BELAJAR DARI PENGALAMAN SATU TAHUN UNTUK PERJALANAN SATU TAHUN KEDEPAN. Sebuah Catatan Ulang Tahun ke-1 Wabah COVID-19 ANDI KHOMEINI TAKDIR HARUNI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

Mengapa disebut sebagai flu babi?

PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus atau biasa disingkat MERS-

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

KESIAPSIAGAAN MENGAHADAPI MERS-CoV

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

Frequent Ask & Questions (FAQ) MERS CoV untuk Masyarakat Umum

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan mengenai riwayat perkembangan

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan populasi manusia dan globalisasi menyebabkan perpindahan manusia

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

TINJAUAN TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV) untuk Puskesmas di Kabupaten Bogor

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain:

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

BAB III KEMUNCULAN DAN PENYEBARAN VIRUS MERS. Middle Eastern Respiratory Syndrome yang disingkat dengan sebutan MERS

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

BAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakomodasi kesehatan seksual, setiap negara diharuskan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

Oleh: Logan Cochrane

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULIAN. Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman

BAB I PENDAHULUAN. tubuh) terhadap penyakit (Biddulph, 1999). Salah satu penyakit. yang umumnya diderita oleh bayi dan balita adalah jenis

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Akibat pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikategorikan high burden countries. Kasus baru Tuberkulosis di dunia

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO

BAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya pendapatan masyarakat. Di sisi lain menimbulkan dampak

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

FLU BURUNG AVIAN FLU BIRD FLU. RUSDIDJAS, RAFITA RAMAYATI dan OKE RINA RAMAYANI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

Bab III Sistem Kesehatan

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak dikategorikan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan. masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan (Volk dan Wheeler, 1990).

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam

Apa yang terjadi selama menggunakan obat aborsi?

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

Famili : Picornaviridae Genus : Rhinovirus Spesies: Human Rhinovirus A Human Rhinovirus B

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

Cara mengobati herpes

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

Buletin ini dapat memantau tujuan khusus SIBI antara lain :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEMBANGUN KEKEBALAN TUBUH, MENGHAPUS SERATUS PENYAKIT

Transkripsi:

BELAJAR DARI PENGALAMAN SATU TAHUN UNTUK PERJALANAN SATU TAHUN KEDEPAN Sebuah Catatan Ulang Tahun ke-1 Wabah ANDI KHOMEINI TAKDIR HARUNI

BELAJAR DARI PENGALAMAN SATU TAHUN UNTUK PERJALANAN SATU TAHUN KEDEPAN Sebuah Catatan Ulang Tahun ke-1 Wabah PRE-PRINTED ANDI KHOMEINI TAKDIR HARUNI

BELAJAR DARI PENGALAMAN SATU TAHUN UNTUK PERJALANAN SATU TAHUN KEDEPAN Sebuah Catatan Ulang Tahun ke-1 Wabah ANDI KHOMEINI TAKDIR HARUNI : @dr_koko28 : dokterkoko : Andi Khomeini Takdir Haruni : Dokter Koko

DAFTAR ISI Bab 1 : Tentang Covid-19 Bab 2 : Timeline Covid-19. Bab 3 : FAQ (Tanya-Jawab) Bab 4 : Tips Sistem Imun Optimal Bab 5 : Perlombaan Vaksin Bab 6 : Prediksi Pandemi 3

Buku ini dihadiahkan untuk semua orang yang telah, sedang, dan masih akan terus berjuang melawan wabah Covid-19. Para pasien, keluarga pasien, dokter, suster, bidan, dan siapapun yang telah berkontribusi dalam upaya penanganan pandemi abad 21. 1 tahun ini bukanlah waktu yang berlalu begitu saja. Ini adalah tahun yang tidak biasa dan tidak mudah. Ada banyak sekali kabar yang kita dengar. Kabar sakit, kabar sedih, kabar sembuh, dan juga kabar yang melegakan. Semua bermula di penghujung tahun 2019 -dan kini 1 tahun setelah itu- di penghujung tahun 2020, kita tahu bahwa perjalanan masih cukup panjang sebelum kita bisa nyatakan bahwa pandemi ini usai dan kembali menghirup napas lega. Pekerjaan rumah kita masih banyak. Di berbagai sektor -utamanya kesehatan- dan dalam berbagai lini kehidupan manusia. Tak hanya bicara satu bangsa, atau dalam lingkup batas negara, tapi lebih daripada itu. Potensi krisis multidimensi yang dipicu virus 0.1 mikron ini adalah sesuatu yang global, sesuatu yang baru, memaksa kita beradaptasi, mendorong kita menjadi lebih baik, dan membuka banyak pintu menuju masa depan yang lebih maju. Lebih dari pada itu semua, virus ini hadir untuk membuat kita menjadi lebih peduli. Lebih peduli kepada sesama manusia dan lebih peduli kepada rumah manusia satu-satunya saat ini, yaitu Bumi itu sendiri. Selamat membaca, semoga tahun 2021 adalah tahun kesuksesan bagi kita semua. 4

BAB 1 Corona Virus Disease 2019 () Apa sebenarnya Covid itu? SARS-CoV-2 diidentifikasi sebagai penyebab Covid-19 yang bermanifestasi dalam berbagai bentuk dan rupa, Sebagian orang menyebutnya sebagai penyakit 1000 wajah karena kadang-kadang tampil sebagai bentuk gangguan pernapasan seperti batuk, sesak, infeksi dan radang pada paru (pneumonia), hingga hipoksia. Dalam bentuk yang lain penyakit ini bisa hadir sebagai gangguan pencernaan seperti diare, mual, nyeri perut, bahkan bisa menyebabkan gangguan koagulasi darah. Dalam bentuk yang lain, Covid-19 bisa tampil dengan demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening, Bandelnya, virus ini (SARS-CoV-2) memiliki satu kemampuan beradaptasi yang cepat, disebut sebagai mutasi konstan. 5

Mutasi konstan diwariskan dari nenek moyangnya (ya, mereka punya nenek moyang) yaitu virus corona lain sebelum SARS-CoV-2. Virus corona ini sendiri adalah virus RNA yang terdiri lebih dari 200 strain yang 8 diantaranya memilih manusia menjadi inangnya. Catatan arkeologi menemukan beberapa bukti dari peninggalan sejarah beberapa ribu tahun yang lalu bahwa jejak virus corona sudah ditemukan pada waktu itu, dan ini berarti kita sebenarnya sudah cukup lama berdampingan dengan jenis virus corona yang lain tapi tidak banyak dari mereka yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Dari 8 strain virus corona yang diketahui host/inangnya adalah manusia, 5 diantaranya menyebabkan gejala flu biasa, 1 dari mereka menyebabkan wabah SARS pada tahun 2002-2003 dan 1 lagi menyebabkan wabah MERS pada tahun 2012-2014. Virus ini kecil, ukurannya sekitar 120 nanometer (0,00000012 Meter)*4. Saking kecilnya kamu bisa meletakkan 100 juta virus itu pada ujung jarum pentul yang biasa kamu pegang, dan kita tidak perlu banyak dari mereka -hanya memerlukan beberapa ratus virus- untuk menyebabkan seseorang terinfeksi. Sampai disini semoga yang dikisahkan bisa dipahami. Jika iya, mari kita lanjutkan. 6

Yang mengkhawatirkan dari virus ini sebenarnya ada 2, pertama kemampuannya menyebar melalui droplet. Virus ini bisa menyebar melalui droplet yang keluar saat seseorang bersin, batuk, berbicara, atau meludah di sembarang tempat. Perpindahan virus ini menjadi lebih mengkhawatirkan lagi karena saat ini orang bisa berpindah negara bahkan benua dalam hitungan jam. Hal mengkhawatirkan kedua, virus ini senang menyerang yang lemah. Mereka memang menyerang semua orang tapi dampaknya akan menjadi lebih buruk pada mereka yang mempunyai penyakit penyerta. Mereka dengan penyakit penyerta (komorbid) sudah cukup lama diketahui bahwa status kekebalan/imunitasnya tidaklah sebaik populasi tanpa komorbid. Di Indonesia saja ada puluhan juta orang dengan komorbid. Sebagai contoh di Indonesia ada sekitar 10 juta orang dengan diabetes mellitus (sakit gula) dan ada sekitar 60 juta orang dengan hipertensi (tekanan darah tinggi). Banyak yang bilang bahwa kondisi yang kita hadapi kini bisa disetarakan dengan kondisi 1 abad yang lalu dimana saat itu dunia diperhadapkan dengan Flu Spanyol. Saat itu komunitas kedokteran, tenaga kesehatan, dan para saintis berjibaku untuk coba mempertahankan kehidupan manusia. Mirip seperti yang kita hadapi sekarang dimana pakar diseluruh dunia sedang mencoba untuk menemukan obat, mengembangkan vaksin, dan memperbaiki sistem kesehatan kita secara keseluruhan. 7

Mari kita kenali virus ini Virus ini sebenarnya adalah material genetik RNA yang tidak serumit DNA manusia. Dia tidak memiliki double-helix karena asam nukleatnya hanya satu rantai. Inti virus ini menyimpan manual pembentukan virus yang hanya terdiri dari sekitar 30 ribu kode saja. Coba bandingkan dengan DNA milik manusia. DNA manusia tersimpan dalam 46 paket kromosom yang kalau kita rentang dan gabungkan akan membentuk rantai kode sepanjang 2 meter yang terdiri dari 6.4 triliun kode. Dari sini kita bisa lihat betapa kompleks susunan DNA manusia dibandingkan dengan virus penyebab Covid-19. Tapi tetap kita tidak boleh sombong kepada makhluk lain di Bumi, karena serumit apapun, tetap saja kita adalah rangkaian panjang A, T, G, C. Asam nukleat yang merupakan manual pembentukan virus covid-19 dibungkus oleh membran lipoprotein yang sangat rentan. Membran lipoprotein ini rusak ketika bertemu dengan air dan sabun, dan inilah sebab cuci tangan dengan sabun menjadi perilaku yang penting selama pandemi. 8

Membran luar dari virus ini memiliki spike/tanduk yang menyebar diseluruh permukaan membrannya sehingga menyerupai gambar mahkota (crown). Dari situlah dia mendapatkan julukan "corona". Melalui tanduk ini dia bisa melekat pada sel manusia, Sebagian peneliti menjadikan tanduk ini, dan juga reseptor ACE-2 yang merupakan tempat perlekatannya, menjadi target untuk mengembangkan vaksin dan obat Covid-19. Jalur utama dari virus ini adalah mulut, hidung dan mata, Yang bisa dimasuki oleh partikel virus yang menyebar ketika seorang pasien batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini tidak perlu masuk dalam jumlah besar. Begitu masuk ke tubuh manusia, mereka akan mulai mencari sel untuk diserang. Kabar baiknya adalah tubuh kita bukannya tidak punya pertahanan sama sekali untuk mencegah virus ini masuk. Kita punya beberapa komponen pertahanan yang bisa menghambat virus itu masuk kedalam tubuh misalnya rambut pada hidung, air mata, dan -tolong jaga agar anda tidak menguap ditengah-tengah orang banyak-. Ini alasan dianjurkannya penggunaan masker. Agar kita bisa menurunkan kemungkinan virus menyebar dan juga menurunkan kemungkinan kita tertular. 9

Apa yang terjadi saat virus masuk ke dalam tubuh manusia? Virus akan melekatkan tanduknya ke membran sel manusia dan akan mendarat pada target yaitu reseptor ACE-2. -Enzim ACE-2 selama ini diketahui berperan terhadap regulasi tekanan darah pada manusia, dan ini juga sebab mengapa evaluasi tekanan darah menjadi penting pada pasien Covid- 19-. Momen perlekatan tanduk dengan reseptor ACE-2 itu seperti saat kita memasukkan anak kunci ke lubang kunci. Setelah momen itu, materi inti dari virus masuk ke dalam sel. Reseptor ACE-2 ditemukan di seluruh tubuh termasuk tenggorokan, paru-paru, mata, dan rongga hidung. Ini sebabnya penting untuk mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum kita menyentuh mulut, hidung, dan atau mengucek mata. Sekali virus berhasil masuk ke dalam sel, dia akan mengalami replikasi/menggandakan diri, membajak sel dan menjadikan sel sebagai pabrik kecil virus baru. Pabrik ini bekerja dengan sangat cepat, tiap harinya virus bisa menggandakan diri sampai jutaan salinan virus baru yang kemudian akan meninggalkan sel tersebut dan menarget selsel berikutnya. 10

Setiap kali ada protein asing masuk, sebenarnya dalam tubuh kita sudah ada balatentara yang disiapkan untuk menghadapi mereka. Kita menyebutnya sebagai sistem kekebalan tubuh. Saat virus masuk dalam sel, mereka perlu waktu sekitar 3-5 hari hingga muncul gejala. Dalam masa inkubasi inilah biasanya seseorang tidak menunjukkan gejala apa-apa tapi sudah bisa menularkan. Kondisi ini dikenali sebagai Orang Tanpa Gejala (asymptomatic-carrier). Dari mana semuanya bermula? Kabar mengenai adanya pneumonia atipik mulai dibahas pada November 2019 di beberapa negara di Eropa. Salah satu kasus paling awal yang berhasil di-trace (lacak) adalah klaster Munich. Saat itu ada seorang wanita dari Shanghai yang mengunjungi sebuah perusahaan di Jerman, wanita ini awalnya merasakan sedikit sakit, namun ia mengira dirinya mengalami gejala jet-lag. Dia tinggal beberapa hari di Munich dan kemudian pulang. Sekembalinya di Shanghai ia tetap merasakan sakit, kemudian ia pergi ke dokternya dan menjalani tes. Hasilnya? Positif Covid-19. 11

Disaat yang sama, seorang laki-laki paruh baya di sebuah perusahaan mobil Jerman mengalami gejala seperti flu, yang kemudian menjalani karantina dan tes, dengan hasil yang positif Covid-19. Pemerintah Jerman segera melakukan tracing dan menemukan bahwa 8 pegawai dari perusahaan mobil tersebut juga terinfeksi. Sampai dititik ini belum banyak diketahui bagaimana virus ini bisa menyebar, karena ada satu orang yang terinfeksi setelah ia berada di dalam ruangan dimana ada orang lain yang bersin, sementara orang yang lain lagi bisa mendapatkannya dari jabatan tangan. Dari klaster Munich ini terungkap bahwa tidak hanya virus ini menginfeksi tenggorokan, tapi juga bisa menularkan ke orang lain tidak lama setelah orang tersebut terinfeksi. Disini kita jadi paham bahwa seseorang bisa saja menularkan tanpa menunggu orang tersebut menunjukkan gejala yang nyata. Para peneliti pun menemukan bahwa seseorang yang terinfeksi bisa saja menunjukkan gejala yang beragam semisal pasien yang lanjut usia datang dengan pneumonia, sementara mereka yang lebih muda bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali. Ada yang datang dengan batuk kering, dan ada yang datang dengan demam, sekitar separuh datang dengan anosmia yang disebabkan virus menginfeksi saraf pada hidung mereka. 12

Kabar baiknya adalah sebagian besar pasien mulai membentuk antibodi untuk melawan virus setelah hari ke-5 yaitu pada hari ke-6. Kenapa Covid-19 lebih mengkhawatirkan? Sebagian disinformasi (hoax) menyatakan bahwa Covid- 19 tidak jauh berbeda dari flu biasa padahal situasinya jelasjelas berbeda. Kita bisa mengingat wabah SARS di Cina pada tahun 2002 yang ketika itu hampir 10% dari mereka yang terinfeksi meninggal. Catatan : SARS tidak memiliki kemampuan menyebar seperti Covid-19. Sebagian besar pasien tidak infeksius sampai menunjukkan gejala yang jelas. Virus SARS yang pertama juga tidak sebaik Covid-19 dalam hal melekatkan diri ke reseptor ACE-2 yang menyebabkannya jauh kurang infeksius dibandingkan Covid-19. Virus SARS tidak memiliki dua kemampuan unik yaitu (1) kemampuan untuk bersembunyi dalam tubuh pasien tanpa gejala dan (2) perlekatan pada reseptor ACE-2. Ketiadaan dua kemampuan unik inilah yang mungkin jadi alasan mengapa epidemi SARS tidak berlanjut menjadi pandemi. 13

200 ribu penerbangan setiap hari Hari-hari ini (sebelum wabah) ada lebih dari 100 ribu penerbangan diseluruh dunia bahkan pernah tercatat lebih dari 200 ribu penerbangan dalam sehari, yang berarti ada jutaan orang yang bisa berpindah dari satu kota ke kota lain di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kita tahu bahwa virus ini dapat dibawa oleh orang-orang yang tidak menunjukkan gejala atau sekedar menunjukkan gejala ringan yang dapat terbang keliling dunia dengan mudah. Dari mana virus ini berasal? Meskipun kita mendefinisikan SARS-CoV-2 sebagai virus baru, sebenarnya virus ini diduga sudah berada disekeliling kita pada waktu yang cukup lama, Beberapa studi menunjukkan bahwa nenek moyang dari virus ini hidup pada tubuh kelelawar di Cina bagian selatan selama ribuan tahun dan kelelawar telah mengembangkan sistem pertahanan mereka sehingga mereka tidak lagi sakit karenanya. Peringatan pertama bahwa ada patogen yang berbahaya didalam goa-goa kelelawar itu muncul disekitar tahun 2013 ketika sekelompok ilmuan dari Institut Virologi Wuhan melaporkan bahwa mereka berhasil mengisolasi virus corona dari kelawar yang dapat menginfeksi manusia. 14

Peneliti dari Harvard Medical School kemudian menemukan bahwa virus corona yang diisolasi pada tahun 2013 itu lebih baik lagi dalam menginfeksi sel saluran nafas. Saat itu mereka mulai khawatir bahwa virus ini bisa berpindah dari kelelawar ke manusia. Mereka betul. Sekarang kita tahu bahwa virus yang dikhawatirkan oleh ilmuwan Harvard pada tahun 2016, 96% identik dengan virus Covid-19 yang menyebabkan wabah saat ini. Alasan kenapa peneliti Harvard begitu khawatir adalah karena virus ini hidup bersama kelelawar yang sudah diketahui ikut menjadi inang dari virus SARS dan virus penyebab MERS. SARS yang mewabah ditahun 2002 itu menyebabkan 774 orang meninggal. MERS ditahun 2012 -lebih mematikan dari SARS ditahun 2002- menyebabkan 1 dari 3 orang terinfeksi meninggal hingga kemudian 2014 wabah tersebut berhenti. Tapi kenapa kelelawar tidak terlalu berdampak akibat virus corona ini? Dikarenakan kelelawar mempunyai kemampuan yang baik dalam menghadapi infeksi virus. Kita tahu bahwa SARS datang dari kelelawar dan mencapai komunitas manusia melalui populasi Civet (musang luwak). 15

Peneliti menemukan bahwa musang luwak ini dijual di pasar makanan dan kemudian memicu wabah SARS. MERS juga datang dari kelelawar dan diperantarai oleh unta. Untuk Covid-19 sendiri, salah satu binatang yang diduga sebagai perantara adalah trenggiling yang dijual dan dikonsumsi sebagai obat tradisional Cina. Saat ini otoritas Cina sudah mencoba membatasi pemburuan dan penggunaan spesies binatang yang diduga bisa menyebarkan virus-virus tersebut. Tapi apapun perantaranya dan dari manapun dia datang, penyebab Covid-19 tetaplah virus corona yang lebih advance dari virus corona yang sudah ada sebelumnya. Virus ini mempunyai dua kelebihan sebagaimana yang telah disebutkan yaitu menyebar dengan mudah dan menyebar secara diam-diam. Bagaimana virus ini menyebar? Virus ini menyebar melalui droplet, dan saat kamu batuk kamu bisa mengeluarkan sekitar 3000 droplet dan melepaskan 200 juta virus ke udara. Bayangkan jika itu suatu ruangan tertutup atau dekat dengan sebuah rak bahan makanan dimana droplet bisa melekat. Jika kamu berjarak lebih dari 2 meter dari seseorang yang batuk maka beruntunglah karena kamu memiliki kemungkinan besar untuk terhindar dari droplet-droplet tersebut. 16

Hal ini yang menyebabkan jaga jarak menjadi sangat penting, tapi tidak berhenti sampai disitu karena selain droplet ukuran besar, ada droplet yang berukuran kecil/mikrodroplet yang bisa bertahan melayang diudara sampai 3 jam lamanya. Sebagai sebuah contoh teman-teman bisa menyemprotkan cairan dari alat penyemprot, saat disemprotkan teman-teman bisa melihat ribuan droplet terhambur diudara dan ada banyak droplet kecil yang melayang lebih lama. Bayangkan virus ini ada didalam droplet itu dan dia bisa masuk melalui mulut yang terbuka, lubang hidung, atau mata yang dikucek. 17

Apa yang dilakukan virus ini didalam tubuh kalian? Saat virus ini masuk melalui mulut yang terbuka, lubang hidung atau mata yang dikucek, maka virus akan menginfeksi sel sepanjang rongga hidung dan saluran pernapasan bagian atas. Hal ini yang menyebabkan gejala berupa batuk kering yang kadang begitu membandel. Beberapa partikel virus terbang melalui kerongkongan atau melalui bahan makanan yang terkontaminasi virus, masuk ke saluran cerna dan dapat menyebabkan diare. Sebagian virus lagi bisa masuk ke paruparu yang merupakan tempat yang subur bagi virus ini untuk bereplikasi. Begitu virus masuk ke dalam paru-paru maka proses menuju pneumonia dimulai. Disinilah muncul gejala seperti batuk, demam, menggigil, sesak nafas, dan kadangkadang nyeri dada. Gejala ini bisa disebabkan oleh virus itu sendiri atau reaksi perlawanan tentara didalam tubuh kita terhadap virus tersebut. Apa yang akan terjadi saat seseorang terinfeksi? Hari pertama dan kedua, virus mulai menginfeksi saluran nafas atau saluran cerna, dalam beberapa hari dia akan menggandakan diri dengan begitu cepat, merusak satu sel ke sel lain, dan mengubah sel tersebut menjadi pabrik virus. Pada hari-hari pertama kamu bisa saja belum bergejala apa-apa dan masih merasa baik-baik saja. 18

Hari ketiga, jumlah virus dalam tubuh pasien sudah jauh lebih banyak sehingga pada saat seorang pasien berbicara, kalian berjabat tangan atau duduk berseberangan meja, potensi penularan sudah cukup tinggi untuk terjadi apalagi ketika pasien tersebut batuk dan bersin. Hari ketiga ini tentara dalam tubuhmu sudah menyadari bahwa ada yang salah. Sel-sel pertahanan tubuhmu akan melepaskan interferon untuk mengganggu dan menghambat aktifitas virus yang ingin menggandakan dirinya dan menyebar dari satu sel ke sel lainnya. Interferon akan mengajak teman-teman pertahanan lainnya semisal neutrofil untuk menghancurkan penyusup ini. Neutrofil merupakan satu komponen dalam sel darah putih kita yang tugasnya menetralkan musuh, sel ini efektif untuk menghadapi bakteri dan jamur tapi untuk virus -kita masih harus berhati-hati karena pada saat dia mencoba menghancurkan virus- neutrofil melepaskan sitokin, -yap! kalian pernah kan mendengar mengenai badai sitokin?-. VIRUS BADAI SITOKIN NEUTROFIL SEL 19

Sel lain yang akan dipanggil adalah makrofag. Makrofag seperti polisi patroli yang tugasnya berkeliling dan mencari virus. Saat menemukan virus, makrofag akan memakan virus tersebut. Pada tahap ini jika sistem imunmu bagus maka sistem itu akan cukup kuat untuk mengontrol virus yang ada sambil menunggu datangnya "pasukan khusus". Mungkin kamu akan merasakan gejala-gejala ringan seperti batuk, agak demam atau bahkan tidak bergejala sama sekali. Hari kelima, hari ketiga sampai hari kelima pasien merasa keadaan sudah mulai memburuk diantara gejalanya adalah sesak nafas, nyeri dada, nyeri tulang belakang dan lain sebagainya.. Pada hari kelima ini sistem imun yang adaptif sudah mulai terbentuk. Sel T mulai diaktifkan untuk mencari dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi dan diambil alih oleh virus penyebab covid-19, disisi lain sel B akan melepaskan triliunan antibodi untuk melumpuhkan atau menghancurkan virus yang bisa dijangkaunya, antibodi berbentuk Y ini akan dengan tepat menarget partikel virus dalam hal ini virus penyebab Covid-19 yaitu SARS-CoV-2. Antibodi melakukan begitu banyak pekerjaan yang berbeda, kita memiliki antibodi penetral yang melekat pada virus dan mencegahnya menginfeksi sel lain. Juga ada antibodi aglutinasi yang akan melekatkan partikel antivirus satu sama lain sehingga mereka menjadi target yang lebih mudah untuk dihancurkan oleh sistem imun kita. 20

Antibodi ini juga akan mengaktifkan sel darah putih yang datang dan menyerang partikel-partikel yang telah ditandai. Yang perlu diingat adalah antibodi ini perlu proses dan meningkat secara bertahap dalam kurun waktu 3-5 hari setelah seseorang terinfeksi virus SARS-CoV-2. Dari pengalaman penulis, masa kritikal pasien covid-19 ada pada hari ketiga sampai hari ketujuh, biasanya gejala akan muncul dan memberat dihari ketiga sampai kelima sebelum akhirnya pasien mulai melaporkan perbaikan pada hari setelahnya. Setelah hari kelima, diperkirakan 95% pasien telah mengembangkan kekebalan, dan mayoritas dari pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan air dan nutrisi, obat penurun panas dan pereda gejala lainnya, dan istirahat yang cukup. Tapi ada tugas penting yang tidak boleh kita abaikan dalam perawatan pasien covid-19 yaitu meredakan tingkat stres -termasuk stigmatisasi-, dan juga pasien perlu untuk sebisa mungkin aktif bergerak dalam batas-batas kemampuannya. Semua hal tersebut akan memberikan kesempatan sistem imun bekerja lebih optimal untuk mengalahkan virus. Hal ini ikut menjelaskan mengapa mereka yang tergolong populasi warga senior menjadi lebih rentan mengalami perburukan atau lebih lambat masa pemulihannya. Mereka yang tergolong senior ini cenderung memiliki sistem imun tidak sebaik semasa mereka muda dulu, dan perlu waktu lebih lama untuk memberikan respon yang adekuat terhadap infeksi. 21

Hari keenam sampai hari kesembilan, yang terjadi adalah proses pemulihan dimana antibodi terhadap SARS-CoV-2 semakin meningkat sehingga disaat yang sama jumlah virus didalam badan akan semakin menurun. (Catatan : syarat dan ketentuan berlaku) Hari kesembilan sampai hari kesebelas, sebagian besar pasien terutama mereka yang asimtomatik atau dengan gejala ringan akan menunjukkan perbaikan yang signifikan sehingga sudah siap untuk dipulangkan kerumah atau menyelesaikan isolasi mandirinya, namun tidak untuk mereka yang memiliki gejala sedang sampai berat dimana sistem imun mereka ini tidak mampu menyelesaikan tugas untuk menghancurkan virus dan atau infeksi lain yang menyusul pada saat menjalani perawatan, -sebagian dari pasien yang lambat pulih ini justru menunjukkan perburukan-. Tidak jarang pasien menunjukkan gejala pneumonia yang dengan cepat memburuk -yang dalam bahasa medis disebut ARDS (Acute Respiratory Dystress Syndrome)-. Ketika ARDS terjadi, alveoli (kantung udara didalam paru-paru manusia) akan berisi cairan yang menyebabkan kemampuan paru-paru untuk mempertukarkan oksigen jadi berkurang. Ketika virus menyerang alveoli maka sistem imun kita memberikan respon. Memenuhi daerah tersebut dengan banyak komponen pertahanan temasuk sel T, antibodi dan sitokin. 22

Sitokin ini bisa jadi pisau bermata dua, di satu sisi ditugaskan menghalau infeksi, di sisi lain bisa menyebabkan badai sitokin, yang tidak hanya menghancurkan sel yang terinfeksi virus, tapi juga merusak sel yang masih sehat. Ketika alveoli dibanjiri dengan antibodi dan sitokin sehingga penuh dengan cairan, kemampuan mempertukarkan oksigen jadi turun dan jumlah oksigen yang bisa dihantarkan dari paru-paru keseluruh organ lainnya akan ikut berkurang. Disinilah terjadi hipoksia yang kemudian biasanya akan disusul dengan perlunya tindakan perawatan intensif untuk coba memulihkan pasokan oksigen ke jaringan. Dimulai dengan memberikan tambahan aliran oksigen melalui sungkup oksigen dengan dosis tertentu, hingga tindakan intubasi jika diperlukan. Pada kondisi hipoksia ini bukan hanya paru-paru yang terlibat tapi juga seluruh organ yang lain, apa yang coba dilakukan tim medis pada titik ini adalah mencoba menjaga kecukupan pasokan oksigen ke jaringan, mencoba menjaga jaringan tersebut agar tidak rusak dan tidak terjadi kegagalan organ menyeluruh, -dan semoga kita tidak gagal-. 23

Seberapa fatal virus ini? Bagi para penganut teori konspirasi diluar sana tidak sedikit yang mencoba menyamakan Covid-19 dengan flu biasa. Ide ini mudah ditepis karena sangat jarang kita temukan di Indonesia kondisi dimana orang dengan flu biasa yang terintubasi dan terhubung dengan ventilator. Disatu sisi kita jarang melihat kondisi tersebut, tapi kita juga harus melihat data yang ada. Untuk melihat kefatalan suatu kasus kita melihat pada case fatality rate yang dihitung dari kasus total yang ada kemudian dibagi dengan jumlah pasien yang meninggal karena kasus tersebut. Disini validnya data menjadi sangatlah penting. Case fatality rate (CFR) bisa terlihat tinggi jika kita tidak memasukkan kasus-kasus asimtomatik yang tidak diperiksa. Jika kita melihat apa yang terjadi di Cina CFR-nya 2,3%, namun secara global data yang muncul adalah 0,7%. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Covid-19 tujuh kali lebih berbahaya dari flu biasa, namun tidak setinggi yang kita bayangkan sebelumnya, dan angkanya jadi lebih berbahaya pada mereka yang lansia atau mempunyai penyakit penyerta. 24

Siapa saja yang sakit karena Covid-19? Covid-19 bisa menular dari satu orang ke orang lain ketika dia batuk, bersin, bahkan saat berbicara yang sering disamasamakan dengan flu biasa, tapi kita tahu bahwa perbandingan tersebut keliru. Pada tahun 1918 ketika terjadi Flu Spanyol ada 500 juta orang yang terinfeksi, sekitar 50 juta orang meninggal dan ini adalah salah satu episode pandemi yang paling menakutkan dalam sejarah. Ketika itu korban paling banyak adalah dewasa muda, berusia 20-40 tahun. Yang kita dapatkan dalam covid- 19 ini adalah tingkat kematian mereka yang masih muda jauh lebih rendah, serta banyaknya anak-anak yang asimtomatik. Laki-laki vs perempuan? Anak-anak mungkin saja banyak yang asimtomatik, tapi untuk yang dewasa laki-laki punya angka CFR cenderung lebih tinggi dari pada mereka yang perempuan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa dugaan, pertama terkait dengan kromosom X tapi jelas memerlukan penelitian lebih lanjut. Kedua, ada yang coba menghubungkannya hormon pada perempuan yaitu estrogen dan progesteron, Dugaan ketiga adalah lebih tingginya kecenderungan laki-laki untuk mengalami obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung dan penyakit paru-paru, dan juga lebih banyak perokok laki-laki dibandingkan perempuan. 25

Apa yang terjadi pada populasi lansia? Populasi lansia juga tidak sedikit dengan penyakit penyerta semisal diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit paru-paru. Berdasarkan sebuah jurnal di Nature, mereka yang mengalami sindrom metabolik cenderung lebih berat gejalanya ketimbang mereka yang tidak mengalami sindrom metabolik. Awal mula virus menginfeksi manusia Kita sebenarnya belum mempunyai data bagaimana awal virus ini bertransmisi dari kelelawar atau trenggiling atau mungkin binatang lainnya, hingga bisa menginfeksi manusia, tapi kita mempunyai batas informasi mengenai penjualan binatang di pasar bahan makanan Wuhan, Cina. Kita juga tahu bahwa pada penghujung tahun 2019 otoritas kesehatan di Wuhan mengumumkan bahwa mereka sudah cukup banyak merawat pasien dengan gangguan pernapasan yang ketika diperiksa ditemukan RNA virus SARS-CoV-2. Teori lain yang berkembang -meskipun telah dibantah oleh Otoritas Cina dan penanggung jawab laboratoriumadalah virus ini lolos dari Institut Virologi Wuhan, yaitu sebuah laboratorium tempat saintis lintas bangsa mempelajari virus corona. 26

Kepala laboratorium Institut Virologi Wuhan menyangkal tuduhan pihak Amerika, dia memberitahu bahwa genom virus yang didapatkan dari pasien berbeda dengan virus yang dikerjakan timnya. Tentu kita masih ingat bagaimana pihak Cina dan pihak Amerika Serikat sempat saling tuding mengenai awal mula dari penyebaran virus corona ini. Tapi mari kita tidak berfokus pada konflik kedua belah pihak. Kini kita harus lebih berfokus pada solusi penyelesaian wabah ini. Selamatkan (rakyat) Indonesia dan kolaborasi lintas bangsa. 27

BAB 2 Timeline Covid-19 Apapun teori dan dugaan yang berkembang kira-kira beginilah timeline yang sempat kami dapatkan terkait pandemi ini. November-Desember 2019 Mulai muncul beberapa laporan kasus pneumonia atipik dari beberapa negara. 31 Desember 2019 Otoritas Wuhan, sebuah kota dengan jumlah penduduk 11 juta jiwa memberitahu WHO bahwa mereka sudah semakin banyak merawat pasien pneumonia yang belum jelas penyebabnya. 28

1 Januari 2020 Tercatat sekitar 175 ribu orang penduduk wuhan berkunjung ke bagian lain di Cina dan juga negara-negara lain untuk berlibur. Taiwan adalah salah satu negara yang segera memberikan respon terhadap pengumuman Cina pada tanggal 31 desember 2019. Seperti yang kita tahu Taiwan adalah negara yang paling terdampak pada epidemi SARS pada tahun 2002. Mereka segera menghubungi WHO pada tanggal 1 Januari 2020 dan segera memulai skrining terhadap seluruh pengunjung yang masuk ke Taiwan terutama dari Wuhan yang disertai gejala flu. Di Wuhan ketakutan terhadap virus ini mulai mengeskalasi. Pemerintah disana segera bereaksi dengan membatasi penyebaran rumor tersebut termasuk dari seorang dokter muda bernama Li Wen Liang. Dia dituduh menyebarkan keonaran ketika coba memperingatkan koleganya terhadap virus yang menyerupai virus SARS tersebut. 29

9 Januari 2020 Pemeritah Cina mengumumkan bahwa seorang lelaki 61 tahun meninggal disebabkan virus corona baru ini, meskipun begitu belum ada pembatasan pergerakan manusia. Sebuah studi menyatakan bahwa sekitar 60 ribu orang yang 800 diantaranya terinfeksi Covid-19 terbang dari Wuhan ke berbagai kota selama dua minggu berikutnya termasuk ke Amerika, Inggris, Eropa, Australia, dan Asia termasuk Bangkok. Salah satu kasus yang paling awal ditemukan diluar Cina adalah di bandara di Bangkok. Saat itu wanita 61 tahun tetap terbang meski sudah mengalami demam dan nyeri tenggorokan selama 4 hari, namun dia memutuskan tetap berangkat karena tidak ingin kehilangan hari liburnya. Ketika grup liburan ini tiba di Bangkok, kamera termal mengenali suhu yang tinggi dari wanita tersebut dan ia segera dirawat di rumah sakit. Sebuah tes dilakukan. Hasilnya? Ia terinfeksi virus corona baru ini. 11 Januari 2020 Otoritas Cina mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan identifikasi genom virus corona baru tersebut. Informasi ini segera dibagikan ke seluruh dunia. Ini merupakan satu pencapaian ilmu pengetahuan. Dengan bekal untaian kode genetik tersebut maka dunia bisa bersiap untuk berespon, termasuk memproduksi vaksinnya. 30

Meskipun begitu pemerintah Cina masih menyatakan bahwa tidak ada bukti yang jelas bahwa virus ini bisa bertransmisi antar manusia. Pesan ini kemudian dilanjutkan oleh WHO pada tanggal 12 Januari 2020. Saat itu masih dinyatakan bahwa belum perlu ada pembatasan kunjungan dan perdagangan dengan Cina. 14 Januari 2020 Kepala Komisi Kesehatan Nasional Cina memperingatkan kepada otoritas kesehatan provinsi bahwa wabah ini mungkin saja menjadi besar. Hal ini menunggu 6 hari kemudian sebelum publik diingatkan mengenai ancaman tersebut. Selama 6 hari itu jutaan orang merayakan tahun baru Cina. 20 Januari 2020 Presiden Cina menyatakan melalui televisi bahwa terjadi wabah yang harus disikapi dengan serius. Ilmuwan Cina mempublikasi sebuah artikel yang menyatakan bahwa R0 virus ini sekitar 2,5 yang berarti satu orang yang terinfeksi bisa menyebarkan ke 2,5 orang lainnya, dan jika dilanjutkan satu orang bisa menyebarkan ke 400 orang lainnya lagi. 31

Peneliti dari Hongkong juga mempublikasikan sebuah studi atas sebuah keluarga di Cina yang berlibur di Wuhan dan menjadi sakit setelah pulang. 5 dari 6 anggota keluarga tersebut mengalami demam, batuk kering dan diare, sementara 1 orang anak berusia 10 tahun sama sekali tidak mengalami gejala apapun. Dengan semua informasi ini akhirnya otoritas Cina menerapkan kebijakan lockdown atas Wuhan. Mereka menutup bandara, menghentikan layanan bus dan kereta. Hal ini terhitung luar biasa dan belum pernah dilakukan sebelumnya, meski sedikit terlambat karena virus ini sudah lebih dahulu keluar beberapa hari sebelumnya. 25 Januari 2020 Australia melaporkan seorang laki-laki 50 tahun yang terinfeksi Covid-19. Pria ini tiba di Melbourne pada 19 Januari. Dia segera menjalani isolasi di rumah sakit. 30 Januari 2020 WHO menyatakan bahwa wabah ini sekarang adalah sebuah kondisi emergensi atas kesehatan publik dan perlu disikapi oleh komunitas internasional. Direktur WHO, Dr. Tedros menyatakan bahwa sampai tanggal tersebut, pihaknya belum menemukan kasus kematian di luar Cina. 32

31 Januari 2020 Pihak Amerika menyatakan menutup perbatasannya kepada Non-Amerika yang baru saja berkunjung dari Cina. Trump saat itu meyatakan kami telah menutup pintu bagi kedatangan pengunjung dari Cina, Penutupan perbatasan tersebut ternyata dijalankan dengan lemah. Menurut The New York Times, setidaknya ada 430 ribu orang yang berkunjung menggunakan penerbangan langsung dari Cina ke Amerika pada 3 bulan pertama ditahun 2020. Termasuk didalamnya sekitar 40 ribu orang yang masih bisa masuk dalam kurun waktu 2 bulan setelah Trump menyatakan pembatasan kunjungan. Meskipun Trump melakukan travel ban terhadap pengunjung dari Cina virus itu sudah tiba di Amerika, salah satu korban paling awal adalah wanita 57 tahun yang mengalami gejala semacam flu dan meninggal pada tanggal 6 Februari. Uji post mortem menunjukkan bahwa ia menderita Covid-19 meskipun tidak ditemukan hubungan apapun dengan Cina. Pada titik ini Cina bukannya satu-satunya negara yang potensial menyebarkan dan menularkan covid-19, 33

Orang-orang yang terinfeksi Covid-19 jumlahnya makin meningkat di sepanjang pantai timur Amerika. Sebagian besar adalah pengunjung dari Eropa. Tidak ada pembatasan kunjungan terhadap pengunjung Eropa sampai 6 minggu setelahnya. 7 Februari 2020 Dokter Li Wen Liang meninggal Kematiannya diperingati di seluruh Cina. Dia dinobatkan sebagai pahlawan. Kematian Li Wen Liang ini juga mengawali banyaknya dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang akan jadi korban karena virus ini. 11 Februari 2020 Infeksi virus baru ini dinamakan Covid-19 yang merupakan singkatan dari "Corona Virus Disease 2019". 19 Februari 2020 Ribuan fans sepakbola Spanyol bercampur dengan 40 ribu fans sepakbola Itali pada sebuah laga Liga Champion di Bergamo. Wali kota Bergamo mendeskripsikan laga itu sebagai bom biologis yang potensial menyebarkan virus tersebut ke seluruh Italia utara. 34

Fans Spanyol kemudian membawa virus itu pulang kerumah mereka. Pada saat ini juga saintis dari London menawarkan sebuah model kondisi terburuk yang mungkin mereka akan hadapi beberapa waktu kedepan. Sekitar 80% mereka yang terinfeksi akan mengalami gejala ringan namun sekitar 5% akan memerlukan perawatan di rumah sakit dan pelayanan intensif. 25 Februari 2020 Jumlah kasus terkonfirmasi di luar Cina sudah melampaui kasus di dalam Cina, dan virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, sekitar 10 ribu orang di New Orleans merayakan Mardi Gras. Perayaan ini membantu virus corona menyebar seperti api yang liar, dua bulan kemudian New Orleans merasakan pukulan berupa jumlah kematian tertinggi perkapita di Amerika. Di sisi lain angka kematian makin menanjak di Italia sehingga untuk pertama kalinya Eropa melakukan lockdown. Pemerintah Italia menciptakan zona merah di kota-kota di utara Italia dan mengkarantina lebih dari 50 ribu orang. Walikota Milan memutuskan untuk tetap membuka bar, restoran, museum dan katedral. Presiden Trump menyatakan bahwa "virus ini masih bisa dikontrol di Amerika, bursa saham masih tampak bagus". Namun dalam beberapa hari kedepan bursa saham di seluruh dunia perlahan mengalami penurunan. 35

28 Februauri 2020 Afrika menyatakan mereka memiliki kasus pertama yang terkonfirmasi ketika seseorang yang baru pulang dari Nigeria dinyatakan positif. 29 Februari 2020 Amerika mengumumkan kematian pertama karena virus corona di Amerika serikat 2 Maret 2020 Kasus positif pertama di Indonesia diumumkan. Kasus ini menimpa seorang ibu dan putrinya. Mereka diperkirakan tertular oleh warga negara Jepang. 3 Maret 2020 Pemerintah Iran menyatakan bahwa 25 anggota parlemen mereka dinyatakan positif terpapar virus corona 11 Maret 2020 Kematian pertama di Indonesia. Pasien yang meninggal dunia adalah seorang WNA di RS Sanglah, Bali. Disaat yang sama WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menetapkan wabah sebagai pandemi. Artinya sudah menyebar secara global di seluruh dunia. 36

13 Maret 2020 Kematian pertama terjadi pada WNI, yakni seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD dr Moewardi, Solo, yang kemudian terkonfirmasi positif Covid-19. Pada tanggal ini juga Presiden Jokowi membentuk Gugus Tugas. Gugus Tugas Percepatan Penanganan dibentuk lewat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2020, yang diketuai oleh Kepala BNPB Doni Monardo. 14 Maret 2020 Gubernur DKI Anies Baswedan mulai menutup sekolahsekolah di Jakarta, diganti dengan pembelajaran jarak jauh. Tempat-tempat wisata juga ditutup. 16 Maret 2020 MUI menerbitkan fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang ibadah saat wabah. Umat Islam tak boleh shalat Jumat berjamaah di masjid dalam kawasan Covid-19 yang mengancam jiwa. Shalat Jumat bisa diganti salat Dhuhur. 20 Maret 2020 Presiden Jokowi memesan 3 juta klorokuin dan 2 juta avigan dari luar negeri. Dua obat itu rencananya diberikan ke pasien Covid-19. 37

Selanjutnya, klorokuin diproduksi oleh Kimia Farma. Disaat yang sama Anies Baswedan menetapkan status tanggap darurat bencana untuk Jakarta. DKI menghentikan kegiatan hiburan, membatasi kendaraan umum, dan menyerukan penghentian atau pengurangan operasional perkantoran/perusahaan. 24 Maret 2020 Gubernur Papua Lukas Enembe menutup akses keluar-masuk Papua lewat penerapan 'Pembatasan Sosial yang Diperluas'. Akses penerbangan maupun transportasi laut dihentikan sementara, kecuali untuk barang, sembako, dan tenaga kesehatan. 26 Maret 2020 WHO meminta penggunaan hidroksiklorokuin dan klorokuin dihentikan. Dikarenakan penggunaan obat malaria itu berbahaya untuk pasien Covid-19. WHO merujuk pada riset yang dimuat di jurnal The Lancet. Belakangan, peneliti menarik laporan ilmiahnya dari jurnal The Lancet. 27 Maret 2020 Angka total kasus positif Covid-19 menembus seribu di Indonesia, yakni 1.046 kasus positif Covid-19. Saat ini, ada 87 orang meninggal dan 46 orang sembuh dari Covid-19. 38

31 Maret 2020 Jokowi menetapkan status darurat kesehatan masyarakat lewat Keputusan Presiden (Keppres) dan menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Status PSBB bisa ditetapkan daerah dengan cara berkoordinasi ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. 4 April 2020 Angka Covid-19 di Jakarta menembus seribu kasus, tepatnya 1.071 kasus positif Covid-19. Jakarta menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi sejak periode awal wabah. 6 April 2020 Presiden Jokowi meresmikan RS khusus Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. RS ini lantas beroperasi dengan fasilitas 340 ruang observasi dan 20 ruang isolasi. RS dilengkapi helipad serta pelabuhan laut. Kapasitas RS ini bisa menampung 460 orang. 9 April 2020 Angka positif Covid-19 di Indonesia menembus 3 ribu kasus. Ada 3.293 kasus positif Covid-19 saat itu. 39

10 April 2020 Mulai 10 April 2020, Covid-19 telah ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia. Ada 3.512 kasus positif Covid-19 di Indonesia. PSBB di Jakarta dimulai pada hari Jumat saat itu. Kegiatan perkantoran dihentikan, gedung sekolah ditutup, ojek online dibatasi, hingga tidak boleh berkerumun. 11 April 2020 Kematian Covid-19 tak hanya meliputi kematian kasus terkonfirmasi positif Covid-19, tapi juga meliputi kematian kasus suspek Covid-19. 13 April 2020 Lewat Keppres Nomor 12 Tahun 2020, Presiden menetapkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia sebagai bencana nonalam. Presiden menargetkan tes Covid-19 sebanyak 10 ribu spesimen per hari. 15 April 2020 PSBB di Bogor, Depok dan Bekasi dimulai. 18 April 2020 PSBB Tangerang Raya dimulai, meliputi Tangerang Selatan dan Kota Tangerang. 40

22 April 2020 PSBB Bandung Raya dimulai, meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang. 28 April 2020 PSBB Surabaya Raya dimulai, meliputi Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. 30 April 2020 Angka Covid-19 di Indonesia mencapai 10.118 kasus. Angka kematian mencapai 792 orang dan angka kesembuhan mencapai 1.552 orang. 5 Mei 2020 Pemerintah mengerahkan alat tes cepat molekuler (TCM) yang biasa digunakan untuk menguji sampel tuberkulosis (TBC) untuk menguji sampel virus Corona. Sebanyak 1.500 cartridge khusus tes Corona didistribusikan ke berbagai daerah untuk menunjang jumlah tes Corona. 14 Mei 2020 MUI menerbitkan fatwa Nomor 28 Tahun 2020 tentang panduan takbir dan salat Idul Fitri. MUI menyatakan salat id berjamaah bisa digelar di rumah masing-masing. Takbir bisa digelar di rumah dan media sosial. 41

15 Mei 2020 Jumlah kasus positif di Indonesia sebanyak 16.496, total kasus sembuh sebanyak 3.803 dan total kasus kematian sebanyak 1.076. 16 Mei 2020 Hingga 16 Mei, jumlah fantastis korban PHK mulai diketahui publik. Kemenaker menyebut ada lebih dari 2 juta orang kena PHK, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebut 6 juta orang kena PHK. 18 Mei 2020 Presiden Jokowi melarang mudik. Semua transportasi dibatasi, terkecuai transportasi untuk logistik, pemerintahan, kesehatan, dan kepulangan TKI. 21 Mei 2020 Angka positif Covid-19 di Indonesia saat itu mencapai 20.162. Sebanyak 1.278 orang meninggal dunia dan 4.838 orang sembuh dari Corona. 23 Mei 2020 Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat salat dan takbir dirumah. Angka pasien mencapai 21.745 kasus positif Covid-19. 42

30 Mei 2020 Jokowi mengungkapkan ada 14 ribu orang yang mudik dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. Angka itu belum termasuk jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. 4 Juni 2020 Lewat Fatwa Nomor 31 Tahun 2020, MUI menyatakan salat Jumat berjamaah di masjid bisa digelar dengan memperhatikan jaga jarak, mengenakan masker, dan mematuhi protokol kesehatan, termasuk membawa sajadah sendiri. 5 Juni 2020 Usai PSBB, Jakarta memasuki fase PSBB transisi. Gubernur Anies menerbitkan Kepgub Nomor 563 Tahun 2020 tentang PSBB masa transisi. Aktivitas-aktivitas ekonomi mulai diizinkan berjalan secara terbatas dan bertahap. 25 Juni 2020 Angka positif Covid-19 di Indonesia terhitung mencapai 50.187 kasus. Sebanyak 2.620 orang meninggal dunia, serta 20.449 orang sembuh dari Covid-19. 43

26 Juni 2020 Jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur melampaui Jakarta. Jatim punya 10.901 kasus positif dan menjadi provinsi teratas dalam data Covid-19 saat itu, disusul DKI dengan 10.796 kasus. 3 Juli 2020 Kementan memperkenalkan kalung Eucalyptus. Kalung ini diklaim bisa membunuh 42% virus Corona dalam 15 menit, serta membunuh 80% virus Corona dalam waktu 30 menit. Kalung ini sempat ramai diperbincangkan masyarakat. 13 Juli 2020 Presiden Jokowi menargetkan tes Corona sebanyak 30 ribu spesimen per hari. Menkes Terawan Agus Putranto mengubah definisi kematian Covid-19 menjadi sesuai dengan definisi WHO. Definisi kematian Covid-19 tertuang dalam Keputusan Menkes yang diteken 13 Juli. Kematian meliputi kematian kasus konfirmasi dan juga kasus probable Covid-19 dan lewat Kepmenkes yang diteken pada 13 Juli, istilah ODP, PDP, dan OTG dihapus. Istilah baru muncul sebagai gantinya, yakni kasus suspek (mengganti PDP), kasus probable, kasus konfirmasi, kontak erat, pelaku perjalanan, discarded, dan selesai isolasi. 44

21 Juli 2020 Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 ganti nama menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Satgas Covid-19 berada di bawah Komite Penanganan Covid- 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Keputusan ini termuat dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2020. Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto digantikan oleh Wiku Adisasmito selaku Jubir Satgas Covid-19. 22 Juli 2020 Indonesia mencatatkan rekor kematian Covid-19 per hari, yakni 139 orang meninggal dunia dalam sehari. 27 Juli 2020 Angka Covid-19 mencapai 100.303 kasus terkonfirmasi positif. Ada 4.838 orang meninggal dunia dan 58.173 orang sembuh dari Covid-19. 9 Agustus 2020 DKI kembali mengungguli Jatim dalam hal angka kasus positif Covid-19. DKI memuat 25.727 kasus Covid-19, sedangkan Jatim memuat 25.330 kasus Covid-19. 45

11 Agustus 2020 Vaksin Corona asal China, Sinovac, diuji perdana terhadap para relawan di Bandung. Bila uji coba terhadap 1.620 relawan lancar dalam enam bulan, maka Bio Farma akan memproduksi vaksin ini pada 2021. 22 Agustus 2020 Tercatat angka positif Covid-19 sudah mencapai 151.498 kasus. Ada 6.592 orang meninggal dan 2.207 orang sembuh dari Covid-19. 24 Agustus 2020 Indonesia mencapai angka kesembuhan per hari tertinggi. Ada 3.560 orang sembuh dari Covid-19 pada 24 Agustus. 28 Agustus 2020 Angka Covid-19 terus naik. Kondisi mengkhawatirkan terungkap. RS di DKI beranjak penuh. Satgas Covid-19 mengatakan kapasitas tempat tidur ruang isolasi yang terpakai sudah mencapai 69%, ruang ICU 77% terisi. 31 Agustus 2020 Pada momen jelang 6 bulan kasus di Indonesia, 100 dokter gugur. Genapnya 100 dokter meninggal dunia dikonfirmasi oleh pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 46

1 September 2020 Jelang momen setengah tahun, Jokowi mengatakan berdasarkan data hingga Agustus, kesembuhan Covid-19 di RI adalah 70,21%, kasus aktif 23,7%, tingkat kematian 4,2%. Indonesia masih perlu hati-hati. 2 September 2020 Total sudah ada 177.571 kasus positif Covid-19, 7.505 orang meninggal dunia, dan 128.057 orang sembuh. 9 September 2020 Uji coba vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford dihentikan sementara setelah seorang peserta di Inggris mengalami reaksi yang merugikan. 22 September 2020 Kematian AS akibat Covid-19 teratas 200.000. 28 September 2020 Kematian global Covid-19 melampaui 1 juta. 3 Oktober 2020 Terjadi penambahan kasus sebanyak 4.007 kasus baru Covid- 19. Total jumlah kasus di Indonesia menjadi 299.506 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 3.712 pasien. 47

15 Oktober 2020 Sebuah studi oleh University College London mengungkapkan bahwa hingga 17% populasi Inggris menolak untuk divaksin. 19 Oktober 2020 Terjadi penambahan kasus sebanyak 3.373 kasus baru Covid- 19. Total jumlah kasus di Indonesia menjadi 365.240 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 3.919 pasien sehingga total kasus sembuh menjadi 289.243 pasien. 31 Oktober 2020 Inggris mencapai 1 juta kasus Covid-19. 12 November 2020 Terjadi penambahan kasus sebanyak 4.173 kasus baru Covid- 19. Total jumlah kasus di Indonesia menjadi 452.291 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 3.102 pasien sehingga total kasus sembuh menjadi 382.084 pasien. 19 November 2020 Vaksin Covid-19 Universitas Oxford dilaporkan menunjukkan respon kekebalan yang kuat pada mereka yang berusia 60-70an tahun. 48

23 November 2020 Percobaan besar-besaran vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif 70%, tapi para peneliti percaya bahwa angka tersebut dapat meningkat hingga 90% dengan penyesuaian dosis. 26 November 2020 Terjadi penambahan kasus sebanyak 4.917 kasus baru Covid- 19. Total jumlah kasus di Indonesia menjadi 516.753 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 3.842 pasien. 27 November 2020 Terjadi penambahan kasus sebanyak 5.828 kasus baru Covid- 19. Total jumlah kasus di Indonesia menjadi 522.581 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 3.807 pasien. Total kasus sembuh menjadi 437.456 pasien. 1 Desember 2020 Terjadi penambahan kasus sebanyak 5.092 kasus baru Covid- 19. Total jumlah kasus di Indonesia menjadi 543.975 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 4.361 pasien. 6 Desember 2020 Vaksin Covid-19 Sinovac tahap pertama tiba di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis. 49

7 Desember 2020 Pemerintah memberikan konfirmasi kepada GAVI sebagai penyedia vaksin untuk berpartisipasi. Membuka akses untuk 20% dari populasi masyarakat Indonesia agar bisa mendapatkan vaksin dengan harga yang baik melalui kerja sama multilateral dengan WHO. 9 Desember 2020 Penambahan kasus sebanyak 6.058 kasus baru, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 592.900 kasus. Penambahan kasus sembuh sebanyak 3.948 pasien. 16 Desember 2020 Presiden Jokowi mengumumkan bahwa 100% penduduk Indonesia akan mendapatkan vaksin. 28 Desember 2020 Terjadi penambahan kasus sebanyak 5.854 kasus baru Covid- 19. Total jumlah kasus di Indonesia menjadi 719.219 kasus. Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 6.302 pasien sehingga total kasus sembuh sebanyak 289.978 pasien. 31 Desember 2020 Vaksin Covid-19 Sinovac tahap kedua tiba di Indonesia sebanyak 1.8 juta dosis. 50

BAB 3 FAQ (Tanya-Jawab) Dalam kurun waktu hampir satu tahun ini, saya banyak berinteraksi dengan berbagai kalangan melalui wawancara media dan juga melalui media sosial saya. Ini adalah sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang sering sekali ditanyakan oleh teman-teman selama satu tahun ini. Pertanyaan : Apakah Covid-19 hanyalah flu biasa? Jawaban : Ini merupakan pertanyaan wajib para konspirator dan jawaban saya hampir tidak bergeser sejak awal bahwa Covid- 19 tidaklah semengerikan yang awalnya kita bayangkan tapi jelas ini tidak bisa kita samakan dengan flu biasa. Setidaknya dalam kurun waktu 1-2 tahun ini. Virus corona terekam jejaknya sudah bersama nenek moyang kita sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Ada sekitar 200 strain dari keluarga virus corona ini dan dari 200-an itu ada 8 strain yang menyerang manusia. 5 diantaranya menyebabkan gejala flu biasa dan 3 sisanya menyebabkan gejala yang cukup serius termasuk SARS-Cov-2 51

Pertanyaan : Apakah kita akan berdampingan dengan virus corona? Jawaban : Iya, bahkan leluhur dari virus ini mungkin sudah ada sejak lama dan masih akan ada pada tahun-tahun berikutnya. Interaksi antara virus, lingkungan dan manusia itu sendirilah yang mempengaruhi apakah mikroorganisme menyebabkan penyakit, wabah atau tidak. Pertanyaan : Apakah akan ada wabah berikutnya setelah Covid nanti bisa kita kendalikan? Jawaban : Wabah SARS telah kita hadapi pada tahun 2002. Kemudian tahun 2012 ada MERS. Tahun 2019-2020 -yang semoga kita bisa tuntaskan di 2021- ada Covid-19. Melihat pola tersebut, maka sangat mungkin akan ada wabah berikutnya. Manusia lah yang merupakan faktor paling menentukan dalam upaya mencegah dan menyelesaikan wabah yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. 52

Pertanyaan : Apakah wabah ini konspirasi? Jawaban : Pertanyaan ini rumit untuk dijawab, apalagi saat pasien makin banyak. Keinginan kami (tenaga Kesehatan) saat ini adalah menolong yang sakit dan menjaga yang sehat tetap produktif. Perlu ketenangan dan kesabaran untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin biasa bagi orang-orang di bidang kesehatan tapi sekarang harus dijelaskan kepada mereka yang ahli dibidang lain. Sementara disisi lain para tenaga kesehatan juga harus berfokus kepada upaya untuk menjaga kualitas kesehatan pasien-pasien mereka. 53