Pendahuluan Secara tradisional, pengembangan- pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi selama ini menggunakan teknologi terrestrial, tetapi



dokumen-dokumen yang mirip
Jaringan VSat. Pertemuan X

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB III IMPLEMENTASI VSAT PADA BANK MANDIRI tbk

BAB III IMPLEMENTASI JARINGAN VSAT

ANALISIS PARAMETER BER DAN C/N DENGAN LNB COMBO PADA TEKNOLOGI DVB-S2

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

LABORATORIUM SWTICHING &TRANSMISI MODUL PRAKTIKUM KOMUNIKASI SATELIT DISUSUN OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Analisis Parameter Ber Dan C/N Dengan Lnb Combo Pada Teknologi Dvb-S2

BAB III Perencanaan Jaringan VSAT Pada Bank Mandiri dengan CDMA

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

ANALISIS PENGKODEAN MODEM VSAT TERHADAP PERFORMANSI BER PADA SISTEM SCPC

PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN

Media Transmisi Jaringan

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

BAB III TEORI PENUNJANG

ANALISA KELAYAKAN JARINGAN VSAT PADA BANK MANDIRI DENGAN METODE AKSES CDMA

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

BAB II TEKNOLOGI DVB-H

ANALISIS KINERJA JARINGAN VSAT PADA STASIUN KLIMATOLOGI BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEMARANG

BAB III JARINGAN VSAT BERBASIS IP. topologi star. Mekanisme komunikasinya adalah remote-remote

ANALISA KEHANDALAN JARINGAN VSAT IP DITINJAU DARI DELAY, DATA RATE DAN SERVICE LEVEL

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

PERENCANAAN JARINGAN VSAT TDMA DI WILAYAH AREA JAYAPURA TUGAS AKHIR

MULTIPLEXING. Frequency-division Multiplexing (FDM)

data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB 3 JARINGAN VSAT ( VERY SMALL APERTURE TERMINAL )

DTG2F3. Sistem Komunikasi. Pendahuluan. By : Dwi Andi Nurmantris

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

BAB 4 ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN TUGAS AKHIR

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Konfigurasi Umum Jaringan VSAT IP

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

VDSL (Very High bit-rate DSL)

PT. MULTIMEDIA NUSANTARA

CARA KERJA SATELIT. Dalam hal perencanaan frekuensi ini (frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan

BAB II DASAR TEORI. frekuensi yang berbeda ke stasiun bumi penerima. yang disebut TWTA (Travelling Wave Tube Amplifier) atau SSPA

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB III PERANCANGAN SFN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa yang akan datang teknologi komunikasi satelit akan bertambah

adalah pengiriman data melalui sistem transmisi elektronik dengan komputer adalah hubungan dua atau lebih alat yang membentuk sistem komunikasi.

Makalah Seminar Kerja Praktik SATELLITE NEWS GATHERING (SNG) PADA OUT BROADCAST LPP TVRI PUSAT JAKARTA

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA TRAFIK SCADA DAN VOICE PADA VSAT

Powered By TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

Next Generation Network (NGN) Pertemuan XIII

Instalasi dan Uji Troughput Modem Romantis UHP 1000 pada Sistem Komunikasi Satelit Berbasis VSAT di PT. Pasifik Satelit Nusantara Cikarang Abstrak

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

6.2. Time Division Multiple Access (TDMA)

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Code Division multiple Access (CDMA)

BAB II WIDE AREA NETWORK

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sistem Komunikasi Satelit

Dasar- dasar Penyiaran

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

Pengantar Teknologi Informasi Jaringan (Layer Fisik)

PENGENALAN TEKNOLOGI VSAT (VERY SMALL APERTURE TERMINAL)

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

ANALISA PERBANDINGAN DIAMETER ANTENA PENERIMA TERHADAP KINERJA SINYAL PADA FREKUENSI KU BAND

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Frequency Division Multiplexing

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Dasar Sistem Transmisi

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

Perubahan lingkungan eksternal. 1. Pasar TV analog yang sudah jenuh. 2. Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel. Perkembangan teknologi

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

ANALISIS PENGARUH WARNA ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA APLIKASI DVB-S

Transkripsi:

Ground Segment TEKNOLOGI VSAT UNTUK KOMUNIKASI MULTIMEDIA By Hasanuddin Sirait

Pendahuluan Secara tradisional, pengembangan- pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi selama ini menggunakan teknologi terrestrial, tetapi disadari bahwa penyebaran teknologi semacam itu memerlukan biaya investasi yang sangat tinggi dan waktu pengembangan yang lama. Teknologi satelit dipandang sebagai salah satu teknologi yang sesuai untuk menyediakan solusi yang memadai.

lanjutan Pada mulanya, komunikasi satelit membutuhkan antena-antena besar dan hanya menghubungkan point to point. Di Amerika pada awal 80-an muncul teknologi komunikasi satelit dengan antena kecil, yang mampu menghubungkan point to multipoint atau sebaliknya multipoint to point.. Teknologi itu terkenal dengan sebutan VSAT (Very Small Aperture Terminal).

lanjutan VSAT masuk pertama ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculnya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM VSAT dipelopori oleh perusahaan swasta nasional PT Citra Sari Makmur (CSM) dengan lisensi PT TELKOM. CSM mulai beroperasi awal 1990 dengan memanfaatkan satelit PALAPA Saat ini selain CSM ada 3 operator VSAT swasta yaitu Lintasarta, Elektrindo Nusantara dan Rintis Sejahtera (Primacom) 2 operator yang hanya melayani kalangan sendiri, Dwi Mitra (kelompok Garuda Indonesia) dan BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika).

lanjutan Kini teknologi VSAT mengarah kepada terminal jaringan terpadu, dan jaringan multimedia. Kemampuan VSAT dalam transfer data, suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Dengan demikian, VSAT akan ditantang untuk melewatkan trafik yang bersifat hybrid, yang terdiri atas kombinasi berbagai macam trafik yang sifatnya amat berbeda satu dengan lain.

Pengertian VSAT merupakan terminal satelit (dikenal sebagai Stasiun Bumi Kecil) dengan diameter antena yang kecil, berukuran antara 0,6 4,5 meter. Alat ini digunakan untuk komunikasi satu arah atau secara interaktif via satelit dalam suatu jaringan yang dihubungkan dengan hub sistem atau tanpa hub sistem.

Antena VSAT

Peralatan VSAT Peralatan VSAT terdiri dari 2 yaitu: Outdoor Unit (ODU) yang terdiri dari: antena, radio frequency transceiver (RFT), solid state power amplifier (SSPA), low noise amplifier (LNA), power supply Indoor Unit (IDU) yang terdiri dari: modem dan multiplexer

A. Antenna Antena adalah perangkat outdoor yang berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi satelit/vsat yaitu dengan antena parabola.

lanjutan Antena terdiri dari: Main Reflector Sub Reflector. Feed Horn

Main reflector berfungsi untuk memantulkan sinyal yang datang dari satelit menuju satu titik fokus (sub reflektor) serta memantulkan sinyal yang dipancarkan dari titik fokus menuju satelit agar diperoleh gain yang cukup besar. Sub reflector berfungsi untuk memantulkan kembali sinyal dari main reflektor menuju titik api (feed horn) dan sebaliknya memantulkan sinyal dari titik api (feed horn) menuju ke main reflektor. Feedhorn pada sisi penerima bagian ini berfungsi untuk menangkap sinyal dari sub reflektor untuk diteruskan ke LNA sebaliknya pada sisi pemancar berfungsi melepaskan sinyal dari HPA, dalam VSAT dikenal dengan SSPA dipancarkan ke sub reflektor selanjutnya dipancarkan ke satelit.

Jenis jenis antena parabola yang digunakan dalam komunikasi VSAT 1. Antena Parabola Focal Point Pada antena jenis ini horn ditempatkan pada titik fokus parabola.

2. Antena Cassegrain lanjutan Pada antena ini titik fokus main reflector dengan titik fokus sub reflector berimpit dalam satu titik.

lanjutan 3. Antena Gregorian Pada antena jenis ini titik fokus main reflektor dan titik fokus sub reflektor berimpit dalam satu titik.

4. Antena Offset Parabola Terdiri dari dua jenis yaitu: lanjutan Antena Offset Parabola Focal Point (Prime Focus)

- Antena Offset Parabola Cassegrain lanjutan

Diameter Antena Diameter antena berhubungan dengan kecepatan pengaksesan data, semakin besar diameter antena, akan semakin cepat kecepatannya mengakses data. Berikut jenis-jenis antena yang diperoleh dari situs www.mainsat.com Antena berdiameter 3.8 meter Antena Comtech berdiameter 3.5 meter Antena Comtech Fly-Away berdiameter 2.4 meter

Antena berdiameter 3.8 meter Antena 3.8 meter ini merupakan antena yang cocok untuk teknologi VSAT untuk ditempatkan di hub atau di site e yang membutuhkan kapasitas yang besar. Antena satelit khusus ini memungkinkan hubungan internet menggunakan teknologi TDMA dan DAMA.

Antena Comtech berdiameter 3.5 meter Antena ini digunakan di hub atau di site yang mengandalkan solusi pelayanan murah. Antena satelit khusus ini memungkinkan hubungan IP menggunakan teknologi TDMA dan DAMA.

Antena Comtech Fly-Away berdiameter 2.4 meter Merupakan antena yang benar-benar menggunakan sistem Fly-Away. Antena ini dirancang khusus agar memungkinkan transportasi penerbangan komersial dapat diawasi bagasinya sesuai standar. Sistem ini memungkinkan penginstalasiannya kurang dari satu jam tanpa peralatan khusus. Antena satelit khusus ini memungkinkan hubungan IP menggunakan teknologi TDMA dan DAMA.

B. Radio Frequency Transceiver (RFT) Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu: sebagai up converter Berfungsi untuk mengkonversi sinyal IF dengan frekuensi center sebesar 70 MHz menjadi sinyal RF Up link (5,925 6,425 GHz). sebagai down converter. Berfungsi untuk mengkonversi sinyal RF Down link ( 3,7 MHz 4,2 MHz) menjadi sinyal IF dengan frekuensi center sebesar 70 MHz.

lanjutan Sinyal IF Dari Modem Up Converter Sinyal RF ke SSPA Sinyal RF Dari LNA Down Converter Sinyal IF ke Modem

C. Solid State Power Amplifier (SSPA) SSPA adalah penguat akhir dari sinyal RF sebelum dipancarkan ke satelit melalui antena VSAT. Input dari SSPA adalah sinyal RF dari Up Converter dengan daya rendah sehingga setelah dikuatkan oleh SSPA sinyal RF tersebut mempunyai daya yang cukup untuk diberikan ke antena. Selanjutnya dapat dipancarkan ke satelit.

D. Low Noise Amplifier (LNA) LNA adalah suatu penguat pada arah terima yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diterima dari antena VSAT. LNA harus ditempatkan sedekat mungkin dengan antena, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan G/T lebih baik.

E. Power Supply Power Supply berfungsi sebagai suatu unit yang dapat mencatu daya listrik ke unit lain, yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC, dan menjaga agar tegangan output konstan dalam batas- batas tertentu.

Interkoneksi Blok-blok Diagram ODU LNA AC IN RFT PSU SSPA IF IN RF IN IF OUT RFT DC IN RF OUT RF OUT RFT IN RF IN SSPA RF OUT DC IN

Indoor Unit (IDU) Modem Modem merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan demodulator. Teknik modulasi yang digunakan yaitu modulasi dengan sistem Phase Shift Keying (PSK). Multiplexer Multiplexer berapada pada sisi transmitter, mengumpulkan beberapa kanal menjadi sebuah kanal, sedangkan demultiplexer berada pada sisi penerima dimana satu kanal dipecah menjadi beberapa kanal.

Blok diagram sistem komunikasi VSAT Satelit POWER SUPPLY MODULATOR DEMODULATOR RFT SSPA LNA POWER SUPPLY MODULATOR DEMODULATOR RFT SSPA LNA

Alokasi Frekuensi pada VSAT

lanjutan

Konfigurasi Jaringan VSAT Konfigurasi Point to Point

Konfigurasi Point to Multipoint

Konfigurasi Mesh

Konfigurasi Star

Teknologi VSAT Single Carrier Per Channel (SCPC) Pada sistem SCPC, data user ditransmisikan ke satelit secara kontinu dalam satu sinyal carrier. Sinyal satelit diterima di satu lokasi (untuk sistem point to point) atau di banyak lokasi (untuk sistem broadcast), tanpa melaui hub yang menghubungkan site-site tersebut. Istilah SCPC didapatkan dari teknologi transmisi analog lama, dimana sebuah kanal satelit hanya dapat membawa satu carrier data. dengan teknologi digital yang ada saat ini, SCPC dapat dioperasikan menjadi MCPC dimana beberapa carrier dimultiplex menjadi sekumpulan data digital

Time Division Multiplexing/ Time Division Multiple Access (TDM/TDMA) TDMA adalah penggunaan secara bersama sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki band frekuensi yang sama pada waktu yang berlainan secara berurutan (antrian) waktunya

FDMA (Frequency Division Multiple Access) FDMA adalah penggunaan secara bersama - sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki band tertentu tanpa terjadi tumpang tindih satu

CDMA (Code Division Multiple Access) CDMA adalah penggunaan secara bersama-sama sebuah band frekuensi transponder satelit oleh beberapa sinyal carrier, dimana setiap carrier akan menduduki frekuensi yang sama pada waktu yang bersamaan (paralel).

DAMA (Demand Assignment Multiple Access) Pada DAMA, kanal secara otomatis dipilih dan disambungkan saat proses panggilan berlangsung. Dengan sistem ini secara substansial meningkatkan efisiensi transponder satelit.

Aplikasi VSAT Aplikasi VSAT Receive Only Stock market & other news broadcasting Training dan distance learning Distribution financial trends & analysis Memperkenalkan produk baru pada lokasi pasar yang terpisah secara geografis Update data pasar, berita, dan katalog (harga) Distribute video or TV programs Distribute music ke toko & area publik Relay iklan ke papan elektronik di toko retail

Aplikasi VSAT Transmit/Receive Transaksi interaktif berbasis komputer Internet Video Teleconferencing Database inquiries Bank transactions, ATM Sistem reservasi Distributed remote process control and telemetry Komunikasi suara dan VoIP Layanan darurat Transfer dana elektronik pada Point-of-Sale E-mail Medical data transfer Sales monitoring & stock control

Aplikasi VSAT untuk Jaringan Interaktif Komunikasi via komputer Sistem reservasi Permintaan database Billing systems Transfer data file Electronic mail Video conferencing Transaksi point of sale Pengecekan dan verifikasi kartu kredit Stock control and management

Aplikasi SCPC VSAT Akses dengan kecepatan tinggi ke jaringan IP (internet) Otorisasi kredit PABX extensions Inventory management Supports true multimedia capabilities--voice, data, fax and e-mail Akses ke lokasi terpencil di mana tidak terdapat jaringan penghubung high-speed terrestrial digital Policy and account management Metode untuk PTT bypass atau infrastruktur lokal Jaringan penghubung WAN

Perusahaan Pengguna VSAT Pertambangan dan energi (minyak, emas dll.) yang berada di daerah terpencil Toko obat (apotik), supermarkets, kesehatan (rumah sakit) Perusahaan manufaktur, hubungan site plant ke head office Kurir, hotel, travel agents, car rental, food manufacturers Dealer kendaraan bermotor, bengkel dan pom bensin Bank, asuransi, lembaga keuangan lainnya Lembaga pemerintahan ISP, Warnet dll.

VSAT Multimedia Definisi umum: Suatu layanan komunikasi informasi yang canggih, komplit, bisa menyediakan segala informasi yang kita butuhkan, dan tentu saja menarik dan nyaman digunakan Semua yang berhubungan dengan informasi mulai dari yang sekedar untuk hiburan hingga yang paling serius entah itu berupa video, suara (voice), maupun data dapat dinikmati dalam satu kemasan layanan

lanjutan Multimedia secara sederhana dapat dijelaskan dengan analogi berbelanja Secara teknis multimedia bisa didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengeksploitasi perangkat komputer untuk mengolah informasi baik itu video, citra diam (still picture), grafik, teks, suara, maupun data dan menampilkannya dalam satu layanan yang simultan. Intel, produsen chip nomor wahid di dunia, memperkenalkan prosesor MMX (Multimedia Extension) ) yang mengintegrasikan kemampuan pengolahan citra dan suara dalam sebuah chip.

lanjutan Layanan multimedia melalui jaringan dalam prakteknya sering berupa layanan pada intranet dan internet. Sifat alamiah trafik (aliran data) aplikasi intranet/internet adalah asimetrik, dimana data berukuran kecil ke arah jaringan (upstream) dan berukuran besar dari arah jaringan/ ke arah terminal pemakai (dowmstream). Contoh saat kita hendak menuju suatu situs Web dalam internet. Dengan salah satu browser yang kita pakai, sejumlah data berukuran kecil yang berisi informasi alamat site yang hendak kita tuju dan beberapa data tambahan lain dikirim. Tak lama kemudian dari arah jaringan, sejumlah data berukuran besar, yaitu halaman Web yang kita minta, mengalir. Sifat trafik yang seperti ini ternyata sangat sesuai dengan sifat data pada VSAT.

Dalam sistem VSAT, konfigurasi yang paling populer adalah Star. Dalam konfigurasi ini sebuah stasiun hub berhubungan dengan banyak remote site yang tersebar di banyak lokasi. Besarnya bandwidth inbound link (link dari remote ke hub) berkisar antara 32-256256 kbps. Sedangkan outboundnya (dari hub ke remote) antara 128-512 kbps. lanjutan

lanjutan Pemanfaatan VSAT untuk videoconference dapat dikembangkan dengan bantuan proses kompresi data, misalnya dengan MPEG-1 maupun MPEG-2. Uji coba yang dilakukan PT. CSM menunjukkan bahwa rate sebesar 128 kbps sudah cukup baik untuk melewatkan data video. Pergerakan gambar tidak patah-patah walaupun terasa sedikit lambat. Sedangkan untuk proses pengolahan suaranya dapat menggunakan metode PCM atau ADPCM (Adaptive Differential Pulse Code Modulation) ) yang mampu meng-kompres suara menjadi sebesar 32 kbps atau bahkan lebih kecil lagi.

lanjutan Satu-satunya hambatan teknis yang telah menjadi 'bawaan lahir' sistem komunikasi satelit adalah delay. Perjalanan sinyal ke angkasa sejauh 2 kali 36.000 km (untuk satelit GEO) menyebabkan tundaan sebesar 1/4 detik. Padahal tundaan sangat berpengaruh pada layanan multimedia yang bersifat real time, semisal video dan audio berkualitas tinggi. Gambar pada citra video bisa tampak patah-patah dan pergerakannnya kasar jika delay tidak teratasi. Selain itu delay menyebabkan terjadinya skew, yaitu ketidaksinkronan antara gerakan bibir orang yang tampak di layar dengan suara yang diucapkannya. Kekurangan ini dapat diatasi dengan teknik yang disebut spoofing protokol (semacam proses emulasi kecepatan). Meskipun tidak menghilangkan sama sekali efek delay, paling tidak teknik ini dapat meminimalkan efek delay hingga ke tingkat yang bisa ditoleransi.

Satelit Direct To Home (DTH) Teknologi Direct To Home (DTH) adalah infrastruktur TV Link untuk mengirimkan beratus- ratus program langsung ke rumah-rumah melalui jaringan satelit. Pengiriman program dalam sistem DTH menggunakan teknologi kompresi video digital, misalnya berbasis program MPEG-2/3 dengan kecepatan data bervariasi dari 1,5 sampai 6 Mbps per channel. Pada sisi penerimaan, para pelanggan dilengkapi dengan antena parabola kecil (berdiameter 60-180 cm), boks antarmuka (receiver dan decoder) ke pesawat penerima TV, serta kartu pintar (smart card) yang berkemampuan untuk mengakses sistem.

Satellite News Gathering (SNG) Pelayanan SNG ini menyediakan pada para pelanggannya seperti perusahaan-perusahaan penyiaran TV, pemerintah, untuk memiliki kemampuan yang mobile dalam meliput program-program outdoor dan siaran langsung TV (acara berita dan olahraga) maupun untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas komunikasi pada kondisi bencana atau darurat. Dalam mengirimkan pelayanan-pelayanan SNG, operator- operator satelit dengan cara sederhana menyediakan stasiun bumi portable atau mobile dengan kemampuan sistem audio, percakapan telepon dan video. Satelit-satelit dengan frekuensi-frekuensi pita Ku atau Ka memiliki karakteristik yang fleksibel dan portabel disebabkan karena ukuran terminal VSAT mobile nya relatif kecil dan sederhana.

Satellite Video conferencing Video conferencing adalah penggunaan peralatan audio dan video untuk menyelenggarakan konferensi dengan orang-orang yang berada pada lokasi berbeda.

DVB (Digital Video Broadcasting) DVB adalah sejumlah standar yang mendefinisikan digital broadcasting menggunakan satelit, kabel, dan infratsruktur teresterial untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user. DVB dapat memanfaatkan penggunaan bandwidth secara lebih efisien. Satu transponder satelit yang biasanya hanya dapat digunakan untuk satu program TV analog, dengan menggunakan DVB dapat digunakan untuk menyiarkan 8 kanal TV digital.

lanjutan Teknik kompresi yang digunakan dalam DVB adalah MPEG-2 MPEG-2 mampu mereduksi sinyal tunggal 166 Mbit menjadi hanya 5 Mbit Dua format TV digital yang menggunakan kompresi MPEG-2 adalah SDTV dan HDTV Kualitas gambar dan suara SDTV setara dengan DVD Sedangkan program HDTV menyediakan 5 kali lebih banyak kapasitas informasi daripada SDTV, namun dengan kualitas gambar yang lebih rendah, setara dengan film bioskop.

Sekian Terima Kasih Atas Perhatiannya