BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 11 FOREX EXPOSURE (FE) Dapat diartikan sebagai suatu resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan sebagai akibat perubahan atau fluktuasi kurs valas.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi seperti saat ini, hampir semua komponen tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

Materi 7 MANAJEMEN EKSPOSUR TRANSAKSI.

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

Manajemen Keuangan Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. (Madura, 2012:211). Hedging didefinisikan sebagai tindakan untuk membatasi risiko

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum. UTANG NEGARA i : PEMERINTAH BUKA HEDGING ii UTANG VALUTA ASING (VALAS) Nasional.kontan.co.

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING CONTRACT FORWARD UNTUK MENGURANGI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya setiap Negara mempunyai ragam khas sumber daya, dapat dilihat

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dapat diduga sebelumnya. Risiko dapat dibedakan menjadi risiko murni dan risiko

Judul : Analisis Forward Contract Hedging dan Open Position dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi pada CV Bali Cipta Sarana)

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis pengukuran..., Frasisca Dwipujiningsih, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997.

Chapter 8 FINANCIAL RISK MANAGEMENT. By MAHSINA, SE, MSI

BAB 2 LANDASAN TEORI


BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING. PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB I PENDAHULUAN. zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah. membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

ANALISIS KEBIJAKAN HEDGING (LINDUNG NILAI) SEBAGAI STRATEGI MANAJEMEN RESIKO HUTANG LUAR NEGERI PEMERINTAH

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatnya hubungan perdagangan antar negara. Proses globalisasi perekonomian

TANYA JAWAB SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 18/35/DPPK PERIHAL TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut modal perseroan. Penyetoran dapat dilakukan dalam bentuk uang dan benda

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

Catatan 31 Maret Maret 2010

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB II URAIAN TEORTIS

ABSTRACT. Keywords: Hedging, forward contract, money market, open position, export, account receivable. viii. Universitas Kristen Maranatha

RISIKO VALUTA ASING ANDRI HELMI M, SE., MM. MANAJEMEN RISIKO

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

PENGANGGARAN MODAL PERUSAHAAN MULTNASIONAL

PASAR VALUTA ASING BAB I PENDAHULUAN

TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN RISIKO

PAPARAN TRANSAKSI PAPARAN TRANSAKSI

BAB I PENDAHULUAN. pelaku binis mengenai currency (mata uang) yang akan dipakai dalam kontrak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berkecimpung dalam bidang EPC (Engineering

BAB III TRANSAKSI SWAP MENURUT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG PELAKSANAAN TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI

Oleh: Sujana, Saefudin Zuhdi dan Purwitayani. Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT

PENGGUNAAN FORWARD CONTRACT HEDGING UNTUK MENURUNKAN RISIKO EKSPOSUR TRANSAKSI (Studi Pada Pt. Unilever Indonesia, Tbk)

Transaction in Foreign Currency

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

1 L a p o r a n T a h u n a n

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

MK INTERNASIONAL Materi 4 - Pasar Valuta Asing ANDRI HELMI M, S.E., M.M

DANA PENSIUN ANTAM ) ASET INVESTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisa serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan

II. LANDASAN TEORI. Perbedaan keunggulan masing-masing negara dalam bidang tertentu diharapkan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

Analisa Perbandingan Penggunaan Open Position, Forward Contract Dan Money Market Hedging

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

ANALISIS PERBANDINGAN HEDGING, SWAPS CONTRACT DENGAN FORWARD CONTRACT UNTUK MEMINIMALISASI KERUGIAN SELISIH KURS VALAS ATAS HASIL PENJUALAN EKSPOR

TEHNIK-TEHNIK MANAJEMEN RISIKO

METODE PENELITIAN. untuk menganalisis perbedaan yang ada dari ketiga teknik hedging dan open

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan akses informasi yang sudah mendunia. Perdagangan

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Agus Sartono (2001 : 6) adalah : Sedangkan menurut Sutrisno (2005 : 3) Manajemen keuangan adalah :

Bab 10 Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. lindung nilai atau biasa dikenal dengan sebutan hedging menjadi topik hangat

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012

DANA PENSIUN GEREJA KRISTEN INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI A S E T N E T O Per 30 Juni 2017

) ( ASET INVESTASI

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menerapkan strategi strategi baru untuk memperbaiki arus kas

LAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012

AKUNTANSI TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING (PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.10)

BAB I. Surat Utang Negara (SUN) atau Obligasi Negara. Sesuai dengan Pasal 1 Undang-

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Dunia usaha dituntut agar mampu bersaing ditengah kompetisi yang

TRANSAKSI DENGAN MATA UANG ASING

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Perusahaan PT Pertamina (Persero) Gambar 1.1 Logo PT Pertamina (Persero)

1. LPEI wajib mengelola dan memelihara posisi devisa neto (PDN) secara keseluruhan maupun neraca paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

Transkripsi:

BAB V TEKNIK MENGELOLA ASSET VALUTA ASING Dalam kegiatan operasional usaha khususnya perusahaan internasional termasuk juga Multinational Enterprise (MNE) akan menghadapi risiko baik risiko premium maupun risiko discount bagi asset (eksposure) perusahaan. Risiko bagi Aset kekayaan (eksposure) yang berupa gedung, mesin dan kendaraan (mobil, kapal, pesawat) dapat dicover dengan asuransi seperti asuransi kebakaran, asuransi kecelakaan dan lain-lain, namun asset (eksposure) yang berupa asset lancar seperti valuta asing belum ada satu perusahaan yang berani menutup asuransi valuta asing, sehingga perlu dilakukan pengelolaan eksposure valuta asing tersebut. Menurut Eiteman, 2000, menyebutkan bahwa berdasarkan waktu yang terjadi maka kemungkinan terjadinya problem bagi eksposure valuta asing (valas) dapat dibagi dalam tiga kondisi waktu yaitu: Transaction exposure (waktu saat ini). Eksposure transaksi muncul pada saat transaksi-transaksi kas dimasa depan dari sebuah perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Sebagai contoh perusahaan Indonesia yang membeli barang dari Jepang membutuhkan yen untuk melakukan pembayaran. Walaupun perusahaan mungkin tahu secara pasti berapa banyak yen yang akan dibutuhkan, namun perusahaan tidak tahu berapa banyak rupiah (IDR) yang akan dibutuhkan untuk ditukarkan dengan yen. Ketidakpastian ini terjadi karena nilai tukar antara rupiah (IDR) dan Yen berfluktuasi setiap saat. Jika diketahui ada eksposure transaksi maka peusahaan memiliki 3 tugas penting: 1. Perusahaan harus mengidentifikasi besarnya eksposure transaksi tersebut. 2. Perusahaan harus memutuskan perlu tidaknya meng-hedge eksposure ini. 3. Jika memutuskan untuk menghedge sebagian atau seluruh exposure transaksi maka perusahaan harus memilih berbagai tehnik hedging yang tersedia. Keterangan: a. Identifikasi eksposure transaksi neto, yang dimaksud dengan eksposure transaksi neto arus kas masuk masa depan dalam suatu valuta setelah dikurangi dengan arus kas keluar masa depan dalam valuta yang sama. 71

b. Perusahaan harus memutuskan perlu tidaknya menghedge suatu eksposure Sebelum memutuskan apakah suatu hedging bermanfaat atau tidak. Secara umum keputusan untuk menghedging, seberapa besar nilai yang h a r u s di hedging, dan teknik apa yang dipakai akan bervariasi menurut tingkat risk aversion yang dimiliki suatu perusahaan multinasional, dan nilai tukar hasil peramalan. c. Jika persahaanmemutuskan untuk menghedging sebagian atau keseluruhan eksposure transaksi, maka mereka dapat menggunakan beberapa perangkat hedging yang masingmasing dari perangkat tersebut akan dibahas dibawah. Tehnik mengelola exposure transaksi untuk mengcover risiko valas Jika perusahaan multinasional memutuskan untuk meng-hedge sebagian atau seluruh exposure transaksinya, mereka dapat menggunakan perangkat-perangkat hedging sebagai berikut; 1. Kontrak Futures, 2. Kontrak Forward. 3. Instrumen pasar uang. 4. Opsi valuta Keterangan. 1. Hedging memakai Kontrak Future, Kontrak currency future dapat digunakan oleh perusahaan yang ingin meng-hedge exposure transaksi. Kontrak future dalam banyak hal serupa dengan kontrak forward. Kontrak Forward lebih umum bagi transaksi bernilai besar sementara kontrak future mungkin lebih tepat bagi perusahaan yng ingin menghedge exposure transaksi yang bernilai kecil. Sebuah perusahaan yang membeli kontrak currency future berhak menerima suatu valuta asing dengan jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada tanggal tertentu. Untuk meng-hedge kewajiban valuta asing dimasa depan, perusahaan mungkin ingin membeli kontrak currency future yang mewakili valuta yang sama dengan valuta yang men denominasi kewajiban tersebut. Dengan memegang kontrak ini, perusahaan dengan demikian telah mengunci jumlah valuta negara asal yang dibutuhkan untuk membayar kewajiban masa depan. 72

2. Hedging memakai Kontrak Forward, Kontrak forward sering digunakan oleh perusahaanperusahaan besar yang ingin melakukan hedging. Untuk melakukan hedging memakai kontrak forward, perusahaan multinasional harus membeli kontrak forward untuk valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi kewajiban dimasa depan. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di AS akan harus membayar SFl.OOO,OOO kepada pemasok dari Swiss 30 hari dari sekarang, perusahaan tersebut dapat membeli " kontrak forward franc Swiss dari sebuah bank untuk mengakomodasi pembayaran ini. Bank dengan demikian setuju untuk menyediakan franc Swiss kepada MNE AS tersebut 30 hari dari sekarang dan menerima dolar. Kontrak Forward ditujukan untuk memastikan nilai tukar konversi Franc Swiss dengan dolar AS. Nilai tukar ini mencerminkan apa yang dinamakan dengan Kurs Forward 30 hari. MNE AS dengan demikian telah meng-hedge posisinya dengan mengunci kurs yang harus dibayarkan untuk Franc Swiss 30 hari dari sekarang. Jadi, perusaahan sekarang mengetahui jumlah dolar yang dibutuhkan untuk dikonversikan dalam Franc Swiss. 3. Hedging memakai Instrumen Pasar Uang, Hedging memakai instrument pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam Pasar Uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang dimasa depan. Hedging Hutang dan Piutang memakai instrument Pasar uang akan dibahas seperti dibawah ini. a. Hedging Hutang, Sebuah perusahaan membutuhkan SFl,OOO.OOO, 30 hari dari sekarang dan _ perusahan tersebut dapat menghasilkan bunga 6 % setahun (0,5% selama 30 hari) dari deposito Franc Swiss sepanjang periode ini jumlah franc Swiss yang dibutuhkan untuk membuka deposito franc Swis berjangka waktu satu bulan adalah: Deposito awal SF = 73 SF 1000000 1 + 0.005 = SF 995,025 Terlepas dari bagaimana kurs franc Swiss berubah sepanjang periode ini, investasi

dalam deposito franc Swiss akan mampu melindungi posisi hutang perusahaan AS tersebut. b. Hedging Piutang. Sebuah perusahaan AS akan menerima DM 400.000, 90 hari dari sekarang. Hedging pasar uang sederhana dapat diimplementasikan jika perusahan tersebut juga berencana meminjam dolar AS untuk jangka waktu 90 hari. Daripada meminjam dalam dolar, perusahaan dapat meminjam mark dan konversi ke dolar dengan asumsi suku bunga tahunan 8% atau 2% selama 90 hari, jumlah mark yang harus dipinjam untuk menghedge piutang dimasa depan adalah ; Jumlah pinjaman DM = DM 400000 1 + 0.02 = DM 392,157 Jika perusahaan meminjam DM392.157 dan konversi kedalam dolar, maka piutang dapat digunakan melunasi pinjaman Mark pada saat jatuh tempo. Sementara itu, dana pinjaman dapat digunakan oleh perusahaan untuk tujuan lain. 4. Hedging memakai Opsi Valuta, Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa perangkatperangkat hedging seperti kontrak: forward dan instrumen pasar uang kadang dapat merugikan jika valuta dari hutang mengalami depresiasi atau valuta dari piutang mengalami apresiasi sepanjang periode hedging. Dalam hal ini, Strategi tanpa hedging mungkin ak:an mengungguli hedging memak:ai kontrak: forward atau instrument pasar uang. Tipe hedging yang ideal harus mampu mengisolasi perusahaan dari pergerak:an nilai tukar yang merugikan dan juga memungkinkan perusahaan untuk mengambil manfaat dari pergerakan nilai tukar yang menguntungkan. 74

Tehnik-tehnik hedging Tabel 1: Tehnik-Tehnik Hedging Exposure Transaksi Perangkat hedging Untuk Menghedging Hutang Untuk Menghedge Piutang l.kontrak: Future Membeli kontrak: Currency Future yang mewakili valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi hutang. Menjual kontrak: currency future dengan valuta yang mendenominasi hutang 2.Kontrak: Forward 3.Instrumen pasar Uang 4.0psi Valuta.: Menjual kontrak: currency future Membeli kontrak: Currency Future yang dengan valuta yang mendenominasi mewakili valuta yang sama dengan valuta hutang yang mendenominasi hutang. Meminjam valuta local ' dan Meminjam valuta asing yang konversi kedalam valuta yang mendenominasi hutang dan konversi mendenominasi hutang. Kemudian investasi kedalam valuta local, serta investasi dana sampai hutang jatuh tempo dan valuta local tersebut. Kemudian melunasinya. melunasi pinjaman memakai arus kas masuk dari piutang. 1.' Membeli Currency Call option untuk valuta yang mendenominasi hutang. Membeli currency Put option untuk valuta yang mendeno minasi piutang OPERATING EXPOSURE (EKSPOSURE OPERASI) Eksposure operasi merupakan eksposure dari sebuah asset (valas) yang terjadi ketika perusahaan melakukan operasi kegiatan usaha, periode setelah melakukan kontrak transaksi sampai produk dikirim ke gudang pembeli atau saat produk/jasa diterima oleh pembeli dan sekaligus pembeli melunasi pembayarannya. Exposure operasi (Operating Exposure) dalam beberapa teks books mempunyai istilah berbeda namun artinya tetap sama. Nama lain dari Operating Exposure adalah ECONOMIC EXPOSURE; COMPETITIVE EXPOSURE; AND STRATEGIC EXPOSURE. Mengelola eksposure operasi Strategi operasi tertentu bisa menutup eksposure operasi valuta asing. Dibandingkan 75

dengan strategi sebelumnya yaitu strategi pengelolaan eksposure transaki (dengan kontrak), biaya strategi operasi ini relative lebih tidak pasti. Pada suatu saat, operasi dapat menjadi kurang efisien atau menyimpang dari rencana, pada saat lain, penelahaan yang lebih cermat terhadap prosedur operasi dapat memberikan hasil yang diharapkan. Beberapa strategi yang banyak ditempuh M N E untuk mengelola eksposure o p e r a s i i n i a d a l a h menggunakan leads dan lags, reinvoicing centers dan menetapkan klausula pembagian risiko dengan pelanggan. Penjelasan dari strategi tersebut dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Leads dan Lags, To Leads is to pay early; to lag is to pay late. Strategi ini secara sederhana melakukan pelunasan dengan dua cara yaitu membayar utang lebih awal dan membayar utang melewati batas jatuh tempo (membayar utang terlambat). Oleh karena proses pembayaran melalui mekanisme perbankan, maka strategi ini bisa dilakukan dengan mentransfer dana lebih awal (strategi leads), atau mentransfer dana lewat batas jatuh tempo pembayaran (Strategi lags) Istilah leads berarti _mempercepat pembayaran dan lags memperlambat pembayaran. Jika sebuah perusahaan memiliki hutang dalam mata uang kuat dunia, dimana kemungkinan mata uang tersebut untuk berapresiasi terhadap mata uang domestic cukup besar, maka akan lebih aman kalau perusahaan membayar lebih awal hutangnya. Kalau perusahaan berhutang dalam mata uang lemah dunia, yang cenderung terdepresiasi terhadap mata uang domestic maka akan lebih menguntungkan kalau perusahaan memperlambat pembayaran hutangnya. Prinsip strategi diatas juga dapat diterapkan dalam pengumpulan piutang, yaitu mengumpulkan piutang dalam mata uang kuat dunia secepatnya dan mengulur pengumpulan piutang dalam mata uang lemah dunia. Strategi leads and lags terkadang juga sulit diterapkan dalam perusahaan multinasional. Beberapa penyebabnya antara lain karena setiap anak perusahaan dianggap sebagai perusahaan independen dan karena porsi kepemilikan induk perusahaan terhadap perusahaan afiliasi tidak besar. Penyebab pertama, perusahaan multinasional umumnya 76

telah mengantisipasi dengan menciptakan tehnik untuk menilai kinerja setiap anak perusahaan dengan mempertimbangkan akibat dari penerapan strategi leads and lags. Dari pembahasan diatas diketahui bahwa penggunaan leads and lags dapat meminimisasi eksposure valuta asing dan membebankannya ke pihak lain. Beberapa negara merasa perlu membatasi jangka waktu leads and lags, meskipun terkadang pembatasan tersebut bisa dinegosiasikan. 2. Leads and Lags antar Perusahaan Independent (Intracompany leads and lags.) Strategi Leading atau lagging antar perusahaan-perusahaan independen dapat dilakukan jika perusahaana perusahaan yang terlibat dalam transaksi bersedia mengikuti usulan mitranya. Untuk kesediaannya itu, biasanya ada semacam kontraprestasi yang diperoleh. Sebagai contoh, sebuah perusahaan Jerman mempunyai piutang diperusahaan Italia yang dinyatakan dalam Lira ltalia. Manajer perusahaan Jerman melihat bahwa lira Italia cenderung selalu terdepresiasi terhadap DM (Mark Jerman).,Oleh karena itu perusahaan Jerman meminta perusahaan Italia segera melunasi hutangnya. Perusahaan Italia akan mau mempercepat pembayaran utangnya, jika perusahaan Jerman memberikan kontraprestasi. (potongan). Biasanya cara yang ditempu.h adalah memberikan diskon 3. Leads and Lags antar Perusahaan-Perusahaan dalam satu Induk (Intercompany leads and lags) Strategi leads and lag lebih mudah diterapkan antar perusahaan dalam satu induk, karena memiliki tujuan yang sama. Transaksi antar perusahaan dalam satu induk dapat berupa transaksi operasi atau transaksl keuangan. Gambar 5, mengilustrasikan kemungkinan terjadinya transaksi tersebut. 77

Gambar 5, Aliran Dana dalam Perusahaan Multinasional Pembayaran Operasi Untuk bahan baku, barang dan komplementer(piutang dan utang) Untuk penggunaan fasilitas (sewa dan Pembayaran sewa) Untuk teknologi (royalty dan fee lisensi) Untuk jasa (fee manajemen) Afiliasi pembayarafiliasi Atau lnduk perusahaan Untuk penggunaan pinjaman (bunga) Untuk penggunaan modal pemilik (deviden) Untuk tambahan modal pemilik (modal sendiri) Untuk pinjaman dalam perusahaan (pokok utang atau pelunasan) Penerima atau Induk perusahaan 4. Reinvoicing Center Pembayaran Finansial Sebuah reinvoicing center adalah anak perusahaan dari suatu perusahaan multinasional yang berada di suatu negara tertentu yang berfungsi mengelola eksposure operasi perusahaan-perusahaan afiliasi. Gambar 6 menjelaskan struktur reinvoicing center. Gambar 6: Struktur Reinvoicing Center Perusahaan manufaktur Afiliasi di Korea Perusahaan penjual Afiliasi di Jepang Faktur dalam won Faktur dalam yen Reinvoicing center di Singapure Pada gambar 6 terlihat perusahaan afiliasi di Korea mengirimkan barang ke perusahaan afiliasi yang lain di Jepang. Fisik barang langsung di kirim ke Jepang, tetapi faktur di kirim ke reinvoicing center di Singapura (seakan-akan reinvoicing center membeli dari perusahaan 78

afiliasi di Korea) selanjutnya Reinvoicing center akan menerbitkan faktur dalam Yen (seolah-olah reinvoicing center menjual ke perusahaan afiliasi di Korea dan Jepang) dengan scenario ini, perusahaan afiliasi di Korea dan Jepang tidak menanggung risiko valuta asing karena penjualan dan pembelian dilakukan dalam mata uang domestic (Won dan Yen). Risiko valuta asing akan ditanggung oleh reinvoicing center yang memang berfungsi mengelola eksposure operasi antar perusahaan afiliasi dalam perusahaan multinasional yang sama. Untuk jasa ini, reinvoicing center mendapatkan uang jasa. Keuntungan utama dari Reinvoicing center adalah manajemen eksposure operasi antar perusahaan afiliasi di pusatkan pada satu lokasi. Karena semua transaksi di pusatkan di satu tempat, volume transaksi akan sangat besar sekali. Disini reinvoicing center memiliki posisi tawar menawar yang kuat dengan bank untuk mendapatkan hasil yang optimal. Sementara itu kerugian utamanya adalah. perusahaan harus mendirikan satu anak perusahaan khusus untuk mengelola reinvoicing center, dimana biaya yang dikeluarkan mungkin lebih besar dari manfaat yang diperolah. 79

71