Panduan pembiakan sapi. Sebuah panduan untuk manajemen pembiakan sapi di Asia Tenggara



dokumen-dokumen yang mirip
Panduan pengobatan sapi feedlot

CARA MUDAH MENDETEKSI BIRAHI DAN KETEPATAN WAKTU INSEMINASI BUATAN (IB) PADA SAPI INSEMINASI BUATAN(IB).

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

PENANGANAN KELAHIRAN PADA KAMBING

disusun oleh: Willyan Djaja

menghasilkan keturunan (melahirkan) yang sehat dan dapat tumbuh secara normal. Ternak yang mempunyai kesanggupan menghasilkan keturunan atau dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. kebutuhan sehingga sebagian masih harus diimpor (Suryana, 2009). Pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terus

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

APBD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011 KODE REKENING

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Sebagai ternak potong, pertumbuhan sapi Bali tergantung pada kualitas

penampungan [ilustrasi :1], penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan (pendinginan dan pembekuan) dan pengangkutan semen, inseminasi, pencat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Bahan Kering (BK) 300, ,94 Total (g/e/hr) ± 115,13 Konsumsi BK Ransum (% BB) 450,29 ± 100,76 3,20

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

Sexual behaviour Parturient behaviour Nursing & maternal behaviour

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan

KAWIN SUNTIK/INSEMINASI BUATAN (IB) SAPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktasi atau mendekati kering kandang (Ramelan, 2001). Produksi susu sapi perah

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Perbedaan Intensitas Berahi pada Generasi Pertama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Persilangan Simmental Peranakan Ongole (SimPO)

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

MAKALAH BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN PENINGKATAN POPULASI DAN MUTU GENETIK SAPI DENGAN TEKNOLOGI TRANSFER EMBRIO. DOSEN PENGAMPU Drh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Gambaran Umum BBPTU-HPT Baturraden Jawa Tengah. Lokasi Balai Benih Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

Budidaya Ternak Kambing Dan Domba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi PO adalah sapi persilangan antara sapi Ongole (Bos-indicus) dengan sapi

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein Peternakan Sapi Perah

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PEMOTONGAN EKOR, IDENTIFIKASI, KASTRASI, DAN PEMBERIAN Fe PADA ANAK BABI LOU AYY ALZAMAKHSYARI D

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sapi perah (Peranakan Friesian Holstein)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

Lampiran 1. Kuesioner karakteristik peternak I. KARAKTERISTIK PETERNAK 1. Umur (ke ulang tahun terdekat) : tahun 2. Jenis kelamin (pilih salah satu) :

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 19 April 2016, bertempat

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

Manajemen Perkawinan. Suhardi, S.Pt.,MP

MENANGANI ANJING BETINA PADA MASA BIRAHI (HEAT)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen. Pembibitan sapi perah dimaksudkan untuk meningkatkan populasi

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

PEMBIBITAN SAPI BRAHMAN CROSS EX IMPORT DIPETERNAKAN RAKYAT APA MUNGKIN DAPAT BERHASIL?

Lampiran 1 Kuisioner Peternak Pemasok Susu Segar

BAB II TINGKAH LAKU TERNAK RIMINANSIA

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum KPSBU Lembang

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar dipelihara setiap negara sebagai sapi perahan (Muljana, 2010). Sapi FH

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam usaha meningkatkan penyediaan protein hewani dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada

PERBANDINGAN EFISIENSI REPRODUKSI SAPI BRAHMAN CROSS YANG DIINSEMINASI TAHUN **** DAN TAHUN *** DI KECAMATAN (X) KABUPATEN (Y) PROPINSI (Z)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. penting bagi masyarakat Indonesia. Kerbau memiliki keunggulan tersendiri untuk

KAJIAN KEPUSTAKAAN. sangat besar dalam memenuhi kebutuhan konsumsi susu bagi manusia, ternak. perah. (Siregar, dkk, dalam Djaja, dkk,. 2009).

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

KATA PENGANTAR. Direktur Pembibitan Ternak. Ir. Abu Bakar.SE.MM. Nip

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

PERHITUNGAN BODY SCORING CONDITION (BCS) PADA SAPI PERAH

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan

PUBERTAS DAN ESTRUS 32 Pubertas 32 Estrus 32 Waktu kawin 33

BAB I PENDAHULUAN. khususnya daging sapi dari tahun ke tahun di Indonesia mengalami peningkatan

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TINJAUAN PUSTAKA Usaha Peternakan Sapi Perah Iklim dan Cuaca Pengaruh Iklim terhadap Produktivitas Sapi Perah

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Perkawinan Sapi Potong di Indonesia

Anjing Anda Demam, Malas Bergerak dan Cepat Haus? Waspadai Leptospirosis

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Perkembangan Ternak Sapi Potong. Menurut Susiloriniet al., (2008) Sapi termasuk dalam genus Bos, berkaki

1. Penyakit Tetelo (ND=Newcastle Disease) Penyebab : Virus dari golongan paramyxoviru.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu produk peternakan yang berperan dalam

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Berasal dari Belanda dan mulai dikembangkan sejak tahun 1625 (Makin, 2011). Sapi FH memiliki karakteristik sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

MENGENAL PYOMETRA PADA ANJING & KUCING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

Inovasi Anyar Penggemukan Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Mekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lokasi

I. PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk menghasilkan daging, susu, dan sumber tenaga kerja sebagai

KEGAGALAN REPRODUKSI PADA TERNAK KELINCI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimanfaatkan sebagai produk utama (Sutarto dan Sutarto, 1998). Produktivitas

Transkripsi:

Panduan pembiakan sapi Sebuah panduan untuk manajemen pembiakan sapi di Asia Tenggara

Tentang panduan ini Melahirkan anak sapi secara teratur dan membesarkan anak sapi sangat penting untuk produksi daging sapi potong yang menguntungkan. Tidak ada anak sapi berarti tidak ada penghasilan. Panduan ini mengidentifikasikan hal hal manajemen utama yang dapat membantu peternak dan penasihat hewan untuk memaksimalkan kinerja hewan ternak Australia di Asia Tenggara. Hal hal tersebut meliputi pemberian pakan sapi yang tepat untukbisa menghasilkan anak sapi, mengenali saat kapan sapi betina siap untuk kawin dan mengenali serta mengobati masalah yang timbul pada sapi dan anak sapi pada saat dan setelah melahirkan anak sapi. Catatan: Panduan lapangan ini melengkapi Manual untuk produksi sapi potong di Asia Tenggara. Gambar-gambar yang ditampilkan hanya sebagai panduan saja, dan saran sebaiknya diperoleh dari petugas produksi ternak dan dokter hewan yang terlatih. Tanggung jawab bagi kesejahteraan hewan tetap berada pada orang yang menangani hewan tersebut. Informasi Penerbitan Diterbitkan oleh Meat & Livestock Australia Limited ABN 39 081 678 364 Oktober 2010 Meat & Livestock Australia 2010 ISBN 9781741914818 Kehati hatian telah dilakukan untuk memastikan keakuratan informasi yang terkandung dalam publikasi ini. Namun LiveCorp dan Meat & Livestock Australia tidak dapat menerima tanggung jawab atas keakuratan atau kelengkapan informasi atau opini yang terdapat dalam publikasi ini. Andasebaiknya mencari keterangan sendiri sebelum membuat keputusan sesuai minat Anda. LiveCorp dan MLA tidak berkewajiban untuk setiap kerugian yang terjadi jika anda hanya mengandalkan publikasi ini. MLA and LiveCorp mengakui dana pendamping yang disediakan oleh Pemerintah Australia untuk mendukung penelitian dan pengembangan yang terinci dalam publikasi ini. Reproduksi secara keseluruhan atau sebagian dari publikasi ini dilarang tanpa persetujuan sebelumnya dan pengakuan terhadap MLA. 2

Panduan pembiakan sapi Daftar Isi Fakta-fakta reproduksi sapi betina 4 Mempersiapkan pembiakan 6 Pemberian pakan untuk pembiakan 8 Tanda-tanda awal birahi 10 Tanda-tanda ( standing heat ) 12 Perkawinan 14 Penyebab umum infertilitas 16 Manajemen melahirkan anak sapi persiapan 18 proses melahirkan 19 Permasalahan sapi induk dan anak sapi distokia 20 plasenta yang tertinggal 22 mastitis 23 metritis 24 Permasalahan anak sapi pneumonia 26 mencret 28 Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 3

Fakta-fakta reproduksi sapi betina Siklus birahi Pada sapi dara siklus birahi bisa dimulai pada umur 11 bulan. Jangan dikawinkan sampai mencapai berat badan paling sedikit 280kg (Bibit lokal yang lebih kecil akan memulai siklusnya pada berat badan yang lebih rendah.) Sapi yang menyusui anak sapi perlu memiliki berat badan minimal 350kg sebelum dikawinkan. Jarak rata-rata antar periode birahi adalah 21 hari (18-24) seringkali lebih pendek pada sapi dara dibandingkan pada sapi induk yang lebih tua. mungkin hanya 15 hari jarak antara siklus birahi pertama dan kedua setelah melahirkan anak sapi. Periode kebuntingan rata-rata adalah 280 hari. Sapi dara yang melahirkan pertama kali mengalami banyak masalah dalam: melahirkan mengasuh anak sapi menjadi bunting kembali 4

Fakta-fakta reproduksi sapi betina Sapi induk yang lebih tua dengan kondisi yang baik akan lebih mudah untuk bunting daripada sapi yang lebih muda dan sapi dara. Untuk menghasilkan anak sapi setiap tahun sapi harus bunting lagi dalam waktu 75 hari setelah melahirkan. Sapi yang melahirkan dengan nilai kondisi tubuh 3 dan diberi pakan yang baik dapat kembali bunting pada siklus birahi pertama atau yang kedua. Siklus birahi pertama setelah melahirkan terjadi setelah sekitar 36 hari. Siklus birahi kedua terjadi 15 sampai 21 hari kemudian. Jadi hanya ada 40 hari, atau 2 siklus birahi, untuk menjadi bunting kembali. Sapi dengan kondisi badan yang buruk dan masa menyusui dapat tidak bersiklus sama sekali. Mereka akan membutuhkan tambahan pakan yang baik, atau anak sapinya harus disapih, sampai mereka menunjukkan birahi lagi. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 5

Mempersiapkan pembiakan Nilai kondisi tubuh (Body condition score/bcs) dan pembiakan BCS 1 2 terlalu kurus Beri lebih banyak pakan. BCS 3 tepat BCS 5 terlalu gemuk Kurangi pakan. 6

Mempersiapkan pembiakan Nilai kondisi tubuh (Body Condition Score/BCS) Periksa apakah nilai kondisi tubuh sapi telah tepat untuk pembiakan selama masa kebuntingan. Akan terlambat bila memperbaiki BCS dilakukan pada trimester terakhir kebuntingan. Sapi dara seharusnya memiliki berat paling sedikit 280 300kg pada saat pembiakan pertama untuk meminimalkan risiko sulit melahirkan. Pengaruh Nilai Kondisi Tubuh (Body Condition Score /BCS) pada reproduksi Terlalu kurus Terlalu gemuk 1. Tidak bersiklus birahi 1. Makanan banyak terbuang 2. Tidak bisa bunting 2. Mungkin tidak bersiklus, mungkin tidak bisa bunting 3. Jarak waktu untuk birahi meningkat 3. Lebih banyak kemungkinan distokia 4. Jarak antar melahirkan lebih panjang 4. Lebih banyak kemungkinan metritis 5. Produksi susu sedikit 5. Produksi susu dan kolustrum lebih sedikit 6. Anak sapi lebih lemah 6. Kurang bergerak, lebih banyak stres panas Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 7

Pemberian pakan untuk pembiakan Sapi terlalu gemuk Kemungkinan tidak beranak pada tahun sebelumnya Kemungkinan tidak bersiklus, kemungkinan tidak bisa bunting setelah dikawinkan Perlu menurunkan berat badan sebelum trimester ketiga Lebih banyak kemungkinan distokia Lebih banyak kemungkinan metritis Lebih banyak kemungkinan distokia Sapi yang diberi makan terlalu banyak pada akhir masa kebuntingan menghasilkan anak sapi yang besar sementara itu timbunan lemak akan mempersempit lubang panggul. Kelebihan lemak juga menyerap hormon utama yang diperlukan dalam kelahiran sehingga sinyal yang ke uterus menjadi lemah. Kurangi jumlah energi pakan pada sapi yang dikandangkan sebelum menjadi terlalu gemuk atau berikan banyak latihan gerak. 8

Pemberian pakan untuk pembiakan Sapi terlalu kurus Anak sapi yang lahir lemah Susunya sedikit untuk anak sapi Tidak bersiklus anoestrus laktasi Jarak antar melahirkan panjang Pakan untuk pembiakan sapi betina Sapi yang dibiakkan membutuhkan pakan yang berbeda dari sapi yang digemukkan. Rangsum memerlukan: level energi dengan BCS mineral yang lebih tinggi (Ca dan P) serat yang lebih banyak protein yang lebih banyak pada akhir masa kebuntingan untuk pertumbuhan anak sapi Sapi yang kurus akan menghasilkan sedikit susu dan tidak akan kembali bunting. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 9

Tanda-tanda awal birahi Mengendus urine sapi yang sedang birahi Vulva bengkak dan merah Kegelisahan 10

Tanda-tanda awal birahi Tanda-tanda bahwa sapi betina akan birahi: melenguh berteriak menyenggol dan meletakkan dagu pada sapi lain mengendus area kelamin sapi betina lainnya mengernyitkan hidungnya dan mencibirkan bibirnya vulva bengkak merah sering kencing Dengan adanya kelompok koperasi pembiakan, sekarang sapi betina bisa dibawa ke pejantan supaya tidak stres karena penanganan. Mendeteksi birahi bisa sulit pada sapi Bos indicus karena birahi sering terjadi pada malam hari pada saat sapi ditambatkan yang artinya mereka tidak dapat menunggangi. Sapi pejantan adalah detektor terbaik untuk beirahi Kumpulkan sapi sapi yang tertambat dalam kawanan dua kali sehari dengan sapi pejantan. Kawin malam kumpulkan semua sapi dara dan sapi induk yang tidak bunting di kandang arena (yard) setiap malam bersama dengan sapi pejantan. Dengan membawa sapi betina ke sapi pejantan akan meningkatkan libido pejantan dan merangsang sapi dara dan sapi induk tersebut. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 11

Tanda-tanda ( standing heat ) Tanda-tanda ( standing heat ) saat untuk dikawinkan Membiarkan sapi yang lain untuk menaiki Keluar lendir bening dari vulva 12

Tanda-tanda ( standing heat ) Tanda-tanda selama ( standing heat ): tanda-tanda awal terus berlanjut berdiri diam waktu ditunggangi oleh sapi lain lendir bening dan tipis keluar dari vulva lendir teroles di atas tulang-tulang pin dan area ekor nafsu makan berkurang Standing heat bisa berlangsung hanya 12 jam. Tanda-tanda birahi sudah lewat tidak lagi berdiri diam kalau ditunggangi bagian samping (flank) kotor berlumpur dan pangkal ekor tidak rapi akibat ditunggangi lendir kering di bawah vulva sudah terlambat untuk dikawinkan. Sementara tanda-tanda lain dapat dilihat selama awal periode birahi, satu satunya tanda pasti untuk menentukan kapan saat untuk dikawinkan adalah standing heat. Catat tanggal tanggal ini atau tandai tanggal-tanggal pada kalender. Standing heat adalah tanda birahi yang paling terpercaya, dan adalah saat dimana harus dikawinkan. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 13

Perkawinan Kapan Bawa sapi betina ke ke sapi pejantan segera setelah tanda-tanda awal birahi terdeteksi. Biarkan sapi betina berkumpul dengan sapi pejantan selama 5 6 malam untuk memastikan bahwa masa12 jam standing heat tercakup semua. Kemudian bawa sapi betina kembali 18 21 hari kemudian ke sapi jantan untuk mendeteksi birahi. Jika tidak menunjukkan birahi, berarti menjadi bunting pada perkawinan pertama. Jika menunjukkan birahi, dapat dikawinkan lagi. Inseminasi buatan AI menawarkan pejantan yang lebih baik daripada sapi pejantan lokal, dan bahkan bibit (breed) yang berbeda. Petugas AI menginseminasi sapi betina, tetapi sapinya harus pada saat standing heat. Setelah inseminasi, biarkan sapi betina di kandang jauh dari sapi pejantan selama sekitar 48 jam. Jika sapi kembali birahi sekitar 21 hari kemudian, dia dapat diinseminasi kembali atau dikawinkan dengan sapi pejantan lokal. 14

Perkawinan Kawin Ulang Kawinkan kembali semua sapi dara dan sapi induk 18 hari setelah standing heat, dan biarkan mereka berkumpul dengan sapi pejantan selama 5 hari. Kawin setelah melahirkan anak sapi Untuk menghasilkan pedet setiap tahun, sapi harus bunting lagi dalam waktu 75 hari setelah melahirkan. Birahi pertama setelah melahirkan harus muncul sekitar 36 hari, namun tingkat konsepsi cenderung rendah. Lebih baik kembali mengawinkan sapi pada birahi kedua setelah melahirkan. Sapi induk dengan kondisi buruk mungkin tidak menunjukkan siklus birahi kedua sampai berat badannya bertambah atau pedetnya telah disapih. Setelah kawin, catat tanggalnya. Amati tanda-tanda birahi 18 hingga 24 hari kemudian dan lagi 18 sampai 24 hari setelah itu. Jika dua periode birahi terlewatkan, sapi tersebut semestinya bunting. Jika tidak bunting, sapi tersebut mungkin mengalami gangguan reproduksi. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 15

Penyebab-penyebab umum infertilitas Pakan yang jelek Sapi terlalu kurus atau terlalu gemuk (Lihat halaman mengenai kondisi tubuh dan pemberian pakan) Metritis Metritis telah diobati tetapi uterus masih rusak. Prolapsus uterus atau serviks Uterus belum pulih. Gangguan fisik Sapi tidak dapat menahan berat sapi pejantan karena cedera kuku atau kaki. Kuku sapi yang secara permanen dikandang dengan tanah lunak, tumbuh terlalu panjang dan perlu dipotong. Infeksi bakteri dan virus Cacat fisik kuku tumbuh terlalu besar 16

Penyebab-penyebab umum infertilitas Infeksi bakteri dan virus Leptospirosis Infeksi bakteri yang disebarkan melalui urin dan kontak langsung; dapat menyebabkan aborsi; dapat menginfeksi manusia; dapat dicegah dengan vaksinasi. Brucellosis Sapi bunting yang terserang brucellosis akan menggugurkan janin sekitar 3 6 bulan setelah konsepsi; disebarkan oleh sekresi dan cairan saat kelahiran; dapat menginfeksi manusia. Vaksinasi anak sapi dara saat berumur 6-8 bulan untuk mengontrol penyebaran brucellosis. Vibriosis Vibrio adalah penyakit kelamin yang menyebabkan kemandulan sementara, terutama pada sapi dara. Mereka selalu kembali ke sapi jantan untuk kawin ulang. Hanya sekitar 5% dari kawanan sapi akan aborsi. Sapi pejantan tetap terinfeksi seumur hidupnya. Sapi dara dan sapi pejantan dapat divaksinasi. Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) IBR atau hidung merah dapat juga disebarkan oleh infeksi kelamin. Jika IBR terjadi pada trimester terakhir kebuntingan, janin kemungkinan akan diaborsi dan bisa seperti mumi. Pedet yang hidup akan menjadi lemah. Cari bantuan dokter hewan jika sapi betina selalu kawin ulang atau mengalami aborsi. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 17

Manajemen melahirkan anak sapi persiapan Sapi betina melahirkan 280 hari (275-285) setelah konsepsi. Dua jam sebelum melahirkan lendir keluar dari vagina yang bengkak, dan ambing yang membengkak. Tanda-tanda sebelum melahirkan Pada 7 10 hari sebelum melahirkan, ambing membesar, vulva menjadi bengkak, mungkin mengalami perubahan warna dan sering mengeluarkan lendir. Sapi sebaiknya berbaring di atas jerami bersih dan tidak terganggu sekecil mungkin. Biarkan sapi untuk melahirkan secara alami tetapi lakukan pemeriksaan setiap 30 menit. Sapi Bos indicus umumnya melahirkan dengan mudah. 18

Manajemen melahirkan anak sapi persiapan Posisi normal anak sapi dalam uterus Melahirkan anak sapi Sapi melengkungkan punggungnya dan menegang. Sapi betina akan mengeluarkan cairan dari dua kantong ketuban dengan cairan yang kedua lebih kental daripada yang pertama. Dalam waktu dua jam dari pecahnya kantong air kedua, dua kaki depan anak sapi seharusnya akan nampak. Biarkan dia melahirkan secara alami tetapi periksa setiap 30 menit. Hindari penanganan pedet untuk 12 24 jam pertama supaya ikatan awal antara induk dan anak terjalin. Dia akan menjilati anaknya hingga bersih dan membiarkan anaknya untuk menyusu. Susu pertama (kolostrum) sangat penting untuk kekebalan anak sapi. Biarkan anak sapi menyusu selama minimal 24 jam, sebaiknya 2 3 hari. Beri yodium pada tali pusar untuk mencegah infeksi. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 19

Permasalahan sapi dan anak sapi distokia Distokia Permasalahan pada saat melahirkan anak sapi sungsang Permasalahan pada saat melahirkan anak sapi terputar 20

Permasalahan sapi dan anak sapi distokia Distokia Jika kaki depan tidak menonjol keluar dalam waktu 2 3 jam, anak sapi mungkin terputar di dalam uterus Jika anak sapi hanya terputar, sering kali dapat diputar kembali sehingga tulang belakangnya sejajar dengan tulang belakang induknya, dan kemudian ditarik keluar dengan cara biasa, kaki depan terlebih dahulu. Jika hanya satu kaki depan yang menonjol, dorong kepala kembali ke dalam, kemudian ambil kedua kakinya ke depan. Jika kepala terputar ke samping, dorong anak sapi kembali kedalam, kemudian bawa kepala dan kaki depannya ke dalam posisi normal. Jika anak sapi menghadap ke belakang di dalam uterus dengan kaki di bawahnya (sungsang), mungkin membutuhkan operasi caesar. Jika kaki anak sapi menonjol, tarik anak sapi keluar dengan cepat supaya tidak tercekik. Jika anak sapi lahir mati, bersihkan sapi dengan segera. Jika dia sakit, berikan antibiotik selama 3 hari dan bolus intrauteri (Terramycin) atau infus intrauteri. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 21

Permasalahan sapi dan anak sapi plasenta Plasenta yang tertinggal Plasenta akan tertinggal jika tidak dikeluarkan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan. Pengobatan Jika plasenta tidak keluar secara alami, jangan mencoba untuk menariknya keluar karena hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian. Periksa 12 24 jam kemudian dan, jika perlu, tunggu sampai hari berikutnya. Berikan antibiotik, dan cari bantuan dokter hewan. Plasenta yang tertinggal setelah melahirkan 22

Permasalahan sapi dan anak sapi mastitis Mastitis Mastitis adalah infeksi ambing. Puting membengkak, anak sapi tidak cukup mendapat susu yang baik dan akan tumbuh lamban. Pengobatan Ikat kedua kaki belakang sapi agar tidak menendang. Perah putingnya hingga kosong dan masukkan seluruh isi tabung antibiotik langsung kedalam saluran puting. Cari bantuan dokter hewan untuk mendapatkan antibiotik yang terbaik. Ambing dengan mastitis menunjukkan puting yang meradang dan bengkak. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 23

Permasalahan sapi dan anak sapi metritis Metritis Penyebab Infeksi uterus pada saat melahirkan karena tempat melahirkan yang kotor dan kontaminasi lingkungan. Sapi dengan BCS tinggi lebih rentan karena proses melahirkan yang lama. Tanda-tanda Tidak mau makan, lesu dan sekresi dari vagina yang ringan selama 7 hari setelah melahirkan, kemudian bertambah dengan suhu badan yang tinggi, menegang, dan sekresi vagina berwarna gelap yang berbau busuk. Sapi yang tidak diobati akan mati. Kondisi selama kelahiran yang tidak higienis meningkatkan risiko metritis pada sapi induk dan infeksi pada anak sapi. 24

Permasalahan sapi dan anak sapi Pengobatan Obati segera bila terlihat sekresi atau bau busuk dengan antibiotik dosis tinggi (misalnya dengan injeksi intramuscular long-acting oksitetrasiklin dan uterine pessaries) dan prostaglandin. Pindahkan sapi dari kelompok pembiakan ternak ke kandang pengobatan. Pencegahan Gunakan tempat melahirkan yang bersih. Berikan pakan agar mencapai BCS (3) yang tepat pada saat melahirkan untuk memudahkan melahirkan anak sapi. Kondisi melahirkan yang bersih mengurangi risiko sapi dan anak sapi tidak sehat. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 25

Permasalahan anak sapi pneumonia Penyebab Jumlah sapi terlalu banyak dan kontaminasi tempat melahirkan dan kandang pedet. Anak sapi tidak mendapat kekebalan alami melalui kolostrum dari induknya selama 2 3 hari pertama kehidupan, terutama 24 jam pertama. Tanda-tanda Dimulai dengan keluarnya ingus dari hidung yang ringan kemudian meningkat hingga sulit bernapas. Anak sapi menjadi dehidrasi. Begitu anak sapi terbaring, angka kematian adalah 100%. Pencegahan melalui manajemen Menjaga kebersihan tempat untuk melahirkan dan tempat untuk membesarkan anak sapi Biarkan anak sapi menyusu kolostrum dari induknya setidaknya selama 24 jam pertama setelah lahir. Pneumonia keluar kotoran dari hidung Minum saat pertama kali adalah hal yang paling penting dalam kehidupan anak sapi. 26

Permasalahan anak sapi pneumonia Pengobatan Pindahkan anak sapi ke kandang sakit dengan segera begitu tanda-tanda pernapasan terdeteksi. Suntikkan intermuskular Ceftiofur (Excenel) selama 3 hari. Suntikkan obat anti-inflamasi non-steroid selama 3 hari. Berikan 2 liter larutan elektrolit diikuti dengan 2 liter susu pengganti untuk anak sapi, selang 4 jam, pagi dan malam. Jika anak sapi tidak aktif menghisap cairan atau susu, berikan melalui selang/sonde lambung. Biarkan anak sapi tetap di kandang sakit sampai gejala hilang dan kemudian kembalikan ke area Anak sapi harus dipeihara anak sapi. di kandang yang bersih dan Jika anak sapi tidak menyembuh, pindahkan ke kering. kandang infeksi kronis. Lakukan vaksinasi sapi dengan MH Bovilis sebelum melahirkan. Mintalah bantuan dokter hewan. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 27

Permasalahan anak sapi mencret Penyebab Jumlah sapi terlalu banyak, dan tempat melahirkan dan kandang anak sapi yang terkontaminasi. Anak sapi tidak mendapat kekebalan alami melalui kolostrum dari induk selama 2 3 hari pertama, terutama 24 jam pertama setelah lahir. Tanda-tanda Diare ringan dan berkembang menjadi diare parah. Anak sapi menjadi dehidrasi. Begitu anak sapi terbaring, angka kematian adalah 100%. Pencegahan melalui manajemen Menjaga kebersihan tempat untuk melahirkan dan membesarkan anak sapi. Biarkan anak sapi menyusu kolostrum dari induknyanya setidaknya 24 jam pertama kehidupannya. Scour (mencret) pada anak sapi Menyusu yang pertama kali adalah hal yang paling penting dalam kehidupan anak sapi. 28

Permasalahan anak sapi mencret Pengobatan Begitu gejala dari scouring terlihat, pindahkan anak sapi ke kandang sakit untuk mengurangi penyebaran penyakit; hentikan pemberian susu pada anak sapi. Hari 1. Berikan hanya larutan elektrolit ditamba dengan bikarbonat (2 liter setiap 4 jam). Hari 2. Pindahkan anak sapi ke kandang bersih dan berikan 2 dosis elektrolit lagi di pagi hari. Bersihkan dan disinfeksi kandang yang sebelumnya. Hari 3. Berikan 2 liter larutan elektrolit diikuti oleh 2 liter susu anak sapi pengganti, selang 4 jam, pagi dan malam. Jika anak sapi tidak aktif meyusui, berikan cairan melalui selang lambung. Biarkan anak sapi tetap di kandang sakit sampai gejala selesai dan kemudian kembalikan ke area anak sapi umum. Jika anak sapi tidak menyembuh, pindahkan ke kandang infeksi kronis. Lakukan vaksinasi sapi dengan Bovac dan Bovilis S sebelum melahirkan. Mintalah bantuan dokter hewan. Catatan: Informasi ini hanya sebuah panduan. Tanggung jawab untuk kesejahteraan hewan berada pada orang yang mengurusnya. 29

Level 1, 165 Walker Street, North Sydney, NSW 2060 Ph: +61 2 9463 9333 Fax: +61 2 9463 9393 www.mla.com.au