PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TARI DAERAH SETEMPAT KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG



dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN LAGU DAERAH SETEMPAT UNTUK MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP 1 NEGERI RANAH PESISIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA N 5 SOLOK SELATAN

Skripsi. Oleh NURFITRIYANA NIM Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat


PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGOTO BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENGEMBANGAN DIRI DI BIDANG TARI DI SMA NEGERI I LUBUK ALUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

OLEH : ANING ANAFIA NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Fitri Rahmadani 1, Syafri Anwar 2, Nofrion 2

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH

BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER DAN CETAK. Abstract

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

Miarda Fitri, Mulyati, Fifi Yasmi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN (MOODLE) BUDIDAYA JAMUR KUPING PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 SURAKARTA

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

Transkripsi:

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TARI DAERAH SETEMPAT KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG Merisa Amriyeni 1, Idawati Syarif 2, Zora Iriani 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang email: Meryunieq@yahoo.com Abstract This study includes all of the experiments penelitiaan draft only randomized control group design with sampling techniques used are Culster sampling. To get results on the cognitive learning to use the test results to learn, for the affective and psychomotor used observation sheet. The study's findings that student learning outcomes in the cognitive domain to obtain the experimental class average - average 80.82 while the control class has an average - average 70.79. Kata Kunci: Ranah Kognitif A. Pendahuluan Pendidikan ialah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana dia hidup. Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal (Ditjen Dikti,1983/1984;19) Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa keadaan sekolah dan kondisi sekolah atau daerah.dengan demikian sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang materi pokokpembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan serta kondisi siswa (Panduan Pengembangan Silabus Seni Budaya, 2006). Pembelajaran tari khususnya, pembelajaran tari daerah setempat di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada dasarnya di arahkan untuk menumbuh kembangkan kreativitas bagi para siswa, sehingga akan terbentuk sikap apresiatif, 1 Mahasiswa penulis Skripsi Prodi Pendidikan Sendratasik untuk wisuda periode September 2013. 2 Pembimbing I, dosen FBS Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II, dosen FBS Universitas Negeri Padang 56

kritis, dan proses kreatif dalam diri siswa. Kemampuan ini akan tumbuh jika dalam setiap aktifitas seni musik maupun seni tari dilakukan serangkaian kegiatan yang meliputi pengamatan analisis, penilaian, serta kreasi, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain itu pembelajaran tari juga berfungsi untuk menumbuh kembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradab serta mampu menjalani kerukunan hidup dalam masyarakat bahkan melalui pembelajaran tari ini juga, kemampuan imajinatif, apresiasi karya seni, kepekaan rasa, keterampilan dan kemampuan berkreasi serta mempergelarkan karya seni tari daerah setempat akan berkembang dalam diri siswa. Kesenian daerah yang bersifat fleksibel merupakan kebanggaan budaya daerah, untuk itu tari sebagai bahagian seni kebudayaan daerah perlu mendapat perhatian, dalam arti kesenian tersebut perlu digali, dibina serta dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya agar dapat diwarisi oleh generasi kita selanjutnya. Tidak dipungkiri bahwa kesenian yang datang dari luar akan besar pengaruhnya terhadap kesenian tradisional. Pengaruh itu dapat dinilai positif apabila membantu perkembangan kesenian daerah/tradisi, sedangkan bisa dianggap negatif bila dari luar mulai menggeser nilai-nilai yang sudah dimiliki oleh kesenian tradisional. Untuk itu siswa/pelajar harus mampu mempertahankan kesenian daerah yang menjadi kebanggaan daerah dimana tari itu berkembang. Untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai seni budaya yang terkandung dalam kesenian tradisional dapat dipertahankan dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas secara berkelanjutan atau terus menerus, maka jalan satu-satunya adalah membenahi seni budaya yang dimiliki dan menggali, membina, serta mengembangkan dalam jangka panjang secara terus-menerus yang dibina secara teratur. Pentingnya motivasi dalam bidang seni budaya tari ini tentunya tidak terlepas dari dukungan sarana yang menunjang untuk pelaksanaan aktifitas ini. Disisi lain, siswa kurang peduli pada tari daerah setempat khususnya tari daerah Minangkabau karena sebahagian besar siswa beranggapan bahwa tari Minangkabau tersebut kuno dan kampungan. Selain itu juga susah menirukan dan melakukan gerak tarinya, serta irama musik pengiringnya juga mereka anggap ketinggalan, mereka kurang termotivasi untuk belajar, apalagi untuk menarikannya. Dari 8 lokal atau 8 rombongan belajar, hanya beberapa orang saja siswa yang berminat untuk mengikuti tari daerah Minangkabau.Itupun karena siswa tersebut memang sudah pernah belajar di sanggar tari atau bergabung pada sanggar-sanggar tari Minang. Melalui wawacara penulis dengan Ibu Hj. kartini yang mengajar mata pelajaran kesenian, diperoleh fakta bahwa ketika siswa diajak untuk menyaksikan dan merancang sebuah tarian modern yang geraknya bebas tanpa harus terikat dengan gerak khas tari daerah Minangkabau, mereka terlihat sangat antusias atau aktif untuk membuat gerak tari dengan iringan musik-musik modern. Untuk itu bagaimana usaha kita sebagai generasi penerus mempertahankan atau mengembangkan budaya daerah Minangkabau khususnya tari daerah Minangkabau.Ini tentunya harus diberikan dan dipelajari oleh generasi muda, dalam hal ini adalah siswa yang duduk dibangku sekolah. Tumpuan harapan tertuju kepada siswa sebagai generasi muda untuk terus menjaga, melestarikan 57

dan mengembangkan tari daerah Minangkabau agar tetap eksis dalam budaya Minangkabau untuk masa yang akan datang. Realita pembelajaran dilapangan bertolak belakang dengan kenyataan yang dikehendaki berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksankan praktek lapangna kependidikan di SMA Negeri 8 Padang. Saat ini berbagai kendala masih di alami oleh guru dalam proses pembelajaran salah satunya dalam penyampaiaan materi. Guru mengalami berbagai kendala seperti masalah waktu, padatnya materi, dan kurangnya media dalam pembelajaran. Kurang optimalnya proses pembelajaran ini membuat sebagiaan besar siswa menganggap tidak pentingnya pembelajaran seni budaya terutama seni tari derah setmpat. Selain permasalahan di atas permasalahan lain yang sering dihadapi dalam proses belajar mengajar di sekolah ini adalah kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran, tidak mau bertanya dan menanggapi materi yang di jelaskan. Disamping itu, siswa sering merasa jenuh dan bosan dalam pembelajaran, hal ini dapat telihat ketika siswa sering keluar masuk kelas, meribut di kelas, dan mengganggu teman karena pembelajaran seni tari lebih cendrung dengan metode ceramah. Penilaian di dalam mata pelajaran seni budaya dan tari pada saat sekarang ini hanya di lihat dari kemampuaan praktek siswa, seperti kemampuaan siswa dalam menari, kemampuaan siswa dalam bermain musik dan kemmpuaan siswa dalam menggambar. Sementara itu seharusnya penilaiaan mata pelajaran seni budaya dan tari dilihat dari dua aspek yaitu: teori dan praktek. Hasil belajar dipengaruhi oleh metode yang digunakan guru, media dan motivasi siswa itu sendiri. Selain penerapan model pembelajaran, pemberdayaan penggunaan media juga memiliki penagruh yang besar terhadap keberhasilan pembelajar dan peningkatan hasil belajar. Kebanyakan guru di sekolah ini masih menggunakan media presentase sederhana dalam menjelaskan materi seni budaya, dan lebih mendominankan pembelajaran seni budaya terhadap prakteknya saja. Padahal teori dalam pembelajaran seni budaya sangatlah penting. Dalam menjelaskan teori- teori ketersediaan leptop dan media LCD dapat di manfaatkan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami teori- teori tentang pelajaran seni budaya, sehingga terjadi keseimbangan antara teori dan prakteknya. Guru dapat memanfaatkan program microsoft power point dalam menjelaskan materi dan menampilakn program program pendukung berupa animasi, video, insert maupun hiperlink. Tampilan slide dan animasi di manfaatkan guru untuk merangsang keinginan siswa dalam menemukan konsep suatu materi. Jadi dengan adanya model pembelajaran dan media dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut ini hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Padang: Tabel 1 58

Data Hasil Ujian Semester Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Padang Kelas Rata- rata nilai Nilai teori praktek X.1 71,3 - X.2 75,8 - X.3 72,1 - X.4 73,7 - X.5 78,8 - X.6 77,5 - X.7 72,9 - X.8 77,1 - Berdasarkan tabel dapat di lihat nilai rata- rata kelas X di SMA Negeri 8 Padang masih belum memuaskan dan masih di bawah KKM yang telah di tetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75. Nilai yang diperoleh siswa tersebut hanya dilihat dari prakteknya saja sementara untuk teorinya tidak dilakukan evaluasi hasil belajar.untuk itu di perlukan suatu alternatif pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi belajar yang lebih mengaktifkan siswa, misalnya dengan menggunakan model pembelajaran audiovisual. Pada pembelajaran audio visual ini siswa di tuntut untuk menyimak, berbicara, berpendapat dan mempraktekan. Dengan digunakannya media audiovisual diharapkan terjadi keseimbangan antara teori dan praktek pada pembelajaran seni budaya. Penelitian ini dilakukan karena adanya kendala yang dihadapi guru dan siswa serta media pembelajaran yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut ini.pertama, dari segi faktor guru: pemahaman materi yang disampaikan oleh guru, pemilihan metoda dan media pengajaran, waktu yang tersedia untuk menyampaikan materi sepenuhnya, dan rancangan pembelajaran yang dibuat oleh guru.kedua, dari segi faktor siswa: minat siswa untuk belajar tari, motivasi siswa dalam pembelajaran tari, persepsi siswa terhadap seni tari, pemahaman siswa terhadap materi, hasil belajar seni tari siswa. Ketiga, dari segi sarana yang digunakan: infocus, laptop, tape, sound sistem. Pada dasarnya penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan/ menjelaskan tentang bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran tari daerah setempat (tari daerah Minangkabau). B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan Randomized Control Group Only Design. Dalam rancangan penelitian ini sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pembelajaran pada kedua kelas sampel sama-sama berdasarkan KTSP, akan tetapi perlakuan yang dilakukan berbeda, dimana pada kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pengguna media audiovisual berbentuk powerpoint dalam setting pembelajaran seni tari daerah setempat 59

sedangskan pada kelas kontrol tanpa pengguna media audiovisual berbentuk powerpoint dalam pembelajaran seni tari daerah setempat. Rancangan penelitian Randomized Control Group Only Design dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 2 Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only Design Perlakuan Test akhir Kelas eksperimen X T Kelas kontrol - T Sumber : Sugiyono( 2007:76) Keterangan: X = perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperiment berupa penggunaan media audiovisual T = tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol Dari tabel diatas terlihat bahwa yang membedakan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah perlakuan yang diberikan dimana kelas eksperimen berupa penggunaan media audiovisual berbentuk powerpoint sedangkan pada kelas kontrol tanpa menggunakan media audiovisual. Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas X semester 2 di SMA Negeri 8 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 306 siswa. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu Cluster Sampling. Pada teknik Cluster Sampling ini kelas kontrol dan kelas ekperimen ditentukan secara acak. C. Pembahasan Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang telah dilakukan terhadap hasil belajar seni budaya siswa pada ranah kognitif setelah diiberikan treatment atau perlakuan yang berbeda dengan mengunakan media audiovisual berbentuk powerpoint terhadap hasil belajar seni tari daerah setempat kelas X SMA Negeri 8 Padang antara kelas eksperiment dan kelas kontrol. Perbedaan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen pada ranah kognitif 80.82 dan kelas kontrol memiliki rata-rata 70.97 Jika ditinjau dari KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen pada ranah kognitif telah mencapai KKM sementara untuk kelas kontrol belum mencapai KKM. Hal ini menunjukkan pemberian treatment mampu memberikan meningkatkan yang cukup tinggi dibandingkan sebelum diberikan treatment. Sebelum diberikan treatment persentasi yang mencapai KKM dikelas eksperimen 51.28% setelah diberikan diberikan treatment persentase siswa yang mencapai KKM mencapai 82.05% hal ini mengalami meningkatkan sebesar 30.77%. Artinya, terdapat pengaruh berarti dari penggunaan audiovisual pada pembelajaran seni daerah setempat terhadap hasil belajar seni budaya kelas eksperimen. 60

Selama pembelajaran berlansung peneliti menemukan beberapa hambatan. Hal ini dikarenakan peneliti belum memiliki pengalaman menajar yang tinggi. Hambatan itu diantaranya (1) masih ada siswa yang ribut pada saat pembelajan berlansung walaupun hanya beberapa orang yang cukup mengganggu proses pembelajaran, (2) terbatasnya waktu untuk belajar seni budaya sehingga membuat media audio visual kurang terlaksana secara maksimal. D. Simpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol pada ranah kognitif secara siginifikan pada taraf nyata 0.05. Perbedaan ini diyakini disebabkan oleh pengaruh penggunaan media audiovisual.dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar senitari daerah setempat pada ranah kognitif. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: a. Penggunaan media audivisual dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Peneliti yang lain agar memperluas tentang penerapan media audiovisual dalam proses pembelajaran seni budaya pada kompetensi dasar materi seni tari lainnya agar guru lebih mengontrol siswa dalam pembelajaran agar pembelajaran lebih efektif lagi Peneliti yang lain juga dapat memilih sampel yang berbeda misalnya dari sekolah yang berbeda dengan begitu akan sangat terlihat bagaimana pengaruh pemakaian sebuah metode terhadap hasil belajar siswa dengan dua sistem sekolah yang berbeda. Catatan: artikel ini di susun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dra. Idawati Syarif dan Pembimbing II Zora Iriani, S.Pd. M. Pd. 61

Daftar Rujukan Astono, Sigit. 2004. Pendidikan Seni Musik Dan Seni Tari. Jakarta. Yudistira. Anas, Sudijono. 1995. Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional.2006.Panduan Pengembangan Silabus Seni Budaya. Jakarta. Dewi, M.2010. Microsoft power point. http:// www.clr ui.ac.id/file/ KSDI/ power point.pdf( diakses tanggal 19 januari 2012). Mukhtar, Martinis Yamin.2007. Sepuluh Kiat Mengajar Sukses. Jakarta. PT Nimas Multima. Sadiman, Arif. 2007. Media Pendidikan. Jakarta.PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya. Sudarwan Denim.2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung. Pustaka Setia. 62