PENGEMBANGAN KONSEP BAGI TUNANETRA



dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTEK BERGERAK DILINGKUNGAN SEKTAR SEKOLAH DAN UMUM

PRINSIP DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN ORIENTASI BAGI TUNANETRA Irham Hosni

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA

KONSEP DASAR BIMBINGAN JASMANI ADAPTIF BAGI TUNANETRA. Irham Hosni PLB FIP UPI

IRHAM HOSNI PLB FIP UPI

TEHNIK MOBILITAS DAN STRATEGI LAYANAN IRHAM HOSBI PLB FIP UPI

Membaca dan Menulis bagi Anak Low Vision. Irham Hosni PLB FIP UPI Pusat Layanan Terpadu Low Vision

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

MAKALAH ANALISIS MOBILITAS TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI PENERAPAN MEDIA ABACUS DAN MEDIA BLOKJES TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMTIKA ANAK TUNANETRA KELAS V SLB-A

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI (KKS) PENYANDANG TUNANETRA. Irham Hosni

MAKALAH KONSEP DASAR ORIENTASI DAN MOBILITAS. Oleh: DJADJA RAHARDJA AHMAD NAWAWI

TEKNIK PENDAMPING AWAS

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan menulis sebagai sesuatu yang menyenangkan. permulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas deskripsi data, pengolahan data, pengujian

FORMULIR ANALISA JABATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. yang terjadi antara kondisi ideal dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kondisi

Materi oleh: Dr. Sari Rudiyati ( Modifikasi oleh : Rafika Rahmawati (

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY

PENGEMBANGAN ALAT DAN MEDIA PENGAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF IRHAM HOSNI PLB FIP UPI

RINGKASAN MATERI. Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan :

BAB 4 HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

FORMULIR ANALISA JABATAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

KONSEP DASAR LOW VISION DAN KEBUTUHAN LAYANANNYA

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

BAB I PENDAHULUAN. terjun ke dunia kerja. Di SMK terdapat banyak bidang kejuruan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah dipelajari mulai dari jenjang sekolah dasar. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi manusia normal, kegiatan berbicara merupakan suatu kegiatan yang

PENGGUNAAN MEDIA BLOCK CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MEMBUAT DENAH PADA SISWA TUNANETRA. Oleh: Siti Rachmawati, S.

BERBAGAI KASUS KELEMAHAN PENYUSUNAN PTK

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Melalui penglihatan seseorang dapat menerima informasi

2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI

FORMULIR INFORMASI JABATAN

II. Deskripsi Kondisi Anak

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014

PERAN PERCEPTUAL MOTORIC TERHADAP PERKEMBANGAN GERAK ANAK

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

BAB III ANALISA MASALAH

PENGGUNAAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Kompetensi Dasar. Menerapkan kemampuan dasar mengajar dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan Dasar Mengajar

Analisis Fungsi Organ-organ Penginderaan dan Pengembangannya bagi Individu Tunanetra

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR

Bagaimana Menurut Anda

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Kemampuan Mengurang Bilangan Bulat. 2010:10), mengartikan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,

Drs. Djadja Rahardja, M.Ed.

Psikologi Pendidikan BBM 8 SETIAWATI PPB-FIP-UPI. next

Prinsip Pembelajaran Adaptif Bagi Anak tunanetra dalam PENDIDIKAN LUAR BIASA. Irham Hosni Jurusan PLB FIP UPI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

ORIENTASI DAN MOBILITAS (O&M)

MEMBUAT PANDANGAN PERSPEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN Desi Nurdianti, 2013

KONSEP DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KTSP SLB TUNANETRA

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat memerlukan adanya peningkatan kemampuan siswanya dalam membaca permulaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif yang dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GERAK ROTASI. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

HAMBATAN PERKEMBANGAN TERHADAP PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).

FORMULIR INFORMASI JABATAN (Isilah formulir ini sesuai dengan data yang sebenarnya)

LAPORAN REFLEKSI PEMBELAJARAN PADA LESSON STUDY ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KE V Oleh: Juhanaini, M,Ed Jurusan PLB FIP UPI Bandung

STRATEGI PEMBELAJARAN ABK Ishartiwi, PLB-FIP- UNY

FORMULIR ANALISIS JABATAN

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik, sedangkan perkembangan merupakan segala perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bab 1 Pasal

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1

PENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan

LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS dan PENDIDIKAN INKLUSIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KONSEP BAGI TUNANETRA IRHAM HOSNI DOSEN PLB FIP UPI DIKLAT PROGRAM KHUSUS ORIENTAS DAN MOBILITAS TUNANETRA BPPTKPLB DINAS PENDIDIKAN JAWA BARAT HOTEL BMI LEMBANG, 12 19 MARET 2010

Bagaimana orang awas mengembangkan KONSEP 1. Mempelajari adanya benda, yang bersifat tetap, berbeda satu sama lain. 2. Mengenal dan memberi nama 3. Mulai mengenal sifat benda disamping keseluruhan benda. 4. Melakukan abstraksi pada unsur yang sama sehingga: membuat batasan untuk satu kelompok benda dan menggunakan simbul untuk mewakili generalisasi yang diperoleh.

TAHAP BELAJAR KONSEP 1. Tahap kongkrit: sifat khusus benda dianggap isi. 2. Tahap fungsional: Apa yang dilakukan benda, dan apa yang dilakukan manusia dengan objek dianggap isi. 3. Tahap Abstraksi: ikhtisar dari semua sifat utama objek itu.

Pengembangan konsep anak tunanetra 1. Mereka tidak dapat mengenal objek secara keseluruhan, dan harus membentuk keseluruhan objek melalui bagian-bagiannya. 2. Manipulasi rabaab pada objek terbatas, tidak mungkin untuk mengamati kedalaman, susunan dan keseluruhan ciri utama objek. 3. Diluar jangkauan fisiknya, objek menjasi tidak berarti. 4. Suara yang tidak berhubungan dengan yang berarti dan dimengerti maka akan berlalu tanpa kesan.

lanjutan 5. Tunanetra memerlukan waktu yang lebih dibanding anak awas. 6. Tunanetra dalam mempelajari konsep mengalami kesulitan untuk masuk ketahap abstraksi. 7. Efektifitas perabaan hanya terjadi pada tahap kongkrit dan fungsional. 8. Mereka yang dewsa dan anak-anak sering menggunakan perkataan yang sama tapi maksut yang berbeda. 9. Anak lebih terkesan pada bentuk luar yang kongkrit dari pada sifat esensial.

Lanjutan 9. Mengjarkan konsep tidak dapat hanya dengan perkataan, tapi harus dengan aktivitas. 10. Metodik khusus agar terbentuk konsep maka guru harus: Kongkrit, memadukan dan melakukan. 11. Dengan mendengarkan, membaca anak sering dapat mendiskripsikan dengan baik sesuatu, tapi tidak memiliki pengertian. 12. Dalam menjelaskan menggunakan istilah anak awas, tapi sering tidak ada arti bagi tunanetra. 13. Bahan rabaan yang rumit dapat membingungkan anak.

Lanjutan 14.Mengajarlah pada saat anak sedang terbuka untuk belajar. (masa peka) 15.Biarkan anak mengambil inisiatif dalam aktivitas belajar, cara otoriter membuat anak kurang bertanya. 16.Agar tidak membingungkan, harus konsisten. semua orang yang terlibat dalam pendidikan harus menggunakan istilah yang sama.

Konsep yang dibutuhkan tunanetra 1. Konsep tubuh/citra tubuh a. Nama bagian tubuh b. Letaknya c. Gerakannya d. Fungsinya e. Hubungan antar bagian tubuh f. Hub. Bagian tubuh dengan bagian tubuh orang lain. g. Benda yang biasa dipakai bagian tubuh.

Untuk melihat tentang konsep tubuh/citra tubuk Anak Dapat diobsevasi: 1. Postur (sikap tubuh) 2. Gaya jalannya 3. Bagaimana anak melakukan tugas-tugas elementer 4. Aktifitas bermainnya 5. Respon terhadap instruksi verbal.

Tujuan dari pengembangan konsep/citra tubuh bagi tunanetra Mengetahui struktur tubuh Tubuh disusun dari tulang besar dan kecil serta pertemuan dari dua tulang ada sendi. Susunan swendi memiliki keleluasaan gerak. Mampu Bereksperimen dengan bagian tubuhnya (diputar, bengkok, lurus, diulur, diayun dll.)

Konsep lain yang berhubungan 1. Kiri kanan 2. Atas bawah 3. Naik turun 4. Depan - belakang

2. Konsep Dasar a. Ukuran b. Bentuk c. Permukaan d. Warna e. Berat f. Lokasi g. Kegunaan h. Posisi i. Gerakan j. Waktu k. Suara l. Rasa m. Bau

Dari konsep dasar di atas, secara garis besar dapat digolongkan menjadi golongan konsep: a. Normatif b. Kwantitatif c. Kwalitatif d. Direksional yaitu yang berhubungan dengan arah dan posisi seperti utara, selatan, atas, bawah, maju, mundur, kiri, kanan dan sebagainya. e. Komparatif dan Superlatif yaitu golongan konsep ini dipakai bila membandingkan sesuatu seperti panjang, lebih pendek, lebih berat, lebih besar, lebih kecil dan sebagainya.

Pengembangan Konsep Dasar : a. Mengenal (identify) b. Menjelaskan (discribe) c. Melabel (labelling) d. Mengelompokan (Grouping) e. Memilih (Sourting) f. Menyusun ( Ordering) g. Mengkopi (Copying) h. Mempola (Paterning) i. Membedakan (Constrasing).