I. PENDAHULUAN 1. LatarBelakang Persaingan dalam dunia usaha yang sangat ketat sering kali dialami oleh sebuah perusahaan dan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional. Hal ini telah menciptakan perubahan dalam model dan praktek manajemen, sehingga memacu tanggungjawab manajer dalam menentukan strategi perusahaan. Manajer sangat memerlukan informasi yang akurat sebagai landasan dalam pengambilan berbagai kebijakan perusahaan. Salah satu strategi manajemen untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menentukan produk yang dihasilkan dapat diserap oleh pasar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Harga produk memegang peranan yang sangat penting. Harga pokok hanya dapat dipenuhi oleh produsen yang berkelanjutan melakukan perbaikan terhadap penambahan nilai dan selalu berusaha untuk mengurangi dan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah bagi konsumen (Anton, 2012). Sejalan dengan berkembangnya teknologi, dibutuhkan sebuah data biaya yang akurat untuk dapat bersaing di pasaran. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan harga jual yaitu dari dalam maupun luar perusahaan. Faktor dari dalam perusahaan berkaitan dengan biaya dan tingkat kualitas dari barang atau jasa yang dihasilkan seperti struktur organisasi, suasana kerja, sumber daya finansial, produk yang dihasilkan, proses produksi dan lokasi perusahaan, sedangkan factor dari luar perusahaan adalah faktor-faktor bukan biaya, misalnya permintaan dan penawaran pasar, tipe pasar, kebijakan pemerintah, pesaing, pemasok dan agen (Hapsari et al., 2008). Menurut Garrison dan Noreen (2000), penentuan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu metode full costing dan variable 1
2 costing. Full costing menggunakan semua biaya produksi sebagai harga pokok tanpa memperhatikan semua biaya tersebut sebagai biaya variabel atau biaya tetap. Harga pokok produksi dengan metode ini terdiri dari bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik tetap dan variabel. Variable costing menggunakan biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan output sebagai harga pokok yang terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik variabel. Ketepatan penentuan harga pokok produksi dipengaruhi oleh ketepatan di dalam pengakumulasian dan penghitungan biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku diakumulasikan dan diperhitungkan dengan menghitung jumlah pemakaian bahan baku yang digunakan untuk produksi dengan harga bahan baku yang bersangkutan. Biaya tenaga kerja diakumulasikan dan diperhitungkan dengan menghitung jumlah tenaga kerja pada bagian produksi dengan jumlah waktu yang digunakan untuk mengerjakan produk serta tarif upah yang digunakan. Biaya overhead pabrik ditentukan dengan menggunakan sebuah tarif yang ditentukan di awal dan didasarkan pada dasar penentuan tarif tertentu (Hanggana, 2008). Kabupaten Karangasem dengan luas83.954 ha terdiri atas delapan wilayah kecamatan dengan ketinggian dari 0 m dpl sampai 3.124 m dpl (puncak Gunung Agung) merupakan sentra tanaman salak di Provinsi Bali dan dianggap daerah asal tanaman salak yang dapat dilihat dari jumlah panen salak tahun 2013 sebanyak 26.484 ton (Badan Pusat Statistik, 2014). Saat musim panen raya produksi buah salak melimpah sedangkan permintaan sedikit sehingga petani menjadi kebingungan menjual hasil kebunnya karena harga jual buah salak turun,
3 bahkan busuk di pohon karena tidak bisa terjual. Panen biasanya dilakukan dua kali dalam setahun yaitu panen raya pada bulan Oktober Januari dan masa panen kecil pada bulan Juli September (Damayanti, 1999). Kabupaten Karangasem juga merupakan sentra tanaman nangka terbesar kedua di Bali, yaitu sebanyak 9.151 ton pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik, 2014). Melimpahnya produksi salak pada saat panen raya dapat dilakukan dengan mengolah buah salak menjadi berbagai macam produk makanan, begitu juga dengan produksi nangka di Karangasem sehingga perlu dilakukan pengolahan buah salak dan nangka menjadi berbagai produk olahan. Kelompok Tani Adi Guna Harapan merupakan kelompok usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang pengolahan buah menjadi keripik. Industri ini harus mampu menentukan harga jual secara tepat. Penetapan harga jual yang sesuai atau tepat, maka industri ini harus melakukan pengakumulasian dan penghitungan komponen biaya produksi baik bahan baku, tenaga kerja dan pembebanan overhead pabrik dalam tiap produksi secara tepat pula. Selama ini, Kelompok Tani Adi Guna Harapan telah mampu memasarkan produk-produknya ke berbagai outlet oleh-oleh khas Bali serta supermarket namun belum semua biaya yang dikeluarkan terhitung ke dalam harga jual produk secara tepat. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan tidak mengalami kerugian baik dari sisi persaingan maupun kemungkinan kerugian karena harga jual yang ditetapkan tidak mampu menutupi biaya produksinya. 2. RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
4 1. Berapa besarnya komponen biaya produksi, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi lainnya yang diperlukan oleh Kelompok Tani Adi Guna Harapan? 2. Bagaimana penerapan metode penentuan harga pokok produksi pada produk keripik salak dan keripik nangka di Kelompok Tani Adi Guna Harapan? 3. TujuanPenelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung besarnya komponen biaya produksi, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi lainnya yang diperlukan oleh Kelompok Tani Adi Guna Harapan. 2. Menerapkan metode penentuan harga pokok produksi pada produk keripik salak dan keripik nangka di Kelompok Tani Adi Guna Harapan Karangasem Bali. 4. ManfaatPenelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan : 1. Bagi pihak perusahaan, hasil analisis bermanfaat sebagai bahan acuan untuk menghitung harga pokok produksi pada produk keripik salak dan keripik nangka dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan harga jual. 2. Sebagai sumber informasi bagi peneliti selanjutnya dalam memberikan masukan dan perbandingan dalam melakukan penelitian berikutnya.
5