi dan menjaga audiens mereka (Neuman, Kueng, Nielsen, Selva, & Suárez, 2020, p. 7). Dalam riset yang sama, disebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang membuat nilai ekonomis podcast semakin tinggi, antara lain, audiens yang semakin banyak, pengukuran analitik yang baik, dan akses yang mudah terhadap podcast. Oleh sebab itu, hal ini akan mendorong penerbit untuk berinvestasi dalam menciptakan konten dan platform yang lebih berkualitas. Penerbit akan melihat podcasting sebagai kesempatan untuk menarik audiens yang lebih muda, membangun kebiasaan/habit, dan menghasilkan pendapatan tambahan (Neuman, Kueng, Nielsen, Selva, & Suárez, 2020, p. 19). Gambar 1. 1 Survei Tingkat Kepentingan Konten Audio 2020 Sumber: Neuman, Kueng, Nielsen, Selva, & Suárez, 2020, p. 19 2

Berdasarkan survei tersebut, podcast terbukti mulai beranjak naik di tahun 2020. Dari 217 responden, 53% merasa podcast berita harian dan wawancara penting untuk membuka peluang konten audio dan penghasilan revenue (Neuman, Kueng, Nielsen, Selva, & Suárez, 2020, p. 19). Riset lain dari DailySocialid yang dilakukan bersama Jakpat Mobile Survey menemukan bahwa dari 2018 responden di Indonesia, 67,97% sudah familiar dengan podcast. Dari 1041 responden, 56,78% menganggap radio dan podcast sama-sama menarik, 25,29% menganggap podcast menarik, sedangkan hanya 17,98% menganggap radio menarik (Laporan DailySocial: Penggunaan Layanan Podcast 2018, 2018, p. 8). Perkembangan podcast ini juga dibuktikan dengan jumlah responden yang mengenal podcast sebanyak 67,9% dari 2018 responden. Dari 1372 responden, 80,82% diantaranya mengaku telah mendengarkan podcast selama 6 bulan terakhir. Sekitar 43% responden mempertimbangkan untuk mendengarkan podcast secara reguler. Ketika responden ini membandingkan podcast dan radio, sebesar 25,29% responden menjawab lebih menyukai mendengarkan podcast, 17,98% lebih menyukai radio, dan 56,73% menyukai keduanya (Laporan DailySocial: Penggunaan Layanan Podcast 2018, 2018). Podcast yang semakin memperoleh ketenaran ini dapat digunakan menjadi media informasi dan penyebaran konten jurnalistik. Hal inilah yang kemudian menginspirasi penulis untuk menggunakan platform podcast sebagai bentuk karya. Kebutuhan masyarakat akan konten terpublikasi yang semakin meningkat akan 3

menjadi peluang besar untuk memanfaatkan platform ini sebagai sumber penyebaran informasi.. Gambar 1.2 Alasan Konsumsi Media Podcast Sumber: Survei Dailysocialid, 2018 Berdasarkan survei DailySocialid tersebut, banyak pendengar podcast mengakui bahwa alasan mereka mendengarkan podcast adalah karena variasi konten, fleksibilitas (waktu pendengaran), lebih dinikmati dari konten visual, dan lain-lain. Aplikasi untuk mendengarkan podcast juga tidak berbayar. Misalnya saja Spotify, Inspigo, Anchor, Soundcloud, dan lain-lain. Mengunggah podcast buatan sendiri pun gratis, sehingga penyebarannya dan produksi dapat dikatakan mudah. Topik bahasan podcast dapat bervariasi, fleksibel, dan tidak ada aturan yang membatasinya. Fleksibelnya waktu dan durasi siaran podcast membuat topik konten juga fleksibel. Pada platform Spotify, podcast dengan genre komedi berada pada posisi pertama Top Podcast Spotify Indonesia periode Februari 2020. Podcast cerita misteri berada di posisi kedua podcast teratas Spotify. Ada juga topik lain yang masuk dalam 4

lima genre favorit pendengar Spotify seperti sosial budaya, olahraga, serta seni dan hiburan (Tim Publikasi Katadata, 2020, para. 4). Dengan pertimbangan hasil survei mengenai lima genre favorit pendengar tersebut, podcast yang akan dibuat penulis memiliki genre sosial budaya dan current issues dengan nama Coba Dengar. Nama Coba Dengar ini dibuat dengan makna keinginan penulis dan tim mengajak khalayak untuk mendengarkan dan membahas isu sosial dari berbagai perspektif. Penulis dan tim berharap khalayak memiliki keinginan mencoba mendengarkan perspektif lain dan membuka pikiran atas suatu isu dari berbagai sudut pandang. Selain karena genre ini merupakan salah satu favorit pendengar, penyampaian karya jurnalistik juga akan sangat cocok jika menggunakan genre sosial budaya dan current issues. Program podcast yang membahas genre ini masih membahas isu secara subjektif dari satu sisi tanpa melengkapi perspektif dengan menggunakan beberapa sudut pandang. Podcast Coba Dengar memiliki durasi 60 menit pada setiap topiknya yang dibagi menjadi dua episode dan ditujukan untuk segala gender dan segala latar belakang pekerjaan. Bahasan pada episode podcast yang digarap penulis adalah mengenai kesetaraan gender. Podcast ini akan menghadirkan beberapa narasumber yang akan memberikan berbagai sudut pandang dari isu yang dibahas. Sehingga, pendengar dapat mengetahui fakta objektif yang jarang ditemui di podcast-podcast pada umumnya. Selain kesetaraan gender, podcast juga akan membahas isu-isu lain seperti social media toxicity dan fenomena sexual disorder (Paraphilia) oleh rekan-rekan penulis. 5

Penulis memilih isu kesetaraan gender karena penulis seringkali menemui isu ini di berita, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri mengenai ketidakadilan hakhak yang diterima oleh gender tertentu. Misalnya saja ketika polemik RUU P-KS mulai ramai dibicarakan di media. Polemik ini mengundang tanya karena dikeluarkan dari prolegnas legislatif, padahal memiliki tujuan sebagai payung hukum bagi korban kekerasan seksual. Selain itu, hak-hak buruh perempuan pada UU Cipta Kerja juga banyak dibicarakan di media karena tidak memberikan hak-hak tertentu kepada buruh perempuan. Polemik UU Cipta Kerja ini juga menimbulkan aksi demonstrasi. Berangkat dari ide ini, penulis kemudian memiliki inspirasi untuk menyampaikan fakta kepada khalayak mengenai bagaimana implementasi kesetaraan gender di Indonesia. Penulis berharap masyarakat semakin memahami segala seluk beluk isu kesetaraan gender. Kesetaraan gender, khususnya untuk perempuan, merupakan hal yang mulai diperjuangkan sejak beberapa dekade yang lalu. Perlahan, hak-hak kesetaraan gender memang mulai muncul, tetapi belum sepenuhnya dipraktekkan. Kajian menunjukkan bahwa penyebab ketidaksetaraan gender berawal dari konstruk budaya masyarakat melalui budaya patriarki yang membeda-bedakan peran laki-laki dan perempuan. Konstruk budaya semacam ini telah berlangsung lama dari generasi ke generasi. Perbedaan peran dan fungsi ini berawal dari kodrat perempuan yang sudah menjadi stigma (Anwar, 2017). Karya penulis ini nantinya akan menonjolkan beberapa nilai berita yang dijelaskan dari buku Wendratama (2017, pp. 45-50), yaitu impact atau dampak, karena 6

tema memiliki dampak terhadap perlakuan dan perlindungan hukum bagi perempuan, relevance, atau relevansi, karena isu ini berhubungan dengan kondisi budaya dan kejadian di masyarakat mengenai gender, conflict atau konflik, karena melibatkan konflik antara aktivis perjuangan perlindungan kesetaraan gender dengan lembaga hukum yang menangani isu ini, dan proximity atau kedekatan, karena isu yang dibahas merupakan isu sosial yang berada dalam masyarakat Indonesia Meningkatnya minat penggunaan podcast sebagai media penyebaran informasi, fleksibilitas topik yang dibahas pada podcast, dan kegentingan isu kesetaraan gender ini menjadi alasan dibalik pembuatan podcast Coba Dengar khususnya episode Perempuan & Kesetaraan Gender. Podcast Coba Dengar dengan topik Perempuan & Kesetaraan Gender hadir untuk meneruskan usaha kesetaraan gender yang saat ini belum tercapai sepenuhnya. 1.2 TUJUAN KARYA Tujuan karya yang ingin dicapai dari dibentuknya karya ini adalah: 1. Menghasilkan program podcast bertajuk Coba Dengar yang dipublikasikan melalui platform digital Anchor dan Spotify. Terdiri dari satu episode pilot perkenalan dan tiga topik dengan bahasan isu sosial yang berbeda. Tiga topik podcast tersebut akan memiliki durasi 60 menit yang dibagi menjadi dua episode dengan durasi masing-masing episode 30 menit. 7

2. Mendapatkan total 100 pendengar untuk setiap episode, terhitung satu bulan dari setiap tanggal pengunggahan episode podcast. 3. Menyampaikan informasi mengenai stigma-stigma dan ketidaksetaraan gender yang ada di masyarakat melalui perspektif yang berbeda. 1.3 KEGUNAAN KARYA Kegunaan karya ini adalah: 1. Menjadi sumber informasi dan perspektif baru yang dapat membantu pendengar dalam menanggapi dan mengambil sikap atas isu-isu terkini dan isuisu sosial yang masih sensitif untuk diperbincangkan. 2. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan program terpublikasi reguler untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat mengenai isu terkini dan isu-isu sosial yang masih sensitif untuk diperbincangkan. 3. Menjadi sumber rujukan untuk produksi podcast jurnalistik dengan tema Kesetaraan Gender. 8