Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI



dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.

DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

KENAIKAN PANGKAT DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT. Drs. ACHMAD SUPARTONO, M.Si BKD Kab. Banyumas

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

Badan Pusat Statistik

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

Peraturan...

Badan Pusat Statistik

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

- 3 - Pasal Jabatan

XV. PRANATA KOMPUTER

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

III. PENGAWAS BENIH IKAN

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

2016, No Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

by Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SDM PENELITI SESUAI PERMENPANRB NO 26/2016 EKA YULIA WIDYANTI. Kepala Bidang Jabatan Fungsional SDM Aparatur

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

I. PENGAWAS PERIKANAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

Peraturan...

X. GURU A. Dasar Hukum

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

POLA PEMBINAAN. SOFYAN ANTONIUS, Ak. MM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; MEMUTUSKAN:

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

16. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

MATERI BUKU. 3. Lampiran lampiran

PENGANGKATAN DALAM JABATAN STRUKTURAL

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

KATA PENGANTAR Ketentuan yang mengatur tenaga fungsional penyuluh kehutanan adalah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pendidikan. Pelatihan Struktur. Pedoman.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Transkripsi:

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DISAMPAIKAN OLEH: KEDEPUTIAN BIDANG SDM APARATUR, KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI NOPEMBER 2009

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Diubah Dengan Undang Undang No. 43 Tahun 1999 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Th 2003 5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Th 2002 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 7. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 8. Per. Men Pendayagunaan Aparatur Negara Tentang Jabatan Fungsional Dan Angka Kreditnya 9. Per. Bersama Instansi Pembina dan BKN 2

MANAJEMEN PNS UU 8 Th. 1974/UU No. 43 Th. 1999 Manajemen PNS diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna.. Kebijakan Manajemen PNS Berada Pada Presiden Selaku Kepala Pemerintahan.. Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS dilakukan oleh Presiden.. Untuk kelancaran pelaksanaan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS, Presiden dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada PPK Pusat dan menyerahkan sebagian wewenangnya kepada PPK Daerah yang diatur lebih lanjut dengan PP. 3

Reformasi Kepegawaian di bidang SDM Aparatur DASAR HUKUM UU No. 43 Tahun 1999 Yo UU No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. KONDISI SDM APARATUR SAAT INI: ASPEK MANAJEMEN SDM APARATUR: Kondisi Yang diharapkan 1. Total PNS sebanyak 4.083.360 (data Des tahun 2008). 2. Distribusi pegawai tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. 3. Penempatan pegawai dalam jabatan tidak berdasarkan kompetensinya. 4. Kinerja PNS rendah dan tidak disiplin. 5. Penghasilan belum adil & layak sesuai dgn beban kerja dan tanggung jawabnya LINGKUNGAN STRATEGIS: NASIONAL REGIONAL GLOBAL 1. Perencanaan Pegawai 2. Pengadaan Pegawai 3. Penempatan dalam jabatan 4. Penyusunan Pola Karier 5. Penilaian Kinerja 6. Pengembangan kualitas pegawai 7. Penegakan Disiplin Pegawai 8. Remunerasi 9. Pemberhentian/Pensiun PNS: 1. PROFESIONAL: ~ Memiliki keahlian, keterampilan dan pengetahuan tentang pekerjaannya ~Memiliki minat dan bakat pada tugas jabatannya 2. Akuntabel 3. Berkinerja Tinggi dan 4. Sejahtera PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS Dan Pemberdayaan Masyarakat 4

Pasal 17 ayat (1): Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu ayat (2): Pengangkatan pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan 5

JAB FUNG TERTENTU (ANGKA KREDIT) 112 JF 1. PP No. 16 Th 1994 2. KEPRES No 87 Th 1999 3. Peraturan MENPAN CPNS PNS JAB STRUKTURAL (MANAJERIAL) Eselon I, II, III, IV dan V PP No. 100 Th 2000 jo PP No. 13 Th 2002 JAB FUNG UMUM (NON ANGKA KREDIT) UU. No. 8 Th 74 UU.No. 43 Th 1999 6

( pasal 17 Ayat 2 UU No. 43 Tahun 1999 ) PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat Jabatan Struktural Jabatan Fungsional Formasi Struktur organisasi I Umum (non Angka kredit Formasi Per jenjang jabatan Khusus/Tertentu (Dgn Angka Kredit) 112 jf II III IV Terampil - P.Pemula - Pelaksana - P.Lanjutan - Penyelia Ahli - Pertama - Muda - Madya - Utama 7

Dapat bekerja mandiri yaitu dengan kemampuan yang telah dimiliki mencari pekerjaanya sendiri dan mengembangkan kreativitas dalam pekerjaannya Mampu memecahkan masalah organisasi menurut jenjang atau level pekerjaannya Mampu membuahkan karya sebagai karya individu Mampu mengembangkan diri dengan kompetensi yang telah dimiliki 8

Sulit merubah sikap dan perilaku Pejabat fungsional dari pasif menjadi aktif Belum dipahami nya sistim ketentuan JF (tugas pokok) Pembinaan kepada pejabat fungsional belum Optimal Sarana dan prasarana kerja pejabat Fungsional dan sekretariat tim penilai belum memadai Tim Penilai Masih Melakukan Kompromi, Kolusi, Nepotisme Terhadap Pihak Yang Dinilai Sehingga Mengaburkan Objektifitas Dan Misi Pembinaan Para Pejabat Fungsional Kurang Menyadari Pentingnya Peningkatan Profesi Dirinya, Pada Umumnya Yang Dikejar Hanyalah Kenaikan Pangkat &Tunjangan 9

a. Kedudukan dalam Organisasi Jelas b. Tugas tersetruktur dan berjenjang c. Kemandirian tugas diakui d. Jenjang Jabatan sampai dengan Terampil (Penyelia III/d) Ahli (Utama IV/e) e. Memperoleh tunjangan f. Dengan prestasi sangat baik memperoleh peluang naik pangkat/jabatan lebih cepat 10

TOP MANAJEMEN IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d Jabatan struktural IV/d IV/e Dapat diusulkan untuk jenjang AHLI UTAMA dengan syarat: tugas dalam jabatan setara tingkat kesulitan, ruang lingkup, wawasan,dan kompetensinya dengan TOP MANAJEMEN III/c III/b III/a Jabatan fungsional umum II/d II/c II/b II/a Jabatan fungsional I/d I/c I/b I/a 11

Penyelia ( III/c III/d) ( Jf umum ) Terampil ( 4 th ) Pelaksana L (III/a III/b) Pelaksana (II/b-II/c-II/d) * Utama (IV/d-IVe) Madya (IV/a-IV/b-IV/c) ( 4 th ) Ahli * ( Jf umum) Muda (III/c-III/d) Pertama (III/a-III/b) Pelaksana P (II/a) 12

Melakukan kegiatan pengaturan, perizinan dan inspeksi serta pembinaan berupa bimbingan dan penyuluhan pemanfaatan tenaga nuklir 13

Pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan dan/atau memberhentikan PNS dalam dan dari jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Presiden pns pusat/daerah untuk jenjang utama Menteri pns pusat dilingkungan Dep untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia dan jenjang pertama s/d madya Pimpinan Kesekretarian Lt/Ln, Non Dep pns pusat dilingkungan Lt/Ln, Non Dep untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia dan jenjang pertama s/d madya Gubernur/Bupati/Walikota pns daerah provinsi/kabupaten/kota untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia dan jenjang pertama s/d madya 14

Jab Fung bukan jabatan alternatif untuk sekedar menampung PNS yang tidak mendapat formasi dalam jabatan struktural. Oleh sebab itu Pengangkatan dalam Jab Fung harus mendasarkan kepada persyaratan jabatan yang ditetapkan untuk setiap jabatan fungsional 15

Jumlah dan susunan jabatan/ pangkat yg diperlukan oleh suatu satuan organisasi utk mampu melaksanakan tupoksi dalam jangka wakta tertentu Setiap Pejabat Fungsional memiliki tugas sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan (cycle time) 1250 jam/ thn 4,5 jam/ hari Apabila komposisi beban tugas dengan jumlah pejabat fungsional seimbang, akan memperlancar Pejabat Fungsional dalam mengumpulkan angka kredit 16

Pembentukan JF Pengangkatan dilakukan setelah masa inpassing berakhir JF yg dibebaskan sementara 17

PNS P N S yg menduduki jabatan rangkap diberhentikan dari salah satu jabatan yang di rangkapnya apabila PNS ybs memasuki BUP dalam salah satu jabatan yang dirangkapnya sesuai dgn peraturan perundang-undangan yang berlaku 18

( P.P. NOMOR 99 TH 2000 Jo P.P NOMOR 12 TH 2002 ) PNS yang menduduki jabatan fungsional diberikan kenaikan pangkat pilihan PNS yang menduduki jabatan fungsional Umum diberikan kenaikan pangkat Reguler 1. Pangkat boleh lebih tinggi dari Pimpinan 2. Memiliki masa kerja dlm pangkat minimal 2 (dua) Tahun dan 3. Dikecualikan dari ujian dinas. 4. Syarat lainnya : Telah mencapai angka kredit kumulatif yang ditentukan (PAK) DP-3 bernilai baik 2 (dua) tahun terakhir 1. Memiliki masa kerja dalam pangkat minimal 4 (empat) Tahun 2. DP-3 bernilai baik 2 (dua) tahun terakhir 19

PEMBEBASAN SEMENTARA PEMBERHENTIAN P. Pemula II/b s/d penyelia III/c Pertama (III/a) s/d Madya IV/b 5 tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan 6 tahun tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan Terampil (Penyelia III/d) Ahli (Madya IV/e) Setiap 1 tahun tidak dapat mengumpulkan 10 angka kredit dari kegiatan tugas pokok Setiap 1 tahun tidak dapat mengumpulkan 25 angka kredit dari kegiatan tugas pokok Tahun berikutnya angka kredit belum terpenuhi Semua jenjang Dijatuhi hukuman disiplin penurunan pangkat Diberhentikan sementara sebagai PNS Ditugaskan secara penuh di luar unit jf. Cuti di luar tanggungan negara Tugas belajar lebih 6 bulan Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat kecuali penurunan pangkat Telah mencapai batas usia pensiun PNS 20

PNS yg diangkat dalam jab. Fung dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional diberikan tunjangan Pembebasan Sementara JF PNS yang diangkat dalam jab. Fung dapat diperpanjang BUP nya 21

Tim Penilai dan Pembentukan Tim Penilai Jabatan Fungsional mengacu pada masing-masing Kep Men PAN / Per Men PAN Tim Penilai Jabatan Fungsional adalah 1 (satu) Tim Penilai untuk 1 (satu) jabatan fungsional Tim Penilai Jabatan Fungsional ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan Kep Men PAN / Per Men PAN Apabila Tim Penilai Instansi, Propinsi, Kabupaten dan Kota belum dapat dibentuk karena belum memenuhi syarat maka penilaian Jabatan Fungsional dapat dilakukan oleh Tim Penilai yang terdekat atau Tim Penilai Pusat (instansi pembina) 22

TIM PENILAI PUSAT TIM PENILAI UNIT KERJA TIM PENILAI PROPINSI PERMEN JAB. FUNG TIM PENILAI KAB TIM PENILAI KOTA 23

Penilaian Prestasi kerja pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh Pejabat yang berwenang setelah mendengar/mendapat pertimbangan dari tim penilai obyektif terukur lebih terbuka fokus pekerjaan dilakukan oleh tim Penetapan angka kredit dasarnya adalah Penilaian kompetensi ( trampil/ahli ) Yang diperoleh ~ unsur Utama ~ unsur Penujang 24

PER. MEN. PAN NO : PER/60/M.PAN/6/2005 DOKTOR (S 3) MAGISTER(S2) SARJANA/ D IV SM / D. III D. II SLTA/DI 200 150 100 60 40 25 50 50 40 20 15 60 75 35 25

1. KEP MENPAN : Nomor 67/KEP/M.PAN/7/2003 Tanggal 17 Juli 2003 2. SKB : Nomor 199/HM.02/K/IX-03 dan Nomor 38 A Tahun 2003 Tanggal 29 September 2003 Jenjang Jabatan Golongan Ruang Tunjangan Jabatan Nomor 57 Tahun 2007 Tanggal 28 Mei 2007 Batas Usia Pensiun PERPRES 46 Th 1992 dapat diperpanjang P. Pemula II/a Rp. 220..000 56 th Pelaksana II/b - II/c - II/d Rp. 250.000 56 th P. Lanjutan III/a - III/b Rp. 300.000 56 th Penyelia III/c - III/d RP. 450.000 60 th Pertama III/a - III/b Rp. 325.000 56 th Muda III/c - III/d Rp. 750.000 60 th Madya IV/a-IV/b-IV/c Rp. 1.200..000 60 th Utama IV/d - IV/e Rp. 1.400.000 65 th 26

1. Melakukan sosialisasi 2. Menyusun juklak, juknis, dan tata cara penilaian angka kredit 3. Menyusun kurikulum diklat 4. Menyelenggarakan diklat 5. Menyusun pedoman formasi 6. Menyusun standar kompetensi 7. Melakukan penilaian prestasi kerja (unsur utama dan penunjang) 8. Memfasilitasi pelaksanaan penerapan jabatan fungsional 9. Memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi 10. Mengusulkan peyempurnaan jabatan fungsional 11. Monitoring dan evaluasi penggunaan jabatan fungsional 12. Mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional 13. Membuat laporan pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional kepada MENPAN dan BKN 27

1. Penyusunan Formasi Jab Fungsional 2. Pembentukan Organisasi harus diikuti dengan Pengangkatan Jab Fungsional sesuai dengan kualifikasi. 3. Untuk meningkatkan kompetensi PNS yang menduduki Jab Fungsional di perlukan Pengembangan Diklat. 2. Peningkatan tugas Peran Instansi Pembina dan Peran Instansi Pengguna. 5. Peningkatan Pelayanan Kepada Pejabat Fungsional. 28

Pembinaan Jabatan fungsional dilakukan oleh instansi pembina Belum dipahami nya sistim ketentuan JF (tugas pokok) Pembinaan kepada pejabat fungsional belum Optimal Pada Umum nya yang dikejar hanya jabatan struktural. Masih banyak PNS yang menolak untuk diangkat dalam jabatan fungsional tertentu ( formasi jabatan? ) Sulit merubah sikap dan perilaku Pejabat fungsional dari pasif menjadi aktif? Sarana dan prasarana kerja pejabat Fungsional dan sekretariat tim penilai belum memadai Tim Penilai Masih Melakukan Kompromi, Kolusi, Nepotisme Terhadap Pihak Yang Dinilai Sehingga Mengaburkan Objektifitas Dan Misi Pembinaan Para Pejabat Fungsional Kurang Menyadari Pentingnya Peningkatan Profesi Dirinya, Pada Umumnya Yang Dikejar Hanyalah Kenaikan Pangkat &Tunjangan 29

KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA