PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE
|
|
- Dewi Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DENGAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 PADANG JURNAL Oleh: METHA PUTRI WULANDARI PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRISUMATERA BARAT PADANG 2016
2
3 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DENGAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 PADANG Oleh Metha Putri Wulandari 1, Dina Amaluis, SE.MM 2, Stevani, S.Pd, M.PdE 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat methaputri1993@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dengan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 5 Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 5 Padang. (2) model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 5 Padang. Hasil analisis data menggunakan uji Z diperoleh bahwa Z hitung sebesar 2.88 > Z tabel sebesar , maka H 0 ditolak dan Ha diterima. Dan hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen nilai rata-rata sebesar sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata sebesar 71,30. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dengan model konvensional pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 5 Padang. ABSTRACT The research is almed to analize: the differences in learning outcomes using active learning model type Group to Group Exchange (GGE) with conventional models in social studies class VII junior high school 5 padang. The results indicated that (1) The active learning types Group to Group Exchange (GGE) in social studies class VII junior high school 5 Padang. (2) The conventional models in social studies class VII junior high school 5 Padang. The results of data analysis using the Z test was obtained that Z hitung 2.88 > Z tabel , then H 0 rejected dan Ha accepted. And the results of data analysis showed that the experimental class average value of while the control class average value of 71,30. So we can say that there is increased activity of students in the experimental class compared with the control class. This means that there are differences in the results of learning to use active learning types Group to Group Exchange (GGE) with conventional models in social studies class VII junior high school 5 padang. Keywords : learning outcomes, active learning model type Group to Group Exchange (GGE) and conventional models.
4 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua manusia mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari orang tua, masyarakat, maupun lingkungannya. Pendidikan bagaikan cahaya penerang yang berusaha menuntun manusia dalam menentukan arah, tujuan dan makna kehidupan ini. Manusia sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha menggali dan mengembangkan potensi dirinya lewat metode pengajaran atau dengan cara lain yang telah diakui oleh masyarakat. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus terus menerus diperbaiki baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Adanya pendidikan dasar 9 tahun menunjukkan bahwa pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan dari pendidikan dasar yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Menurut Somantri (Sapriya, 2008:9) menyatakan bahwa IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmuilmu sosial humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Namun, berdasarkan pengamatan penulis selama observasi dilapangan SMP Negeri 5 Padang, dimana dalam proses pembelajaran guru masih dominan memberikan materi secara konvensional dan dalam proses pembelajaran kurangnya motivasi siswa untuk belajar, dimana saat guru menerangkan pelajaran sebagian besar siswa tidak memperhatikan dengan serius dan hanya mencatat, tetapi tidak memahami isi materi pembelajaran, kemudian siswa banyak mengantuk dan meribut. Dengan mengatasi masalah yang terjadi maka penulis ingin menciptakan pembelajaran yang membantu siswa agar aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Maka penulis mencoba menggunakan model Group to Group Exchange (GGE) karena model ini dianggap lebih efektif dalam mengungkapkan masalahmasalah siswa yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Minimnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Hasil belajar IPS siswa relatif masih rendah, banyak nilai siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah, yaitu. Hal ini terlihat pada Tabel 1 yang memaparkan nilai ujian mid semester I siswa kelas VII SMP Negeri 5 Padang untuk mata pelajaran IPS.
5 Tabel 1 Data Nilai Ujian Mid Semester I IPS Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 Kelas VII 1 VII 2 VII 3 VII 4 VII 5 VII 6 VII 7 VII 8 VII 9 Jumlah Siswa KKM Nilai Rata-rata 60,88 57,94 56,97 53,23 64,45 55,20 54,45 56,68 56,72 Ketuntasan Siswa Tuntas Tidak Tuntas Jumlah (%) Jumlah (%) 6 16, ,4 2 5, ,3 2 5, , , , , ,3 1 2, , Total , ,7 Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 5 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016 Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai Mid Semester I kelas VII SMP Negeri 5 Padang ada yang berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu. Siswa yang nilainya dibawah KKM paling banyak terdapat dikelas VII 4, VII 6 dan VII 9. Dan juga, dari 313 siswa kelas VII SMP Negeri 5 Padang terdapat 23 orang siswa yang tingkat hasil belajarnya tinggi sedangkan siswa yang tingkat hasil belajarnya rendah terdapat 290 orang siswa. Berdasarkan nilai mid semester I tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir 92,7% siswa kelas VII berada pada ukuran tingkat hasil belajar dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu. Selain itu, nilai rata-rata IPS siswa masih dibawah batas KKM mata pelajaran IPS. Berdasarkan pengamatan, masalah ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) minat belajar siswa sangat rendah terhadap mata pelajaran IPS, (2) siswa kurang aktif, karena pembelajaran masih berpusat pada guru, bukan pada siswa, (3) pemahaman siswa terhadap konsep IPS masih rendah, yaitu masih sebatas hapalan, (4) strategi pembelajaran yang digunakan guru monoton dan tidak membangkitkan aktivitas siswa. Agar pembelajaran berpusat pada siswa, diperlukan strategi pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran. Pembelajaran seperti ini ditujukan agar siswa mau bertanya dan berani menyatakan pendapat mereka selama proses pembelajaran. Pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) sebagai salah satu tipe pembelajaran aktif mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya dari segi efisiensi waktu dan penerapan pembelajaran aktif tipe GGE yang tidak terlalu sulit. Dalam pembelajaran aktif tipe GGE siswa dilatih untuk saling bekerja sama dalam kelompok.
6 Dalam pembelajaran, siswa aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam kehidupan nyata. Melalui pembelajaran aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya melibatkan mental tetapi juga fisik, Melalui pembelajaran aktif tipe GGE ini diharapkan siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam suatu penelitian yang berjudul Perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dengan model Konvensional pada mata pelajaran IPS kelas VII SMP Negeri 5 Padang. KAJIAN PUSTAKA Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan kebutuhan pokok bagi seorang siswa. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik, guru maupun siswa perlu memahami pengertian belajar dengan baik. Belajar merupakan suatu proses perubahan melalui interaksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan spiritual. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan, seperti yang dikemukakan oleh Arnie (2002:10) Belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya fikir, sikap, kebiasaan dan lain-lain. Oemar (2008:57) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Di dalam pembelajaran, siswa dipandang sebagai titik sentral. Untuk itu guru harus mampu mengkoordinasikan semua unsur pembelajaran agar siswa dapat belajar secara efektif dan menyenangkan. Hasil Belajar Menurut Oemar (2003:30) mengemukakan bahwa Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Mudjiono (2006:3) mengemukakan bahwa Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah penyempurnaan kurikulum pendidikan itu sendiri. Sebagai contoh kurikulum 1994 diganti menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kemudian pada tahun 2006 pemerintah telah
7 menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pengganti KBK dan disempurnakan ke Kurikulum 2013, dan ditahun 2014 kembali lagi ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaan KTSP ini, setiap satuan pendidikan diberikan hak penuh (otonomi) untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum berdasarkan potensi sekolah, karakteristik sekolah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. Untuk itu setiap sekolah dituntut untuk mampu menyusun silabus, indikator dan materi ajar sendiri. Pembelajaran Aktif Muhibbin Syah dan Rahayu Kariadinata (2009:14) menyebutkan bahwa Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange (GGE) Pembelajaran aktif tipe GGE merupakan tipe pembelajaran aktif yang memperlihatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, karena dalam pelaksanaannya akan terjadi pertukaran pengetahuan dan informasi antar kelompok belajar siswa. Pembelajaran aktif tipe GGE membantu siswa agar lebih saling mengenal dan untuk membangun semangat tim dalam sebuah kelompok yang sudah akrab satu sama lain. Tipe ini juga menyemarakkan lingkungan belajar aktif dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat secara terbuka dan berbagi ilmu, sehingga dapat mencapai hasil yang bisa mereka banggakan. Model Pembelajaran Konvensional Menurut Ruseffendi (2005:17) menyatakan bahwa Dalam model konvensional, guru merupakan atau dianggap sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter, guru mendominasi kelas. Guru mengajarkan ilmu, guru langsung membuktikan dalil-dalil, guru membuktikan contoh-contoh soal. Sedangkan murid harus duduk rapih mendengarkan, meniru polapola yang diberikan guru, mencontoh cara-cara si guru menyelesaikan soal dan murid bertindak pasif. Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, dikemukakan rumusan hipotesis kerja (H1) sebagai berikut: (H a ): Terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa dalam model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dengan model Konvensional kelas VII SMP Negeri 5 Padang. (H 0 ): Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa dalam model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dengan model Konvensional kelas VII SMP Negeri 5 Padang.
8 METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Research). Menurut Sumadi (2014:98) menyatakan bahwa Penelitian eksperimental semu bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasikan semua variabel yang relevan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Padang. Dijalan Komplek Perumka Sawahan Padang. Waktu penelitiannya dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan pembelajaran, pertemuan 1-3 kegiatan belajar mengajar, khusus pertemuan keempat post tes. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Only Design. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu dua kelas eksperimen. Kelas eksperimen untuk model tipe Group to Group Exchange (GGE) dan kelas kontrol untuk model konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 5 Padang yang terdaftar pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel yang diambil haruslah sampel yang representatif yaitu sampel yang dapat menggambarkan keseluruhan karakteristik dari suatu populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Dalam pengambilan sampel secara Purposive Sampling yang mana di lakukan secara sengaja. Jadi teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti. Penggunaan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dapat diterapkan pada kelas VII 8, sedangkan model konvensional diterapkan pada kelas VII 9 SMP Negeri 5 Padang yang belum mencapai KKM. Penilaian ini ditetapkan berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar kedua kelas ini hampir sama, yaitu kelas VII 8 dengan nilai rata-rata 56,68 dan kelas VII 9 dengan nilai rata-rata 56,72. Setelah didapat dua kelas sampel maka ditetapkan kelas VII 8 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII 9 sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian ini berjumlah 68 orang terdiri dari 35 orang siswa kelas eksperimen dan 33 orang kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Menurut Arikunto (2010:161) menyatakan bahwa Data adalah hasil pencatatan peneliti baik yang berupa fakta ataupun angka. Jenis data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari subjek yang diteliti. Sebagai data primer adalah hasil belajar IPS
9 siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah nilai ulangan harian IPS siswa kelas VII SMP Negeri 5 Padang tahun pelajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis berbentuk objektif yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pada ranah kognitif dan lembaran observasi untuk memperoleh data hasil belajar pada ranah afektif. Instrumen penilaian ranah kognitif ini adalah soal tes tertulis berbentuk objektif yang terdiri dari empat pilihan jawaban. Penilaian hasil belajar pada ranah afektif dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan pada penilaian ini adalah lembaran observasi ranah afektif. Sebelum peneliti melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan Tabel 2 Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal uji coba. Uji coba soal dilakukan di kelas VII 2 SMP Negeri 30 Padang sebagai sekolah yang diujicoba. Menganalisis hasil uji coba soal tes akhir untuk menentukan soal yang layak dipakai untuk soal tes akhir. Menurut Arikunto (2007:207) menyatakan bahwa Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek. Slameto (2001:216) menyatakan bahwa Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut benar-benar cocok mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Apabila r hitung > r tabel maka item tes tersebut dikatakan valid sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka item tersebut tidak valid. Reliabel merupakan ketetapan suatu tes apabila digunakan pada subjek yang sama. Untuk menemukan reliabilitas tes, digunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 21). Untuk klasifikasi reliabilitas soal digunakan skala No Indeks Reliabilitas Klasifikasi 1. 0,00 < r H 0,20 Sangat rendah 2. 0,20 < r H 0,40 Rendah 3. 0,40 < r H 0,60 Sedang 4. 0,60 < r H 0,80 Tinggi 5. 0,80 < r H 1,00 Sangat Tinggi Sumber: Slameto (2001:215) Soal yang digunakan adalah soal dengan reliabilitas r 11 0,40. Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh reliabilitas soal 0,91 dengan klasifikasi tergolong sangat tinggi.
10 Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda soal, seluruh pengikut tes dideret mulai dari skor tertinggi sampai terendah, kemudian diambil dua kelompok, yaitu 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. Indeks daya pembeda soal dapat diklasifikasikan pada tabel 3. Tabel 3 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal No Indeks Daya Pembeda Klasifikasi 1. 0,00 0,20 Jelek 2. 0,21-0,40 Cukup 3. 0,41-0,70 Baik 4. 0,71-1,00 Baik Sekali Sumber: Sudijono (2009:389) Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka soal yang diambil adalah soal yang memiliki daya beda D > 0,2. Dari 40 soal yang diujicobakan terdapat 9 item soal dengan daya beda sangat baik, 17 item soal dengan daya beda baik, 4 item soal dengan daya beda cukup dan 10 item soal dengan daya beda jelek. Tingkat kesukaran soal merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan pada Tabel 4. Tabel 4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal No Indeks kesukaran Klasifikasi 1. 0,00 0,30 Sukar 2. 0,30 0,70 Sedang 3. 0,70 1,00 Mudah Sumber: Arikunto (2012:210) Soal yang digunakan adalah soal dengan tingkat kesukaran (P) = 0,3-0,7. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba, terdapat 5 item soal yang tergolong sukar, 29 item soal tergolong sedang dan 6 item soal tegolong mudah. Berdasarkan hasil analisis soal yang dilakukan terhadap 40 item soal, dapat disimpulkan bahwa 25 item soal dipakai dan 15 item soal dibuang. Artinya, ada 25 item soal yang layak digunakan sebagai soal tes akhir karena telah memenuhi kriteria soal yang baik.
11 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji chikuadrat. Hasil uji normalitas tes akhir kedua sampel dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SMP Negeri 5 Padang No Kelas Sampel n X 2 hitung X 2 tabel Ket 1. Eksperimen 35-5,233 11,070 Normal 2. Kontrol 33-71,744 11,070 Normal Sumber: Pengolahan Data Primer 2016 Berdasarkan uji normalitas pada Tabel diatas dilihat bahwa pada kelas eksperimen di dapat X 2 hitung = -5,233 < X 2 tabel = 11,070 dan pada kelas kontrol di dapat bahwa X 2 hitung = -71,744 < X 2 tabel = 11,070. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas tes akhir diantara kedua kelas sampel diperoleh harga F hitung adalah 1,07 sedangkan F tabel untuk taraf nyata 0,05 dengan dk pembilang 34 dan dk penyebut 32 adalah 1,82. Dengan demikian F hitung < F tabel berarti kedua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen. Hasil uji homogenitas tes akhir kedua sampel dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas Varians Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SMP Negeri 5 Padang No Kelas Sampel N Varians F hitung F tabel Ket 1. Eksperimen 35 79,13 2. Kontrol 33 73,59 Sumber: Pengolahan Data Primer ,07 1,82 Homogen Berdasarkan uji Homogenitas pada Tabel diatas diketahui bahwa pada kelas eksperimen dengan N = 35 dan Varians sebesar 79,13 dan kelas kontrol dengan N = 33 dan Varians sebesar 73,59 di dapat F hitung = 1,07 yang lebih kecil dari pada
12 F tabel = 1,82 maka sampel mempunyai varians yang Homogen. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian data mengenai adanya perbedaan hasil belajar IPS siswa dalam model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dengan model Konvensional kelas VII SMP Negeri 5 Padang. Untuk melihat perbedaan tersebut digunakan uji kesamaan dua rata-rata yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:203) yaitu uji Z. Dari penggunaan uji Z didapat Z hitung sebesar Perumusan dalam penelitian ini adalah hasil siswa yang proses belajar mengajarnya model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang proses belajar mengajarnya menggunakan model konvensional pada mata pelajaran IPS. Penggunaan rumus rata-rata, standar deviasi, dan Z hitung.. Hasil uji hipotesis tes akhir kedua sampel dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil perhitungan Mean, Standar deviasi dan T hitung Uraian Besaran n 1 35 n 2 33 x x s s Z hitung 2.88 Z tabel Sumber: Pengolahan Data Primer 2016 Dari Tabel diatas diketahui nilai x 1 = (rata-rata nilai dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dan x 2 = (rata-rata nilai dengan menggunakan model konvensional). Hal ini berarti hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model konvensional. Pada perhitungan uji hipotesis di dapat nilai Z hitung sebesar 2.88 dan Z tabel sebesar pada taraf nyata 0,05 dengan demikian Z 0 = 2.88 > Z t = maka hipotesis nol (H 0 ) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar pada kelas kontrol, sehingga pembelajaran dengan menggunakan model
13 pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) yang diterapkan sesuai dengan yang diharapkan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang berarti penggunaan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) dengan model konvensional terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VII SMP Negeri 5. Ini terlihat dari rata-rata nilai kelas eksperimen adalah 80,00 dan pada rata-rata nilai kelas kontrol adalah 68,16. Jadi penerapan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) lebih tinggi dari pada model konvensional kelas VII SMP Negeri 5 Padang. Saran Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS siswa kelas VII SMP Negeri 5 Padang: 1 Untuk mengantisipasi kesulitan-kesulitan dalam penggunaan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) pada mata pelajaran IPS hendaknya dipersiapkan secara matang agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. 2 Interaksi penggunaan model pembelajaran aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar, untuk itu guru perlu merancang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar. 3 Diharapkan guru dapat memilih dan menggunakan model pembelajran yang sesuai dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dan siswa merasa belajar lebih menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ruseffendi. (2005). Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru Edisi 5. Bandung: Warsito. Suryabrata, S. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik-Revisi ke X. Jakarta: Rhineka Cipta. Suharsimi, A. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
14 Slameto. (2001). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INFORMATION SEARCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP N 10 PADANG Oleh: Nama : Yulia
Lebih terperinciPenerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT
Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi
Lebih terperinciWiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)
Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),
Lebih terperinciARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:
PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LISTENER TEAM YANG DIAWALI DENGAN TUGAS RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 X KOTO TANAH DATAR SINGGALANG PADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Lebih terperinciKata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF GROUP TO GROUP EXCHANGE DI AWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Indah Dwi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL Oleh : FRESTY YUMERISA NPM : 0910013221059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII MTsM KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Mitra sofina 1), Lisa Deswati 2, ) Gusmaweti 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI
ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION YANG DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG OLEH: HELMI SUSANTI
Lebih terperinciABSTRAK
Application of Cooperative Learning Model Type two stay two stray (TSTS) and Effect on Student Learning Outcomes Biology Class X SMA Negeri 4 baseboards Bengkalis Riau Province 1) Putri Jhonevia 2) Drs.
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG, dan 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN Tinsi Motri, Siska Nerita, Yosmed Hidayat Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciTONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISSION ( STAD ) DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK DI
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATAPELAJARAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK NEGERI 5 PADANG Arif Mardani PROGRAM STUDI
Lebih terperinciApplication of the method of role playing by administering a post-test in the form of TTS in the VIII grade students learning biology junior high school 2 Sungai Penuh 1) Welie Martalia 2) Drs. Nawir Muhar,
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ria
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU Resti Mayoza 1. Wince Hendri 2, Nawir Muhar, 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yesni Oktrisma 1, Husna Rifai, Aidhia
Lebih terperinciPengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang Utari Permata Sari 1), Wince Hendri 2) dan Azrita 2)
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Rida Yeni 1, Rahmi Zulva 2, Agus Rino 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG
PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI BAYANG Rahmadani Valentina Fitri, Niniwati, Syukma Netti Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG
ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG OLEH NURI HAYATUL JANNAH NPM: 1310013411080 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Rusvalinda 1, Armein Lusi Zeswita 2, Evrialiani Rosba 2 1
Lebih terperinciOleh : Siska Maria, Nurhadi dan Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DENGAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh : Siska Maria,
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG Oleh Elsa Landini Putri 1, Yulna Dewita Hia 2, Sumarni 3 ABSTRACT
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Alfa Zayyin N. R Program Studi
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG Joni Pratama, Gustina Indriati dan Evrialiani Rosba Program studi Pendidikan
Lebih terperinciPengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Student Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 20 Padang
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Student Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 20 Padang Annisa Siregar *), Yulyanti Harisman **), Hamdunah **)
Lebih terperinciJURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS
JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 2, No 2 (2016) 90 95 P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Misri Yunita 1, Lince Meriko 2, Annika Maizeli 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
JURNAL GANTANG Vol. II, No. 2, September 2017 p-issn. 2503-0671, e-issn. 2548-5547 Tersedia Online di: http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR Defnol Gusnaidi 1, Husna 2, Auliya Hidayati 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciFitri Rahmadani 1, Syafri Anwar 2, Nofrion 2
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE HOLLYWOOD SQUARES MENGGUNAKAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMAN I SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Fitri Rahmadani 1, Syafri Anwar 2,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Hesti Fitriani 1), Nurul Afifah 2) dan Eti Meirina Brahmana 3) 1 Fakultas
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN) ARTIKEL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciNadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH RENI OSMADARMI NIM.10010053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan Penelitian Quasi Eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi eksperimental research). Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Mega Mustika 1, Rahmi Zulva
Lebih terperinciPENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN
PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN PANTI KABUPATEN PASAMAN Fitrah Naluri, Dra. Gusmaweti, M.Si, Dra. Lisa Deswati, M.Si 2
Lebih terperinciJURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS
JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 1, No 2 (2015) 107-116 P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN DISERTAI DENGAN TUGAS RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTsN PARAK LAWAS PADANG Sri Nova Andrina 1), Gusmaweti 2) 2), Lisa Deswati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE YANG DILENGKAPI TUGAS RUMAH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 PADANG Romiul Padli Hairu 1), Wince Hendri 2), Lisa Deswati
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM THE INFLUENCE OF LEARNING MODEL OF THE REVERSE (RECIPROCAL
Lebih terperinciSTRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN
STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN ACTIVE LEARNING STRATEGY ON TYPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TO LEARNING
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung
31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak
Lebih terperinciJurnal Penelitian Universitas Bung Hatta
PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE TRUE OR FALSE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Sri Maryani 1,. Erman Har, Gusmaweti 3 1 Program Studi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester
Lebih terperinciOLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP KEGIATAN POKOK EKONOMI Di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 07 Dedai Tahun Pelajaran 2015/2016) OLEH Emilia
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG Resti Andayani ¹), Erman Har²), dan Azrita²) ¹)Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang kelas VIII. Sedangkan waktu penelitian ini adalah semester
Lebih terperinciPENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR
PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR Yuniarti, Marzuki, Suhardi Marli Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNTAN, Pontianak Email:
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 3 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA Nisdawati 1, Mulia Suryani 2, Rina Febriana
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU Meiliza Ardilla 1,Gusmaweti 2, Azrita 2 1 : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi,Fakultas Keguruan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 E-
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat sepenuhnya
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG Rio Ternando 1, Anny Sovia 2, Rahima 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab ini, peneliti akan mengkaji beberapa pokok bahasan diantaranya deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING DIKOMBINASIKAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING DIKOMBINASIKAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Intan Minati Qoyyum 1, Jazim 2, Nego Linuhung 3 1,2,3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciA. Deskripsi Proses Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION (GI) A. Deskripsi Proses Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 28 April sampai dengan 28 Mei 2014, bertempat
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) DENGAN MASALAH KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG Rezki Donheri 1, Syukma Netti 1,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nurhayati 1, Irwan 2 Pendidikan Matematika, Universitas Asahan, Email: nurhayati95@gmail.com Abstract The purpose of
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Pitri Oktaviani H. A. (1), Nurhanurawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.
PENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh: ADHA NIM F 370006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Buzz Group, quiz, learning outcome
JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN 2503-3425 JRFES Vol 3, No 2 (2017) 12-21 P- ISSN 2407-3563 http//ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes PENERAPAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG
PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG 2) Yesi Maharani Martha 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23
30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN Artikel Ilmiah YASSIR RUFADILLA NIM. 11010217 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. 06April 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG Lusi Rauda Yanti 1, Zulfitri Aima 2, Siskha Handayani 2
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman,, 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung
Lebih terperinciMonif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Monif Maulana 1),
Lebih terperinciLutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN STRATEGI GROUP-TO-GROUP EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI SMP NEGERI SUGIO LAMONGAN Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi
6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung
Lebih terperinci