BAB V PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT

dokumen-dokumen yang mirip
PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

Shampoo Shampoo basah Shampoo kering Bentuk : Bentuk : Jenis :

MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING

MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING

MENGINDENTIFIKASI TANGAN, KAKI DAN KUKU

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRATATA & STYLING Pratata Dasar, Desain dan Styling KODE MATAKULIAH: TRK5208 PERTEMUAN: 2-15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Pengamatan pertumbuhan rambut pada kelinci Data Panjang rambut (mm) hari ke Perlakuan

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

PENGURUTAN (MASSAGE)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

Penampang akar rambut.

DEFINISI Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis) adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

Pengaruh Minyak Buah Pisang (Musa Paradisiaca L.) Terhadap Pengurangan Ketombe pada Kulit Kepala

Sistem Ekskresi Manusia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERAWATAN KULIT KEPALA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Buah durian yang berasal dari pohon durian (Durio zibethinus L.) banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

BAB II LANDASAN TEORI

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jati yang mempunyai nama ilmiah Tectona grandis L.f. Secara

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Uraian Tumbuhan Ketapang (Terminalia catappa L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Uraian Tumbuhan Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

DESSY ARISANDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BAB VI MASSAGE (PENGURUTAN)

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di

HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Rambut

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat terbuka dan dapat ditemukan sampai ketinggian m di atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Uraian Tanaman Kesumba Keling (Bixa orellana L.) Tumbuhan kesumba keling dengan nama latin Bixa orellana L.

KULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

BAB I PENDAHULUAN. Rambut merupakan mahkota bagi setiap orang. Masalah kulit kepala sering

Konsep Perawatan Tujuan Kebersihan Diri Meningkatkan drajat kesehatan seseorang Memelihara kebersihan diri seseorang Memperbaiki kebersihan diri yang

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

TINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

Journal of Beauty and Beauty Health Education

Luka dan Proses Penyembuhannya

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

Bila dulu scrubbing hanya dapat dilakukan sekali-sekali saja, namun, zaman sudah mulai berubah. Sehingga scrubbing dapat dilakukan kapan saja,

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK NEGERI 1 TAMPAKSIRING. Alamat: JL. DR. Ir. Soekarno, Tampaksiring, (0361)

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

Kebutuhan Personal Higiene. Purnama Anggi AKPER KESDAM IM BANDA ACEH

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian integral dalam perubahan pembangunan.

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis

UJIAN AKHIR SEMESTER. 1. Base coat adalah kosmetika dasar yang digunakan sebelum memakai cat kuku yang berfungsi untuk.

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

RPP MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT PERAWATAN DAN TATA RIAS WAJAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Perawatan Kulit Wajah Secara Manual

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Bab IV Memahami Tubuh Kita

KRIM I M P EMU M TI T H I Bleaching Cream Dra. a N. az a liln i i n w i at a y t,m,. M S. i S. i,. A, p A t p

Jerawat biasanya muncul di wajah, leher, bahu, dada, punggung dan bahu, dan maaf ada juga di daerah pantat.

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rambut terdapat hampir pada seluruh bagian tubuh dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian atas. Jerawat terjadi karena pori-pori kulit. terbuka dan tersumbat dengan minyak, sel-sel kulit mati, infeksi

KEMAMPUAN SEDIAAN HAIR TONIC EKSTRAK KULIT APEL (Malus sylvestris L.) Var Rome Beauty DALAM MENUMBUHKAN RAMBUT TIKUS

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.

Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.

6

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

MENGECAT RAMBUT UBAN DAN MENATA SANGGUL CEMARA

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Transkripsi:

52 BAB V PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT A. Rambut Rambut tumbuh dari kulit sebagai batang-batang tanduk dan tersebar di seluruh kulit tubuh dan kepala. Pada dasarnya pertumbuhan rambut setiap orang berbeda. Pertumbuhan normal dan sehat di kepala mencapai sekitar 0,5 inci setiap bulannya. Tetapi semua itu tergantung pada usia, jenis kelamin, ras, iklim dan yang terpenting tergantung pada keseimbangan mengkonsumsi nutrisi. Kesuburan dan pertumbuhan rambut dialami pada saat usia 15 tahun sampai dengan 30 tahun yang disebabkan keadaan hormon masih giat bekerja. Dan mulai berkurang pertumbuhannya menjelang usia 50 tahun. Rambut dikatakan normal dan sehat jika rambut mampu melewati siklus sebagai berikut : a. Masa tumbuh (anagen), yaitu rambut tumbuh karena bertambah banyaknya sel-sel umbi rambut secara mitosis. Lamanya + 1000 hari, atau antara 2-6 tahun. b. Melewati masa pergantian atau masa peralihan (katogen) yaitu selaput dan jaringan ikat sekitar kandung rambut di daerah umbi rambut menebal, papil rambut mengeriput sehingga umbi rambut tidak lagi memperoleh makanan yang menyebabkan rambut tidak tumbuh lagi. Fase katogen ini berlangsung sekitar 2-3 minggu. c. Masa istirahat (telogen) yaitu papil rambut yang mengeriput selama masa kalogen akan berkembang kembali. Umbi rambut terbentuk di sekeliling papil rambut dan rambut tumbuh kembali. Masa telogen berlangsung 3-4 bulan. Dengan kembalinya fase anagen, rambut lama atau rambut gada (clubbed hair) yang sudah berada di bagian atas kandung rambut terdorong lepas oleh tumbuhnya rambut baru. Rambut terbentuk oleh pembedahan sel-sel matriks rambut yang berada di dasar umbi rambut. Sel-sel tersebut akan mengatur diri, mana yang akan menjadi selaput rambut, mana yang akan menjadi kulit rambut dan mana yang akan menjadi medulla rambut. Setelah mencapai sekitar 1/3 dari dasar kandung rambut, sel-sel yang semula hidup dan berinti itu menjadi kehilangan intinya, mengering dan substansinya berubah menjadi zat tanduk atau zat keratin yang keras dan mati. Di bawah umbi rambut terdapat melanosit yaitu sel-sel pembentuk pigmen yang mewarnai sel-sel matriks dalam perkembangannya menjadi sel tanduk. Melanosit menghasilkan butir-butir melanin tidak berwarna. Dalam butirbutir melanin yang tidak berwarna itu terdapat asam amino tirosin. Setelah tirosin dipengaruhi oleh enzim tiro-sinase, timbullah pigmen melanin berwarna gelap. Ketika zat tanduk terbentuk, pewarnaannya juga sudah terjadi dengan sempurna. Zat keratin yang terus terdorong dari bawah sepanjang kandung rambut akan muncul di permukaan kulit kepala sebagai rambut terminal. Kelenjar palit atau kelenjar minyak yang menempel di kandung rambut, bermuara di muara batang rambut di kulit kepala. Minyak yang dikeluarkannya berfungsi melumasi rambut dan kulit kepala.

53 Berikut gambar struktur kandung rambut : Bagian-Bagian Rambut a). Ujung rambut berbentuk runcing, terdapat pada rambut yang baru saja tumbuh. ujung rambut batang rambut Akar rambut Bagian-bagian Rambut b). Batang rambut merupakan bagian rambut yang berada di atas permukaan kulit berupa benang halus terdiri dari keratin atau sel-sel tanduk. Batang rambut mempunyai 3 lapisan, yaitu : (1). Cuticle / kulit ari / selaput rambut merupakan lapisan terluar dari batang rambut, terdiri dari susunan sekitar 7-10 sel-sel tanduk pipih, keras dan bening atau dapat tembus cahaya. Cuticle tersusun seperti sisik ikan, yang bawah menutupi yang atas dan tepi luarnya searah dengan arah pertumbuhan rambut. Celah-celah di antara susunan sel-sel itu disebut imbrikasi. Fungsi cuticle untuk melindungi bagian dalam batang rambut, memudahkan disasak karena cuticle yang tersusun seperti sisik ikan dapat saling berpegangan, menyerap obat keriting dan cat rambut sampai ke cortex. Cuticle menjadi rusak karena over processing yaitu kerja obat keriting yang kadaluwarsa (over time), terlalu sering disasak dan terlalu sering dicuci dengan shampo yang keras. (2). Cortex / kulit rambut disusun oleh kumpulan seperti benang halus yang terdiri dari keratin / sel tanduk. Sel-sel ini tersusun secara membujur dan mengandung

54 butir-butir melanin. Sel-sel tanduk terdiri atas molekul-molekul keratin yang disebut fibril. Semua proses tata rambut yang menggunakan zat-zat kimiawi berlangsung di dalam cortex, molekul keratin berbentuk spiral dan antara molekul terdapat ikatan yang mempertahankan bentuk rambut sehingga menyebabkan rambut dapat diregangkan dan diubah bentuknya secara tetap misalnya melalui proses pengeritingan. (3). Medulla / sumsum rambut merupakan bagian paling sentral rambut dan terdiri atas sel-sel tanduk yang telah mengisut dan berbentuk tidak menentu (irregular). Sel-sel tanduk yang mengecil di antaranya memiliki rongga-rongga udara. Sumsum rambut hanya terdapat di batang rambut yang tebal, rambut pirang dan tipis, pada umumnya tidak memiliki sumsum rambut. Cuticle Cortex Medulla (Bintik-bintik hitam adalah pigmen melanin rambut) Cuticle Lapisan Batang Rambut c). Akar rambut berada di dalam kulit dan tertanam di dalam folikel / kandung rambut, akar rambut tertanam miring dalam lapisan dermis. Bagian-bagian akar rambut terbagi menjadi 6 yaitu, kandung rambut (folikel) merupakan suatu tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit sampai di bagian terbawah umbi rambut, berfungsi untuk melindungi tunas rambut. Umbi rambut (bulb) merupakan bagian terdalam akar rambut yang melebar, berwarna keputihputihan, lembek dan bening, berhubungan dengan pembuluh halus syaraf dan pembuluh darah. Papil rambut adalah jaringan ikat kandung rambut dari kulit jangat yang menonjol ke dalam lekukan di dasar umbi rambut berfungsi sebagai tempat pembuatan sel tunas dan sel pigmen melamin, mengantar zat-zat makanan dan semua kebutuhan pertumbuhan rambut. Otot penegak rambut merupakan berkas-berkas sel otot polos yang tempat lekatnya berada pada kandung rambut dengan perantaraan serabut-serabut elastis yang berfungsi untuk menarik folikel rambut mengakibatkan bulu bulu halus menegak. Kelenjar lemak berfungsi menghasilkan minyak atau sebum yang terdorong keluar untuk melumasi kulit kepala dan rambut. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat sebagai akibat adanya kenaikan suhu tubuh.

55 Otot penegak Umbi (bulb) Papil rambut Kelenjar lemak Kelenjar keringat Bagian-bagian Akar Rambut Proses pertumbuhan rambut sendiri tergantung nutrisi yang dikonsumsi yang dibentuk oleh papil dan oksigen (O 2 ) yang kemudian diserap dan diangkut oleh pembuluh darah halus yang berhubungan dengan papil rambut. Rambut berbentuk batang kecil seperti benang yang tumbuh ke luar dari kulit. Rambut tidak mempunyai syaraf perasa hingga tidak terasa sakit jika dipotong. Fungsi rambut bagi manusia pada umumnya adalah : a. Pelindung. Rambut dapat melindungi kulit kepala dari berbagai gesekan atau benturan, juga kandung rambut yang berhubungan dengan ujung syaraf perasa dengan cepat mampu bereaksi terhadap keadaan yang menjadi penyebabnya, misal jika mendadak merasa tegang atau sangat ketakutan, penegak rambut yang menempel di kandung rambut akan mengkerut (bulu kuduk berdiri). b. Pertanda Status Sosial. Berkembangnya suatu peradaban membawa serta terbentuknya strata sosial. Rambut yang ditata dalam berbagai bentuknya kemudian dijadikan sebagai salah satu status sosial pemiliknya. c. Menunjukkan Identitas Profesi. Kondisi ini dapat dilihat pada rambut mereka yang memiliki profesi sebagai guru, anggota TNI dan siswa yang memiliki keharusan berambut pendek, seniman seperti penyair, pemusik, atau pelukis yang memiliki kebiasaan memelihara panjang rambutnya. d. Penunjang Penampilan. Rambut adalah mahkota terindah pemberian Tuhan, dan rambut juga merupakan bingkai wajah atau ekspresi jiwa yang sangat menunjang penampilan diri seseorang. B. Diagnosis Rambut 1. Jenis kulit kepala : Sesuai dengan jenis-jenis kulit pada umumnya, kulit kepala juga dapat dibedakan menjadi tiga jenis a. Berminyak b. Normal c. Kering Penilaian jenis kulit kepala adalah sama dengan penilaian jenis kulit muka, yaitu dengan memperhatikan keadaan dan perabaan kulit dengan mempergunakan ujung jari tangan. Caranya : a. Jenis kulit kepala berminyak : Bila dilakukan dengan menggosokkan ujung jari tangan maka akan terasa lengket karena kelenjar palit bekerja berlebihan, kulit tebal dan pori-pori jelas terlihat.

56 b. Jenis kulit kepala normal kelihatan segar dan bagus, bersih, karena kelenjar palit bekerja tidak berlebihan maupun tidak kurang aktif. c. Jenis kulit kepala kering kelihatan tipis, bersisik karena kelenjar palit tidak aktif. 2. Jenis rambut : Pada rambut pun dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu : rambut berminyak, rambut normal dan rambut kering. Dengan melihat dan meraba rambut mulai dari pangkal batang rambut sampai ujungnya, dapat dibuat penilaian tentang jenisnya. a. Jenis rambut berminyak. Rambut berminyak disebabkan karena kelenjar minyak di kulit kepala memproduksi sebum secara berlebihan, hormon yang tidak seimbang, stress dan terlalu banyak mengeluarkan keringat. Rambut berminyak akan terlihat mengkilap, tebal, lengket, tidak teratur, selalu basah, cepat kotor, lengket dan sering ditumbuhi ketombe atau sindap basah (pityriasis steotoides). b. Jenis rambut normal. Rambut normal akan terlihat segar atau bercahaya, tidak lengket, tidak kusam, teksturnya baik serta mudah diatur. Daya elastisitasnya 20%, jika diraba lembut dan halus, bercahaya dan mudah ditata. c. Jenis rambut kering. Rambut kering disebabkan karena kurangnya sebum atau minyak alami rambut. Rambut kering akan terlihatan kusam, pudar, ujung rambut pecah-pecah, tipis, mudah kusut, sulit diatur dan berwarna pirang atau kemerahan. d. Rambut kombinasi. Rambut kombinasi mempunyai kecenderungan berminyak pada bagian akar rambut, tetapi kering pada bagian batang rambut dan terkadang ujung rambutpun pecah-pecah. Rambut kombinasi dapat terjadi karena terlalu banyak terkena bahan kimia yang terdapat dalam produk kosmetik rambut, atau karena terlalu banyak menggunakan conditioner. Catatan : Jenis rambut ditentukan dari pangkal rambut sepanjang ½ jengkal. 3. Bentuk rambut : Bentuk rambut meliputi : a. Lurus cirinya kelihatan lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. b. Berombak cirinya memperlihatkan gelombang yang besar pada rambut, dapat karena dikeriting dengan gelombang yang besar atau rambut yang bergelombang asli. c. Keriting cirinya rambut berbentuk keriting kecil/sedang, karena alami atau hasil pengeritingan d. Rambut pendek yaitu panjang rambut sampai leher atau belum mencapai bahu e. Rambut panjang, bila rambut melewati bahu f. Rambut setengah panjang bila panjang rambut mengenai bahu atau pundak. 4. Warna rambut : Warna rambut manusia umumnya : a. Hitam baik karena hasil pengecatan atau warna aslinya b. Coklat kehitam-hitaman : warna rambut coklat hampir hitam, dapat karena cuaca atau warna aslinya c. Putih : rambut berwarna abu-abu atau putih seperti uban yang disebabkan karena kelainan hormonal atau pembawaan sejak lahir seperti albino d. Coklat/merah sebagai akibat pengolahan yang berlebihan dalam memakai sampo yang lindi atau karena pengeritingan yang terlalu lama

57 (overprocessing), pengaruh cuaca dan warna cat rambut yang telah mulai luntur e. Pirang : warna asli rambut atau karena dicat C. Kelainan-kelainan Pada Kulit Kepala dan Rambut 1. Kelainan pada rambut a. Kelainan Batang Rambut Batang rambut adalah salah satu bagian terbesar rambut yang akan terkena bahan pewarna secara langsung, oleh karena itu sebelum melakukan pewarnaan rambut perlu diketahui apakah ada kelainan-kelainan pada batang rambut tersebut atau tidak, supaya mendapatkan hasil pewarnaan rambut yang baik sesuai dengan yang diharapkan. Jenis-jenis kelainan batang rambut antara lain : 1) Rambut bermanik (monilethrix, beaded hair), Kelainan rambut ini berupa adanya pembesaran di bagian-bagian tertentu yaitu di batang rambut dengan interval teratur, sehingga batang rambut nampak seperti seuntai kalung bermanik-manik lonjong. Bagian yang membesar sangat rapuh dan mudah patah, sehingga rambut tidak dapat bertumbuh panjang, hingga kini belum diketahui penyebabnya, meskipun faktor keturunan dipandang sebagai penyebab penting. (Gbr. a) 2) Rambut berpilin (pili torti), Kelainan rambut ini berupa terjadinya pilinan sepanjang batang rambut, sehingga rambut menyerupai tali yang dipilin. Bagian-bagian yang terpilin rambut menjadi rapuh dan mudah patah. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, tetapi sering dikaitkan dengan terjadinya luka di kandung rambut. (Gbr. b) 3) Rambut bercincin (pili annulati, ringed hair), Kelainan rambut ini berupa adanya perbedaan warna gelap dan warna pucat di sepanjang batang rambut sehingga seakan-akan rambut bercincin. Warna pucat terjadi oleh adanya udara dalam rongga-rongga kulit rambut karena pigmen rambut tidak atau sedikit sekali terbentuk. Kelainan ini disebabkan oleh trauma kandung rambut, sehingga gagal membentuk pigmen dengan normal. Trauma dapat terjadi sebagai akibat penyasakan kuat yang berlebihan; penggunaan kosmetika rambut ber-ph tinggi. Rambut akan tumbuh normal kembali setelah berbagai faktor yang diduga sebagai penyebabnya dihilangkan. (Gbr. c) 4) Rambut bersimpul (trichonodosis), Kelainan rambut ini berupa terjadinya simpul-simpul sejati di batang rambut. Rambut bersimpul terjadi pada rambut keriting, penyebabnya adalah ketika rambut akan tumbuh keluar tertahan oleh jaringan kulit yang lebih keras sehingga tumbuh melengkung, atau juga oleh gesekan bantal sehingga membentuk simpul. Bagian yang bersimpul sering pecah dan rambut menjadi rapuh. (Gbr. d) 5) Rambut beruas (trichorrhexis nodosa), Kelainan rambut ini berupa adanya ruas-ruas menyerupai ruas bambu di sepanjang batang rambut, sehingga kelainan ini juga disebut bamboo hair. Ruas-ruas tersebut sangat rapuh dan mudah patah. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi banyak dikaitkan dengan adanya rudapaksa atau trauma di kandung rambut akibat penyasakan berlebihan, penggosokkan keras dan pemakaian kosmetika mengandung bahan kimiawi keras. (Gbr. e) 6) Rambut terbelah (trichoptilosis), Kelainan ini berupa terbelahnya batang rambut berawal dari ujung rambut sampai pangkal rambut. Bentuk belahan dapat berupa satu belahan maupun beberapa belahan. Kerusakan ini terjadi

58 akibat penggunaan zat-zat kimia ber-ph tinggi yang mengakibatkan kekeringan di kulit rambut atau karena menurunnya kualitas keratin rambut sejak pertumbuhannya. Belahan rambut yang terjadi di ujung-ujung rambut saja dapat diatasi dengan menggunting bagian rambut yang terbelah. Belahan yang terlalu panjang dapat diatasi dengan pemakaian conditioner. (Gbr.f) a b c d e f b. Kelainan Kelebatan Rambut Kelebatan rambut seseorang berbeda-beda, adanya kelainan kelebatan rambut akan mempengaruhi teknik pewarnaan rambut supaya hasil pewarnaan tersebut merata atau sesuai dengan yang dikehendaki. Jenis-jenis kelainan rambut antara lain : 1. Hypotrichosis, adalah pertumbuhan rambut yang kurang dari normal. Pada keadaan ini jumlah folikel rambut sedikit, ukurannya kurang besar, batang rambut rapuh dan tidak mengandung pigmen. 2. Hypertrichosis, adalah pertumbuhan rambut yang lebih banyak dari normal. Rambut yang tumbuh lebih kasar dan panjang, penyebab hypertrichosis merupakan kelainan bawaan, kelainan kulit, keadaan gizi yang buruk, kelainan metabolisme dan pemakaian obat obatan seperti streptomisin atau kortison. Pada laki-laki dapat disertai dengan pertumbuhan rambut di punggung dan dada, pada perempuan terjadi pertumbuhan kumis dan janggut yang disebut hirsutisme. c. Kelainan Warna Rambut Adanya kelainan warna rambut akan mempengaruhi pemilihan warna bahan pewarna serta teknik pewarnaan rambut supaya dihasilkan pewarnaan yang merata atau sesuai dengan yang diharapkan. Kelainan warna tersebut antara lain : 1. Heterokromia adalah rambut berwarna dua yang berbeda satu dari yang lain. Rambut di kepala terdapat warna yang berbeda dari rambut lainnya. 2. Canities (ubanan) adalah perubahan warna rambut menjadi uban putih atau kelabu yang diakibatkan oleh hilangnya pigmen warna di kulit rambut dan digantikan dengan udara. Perubahan warna ini merupakan manifestasi fisiologis proses menjadi tua akibat dari berkurangnya kemampuan melanosit membuat pigmen warna. Canities juga dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi pada penderita anemia dan zat tar (ter) dalam rokok yang menurunkan fungsi melanosit di kandung rambut. Canities dapat bersifat setempat atau di seluruh kepala, bisa jadi didapat sejak lahir, misal pada orang albino dan juga karena suatu penyakit. Ubanan pada usia muda dapat karena keturunan dan kelainan hormonal. Ubanan juga bisa karena bleaching atau hasil pemutihan.

59 2. Kelainan pada kulit kepala a. Ketombe / sindap / busik (dandruff), terjadi akibat pengelupasan sel kulit kepala berlebihan, ketika proses keratinisasi sel kulit kepala belum sempurna. Sel-sel tanduk normal berbentuk serbuk keratin halus sedangkan sel-sel ketombe berbentuk sisik-sisik tipis berukuran 2-3 mm disertai rasa gatal oleh penderitanya. Ketombe dibedakan dalam dua jenis, yaitu : Ketombe kering (Pityriasis Sicca) yang berupa sebagian sisik-sisik ketombe melekat erat dan sebagian terlepas di sekitarnya. Ketombe basah (Pityriasis Steodeos) berupa lapisan sisik berwarna putih kekuning-kuningan yang menempel kuat dan menyerap sebum kulit kepala, bila dikelupas timbul bekas merah disertai rasa gatal. Penggarukan cenderung menimbulkan luka radang berwarna kekuningkuningan dan berminyak disebut dermatitis seboroika, yang dapat memicu kebotakan. b. Kutu kepala menimbulkan problema lebih parah daripada gangguan ketombe. Kutu betina berukuran sekitar3-4 mm sedikit lebih besar daripada kutu jantan, bertelur antara 7-10 butir dalam satu bulan masa hidupnya. Telur berbentuk oval seperti kapsul dilekatkan kuat di batang rambut, larva menetas sekitar 1 minggu dan menjadi kutu dewasa sekitar 10 hari kemudian. Kutu betina, kutu jantan dan larvanya hidup dari menghisap darah kulit kepala. Pada saat menghisap darah kutu memasukkan saliva atau air ludahnya ke kulit kepala berguna untuk mencegah darah membeku. Saliva menimbulkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Penggarukan dapat menimbulkan luka dan infeksi sekunder yaitu infeksi yang ditimbulkan oleh kuman lain berupa peradangan kulit kepala dan kebotakan. c. Kadas (Tinea Favasa), disebabkan infeksi jamur tertentu, gejalanya adalah terbentuknya keropeng-keropeng (crustak). Kadas atau favas dapat menyebabkan kebotakan permanen. d. Botak. Rambut yang rontok bisa menyebabkan kebotakan (alopecia). Kebotakan bisa terjadi sejak lahir atau karena sudah menderita suatu penyakit dan karena luka. Kebotakan yang didapat sejak lahir dinamakan alopecia congenita. Kebotakan akibat luka/peradangan dinamakan alopecia cicatrisata. Kebotakan setempat dinamakan alopecia areata, sedangkan bila seluruh kulit kepala dinamakan alopecia totalis. Kebotakan seluruh kulit kepala disertai hilangnya rambut di wajah, tubuh dan anggota badan lainnya dinamakan alopecia universalis. e. Rontok. Rambut dikatakan rontok jika dilihat dari banyaknya rambut yang rontok pada saat disisir atau disikat melebihi 10 helai. Secara fisiologik pada masa telogen atau masa pertumbuhan rambut, rambut rontok tiap hari 20 60 helai bahkan sampai 120 400 helai sehari. Masa telogen terjadi karena sudah menderita penyakit seperti tyfus, cacar dan bila sudah melahirkan. D. Tujuan Perawatan Kulit Kepala dan Rambut Tujuan perawatan kulit kepala dan rambut adalah untuk memelihara agar kulit kepala dan rambut senantiasa dalam keadaan bersih dan sehat, terhindar dari kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada kulit kepala dan rambut. Perawatan yang teratur, terutama untuk jenis kulit kepala yang bermasalah, sangat bermanfaat dalam : 1. Mencegah kerontokan rambut 2. Merangsang peredaran darah 3. Menormalisir bekerjanya kelenjar-kelenjar kulit kepala dan syaraf 4. Melepaskan ketegangan kulit kepala

60 E. Tahap-tahap Perawatan Kulit Kepala dan Rambut Dalam perawatan kulit kepala dan rambut, sebelumnya siapkan alat dan bahan yang diperlukan, seperti cape bahu, sisir yang bergerigi besar, yang tidak tajam dan sisir berekor, jepit bebek, mangkok kecil dan bahan atau kosmetik untuk perawatan kulit kepala dan rambut seperti hair tonic, krim untuk perawatan kulit kepala dan rambut juga sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambut. Berikutnya lakukan perawatan kulit kepala mulai dari : 1. Menyisir. Pada waktu penyisiran gunakan sisir yang bergerigi besar atau sikat untuk mempermudah perawatan selanjutnya dan menghilangkan debu. 2. Penyikatan kulit kepala dengan maksud untuk menghilangkan debu dan merangsang peredaran darah dan pertumbuhan rambut dengan baik. Teknik menyikat dilakukan dari arah bawah ke arah ubun-ubun, dari segala penjuru, samping belakang yang kesemuanya mengarah ke ubun-ubun dan sikat harus menyentuh kulit kepala sebelum sikat diarahkan ke ujung rambut. 3. Pencucian atau pembersihan kulit kepala dan rambut dengan cara pemberian sampo (keramas). Gunakan sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambut dan tidak banyak mengandung lindi yang dapat merusak rambut. Pemberian sampo pada satu kali keramas dilakukan dua kali. 4. Blocking atau pembagian rambut. Membagi rambut ialah untuk mempermudah mengenakai hair tonic atau krim pada saat creambath. Pembagian rambut dilakukan dengan cara membagi rambut menjadi 4 bagian yaitu atas menjadi bagian kiri dan kanan serta pada rambut belakang menjadi bagian kiri dan kanan, yang dibelah tepat di garis tengah kepala melalui uibun-ubun. 5. Pengobatan. Pengobatan ini dilakukan terutama pada rambut yang bermasalah, misal karena rontok, adanya ketombe, rambut bercabang, rambut kusam atau kutu rambut.

61 6. Pengurutan. Tujuan dilakukan pengurutan adalah agar kosmetik perawatan kulit kepala dan rambut dapat meresap lebih baik. Pengurutan pada kulit kepala dilakukan secara perlahan dan hati-hati. Gerakan pengurutan yang digunakan yaitu : a. Gerakan urut mengusap (effleurage) : dilakukan dengan cara mengusapkan kedua telapak tangan kiri dan kanan pada kulit kepala b. Gerakan urut friction (menekan) : seperti gerakan rotasi tetapi terputusputus dan dilepas. c. Gerakan urut vibratie (menggetar) : dilakukan dengan menggunakan sisir yang ada pentolan di ujungnya atau dengan tangan yang digetarkan, dengan tujuan untuk menenangkan syaraf kepala. d. Gerakan urut rotasi : Rotasi dimulai dari arah pertumbuhan rambut menuju ke tengah telinga

62 e. Gerakan urut jumputan : dilakukan pada seluruh kulit kepala tanpa beraturan yaitu gerakan menjumput ke atas dan dilepas. 7. Merapihkan. Tahap terakhir dalam perawatan kulit kepala dan rambut adalah merapihkan, yang tentunya setelah dilakukan pembersihan kembali untuk menghilangkan kosmetik yang digunakan dalam perawatan kulit kepala dan rambut. Dalam merapihkan rambut, rambut disisir dan ditata dengan baik