KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS



dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG (ANTI MONEY LAUNDERING / "AML") FXPRIMUS

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

PT Bank OCBC NISP, Tbk Anti Money Laundering & Counter Financing Terrorism KUTIPAN KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

V PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)

PERATURAN BANK INDONESIA. Nomor : 3/10/PBI/2001 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

Syarat dan ketentuan penerimaan dan penguasaan informasi nasabah

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 117, T

PERJANJIAN AFILIASI FXPRIMUS

S U R A T E D A R A N

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI UANG KARTAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Undang-undang Praktik Korupsi Asing/Kebijakan Anti-Korupsi

PROSEDUR STANDAR NO. PROSEDUR: REVISI: 02 HALAMAN: 1 dari 10 PROSEDUR ANTI-KORUPSI DAN ANTI-SUAP GLOBAL KENNAMETAL INC.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/27/PBI/2012 TENTANG PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang selanjut

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)


1.3. Ketentuan mengikat masing-masing Pelanggan PERUSAHAAN dari awal Pelanggan menerima ketentuan Perjanjian Pelanggan dengan PERUSAHAAN.

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL


TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

PERJANJIAN PIALANG PENGENAL FXPRIMUS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PIALANG BERJANGKA

P e d o m a n. Prinsip Mengenal Nasabah (PMN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Syarat dan Ketentuan Perbankan Umum

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis

Indorama Ventures Public Company Limited

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

7 DAYS OF YTFF - Persyaratan & Ketentuan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 23 /PBI/2003 TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH (KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES)

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 15 /PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

REGULASI NO. 2000/05

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KEBIJAKAN HADIAH, HIBURAN DAN PEMBERIAN. 1. Untuk Pelanggan, Pemasok, Mitra bisnis dan Pemangku kepentingan Eksternal.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)

Pendaftaran data klien melalui website resmi milik perusahaan; Proses verifikasi data personal dan data identitas dari klien pada saat pendaftaran.

Catatan informasi klien

PERJANJIAN KEANGGOTAAN DANA SYARIAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Modul E-Learning 1. Modul bagian pertama yaitu Pengenalan Pencucian Uang bertujuan untuk menjelaskan:

PETUNJUK PENYUSUNAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

1.4. Modul Mengenai Pengaturan Pemberantasan Pencucian Uang Di Indonesia

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/1/PBI/2004 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB X PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA. Bagian Kesatu Pedoman Perilaku Pialang Berjangka. Pasal 102

Transkripsi:

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS PERNYATAAN DAN PRINSIP KEBIJAKAN Sesuai dengan Undang-undang Intelijen Keuangan dan Anti Pencucian Uang 2002 (FIAMLA 2002), Undang-undang Pencegahan Korupsi 2002 (POCA 2002), dan Undang-undang Pencegahan Terorisme 2002 (POTA 2002), FXPRIMUS ("FXPRIMUS") telah mengadopsi kebijakan kepatuhan Anti Pencucian Uang (AML) ("Kebijakan") sebagaimana diatur dalam risalah Dewan. CAKUPAN KEBIJAKAN Kebijakan ini berlaku bagi semua pejabat, karyawan, produser yang bertugas, dan produk serta layanan yang disediakan oleh FXPRIMUS. Semua unit dan lokasi bisnis dalam FXPRIMUS akan bekerja sama dalam melakukan upaya yang terpadu untuk melawan pencucian uang. Setiap unit dan lokasi bisnis telah melaksanakan prosedur yang didasarkan pada risiko yang diharapkan secara wajar untuk mencegah, mendeteksi, dan melaporkan semua transaksi yang disyaratkan dalam FIAMLA. Setiap upaya yang dilakukan akan didokumentasikan dan disimpan sesuai ketentuan dalam FIAMLA. Komite Kepatuhan AML bertanggung jawab untuk membuat Laporan Aktivitas Mencurigakan (Suspicious Activity Reports/ SARs ) atau hal lain yang harus dilaporkan kepada pihak penegak hukum atau badan regulasi yang berwenang. Setiap kontak dari penegak hukum atau badan regulasi yang berkaitan dengan Kebijakan ini akan ditujukan kepada Komite Kepatuhan AML KEBIJAKAN Kebijakan FXPRIMUS adalah untuk melarang serta secara aktif mencegah kegiatan pencucian uang dan kegiatan lain yang memfasilitasi pencucian uang atau pendanaan kegiatan terorisme atau kriminal. FXPRIMUS berkomitmen terhadap kepatuhan AML sesuai dengan hukum yang berlaku dan mewajibkan pejabatnya, karyawannya, dan produser yang ditunjuk untuk memenuhi standar ini dalam pencegahan penggunaan produk dan layanannya untuk keperluan pencucian uang. Untuk tujuan dari Kebijakan, pencucian uang secara umum didefinisikan sebagai keterlibatan dalam tindakan yang dirancang untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul yang sebenarnya dari hasil tindakan kriminal sehingga diperoleh hasil seperti berasal dari sumber yang sah atau merupakan aset yang sah. Secara umum, pencucian uang terjadi dalam tiga tahap. Pertama, uang tunai masuk ke dalam sistem keuangan pada tahap "penempatan", saat uang tunai yang dihasilkan dari kegiatan kriminal diubah menjadi instrumen moneter, seperti surat perintah pembayaran atau cek perjalanan, atau disimpan ke dalam rekening di lembaga keuangan. Pada tahap "pelapisan", dana akan ditransfer atau dipindahkan ke rekening lain atau lembaga keuangan lainnya untuk memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya. Pada tahap "integrasi", dana tersebut dimasukkan kembali ke dalam perekonomian dan digunakan untuk membeli aset yang sah atau untuk mendanai kegiatan kriminal lain atau bisnis yang sah. Pendanaan teroris mungkin tidak berkaitan dengan hasil tindak pidana, tetapi lebih berupa upaya untuk menyembunyikan asal sumber atau tujuan penggunaan dana, yang kemudian akan digunakan untuk tujuan kriminal. Halaman 1

KOMITE KEPATUHAN AML Komite Kepatuhan AML, yang bertanggung jawab penuh atas Kebijakan ini terdiri dari Dewan Umum; Kepala Petugas Kepatuhan, FXPRIMUS; Wakil Kepala Kepatuhan, FXPRIMUS; Asisten Wakil Direktur - Audit Internal dan Pengacara Perusahaan. Kepala Petugas Kepatuhan juga wajib menjabat posisi Kepala Petugas AML, dan memiliki kewenangan untuk menandatangani karenanya. Tugas Komite Kepatuhan AML sehubungan dengan Kebijakan mencakup, tetapi tidak terbatas pada, rancangan dan implementasi dari, serta pembaruan Kebijakan yang diperlukan; penyebaran informasi kepada petugas, karyawan, dan produser yang ditunjuk FXPRIMUS, pelatihan petugas, karyawan, dan produser yang ditunjuk; pemantauan kepatuhan unit operasi FXPRIMUS dan produsen yang ditunjuk, menjaga catatan yang diperlukan dan tepat, pengajuan SAR bila terbukti; dan pengujian independen dari operasi Kebijakan. Setiap unit bisnis FXPRIMUS harus menunjuk seorang nara hubung untuk berinteraksi secara langsung dengan Komite Kepatuhan AML untuk membantu Komite ini dalam investigasi, pengawasan, dan jika sebaliknya diminta. PROGRAM IDENTIFIKASI PELANGGAN FXPRIMUS telah mengadopsi Program Identifikasi Pelanggan (CIP). FXPRIMUS akan menyampaikan pemberitahuan bahwa mereka akan mencari informasi identifikasi; mengumpulkan informasi identifikasi pelanggan minimum dari setiap pelanggan, menyimpan informasi dan metode verifikasi tersebut beserta hasilnya; dan membandingkan informasi identifikasi pelanggan dengan OFAC. PEMBERITAHUAN KEPADA PELANGGAN FXPRIMUS akan menyampaikan pemberitahuan kepada pelanggan bahwa FXPRIMUS meminta informasi untuk memverifikasi identitas mereka, sebagaimana yang ditentukan oleh hukum yang berlaku. VERIFIKASI INFORMASI Dengan pertimbangan risiko, serta untuk alasan yang yang wajar dan praktis, FXPRIMUS akan memastikan keyakinan yang beralasan atas identitas pelanggan yang sebenarnya. Untuk memverifikasi identitas pelanggan, produser yang ditunjuk akan memeriksa identifikasi foto. FXPRIMUS tidak akan berupaya untuk memastikan apakah dokumen yang diberikan oleh pelanggan untuk proses identifikasi dikeluarkan secara sah. Untuk tujuan verifikasi, FXPRIMUS akan mendasarkan pada identifikasi yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menentukan identitas pelanggan. Meski begitu, FXPRIMUS akan menganalisis informasi yang diberikan untuk menentukan keputusan jika terdapat inkonsistensi logis atas informasi yang diterima. FXPRIMUS akan mendokumentasikan proses verifikasi, termasuk seluruh informasi yang diberikan oleh pelanggan, metode yang digunakan, dan hasil dari verifikasi, termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan produser yang ditunjuk dalam identifikasi foto. PELANGGAN YANG MENOLAK MEMBERIKAN INFORMASI Jika seorang pelanggan menolak untuk memberikan informasi yang dijelaskan di atas ketika diminta, atau terlihat secara sengaja memberikan informasi yang menyesatkan, agen yang ditunjuk akan melaporkannya kepada tim Usaha Baru mereka. Tim Usaha Baru FXPRIMUS akan menolak aplikasi tersebut dan melaporkannya kepada Komite Kepatuhan AML. Halaman 2

MEMERIKSA DAFTAR KANTOR PENGAWASAN ASET ASING ("OFAC") Untuk semua (1) aplikasi baru yang diterima dan secara berkelanjutan, (2) pencairan (3) produser yang baru ditunjuk atau (4) karyawan baru, FXPRIMUS akan memeriksa untuk memastikan bahwa orang atau entitas tersebut tidak terdapat dalam OFAC Treasury Daftar "Warga Negara Khusus yang Ditunjuk Orang yang Diblokir " (Daftar SDN) dan bukan berasal dari, atau terlibat dalam transaksi dengan orang atau entitas dari, negara dan wilayah yang diembargo yang tercantum di situs web OFAC. FXPRIMUS akan melakukan perjanjian dengan World-Check untuk memastikan kecepatan dan ketepatan pemeriksaan. FXPRIMUS juga akan memeriksa pemegang kebijakan, produser dan karyawan yang ada dari daftar ini secara berkala. Frekuensi pemeriksaan akan didokumentasikan dan disimpan. Dalam hal terjadi kecocokan dengan Daftar SDN atau Daftar OFAC lainnya, unit bisnis tersebut akan melakukan pemeriksaan terhadap keadaan kecocokan yang telah teridentifikasi tersebut. Jika unit bisnis tidak dapat mengonfirmasi bahwa kecocokan tersebut positif palsu, Komite AML akan diberitahukan. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN Pemantauan berbasiskan transaksi akan terjadi dalam unit bisnis FXPRIMUS tertentu. Pemantauan transaksi tertentu akan mencakup namun tidak terbatas pada transaksi dengan nilai total $5.000 atau lebih dan transaksi-transaksi yang menurut FXPRIMUS memiliki alasan untuk dicurigai sebagai aktivitas yang mencurigakan. Semua laporan akan didokumentasikan dan disimpan sesuai dengan persyaratan FIAMLA. AKTIVITAS MENCURIGAKAN Ada tanda-tanda aktivitas mencurigakan yang menunjukkan pencucian uang. Ini biasanya disebut sebagai "bendera merah". Jika bendera merah terdeteksi, pemeriksaan tambahan akan dilakukan sebelum melanjutkan dengan transaksi. Jika penjelasan yang masuk akal tidak ditetapkan, aktivitas mencurigakan ini harus dilaporkan kepada Komite Kepatuhan AML. Contoh bendera merah adalah: Pelanggan menunjukkan sikap-sikap yang tak biasa terhadap kebijakan perusahaan untuk persyaratan pelaporan ke pemerintah dan kebijakan anti pencucian uang perusahaan, terutama yang berhubungan dengan identitasnya, jenis aset dan bisnis, atau enggan atau menolak untuk memberikan informasi tentang aktivitas bisnis, atau memberikan identitas atau dokumen bisnis yang mencurigakan atau tak lazim. Pelanggan berniat untuk bertransaksi dalam transaksi yang tak masuk akal secara bisnis atau strategi investasi, atau tidak konsisten dengan strategi bisnis yang dinyatakan oleh pelanggan. Informasi yang diberikan oleh pelanggan untuk mengidentifikasi sumber dana yang legal ternyata palsu, menyesatkan, atau tidak benar secara substansial. Saat diminta, pelanggan menolak untuk mengidentifikasi atau gagal untuk mengindikasikan sumber dana atau aset lainnya. Pelanggan (atau orang yang diasosiasikan secara publik dengan pelanggan) mempunyai latar belakang atau merupakan subjek dari laporan berita yang mengindikasikan kemungkinan pelanggaran kriminal, sipil, atau regulasi. Pelanggan tampak tidak mempedulikan risiko, komisi, atau biaya transaksi lainnya. Halaman 3

Pelanggan tampak berlaku sebagai agen dari orang lain yang tidak diketahui, namun menyangkal atau enggan, tanpa alasan komersial yang jelas, untuk memberikan informasi atau terlihat selalu menghindari pembicaraan tentang orang atau entitas tersebut. Pelanggan kesulitan untuk mendeskripsikan sifat bisnisnya atau terlihat tidak memiliki pengetahuan umum dari industrinya. Pelanggan mencoba untuk menyetorkan mata uang secara banyak dan sering, bersikeras untuk berurusan hanya dengan setara dalam tunai, atau meminta pengecualian dari kebijakan perusahaan tentang penyetoran uang tunai dan setara tunai. Pelanggan terlibat dalam transaksi yang berhubungan dengan uang tunai atau setara tunai atau instrumen moneter lain yang terlihat ditujukan untuk menghindari persyaratan pelaporan uang $10,000 dari pemerintah, khususnya apabila uang atau instrumen moneter tersebut berjumlah sedikit di bawah batasan pelaporan. Untuk alasan yang tidak jelas, pelanggan memiliki beberapa rekening dengan satu nama atau beberapa nama, dengan sejumlah besar transfer antar Rekening atau transfer ke pihak ketiga. Pelanggan berasal dari, atau memiliki rekening di, sebuah negara yang diidentifikasi sebagai negara atau wilayah yang tidak bekerja sama menurut Satuan Tugas Tindakan Finansial (Financial Action Task Force) Rekening pelanggan memiliki aktivitas kawat yang tidak bisa dijelaskan atau aktivitas besar yang tiba-tiba, terutama pada rekening yang hanya sedikit atau tidak ada aktivitas sama sekali sebelumnya. Rekening pelanggan menunjukkan banyak mata uang atau transaksi cek yang menunjukkan jumlah yang signifikan. Rekening pelanggan memiliki jumlah transfer kawat yang banyak ke pihak ketiga yang tidak berhubungan atau tidak konsisten dengan tujuan bisnis legal pelanggan. Rekening pelanggan memiliki transfer kawat yang tidak berhubungan dengan tujuan bisnis atau dari negara yang teridentifikasi memiliki risiko pencucian uang yang tinggi atau memiliki tingkat kerahasiaan bank yang tinggi. Rekening pelanggan menunjukkan transfer kawat yang besar dan sering, yang diambil secara langsung melalui cek atau kartu debit tanpa tujuan bisnis yang jelas. Pelanggan melakukan setoran uang yang diikuti dengan permintaan langsung untuk mentransfer kawat uang tersebut atau mentransfer ke pihak ketiga, atau ke perusahaan lain, tanpa tujuan bisnis yang jelas. Pelanggan melakukan setoran untuk tujuan membeli investasi jangka panjang yang diikuti tidak lama setelahnya dengan permintaan untuk melikuidasi posisi tersebut dan mentransfer hasilnya ke luar dari Rekeningnya. Pelanggan terlibat dalam entri jurnal berlebihan antara rekening yang tidak berhubungan tanpa tujuan bisnis yang jelas. Pelanggan meminta transaksi tersebut untuk diproses sedemikian rupa untuk menghindari kebutuhan dokumentasi normal perusahaan. Pelanggan, tanpa alasan yang jelas atau untuk alasan yang berhubungan dengan bendera merah lainnya, terlibat dalam transaksi yang melibatkan beberapa jenis efek, seperti saham sen dan obligasi atas unjuk, yang walaupun legal, telah digunakan dalam aktivitas yang berhubungan dengan skema penipuan atau aktivitas pencucian uang. (Aktivitas seperti ini bisa saja membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut yang menyeluruh untuk menjamin keabsahan aktivitas pelanggan.) Rekening pelanggan menunjukkan aktivitas rekening yang sangat tinggi dengan tingkat transaksi surat-surat berharga yang sangat rendah. Halaman 4

Berupaya untuk meminjam nilai tunai maksimal dari sebuah kebijakan premium tunggal segera setelah pembelian. Jika seorang produser yang ditunjuk: Menunjukkan peningkatan penjualan yang dramatis dan tidak terduga (khususnya dari satu kontrak premium) Secara konsisten memiliki aktivitas tinggi pada satu kontrak premium yang melebihi rata-rata perusahaan Menunjukkan perubahan gaya hidup yang tiba-tiba Meminta dokumentasi klien untuk dikirim ke agen INVESTIGASI Setelah pemberitahuan kepada Komite Kepatuhan AML tentang kecocokan dengan Daftar OFAC SDN atau kemungkinan aktivitas yang mencurigakan, penyelidikan akan dimulai untuk menentukan jika laporan harus dibuat kepada penegak hukum atau badan pengatur yang berwenang. Penyelidikan akan mencakup, tetapi tidak terbatas pada, meninjau seluruh informasi yang tersedia, seperti riwayat pembayaran, tanggal lahir, dan alamat. Jika hasil penyelidikan terbukti, maka rekomendasi akan diberikan kepada Komite Kepatuhan AML untuk mengajukan pemblokiran aset dan/atau SAR dengan penegak hukum atau badan pengatur yang berwenang. Komite Kepatuhan AML bertanggung jawab atas pemberitahuan atau pengajuan dengan penegak hukum atau badan pengawas. Hasil Investigasi tidak akan diungkapkan atau didiskusikan dengan orang lain selain mereka yang memiliki kepentingan sah untuk mengetahuinya. Dalam situasi apa pun, petugas, karyawan atau agen yang ditunjuk dilarang mengungkapkan atau membicarakan segala perhatian AML, investigasi, pemberitahuan, atau pengajuan SAR dengan orang atau subjek orang tersebut, atau orang lain, termasuk anggota staf, karyawan atau keluarga yang ditunjuk agen. PENYIMPANAN CATATAN Komite Kepatuhan AML bertanggung jawab untuk memastikan bahwa catatan AML disimpan dengan baik dan bahwa SAR dan Laporan Properti yang Diblokir telah diarsipkan sesuai persyaratan. FXPRIMUS akan menyimpan catatan AML setidaknya selama lima tahun. PELATIHAN FXPRIMUS menyelenggarakan pelatihan AML umum bagi petugas, karyawan, dan produser yang ditunjuk untuk memastikan kesadaran atas persyaratan yang sesuai dengan FIAMLA. Pelatihan ini akan mencakup, setidaknya: cara mengidentifikasi bendera merah dan tanda-tanda pencucian uang; peran petugas, karyawan, dan produser yang ditunjuk dalam upaya kepatuhan FXPRIMUS dan cara melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut; hal yang harus dilakukan saat bendera merah atau aktivitas yang mencurigakan terdeteksi; kebijakan penyimpanan catatan FXPRIMUS; dan konsekuensi disipliner atas ketidaksesuaian dengan Undang-Undang dan Kebijakan ini. Selain itu, setiap bagian yang terkena dampak akan menyelenggarakan pelatihan tingkat lanjut sesuai dengan prosedur yang Halaman 5

dikembangkan di masing-masing bagian untuk petugas dan karyawan yang biasa menangani uang, permintaan, atau proses yang dapat membuat mereka berhubungan dengan informasi yang disebutkan di atas. Pelatihan akan diselenggarakan secara tahunan. Komite Kepatuhan AML FXPRIMUS akan menentukan kebutuhan pelatihan yang berkelanjutan dan memastikan bahwa prosedur tertulis terus diperbarui untuk mencerminkan perubahanperubahan yang diperlukan dalam pelatihan tersebut. FXPRIMUS akan menyimpan catatan untuk mendokumentasikan bahwa pelatihan telah diselenggarakan. PENGUJIAN KEBIJAKAN Pengujian Kebijakan akan dilakukan oleh pihak ketiga independen eksternal setiap tahunnya. Setiap temuan akan dilaporkan kepada Komite Kepatuhan AML, Komite Audit SFG dan Manajemen Senior untuk tindakan lebih lanjut. ADMINISTRASI Komite Kepatuhan AML bertanggung jawab atas administrasi, revisi, interpretasi, dan penerapan Kebijakan ini. Kebijakan ini akan ditinjau setiap tahunnya dan diperbaiki jika diperlukan. Halaman 6