AYO MENJADI PENEMU. Disiplin dan kerja keras awal dari sebuah inovasi yang cemerlang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shendy Ariftia, 2014

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

SERI GENERASI EMAS GOAL UN SMP 2018 JEBOL SEKOLAH FAVORIT TIM GURU MAHARDIKA. Penerbit PT. Elex Media Komputindo

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran industri Strategis di Indonesia dimulai sejak ditetapkannya

Siti Bagja Muawanah hal depan.indd 1 8/29/2017 9:19:32 AM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 146 TAHUN 2000 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

BAB 2 DATA DAN ANALISA

KEPPRES 83/1999, LEMBAGA KOORDINASI DAN PENGENDALIAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PENYANDANG CACAT

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan

Pemenuhan Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan. Tubagus Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1983, merupakan tonggak awal cita-cita bangsa Indonesia membangun

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 1993 TENTANG PEMBERIAN SURAT KETERANGAN FISKAL LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Isi Perjanjian DCA RI Singapura

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 15/PJ/2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pernah menjadi salah satu negara yang kuat akan kedirgantaraan di Asia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Kreativitas dan Inovasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lomba Senjata China Versus Amerika Serikat

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan Barang Kena Pajak maupun pemanfaatan Jasa Kena Pajak. Pengenaan Pajak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

MASALAH MUTU PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH Oleh: M.Hidayat. Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

2017, No perlu mengganti Peraturan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

Presiden Republik Indonesia,

CHEAT GTA SAN ANDREAS PS2 LENGKAP

KEPPRES 65/1999, PANITIA NEGARA PERAYAAN HARI HARI NASIONAL DAN PENERIMAAN KEPADA NEGARA/PEMERINTAH ASING/PIMPINAN ORGANISASI INTERNASIONAL

PERANCANGAN ANIMASI PENGENALAN ALAT TRANSPORTASI PADA TINGKAT TAMAN KANAK-KANAK(TK) DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS TUGAS AKHIR

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

(Skripsi) Oleh : Raditya Andi Pujakesuma

Alat Transportasi Masa Lalu dan Masa Kini

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR PK. 04/BPSDMP-2016 TENTANG

Ketika Anda memutuskan untuk mendaftar di sebuah perguruan tinggi, berarti Anda sudah tahu konsekwensi yang mesti Anda hadapi. Anda telah memilih

Anatomi Teknopreneur. Eko Fajar N. Ph.D.

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, 2 Agustus 2012 Kamis, 02 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kuat secara ekonomi saja tidak cukup bagi sebuah negara

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Jakarta, 01 November Kepada Yth. Bapak/Ibu. Di tempat. Dengan hormat,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 166/1998, PENETAPAN KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU BIMA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No Laut Kepulauan (archipelagic sea lane passage) dan jalur udara di atasnya untuk keperluan lintas kapal dan Pesawat Udara Asing sesuai denga

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Tentang : Pengendalian Pencemaran Udara

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146/PMK.011/2013 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN TRANSPORTASI PENERBANGAN KOMERSIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI, REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Kurikulum Kurikulum 2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT KEPUTUSAN NOMOR 002/M/Kp/I/1981 TENTANG PEMBENTUKAN TEAM PERUMUS DAN EVALUASI PROGRAM-PROGRAM UTAMA NASIONAL BIDANG RISET DAN TEKNOLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNTAET REGULASI NOMOR 2001/1 TENTANG PENDIRIAN TENTARA NASIONAL TIMOR LOROSAE

Latarbelakang I.1.

PENANGANAN PENUMPANG YANG AKAN DI DEPORTASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI. PADA RAPAT KOORDINASI BIDANG KEPEGAWAIAN Yogyakarta, 29 April 2015

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

Tidak dipungkiri lagi, bahwa pasar persaingan dalam negri dipenuhi oleh

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dalam persaingan pasar domestik maupun global. Masing-masing

Transkripsi:

AYO MENJADI PENEMU Disiplin dan kerja keras awal dari sebuah inovasi yang cemerlang BIOGRAFI B.J HABIBIE Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf habibie adalah presiden ketiga RI yang menjadi kebanggaan bangsa indonesia. Beliau dilahirkan di pare-pare,sulawesi selatan, tanggal 25 Juni 1936. Masa kecil Habibie dilaluidi pare-pare. Sikap hidup dan kerja keras telah ditunjukkan Hbibie sejak kanak-kanak. Ia memiliki semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia melanjutkan SMA di bandung dan prestasinya selalu menonjol terutama pada pelajaran IPA dan Matematika. Perjuangan keras di perantauan Didukung oleh kemauan keras untuk belajar, selepas SMA beliau masuk di ITB kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jerman jurusan kontruksi pesawat terbang.ia bertekat bulat untuk bekerja keras dan harus sukses. Habibie selalu menggunakan musim liburannya dengan bekerja mencari uang untuk membeli buku sebagai pendukung sekolahnya. Tahun 1960 Habibie mendapat gelar Diploma Ing di Jerman dengan nilai sempurna. Ia bekerja di industri kereta api jerman dan berhasil menemukan cara untuk membuat 1000 wagon kereta api berkekuatan tinggi. Di pgi buta, habibie harus berjalan kaki cepat ke tempat kerja yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidup, kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Tahun 1965 Habibie mendapat gelar Dr.Ingenieur dengan nilai sangat sempurna. Buah dari kerja keras Habibie kemudian kerja di industri pesawat terbang jerman. Karena sikap disiplin dan kerja keras,karierna rus naik hingga dipercaya menjadi Vice President sekaligus Direktur dan penasehat senior bidang teknologi. Ia menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan bergensi di perusahaan pesawat terbang jerman.

Kecintaan pada tanah air Pada1968,Habibie mengundang 40 orang insiyur indonesia untuk bekerja di jerman guna mempersiapkan ketrampilan dan pengalaman mereka dalam membuat industri dirgantara, maritim, dan darat di tanah air. Tahun 1974 Habibie diminta pulang ketanah air dan menjadi penasehat pemerintah di bidang teknologi pesawat terbang. Ia menjadi menteri negara Riset dan Teknologi hingga menjadi wakil presiden dan presiden RI ke-3. Prestasi cemerlang buah dari disiplin dan kerja keras Habibie menyumbang berbagai penemuan dan sejumlah teori di bidang kontruksi pesawat terbang, seoerti habibie factor, habibie Theorem dan Habibie method yang di pakai oleh universitas diseluruh dunia. Ia di juluki sebagai Mr. Crack karena menemukan rumus untuk menghitung cacat badan pesawat terbang. Ia juga menerima banyak penghargaan dan prestasinya diakui berbagai lembaga internasional seperti di jerman, inggris, swedia, prancis, dan amerika serikat serta menerima penghargaan yang hampir setara dengan Nobel. Habibie Bapak Teknologo Bangsa Indonesia Tahun 1976, hbibie mendirikan industri pesawat terbang pertama di kawasan Asia Tenggara yaitu PT Nurtonio dan industri strategis lainnya. Industri binaannya berhasil memproduksi pesawat terbang, helikopter senjata amunisi, kapal tank, panser, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan tempur dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer. Di tingkat dunia, Habibieterlibat dalam berbagai proyek desain dan kontruksi pesawat terbang seperti Fokker, pesawat angkut militer, jet eksekutif,air bus, pesawat angkut dengan teknologi mendarat danlepas landas secara vertikal, CN-235, dan CN 250. Selain itu Habibie secara tidak langsung ikut terlibat dalam proyek perhitungan dan desain helikopter, pesawat tempur multifungsi, beberapa peluru kendali dan satelit di tingkat dunia.