PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN DI TEMPAT UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
2 1. Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkun

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

SANITASI DAN KEAMANAN

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Sanitasi Penyedia Makanan

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Barat : berbatasan dengan Sungai Bulango. b. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Ipilo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

GAMBARAN HIIGIENE DAN SANITASI SARANA FISIK SERTA PERALATAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMBALAH BATUNG AMUNTAI TAHUN 2013

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

Untuk menjamin makanan aman

ANALISIS KUALITAS AIR 3

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 14/Ka-BAPETEN/VI-99 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN PABRIK KAOS LAMPU

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

GAMBARAN PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI INSTALASI GIZI RSUD Dr. SOEDARSO PONTIANAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

HIGIENE SANITASI PANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

2 Kesehatan. Kesehatan Lingkungan diselenggarakan melalui upaya Penyehatan, Pengamanan, dan Pengendalian, yang dilakukan terhadap lingkungan Permukima

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius. 5 Tb paru ini bersifat menahun

Oleh: ANA KUSUMAWATI

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

Transkripsi:

PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN DI TEMPAT UMUM Oleh Rismawati Pangestika, S.Si., MPH. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Ketentuan Umum Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan adalah spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media lingkungan yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. Persyaratan Kesehatan adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan pada media lingkungan. Penyehatan adalah upaya pencegahan penurunan kualitas media lingkungan dan upaya peningkatan kualitas media lingkungan. Pengamanan adalah upaya pelindungan terhadap kesehatan masyarakat dari faktor risiko atau gangguan kesehatan. Pengendalian adalah upaya untuk mengurangi atau melenyapkan faktor risiko penyakit dan/atau gangguan kesehatan. Analisis Risiko adalah metode atau pendekatan untuk mengkaji lebih cermat terhadap potensi risiko kesehatan yang berkenaan dengan kualitas media lingkungan. Pengaturan Kesehatan Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial, yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Media Lingkungan Jenis Lingkungan SBMKL Air Udara Tanah Pangan Sarana dan Bangunan Vektor dan binatang pembawa penyakit Pemukiman Tempat kerja Tempat rekreasi Tempat dan fasilitas umum Standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan air minum; Standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan air untuk keperluan higiene dan sanitasi; dan Standar baku mutu dan Persyaratan Kesehatan air untuk kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum.

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Air Minum (air dalam keadaan terlindung; dan pengolahan, pewadahan, dan penyajian harus memenuhi prinsip higiene dan sanitasi ) Fisik Biologi Kimia Radioaktif Bau Total bakteri Bahan anorganik Lepasan radioaktif Warna Total Zat Padat Terlarut koliform E. coli Bahan organik Pestisida Desinfektan dan yang diperbolehkan undang-undang Kekeruhan hasil sampingannya Rasa Suhu

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi (air dalam keadaan terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan vektor; dan aman dari kemungkinan kontaminasi) Fisik Biologi Kimia Radioaktif Bau Total bakteri Derajat keasaman Lepasan radioaktif Warna Kekeruhan koliform E. coli (ph) Besi (Fe) Mangan (Mn) yang diperbolehkan undang-undang Kesadahan

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Air untuk Kolam Renang, Solus per Aqua dan Pemandian (air dalam keadaan terlindung dari sumber pencemaran, binatang pembawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan vektor; dan aman dari kemungkinan kontaminasi) Fisik Biologi Kimia Radioaktif Bau Warna Kekeruhan Suhu Kejernihan Benda Total bakteri koliform E. Coli Jumlah kuman Pseudomonas aeruginosa Legionella spp. Derajat keasaman (ph) Kesadahan Aluminium (Al) Potensi reduksi-oksidasi Sis Klor bebas Sisa Klor terikat Sisa Bromin Asam Sianurat Tembaga (Cu) Alam Lepasan radioaktif yang diperbolehkan undang-undang

SBMKL (Beberapa Parameter Fisik) Parameter Air Minum (PMK 492/2010 ; WHO, 2011) Higiene & Sanitasi (PMK 32/2017) Kolam Renang, dll (PMK 32/2017) Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak Berbau Warna 15 TCU 50 TCU Total Zat Padat Terlarut (TDS) 500 mg/l 1000 mg/i Kekeruhan 5 NTU 25 NTU 0,5 NTU Rasa Tidak berasa Tidak berasa Suhu Suhu udara ± 3 º C Kejernihan Suhu udara ± 3 ºC 16-40ºC piringan merah hitam (Secchi) berdiameter 2 0 cm terlihat jelas dari kedalaman 4,572 m

Parameter SBMKL (Beberapa Parameter Kimia) Air Minum (PMK 492/2010 ; W HO, 2011) Higiene & Sanitasi (PMK 32/2017) ph 6,5-8,5 6,5-8,5 7-8 Besi (Fe) 0,3 mg/l 1 mg/l Mangan (Mn) Aluminium (Al) Cadmium (Ca) 0,4 mg/l 0,5 mg/l 0,2 mg/l 0,003 mg/l 0,005 mg/l Kesadahan 500 mg/l 500 mg/l Kolam Renang, dll (PMK 32/2017) Klorida Klor bebas Tembaga (Cu) 250 mg/l 2 mg/l 1-1,5 mg/l kolam ber atap 2-3 mg/l kolam pana s dalam ruangan

SBMKL (Beberapa Parameter Biologi) Parameter Total bakteri Colifo rm E.coli Air Minum (PMK 492/20 10 ; WHO, 20 11) 0 (Tidak terdet eksi atau <1 MPN Index) 0 (Tidak terdet eksi atau <1 MPN Index) Higiene & Sanitasi (PMK 32/2017) Kolam Renang, dll (PMK 32/2017) 50 CFU/100 ml <1 CFU/100 ml 0 CFU/100 ml Pseudomonas sp. - <1 CFU/100 ml Legionella sp. - <1 CFU/100 ml

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL Mutu Udara (Udara dalam ruang dan udara ambien yang memajan langsung pada manusia) Fisik Kimia (Udara Kimia (Udara Kontaminan Suhu Ruang) Ambien) Biologi Pencahayaan Kelembaban Partikel debu Laju ventilasi SO2, NO2, CO, Pb, Asbes, Formaldehid, Votile Organic Compound (VOC), Environmental Tobacco Smoke (ETS) Pb, Ar, Cd, Cu, Cr, Hg, Organopgos phat, Karbamat, Benzena Bakteri Virus Jamur

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Persyaratan Kesehatan untuk Media Tanah Tanah tidak bekas tempat pembuangan sampah Tanah tidak bekas lokasi pertambangan

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Persyaratan Kesehatan untuk Media Pangan Pangan dalam keadaan terlindung Pengolahan, pewadahan, dan penyajian memenuhi prinsip higiene dan sanitasi

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Persyaratan Kesehatan untuk Media Pangan Prinsip Higiene dan Sanitasi Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade); Lapisan permukaan peralatan harus tidak larut dalam suasana asam, basa, atau garam yang lazim terdapat dalam pangan; Lapisan permukaan peralatan harus tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat beracun; Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang kontak langsung dengan pangan atau yang menempel di mulut; Wadah yang digunakan harus Peralatan harus bebas dari kuman eschericia coli dan kuman lainnya; Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak gompal, dan mudah dibersihkan; mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna dan dapat mengeluarkan udara panas dari pangan untuk mencegah Wadah harus terpisah untuk setiap jenis pangan, pangan jadi atau masak, serta pangan basah dan kering; pengembunan; Menggunakan celemek atau apron, tutup rambut, dan sepatu kedap air untuk melindungi pencemaran pangan; Menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai, penjepit makanan, dan sendok garpu untuk melindungi kontak langsung dengan pangan; Penyajian pangan dilakukan dengan cara yang terlindung dari kontak langsung dengan tubuh; Tidak merokok, makan, atau mengunyah selama bekerja atau mengelola pangan; dan Selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja, dan setelah keluar dari toilet atau jamban dalam mengelola pangan.

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL untuk media sarana dan bangunan Debu total Asbes bebas Timah hitam (Pb) untuk bahan bangunan

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan SBMKL untuk media vektor dan binatang pembawa penyakit Jenis Kepadatan Habitat perkembangan

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Penyehatan Air Penyehatan udara Penyehatan tanah Penyehatan pangan Penyehatan sarana dan bangunan Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pemantauan Pemantauan Perlindungan Perlindungan Perlindungan Peningkatan kualitas air Pencegahan penurunan kualitas udara Pencegahan penurunan kualitas tanah Peningkatan kualitas higiene dan sanitasi pangan Peningkatan kualitas sanitasi sarana dan bangunan

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Pengawasan atau pemantauan Perlindungan atau pencegahan Surveilans Pengembangan teknologi tepat guna Uji laboratorium Rekayasa lingkungan Analisis risiko KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Rekomendasai tindak lanjut Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan (khusus pangan)

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Pengamanan Upaya perlindungan kesehatan masyarakat Proses pengolahan limbah Pengawasan terhadap limbah Unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan kesehatan Zat kimia berbahaya Gangguan fisika udara Radiasi pengion dan nonpengion Pestisida

PP RI No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Upaya pelindungan kesehatan masyarakat dari zat kimia yang berbahaya Upaya perlindungan kesehatan dari gangguan fisik udara Bnetuk upaya perlindungan bahan pembasmi hama; bahan pangan; bahan antiseptik; Suhu Getaran Promosi bahan kosmetika; Kelembaban Peningkatan kapasitas bahan aromatika; bahan aditif; dan bahan yang digunakan untuk proses industri. Kebisingan Pencahayaan Analisis risiko

PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI KepMenKes RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) AIR BERSIH Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak Persyaratan: Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku 1) Air bersih untuk keperluan perkantoran dapat diperoleh dari Perusahaan Air Minum, sumber air tanah atau sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan kesehatan. 2) Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan persyaratan kesehatan. 3) Distribusi air bersih untuk perkantoran harus menggunakan sistim perpipaan. 4) Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran fisik, kimia dan bakteriologis. 5) Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak penampungan dan pada kran terjauh untuk diperiksakan di laboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) UDARA Suhu dan Kelembaban Debu Pertukaran Udara Gas Pencemar Mikrobiologi Suhu : 18-28 O C Kelembaban : 40% -60% Debu total : maksimal 0.15 mg/m 3 Asbes bebas : maks 5 serat/ml udara dengan panjang serat 5 mikron 0,283 M3/menit/orang dengan laju ventilasi : 0,15 0,25 m/detik. Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan pendingan harus memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistim ventilasi silang. Kandungan gas pencemar dalam ruang kerja, dalam rata-rata pengukuran 8 jam H2S : 1 mg/m3 NH3 : 25 ppm CO: 25 ppm NO2 : 3 ppm SO2 : 2 ppm Angka kuman kurang dari 700 koloni/m3 udara Bebas kuman patogen

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Suhu dan Kelembaban a) Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m. b) Bila suhu udara > 28 0C perlu menggunakan alat penata udara seperti Air Conditioner (AC), kipas angin, dll. c) Bila suhu udara luar < 18 0C perlu menggunakan pemanas ruang. d) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan alat dehumidifier. e) Bila kelmbaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan humidifier (misalnya : mesin pembentuk aerosol).

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Debu a) Kegiatan membersihkan ruang kerja perkantoran dilakukan pada pagi dan sore hari dengan menggunakan kain pel basah atau pompa hampa (vacuum pump). b) Pembersihan dinding dilakukan secara periodik 2 kali/tahun dan dicat ulang 1 kali setahun. c) Sistem ventilasi yang memenuhi syarat.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Pertukaran Udara a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistem ventilasi silang. b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan diupayakan mendapat pergantian udara secara alamiah dengan cara membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin. c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan pabrik.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENYEHATAN UDARA Gas Pencemar a) Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik. b) Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur. c) Dilarang merokok didalam ruang kerja. d) Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang menyengat. Mikroba a) Karyawan yang sedang menderita penyakit yang ditularkan melalui udara untuk sementara waktu tidak boleh berkerja. b) Lantai dibersihkan dengan antiseptik. c) Memelihara sistem ventilasi agar berfungsi dengan baik.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) LIMBAH Limbah Padat / Sampah Limbah Cair semua buangan yang berbentuk padat termasuk buangan yang berasal dari kegiatan perkantoran semua buangan yang berbentuk cair termasuk tinja. a. Tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapi penutup. b. Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat sampah yang terpisah. c. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi syarat Kualitas efluen harus memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) LIMBAH Tata cara pelaksanaan Limbah Padat 1) Membersihkan ruang dan lingkungan perkantoran minimal 2 kali sehari 2) Mengumpulkan sampah kering dan basah pada tempat yang berlainan dengan menggunakan kantong plastik warna hitam. 3) Mengamankan limbah padat sisa kegiatan perkantoran. Limbah Cair 1) Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan bau. 2) Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan lebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan minimal dengan tengki septik.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) PENCAHAYAAN DI RUANGAN minimal 100 lux Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Tata cara pelaksanaan 1) Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya. 2) Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dan bola lampu sering dibersihkan. 3) Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) KEBISINGAN DI RUANGAN maksimal 85 dba Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan. Tata cara pelaksanaan 1) Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kebisingan. 2) Sumber bising dapat dikendalikan dengan cara antara lain : meredam, menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, membuat bukit buatan, dan lain-lain.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) GETARAN DI RUANGAN

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) GETARAN DI RUANGAN Getaran adalah gerakan bolak balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan. Getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia. Tata Cara Pelaksanaan Melengkapi ruang kerja dengan peredam getar. Memperbaiki/memelihara sistem penahan getaran. Mengurangi getaran pada sumber, misalnya dengan memberi bantalan pada sumber getaran.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) RADIASI DI RUANGAN Definisi a. Radiasi adalah emisi energi yang dilepas dari bahan atau alat radiasi. b. Medan listrik adalah radiasi non pengion yang berasal dari kabel benda yang bermuatan listrik. c. Medan magnet listrik adalah radiasi non pengion yang berasal dari kabel antara dua tegangan listrik yang dialiri oleh arus listrik.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) RADIASI DI RUANGAN Syarat Medan Listrik a. Sepanjang hari kerja : maksimal 10 kv/m. b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari maksimal 30 kv/m. Medan Magnet Listrik a. Sepanjang hari kerja : maksimal 0,5 mt (mili Tesla). b. Waktu singkat sampai dengan 2 jam per hari : 5 mt Tata Cara Pelaksanaan Pencegahan terhadap radiasi medan listrik 1) Merancang instalasi sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL). 2) Menyediakan alat pelindung (isolasi) radiasi pada sumber. Pencegahan terhadap radiasi medan magnet listrik Lokasi perkantoran jauh/tidak berada dibawah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), jarak vertikal bangunan dari sumber maksimal 10 m dan jarak horisontal minimal 30 m.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) VEKTOR PENYAKIT Vektor penyakit adalah binatang yang dapat menjadi perantara penular berbagai penyakit tertentu (misalnya serangga). a. Reservoar (penjamu) penyakit adalah binatang yang didalam tubuhnya terdapat kuman penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia (misalnya tikus). b. Pengendalian vektor penyakit adalah segala upaya untuk mencegah dan memberantas vektor. Syarat Serangga penular penyakit a. Indeks lalat : maksimal 8 ekor/fly grill (100 x 100 cm) dalam pengukuran 30 menit. b. Indeks kecoa : maksimal 2 ekor/plate (20 x 20 cm) dalam pengukuran 24 jam. c. Indeks nyamuk Aedes aegypti : container indeks tidak melebihi 5%. Tikus Setiap ruangan ahrus bebas tikus

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) VEKTOR PENYAKIT Tata cara pelaksnaan Pengendalian secara fisika 1) Konstruksi bangunan tidak memungkinkan masuk dan berkembang biaknya vektor dan reservoar penyakit kedalam ruang kerja dengan memasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan tikus. 2) Menjaga kebersihan lingkungan, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan sisa makanan. 3) Pengaturan peralatan dan arsip secara teratur. 4) Meniadakan tempat perindukan serangga dan tikus. b. Pengendalian dengan bahan kimia yaitu dengan melakukan penyemprotan, pengasapan, memasang umpan, membubuhkan abate pada tempat penampungan air bersih. c. Pengendalian penjamu dengan listrik frekwensi tinggi. d. Cara mekanik dengan memasang perangkap.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) RUANG DAN BANGUNAN Syarat 1. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan. 2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan bersih. 3. Setiap karyawan mendapatkan ruang udara minimal 10 m3/ karyawan. 4. Dinding bersih dan berwarna terang, permukaan dinding yang selalu terkena percikan air terbuat dari bahan yang kedap air. 5. Langit-langit kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 2,50 m dari lantai. 6. Atap kuat dan tidak bocor. 7. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal 1/6 kali luas lantai.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) TOILET

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran & Industri (KepMenKes RI No.1405/MENKES/SK/XI/2002) INSTALASI Instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air limbah, air bersih, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan industri. Tata Cara 1. Instalasi listrik, pemadam kebakaran, air bersih, air kotor, air limbah, air hujan harus dapat menjamin keamanan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. a. Instalasi untuk masingmasing peruntukan sebaiknya menggunakan kode warna dan label. c. Jaringan Instalasi agar ditata sedemikian rupa agar memenuhi syarat estetika. 2. Bangunan kantor yang lebih tinggi dari 10 meter atau lebih tinggi dari bangunan lain disekitarnya harus dilengkapi dengan penangkal petir. b. Diupayakan agar tidak terjadi hubungan silang dan aliran balik antara jaringan distribusi air limbah dengan air berrsih sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Jaringan Instalasi tidak menjadi tempat perindukan serangga dan tikus.

PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PerMenKes NO. 9 Tahun 2017 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (PerMenKes No. 9 Tahun 2017) Standar Baku Mutu Air dan Persyaratan Kesehatan Air Standar Baku Mutu Air a) Standar baku mutu air untuk minum sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku mutu air minum. b) Standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku mutu air untuk keperluan higiene sanitasi. c) Air untuk pemakaian khusus yaitu hemodialisis dan kegiatan laboratorium.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (PerMenKes No. 9 Tahun 2017) Standar Baku Mutu Air dan Persyaratan Kesehatan Air Air untuk keperluan air minum, untuk higiene sanitasi, dan untuk keperluan khusus harus memberikan jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan pemakainya. Air merupakan media penularan penyakit yang baik untuk penyebaran penyakit tular air (water related diseases).