PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMA 7

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PBL PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

Kewords: process skill approach, activities, learning process

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

Joyful Learning Journal

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Transkripsi:

SEJ (School Education Journal) Vol. 10 No. 2 Juni 2020 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMA 7 Veni Nurman, Rizqa Ramadhani, Rahmad Wahyugi, Yanti Fitria, Desyandri Surel: veninurman139@gmail.com ABSTRACT This study aimed to increase the learning outcomes by applying problem based laerning in class 4 th SDN 13 IV Koto Aur Malintang. The subjects of this study amounted to 20 students. Data collection techniques used were observation, interview, and documentation. The data collected in this study were observational data of lesson plan, student and teacher activities in learning and test results. Data analysis techniques used descriptive qualitative analysis and quantitative analysis. The results of this study indicate an increase in learning outcomes. This was show from cycle I, II and III. The activities has increased compared to the pre-cycle. The results students activities meet the criteria for success of action, name ly the success of the learning process by students is said to be good, if every aspect of the observation sheet students all come up with information that has been carried out well and the average value of students is 70 and increases each cycle. Thus, the application of problem based learning can increase the learning outcomes in learning in grade IV of SDN 13 IV Koto Aur Malintang. Keywords: Problem Based Learning, Student Learning Outc, Activity ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan penerapan Model problem based learning di kelas IV SDN 13 IV Koto Aur Malintang. Subjek penelitian ini berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi penilaian recana pembelajaran, aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran serta hasil tes. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan pada siklus I, II, dan III sudah meningkat dibandingkan dengan saat pra siklus, dan memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yaitu keberhasilan aktivitas proses pembelajaran oleh siswa dikatakan baik, apabila setiap aspek dalam lembar observasi siswa semuanya muncul dengan keterangan telah dilaksanakan dengan baik serta nilai rata-rata siswa 70 dan meningkat setiap siklus. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran problem based leraning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran di kelas IV SDN 13 IV Koto Aur Malintang. Kata kunci: Problem Based Learning, Hasil Belajar Siswa, Aktivitas PENDAHULUAN Dengan dikeluarkannya kurikulum 2013 sekarang ini, diharapkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan. Melalui implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis Universitas Negeri Padang 174 Accepted : 29 Juni 2020 Published : 01 Juli 2020

SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 2 JUNI 2020 kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pembelajaran tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Karena dalam implementasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi spiritual, sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik siswa harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Kemampuan siswa Indonesia masih sangat minim. Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal nonrutin. Namun, siswa menguasai soal-soal rutin atau yang familiar dengan keseharian siswa. Siswa Indonesia perlu penguatan kemampuan mengintegrasikan informasi, menarik kesimpulan, serta menggeneralisir pengetahuan yang dimiliki ke hal-hal yang lain. (Putra, 2013) Penulis menemukan beberapa masalah dalam pembelajaran, diantaranya: (1) Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran, (2) Peserta didik kurang terorientasi pada masalah ketika pembelajaran, (3) Peserta didik kurang mengaitkan materi dengan masalah nyata yang sesuai dengan kehidupan peserta didik sehingga kurang mampu menyelesaikan masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, (4) peserta didik masih menerima informasiinformasi kepada dari guru dan peserta didik kurang aktif untuk mencari tau sendiri, (5) Pesera didik kurang berpartisipasi dalam melaksanakan diskusi kelompok, (6) peserta didik kurang mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, perlu digunakan suatu model pembelajaran yang lebih membuat siswa aktif untuk menemukan masalah dan memecahkan suatu permasalah sehingga siswa mendapat informasi baru dan menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan serta siswa dapat memahami konsep-konsep yaitu dengan memaksimalkan penggunaan model pembelajaran yang tepat pada kurikulum 2013, Salah satu model yang dapat digunakan menurut penulis adalah model Problem Based Learning (PBL). Menurut (Kemendikbud, 2014) Model Problem Based Learning (PBL) merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). 175

Veni Nurman : Penerapan Model Problem Based... Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu solusi yang peneliti tawarkan, dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) yang mana merupakan salah satu model yang dapat digunakan pada kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi karena dalam proses pembelajarannya peserta didik dituntut secara aktif untuk mengenali daerah tempat tinggal mereka. Disini peserta didik dihadapkan pada masalah dunia nyata yaitu masalah lingkungan tempat tinggalnya masing-masing dan nantinya peserta didik diharapkan mampu menemukan masalah, mendiskusikan masalah tersebut dan menyelesaikan masalah yang ada dilingkungan tempat tinggalnya sendiri. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dalam pembelajaran Matematika siswa kelas IV SDN 13 IV Koto Aur Malintang. Tahap pelaksanaan PTK yang dilakukan adalah (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Keempat tahapan utama ini dilaksanakan secara terus-menerus dan berulang-ulang hingga mencapai hasil yang diharapkan. Apabila permasalahan setelah dilakukan refleksi dalam siklus pertama sulit diperoleh gambaran perbaikannya, maka sebaiknya dilakukan evaluasi, sebab evaluasi berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan peneliti untuk menerapkan siklus berikutnya. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri atas 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, untuk kepentingan mengumpulkan data digunakan instrument yaitu lembar observasi dan tes, lembar observasi berisi catatan yang menggambarkan proses pembelajaran dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Format lembar observasi yang digunakan adalah format observasi berbentuk deskripsi hasil pengamatan untuk mengetahui tindakan selama proses pembelajaran. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan oleh pengamat (observer), yaitu guru kelas dan teman sejawat. Observasi dilakukan oleh guru kelas dan teman sejawat terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem based learning. Sehingga instrumen pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru pada pembelajaran 176

SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 2 JUNI 2020 matematika kelas IV SDN 13 IV Koto Aur Malintang. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan pada guru kelas IV SDN 13 IV Koto Aur Malintang bertujuan untuk mengetahui segala aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut selama ini. Selain itu, wawancara ini digunakan untuk mengetahui data awal tentang kegiatan pembelajaran, keadaan akademik siswa, latar belakang siswa serta model pembelajaran yang telah digunakan di kelas IV SDN 13 IV Koto Aur Malintang. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan/peristiwa atau berupa foto-foto. kegiatan. Dokumentasi yang menyangkut pada penelitian, akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar. Foto kegiatan tersebut meliputi fotofoto aktivitas siswa dan guru pada pembelajaran matematika kelas IV SDN 13 IV Koto Aur Malintang. Lembar tes ini dikembangkan oleh peneliti dengan berpedoman pada kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum 2013. Lembar tes ini berupa tes tertulis, yaitu tes yang diberikan setelah proses pembelajaran. Tujuan pemberian tes ini adalah untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif dan kuantitatif. Pengukuran keberhasilan data observasi siklus pada proses pembelajaran yaitu dengan kemunculan setiap aspek yang diamati pada lembar obeservasi siswa dengan keterangan setiap aspek dilakukan terlaksana dengan Baik. Ketika salah satu aspek tidak muncul atau muncul tetapi belum dinyatakan baik maka dapat digunakan sebagai refleksi untuk dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Dari tindakan kelas diperoleh data hasil belajar yang di ambil dari hasil tes yang meliputi pencapaian penguasaan konsep ranah pengetahuan menggunakan model Problem Based Learning. Pencapaian tindakan kelas dianggap berhasil bila standar ketuntasan kompetensi minimal (KKM) mencapai nilai minimal 70. Serta aktivitas pembelajara siswa sebagian besar telah terlihat peningkatan pada aspek belajar secara aktif. Berbagai data dari kegiatan observasi atau pengamatan dan tes yang dilakukan dianalisis dan kemudian dikategorikan sesuai dengan tingkat atau klasifikasi yang telah ditentukan. Model analisis dan kuantitatif terhadap hasil pencapaian kompetensi siswa dengan menggunakan skala yang dikemukakan (Kemendikbud, 2014) menggunakan rumus sebagai berikut : nilai = jumlah skor yang diperoleh siswa jumlah skor maksimal 100 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 24 Februari 2020. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV 177

Veni Nurman : Penerapan Model Problem Based... SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang dengan melibatkan 20 siswa sebagai subjek penelitian.penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada 2 Maret 2020, siklus II dilakukan pada 5 Maret 2020 dan siklus III pada 9 Maret 2020. Berdasarkan langkahlangkah analisis data yang telah dilakukan dapat memberikan gambaran yang jelas untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan. Data yang dianalisis adalah data aktivitas siswa dan guru pada siklus 1 dan siklus 2. Siklus I Siklus I dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 7 x 35 menit. Pada siklus I, tindakan yang dilakukan adalah tahap perencanaan berupa peneliti menyiapkan berbagai perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKPD, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta lembar tes. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan meliputi Penyusunan Perangkat Pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta Penyusunan Instrumen Penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru dan lembar tes selama proses pembelajaran menggunakan model problem based learning. Pada siklus I, tema 7 sub tema 3 pembelajaran 5 materi pembelajaran bahasa indonesia, PPKn, dan SBdP. Selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh rekan peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yaitu pada kegiatan pembuka, inti, dan penutup. Materi yang dibahas dalam pelaksanaan tindakan siklus I membuat karya seni kolase, perlunya bersikap toleransi dalam kehidupan sehari- hari, dan menjelaskan informasi penting dari bacaan yang dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2020. Setelah tahap pelaksanaan tindakan dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah tahap observasi. Observasi dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran siklus 1 berlangsung, Observasi dilakukan terhadap rencana, aktivitas guru dan aktivitas siswa serta hasil belajar. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa untuk siklus I masih rendah dan masih belum mencapai KKM 70. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran untuk siklus I. Ini terlihat juga dalam hasil penilaian sikap pada siklus I menunjukkan rata-rata seluruh siswa 87,08 (AB) Pada penilaian pengetahuan menunjukkan rata-rata keseluruhan siswa 47,75 (D+) dengan ketuntasan siswa 5 orang dan tidak tuntas sebanyak 15 orang. Dan juga pada penilaian keterampilan dengan rata-rata keseluruhan 80,56 (B+) masih perlu perbaikan. 178

SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 2 JUNI 2020 Siklus II Siklus 2 dilaksanakan 1 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 7 x 35 menit. Pada siklus II, tindakan yang dilakukan adalah tahap perencanaan berupa peneliti menyiapkan berbagai perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKPD, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta lembar evaluasi. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan meliputi Penyusunan Perangkat Pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta Penyusunan Instrumen Penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa dan dan lembar observasi aktivitas guru dan juga lembar evaluasi siswa selama proses pembelajaran menggunakan model problem based learning. Pada siklus II, materi pembelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan SBdP. Selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh rekan peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yaitu pada kegiatan pembuka, inti, dan penutup. Materi yang dibahas dalam pelaksanaan tindakan siklus II adalah membuat karya seni kolase, perlunya bersikap toleransi dalam kehidupan sehari- hari, dan menjelaskan informasi penting dari bacaan pada tanggal 5 Maret 2020. Setelah tahap pelaksanaan tindakan dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah tahap observasi Observasi dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung, Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa serta mencatat semua hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya setelah tahap observasi dilaksanakan, maka dilakukan tahap refleksi. Pada siklus II ini, dapat dikatakan cukup baik karena secara keseluruhan, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dan terlihat lebih baik pada siklus sebelumnya. Untuk meningkatkan hasil yang lebih baik dan karena menimbang materi pelajaran selanjutnya terkait erat dengan materi pada siklus-siklus sebelumnya, maka peneliti berdasarkan saran dari para observer akan melanjutkan penelitian ini pada siklus selanjutnya. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa untuk siklus II masih rendah dan masih belum mencapai KKM 70. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran untuk siklus II. Ini terlihat juga dalam hasil penilaian sikap pada siklus II menunjukkan rata-rata seluruh siswa 88,138 (AB) Pada penilaian pengetahuan menunjukkan rata-rata keseluruhan siswa 71 (B) dengan ketuntasan siswa 12 orang dan tidak tuntas sebanyak 8 orang. Dan juga pada penilaian keterampilan dengan rata-rata keseluruhan 86,02 (A) masih perlu perbaikan. 179

Veni Nurman : Penerapan Model Problem Based... Siklus III Siklus III juga dilaksanakan 1 kali pertemuan, dengan alokasi waktu 5 x 35 menit. Pada siklus III, tindakan yang dilakukan adalah tahap perencanaan berupa peneliti menyiapkan berbagai perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKPD, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa serta lembar evaluasi. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan meliputi Penyusunan Perangkat Pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta Penyusunan Instrumen Penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa dan dan lembar observasi aktivitas guru dan juga lembar evaluasi siswa selama proses pembelajaran menggunakan model problem based learning. Pada siklus III, materi pembelajaran SBdP dan Bahasa Indonesia. Selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh rekan peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yaitu pada kegiatan pembuka, inti, dan penutup. Materi yang dibahas dalam pelaksanaan tindakan siklus III adalah pengertian karya seni kolase, manfaat karya seni kolase, alat dan bahan karya seni kolase, cara kerja seni kolase, dan menjelaskan informasi tentang cara kerja karya seni kolase pada tanggal 9 Maret 2020. Setelah tahap pelaksanaan tindakan dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah tahap observasi. Observasi dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran siklus III berlangsung, Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa serta mencatat semua hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran. Dari data yang didapatkan dilihat bahwa hasil belajar siswa untuk siklus III sudah mencapai KKM 70. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran untuk siklus III. Ini terlihat juga dalam hasil penilaian sikap pada siklus III menunjukkan rata-rata seluruh siswa 89,03 (AB) Pada penilaian pengetahuan menunjukkan rata-rata keseluruhan siswa 84 (A-) dengan ketuntasan seluruh siswa yaitu 20 orang. Dan juga pada penilaian keterampilan dengan rata-rata keseluruhan 94,06 (A) yang sudah mencapai target yang amat baik. Pembahasan Jumlah perolehan skor pada penilaian RPP siklus I adalah 35. Sedangkan jumlah skor maksimal adalah 44. Dengan demikian persentase perolehan skor pada penilaian RPP siklus I adalah 79.54% dengan kriteria cukup. Ini berarti RPP yang disusun cukup layak untuk dilaksanakan namun ada beberapa hal yang harus ditambah atau diperbaiki lagi pada siklus II. Pada siklus II Jumlah perolehan skor pada penilaian RPP adalah 39. Sedangkan jumlah skor maksimal adalah 44. Dengan demikian persentase perolehan skor pada 180

SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 2 JUNI 2020 penilaian RPP siklus II adalah 88.63% dengan kriteria baik. Ini berarti RPP yang disusun layak untuk dilaksanakan namun ada beberapa hal yang harus ditambah atau diperbaiki lagi. Dan jumlah perolehan skor pada penilaian RPP siklus III adalah 40. Sedangkan jumlah skor maksimal adalah 44. Dengan demikian persentase perolehan skor pada penilaian RPP siklus III adalah 90.90% dengan kriteria amat baik. Ini berarti RPP yang disusun sudah memenuhi kriteria layak untuk dilaksanakan dan sudah mencapai hasil amat baik. Menurut (Majid, 2014) Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, hal yang harus diketahui bahwa materi dalam RPP dikembangkan dari materi pokok yang terdapat pada silabus, untuk itu materi pembelajaran dalam RPP harus dikembangkan secara terperinci bahkan jika perlu guru dapat mengembangkannya menjadi buku siswa. Dilihat dari lembar pengamatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) pada siklus I dari aspek siswa dan guru yang diisi oleh observer (guru kelas dan teman sejawat), jumlah skor yang diperoleh adalah 14 dari skor maksimal yang berjumlah 20. Dengan demikian persentase perolehan skor kegiatan siswa dalam pembelajaran adalah 70 % dengan kategori cukup. Segala kekurangan pada siklus I akan dijadikan bahan refleksi untuk pertemuan selanjutnya. Pasa siklus II dilihat dari lembar pengamatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) dari aspek siswa dan guru yang diisi oleh observer (guru kelas dan teman sejawat), jumlah skor yang diperoleh adalah 17 dari skor maksimal yang berjumlah 20. Dengan demikian persentase perolehan skor kegiatan siswa dalam pembelajaran adalah 85 % dengan kategori baik. Segala kekurangan pada siklus II akan dijadikan bahan refleksi pada siklus III. Selanjutnya dilihat dari lembar pengamatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) pada siklus III dari aspek guru dan siswa yang diisi oleh observer (guru kelas VI SD Negeri IV Koto Aur Malintang dan teman sejawat), jumlah skor yang diperoleh adalah 18 dari skor maksimal yang berjumlah 20. Dengan demikian persentase perolehan skor kegiatan guru dalam pembelajaran adalah 90 % dengan kategori amat baik. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan model problem based learning (PBL) pada siklus III ini sudah terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut (Sani, 2014) Pembelajaran dengan model PBL akan melibatkan siswa untuk belajar menyelesaikan suatu masalah dunia nyata dan sekaligus belajar untuk mengetahui pengetahuan yang diperlukan. 181

Veni Nurman : Penerapan Model Problem Based... Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran menerapkan model problem based learning pada siklus I, II dan III menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus di siklus I dan II direfleksi dan direvisi pada proses pembelajaran siklus III. Pada siklus II, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa aktif menunjuk tangan untuk bertanya, mengemukakan pendapat, ikut berkontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok, menanggapi hasil pekerjaan temannya dan berinteraksi aktif sehingga suasana pembelajaran pun menjadi lebih kondusif. Hal ini sesuai dengan pendapat (Riyanto, 2012) bahwa keunggulan pembelajaran berbasis masalah, yaitu : (1) Siswa lebih memahami konsep yang dijabarkan, sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut, (2) Menuntut keterampilan berfikir tingkat tinggi untuk memecahkan masalah, (3) Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna, (4) siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah yang dikaji merupakan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata, (5) Menjadikan peserta didik menjadi lebih dewasa, termotivasi, mampu member aspirasi dan pendapat orang lain, menanamkan sikap social yang positif diantara siswa, (6) pengkondisian peserta didik dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi, baik dengan guru maupun teman akan memudahkan peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Hasil belajar siswa pada aspek sikap siklus I rata-rata yang diperoleh adalah 87,08 dengan klasifikasi AB, aspek pengetahuan rata-rata siklus I yaitu 47,75 dengan predikat D+, dan aspek keterampilan rata-rata siklus I yaitu 80,56 dengan predikat B+. Pada siklus II rata-rata aspek sikap 88,13 dengan klasifikasi AB, aspek pengetahuan 71 dengan predikat B, dan aspek keterampilan 86,04 dengan predikat A. Meningkat pada siklus III aspek sikap menjadi 89,03 dengan klasifikasi AB, aspek pengetahuan 84,5 dengan predikat A-, aspek keterampilan 94,06 dengan predikat A. Nilai pada setiap siklusnya sudah mencapai ketuntasan, dimana telah sesuai dengan standar KKM SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang yaitu sebesar 70. SIMPULAN Dari paparan data, hasil penelitian dan pembahasan dalam Bab IV, simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Perencanaan pembelajaran di kelas IV SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang dengan Model Problem Based Learning (PBL) disusun dalam bentuk RPP. RPP dibuat sesuai dengan langkahlangkah model Problem Based Learning (PBL), antara lain: 1) Mengorientasikan siswa pada masalah, 2) Mengorganisasikan siswa untuk mendefinisikan 182

SCHOOL EDUCATION JOURNAL VOLUME 10 NO. 2 JUNI 2020 masalah, 3) Membimbing penyelidikan mandiri maupun kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5) Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran dibuat secara kolaboratif oleh peneliti dan guru kelas IV SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang. Pengamatan RPP pada siklus I memperoleh nilai 79,54% dengan kualifikasi cukup. Selanjutnya pengamatan pada siklus II adalah 88,63% dengan kualifikasi baik. Dan siklus III mendapatkan 90,90% amat baik. Pelaksanaan proses pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang, dapat diamati dari aspek guru dan aspek siswa. Aspek guru dan aspek siswa pada siklus I dengan nilai 70 % dengan kualifikasi cukup meningkat menjadi 85 % dengan kualifikasi baik pada siklus II. Dan pada siklus III mendapatkan 90% dengan kualifikasi amat baik. Hasil belajar siswa pada aspek sikap siklus I rata-rata yang diperoleh adalah 87,08 dengan klasifikasi AB, aspek pengetahuan rata-rata siklus I yaitu 47,75 dengan predikat D+, dan aspek keterampilan rata-rata siklus I yaitu 80,56 dengan predikat B+. Pada siklus II ratarata aspek sikap 88,13 dengan klasifikasi AB, aspek pengetahuan 71 dengan predikat B, dan aspek keterampilan 86,04 dengan predikat A. Meningkat pada siklus III aspek sikap menjadi 89,03 dengan klasifikasi AB, aspek pengetahuan 84,5 dengan predikat A-, aspek keterampilan 94,06 dengan predikat A. Peningkatan hasil terjadi pada aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hal ini membuktikan bahwa pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri 13 IV Koto Aur Malintang telah berhasil DAFTAR RUJUKAN Kemendikbud. 2014. Kemendikbud. Jakarta: Kemendikbud. Majid, A. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar, H. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Putra, S. R. 2013. Desain Belajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA Press. Riyanto, Y. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/ Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Afektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sani, R. A. 2014. Pembelajaran Saintific untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. 183

Veni Nurman : Penerapan Model Problem Based... 184