BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Tahun 2010 merupakan tahun terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinwsi Kalimantan Selatan Sesuai dengan VisiMisi Gubernur terpilih Periode Tahun 2006 2010, dan juga merupakan tahun terakhir Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan. Tahun 2011 2015 perlu disusun Rencana Strategis baru bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarakan RPJM Tahun 2011 2015 dan RPJP Tahun 2006 2025 Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Pada periode tahun 20062010 proses Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura telah menghasilkan berbagai kemajuan, meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura, meningkatnya nilai tukar petani dan meningkatnya swa sembada pangan di Provinsi Kalimantan Selatan. Walapun masih terdapat berbagai masalah dalam dinamika Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura baik bersifat internal mapun eksternal. Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura periode tahun 20112015 terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi kinerja pembangunan TPH antara lain : Alih Fungsi Lahan baik antara sub sektor pertanian maupun antara sektor pertanian dengan non pertanian, perubahan iklim yang susah diprediksi yang mengakibatkan perubahan 1
pola tanam, mutu produk hortikultura yang belum optimal, dll. Oleh sebab itu untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu pedoman dan arah dalam pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2011 2015. 1.2. Sasaran Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan sebagai dokumen perencanaan pembangunan TPH untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun sebagai acuan bagi seluruh stakeholders terkait, menyatukan persepsi dan gerak langkah dalam mewujudkan perspektif pembangunan pertanian TPH 5 tahun kedepan baik di kabupaten/kota, kecamatan dan desa di provinsi Kalimantan Selatan 1.3. Landasan Hukum Dasar penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi Kalimantan Selatan tahun 20112015 adalah : Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2
2008 No. 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No. 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan, organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009 Tentang RPJP Provinsi Kalimantan Selatan 2001 2025 Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor??????? Tahun 2010 tentang RPJM Provinsi Kalimantan Selatan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No 06 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur unsur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan. Keputusan Kepala Dinas nomor 236/DipertaTPH/2010 Tanggal 15 Februari 2010, tentang penyusunan Rencana Strategis. 1.4. Maksud Dan Tujuan Maksud disusunnya RENSTRA Dinas Pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 20112015 adalah sebagai penjabaran dari RPJM Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 2015 serta RENSTRA Kementrian Pertanian Tahun 20102014. Sedangkan 3
tujuannya adalah untuk memberikan arah dalam Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 2015 1.5. Sistematika Penulisan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 20112015 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Sasaran 1.3. Landasan Hukum 1.4. Maksud dan Tujuan 1.5. Sistematika Penulisan GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Kapasitas Pelayanan dan Aset yang dikelola 2.3 Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran ISUISU STRATEGIS 3.1. Analisis Gambaran Pertanian TPH 3.2. Target Capaian pembangunan program Prioritas 3.3. Kajian Dokumen Penunjang 3.4. Analisis Isuisu Strategis VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi 4.2. Tujuan 4.3. Sasaran 4.4. Strategi 4.5. Kebijakan 4
BAB V BAB VI. BAB VII RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN PENUTUP 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1. Tugas, Fungsi dan struktur Organisasi Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 a. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan azas Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. b. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi : b.1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikuoltura sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku ; b.2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. b.3. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan peningkatan produksi serta pengembangan tanaman pangan b.4. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan peningkatan produksi serta pengembangan hortikultura; 6
b.5. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan dan pengelolaan prasarana dan sarana pertanian tanaman pangan dan hortikultura; b.6. Perumusan kebijakan operasional, Pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan usaha, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; b.7. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis; b.8. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan ; 2.2. Kapasitas pelayanan dan Aset yang dikelola a. Keadaan pegawai a.1. Dinas Pertanian TPH Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah provinsi kalimantan Selatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat c. Bidang Tanaman Pangan d. Bidang Hortikultura e. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian f. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 7
g. Unit Pelaksana Teknis h. Kelompok Jabatan Fungsional Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dilengkapi dengan 3 (tiga) Sub Bagian yaitu Subbag Program, Subbag Kepegawaian dan umum, Subbag Keuangan) dan 12 (Dua belas) Seksi yaitu Seksi Pengembangan Padi, Seksi Pengembangan Palawija, Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Seksi Pengembangan Tanaman Buah, Seksi Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman, Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura, Seksi Sarana Produksi dan Kelembagaan, Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal, Seksi Pengelolaan Air, Seksi Pengolahan, Seksi Pemasaran dan Seksi Bina Usaha. Pegawai pada Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 84 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 83 orang dan Pegawai Pusat yang ditugaskan 1 orang, Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun 2009 seperti terinci pada tabel berikut : Tabel 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalsel Tahun 2009 menurut golongan/ruang. No. Gol/Ruang Jumlah PNS (orang) 1. 2. 3. 4. 5. IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a 1 3 3 8
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. III/d 10 III/c 13 III/b 19 III/a 13 II/d 3 II/c 3 II/b II/a 13 I/d I/c 3 Jumlah 84 Jumlah Pegawai pada Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat pendidikan yaitu : SD ( 1 org), SLTP (3 Org), SLTA (47 Org), D.III (3 Org), S.1 (26 Org) dan S.2 (4 Org). Jumlah pejabat Srtuktural sebanyak 21 orang yang terdiri dari Esselon IV sebanyak 15 orang, Esselon III sebanyak 5 orang dan Esselon II sebanyak 1 orang. a.2. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari : Kepala Balai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Pengamatan Peramalan Kepala Seksi Pengendalian Kelompok Jabatan Fungsional Susunan organisasi tersebut dilengkapi dengan 3 (Tiga) Sub Bagian. Pegawai pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 134 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil 9
Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 125 orang dan Pegawai Pusat Ditugaskan 9 orang Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun 2009. Keadaan kepegawaian pada BPTPH dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO GOLONGAN / RUANG 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Jumlah PNS ( orang) IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a 4 III/d 8 III/c 34 III/b 46 III/a 12 II/d 2 II/c 3 II/b 6 II/a 9 I/d I/c 9 I/b I/a 1 Jumlah 134 Jumlah Pegawai pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (6 org), 10
SLTP (6 org ), SLTA (85 org), D. I (6 org), D.III (4 org), S.1 (27 org) Jumlah Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang terdiri dari Esselon III sebanyak 1 orang Esselon III sebanyak 3 orang dan Pejabat Fungsional sebanyak 88 orang a.3. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH), dengan susunan organisasi terdiri dari : Kepala Balai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Kepala Seksi Sertifikasi dan Penilaian Kultivar Kelompok jabatan fungsional Kepala Balai yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Seksi Sertifikasi dan Penilaian Kultivar, Instalasi Laboratorium Benih dan Kelompok Jabatan Fungsional. Jumlah Pegawai 86 orang terdiri dari 4 orang pimpinan, fungsional 39 orang, tenaga teknis 17 orang dan non teknis 26 orang. 11
Tabel 3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO GOLONGAN / RUANG Jumlah PNS ( orang) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a 4 8 16 16 12 2 3 6 9 9 1 a.4. Balai Benih Tanaman Pangan dan Hotikultura (BBTPH), dengan susunan organisasi terdiri dari : a. Kepala Balai b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha c. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih TP d. Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Horti e. Kelompok jabatan fungsional 12
Tabel 4. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. NO GOLONGAN / RUANG Jumlah PNS ( orang) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. IV / e IV/d IV/c IV/b 1 IV/a 1 III/d 2 III/c 1 III/b 9 III/a 9 II/d 4 II/c II/b II/a 13 I/d 2 I/c 3 I/b I/a 1 Jumlah 46 Jumlah Pegawai pada Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (4 org), SLTP (2 org ), SLTA (30 org), Diploma (1 org) S.1 (7 org) S.2 (2 org) Jumlah Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang terdiri dari Esselon III sebanyak 1 orang Esselon IV sebanyak 3 orang Kepala Balai yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih TP, Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Hortikultura, Instalasi Laboratorium 13
Kultur Jaringan dan Kelompok Jabatan Fungsional. Jumlah Pegawai 46 orang terdiri dari unsur pimpinan 4 orang dan staf 42 orang dengan didukung beberapa Unit Produksi Benih Padi, Palawija dan Hortikultura : Unit Produksi Benih (UPB) Padi di Binuang dan Sei Tabuk Unit Produksi Benih (UPB) Palawija di Sarang Halang dan Batu Tungku Unit Produksi Benih (UPB) Hortikultura di Sungkai dan Guntung Payung. a.5. Balai Alsintan, dengan susunan organisasi terdiri dari : Kepala Balai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Kepala Seksi Pelayanan Bengkel Kelompok jabatan fungsional. Pegawai pada Balai Alsintan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 sebanyak 13 orang tersiri dari Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom dengan jumlah sebanyak 13 orang dan Pegawai Pusat Ditugaskan 9 orang Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kepegawaian tahun 2009. 14
Tabel 5. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Balai Alat Mesin Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut golongan / ruang. b. Struktur Organisasi NO GOLONGAN / RUANG Jumlah PNS ( orang) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. IV / e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a Jumlah 13 Jumlah Pegawai pada Balai Alsintan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 menurut tingkat Pendidikan yaitu : SD (4 org), SLTA (8 org), Diploma (2 org) S.1 (2 org) S.2 (2 org). Jumlah Pejabat Setruktural sebanyak 4 orang yang terdiri dari Esselon IV sebanyak 3 orang Esselon III sebanyak 1 orang Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 truktur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi kalimantan terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat dan 4 Bidang, dan 4 UPTD. Struktur organisasi tersebut seperti tercantum dibawah ini : 1 3 5 1 1 1 1 15
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAG PROGRAM SUB BAG KEUANGAN SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG HORTIKULTURA BIDANG PRASARANA DAN SARANA BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL SEKSI PENGEMBANGAN PADI SEKSI PENGEMBANGAN TANAMAN BUAH SEKSI SARANA PRODUKSI DAN KELEMBAGAAN SEKSI PENGOLAHAN SEKSI PENGEMBANGAN PALAWIJA SEKSI PENGEMBANGAN SAYURAN DAN ANEKA TANAMAN SEKSI PENGELOLAAN LAHAN DAN PERLUASAN AREAL SEKSI PEMASARAN SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN SEKSI PERBENIHAN DAN PERLINDUNGAN HORTIKULTURA SEKSI PENGELOLAAN AIR SEKSI BINA USAHA UPTD PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2008 16
c. Aset yang dikelola Aset yang dikelola oleh Dinas pertanian tanaman Pangan dan Hortikultura sampai dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut : Tabel 6. Dafatar Aset yang dikelola Dinas Pertanian TPH Prov kalsel S/d tahun 2009 No Tanah/ Peralatan/Mesin Volume Satuan 1 Roda 4 15 Unit 2 Roda 2 50 Unit 3 Komputer 30 Unit 4 Laptop 15 Unit 5 Hand Traktor 70 Unit 6 Dryer 7 Unit 7 Mist Blower 3 Unit 8 Silo 2 Unit 9 Power Thresher 75 Unit 10 Bangunan/Tanah 8 Unit 2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok sasaran Jenis Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah sebagai berikut : a. Pelayanan sertifikasi benih Tanaman Pangan dan Hortikultura b. Pelayananan produksi benih Sumber Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Pelayanan informasi hasil pengamatan, pelaksanaan pengendalian pada eksplosi serangan OPT dan penanganan Dampak fenomena Ikim, serta Produksi starter agens hayati Tanaman Pangan dan Hortikultura d. Pelayanan Jasa Alsintan Tanaman Pangan dan Hortikultura 17
Sedangkan kelompok sasaran dari pelayanan tersebut adalah Petani, Kelompok Tani, Penangkar benih, kelompok usaha bidang pertanian dan stakeholder bidang pertanian. 18
BAB III ISUISU STRATEGIS 3.1. Keadaan Pertanian TPH Tahun 20052009 3.1.1. Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir (2005 2009) untuk padi, jagung, Kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan sayuran mengalami peningkatan sedangkan untuk Kacang Tanah dan Kacang Hijau dan buah buahan mengalami penurunan. Secara rinci Produksi TPH tahun 2005 2009 seperti tabel dibawah ini : Tabel 7. Produksi (ton) dan Kenaikan Ratarata Produksi TPH per tahun (%) dari tahun 2005 s/d 2009 Produksi (Ton) Perk NO. KOMODITAS 2005 2006 2007 2008 2009 ratarata (%/tahun) * 1 PADI 1.598.835 1.636.840 1.953.868 1.954.284 1.956.992 4,48 2 JAGUNG 48.082 58.283 100.957 95.064 113.897 27,38 3 KEDELAI 2.548 2.138 2.060 3.817 3.838 10,13 4 KACANG TANAH 16.793 15.759 18.214 16.476 15.222 (1,87) 5 KACANG HIJAU 1.750 1.166 1.548 1.529 1.598 (1,74) 6 UBI KAYU 77.904 82.389 117.322 119.085 121.625 11,22 7 UBI JALAR 23.955 26.335 31.143 25.904 29.968 5,02 8 SAYURAN 36.158 47.054 55.298 57.045 50.875 8,14 9 BUAHBUAHAN 304.466 262.888 244.429 261.415 264.812 (2,60) Berdasarkan capaian tersebut maka Kalimantan Selatan mengalami swa sembada beras (Surplus Beras) dan mendapatkan penghargaan antara lain : Tahun 2006, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden untuk : Juara I Kalsel Kategori perorangan Lomba kebun buah durian Pengendali Organisme Pengganggu tumbuhan berprestasi Penyuluh Pertanian berprestasi 19
Kelompoktani moro asih Kab Batola dalam upaya pengembangan Ketahanan Pangan melalui pengembangan agribisnis pangan Tahun 2007, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI untuk : a. Penyuluh Pertanian Teladan. b. Kelompoktani Agribisnis Tanaman Pangan Kategori Kelompoktani Jagung. c. Kelompoktani Agribisnis Hortikultura d. Kelompok Pengelola Tata air Mikro (TAM). Tahun 2008, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Gubernur Kalimantan Selatan pada Bidang Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). b. Bupati yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi lebih dari 5% tahun 2007, yaitu Kab. HSU, Tapin, HSS, Tanah Bumbu, Banjar, Balangan, Tanah Laut, Barito Kuala dan Kotabaru. c. Petani Teladan. d. Penyuluh Pertanian Teladan e. Kelompoktani peringkat 3 kategori usahatani padi. f. Mantri Tani Teladan. Tahun 2009, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Bupati Kabupaten yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi diatas 5% pada tahun 2008, yaitu Kab. Banjar, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Bumbu. b. Mantritani teladan c. Petugas Pengamat organisme Pengganggu Tanaman teladan d. Ketua kelompok tani Pos Pengembang Agen Hayati (PPAH) Selain keberhasilan tersebut diatas, terdapat juga permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan produksi ini yaitu : 20
Penerapan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) masih terbatas dan belum optimal. Kecuali produktivitas Jagung dan ubijalar produktivitas tanaman pangan Kalimantan selatan masih dibawah ratarata nasional. Penggunaan varietas unggul benih bermutu masih rendah. Penggunaan pupuk berimbang masih terbatas. dukungan penyediaan alat mesin pertanian bagi petani /kelompok tani masih terbatas. Fenomena iklim yang sulit diprediksi, sehingga kerusakan tanaman akibat bencana alam masih cukup besar, dan serangan OPT masih perlu diwaspadai. SDM petani rendah dan lemahnya daya beli petani terhadap sarana produksi. 3.1.2. Sentra/Kawasan Produksi : Pada tahun 2005 jeruk siam banjar mendapatkan penghargaan sebagai juara favorit I, II dan III Kontes jeruk Tingkat Nasional di Surabaya, sedangkan pada tahun 2009 buah durian Si Japang sebagai juara I lomba buah durian tingkat nasional. Untuk komoditas jeruk siam Banjar telah dikembangkan sebagai sentra dengan luas tanam s/d tahun 2009 seluas 9.000 Ha dengan lokasi di Kabupaten Batola, Banjar dan Tapin. Sedangkan untuk durian dan komoditas unggulan kalsel lainnya (pisang, sayuran, tanaman 21
hias) belum dikembangkan kawasan sentra tetapi masih merupakan spot/skala kebun dengan luasan tertentu yang tersebar di seluruh Kab/Kota. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan kawasan/sentra adalah : Varietas unggul buahbuahan Kalimantan Selatan yang sudah dilepas masih banyak yang belum dikembangkan. kawasan/sentra produksi hortikultura belum tertata/terpetakan dengan baik. Belum diterapkannya secara optimal penerapan budidaya yang baik dan benar (GAP, SOP) Penggunaan benih unggul hortikultura masih rendah terutama untuk buah buahan dan tanaman hias. Kerusakan akibat serangan OPT serta bencana alam masih tinggi. 3.1.3. Sarana dan Prasarana. Pembangunan Sarana dan Prasarana untuk mendukung Tanaman Pangan dan Hortikultura telah dilaksanakan melalui kegiatan cetak sawah, perluasan areal hortikultura, optimasi lahan, pembangunan Tata Air Mikro (TAM), Jalan Usaha Tani (JUT), Rehab Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT), Fasilitasi Alat Mesin Pertanian, Pupuk Bersubsidi. Kegiatan tersebut dari tahun 2006 s/d 2009 seperti tertera pada tabel berikut : 22
No Kegiatan 2006 2007 2008 2009 Jumlah 1 Cetak sawah (Ha) 756 2.465 2.571 1.250 7.042 2 Perluasan Areal Horti (Ha) 116 124 100 110 450 3 Optimasi Lahan (Ha) 2.000 2.150 1.495 1.125 6.770 4 Tata Air Mikro (TAM) 4.350 2.070 2.650 700 9.770 5 Jalan Usaha Tani (M) 22.000 61.000 31.793 20.000 134.793 6 Rehab Jides (Ha) 1.700 1.180 1.100 3.980 7 Rehab JITUT (Ha) 1.705 2.550 2.950 2.000 9.205 8 Alsin : Traktor roda2 (Unit) 1.535 1.552 1.671 1.745 6.503 Pompa air (unit) 1.259 1.259 1.318 1.368 5.204 Power Thresher (Unit) 3.366 3.391 3.569 3.580 13.906 9 Pupuk Bersubsidi a. Urea (Ton) 31.399 49.756 47.203 36.699 165.057 b. ZA (Ton) 976 891 971 743 3.581 c. SP. 36/Superphose (Ton) 7.494 8.329 4.821 4.302 24.946 d. NPK (Ton) 3.618 5.479 6.650 10.688 26.435 e. Organik (Ton) 474 865 1.339 Sumber : Bidang Sarana dan Prasarana tahun2009 Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sarana dan prasarana pertanian adalah sebagai berikut : Adanya alih fungsi lahan (Antara subsektor pertanian, antara sektor pertanian dengan non pertanian). Pemanfaatan lahan yang telah dicetak pada tahun tahun berikutnya akan berkurang jika petani tidak dimotivasi dan tidak difasilitasi bantuan saprodi. Pemanfaatan Tata Air Mikro (TAM) belum optimal dalam peningkatan Indeks Pertanaman (IP). Kurang terpeliharanya infrastruktur yang telah dibangun seperti jalan usahatani, Jaringan irigasi tingkat desa dan jaringan irigasi tingkat usahatani. 23
Rendahnya daya beli petani untuk pembelian alsintan dan kurangnya tenaga terampil dalam mengoperasikan dan memperbaiki/pemeliharaan alsintan. Penerapan pupuk berimbang belum optimal dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi. Kinerja Kelembagaan tani yang belum optimal. 3.1.4. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Sampai saat ini kondisi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian di Kalimantan Selatan untuk angka kehilangan hasil gabah padi sudah baik yaitu sebesar 7,39 % akan tetapi hasil hasil pertanian belum ditangani secara optimal sehingga produk olahan TPH di Provinsi Kalimantan Selatan Daya saingnya kurang kuat. hal ini diakibatkan permasalahan yang ada antara lain : sebagian besar komoditas Tanaman pangan dan Hortikultura belum menerapkan GHP dan GMP. Masih minimnya sarana dan prasarana dalam mendukung GHP dan GMP. Masih rendahnya mutu produk TPH, baik segar maupun olahan. Belum berkembangnya sistem pemasaran TPH yang dapat memberikan margin keuntungan bagi petani. Fluktuasi harga produk TPH cukup tinggi. 24
Belum berkembangnya kemitraan usaha antara petani dan pengusaha. 3.1.5. Produksi benih. Produksi benih tanaman pangan dan hortikultura sudah mencukupi sebagian besar dari keperluan benih Kalimantan Selatan bahkan sebagian dikirim ke provinsi lain seperti kalimantan Tengah dan kalimantan Timur. Produksi Benih TPH di Kalimantan Selatan seperti tercantum pada tabel berikut : Komoditas Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 (Kg, phn) (Kg, phn) (Kg, phn) (Kg, phn) Padi : BD 3.115 8.300 10.525 5.650 BP 19.560 40.975 42.035 23.425 BR 15.750 17.750 27.000 42.680 Jagung BD 1.125 3.300 5.200 2.000 BP 12.150 11.100 14.000 3.300 BR 2.536 3.300 4.400 Kedelai BD 975 2.355 4.375 2.750 BP 3.150 7.260 6.400 6.080 BR 1.940 2.107 662 2.625 Kacang Tanah BD 560 1.530 1.367 1.640 BP 502 1.800 2.504 3.651 BR 642 726 1.201 Jeruk 10.000 15.000 10.000 5.000 Durian 2.000 2.000 2.000 2.000 Permasalahan yang dihadapi dalam produksi benih tanaman pangan dan hortikultura adalah sebagai berikut : Kurang optimalnya fungsi kultur Jaringan di Balai Benih Kesuburan lahan yang relatif rendah sehingga mempengaruhi produksi benih Keterbatasan ketersediaan air terutama pada musim kemarau 25
3.1.6. Sertifikasi benih Sertifikasi benih komoditas tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Kalimantan Selatan cukup memadai, dari tahun 2006 s/d tahun 2009 jumlah komoditas yang telah disertifikasi adalah sebagai berikut : Komoditas Tahun 2006 (Ton, phn) Tahun 2007 (Ton, phn) Tahun 2008 (Ton, phn) Tahun 2009 (Ton, phn) Padi 2.875,44 6.889.81 8.776,45 5.955,25 Jagung 18,98 82,05 28,85 25,00 Kedelai 35,93 41,72 263,321 291,55 Kacang Tanah 18,57 4,47 8,521 21,480 Jeruk 375.650 366.098 250.725 183.200 Durian 1.200 8.559 4.800 Permasalahan yang dihadapi dalam sertifikasi benih adalah : 1. Jumlah pelaku usaha benih terbatas 2. Fasilitasi prosesing untuk produsen benih masih kurang 3. Modal produsen benih terbatas 4. Produktivitas mata entris BF/BPMT jeruk belum optimal 3.1.7. Proteksi Tanaman. Areal pertanaman yang terkendali di kalimantan Selatan cukup tinggi rata rata 98%, akan tetapi Kerusakan tanaman akibat bencana alam masih cukup tinggi. Sedangkan permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : Adanya peningkatan intensifikasi dan diversifikasi tanaman yang mengakibatkan eksplosi OPT. Penggunaan Varietas yang rentan terhadap serangan OPT Perubahan iklim 26
3.1.8. Alat dan Mesin Pertanian. Penggunaan alat mesin pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan belum optimal hal ini diakibatkan Prototipe alat dan mesin pertanian belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi alam provinsi Kalimantan Selatan. Terbatasnya dukungan penyediaan alsintan bagi petani/kelompoktani. Harga alsin yang belum terjangkau petani/kelompoktani. 3.1.9. Kondisi pada Data, Koordinasi, Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Pertanian, Kondisi sistem perencanaan belum terpadu baik didalam sub sektor maupun, antar sub sektor dan lintas sektor. Masih lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam pembangunan TPH, Masih lemahnya kegiatan pengendalian, monitoring dan evaluasi. Masih lemahnya ketersediaan data secara cepat, tepat dan akurat. Permasalahan yang dihadapi : Belum berkembangnya sistem perencanaan yang terpadu yang terintegrasi dari semua aspek pendukungnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masih lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam pembangunan TPH. Masih lemahnya kegiatan pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian khususnya kegiatan di kabupaten/kota. 27
Masih lemahnya ketersediaan data secara cepat, tepat dan akurat. 3.2. Rencana Kinerja Pembangunan TPH Tahun 20112015 3.2.1. Rencana Kinerja Produksi Tanaman Pangan Target Capaian Produksi padi pada tahun 2011 direncanakan 1.972.884 ton, dan tahun 2015 menjadi sebesar 2.191.042 ton, jagung tahun 2011 direncanakan 131.324 ton dan 2015 sebesar 152.042 ton, kedelai tahun 2011 direncanakan 4.500 ton dan 2015 sebesar 5.143 ton, kacang tanah tahun 2011 direncanakan 16.400 ton dan tahun 2015 sebesar 18.619 ton, kacang hijau tahun 2011 direncanakan 1.501 ton dan tahun 2015 sebesar 1.697 ton, ubi kayu tahun 2011 direncanakan 104.178 ton dan tahun 2015 sebesar 122.421 ton, ubi jalar tahun 2011 direncanakan 27.615 ton dan 2015 sebesar 31.328 ton, Tabel 12 : Sasaran Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d 2015 28
3.2.1. Rencana Kinerja Produksi Hortikultura Rencana Capaian sayuran tahun 2011 direncanakan 54.892 ton dan tahun 2015 sebesar 59.650 ton, Jeruk tahun 2011 direncanakan 104.378 ton dan tahun 2015 sebesar 122.421 Pisang Tahun 2011 direncanakan 92.489 ton dan tahun 2015 sebesar 101.348 ton, Durian tahun 2011 direncanakan 18.113 ton dan tahun 2015 sebesar 19.671 ton Sedangkan sasaran produksi TPH per tahun selama tahun 20112015 tahun dapat dilihat pada tabel 12 berikut. 3.2.1. Rencana Kinerja Produksi Hortrikultura Rencana Capaian sayuran tahun 2011 direncanakan 54.892 ton dan tahun 2015 sebesar 59.650 ton, Jeruk tahun 2011 direncanakan 104.378 ton dan tahun 2015 sebesar 122.421 Pisang Tahun 2011 direncanakan 92.489 ton dan tahun 2015 sebesar 101.348 ton, Durian tahun 2011 direncanakan 18.113 ton dan tahun 2015 sebesar 19.671 ton Sedangkan sasaran produksi TPH per tahun selama tahun 20112015 tahun dapat dilihat pada tabel 12 berikut. Target Produksi tersebut didukung dengan target pendukung diantaranya : 3.2.1.1. Target Capaian Produktivitas 29
Target Capaian produktivitas TPH pada tahun ke5 (2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi 43,37 ku/ha, jagung 52,44 ku/ha, kedelai 12,41 ku/ha, kacang tanah 12,71 ku/ha, kacang hijau 11,00 ku/ha, ubi kayu 157,44 ku/ha, ubi jalar 121,86 ku/ha, sayuran 57,13 ku/ha Jeruk 382,60, Pisang 368,50, Durian 106,30. Sedangkan sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 13 berikut. Tabel 13 : Sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 20011 s/d 2015 3.2.1.2. Target Capaian luas Panen Target Capaian luas panen TPH pada tahun ke5 (2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi 505.172 ha atau rata rata kenaikan 1,05 %, jagung 28.994 ha atau rata rata kenaikan 2,77 %, kedelai 4.143 ha atau rata rata kenaikan 1,87 %, kacang tanah 14.653 ha atau rata rata kenaikan 2.0 %, kacang hijau 1.542 ha atau rata rata kenaikan 2.0 30
%, ubi kayu 7.507 ha atau rata rata kenaikan 2.0 %, ubi jalar 2.571 ha atau rata rata kenaikan 2.0 %, sayuran 10.441 ha atau rata rata kenaikan 1,00 %, Jeruk 3.200 Ha atau rata rata kenaikan 3,51 %, Pisang 2.750 Ha atau rata rata kenaikan 1,94 %, dan Durian 1.750 ha atau rata rata kenaikan 1,40 %. Sedangkan sasaran luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 14 berikut. Tabel 14. Sasaran Luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d 2015 3.2.1.3. Target Capaian Luas Tanam Target Capaian luas tanam TPH pada tahun ke5 (2015) direncanakan sudah mencapai sebagai berikut : untuk padi 510.000 ha atau rata rata kenaikan 1,05, jagung 30.520 ha atau rata rata kenaikan 2,50, kedelai 4.362 ha atau rata rata kenaikan 1,87, kacang tanah 15.425 ha atau rata rata kenaikan 2.0, 31
kacang hijau 2.706 ha atau rata rata kenaikan 2.0, ubi kayu 7.902 ha atau rata rata kenaikan 2.0, ubi jalar 2.706 ha atau rata rata kenaikan 2.0, sayuran 10.547 ha atau rata rata kenaikan 1,00, Jeruk 10.250 Ha atau rata rata kenaikan 2,67, Pisang 4.650 Ha atau rata rata kenaikan 1,12, dan Durian 6.280 ha atau rata rata kenaikan 0,32. Sedangkan sasaran luas tanam Tanaman Pangan dan Hortikultura per tahun dapat dilihat pada tabel 15 berikut. Tabel 15 : Sasaran Luas Tanam Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 s/d 2015 3.2.5. Target Capaian Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan TPH a. Target Capaian Kegiatan Pembinaan Pengembangan Tanaman Pangan Target Capaian Kinerja kegiatan pengembangan tanaman pangan merupakan kegiatan pengembangan teknologi 32