Membangun Personal Branding melalui YouTube

dokumen-dokumen yang mirip
PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. Konten yang terdapat pada channelnya yaitu daily vlog (video blog) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi berdampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MENGAPA MEDIA SOSIAL. Selamat Datang di Era Generasi Y

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kompetisi #PRUSyariahJingleCover

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat.

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media teknologi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sangat mempengaruhi kehidupan

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

PERSONAL BRANDING PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masalah yang diajukan pada BAB I sekaligus menggambarkan aplikasi three ways

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

LOMBA HARI ULANG TAHUN DJKN KE-11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian mengenai strategi penggunaan media sosial Instagram Humblezing dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. smartphone Android. Variabel-variabel yang diuji di antaranya harga, nama

BAB I PENDAHULUAN. Media sosial kini telah berkembang dari komunikasi satu arah menjadi platform

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kognitif, afektif, personal integratif, social integratif, serta

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

2 perubahan yang terjadi di dalam media penyiaran itu sendiri meliputi segi sistem pemberitaan dan sistem informasi yang sifatnya lebih terbuka. Salah

Tips Dapetin Uang di Youtube

BAB I PENDAHULUAN. Co-branding, disebut merek kemitraan, adalah ketika dua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Perbandingan Pengguna Media Sosial di Indonesia No Media Sosial Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1120

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

Gambar 1.1 Gambar spoiler media sosial ask.fm Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang A) latar belakang masalah, B) rumusan masalah, C) tujuan, dan D) manfaat, yang terdiri

PEMILIHAN WAJAH BUNDA MUSLIMAH JAWA BARAT II

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer mulai dari komunikasi, push , belanja online, browsing, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Maya sedang dihebohkan dengan fenomena PPAP (Pen Pineaple

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

MEDIA KIT 2017 ADVERTISING SALES

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, kemajuan teknologi dan informasi yang pada saat ini

SDPPI Mobile Project IFaS-Fest 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung.

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RPS Mata Kuliah Komunikasi dan Media Baru Program Studi Ilmu Komunikasi Halaman 1 dari 7

BAB I PENDAHULUAN. dan menginginkan suatu peradaban yang lebih baik dalam arti memiliki

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. besar. Bisnis pengolahan makanan sangat potensial mengingat kebutuhan

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. teknologi terutama dalam bidang telekomunikasi, informasi dapat tersebar dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERSYARATAN & KETENTUAN LOMBA KREATIVITAS KEBENCANAAN TANGGUH AWARD 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

Oleh: Muhammad Adam Hussein, S.Pd Penulis Buku Fenomena Remaja Guru Cinta Indonesia Termuda

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri sebagai alat untuk

APAKAH PEMASARAN MEDIA SOSIAL ITU?

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Jurnal Lugas P-ISSN 2580-8338. E-ISSN 2621-1564 Vol. 4, No.2, Desember 2020, pp. 61-69 61 Membangun Personal Branding melalui YouTube 1 Widya Nur Bhakti Pertiwi, 2 Arum Wahyuni Purbohastuti, 3 Enok Nurhayati 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email: 1 widya.nbp@untirta.ac.id * *corresponding author ARTICLE INFO ABSTRACT Keywords: Marketing Communication, Personal Branding Marketing Strategy This research generally aims to develop personal branding research with social media. The previous research took Instagram, Facebook, or Twitter media, but this research focuses on personal branding on YouTube. This research method is a qualitative and descriptive method by observing Raditya Dika YouTube Channel and interviews with several Subribers Raditya Dika. The study describes the situations or events and does not seek links, hypotheses, or make predictions. In this research, the indicators of personal branding are authenticity, integrity, consistency, specialization, authority, distinctiveness, relevance, visibility, persistence, goodwill, and performance. The subject of this research is Raditya Dika's YouTube channel, and the object of this research is a personal brand Raditya Dika through a personal YouTube channel. The results show that Raditya Dika can form, even enhance a positive image by establishing personal branding through YouTube. 1. PENDAHULUAN Kasali (2013) membagi branding ke dalam tiga kategori, yaitu personal branding, corporate branding, dan product branding (Wardi, 2014:101). Individu sebagai personal dapat menggunakan branding, melalui personal branding. Personal branding adalah proses membawa skill, kepribadian, dan karakter unik seseorang, untuk kemudian membungkusnya menjadi sebuah identitas yang memiliki kekuatan lebih (Agustinna, et.al., 2017:1028). Personal branding telah dibangun atau dibentuk seseorang melalui profesi yang digeluti seseorang, seperti artis, pengacara, dokter, dan profesi sebagai influencer. Profesi sebagai influencer perlu membangun personal branding, guna mendukung profesinya. Personal branding melalui sosial media Instagram membawa banyak hal positif dalam kehidupan seorang selebgram. Penelitian oleh Yunitasari dan Japarianto (2013), menyebutkan bahwa dalam membangun personal branding ada faktor yang menyebabkan branding dikenal, diantaranya adalah aktor unik, eksistensi, dan juga spesialisasi. Dalam Instagram, unik, eksistensi, dan spesialisasi menjadi hal yang penting. Sisi positif dari nilai unik, eksistensi dan spesialisasi, dapat membantu selebgram membangun kerjasama dengan pihak sponsor atau brand. Koneksi dan kerjasama dengan sponsor atau brand tercipta karena adanya reputasi baik melalui media sosial (Agustinna, dkk, 2017). Pembentukan personal branding harus didasari kenyataan dalam kehidupan dengan berbagai aktivitas positif yang memperkuat pembentukan personal branding tersebut (Soraya, 2017). Penelitian Franzia (2018), mengatakan bahwa cara untuk meningkatkan pembentukan personal branding melalui menampilkan foto profil yang menunjukkan minat, memiliki kesadaran akan citra diri individu, menampilkan secara konsisten dan berulang foto, serta menggunakan media sosial sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Pada era digital penggunaan media digital sangat tinggi. Sosial media menjadi salah satu media komunikasi yang banyak diminati, seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan Twitter. Data menjelaskan bahwa Youtube adalah platform media sosial terbesar penyedia video streaming di dunia, bahka Lembaga riset pasar Statista memprediksi bahwa pengguna Youtube akan mencapai 1,8 Miliar pada tahun 2021 (Permana, 2018). Youtube menjadi salah satu platform favorit di Indonesia. Komposisi penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah milenial (usia 20-34 tahun) menjadikan tingginya akses terhadap http://ojs.stiami.ac.id lugasjournal@gmail.com /lugasjournal@stiami.ac.id

62 Jurnal Lugas P-ISSN 2580-8338 Vol. 4, No. 2, Desember 2020, pp. 61 69 E-ISSN 2621-1564 YouTube. Google bersama Kantar TNS mewakili YouTube memaparkan hasil riset bahwa 92% pengguna internet di Indonesia menyatakan Youtube sebagai tujuan pertama ketika mencari konten video. Selain itu, dari 1500 responden yang terlibat dalam riset Google, 53% responden menyatakan bahwa akses terhadap Youtube dilakukan setiap hari, dan menghabiskan waktu 59 menit setiap hari menonton Youtube. Tabel 1. Daftar YouTuber Indonesia dengan Jumlah Subcriber Terbanyak No. YouTuber Jumlah Tahun Pertama Memiliki Youtube Subscriber 1 Atta Halilintar 24,6 juta 2017 2 Ria Ricis 21,4 juta 2016 3 Gen Halilintar 16,6 juta 2015 4 Rans Entertainment 16,7 juta 2016 5 Saai Halilintar 12,5 juta 2016 6 Raditya Dika 8,91 juta 2012 7 Baim Paula 15,1 juta 2019 8 Miaw Aug 10,9 juta 2014 9 Arif Muhammad 2,45 juta 2015 10 Jess No Limit 16,6 juta 2017 (Sumber: youtube.com, Juli 2020) Salah satu influencer yang berkiprah di Youtube dan mendapatkan peminat banyak adalah Raditya Dika (Radit). Radit adalah creator Indonesia yang pertama kali mendapatkan Gold Play Button, dan juga memiliki subscriber tertinggi per Mei 2018, yaitu 3,6 juta, dan pada April 2019 mencapai 6,4 subcriber (www.youtube.com), dan merupakan Youtuber yang paling lama berkancah di Youtube. Jika melihat kepada kegiatan yang dilakukan oleh Raditya Dika, semua yang dilakukan tidak terlepas dari personal branding yang dimilikinya, sehingga berdasarkan kepada pemikiran tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana membangun personal branding melalui youtube. 2. KERANGKA TEORITIS Personal Branding Menurut David A.Aaker brand adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mendefinisikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu (Soraya, 2017). Menurut Haroen (2014), branding adalah aktivitas yang dilakukan untuk membangun persepsi orang lain terhadap individu mengenai siapa individu tersebut (Soraya, 2017), sehingga dapat disimpulkan bahwa branding merupakan upaya untuk membuat sesuatu produk atau jasa atau personal berbeda dengan yang lainnya. Personal branding merupakan proses dimana manusia dipandang dan dinilai sebagai sebuah merek oleh target pasar. Personal branding juga merupakan seni menarik lebih banyak klien, dan dengan aktif membentuk persepsi publik. Personal branding menurut Montoya adalah sebuah produk, baik barang atau jasa, agar brand itu terus menancap dihati masyarakat dengan segala atribut dan perbedaan yang dimiliki ibutuhkan upaya yang disebut branding (Haroen, 2014:13). Personal branding merupakan proses menciptakan atau membentuk pandangan (persepsi) masyarakat terhadap karakter seseorang. Personal branding berdasarkan pada Peter Montoya dan Rampersad (Septriadi, 2012) adalah yang berkelanjutan, otentik, konsisten, dan mudah diingat terkait dengan beberapa kriteria penting yang telah disimpulkan. Beberapa kriteria personal branding menurut Peter Montoya dan Rampersad yang dimiliki diantaranya authentic, integrity, consistency, specialization, authority, distinctiveness, relevant, visibility, performance, goodwill, persistence. Authentic (Keaslian), yaitu menjadi diri sendiri, tidak berusaha menjadi orang lain untuk menunjukkan citra tertentu dimata masyarakat.

P-ISSN 2580-8338 Jurnal Lugas 63 E-ISSN 2621-1564 Vol. 4. No. 2, Desember 2020, pp. 61-69 Integrity (integritas), adalah dimana seseorang harus berpegang pada pedoman moral dan juga perilaku yang sudah ditetapkan oleh ambisi pribadi. Consistency (konsisten), merupakan tindakan yang dilakukan seseorang secara relevan dan terusmenerus. Specialization (spesialisasi), yaitu fokus pada satu bidang tertentu. Authority (otoritas), adalah dimana seseorang terlihat sebagai seorang ahli yang dikenal dalam bidang tertentu, dengan bakat yang luar biasa, sangat berpengalaman, dan dipandang sebagai seorang pemimpin yang efektif. Distinctiveness (unik), yaitu berbeda, atau memiliki ciri khas yang tidak dimiliki orang lain, sehingga memiliki nilai tambah. Relevant (relevan), yaitu seseorang harus terkait dengan sesuatu yang dianggap penting oleh audien. Visibility (visibilitas), merupakan pengulangan terus-menerus dan pemaparan brand dalam jangka panjang, sehingga terlihat dengan jelas. Persistence (persistensi), merupakan kegigihan seseorang dalam melakukan sesuatu secara terusmenerus. Goodwill adalah ketika seseorang sudah diasosiasikan secara positif oleh orang lain. Performance (kinerja), merupakan elemen penting setelah brand tersebut atau seseorang tersebut telah dikenal, yang didapatkan dari bagaimana kinerja seseorang, setelah menjadi terkenal. Media Sosial Media sosial adalah media online, dimana para pengguna (user) melalui aplikasi berbasis internet, dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang virtual yang didukung oleh teknologi multimedia yang semakin canggih (Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI, 2014:25). Menurut Juju dan Sulianta (2010), media sosial merupakan kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk-produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chat room, email, website, dan juga kekuatan komunitas yang dibangun pada jejaring sosial. Apa yang dikomunikasikan di media sosial memberikan efek power tersendiri, karena akses pembangunannya berupa teknologi dan juga berbagai media interaksi yang dikomunikasikan dengan teks, gambar, foto, audio, dan video (Agustinna, et. al., 2017:1031). Definisi lain menurut Kaplan dan Haenlein media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, sehingga memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content (Abugaza, 2013:17; Nastiti, 2016). Jadi yang dimaksud dengan media sosial adalah aplikasi yang menggabungkan elemen- elemen yang terdapat di dunia maya atas dasar ideology dan teknologi, yang memungkinkan interaksi sosial para penggunanya. Youtube Youtube. Media sosial Youtube mengedepankan layanan bertukar video antar pengguna. Awalnya, Youtube dipandang sebagai wadah untuk menyiarkan diri, serta menampung wacana budaya partisipasi dan kemunculan generasi konsumen baru yang lebih kreatif dan berdaya (Burgess & Green, 2009:4). Namun, seiring perkembangannya, Youtube menjelma menjadi sebuah media besar yang konten-konten videonya tidak hanya ditonton oleh anggotanya saja, tetapi juga oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. 3. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak mencari hubungan serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rakhmat, 2009:24). Penelitian deskriptif kualitatif memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena. Dengan demikian memungkinkan penelitian dapat dilakukan secara mendalam dan kedalaman data menjadi pertimbangan dalam penelitian (Bungin, 2008:68). Metode kualitatif adalah pendekatan yang berusaha menangkap aspek-aspek dunia sosial yang sulit diukur dengan angka-angka (Neuman, 2003:146). Adapun yang menjadi subyek dalam

64 Jurnal Lugas P-ISSN 2580-8338 Vol. 4, No. 2, Desember 2020, pp. 61 69 E-ISSN 2621-1564 penelitian ini adalah channel YouTube Raditya Dika, dengan obyek penelitian ini adalah personal branding Raditya Dika melalui channel YouTube pribadi. Unit analisis pada penelitian ini, sebagai berikut: Tabel 2 Unit Analisis N Jenis Unit Analisis o 1 Personal Branding Karakteristik personal branding: Authenticity, Integrity, Consistency, Specialization, Authority, Distinctiveness, Relevant, Visibility, Persistence, Goodwill, Performance 2 YouTube Fitur Youtube: Video, Playlist, Komunitas, Channel, Tentang 4. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI Deskripsi Youtube Raditya Dika Sumber: Data yang diolah Peneliti tahun 2020 Raditya Dika, lahir di Jakarta 28 Desember 1984. Raditya Dika merilis novel pertamanya bertajuk Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh saat usianya 21 tahun. Selang setahun, ia merilis novel kedua bertajuk Cinta Brontosaurus, disusul dengan Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (2007), Babi Ngesot: Datang tak Diundang Pulang tak Berkutang (2008), Marmut Merah Jambu (2010), dan Manusia Setengah Salmon (2011). Seluruh novel-novel Raditya Dika berhasil masuk ke dalam deretan novel-novel best seller, sehingga menimbulkan ketertarikan produser untuk mengangkat novel Kambing Jantan menjadi film layar lebar, dan rilis pada tahun 2009. Raditya semakin melebarkan sayapnya dengan berpartisipasi dalam stand up comedy, dan dinobatkan sebagai salah satu komika berpengaruh di Indonesia, serta dipercaya sebagai juri Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV dan Stand Up Comedy Academy di Indosiar. Kiprah Raditya Dika dalam dunia YouTube sudah dimulai sejak tahun 2012, dan pada saat itu YouTube belum terlalu diminati. Gambar 1. Video Pertama yang Diunggah di akun YouTube Raditya Dika pada 31 Juli 2012 Video dengan judul Raditya Dika Nyanyi dan Joget Korea berhasil menembus 1 juta lebih viewers. Namun, pencapaian tertinggi Raditya sendiri dalam YouTube adalah melalui sitkom yang berjudul Malam Minggu Miko. Selanjutnya, video dengan judul Stand Up Comedy Raditya Dika

P-ISSN 2580-8338 Jurnal Lugas 65 E-ISSN 2621-1564 Vol. 4. No. 2, Desember 2020, pp. 61-69 (SUCRD) merupakan video dengan jumlah viewers terbanyak diantara video milik Raditya Dika, dengan menembus 17 juta lebih viewers. Membangun Personal Branding melalui YouTube Peter Montoya (2005), dan Rampersad (2006, 2007) mengemukakan, kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan kegiatan personal branding agar efektif, diantaranya: 1. Authenticity (Keaslian) Authenticity atau keaslian adalah refleksi dari karakter yang sesungguhnya. Personal branding harus dibangun dari kepribadian sejati dan harus mencerminkan karakter, perilaku, nilai serta visi seseorang. Personal branding harus diselaraskan dengan ambisi pribadi (Rampersad, 2008:19). Personal branding yang dibangun oleh seseorang haruslah sesuai dengan perilaku sehari-hari, maupun kepribadiannya. Personal branding yang tidak sesuai dengan prilaku maupun kepribadian akan menjadi brand yang tidak jujur dan tidak akan menjadi wakil dari pribadi seseorang tersebut. Raditya Dika dalam channel YouTube pribadinya melakukan kegiatan yang mewakili perilaku dan kepribadiannya. Raditya Dika tidak berusaha membentuk citra untuk menjadi seperti orang lain, dan citra yang dipersepsikan dalam channel Youtube miliknya adalah Raditya Dika sebagaimana adanya dalam kehidupan sehari-hari. Raditya Dika memiliki cita-cita menjadi seorang penulis, yaitu penulis dengan genre komedi, dan mulai menulis melalui blog pribadinya. Raditya Dika juga mengungkapkan bahwa gaya menulis komedinya ia pelajari dari membaca buku-buku Jimmy Carter, Schopenhauer, dan juga dari menonton acara Jerry Seinfield, dan Ellen DeGeneres. Melalui channel YouTube pribadinya hal tersebut sangat terlihat, mulai dari kegiatan sehari-hari, sampai konten-konten kreatif yang ia buat seluruhnya bergaya komedi. Gambar 2. Playlist Channel YouTube Raditya Dika Raditya Dika memiliki playlist yang diberi nama RVLOG, yang berisikan kumpulankumpulan video keseharian Raditya Dika yang dikemas secara natural. Video-video tersebut berisi tentang bagaimana Raditya Dika dalam menjalani kesibukannya sehari-hari sebagai penulis, sutradara, stand up comedian maupun kesehariannya bersama keluarga dan kucing-kucingnya. Video yang ratarata berdurasi 10-15 menit tersebut banyak menunjukkan sisi personal Raditya Dika yang humoris. Video-video tersebut menunjukkan bahwa karakter dan kepribadian Raditya Dika sesungguhnya memang humoris. 2. Integrity (integritas) Integritas adalah dimana seseorang harus berpegang pada pedoman moral dan juga perilaku yang sudah ditetapkan oleh ambisi pribadi. Raditya Dika dalam channel YouTubenya sebagai komedian berpegang teguh pada pedoman moral, dimana dalam-dalam videonya Raditya Dika tidak menyinggung SARA. Adapun roasting (meledek seseorang) yang ditampilkan dalam account Youtube Raditya Dika, sudah mendapat persetujuan dari individu yang bersangkutan. Hal ini menjadikan track record Youtube Raditya Dika baik dan memiliki integritas.

66 Jurnal Lugas P-ISSN 2580-8338 Vol. 4, No. 2, Desember 2020, pp. 61 69 E-ISSN 2621-1564 Gambar 3. Video Stand Up Comedy Raditya Dika pada Tahun 2019 3. Consistency (Konsisten) Sejak mengunggah video pertamanya, Raditya Dika konsisten membuat konten-konten menarik yang bergaya komedi. Hal ini dilihat pada playlist channel Youtube Raditya Dika, dimana video-videonya berisikan tentang konten-konten komedi. Dapat dikatakan Raditya Dika konsisten dalam mempertahankan brand dirinya, karena melakukan relevan secara terus-menerus dan terlihat dalam gambar 4 berikut: Gambar 4. Daftar Video di Channel YouTube Raditya Dika 4. Specialization (Spesialisasi) Spesialisasi adalah adanya fokus pada satu bidang tertentu. Raditya Dika merupakan Youtuber yang memiliki spesialisasi dibidang komedi, dan konsisten mengunggah video-video bergaya komedi. Gambar 5. Video-video yang Terdapat pada Channel Raditya Dika seluruhnya bergaya Komedi

P-ISSN 2580-8338 Jurnal Lugas 67 E-ISSN 2621-1564 Vol. 4. No. 2, Desember 2020, pp. 61-69 5. Authority (Otoritas) Otoritas yaitu dimana seseorang terlihat sebagai seorang ahli yang dikenal dalam bidang tertentu, dengan bakat yang luar biasa, sangat berpengalaman, dan dipandang sebagai seorang pemimpin yang efektif. Gambar 6. Video Raditya Dika bersama Founder dari Stand up Comedy Indonesia 6. Distinctiveness (Unik) Unik yaitu berbeda, atau memiliki ciri khas yang tidak dimiliki orang lain, sehingga memiliki nilai tambah terhadap brand diri. Raditya Dika jika dilihat pada pendapat subcribers account Youtube miliknya, dipandang sebagai Youtuber yang memiliki keunikan. Hal ini terlihat dari web series, yaitu Malam Minggu Niko. Komedian atau penulis komedi di Indonesia lainnya seperti Ernest Prakarsa maupun Pandji Pragiwaksono tidak memiliki web series di channel YouTube pribadinya. Hal tersebut yang menjadikan Raditya unik dari YouTubers lainnya. Gambar 7. Malam Minggu Miko merupakan web series yang Terdapat pada YouTube Channel Raditya Dika. 7. Relevant (Relevan) Relevan mengindikasikan bahwa seseorang harus terkait dengan sesuatu yang dianggap penting oleh audien. Raditya Dika sebagai seorang YouTubers dengan gaya komedi, terkait dengan berbagai hal yang berbau komedi, dimulai dari sutradara dan pemain film dengan genre komedi, memiliki tour stand up comedy, dan juga menjadi juri dalam ajang kompetensi stand up comedy. Maka apa yang dilakukan Raditya Dika dalam account Youtube miliknya, menjadikan nama Raditya Dika penting dalam dunia komedi Indonesia. Hal ini terbukti dari didapuknya Raditya Dika menjadi juri dalam ajang kompetensi stand up comedy. 8. Visibility (Visibilitas) Visibilitas merupakan pengulangan terus-menerus dan pemaparan jangka panjang. Sejak mengupload video YouTubenya pada tahun 2012, Raditya Dika secara terus menerus memasukkan nilai komedi dalam setiap videonya. 9. Persistence (Persistensi) Visibilitas dan persistensi memiliki tujuan sama, agar personal branding dari seseorang tertanam dibenak targetnya dalam jangka Panjang, sehingga melalui komedi Raditya Dika berhasil

68 Jurnal Lugas P-ISSN 2580-8338 Vol. 4, No. 2, Desember 2020, pp. 61 69 E-ISSN 2621-1564 menanamkan personal branding sebagai seorang comedian. Hal ini terlihat dari Raditya Dika secara terus menerus konsisten mengunggah video-vide dengan gaya komedi 10. Goodwill Goodwill adalah ketika seseorang sudah diasosiasikan secara positif oleh orang lain. Hasil wawancara dengan para subcribers Raditya Dika menunjukkan bahwa Raditya Dika bagi subcribers adalah salah satu YouTubers dengan konten-konten positif. Komedi yang dibawakan Raditya Dika tidak pernah viral secara negatif, maupun menyinggung individu atau golongan lain. Hal ini menjadikan citra Raditya Dika positif dimata para subcribersnya, terlihat dari banyaknya jumlah viewers paling banyak, yaitu 29 juta viewers, dengan jumlah like 594 ribu, dan jumlah dislike 18 ribu. Gambar 8. Video Raditya Dika dengan Jumlah viewers Terbanyak 11. Performance (Kinerja) Kinerja, merupakan elemen penting setelah brand tersebut atau seseorang tersebut telah dikenal. Hal tersebut menggambarkan bagaimana kinerja seseorang, setelah menjadi terkenal. Raditya Dika saat ini tidak hanya dikenal sebagai pelaku komedi, namun juga sudah dijadikan dewan juri dibeberapa ajang kompetisi stand up comedy. 5. SIMPULAN Gambar 9. Raditya Dika menjadi Salah Satu Juri Stand Up Comedy di Kompas TV Source: youtube.com/user/standupkompastv [diakses, 2 Oktober 2019] Raditya Dika dalam membangun personal branding melalui channel YouTubenya sejak tahun 2012, telah berhasil memenuhi kriteria authentic (keaslian), integrity (integritas), consistency (konsisten), specialization (spesialisasi), authority (otoritas), distinctiveness (unik), relevant (relevan), visibility (visibilitas), persistence (persistensi), goodwill, performance (kinerja). Berdasarkan kepada kriteria tersebut, personal branding yang paling dominan dari Raditya Dika adalah consistency dan specialization Raditya Dika dalam dunia komedi.

P-ISSN 2580-8338 Jurnal Lugas 69 E-ISSN 2621-1564 Vol. 4. No. 2, Desember 2020, pp. 61-69 Saran Untuk penelitian selanjutnya, penulis berharap dapat digali lebih jauh mengenai faktor-faktor yang membuat seseorang sukses membangun personal branding, dan juga analisa hal-hal apa saja yang dapat dipengaruhi oleh personal branding. DAFTAR PUSTAKA [1] Abugaza, A. (2013). Social Media Politica. Jakarta: Tall Writing & Publishing House. [2] Agustinna, K. P., H, Abdurrahman, M.S., (2017). Analisis Strategi Personal Branding Melalui Media Sosial Instagram. E-proceeding of Management. Vol.4. (1028-1036) [3] Bungin, B. (2008). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Preneda Media Group. [4] Franzia, E., (2018). Personal Branding melalui Media Sosial. E-proceesing Seminar Nasional Pakar ke 1. [5] Haroen, D. (2014). Personal Branding: Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik. Jakarta: Gramedia. [6] Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana [7] Rakhmat, J.(2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. [8] Rangkuti, F. (2006). The Power of Brands: Teknik Mengelolan Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek dan Anlisis Kasus dengan SPSS. Jakarta: Gramedia. [9] Septriadi, D. (2012). Analisis Proses Pembentukan Personal Branding melalui Social Media. Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI. [10] Rampershad, H., K. (2008). Authentic Personal Branding. Jakarta: PPM. [11] Soraya, I. (2017). Personal Branding Laudya Cynthia Bella Melalui Instagram. Jurnal Komunikasi. Vol 2. (2579-3292) [12] Yunitasari, C., & Japarianto, E., (2013). Analisis Faktor-faktor Pembentuk Personal Branding dari C.Y.N. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol 1. (1 8).