GAM.BARAN tjmljm PER\JSAIIAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

III. METODOLOGI PENULISAN. Bumi Artha Bandar Lampung yang terletak di Jalan Ahmad Yani No 70, Penulis

BAB IV SEJARAH UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Profil, Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

BAB I. KETENTUAN UMUM

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD

III. METODE PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BANK. keuangan (Financial Intermediary) antara debitur dan kreditur

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara baik secara ekonomi makro mikro ataupun kegiatan moneter.

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Kota Bandung

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODE PENULISAN. Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berlokasi di PT. BPR Eka Bumi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

BAB II GAMBARAN UMUM PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT ROKAN HILIR

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Bank Artha Margahayu terlahir dari pemikiran 3 (tiga) orang anak muda.

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

Pertemuan 7. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Republik Indonesia Nomor BUM tanggal 12 Agustus 1961.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. VI.1. Sejarah Singkat Unit Simpan Pinjam Swamitra Pekanbaru

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No.Kep-197/KM 17/1996 tanggal 6

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO


BAB III DATA PT BPRWS. PT BPRWS didirikan berdasarkan akta notaris No. 12 pada tanggal 6 Juni 1994,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

No. 5/2/DPM Jakarta, 3 Februari 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PEMBERIAN KREDIT UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET (Studi Kasus Pada PT.BPR Surya Artha Guna Mandiri Kediri)

PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sistem pemberian kredit pada PT BPR Rejeki Insani cabang Klaten. Oleh: Indri Praptono NIM. F BAB I GAMBARAN UMUM

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

BAB II PROFIL PT. BANK RIAU CABANG BANGKINANG. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Agustus 1968 dengan Intruksi Walikotamadya Bandung, Nomor 47/67/DPP

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Smgkat PD. BPR Carenang Serang. perkreditan Rakyat (BPR), peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 4 tahun

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PT. : : : ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 3 /PBI/2001 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/11/PBI/2007 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGAJUAN, PEMBERIAN DAN PENERIMAAN KAS ATAS ANGSURAN KREDIT MULTIGUNA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

BAB lll GAM.BARAN tjmljm PER\JSAIIAAN Ul. l. Sejarah dan Perkembangan Bank Bank Perkreditan Rakyat (BPR) teiah hadir di tengah-tengah rakyat Indonesia selama satu abad lebih, tepatnya sejak tahun l 895. Pada tanggal 16 Desember 1895, Raden Wiraatmadja bersama teman-temannya mendirikan De!'unvokertosdze Hulp-en ~'paarhwzk /Jer lnlandsche Ho(?fden (Bank Priyayi Poerwokerto). Pada tahun 1896 assisten residen Purwokeno diganti oieh W.P.D. de Wolf Van Westerrode. la bersama A.L. Schiff mendirikan De Purwokertosche Hulp-en,\jxwrhank /Jer Jnlandsclze H()(~fden, dimana Raden Wiraatmadja pada waktu itu juga duduk dalam kepengurusan. Bank Pegawai atau Bank Priyayi ini memberikan pinjaman kepada para pegawai negeri bangsa Indonesia, para tukang dan para petani dengan tujuan untuk membebaskan rakyat darijeratan rentenir dan pengijon. Kemudian berturut-turut berdiri Bank Rakyat, Lumbung Desa, Bank Desa dan Bank Pasar. Bank~bank tersebutlah yang merupakan cikal bakal bank perkreditan rakyat (BPR). Kcbcradaan Bl'R di Indonesia scmakm kuat sctelah lahir Undang-undang 1\lo. 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbaharui dengan lj ndang-undang No. 10 tahun 1998. Dalam Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan 'Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan discbutkan bahwa menurut jenisnya bank di Indonesia hanya terdiri dari Bank 62

63 'Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Sedangkan Pl.. BPR Eka Bumi Artha Metro merupakan bank perkreditan rakyat. PT. BPR Eka Bum] Arfha ber1okasl di ja:lan Jendral Ahmad Yani No. 70 kotamadya Metro, propinsi Lampung. Bank ini didirikan dengan Akte Notaris Hahm Kurniawan No. 5 tanggai 8 September 1976, yang te'ia h mendapat persetujuan Menteri Kehakiman R.epublik Indonesia clcngan surat kcputusan No. Y.A.S/57217 tanggal 7 Desember 1976. PT. BPR Eka Bum! Artha sebelumnya mempunyai nama PT Bank Pasar Eka Karya yang didirikan pacta tahun 1973 dcngan nomor keputusan No. Kep. 149/DlM/Ifll'l/31"1973 tanggal 17 Maret '1973 atas dasar surat keputusan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia D1rektorat Jendra'l Moneter "No. S-198/ MK.6/ "1977, maka pada tangga l 19 Ju'li 1977 PT. Bank Pasar Eka Karya berubah nama menjadi PT. BPR Eka Bumi Artha. Scsuai dengan akte pendiriannya, PT. BPR Eka Bumi Artha bergerak dafam htdang usaha Jasa perban'kan dengan ttda k menghimpun dana dalam bentuk Giro. l lal ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan juga keputusan Mcntcri Keuangan. Sdain aktc pcndirian tcrscbut PT. BPR EKa Bumi Artt1a dal<trn mci.aksanakan kcgiatan usahanyajuga berdasarkan atas: Undang-undang No. 'f 4 tahun 1967 tentang Pokok-po'f<o'f< Perbankan. Surat Menteri Keuangan kepada Direksi Bank Indonesia Nomor B.33l/ M-10 lv 1 8i 'I 970 tangga'f 6 Agustus 1970 tentang Pend irian Bank-bank Desa dan Bank-bank Pasar.

64 Surat edaran Ban k 1ndonesta No. 3/ 829/ UPPB; Ppb tanggal 21 Januari 1971 yang berisi Pedoman-pedoman Sementara mengenai rusaha Bank Pasar. Undang-undang No. l 0 tahun 1998 tentang Perubahan Undangundang No. 7 tahun '1'992 tentang Perbankan. Nomor Pokok Wajib Pajak 1.130.375.7-321 yang dikeluarkan oleh Kantor Pe1ayanan Pajak Metro, Lam pun g. Secara umum, fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana mayanikat serta bertujuan menunjang pe]a-ksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasiona'l ke ara'h peningkatan 'kesejahteraan masyarakat banyak. Sebagai Bank Perkreditan Rakyat usaha yang diselenggarakan oleh p r. BPR Eka Bum! Art.ha Metro meliputi: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito beqangka, tabungan dan I atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. 2. Mem berikan kredtt. 3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertitikat Bank Indonesia (SBI), depostto berjangka, sertiti'kat deposito dan 1 atau ta'tmngan pada bank lain. Sedangkan usaha yang tidak diperbolehkan dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Undang-undang No.10 tahun '1998 adaiah:

65 1. Menerima simpanan berupa gtro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. 2. Melakukan kegiatan usa ha da lam valuta asing. 3. Melakukan penyertaan modal. 4. Meh!kukan usaha perasuransian. 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang telah chsebutkan sebagm usaha Bank Perkreditan Rakyat. Usaha PT. BPR Eka Bumi Artha dalam menghimpun dana masyarakat daiam bentuk deposito berjangka, yaitu: Deposito be~jangka 1 bulan Deposito berjangka 3 bu.lan Deposito beijangka 6 bulan Deposito betjangka 12 bulan Sedangkan usaha menghimpun dana masyarakat berbentuk tabungan terdiri dari empatjenis tahungan, yaitu: 1. Tamas (Tabungan Masarakat) adalah jenis tabungan harian yang hasil bunganya langsung dikreditkan ke masmg-masing re-kening nasabah pada akhir bulan. 2. Simas (Simpanan Anak Sekolah dan Mahasiswa) adalah salah satu jenis tabungan yang dikhususkan bagi siswa SL TP I SMI.J dan mahasiswa. 3. EKASAVE adalah jenis tabungan bagi masyarakat umum dan bunga dihitung dari saldo terendah.

66 4. BPRSA VE ada"lah jenis tabungan yang sama dengan EKASAVE hanya penyelenggaraannya merupakan gabungan dari 14 BPR di Lam pun g. PT. BPR Eka Bumi Artha Metro juga memberikanjasa berupa kredit. Ada dua Jenis kredit yang diberikan, yaitu: 1. Kredit Pegawai Kredit pegawai merupakan kredit yang diperuntukkan bagi pegawai negeri dan pegawai swasta di hngkungan kotamadya Metro. 2. Kredit Umum Kredit umum disini merupakan kredit umum bulanan yang d1peruntukkan bagi masyarakat non pegawai yaitu pengusaha menengah ke bawah yang memiliki usaha tetap. Perkembangan vo1ume usaha PT. BPR Eka Bumi Artha Metro dari tahun ke tahun tents menerus mengalami peningkatan. Bahkan pada saat krisis moneter di saat bank-bank besar betiumbangan, bank perkreditan rakyat khususnya PT. BPI\. Fka Bumi i\rtha Metro mampu bcrtahan bahkan scrnakin rncningkat. Hal ini nampak dari perkembangan yang dicapai hingga akhir Oktober 2001, dimana asset PT. BPR Eka Bumi Artha Metro rnencapai Rp.261.600.137.000. suatu angka yang cukup besar khususnya Jika dibandingkan dengan volume usaha BPR pada umumnya. Perkembangan volume usaha PT. BPR Eka Bumi Artha Metro dalam lima tahun terakhir dapat dilhat dari grafik berikut:

67 Milyar 300 200 100 0 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Oktober 2001 Tahun Grafik Ill. I. Perkembangan volume usaha Sebagai lembaga intermediasi PT. BPR Eka Bumi Artha Metro juga menjalankan fungsinya dalam penghimpunan dana dari masyarakat (pihak ketiga:) dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka. Da1am kurun \vaktu lima tahun terakhir perkembangan penghimpunan dana masyarakat menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Pada akhir Oktober 2001 posisi tabungan yang mampu dihimpun adalah Rp.21.559.643.000 dengan jumlah nasabah 24.780 orang, sementara itu pada periode yang sama dana deposito yang berhasi1 dihimpun adalah Rp.187.161.275.000 dengan 3.804 orang deposan. Ha1 ini dapat kita lihat dalam grafik sebagai berikut:

68 Milyar!QO 50 Tabungan 0 1~5 1~6 2000 Oktober 2001 Tahun Gratlk lll.2. Perkembangan penghimpunan dana masyarakat Pertumbuhan penghimpunan dana dan peningkatan volume usaha di atas secara langsung mendorong perkembangan penyaluran kredit yang tumbuh seiring dengan perkem bangan-perkembangan tersebut. Posis1 outstanding kredit PT. BPR Eka Bumi Artha Metro pada akhir Oktober 2001 berjumlah sebesar Rp.l59.966.732.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 16.476 orang. Perkembangan penyaluran kredit dalam lima tahun terakhir tercermin pada grafik berikut:

69 t\4ilyar 50 0 199:5 1996 I i9% 1999 I 2000 Ok1ober 2001 Tahun Grafik lll.j. Perkembangan penyaluran kredit Ill. 2. Struktur Organ'isasi dan Des'kr'1ps'i Jabatan Struktur organisasi PT. BPR Eka Bumi Artha Metro sesuai dengan SK No. 001 /SK-PERSfut3AJl/2002 tanggal 2 Januari 2002 adalah:

( J)irektur lltam~...-------~---+-----r~:-~. CDin~ktur= J 1---------------------------- ----- ----~---------- 6agia11 Penelitian & Pengerubang:tn Bagian Penoanaa11 :1~~- "------.-----------.../ l ~-~[==-... '----~r :_:~_e:_~_:... a;~~:~::, ~"f'" -- L Bag;~:~~M & l r.~;!:";,.~j..._,..... _ i!ltem lnfonnasi [nfonnasi J lnter;11 ---1=s.,ksi 1'(!11aS;.uan Dana Scksi Krl'.lil P~g;,,ai Ko!llitl: Pert.'!l<;,~naan & II.LCO --~] S.:lsi Kr, dit ilmum ~;cksi ]{ umrj1 Tw1gg;~ r---:-- - L. :_:cbi lluktun ---------... IJ_n_il~ 70

71 vi. B'f'R Eka Burnt Artha Metro dipimpin oleb Direktur Utama dan dibantu o1eh Direktur yang secara fungsiona1 bertanggung jawab kepada Dewan Kotmsans. Namun, kekuasaan tertmggt berada pada Rapat umum Pemegang Saham sebagai penentu arah kebijakan perusahaan. Direktur Utama membawahi hma Kepala Bagian dan Satuan Pengawasan Intern. Keiima Kepala Bagian tersebut adalah : 1. Kepa1a Bagian Penehtian dan Pengerribangan 1'vlembantu tugas Dire ksi dalam pembuatan.\'trategic Planning jangka panjang bagi perusahaan serta menentukan langkah-langkah taktis yang strategis dalam mempertahankan eksistensi perusahaan pada persaingan bisnis. Pelaksanaan peketjaan: 1. Menyiapkan sega1a sesuatu yang berhubungan dengan taktik dan strategi perusahaan sebagai bahan masukan untuk rapat Komite Perencanaan dan ALCO. 2. Mengkaji sega]a sesuatu yang bersifat strategis bagi perusahaan baik yang terjadi sebelum atau sesudah rapat Komite Perencanaan dan ALCO. ' Kepala Bagian Pendanaan Kepala Bagian Pendanaan melakukan perencanaan, pembinaan serta pengawasan atas tim ke~janya sehubungan dengan semua masa1ah dan transaksi di bidang pendanaan, baik hubungannya dengan nasabah, tanggung jawabnya terhadap kelancar~m operasional maupun

72 tanggung jawab mora'inya terhadap perkemhangan karyav,'an yang dipimpinnya. Pela.ksanaan Pekerjaan: 1. Mengloordinir rapat kerja dan perencanaan program ke~ja dari "Kepa"Ja seksi dibawahnya (secara rutin) sesuai l.etetapan Direksi maupun Komite Perencanaan dan ALCO. 2. Memantau peh\ksanaan program 'kerja se'iuru h staf seksi Pemasaran Dana mencakup publikasi, eksebisi, direct mail dan seminar yang di'laku"kan untu'k perusa'haan. 3. Membantu tugas Komite Perencanaan dan ALCO, Bagian,,.-.. Pene1itian dan Pengembangan serta konstiltan dari 1uar perusahaan atas tugas-tugas di bidang pendanaan seperti surv ey pasar, seminar dan sebagainya. 4. Melakukan pemantauan terhadap rea1isasi pencapman target pemasukan atau penghimpunan dana pada wa ktu yang te.lah ditentukan sesuai dengan rencana serta melakukan pemantauan tentang perencanan dan realisasi pengamanan dana sesuat yang ditetapkan o1eh manajemen. 5. Membuat atau mengesahkan laporan-laporan bidang pendanaan yang dibuat Kepala Seksi Pemasaran Dana baik untuk laporan intern maupun ekstem.

73 6. Memberikan paraf atas nota, akta, surat maupun memorandum 1ainnya atas se1uruh pekerjaan yang berhubungan dan berada dibawah lingkup tugasnya. 3. Kepala Bagian Kredit Kepala Bagian Kredit bertugas untuk me\akukan perencanaan, membuat rekomendasi, melakukan pembinaan serta mengadakan pengawasan atas tim kerjanya sehubungan dengan semua masalah dan transaksi di bidang perkreditan, baik 'hubungannya dengan nasabah, tanggung jawab terhadap kelancaran operasional maupun tanggung jawab moralnya terhadap pekembangan karyawan yang dipimpinnya. Pelaksanaan pekerjaan: 1. Mengkoordinir rapat kerja dan perencanaan program kerja dari seluruh Kepala Seksi Bagian Kredit di bawahnya (secara rutin) sesuai dengan ketetapan yang te1ah dibuat oleh Direksi maupun Komite Perencanaan dan ALCO. 2. Memantau pelaksanaan program kerja seluruh staf yang bekerja di bidang perkreditan, baik berkaitan dengan masa1ah marketing, pembinaan, penagihan, maupun pengadministrasiannya. 3. Meh\kukan pengecekan atas memorandum rekomendasi kredit (MRK) yang dibuat oleh Kepala Seksi Kredit Pegawai maupun Kepala Seksi Kredit Umum besena stafnya dan memberikan rekomendasinya pada memorandum rekomendasi tersebut untuk diajukan kepada Direksi.

74 4. Me.lakukan pemantauan pada hawahannya akan realisasi pencapatan target penjualan pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan rencana serta melakukan pemantauan terhadap bawahannya tentang perencanaan dan realisasi penagihan sesuai dengan jangka wa.ktu yang telah ditetap~kan manajemen..,--... 5. Membuat a tau mengesahkan 1aporan-laporan kredit yang dibuat oleh seluruh Kepala Seksi Kredlt Pegawai maupun Kepala Seksi Kredit Umum, baik untuk laporan intern maupun ekstern. 6. Memberikan paraf atas nota, akta, surat maupun memorandum lainnya, atas seluruh pekerjaan yang berhubungan atau dibawah lingkup tugasnya. Kepala Bagian Kredit dibantu oleh dua seksi dan satu unit PLO, yaitu: 1. Kepaia Seksi Kredit Pegawai Kepala Seksi Kredit Pegawai bertugas mengawasi, merencanakan dan melaporkan ha1-ha"l yang berhubungan dengan aktivitas bagian Kredit Pegawai, mengkoordinir staf pelaksana dan karyawan pada sek.si tersebut da lam sebuah team work serta bersama timnya membina hubungan baik dengan para nasabah. Pelaksanaan pekerjaan: I. Membuat rencana kerja rutin mmgguan, bulanan maupun triwulan yang mengacu pada target kredit bulanan yang ditetapkan oleh manajemen.

75 ' Memeriksa rekomendasi kredit yang dibuat oleh Marketing Operasional, dan bila per1u melakukan pengecekan pada data survey lapangan (on the,\pot) dan dokumentasi kreditnya. 3. Melakukan pengawasan terhadap sistem yang berlaku pada intern bagiannya, pemantauan terhadap realisasi pencapaian terget serta perencanaan penagihan dan realisasinya sesum jangka waktu yang telah ditetapkan. 4. Membantu stafnya dalam melakukan peridekatan persuastf pada nasabah yang mengalami masaiah daiam kreditnya. 5. Membuat atau mengesahkan laporan-laporan yang dibuat oleh Admmtstrasi Kredit Pegawai, bmk yang bersifat intern maupun ekstern. 2. Kepa\a Seksi Kredit Umum Melakukan pengawasan, membuat perencanaan dan melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan aktivttas Seksi Kredit Umum, bersama timnya membina hubungan baik dengan nasabah dan mengkoordinir staf pdaksana dan karyawan pada seksi tersebut membentuk team 1vnrk yang solid. Pe]aksanaan peket~iaan: l. Membuat rencana kerja rutin mmgguan, bulanan maupun,.-- triwu1an yang mengacu pada target kredit bulanan yang telah ditetapkan oleh manajemen.

76 'J Memeriksa rekomendasi kredit yang dibuat oleh A4arketing Operasional Kredit Umum dan bila perlu melakukan pengecekan pada data survey lapangan (on the spot) maupun dokumentasi kreditnya. 3. Melakukan pengawasan terhadap sistem yang ber'laku pada intern bagiannya, pemantauan terhadap realisasi pencapaian terget serta perencanaan penagihan dan realisasinya sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan. 4. Membantu stafnya dalam me1akukan pendekatan persuasif pada nasabah yang mengalami masalah dalam kreditnya. 5. Membuat atau mengesahkan 'laporan-laporan yang dibuat oleh Administrasi Kredit Pegawai, baik yang bersifat intern maupun ekstern. 3. Problem Unit Officer (PLO) Tugas PLO sebenarnya harus dapat dila'kukan o'leh seorang Account Ofjlcer, yang dalam hal ini pada PT. Bank Eka Bumi Artha Metro dilakukan oleh seorang pembina nasabah. Namun, bila manajemen merasa perlu untuk membentuk sebuah Team PLO, hal ini dapat menghasi1kan penanganan yang 1ebih baik. Pelaksanaan pekerjaan: 1. Sedini mungkin membaca geja1a-gejala bahaya dari debitur atau pihak lain yang dapat pula dilihat dari ~aporan keuangan nasabah.

77 2. Kemudian meninjau kemba1i creditflle maupun documentation file untuk mengetahui reputasi atau sejarah kredit tersebut. 3. Meneliti sisa hutang (outstanding loan) dan berkordinasi dengan ofjicer lain. 4. Mengeva1uasi jaminan yang diserahkan kepada bank 5. Berkomunikasi dengan debitur untuk mengetahui keadaan usaha debltur, menindaklanjuti pennasalahan kredit debitur dan meberikan bimbingan yang diperlukan. 4. Kepala Bagian Keuangan, Akuntansi dan Sistem lnformasi Kepa1a Bagian Keuangan, Akuntansi dan Sistem lnfonnasi melakukan perencanaan, pembmaan dan pengawasan atas t1m kerjanya terhadap semua permasalahan di bidang keuangan, akuntansi dan sistem informasi, baik hubungannya dengan nasabah, tanggung jawabnya terhadap kelancaran operasional maupun tanggung jawab moralnya pada perkembangan karyawan yang dibawahinya.,.-~ Pelaksanaan pekerjaan: l. Mengkoordinir rapat ke~ja dan perencanaan program kerja dari selunfh kepa"ta seksi dibawahnya (secara rutin) sesuai ketetapan yang dibuat oleh Direksi maupun Komite Perencanaan dan ALCO, baik sifatnya mingguan, bulanan, triwulan maupun tahunan. 2. Memantau pelaksanaan program kerja seluruh karyawan dibawahnya, bai'k berkaitan dengan keuangan, akuntansi dan sistem informasi (termasuk sistem dan prosedur perusahaan).

78 3. Memantau rea1isasi pencapatan target pekerjaan dan terhadap perencanan serta realisasi pembuatan laporan sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan pihak manajemen. 4. Membuat atau mengesahkan seluruh laporan keuangan yang rekapitulasinya telah dibuat o1eh seksi di bawahnya, baik ekstem maupun intern. 5. Memberikan paraf atas nota, akta, surat maupun memorandum lainnya, atas se1uruh peketjaan yang berhubungan dengan dan I atau terlingkup di dalam tugasnya. 5. Kepala Bagian SDM dan Umum Kepala Bagian SDM dan Umum melakukan perencanaan, pembinaan serta pengawasan atas ketja t1mnya sehubungan dengan semua permasalahan di bidang umum dan kerjasama pengembangan sumber daya man usia serta bidang hukum baik hubungannya dengan nasabah, tanggung jawabnya terhadap kelancaran operasional maupun tanggung jawabnya terhadap pcrkembangan karya'vvan yang dipimpinnya. Pc'laksanaan pckc~jaan: 1. Mengkoordinir rapat kerja dan perencanaan program kerja dari seluruh kepala seksi di bawahnya (secara rutin) sesuai ketetapan yang dibuat Direksi. maupun Komite Perencanaan dan ALCO, baik mingguan, bulanan, triwulan maupun ta'hunan.

79 2. Bertanggungjawab atas ke1ancaran operasiona1 dan mernantau pelaksanaan program kerja seluruh staf yang bekerja di bawahnya baik berkattan dengan rnasa tah rmm1h tangga, pengembangan sumberdaya manusia maupun yang berhubungan dengan urusan hukum (baik intern maupun ekstern), termasuk di da1arnnya ha1 pemberian rekomendasi promosi karyawan, penerimaan pegawai baru rnaupun pemutusan hubungan "kerja. 3. Memantau realisasi pencapaian target peket:_jaan bawahannya sesuai rencana dan pembuatan 1aporan sesuai batas waktu yang ditetapkan manajemen. 4. Membuat atau mengesahkan seluruh laporan yang berhubungan dengan kekayaan perusahaan ( dalam hal ini berupa aktiva tetap perusahaan) yang rekapitulasinya telah dibuat oleh seksi di. bawa'hnya. 5. Memberikan paraf atas nota, akta, surat maupun memorandum lain atas seluruh peket:_jaan yang berhubungan dengan dan I atau yang terlingkup di bawahnya. b. Satuan Pengawasan lntern Merupakan sebuah tim yang membantu tugas Direksi dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan administrasi pada se"luruh unit operasiona\ berdasarkan bagian-bagian yang ada. Petaksanaan peketjaan: I. Bagian Penelitian dan Pengembangan

80 1. Membantu penyusunan dan pengkajian taktik dan strategi perusahaan sebagai bahan rapat Komite Pemcanaan dan ALCO. 2. Memberi masukan atas pelaksanaan program kerja masingmasing bagian perusahaan dan jenis-jenis usaha yang dijalankan. 11. Bagian Pendanaan 1. Membantu Komite Perencanaan dan ALCO dalam memonitor seksi Pemasaran Dana dalam meaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. 2. Memeriksa hasi1 pencocokan mutasi harian secara total untuk deposito maupun tabungan yang dibuat oleh Administrasi Pemasaran Dana dan telah diperiksa Kepala Seksi Pemasaran Dana. 3. Memeriksa daftar deposan yang akan habis jangka waktunya dan biht perh1 memberi"kan rekomendasi atau catatan untu'k ditindaklanjuti olch Seksi Pcmasaran Dana. 4. Memeriksa daftar pembayaran bunga deposito maupun tabungan yang telah disetujui oleh Kepala Seksi Pemasaran Dana. 111. Bagian Kredit I. Memeriksa check list atas dokumen-dokumen kredit yang telah dibuat o1eh Administrasi Kredit, khususnya untuk kredit umum.,..-...

81 2. Memeriksa buku register barang jaminan dan mencocokkannya dengan barang yang disimpan pada bagian penytmpanan dokumen dan surat bedmrga. 3. Memeriksa laporan kredit yang dibuat untuk manajemen, serta membuat catatan-catatan hila ditemukan penyimpangan. 4. Memeriksa laporan tentangplajbnd kredit yang telah dibuat oleh Admtmstras] Kredit (jenis kredit maupun ko.lektibi"litasnya), yang te1ah diketahui oleh Kepala Seksi Kredit. 5. Memeriksa laporan ourstanchng kredit ( bak; debe/), baik per jenis maupun kolektibilitasnya. 6. Memeriksa laporan tunggakan kredit, baik tunggakan bunga maupun tunggakan hutang pokoknya yang dilihat per jenis kreditnya. 7. Merneriksa data individual nasabah yang mengalami masalah dahtm credtt expcnence (pcnga laman k.redit)-nya mes.kipun baru pada tahap agak lancar khususnya bagi kredit non-pegawai. 1V. Bagian Keuangan, A"lwntansi dan Sistem lnformasi 1. Memeriksa sirku1asi dan mutasi dokumen maupun jaminan dari se ksi Keuangan. 2. Memeriksa pencocokkan hasi1 rekapitulasi harian atas mutasi uang tunai yang telah dibuat oleh pengawas Kasir dan telah disetujui Kepala Seksi Keuangan.

82 3. Memeriksa dan mengawasi proses pembuatan laporan keuangan untuk Bank Indonesia, baik bulanan maupun triwulan. 4. Memeri"ksa laporan "keuangan barian, mingguan, bulanan, maupun triwulan untuk intern yang dibuat Seksi Akuntansi. 5. Memeriksa laporan keuangan untuk kepentingan Dinas Pajak 6. Mengawasi dan memeriksa basil pekerjaan Seksi Tekno1ogi 1nformasi, khususnya mengenai va1iditas data yang diproses pada komputcr, baik data kredit, deposito maupun tabungan. V. Bagian SDM dan Umum 1. Memeriksa penata-usahaan aktiva tetap oleh Seksi Rumah Tangga, termasuk amortisasi maupun kelengkapan aktiva tetap beserta perlengkapan yang ada. 2. Memeriksa seluruh fasilitas yang tclah dikeluarkan oleh Seksi Pengembangan SDM (kecuali gaji dan tunjangan) dan mencoco.kkannyadengan daftar yang te"ja h ditetapkan. 3. Memeriksa daftar rencana pendidikan dan latihan dan mencocokkannya dcngan pe'laksanaannya. Selain dibantu lima kepala bagian dan satuan pengawasan intern, Direksi JUga dibantu o le'h Komite Perencanaan dan ALCO serta Seksi Hukum, yang..-- tugasnya adalah: 1. Komite Perencanaan dan Assets and Liabilities Commite (ALCO) bertugas membantu dire'ksi dalam perenc.anaan dan penanganan

83 manajemen terhadap modal dan kekayaan perusahaan demi kelancaran operasional perusahaan. Pela'ksanaan pekerjaan: l. Membuat inovasi pada produk yang sudah ada, baik bidang kredit maupun tabungan dan deposito se'hingga dapat memberikan alternative henefits yang lebih baik 2. Menciptakan produk-prodtik haru (bersifat ' mumtatrve product') yang dapat digali dari kebutuhan masyarakat sekitar. 3. Menetapkan.betu'k-bentuk "pelayanan te1padu pada calon nasabah atau nasabah yang harus dilaksanakan oleh selumh staf dan karyawan. 4. Memberikan usulan pada Dewan Direksi prioritas pengadaan fasilitas prasarana fisik unnik menunjang kelancaran operasional dan pelayanan pada nasabah. 5. Menyusun strategi Jangka panjang khususnya herkaitan dengan pembentukan mcmagement holding untuk mengantisipasi arus 'kompetisi perbankan. 6. Menyusun prioritas-prioritas strategis yang hants dialokasikan oleh perusahaan guna menunjang suksesnya operasiona'l perusahaan jangka panjang. 2. Seksi Hukum yang bertugas membantu direksi clalam menangant sehtruh urusan yang berhubungan dengan aspek hukum yang melibatkan perusahaan dengan pihak luar.

84 Pe1aksanaan pd~e~jaan: 1. Membantu bagian kredit da1am mempersiapkan akad kredit dan juga ketika kredit mulai mengalami masa1ah dan perlu penyelesaian secara hukum. 2. Membantu manajemen (Direksi maupun Komite Perencanaan dan ALCO) dalam penyusunan format b1angko-b'tangko yang ada yang dibuat berdasarkan hukum. 3. Membantu manajemen dalarn pembuatan kontrak-kontrak antara perusahaan dengan pihak luar sesuai dengan hukum yang berlaku. 4. Memhantu manajemen dalam hal yang berkaitan dengan aparat hukum, baik notaris, pengacara maupun pengadilan setempat bila dipcrlukan. lll.3. Prosedur Pemberian Kredit PT. BPR Eka Bumi Artha Metro Prosedur pemberian kredit, terutama kredit umum pada PT. BPR Eka Bumi Artha Metro melalui beberapa tahap. Secara garis besar prosedur pemberian kredit pada PT. BPR Eka Bumi Artha Metro dapat dikelompokkan menjadi lima tahap; yaitu ( 1') tahap permohonan kredit, (2) tahap pemeriksaan kepada calon debitur, (3) tahap analisa kredit, (4) tahap persetujuan (akad) kredit dan (5) tahap pcncairan kredit. Uraian tahap-tahap prosedur pemberian kredit secara rinci ada'iah sebagai berikut:

85 I. 'fahap permobonan kredit Calon nasabah datang ke bagian Marketing Operasional (Staf pemasaran kredit umum I pembina nasabah) untuk mengajukan permohonan krcdlt. Kemudian calon nasabah mengisi blangko pennohonan kredit yang telah disediakan. Blangko tersebut berisi identitas ca1on nasabah,jum1ah kredit yang diminta,jangka waktu kredit dan tujuan penggunaan kredit. Setelah blangko diisi kemudian diserahkan beserta fotokopi KTP dan sertifikat hak milik jaminan. Kemudian persyaratan tersebut diteliti kelengkapan dan dievaluasi kebenaran isinya o1eh Mark<.: I ing Op<:rasiona/. 2. Tahap pcmcriksaan kepa<la calon ilcbitur Pada tahap ini, mula-mula Marketing Operasional melakukan wawancara dengan calon nasabah tentang usaha dan ijin usaha calon nasabah, rencana peminjaman, jumlah jaminan yang akan diajukan dan mformas1 lain yang dibutuhkan guna menganalisa "kredit. Wawancara ini dilakukan berdasarkan blangko permohonan kredit dan persyaratannya. Hasil wawancara tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan survey lapangan (on the,,pot) oleh Marketing Operasional dan staf administrasi kredit untuk mehhat "langsung; lokasi tempat usaha, rumah dan jaminan. Setelah survey dilakukan, Marketing Operasional membuat laporan hasil sunje_v dan diserahkan kepada Kepa1a Seksi Kredit Umum dan dimintakan persetujuan. Jika disetl~jui maka Kepala Seksi Kredit Umum akan membuat Memorandum Rekomendasi Kredit.

86 3. Tahap analisa 'kredit Pada tahap ini Kepala Bagian Kredit memeriksa dan menganalisa Memorandum Re'komendasi Kredit dan hash survey 1apangan untu'k menyimpulkan apakah cajon nasabah layak diberi kredit atau tidak. Ada dua ana-lisa yang dilakukan, yaitu: 1. Ana1isa kelayakan debitur. Ana1isa ini didasarkan pada pnns1p 5 ( 's credit sepe11i te"lah disebutkan pada bab ll. Analisa yang dilakukan adalah: Penilaian terhadap karakter calon debitur. Menilai kemampuan manajeria1 calon debitur. Menganalisa struktur permodatan usaha ca ion debitur. Peni1aian terhadap jaminan. Memperhitungkan pengaruh kondis i terhadap "ke"langsungan usaha calon nasabah. ' Analisa kebutuhan moda l ke~ja. Selain menganalisa kelayakan calon debitur secara khusus, bank juga melakukan analisa keuangan kebutu han modal ke~janya. Analisa ini untuk memberi keyakinan akan keamanan kredit yang akan disalurkan.setelah analisa ini selesai bam diputuskan apakah calon debitur layak diberi kredit atau tidak? 4. "fahap persetujuan (akatl) kredit Bila pennohonan kredit telah dianahsa dan disetujui, kemudian Kepala Bagian Kredit akan mengajukan pennohonan tersebut kepada

87 Direksi untuk dimintakan persetujuan. Jika permohonan kredit telah disetujui mulailah hubungan antara calon nasabah dengan bank diikat dalam "bentuk i katan resmi dengan i"katan perjanjian kredit (akad kredit) dengan sebelumnya dilakukan pengikatanjaminan di depan notaris (Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan). lsi a tau materi perjanjian diberitahukan kepada cal on nasabah, jika calon nasabah menyetujuinya maka calon nasabah tersebut diminta menandatangani pe~janjian kredit dan akte pengikatan jaminan serta menyerahkan barang atau surat jaminan. Penyerahan barang atau surat jaminan dilaksanakan di depan notaris agar mempunyai kekuatan hukum, kemudian surat pe~jal~jian kredit diotorisasi oleh Direksi. Setelah pe~janjian ditandatangani, kemudian dikeluarkan Surat Persctujuan Pem1ohonan Kredit yang memuat jumlah kredit, jangka \vaktu, provisi kredit, suku bunga pinjaman, sistem pembayaran dan jaminan kredit sebagai dasar pencairan kredit. 5. rahaprealisasi I pencairan kredit ))ada tahap rea'iisasi kredit, atas dasar Surat Persetujuan Pcrmohonan Kredit staf Administrasi Krcdit membuatkan Hukti Pengambi.tan PinJaman yang juga diotorisasi ole'h Kepala se ksi Keuangan untuk mengurus pencairan dana kredit ke bagian kasir I teller. Bukti atau slip Pengambi'lan Pinjaman rangkap tiga, satu shp pengambilan pinj~man diserahkan kepada nasabah bersamaan dengan penyerahan kredit, satu slip

88 untuk staf administrasi kredit dan slip yang ketiga diserahkan ke seksi keuangan. lll.4. Dokumen yang Terkait dalam Prosedur Pemberian Kredit Da1am tahap-tahap prosedur pemberian kredit, terdapat beberapa dokumen yang terkait, yaitu Surat keterangan dari lurah (KTP), Sertifikat hak milik Jaminan,. Surat permohonan kredit, Laporan hasi'l survey, Surat kuasa membebankan hak tanggungan, Tanda terima surat jaminan, Memorandum rckomendasi kredit, Petjanjian kredit, Sural persetujuan permohonan krcdit, Bukti pengambilan pinjaman dan Bukti setoran. Penjelasan dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut: Surat keterangan lurah adalah surat yang menerangkan bahwa calon nasabah adalah penduduk wflayah kelurahan yang bersangkutan dan bennaksud untuk mengajukan kredit kepada bank (KTP). Set1ifikat hak milik jam man merupakan sertifikat yang menyatakan bahwa jaminan yang d~jaminkan merupakan sah milik pemohon kredit. Surat permohonan kredtt benst tentang data pribadi nasabah dan permohonan kredit oleh nasabah. Laporan hasil survey berisi tentang lokasi usaha, ijin usaha dan keadaan usaha pemohon kredit. Laporan hasil.\ urv~:.:v ditandatangani oleh Kepala Seksi Kredit Umum dan jvlarketing Operasionai. Surat kuasa membebankan hak tanggungan adalah surat yang menyatakan kesediaan calon nasabah untuk menyerahkan jaminan untuk mel\iamin

89 kredit yang diberikan apabila tidak tertagih. Surat ini ditandatangani oleh Marketing Uperusional, penyerah jaminan dan pemohon kredit di depan. notaris. Tanda terima surat Jamman menerangkan bahwa pihak bank telah menerima barang atau surat berharga sebagai jaminan kredit bank Tanda terima surat jaminan ditandatangani oleh yang menerima jaminan yaitu bagian pemegang surat berharga, direktur dan penyerah jaminan. Memorandum rekomendasi kredit dapat digunakan sebagai salah satu acuan pengambilan keputusan pemberian kredit. Surat perjanjian kredit adalah surat yang menyatakan bahwa terdapat penan.jlan kredjt antara nasabah dengan bank. Doku.men ini digunakan untuk memberikan otorisasi kredit dan mencairkan kredit di bagian kasir. Surat persettuuan pem1o'honan kred1t adalah surat yang memuat Jum'la'h kredit, jangka waktu, provisi kredit, suku bunga pinjaman, sistem pembayaran dan jaminan kredit yang diset~jui dan sebagai dasar pencairan dana kredit Bukti pengambilan kredit digunakan sebagai dasar pencatatan pada bagian akuntansi, keuangan dan s1stem mformasi dan administrasi kredtt. Bukti setoran pinjaman digunakan sebagai dasar pencatatan mutasi kredit. Dokumen-dokumen tersebut dijadikan satu untuk setiap pemitijam, (nasabah) dan diberi Nomor Pokok Pinjaman.