PERBEDAAN KEIKUTSERTAAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA WUS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN.

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Sri Waluyaningsih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PARTISIPASI PERIKSA PAP SMEAR ANTARA PERAWAT DENGAN MASYARAKAT DI KABUPATEN SUKOHARJO

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

Ayu Ulfah Nur Lubis 1, Erna Mutiara 2, Taufik Ashar 2. Abstract

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Novia Sari Yunita, Puji Lestari. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

PENGARUH KONSELING METODE IVA TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CARA PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA IBU-IBU PKK

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER LEHER RAHIM DI RW 7 DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

PENELITIAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG PAP SMEAR Di Desa Krebet Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Andini Ania Sari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan perempuan masih menjadi tugas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

Oleh : Duwi Basuki, Ayu Agustina Puspitasari STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

GAMBARAN MOTIVASI WUS DALAM MENGIKUTI PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA KARANGTEJO KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN PEMERIKSAAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN LEPO-LEPO KOTA KENDARI

PENGARUH KONSELING KANKER SERVIK DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN KALIPAKEM PUNDONG BANTUL TAHUN 2010¹

SKRIPSI. Disusun Oleh : Iza Aina

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI DINI CA MAMMAE DI RW I KELURAHAN BERINGIN, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

BAB III METODE PENELITIAN. multipara dengan Pap smear sebagai baku emas yang diukur pada waktu yang. bersamaan saat penelitian berlangsung.

PENGARUH PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS KEDUNGREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT IBU UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DUSUN BATANG CILIK TAMBAKREJO TEMPEL SLEMAN

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis Faktor Prilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Acetat )

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER SERVIKS DI DESA PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG. ARTIKEL. Oleh : RATNA PUSPITA SARI NIM.

Vol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DESA DUKUHAGUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

Blank (11pt) 1. PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU USIA

1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Galuh Tunjung Pertiwi

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut kesehatan reproduksi ini, salah satunya adalah kanker

Transkripsi:

PERBEDAAN KEIKUTSERTAAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA WUS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN Siti Aminah 1 Abstract: IVA constitutes one of skrining alternative that is utilized to detect lesion pre cancer serviks besides Pap Smear. At cancer Indonesia Decapitates womb to stay second thread of happening cancer on woman. Each year at Dr. Soetomo's Hospital rolled out rolled out found new case as much 300 350 person, ironically surrounding 60 80 was deep lanjut's stadia. According to Hardiman( 2007) WUS already gets married haven't done IVA'S check caused by its reducing information or science about IVA or science about IVA well but nots mother want to check. This research intent to analyse the difference IVA'S check participation on WUS before and after given by counselling. This research is observational Experimental Pre one group pre post design's test. One that as sample is lush age woman already get married at Morowudi's village as much 155 respondents. Its free variable is counselling about IVA, meanwhile variable depends it is probing participation on WUS before and after given by counselling. Hereafter data which is gotten at análisis by use of quiz Mc Nemar test uses SPSS 11,5 by α =0,05. Result observationaling to point out that largely respondent is old> 30 years which is as much 61,36. Largely respondent gets elementary education which is 68,9. Largely respondent not working which is 78,8. Base still Quiz tik was gotten to usufruct that exists distinctive IVA'S probing participation on WUS before and after given by engan's counselling assesses ρ = 0,0001. Base aforesaid result therefore researcher suggests to need marks sense facility and counselling empowerment at Posyandu by cadre. To Puskesmas Cerme and village Midwife needs to give stock purchasing to cadre about IVA to sides on duty health also expected at one's back socialization IVA by increases Liflet at allotment to Puskesmas and place other health care place. Key word: Counselling, IVA, WUS, participation. PENDAHULUAN Kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan penting bagi wanita di seluruh dunia. 1,4 juta wanita didunia mengalami penyakit kanker leher rahim. (menurut feray et al, 2001). Di Indonesia kanker leher rahim menempati urutan kedua dari kanker yang terjadi pada wanita. Diperkiraan ditemukan 40.000 kasus baru kanker leher rahim tiap tahunnya. Di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya setiap hari sedikitnya 8 hingga 10 kasus baru kanker leher rahim. Setiap tahun rata-rata ditemukan kasus baru sebanyak 300-350 orang, ironisnya sekitar 60-80 penderita yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut. Di Gresik tahun 2007 dari WUS 319.214 setelah dilakukan penapisan terdapat 4 yang positif adanya lesi prakanker (Brahmana Askandar, 2009).Di Puskesmas Cerme pada tahun 2009 dari 414 WUS yang diperiksa IVA, 108 WUS ditemukan IVA Positif dan 4 kasus kanker leher rahim.

IVA merupakan salah satu tes skrining alternatif yang digunakan untuk mendeteksi lesi pra kanker serviks selain Pap smear. Pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan yang pemeriksanya (dokter/bidan/paramedik) mengamati serviks yang telah diberi asam asetat/asam cuka 3-5 secara inspekulo dan dilihat dengan penglihatan mata langsung (mata telanjang) (Farid Aziz, 2006). Menurut Hardiman (2007) data terkini menunjukkan bahwa pemeriksaan visual pada leher rahim dengan menggunakan asam asetat (IVA) paling tidak sama efektifnya dengan tes PAP dalam mendeteksi penyakit dan bisa dilakukan dengan lebih sedikit logistik dan hambatan teknis. Dari studi pendahuluan di Puskesmas Cerme Kabupaten Gresik di dapat data sebagai berikut : Tabel 1.1 Hasil Cakupan IVA di Puskesmas Cerme dan Desa Morowudi Tahun 2008 s/d maret 2010 Tahun Puskesmas Cerme Target Caku pan 2008 1026 409 39,8 Targ et Desa Morowudi Cakup an 251 90 40,3 2009 1026 414 251 19 Maret 22,7 1026 233 251 1 2010 Sumber : Data Sekunder Puskesmas Cerme, 2010 Dari data tabel tersebut diatas diketahui rendahnya cakupan pemeriksaan IVA pada WUS di Desa Morowudi, Puskesmas Cerme Tahun 2010. Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 24 Juni 2010 di Puskesmas Cerme terhadap 10 WUS yang telah melakukan pemeriksaan IVA alasannya adalah karena telah mengerti pemeriksaan IVA dari penyuluhan yang di terima, dari hasil survey pendahuluan yang 35,8 7,5 4,7 dilakukan di posyandu Desa Morowudi pada tanggal 25 Juni 2010 terhadap 10 WUS yang belum melakukan pemeriksaan IVA alasannya karena tidak mengetahui informasi tentang pemeriksaan IVA. Menurut Hardiman (2007) alasan WUS (Wanita Usia Subur) yang sudah menikah belum melakukan pemeriksaan IVA disebabkan beberapa hal yaitu kurangnya informasi atau pengetahuan WUS tentang IVA atau pengetahuan tentang IVA baik tetapi mereka tidak memiliki kemauan untuk melakukan pemeriksaan IVA. Beberapa alasan tersebut perlu dicari dan diketahui untuk mewujudkan tindakan pemeriksaan IVA pada WUS sebagai upaya penapisan terhadap lesi prakanker. Dampak dari tidak melakukan pemeriksaan IVA adalah jika ada gejala lesi putih prakanker tidak bisa terdeteksi secara dini. Biasanya akan diketahui jika sudah ada gejala atau sudah dalam stadium lanjut. Jika kanker leher rahim sudah dalam kondisi stadium lanjut, pengobatan yang diberikan membutuhkan biaya yang mahal sedangkan angka kesembuhannya sangat kecil. Disamping itu, akibat yang lain adalah masih tingginya angka kematian pada wanita karena penyakit kanker leher rahim di Indonesia menduduki peringkat ke-2 dari kanker yang terjadi pada wanita (Brahmana Askandar, 2009 ) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keikutsertaan pemeriksaan IVA pada WUS sebelum dan sesudah diberi penyuluhan di Desa Morowudi, Puskesmas Cerme tahun 2010. METODE Rancangan peneliatian ini mengunakan Pra eksperimental One group pra-post test design. Dimana perlakukan dikalukan pada satu kelompok dan tidak ada kelompok kontrol. Sebelum diberi perlakuaan, responden diberi test dan

sesudah dilakukan perlakukan dilakukan test lagi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua WUS yang sudah menikah,pernah menikah dengan jumlah 251 orang. Besar sampel adalah 154 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan Probability Sampling dengan Cluster Propotionated random sampling. Analisis dala penelitian ini menggunakan analisis Univariate dan analisis Bivariate. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur No. Umur Frekuensi (f) Prosent ase () 1. <20 tahun 2 1,3 2. 20-30 49 37,12 tahun 3. >30 tahun 81 61,36 Sumber: data primer, 2010 diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu berumur >30 sebanyak 81 responden (61,36 ). Tabel 1.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan No. Pendidika n Frekuens i (f) Prosentas e () 1. Dasar 91 68,9 2. Menengah 34 25,8 3. Tinggi 7 5,3 diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu berpendidikan dasar sebanyak 91 responden (68,9 ) Tabel 1.4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (f) () 1. Bekerja 28 21,2 2. Tidak 104 78,8 bekerja Sumber: data primer, 2010 diinterpretasikan bahwa sebagian besar yaitu tidak bekerja sebesar 104 responden (78,8 ). Tabel 1.5 distribusi frekuensi responden berdasarkan keikutsertaan pemeriksaan IVA sebelum diberi penyuluhan No Keikutser Jumlah Prosentase () taan 1. Ikut 26 19,7 2. Tidak 106 80,3 Ikut Sumber : Data Primer, 2010 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengikuti pemeriksaan IVA yaitu 106 responden (80,3 ) Sumber: data primer, 2010

Tabel 1.6 Distribusi responden berdasarkan keikutsertaan pemeriksaan IVA sesudah Penyuluhan No Keikuts ertaan Jum lah Prosentas e () 1. Ikut 95 72,0 2. Tidak 37 28,0 Ikut Sumber : Data Primer, 2010 diketahui bahwa sebagian responden mengikuti pemeriksaan IVA yaitu 95 responden (72,0 ). Tabel 1.7 Distribusi responden berdasarkan keikutsertaan pemeriksaan IVA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan di Desa Morowudi, Puskesmas Cerme, Gresik tahun 2010. N o Penyuluh an Keikutser taan Sebelum Sesudah n n Ket 1 Ikut 26 19,7 95 72 Naik 52,3 2 Tidak Ikut 10 6 80,3 37 28 Turun 52,3 Jumlah 13 2 100 13 2 100 ρ = 0,001 α = 0,05 Sumber : Data Primer, 2010 diketahui bahwa responden yang ikut penyuluhan sebagian besar adalah ikut pemeriksaan IVA yaitu 95 responden (72) berbeda dengan keikutsertaan IVA sebelum penyuluhan yaitu 26 responden (19,7). Hasil uji Mc. Nemar dengan program SPSS 11,5 (lampiran 3) dengan skala data nominal menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keikutsertaan sebelum dan sesudah penyuluhan didapat nilai p=0,001 karena p < α 0,05, maka Ho ditolak.sedangkan Chi Hitung= 39,521 lebih besar dari Chi tabel yaitu= 26.01 berarti х² hitung > dari х² tabel kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada keikutsertaan WUS sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. PEMBAHASAN 1. Keikutsertaan Pemeriksaan IVA pada WUS sebelum diberi penyuluhan di desa Morowudi tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan Responden terhadap pemeriksaan IVA di desa Morowudi sebelum Penyuluhan sebagian kecil mengikuti pemeriksaan IVA yaitu 26 orang atau 19,7 Menurut Hardiman( 2008) alasan WUS yang sudah menikah tidak ikut pemeriksaan IVA karena kurangnya informasi tentang IVA atau pengetahuan tentang IVA baik tetapi ibu tidak mau periksa.setiawati (2008 ) mengatakan bahwa pendididkan kesehatan dipengaruhi oleh factor enabling atau kemungkinan, diantaranya ketersediaan serta akses terhadap sarana dan prasarana pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan inilah yang menjadi sumber informasi Kesehatan. Adopsi perilaku harus didahului dengan tahu pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu seseorang melakukan proses penginderaan dan pemikiran terhadap suatu obyek tertentu.sebelum seseorang mengadopsi perilaku ia harus terlebih dahulu tahu apa arti atau manfaat dari perilaku tersebut ( Notoatmojo, 2003a) Salah satu upaya untuk mendukung adanya adopsi perilaku pemeriksaan IVA adalah menyampaikan arti / manfaat dari pemeriksaan IVA melalui kegiatan pendidikan kesehatan.seperti yang telah disampaikan Azwar ( 2003 ) bahwa individu akan

membentuk sikap positif terhadap hal hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif terhadap hal hal yang dirasakan merugikan dirinya. Mubarak (2007 ) mengatakan bahwa pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Dalam hal ini alasan responden yang tidak melakukan pemeriksaan IVA mengatakan karena tidak tahu dan kurangnya Informasi tentang IVA dan juga mengatakan tidak mengikuti pemeriksaan IVA karena takut dan malu untuk periksa IVA. Faktor pendidikan juga sangat berpengaruh pada cara pandang seseorang terhadap pengetahuan atau informasi yang diterimanya,jenjang pendidikan yang semakin tinggi akan memudahkan seseorang untuk memahami berbagai hal,sehingga ia lebih mudah dalam mengembangkan diri.sedangkan dalam penelitian ini sebagian besar responden adalah berpendidikan rendah sehingga mempengaruhi pemahaman responden tentang IVA. Kemudahan untuk memperoleh informasi juga dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh suatu informasi dan dapat membantu seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Saat ini pengetahuan tentang IVA masih kurang dapat diakses oleh responden karena tidak adanya penyuluhan kesehatan tentang IVA baik dimedia maupun liflet pada pelayanan kesehatan. Informasi kesehatan tentang IVA ini juga perlu dimiliki oleh kader kesehatan yang bertugas sebagai pendidik kelompok sebaya yang akan mengajarkan informasi tersebut kepada orang lain. Sarana yang biasa di akses oleh responden adalah Posyandu dan tenaga kesehatan sebagai prasarana pendidikan kesehatan menjadi sumber informasi tentang IVA. Tenaga kesehatan yang sudah dilatih konseling IVA dan cara pemeriksaannya perlu ditambah karena rasio tenaga kesehatan yang terlatih dengan jumlah WUS yang ada tidak sesuai atau masih sangat kurang. 2. Keikutsertaan Pemeriksaan IVA pada WUS sesudah diberi penyuluhan di desa Morowudi tahun 2010 Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan WUS terhadap pemeriksaan IVA sesudah penyuluhan sebagian besar adalah ikut pemeriksaan IVA yaitu 95 orang ( 72) Tujuan Pendidikan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Notoatmojo ( 2002b ) mengatakan dengan memberikan informasi informasi tentang cara mencapai hidup sehat, cara memelihara kesehatan, cara menghindari penyakit dan sebagainya sehingga akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut.selanjutnya dengan pengetahuan pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran mereka dan akhirnya akan menyebabkan orang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Seperti yang disampaikan oleh Azrul Azwar ( Dalam Machfoedz, 2007) Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar yakni suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Pandangan dan ketrampilan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu sikap dan perilaku tertentu. Keikutsertaan responden terhadap pemeriksaan IVA meningkat sesudah diberi penyuluhan dikarenakan informasi atau penyuluhan tentang IVA yang didapat Responden yang mengikuti pemeriksaan IVA mengatakan setelah mendapat penyuluhan IVA responden mengerti pentingnya pemeriksaan IVA

sebagai cara untuk memdeteksi kanker leher rahim 3. Perbedaan keikutsertaan Pemeriksaan IVA pada WUS Sebelum dan Sesudah diberi Penyuluhan di desa Morowudi tahun 2010. Dari perbandingan hasil pemeriksaan IVA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan didapat hasil yang signifikan. Dari hasil Uji SPSS dengan skala data Nominal diketahui bahwa ada perbedaan keikutsertaan pemeriksaan IVA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Uji Mc. Nemar ( lampiran 12e ) menunjukkan p=0,001 karena p < α 0,05 maka Ho ditolak sehingga kesimpulannya adalah Terdapat perbedaan Keikutsertaan Pemeriksaan IVA pada WUS sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Setiawati (2008) menuliskan bahwa metode pembelajaran dapat dijadikan sebagai motivasi agar peserta didik dengan cepat menerima informasi baru, ide, gagasan, pendapat, hasil temuan dari pembicara Sesuai dengan yang dikatakan Hosland ( dalam Notoatmojo, 2003a) Apabila stimulus tidak diterima / ditolak berarti stimulus itu tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu, tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. Perubahan sikap yang terjadi tidak lepas dari pemakaian metode dam media pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode dan media ini harus disesuaikan dengan karakteristik sasaran pembelajaran dan menarik agar pesan dapat dipahami dengan mudah dan sasaran mengalami perubahan. Stimulus berupa penyuluhan diharapkan mampu memberikan pengalaman pada Responden yang memicu perubahan perilaku yang diawali dengan perubahan pengetahuan dan sikap terhadap pemeriksaan IVA. Dalam hal ini metode yang dibuat untuk penyuluhan adalah metode ceramah dengan menggunakan media leflet dan lembar balik. Responden yang mengikuti pemeriksaan IVA mengatakan setelah mendapat penyuluhan IVA responden mengerti pentingnya pemeriksaan IVA sebagai cara untuk mendeteksi kanker leher rahim secara dini. Sedangkan dari crosstabs menunjukkan keberhasilan penyuluhan tentang IVA adalah dilihat dari 93 Responden yang sebelum diberi penyuluhan tentang IVA tidak mengikuti pemeriksaan, sesudah diberi penyuluhan ikut pemeriksaan.2 Responden yang sebelum diberikan penyuluhan IVA sudah ikut pemeriksaan IVA dan tetap ikut sesudah diberi penyuluhan. Perlakuan berupa pendidikan kesehatan dengan metode ceramah menggunakan flipchart pada dasarnya merupakan proses belajar. Notoatmodjo (2003b) menyebutkan bahwa pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses belajar yang memiliki masukan (input) dan keluaran ( output ). Masukan (Input) pada penelitian ini diukur dengan keikutsertaan Pemeriksaan IVA pada WUS sebelum diberi penyuluhan sedangkan (Output ) diukur dengan keikutsertaan IVA pada WUS sesudah diberi penyuluhan.didapat perubahan keikutsertaan WUS dalam pemeriksaan IVA yaitu ditunjukkan dengan jumlah WUS yang ikut pemeriksaan IVA makin banyak. Sedangkan Ketidak berhasilan penyuluhan dilihat dari 24 jumlah Responden yang sebelumnya melakukan pemeriksaan IVA tetapi setelah penyuluhan tidak ikut pemeriksaan IVA. Sedangkan 13 Responden tetap tidak mengikuti pemeriksaan IVA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Mubarak mengatakan bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin

banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebagian responden adalah berpendidikan dasar sehingga mempengaruhi penerimaan informasi baru tentang IVA. Dari 24 responden yang sebelum penyuluhan ikut pemeriksaan IVA tetapi sesudah penyuluhan tidak ikut pemeriksaan IVA karena belum waktunya jadwal untuk periksa ulang IVA sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh petugas kesehatan yang memeriksa. Sedangkan alasan 13 responden yang tetap tidak ikut pemeriksaan IVA sebelum dan sesudah penyuluhan karena takut dan malu diperiksa IVA. Dari hasil diatas didapatkan hasil perubahan keikutsertaan WUS tehadap pemeriksaan IVA sesudah mendapat penyuluhan, ini ditunjukkan dari berkurangnya responden yang tidak mengikuti pemeriksaan IVA, sehingga penyuluhan tentang IVA dapat mempengaruhi sikap responden untuk ikut serta pemeriksaan IVA. SIMPULAN Ada perbedaan keikutsertaan pemeriksaan IVA pada WUS sebelum dan sesudah diberi penyuluhan di desa Morowudi tahun 2010. DAFTAR RUJUKAN Alimul. 2007 Metode Penelitihan dan Teknik Analisis Data Jakarta : Salemba Medika Arikunto.2006 Prosedur Penelitihan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Azis.2006. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta : YBSP Hardiman.2007. Panduan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Payudara Untuk Fasilitas dengan Sumberdaya Terbatas. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Notoatmojo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta :Rineka Cipta Notoatmojo.2005.Metodologi Penelitihan Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta Notoatmojo 2007.Promosi Kesehatan dan ilmu Perilaku. Jakarta :Rineka Cipta Nursalam.2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitihan Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Rasyidi. 2008. Edisi Pertama Manual Prakanker Serviks. Malang : Sagung Seto Suhartono, S. 2005 Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yokyakarta :Ar-ruzz Media Sugiyono.2009. Metode Penelitihan Pendidikan. Bandung ; Alfabeta Wiknjosastro, Hanifa.2007 Ilmu Kandungan. Jakarta YBP-SP Brahmana,askandar.http:/bidanshop.blogs pot.com/2010/03/1vatest.html.[diakses tanggal 22 Juni 2010] Erfandi.2009. htpp// forbetterhealth. wordpress.com/page/2/[diakses tanggal 7 Juli 2010] Ekasarlina.2009.blogspot.com/2009/10/pro [Diakses tanggal 14 Agustus 2010 ] 1 Dosen Program Studi Kebidanan (DIII) Fakultas Ilmu Kesehatan Uniersitas Kadiri