I. PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang sangat ketat sering kali dialami oleh. landasan dalam pengambilan berbagai kebijakan perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Keywords: salacca chips, jackfruit chips, cost production, selling price, full costing, variable costing.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KERIPIK SALAK DAN KERIPIK NANGKA KELOMPOK TANI ADI GUNA HARAPAN KARANGASEM BALI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan. bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

TINJAUAN PUSTAKA. proses produksinya. Minyak goreng digunakan sebagai media pengering serta

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

ABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang berasal dari daerah tersebut. berdasarkan data dari

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap perusahaan dalam menjalankan dan mengoperasikan usahanya

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut membuat para pengusaha melakukan berbagai cara untuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan perusahaannya, untuk itu pihak manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

ABSTRAK Kata Kunci Pendahuluan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan. produksi yang akan berpengaruh pada harga jual.

Modul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

BAB I PENDAHULUAN. di lereng gunung Merapi kawasan Turi, Cangkringan, Sleman. Didukung

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usaha atau suatu bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perusahaan tidak hanya harus mampu bersaing dengan perusahaan lokal

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk bersaing mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna

BAB l PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari dunia usaha, banyak industri-industri

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berbasis agroindustri semakin ketat. Selain itu, ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen, baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menghadapi era pasar bebas yang disebabkan oleh globalisasi, maka setiap

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, catatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

Nama : Aditya Septiawan NPM : Kelas : 4 EB 17

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Perbedaan Pokok antara metode full costing dan variabel costing: perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan teknologi yang begitu pesat juga menyebabkan konsep

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

Endra M. Sagoro. Pendidikan Akuntansi FE UNY

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama seorang manajer sebuah perusahaan adalah membuat perencanaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mau memberi dampak yang sangat besar terhadap kehidupan bangsa terutama pada

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis (perusahaan) merupakan suatu organisasi yang menyediakan berbagai

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE VARIABLE COSTING PADA CV. DONAT MADU CIHANJUANG. : Rizki Nur Oktavia NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

Handout Akuntansi Manajemen

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1. LatarBelakang Persaingan dalam dunia usaha yang sangat ketat sering kali dialami oleh sebuah perusahaan dan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional. Hal ini telah menciptakan perubahan dalam model dan praktek manajemen, sehingga memacu tanggungjawab manajer dalam menentukan strategi perusahaan. Manajer sangat memerlukan informasi yang akurat sebagai landasan dalam pengambilan berbagai kebijakan perusahaan. Salah satu strategi manajemen untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menentukan produk yang dihasilkan dapat diserap oleh pasar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Harga produk memegang peranan yang sangat penting. Harga pokok hanya dapat dipenuhi oleh produsen yang berkelanjutan melakukan perbaikan terhadap penambahan nilai dan selalu berusaha untuk mengurangi dan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah bagi konsumen (Anton, 2012). Sejalan dengan berkembangnya teknologi, dibutuhkan sebuah data biaya yang akurat untuk dapat bersaing di pasaran. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan harga jual yaitu dari dalam maupun luar perusahaan. Faktor dari dalam perusahaan berkaitan dengan biaya dan tingkat kualitas dari barang atau jasa yang dihasilkan seperti struktur organisasi, suasana kerja, sumber daya finansial, produk yang dihasilkan, proses produksi dan lokasi perusahaan, sedangkan factor dari luar perusahaan adalah faktor-faktor bukan biaya, misalnya permintaan dan penawaran pasar, tipe pasar, kebijakan pemerintah, pesaing, pemasok dan agen (Hapsari et al., 2008). Menurut Garrison dan Noreen (2000), penentuan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu metode full costing dan variable 1

2 costing. Full costing menggunakan semua biaya produksi sebagai harga pokok tanpa memperhatikan semua biaya tersebut sebagai biaya variabel atau biaya tetap. Harga pokok produksi dengan metode ini terdiri dari bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik tetap dan variabel. Variable costing menggunakan biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan output sebagai harga pokok yang terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik variabel. Ketepatan penentuan harga pokok produksi dipengaruhi oleh ketepatan di dalam pengakumulasian dan penghitungan biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku diakumulasikan dan diperhitungkan dengan menghitung jumlah pemakaian bahan baku yang digunakan untuk produksi dengan harga bahan baku yang bersangkutan. Biaya tenaga kerja diakumulasikan dan diperhitungkan dengan menghitung jumlah tenaga kerja pada bagian produksi dengan jumlah waktu yang digunakan untuk mengerjakan produk serta tarif upah yang digunakan. Biaya overhead pabrik ditentukan dengan menggunakan sebuah tarif yang ditentukan di awal dan didasarkan pada dasar penentuan tarif tertentu (Hanggana, 2008). Kabupaten Karangasem dengan luas83.954 ha terdiri atas delapan wilayah kecamatan dengan ketinggian dari 0 m dpl sampai 3.124 m dpl (puncak Gunung Agung) merupakan sentra tanaman salak di Provinsi Bali dan dianggap daerah asal tanaman salak yang dapat dilihat dari jumlah panen salak tahun 2013 sebanyak 26.484 ton (Badan Pusat Statistik, 2014). Saat musim panen raya produksi buah salak melimpah sedangkan permintaan sedikit sehingga petani menjadi kebingungan menjual hasil kebunnya karena harga jual buah salak turun,

3 bahkan busuk di pohon karena tidak bisa terjual. Panen biasanya dilakukan dua kali dalam setahun yaitu panen raya pada bulan Oktober Januari dan masa panen kecil pada bulan Juli September (Damayanti, 1999). Kabupaten Karangasem juga merupakan sentra tanaman nangka terbesar kedua di Bali, yaitu sebanyak 9.151 ton pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik, 2014). Melimpahnya produksi salak pada saat panen raya dapat dilakukan dengan mengolah buah salak menjadi berbagai macam produk makanan, begitu juga dengan produksi nangka di Karangasem sehingga perlu dilakukan pengolahan buah salak dan nangka menjadi berbagai produk olahan. Kelompok Tani Adi Guna Harapan merupakan kelompok usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang pengolahan buah menjadi keripik. Industri ini harus mampu menentukan harga jual secara tepat. Penetapan harga jual yang sesuai atau tepat, maka industri ini harus melakukan pengakumulasian dan penghitungan komponen biaya produksi baik bahan baku, tenaga kerja dan pembebanan overhead pabrik dalam tiap produksi secara tepat pula. Selama ini, Kelompok Tani Adi Guna Harapan telah mampu memasarkan produk-produknya ke berbagai outlet oleh-oleh khas Bali serta supermarket namun belum semua biaya yang dikeluarkan terhitung ke dalam harga jual produk secara tepat. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan tidak mengalami kerugian baik dari sisi persaingan maupun kemungkinan kerugian karena harga jual yang ditetapkan tidak mampu menutupi biaya produksinya. 2. RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

4 1. Berapa besarnya komponen biaya produksi, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi lainnya yang diperlukan oleh Kelompok Tani Adi Guna Harapan? 2. Bagaimana penerapan metode penentuan harga pokok produksi pada produk keripik salak dan keripik nangka di Kelompok Tani Adi Guna Harapan? 3. TujuanPenelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung besarnya komponen biaya produksi, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi lainnya yang diperlukan oleh Kelompok Tani Adi Guna Harapan. 2. Menerapkan metode penentuan harga pokok produksi pada produk keripik salak dan keripik nangka di Kelompok Tani Adi Guna Harapan Karangasem Bali. 4. ManfaatPenelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan : 1. Bagi pihak perusahaan, hasil analisis bermanfaat sebagai bahan acuan untuk menghitung harga pokok produksi pada produk keripik salak dan keripik nangka dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan harga jual. 2. Sebagai sumber informasi bagi peneliti selanjutnya dalam memberikan masukan dan perbandingan dalam melakukan penelitian berikutnya.

5