PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN DI TEMPAT UMUM Oleh Rismawati Pangestika, S.Si., MPH. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Ketentuan Umum Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan. Penyehatan adalah upaya pencegahan penurunan kualitas media lingkungan dan upaya peningkatan kualitas media lingkungan. Pengamanan adalah upaya pelindungan terhadap kesehatan masyarakat dari faktor risiko atau gangguan kesehatan. Pengendalian adalah upaya untuk mengurangi atau melenyapkan faktor risiko penyakit dan/atau gangguan kesehatan. Analisis Risiko adalah metode atau pendekatan untuk mengkaji lebih cermat terhadap potensi risiko kesehatan yang berkenaan dengan kualitas media lingkungan. Pengaturan Kesehatan Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial, yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Media Lingkungan Jenis Lingkungan SBMKL Air Udara Tanah Pangan Sarana dan Bangunan Vektor dan binatang pembawa penyakit Pemukiman Tempat kerja Tempat rekreasi Tempat dan fasilitas umum Standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan air minum; Standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan air untuk keperluan higiene dan sanitasi; dan Standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan air untuk kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum.
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Air Minum (air dalam keadaan terlindung; dan pengolahan, pewadahan, dan penyajian harus memenuhi prinsip higiene dan sanitasi ) Fisik Biologi Kimia Radioaktif Bau Total bakteri Bahan anorganik Lepasan radioaktif Warna Total Zat Padat Terlarut koliform E. coli Bahan organik Pestisida Desinfektan dan yang diperbolehkan undang-undang Kekeruhan hasil sampingannya Rasa Suhu
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi (air dalam keadaan terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan vektor; dan aman dari kemungkinan kontaminasi) Fisik Biologi Kimia Radioaktif Bau Total bakteri Derajat keasaman Lepasan radioaktif Warna Kekeruhan koliform E. coli (ph) Besi (Fe) Mangan (Mn) yang diperbolehkan undang-undang Kesadahan
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Air untuk Kolam Renang, Solus per Aqua dan Pemandian (air dalam keadaan terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan vektor; dan aman dari kemungkinan kontaminasi) Fisik Biologi Kimia Radioaktif Bau Warna Kekeruhan Suhu Kejernihan Benda Total bakteri koliform E. Coli Jumlah kuman Pseudomonas aeruginosa Legionella spp. Derajat keasaman (ph) Kesadahan Aluminium (Al) Potensi reduksi-oksidasi Sis Klor bebas Sisa Klor terikat Sisa Bromin Asam Sianurat Tembaga (Cu) Alam Lepasan radioaktif yang diperbolehkan undang-undang
SBMKL (Beberapa Parameter Fisik) Parameter Air Minum (PMK 492/2010 ; WHO, 2011) Higiene & Sanitasi (PMK 32/2017) Kolam Renang, dll (PMK 32/2017) Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak Berbau Warna 15 TCU 50 TCU Total Zat Padat Terlarut (TDS) 500 mg/l 1000 mg/i Kekeruhan 5 NTU 25 NTU 0,5 NTU Rasa Tidak berasa Tidak berasa Suhu Suhu udara ± 3 º C Kejernihan Suhu udara ± 3 ºC 16-40ºC piringan merah hitam (Secchi) berdiameter 2 0 cm terlihat jelas dari kedalaman 4,572 m
Parameter SBMKL (Beberapa Parameter Kimia) Air Minum (PMK 492/2010 ; W HO, 2011) Higiene & Sanitasi (PMK 32/2017) ph 6,5-8,5 6,5-8,5 7-8 Besi (Fe) 0,3 mg/l 1 mg/l Mangan (Mn) Aluminium (Al) Cadmium (Ca) 0,4 mg/l 0,5 mg/l 0,2 mg/l 0,003 mg/l 0,005 mg/l Kesadahan 500 mg/l 500 mg/l Kolam Renang, dll (PMK 32/2017) Klorida Klor bebas Tembaga (Cu) 250 mg/l 2 mg/l 1-1,5 mg/l kolam ber atap 2-3 mg/l kolam pana s dalam ruangan
SBMKL (Beberapa Parameter Biologi) Parameter Total bakteri Colifo rm E.coli Air Minum (PMK 492/20 10 ; WHO, 20 11) 0 (Tidak terdet eksi atau <1 MPN Index) 0 (Tidak terdet eksi atau <1 MPN Index) Higiene & Sanitasi (PMK 32/2017) Kolam Renang, dll (PMK 32/2017) 50 CFU/100 ml <1 CFU/100 ml 0 CFU/100 ml Pseudomonas sp. - <1 CFU/100 ml Legionella sp. - <1 CFU/100 ml
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Udara (Udara dalam ruang dan udara ambien yang memajan langsung pada manusia) Fisik Kimia (Udara Kimia (Udara Kontaminan Suhu Ruang) Ambien) Biologi Pencahayaan Kelembaban Partikel debu Laju ventilasi SO2, NO2, CO, Pb, Asbes, Formaldehid, Votile Organic Compound (VOC), Environmental Tobacco Smoke (ETS) Pb, Ar, Cd, Cu, Cr, Hg, Organopgos phat, Karbamat, Benzena Bakteri Virus Jamur
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Persyaratan Kesehatan untuk Media Tanah Tanah tidak bekas tempat pembuangan sampah Tanah tidak bekas lokasi pertambangan
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Persyaratan Kesehatan untuk Media Pangan Pangan dalam keadaan terlindung Pengolahan, pewadahan, dan penyajian memenuhi prinsip higiene dan sanitasi
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Persyaratan Kesehatan untuk Media Pangan Prinsip Higiene dan Sanitasi Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade); Lapisan permukaan peralatan harus tidak larut dalam suasana asam, basa, atau garam yang lazim terdapat dalam pangan; Lapisan permukaan peralatan harus tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat beracun; Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang kontak langsung dengan pangan atau yang menempel di mulut; Wadah yang digunakan harus Peralatan harus bebas dari kuman eschericia coli dan kuman lainnya; Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak gompal, dan mudah dibersihkan; mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna dan dapat mengeluarkan udara panas dari pangan untuk mencegah Wadah harus terpisah untuk setiap jenis pangan, pangan jadi atau masak, serta pangan basah dan kering; pengembunan; Menggunakan celemek atau apron, tutup rambut, dan sepatu kedap air untuk melindungi pencemaran pangan; Menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai, penjepit makanan, dan sendok garpu untuk melindungi kontak langsung dengan pangan; Penyajian pangan dilakukan dengan cara yang terlindung dari kontak langsung dengan tubuh; Tidak merokok, makan, atau mengunyah selama bekerja atau mengelola pangan; dan Selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja, dan setelah keluar dari toilet atau jamban dalam mengelola pangan.
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL untuk media sarana dan bangunan Debu total Asbes bebas Timah hitam (Pb) untuk bahan bangunan
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL untuk media vektor dan binatang pembawa penyakit Jenis Kepadatan Habitat perkembangan
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Penyehatan Air Penyehatan udara Penyehatan tanah Penyehatan pangan Penyehatan sarana dan bangunan Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pemantauan Pemantauan Perlindungan Perlindungan Perlindungan Peningkatan kualitas air Pencegahan penurunan kualitas udara Pencegahan penurunan kualitas tanah Peningkatan kualitas higiene dan sanitasi pangan Peningkatan kualitas sanitasi sarana dan bangunan
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Pengawasan atau pemantauan Perlindungan atau pencegahan Surveilans Pengembangan teknologi tepat guna Uji laboratorium Rekayasa lingkungan Analisis risiko KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Rekomendasai tindak lanjut Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan (khusus pangan)
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Pengamanan Upaya perlindungan kesehatan masyarakat Proses pengolahan limbah Pengawasan terhadap limbah Unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan kesehatan Zat kimia berbahaya Gangguan fisika udara Radiasi pengion dan nonpengion Pestisida
PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Upaya pelindungan kesehatan masyarakat dari zat kimia yang berbahaya Upaya perlindungan kesehatan dari gangguan fisik udara Bnetuk upaya perlindungan bahan pembasmi hama; bahan pangan; bahan antiseptik; Suhu Getaran Promosi bahan kosmetika; Kelembaban Peningkatan kapasitas bahan aromatika; bahan aditif; dan bahan yang digunakan untuk proses industri. Kebisingan Pencahayaan Analisis risiko
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI KepMenKes RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) AIR BERSIH Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak Persyaratan: Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku 1) Air bersih untuk keperluan perkantoran dapat diperoleh dari Perusahaan Air Minum, sumber air tanah atau sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan. 2) Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan persyaratan kesehatan. 3) Distribusi air bersih untuk perkantoran harus menggunakan sistim perpipaan. 4) Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis. 5) Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksakan di laboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) UDARA Suhu dan Kelembaban Debu Pertukaran Udara Gas Pencemar Mikrobiologi Suhu : 18-28 O C Kelembaban : 40% -60% Debu total : maksimal 0.15 mg/m 3 Asbes bebas : maks 5 serat/ml udara dengan panjang serat 5 mikron 0,283 M3/menit/orang dengan laju ventilasi : 0,15 0,25 m/detik. Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan pendingan harus memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistim ventilasi silang. Kandungan gas pencemar dalam ruang kerja, dalam rata-rata pengukuran 8 jam H2S : 1 mg/m3 NH3 : 25 ppm CO: 25 ppm NO2 : 3 ppm SO2 : 2 ppm Angka kuman kurang dari 700 koloni/m3 udara Bebas kuman patogen
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Suhu dan Kelembaban a) Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m. b) Bila suhu udara > 28 0C perlu menggunakan alat penata udara seperti Air Conditioner (AC), kipas angin, dll. c) Bila suhu udara luar < 18 0C perlu menggunakan pemanas ruang. d) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan alat dehumidifier. e) Bila kelmbaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan humidifier (misalnya : mesin pembentuk aerosol).
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Debu a) Kegiatan membersihkan ruang kerja perkantoran dilakukan pada pagi dan sore hari dengan menggunakan kain pel basah atau pompa hampa (vacuum pump). b) Pembersihan dinding dilakukan secara periodik 2 kali/tahun dan dicat ulang 1 kali setahun. c) Sistem ventilasi yang memenuhi syarat.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Pertukaran Udara a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistem ventilasi silang. b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan diupayakan mendapat pergantian udara secara alamiah dengan cara membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin. c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan pabrik.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Gas Pencemar a) Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik. b) Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur. c) Dilarang merokok didalam ruang kerja. d) Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang menyengat. Mikroba a) Karyawan yang sedang menderita penyakit yang ditularkan melalui udara untuk sementara waktu tidak boleh berkerja. b) Lantai dibersihkan dengan antiseptik. c) Memelihara sistem ventilasi agar berfungsi dengan baik.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) LIMBAH Limbah Padat / Sampah Limbah Cair semua buangan yang berbentuk padat termasuk buangan yang berasal dari kegiatan perkantoran semua buangan yang berbentuk cair termasuk tinja. a. Tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapi penutup. b. Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat sampah yang terpisah. c. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi syarat Kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) LIMBAH Tata cara pelaksanaan Limbah Padat 1) Membersihkan ruang dan lingkungan perkantoran minimal 2 kali sehari 2) Mengumpulkan sampah kering dan basah pada tempat yang berlainan dengan menggunakan kantong plastik warna hitam. 3) Mengamankan limbah padat sisa kegiatan perkantoran. Limbah Cair 1) Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan bau. 2) Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan lebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan minimal dengan tengki septik.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENCAHAYAAN DI RUANGAN minimal 100 lux Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Tata cara pelaksanaan 1) Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya. 2) Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dan bola lampu sering dibersihkan. 3) Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) KEBISINGAN DI RUANGAN maksimal 85 dba Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan. Tata cara pelaksanaan 1) Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kebisingan. 2) Sumber bising dapat dikendalikan dengan cara antara lain : meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, membuat bukit buatan, dan lain-lain.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) GETARAN DI RUANGAN
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) GETARAN DI RUANGAN Getaran adalah gerakan bolak balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan. Getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia. Tata Cara Pelaksanaan Melengkapi ruang kerja dengan peredam getar. Memperbaiki/memelihara sistem penahan getaran. Mengurangi getaran pada sumber, misalnya dengan memberi bantalan pada sumber getaran.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) RADIASI DI RUANGAN Definisi a. Radiasi adalah emisi energi yang dilepas dari bahan atau alat radiasi. b. Medan listrik adalah radiasi non pengion yang berasal dari kabel benda yang bermuatan listrik. c. Medan magnet listrik adalah radiasi non pengion yang berasal dari kabel antara dua tegangan listrik yang dialiri oleh arus listrik.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) RADIASI DI RUANGAN Syarat Medan Listrik a. Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kv/m. b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari maksimal 30 kv/m. Medan Magnet Listrik a. Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mt (mili Tesla). b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5 mt Tata Cara Pelaksanaan Pencegahan terhadap radiasi medan listrik 1) Merancang instalasi sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL). 2) Menyediakan alat pelindung (isolasi) radiasi pada sumber. Pencegahan terhadap radiasi medan magnet listrik Lokasi perkantoran jauh/tidak berada dibawah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), jarak vertikal bangunan dari sumber maksimal 10 m dan jarak horisontal minimal 30 m.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) VEKTOR PENYAKIT Vektor penyakit adalah binatang yang dapat menjadi perantara penular berbagai penyakit tertentu (misalnya serangga). a. Reservoar (penjamu) penyakit adalah binatang yang didalam tubuhnya terdapat kuman penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia (misalnya tikus). b. Pengendalian vektor penyakit adalah segala upaya untuk mencegah dan memberantas vektor. Syarat Serangga penular penyakit a. Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x 100 cm) dalam pengukuran 30 menit. b. Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm) dalam pengukuran 24 jam. c. Indeks nyamuk Aedes aegypti : container indeks tidak melebihi 5%. Tikus Setiap ruangan ahrus bebas tikus
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) VEKTOR PENYAKIT Tata cara pelaksnaan Pengendalian secara fisika 1) Konstruksi bangunan tidak memungkinkan masuk dan berkembang biaknya vektor dan reservoar penyakit kedalam ruang kerja dengan memasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan tikus. 2) Menjaga kebersihan lingkungan, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan sisa makanan. 3) Pengaturan peralatan dan arsip secara teratur. 4) Meniadakan tempat perindukan serangga dan tikus. b. Pengendalian dengan bahan kimia yaitu dengan melakukan penyemprotan, pengasapan, memasang umpan, membubuhkan abate pada tempat penampungan air bersih. c. Pengendalian penjamu dengan listrik frekwensi tinggi. d. Cara mekanik dengan memasang perangkap.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) RUANG DAN BANGUNAN Syarat 1. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan. 2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan bersih. 3. Setiap karyawan mendapatkan ruang udara minimal 10 m3/ karyawan. 4. Dinding bersih dan berwarna terang, permukaan dinding yang selalu terkena percikan air terbuat dari bahan yang kedap air. 5. Langit-langit kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 2,50 m dari lantai. 6. Atap kuat dan tidak bocor. 7. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) TOILET
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) INSTALASI Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air limbah, air bersih, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan industri. Tata Cara 1. Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah, air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. a. Instalasi untuk masingmasing peruntukan sebaiknya menggunakan kode warna dan label. c. Jaringan Instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat estetika. 2. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir. b. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara jaringan distribusi air limbah dengan air berrsih sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Jaringan Instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus.
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PerMenKes NO. 9 Tahun 2017 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (PerMenKes No. 9 Tahun 2017) Standar Baku Mutu Air dan Persyaratan Kesehatan Air Standar Baku Mutu Air a) Standar baku mutu air untuk minum sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku mutu air minum. b) Standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi. c) Air untuk pemakaian khusus yaitu hemodialisis dan kegiatan laboratorium.
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (PerMenKes No. 9 Tahun 2017) Standar Baku Mutu Air dan Persyaratan Kesehatan Air Air untuk keperluan air minum, untuk higiene sanitasi, dan untuk keperluan khusus harus memberikan jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan pemakainya. Air merupakan media penularan penyakit yang baik untuk penyebaran penyakit tular air (water related diseases).