KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DAN KEBIJAKAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PAN DAN RB 2015

CONTOH-CONTOH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BERDASARKAN FORMAT KEMENTERIAN PAN DAN RB 2010

KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PAN DAN RB 2014

Penyusunan Job Description dan SOP Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan. Departemen Perhubungan

Memahami Standar Operasional Prosedur. Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PENYUSUNAN SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2015

SOP DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS ISO (Tanti Irawati Muchlis)

Malang, 15 Oktober 2015

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

PERMENDAGRI NOMOR 52 TAHUN Sekretariat Jenderal Biro Organisasi - Tatalaksana

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL,

- 1 - LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III JENIS DAN FORMAT SOP

BUPATI MURUNG RAYA PROPINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sip

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAB I PENDAHULUAN

TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2 Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Org

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 19 TAHUN TENTANG

Pengaturan Tentang: Standar Operasional Prosedur (SOP)

Teknik Penyusunan. Standar Operasional Prosedur (SOP)

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pasal 6A Unit Pelaksana teknis (UPT) dapat menetapkan SOP mekanisme kerja di lingkungan masing-masing.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

PRINSIP, JENIS SOP AP, FORMAT DOKUMEN, KETENTUAN PENULISAN, DAN PENETAPAN SOP AP

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

BAGIAN LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 9 Tahun 2013

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2013

No.856, 2014 BASARNAS. Standar Operasional Prosedur. Penyusunan. Pedoman.

BUPATI MALUKU TENGGARA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

2016, No Nomor 13 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN.

MANNA, 04 DESEMBER 2014

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

PEMERINTAH KABUPATEN BERAU SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BERAU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERKEMBANGAN DAN PENERAPAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) DALAM MANAJEMEN PERKANTORAN. Oleh : ZARKANI, S.Ag, MAP Widyaiswara Muda.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.730, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Standar Operasional Prosedur. Pedoman.

FORMAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN.


TAHAPAN PENYUSUNAN SOP

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH BIDANG PENATAAN DAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN

Prologue : Kasus 1. Slide 1

PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROSEDURE (SOP)

Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP. Kualifikasi Pelaksana. Diagram Alir Keberatan Informasi Publik.


- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 053 TAHUN 2014

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) MANAJEMEN KOLEKSI PERPUSTAKAAN BERBASIS TI. Wahyu Supriyanto Perpustakaan Pusat UGM

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2016 TENTANG

FORMAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

Nomor SOP. Tanggal Pembuatan. Tanggal Revisi. Tanggal Efektif. Disahkan oleh. Nama SOP. Kualifikasi Pelaksana PELAKSANA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB II FORMAT SOP. Susunan SOP terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.

188/72/KPTS/211.1/2012. Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl revisi Tgl Pengesahan Disahkan oleh Nama SOP 1 OKTOBER OKTOBER 2012

NOMOR SOP : TGL REVISI : TGL EFEKTIF : DISAHKAN OLEH. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Dr. Yasser Abd Djawad, MSc NAMA SOP PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) TERLAMPIR PEMERINTAH KOTA CILEGON DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PELAYANAN PERIZINAN JASA USAHA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP. 47 /MEN/2009 TENTANG

Pencatatan dan pendataan

Arsip Nasional Republik Indonesia

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP)

NOMOR SOP : LAN CFM.01.SOP.01 TGL. PEMBUATAN : 25 FEBRUARI 2016 NO & TGL. REVISI : - TGL. EFEKTIF : - KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR 41 TAHUN 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP)

Drs.H.Adang Tadjuddin,M.Si. Drs.H.ADANG TADJUDDIN,M.Si

Transkripsi:

KEBIJAKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEMENTERIAN PAN DAN RB 2013 LOGO

PENGERTIAN Standar Operasional Prosedur (SOP) serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Administrasi Pemerintahan pengelolaan proses pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan yang dijalankan oleh organisasi pemerintah. SOP Administrasi Pemerintahan (SOP AP) standar operasional prosedur dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

POSISI KEBIJAKAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 (21 Desember 2010) Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 (30 Desember 2010) Permenpan-RB No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan (19 Juni 2012)

SOP DALAM BERBAGAI ISTILAH SOPs : Standard (Standing) Operating Procedures (diadopsi dari Bahasa Inggris). SPO : Standar Prosedur Operasi (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang perkebunan). POS : Prosedur Operasional Standar. (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang keagamaan). SOB : Standar Operasional Baku. (Terjemahan istilah SOPs, biasa digunakan pada bidang industri). Protap : Prosedur Tetap (Istilah yang biasa digunakan di kalangan militer dan kepolisian). Istilah lain: Safe Work Instructions, Safe Operating Procedures, Standard Working Procedures, Medic Procedures, Prosedur Operasional yang Baku. SOP : Standar Operasional Prosedur. (Biasa digunakan dalam dunia pendidikan dan istilah kebijakan dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor: 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan).

HAKEKAT SOP SOP diartikan sebagai "petunjuk organisatoris yang menetapkan suatu tindakan baku". SOP ditetapkan untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan. Secara menyeluruh SOP akan menggambarkan secara detail cara instansi beroperasi (bekerja).

SOP: BUSINESS PROCESS RE-ENGINEERING PROSEDUR YANG BERLANGSUNG SAAT INI (EXISTING CONDITION) KESENJANGAN (GAP) PROSEDUR YANG IDEAL (EXPECTED CONDITION) RE-ENGINEERING (PEREKAYASAAN) RASIONALISASI (EFEKTIVITAS) PENYEDERHANAAN (EFISIENSI) PENGUATAN (DASAR HUKUM) KEPASTIAN (PROSES, WAKTU) PEMBAKUAN (STANDARDISASI) OPERASIONALISAS I (REALISTIS) INVALID TIDAK REALISTIK SOP SEBAGAI ACUAN BERTINDAK

SOP: SAFETY ASSURANCE TAAT SOP PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI TIDAK TAAT SOP SAFETY ASSURANCE (JAMINAN PERLINDUNGAN DARI INSTITUSI) RASIONAL (EFEKTIVITAS) SEDERHANA (EFISIENSI) KUAT (DASAR HUKUM) PASTI (PROSES, WAKTU) BAKU (STANDARDISASI) RESIKO DITANGGUNG SENDIRI AMAN TUNTUTAN PENGADILAN OLEH USERS (MASYARAKAT) RAWAN

SOP: KEBUTUHAN ORG. & RB SOP ADM. PEM. UTK RB KEBUTUHAN ORGANISASI Tugas & Fungsi Aktivitas Penunjang SOP MAKRO SOP MIKRO SOP TEKNIS SOP ADMINISTRASI REFORMASI BIROKRASI

JENIS SOP BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN: a. SOP TEKNIS SOP rinci yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh satu pelaksana atau dengan satu peran. Menggambarkan cara melakukan pekerjaan. Contoh: - SOP Pengoperasian Komputer. - SOP Pengujian Sampel di Laboratorium. - SOP Pengagendaan Surat. - SOP Pemberian Disposisi.

JENIS SOP Lanjutan BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN: b. SOP ADMINISTRATIF SOP umum yang menggambarkan langkahlangkah yang dilakukan oleh lebih dari satu pelaksana. Bisa bersifat makro atau mikro, dan tidak menggambarkan cara melakukan pekerjaan. Contoh: - SOP Pemeliharaan Komputer Kantor. - SOP Pelayanan Pengujian Sampel di Laboratorium. - SOP Penanganan Surat Masuk. - SOP Penyelenggaraan Bimbingan Teknis.

JENIS SOP Lanjutan MENURUT CAKUPAN DAN BESARAN KEGIATAN: a. SOP MAKRO SOP yang merupakan integrasi dari beberapa SOP (mikro) yang membentuk serangkaian kegiatan. Tidak menggambarkan kegiatan yang riil dilakukan oleh pelaksananya. b. SOP MIKRO SOP yang gambaran kegiatannya merupakan bagian dari kegiatan yang lebih besar (makro). Dapat dikatakan sebagai sub/anak SOP.

JENIS SOP Lanjutan MENURUT CAKUPAN DAN KELENGKAPAN KEGIATAN: a. SOP FINAL SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya telah menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final. Sudut pandangnya adalah produk unit kerja. b. SOP PARSIAL SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya belum menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final. Kegiatan yang di SOP kan masih memiliki rangkaian kegiatan lanjutan yang mencerminkan produk utama akhir.

JENIS SOP Lanjutan MENURUT CAKUPAN DAN JENIS KEGIATAN: a. SOP GENERIK SOP yang berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya memiliki kesamaan langkah. SOP ini bisa diadopsi di unit kerja lain. b. SOP SPESIFIK SOP yang berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya memiliki kekhususan langkah. SOP ini tidak dapat diterapkan di tempat lain.

FORMAT SOP SOPs should be organized to ensure ease and efficiency in use and to be specific to the organization which develops it. There is no one correct format; and internal formatting will vary with each organization and with the type of SOP being written. Sumber: ENA State Leaders Conference, 2007, Guidance For Preparing Standard Operating Procedures

FORMAT SOP Lanjutan FORMAT SOP Tidak Ada Format SOP yang Baku; Format SOP Ditentukan oleh Tujuan Penyusunannya. FORMAT SOP ADM. PEMERINTAHAN Formatnya diatur dalam PerMenPAN RB No. 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan. Tidak Ada Format SOP Administrasi Pemerintahan lainnya.

FORMAT SOP Lanjutan Format umum SOP: SIMPLE STEP (Langkah Sederhana) HIERARCHICAL STEP (Tahapan Berurutan) GRAPHIC (Grafik) FLOWCHARTS (Diagram Alir)

Contoh 1 : Format Simple Step Standard Operating Procedure Pengajuan Cuti Tahunan Dasar hukum: Nomor PK-C11 Tanggal 4 Maret 2012 1. Pegawai yang akan mengajukan cuti tahunan, harus mengisi formulir cuti tahunan, dan menyerahkan formulir yang telah diisi kepada Bagian Kepegawaian untuk diteliti mengenai hak cuti yang tersisa; 2. Pegawai yang mengajukan cuti menandatangi formulir pengajuan dan menyampaikan kepada atasan langsung yang bersangkutan dan pejabat yang berwenang memberikan cuti untuk ditandatangani; 3. Atasan langsung menyerahkan kepada pegawai yang bersangkutan; 4. Pegawai yang melaksanakan cuti wajib melapor kepada atasan langsung setelah melaksanakan cuti. Disahkan oleh: Kepala

Contoh 2 : Format Hierarchical Step Standard Operating Procedure Pengajuan Cuti Tahunan Dasar hukum: Nomor PK-C11 Tanggal 4 Maret 2012 1. Mengisi formulir cuti tahunan: Formulir tersedia di Bagian Kepegawaian Isi formulir dan serahkan kepada Bagian Kepegawaian untuk diteliti mengenai hak cuti yang tersisa Formulir diserahkan kembali kepada pegawai yang mengajukan cuti setelah Bagian kepegawaian memberikan pengesahan mengenai hak cuti yang akan diambil sesuai dengan sisa cuti yang tersedia Pegawai yang mengajukan cuti menandatangi formulir pengajuan dan menyampaikan kepada atasan langsung yang bersangkutan; 2. Persetujuan atasan langsung dan pejawat yang berwenang memberikan cuti: Atasan langsung yang bersangkutan memberikan persetujuan dengan memberikan tandatangan pada formulir pengajuan dan menyampaikan kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti Pejabat yang berwenang memberikan cuti memberikan persetujuan dengan menandatangani formulir pengajuan, menyerahkan formulir kepada atasan yang bersangkutan untuk selanjutnya diserahkan kepada yang bersangkutan; 3. Pelaksanaan cuti: Pegawai yang mengajukan cuti, menyampaikan satu berkas formulir asli kepada Bagian Kepegawaian, menyampaikan satu copy untuk Bagian Tata Usaha, menyimpan satu copy untuk dirinya sendiri untuk dokumentasi Pegawai yang mengajukan cuti melaksanakan cuti dengan kewajiban sebelum melaksanakan cuti melaporkan kemajuan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tugasnya kepada atasan langsung; Pegawai yang melaksanakan cuti wajib melapor kepada atasan langsung setelah melaksanakan cuti. Disahkan oleh: Kepala

Contoh 3 : Format Graphic Step Standard Operating Procedure Pengajuan Cuti Tahunan Nomor : PK-C05 Tanggal : 4 Maret 2005 Isi formulir 1. Pegawai yang mengajukan cuti, mengisi formulir cuti tahunan 2. Serahkan formulir ke Bagian Kepegawaian 3. Bagian Kepegawaian meneliti ketersediaan cuti bagi pegawai yang meng-ajukan dan menyerahkan kepada yang bersangkutan 4. Pegawai menandatangani formulir dan menyerahkan kepada atasan langsung Persetujuan 1. Pegawai mengajukan kepada atasan langsung 2. Atasan langsung menandatangani dan menyampaikan kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti 3. Pejabat yang berwenang memberikan cuti menandatangani pengajuan dan menyampaikan kembali kepada atasan langsung pegawai yang bersangkutan 4. Atasan langsung menyampaikan kepada yang bersangkutan Cuti 1. Pegawai yang mengajukan cuti menyampaikan formulir kepada Bagian Kepegawaian, copy untuk unit kerjanya dan copy untuk yang bersangkutan 2. Pegawai yang mengajukan cuti wajib melaporkan kemajuan pekerjaannya sebelum cuti. 3. Pelaksanaan cuti oleh yang bersangkutan

Contoh 4 : Format Graphic Step (Annotated Picture) SOP Pegadaian Barang Jaminan Nasabah membawa barang jaminan ke loket penaksir Penaksir memeriksa barang jaminan. Apabila tidak dapat diterima barang jaminan dikembalikan ke nasabah dengan penjelasan seperlunya Nasabah mengisi formulir permintaan kredit dilengkapi dengan fotocopy KTP Nasabah pulang dengan tersenyum Nasabah mengambil uang pinjaman ke Kasir dengan menunjukkan SBK Kasir memberikan uang pinjaman sesuai dengan nominal yang tercantum Penaksir menaksir nilai nominal dari barang jaminan, dan meminta disposisi Manajer Cabang. Penaksir mengeluarkan Surat Bukti Kredit (SBK) untuk diserahkan kepada nasabah

Contoh 5 : Format Graphic Step (Annotated Picture) PROSES PEMBUATAN LAPORAN ANALISIS DAN EVALUASI PELANGGARAN ANGGOTA/PNS POLRI (BR1) BAGIAN REHABILITASI Menghimpun data laporan yang sudah masuk ke Div Propam Polri Berkoordinasi dengan satuan pengemban fungsi dan pelaksana pelayanan penegakan hukum bagi anggota/pns Polri Laporan Analisis dan evaluasi Pelanggaran Anggota/PNS Polri Sumber: Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) Tentang Proses Pelayanan Rehabilitasi Terhadap Anggota Polri / PNS Polri Terhukum, 2010.

Contoh 6 : Format (Linear) Flowchart SOP Pegadaian Barang Jaminan 1. Nasabah membawa barang jaminan ke loket penaksir 2. Penaksir memeriksa barang jaminan. Apabila tidak dapat diterima barang jaminan dikembalikan ke nasabah dengan penjelasan seperlunya 3. Nasabah mengisi formulir permintaan kredit dilengkapi dengan fotocopy KTP 4. Penaksir menaksir nilai nominal dari barang jaminan, dan meminta disposisi Manajer Cabang 5. Manajer Cabang memberikan disposisi kepada penaksir, dan menyerahkan barang jaminan ke Penyimpan 6. Penaksir mengeluarkan Surat Bukti Kredit (SBK) untuk diserahkan kepada nasabah 7. Nasabah mengambil uang pinjaman ke Kasir dengan menunjukkan SBK 8. Kasir memberikan uang pinjaman sesuai dengan nominal yang tercantum 9. Nasabah menerima uang pinjaman Flowchart Nasabah Penaksir Nasabah Penaksir Man.Cab Penaksir Nasabah Kasir Nasabah

FORMAT BRANCHING FLOWCHARTS: PROSEDUR PEMBUATAN LAPORAN KONSINYERING No. Kegiatan Pelaksana Mutu Baku Keterangan Kabid Kasubid Analis Asdep Kelengkapan Waktu Output 1. Menugaskan Kasubid untuk mempersiapkan konsep laporan konsinyering Agenda Kerja 15 menit Disposisi 2. Memerintahkan analis untuk mengumpulkan bahan laporan konsinyering Disposisi 15 menit Disposisi 3. Mengumpulkan dan menyerahkan bahan konsinyering kepada Kasubid 4. Mengonsep laporan konsinyering dan menyerahkan kepada Kabid Disposisi 1 hari Bahan Laporan, Disposisi Bahan Laporan 2 jam Konsep Laporan, Disposisi SOP Pengumpul-an Bahan 5. Memeriksa konsep laporan konsinyering. Jika setuju menyampaikan kepada Asdep. Jika tidak setuju menyerahkan kepada Kasubid untuk diperbaiki. Ya Tidak Konsep Laporan 1 jam Draft Laporan, Disposisi 6. Memeriksa draft laporan konsinyering. Jika setuju menandatangani dan menyerahkan kepada Kabid. Jika tidak setuju mengembalikan kepada Kabid untuk diperbaiki. Tidak Ya Draft Laporan 1 jam Laporan, Disposisi 7. Menyerahkan laporan konsinyering kepada Kasubdit untuk didokumentasikan. Laporan 10 menit Disposisi 8. Menyerahkan laporan konsinyering kepada Analis untuk didokumentasikan. Laporan 10 menit Disposisi 9. Mendokumentasikan Laporan Konsinyering. Laporan 15 menit Laporan, Bukti SOP Pen-

IDENTITAS SOP AP Nomor SOP Tanggal Pembuatan 01/K/PAN-RB/D.IV/4/2012 4 September 2012 Tanggal Revisi 4 September 2013 KEMENTERIAN PAN DAN RB DEPUTI BIDANG TATA LAKSANA ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN SISTEM DAN PROSEDUR PEMERINTAHAN Tanggal Efektif 7 September 2012 Disahkan oleh Deputi Menteri PAN dan RB Bidang Tata Laksana Deddy S. Bratakusumah 1954 1219 1986 101001 Judul SOP PEMBUATAN LAPORAN KONSINYERING DASAR HUKUM 1. PP Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara; 2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang...; 3. Permen PANRB Nomor 12 Tahun 2010 tentang... KETERKAITAN 1. SOP Pengumpulan Data, 2. SOP Penyusunan Draft 3. SOP Pendokumentasian PERINGATAN Laporan Konsinyering paling lambat selesai 1 minggu setelah Kegiatan Konsinyering dilakukan. KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Memahami Penyusunan Laporan Kegiatan; 2. Memahami tugas dan fungsi Asdep Pengembangan Sistem dan Prosedur Pemerintahan; 3. Memahami materi kegiatan. PERALATAN/PERLENGKAPAN 1. Komputer yang dilengkapi aplikasi Laporan Kegiatan, 2. Formulir Laporan Kegiatan, 3. KAK, 4. Hasil Kegiatan PENCATATAN DAN PENDATAAN Buku Agenda Laporan Kegiatan Asdep Pengembangan Sistem dan Prosedur Pemerintahan

FORMAT SOP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1. Format Diagram Alir Bercabang (Branching Flowcharts). 2. Menggunakan hanya 5 (Lima) Simbol Flowcharts. 3. Pelaksana dipisahkan dari aktivitas (Kegiatan).

SIMBOL SOP dalam FLOWCHART Terminator Process Melambangkan dimulainya suatu prosedur. Melambangkan proses berjalannya suatu prosedur. Decision Arrow Melambangkan pengambilan keputusan: Ya atau Tidak. Melambangkan arah prosedur. Off-page connector Melambangkan koneksi perpindahan halaman.

soemardiono@yahoo.com atau 0812 935 4725