Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2019

dokumen-dokumen yang mirip
INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD

BAB III METODE PENELITIAN

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

OLEH : DIAN PUSPITO SARI NPM : ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

SARI FATUL ANDAYANI ALFI LAILA PGD FKIP UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI.

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

OLEH : NINING CHOLIFATUS SUSANTI NPM:

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR PLH MAHASISWA S-1 PGSD BOJONEGORO ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Dwi Budi Mulyono

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PRESTASI BELAJAR IPA

SKRIPSI. Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan PGSD. Oleh :

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK) MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN PRICE BROCHURE

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD KELAS IV PADA MATERI HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN DENGAN KEGUNAANNYA

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

SRI UTAMI WAHYUNINGSIH

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK)TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS AL-I ANAH KOSAMBI

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

OLEH : ESTU KARLINA PUTRI NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP SIKAP PATRIOTISME PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KABUBATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016.

PENGARUH METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PEMAHAMAN GAYA BELAJAR DI KELAS VIII-1 SMP DEWI SARTIKA JAKARTA

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VISUAL AUDITORI KINESTETIK (VAK) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SDN 107399 BANDAR KHALIPAH KEC. PERCUT SEI TUAN T.A. 2019/2020 Efrienti Yustina Sinaga 1, Nurhairani 2 efrienti.sinaga@yahoo.com 1 nhrani84@gmail.com 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik (VAK) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SDN 107399 Bandar Khalipah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V berjumlah 30 siswa dengan sampel penelitian adalah total sampling. Instrumen penelitian terdiri dari tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t-paired sampel. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh diperoleh 57,04 sehingga dapat simpulkan bahwa model pembelajaran visual, auditory dan kinestetik memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil observasi keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran VAK secara keseluruhan dapat terlaksana dengan baik. Kata kunci: Berpikir Kritis; Model Pembelajaran VAK PENDAHULUAN Melalui Kurikulum 2013 diharapkan proses pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Wakijo dan Suprihatin (2016, 43) mengemukakan bahwa berpikir kritis merupakan kemampuan menafsirkan dan menganalisis terhadap informasi yang diterima, diperiksa dan dibandingkan dulu kebenarannya dengan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki sebelumnya sehingga seseorang tersebut mampu memberikan kesimpulan terhadap informasi tersebut dengan alasan yang tepat. Dewi (2012, 26) juga menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan proses yang menguji, mempertanyakan, menghubungkan, mengevaluasi semua aspek yang ada dalam suatu situasi ataupun suatu masalah. Kemampuan Berpikir kritis menjadi kemampuan yang sangat diperlukan agar siswa sanggup menghadapi perubahan keadaan atau tantangan-tantangan di dalam kehidupan yang selalu berkembang. Sesuai pendapat Susanto (2016:129) indikator berpikir kritis yaitu keterampilan menganalisis, keterampilan mensintesis, keterampilan ISBN: 978-602-53076-1-4 205

mengenal dan memecahkan masalah, keterampilan merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah, keterampilan menyimpulkan, dan keterampilan mengevaluasi. Kemampuan berpikir siswa dapat dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yang bermakna melalui persoalan untuk memecahkan suatu masalah atau fenomena yang berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan manusia. Pembelajaran sebaiknya dilaksanakan melalui pengamatan dan percobaan bukan teori yang panjang di dalam kelas. Melalui pengamatan dan percobaan siswa aktif mencari tahu, menjadi lebih paham terhadap materi, menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar dari dalam diri siswa dan mengajarkan mereka untuk berpikir kritis. Siswa juga akan terbiasa mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal apa yang belum diketahui dan mereka akan berusaha mencari jawaban masalah-masalah yang dihadapi. Dengan demikian cara berpikir siswa akan berkembang menjadi kritis, objektif, dan kreatif dalam menghadapi berbagai kesenjangan yang terjadi. Kenyataan di lapangan pembelajaran masih berpusat pada guru, guru kurang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk melakukan proses berpikir kritis. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran langsung sehingga siswa lebih banyak menerima informasi dari guru. Guru jarang mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari dan guru jarang mengajak siswa berlatih memberikan argument. Dengan kurangnya memberdayakan kemampuan berpikir kritis siswa berdampak pada penguasaan materi. Sehingga kemampuan berpikir kritis siswa belum optimal. Hasil Observasi di SDN107399 Bandar Khalipah siswa cenderung pasif pada proses pembelajaran. Situasi kelas kurang kondusif, beberapa siswa berbicara dan bahkan tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, ketika guru menyampaikan materi terlihat kurang menguasai materi. Hal ini menyebabkan siswa tidak memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi, tidak memahami penjelasan dari guru, siswa kurang mampu menganalisis, menyintesis, mengenal kemampuan memecahkan masalah, menyimpulkan, dan mengevaluasi atau menilai, dan siswa merasa malas ketika hanya diminta untuk menulis tanpa adanya inovasi pembelajaran yang menarik karena gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan di SDN 107399 Bandar Khalipah kelas V, bahwa secara persertanse masih banyak siswa yang nilainya di bawah nilai KKM. Dari 30 orang siswa hanya 8 orang atau 26,67% yang ISBN: 978-602-53076-1-4 206

mampu menjawab soal kategori analisis, sintesis dan evaluasi; 22 orang atau 73,33% hanya mampu menjawab menjawab soal kategori mengingat, memahami dan menerapkan. Persentase tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih kategori rendah. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa disebabkan beberapa hal yaitu karena guru masih menggunakan model pembelajaran langsung dan siswa menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar sehingga siswa tidak berusaha mencari sumber lain. Salah satu solusi untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model Pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik (VAK). Model Pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik (VAK) mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa karena dalam model VAK membantu para siswa menemukan makna pembelajaran mereka dengan cara menghubungkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Huda (2014:287) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan model VAK mementingkan pengalaman belajar secara langsung dan menyenangkan bagi siswa, pengalaman belajar secara langsung dengan cara belajar dengan melihat (Visual), belajar dengan mendengar (Auditori), dan belajar dengan gerak (Kinestetik). Ngalimun (2014: 168) juga mengemukakan, bahwa model pembelajaran VAK akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal (visual, auditori, dan kinestetik) dengan kata lain memanfaatkan potensi siswa yang dimilikinya dengan cara melatih dan mengembangkannya. Dengan menerapkan model pembelajaran VAK siswa belajar sesuai dengan gaya belajar melihat, mendengar dan belajar melalui aktivitas fisik secara langsung. Dengan memadukan tiga gaya belajar memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang mengarah kepada kemampuan berpikir kritis seperti menganalisis, mensintesis, melakukan penilaian dan menyimpulkan terhadap berbagai peristiwa belajar setelah mengaktifkan potensi-potensi panca inderanya. Dengan demikian pengalaman baru dari proses pembelajaran dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian yang dilakukan oleh Alditia, dkk. (2016,351) kedua kelas memiliki hasil belajar yang berbeda secara signifikan, kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan pembelajaran pendekatan Visual, Auditori, Kinestetik (VAK) lebih tinggi dari pada siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan pendahuluan yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik (VAK) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SDN107399 Bandar Khalipah Kec. Percut Sei Tuan. ISBN: 978-602-53076-1-4 207

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra Eksperimental Design. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran VAK dan variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis siswa. Desian penelitin yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design Tabel 1 One Group Pretest-Posttest Design Pretest Perlakuan Posttest X (Arikunto, 2015:125) Keterangan : = Pemberian test awal (pretest) = Pemberian test akhir (posttest) X = Perlakuan (Model Visualization Auditory Kinethetic) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 107399 Bandar khalipah yang berjumlah 30 orang. Menurut Sugiyono (2016:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling total. Sampling total adalah teknik sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Instrumen Penelitian yang digunakan meliputi tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dan observasi untuk memperoleh data pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran VAK. Uji validitas butir tes dengan Product Moment dan uji reliabilitas butir tes dengan KR-20 (Kuder Richardson). Validasi instrumen observasi dengan validasi ahli. Analisis data menggunakan uji persyaratan meliputi uji normalitas Liliefors. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji paired sample t-test. PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan satu kelas dimana dengan menerapkan model Pembelajaran visual, auditori, dan kinestetik (VAK). Sebelum kelas eksperimen diberikan perlakuan maka dilakukan pre-test terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran VAK maka dilakukan post-test untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa. ISBN: 978-602-53076-1-4 208

Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh melalui tes objektif yang terdiri dari 20 butir soal. Dari data pre-test diperoleh nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 65, mean sebesar 51,00, Standart deviasi 9,32. Nilai pretest pada kelas V-B dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa(Pre-test) No. Interval Frekuensi Persentase 1 60-65 9 30% 2 54-59 6 20% 3 48-53 5 16,67% 4 42-47 4 13,33% 5 36-41 3 10% 6 30-35 3 10% Jumlah 30 100% Sumber: Nilai Pretest Siswa Dari tabel diatas menunjukkan bahwa siswa paling banyak memperoleh nilai pada rentang angka 60-65 yang berjumlah 9 siswa dan siswa paling sedikit memperoleh nilai pada rentang angka 30-41 yang berjumlah 6 siswa. Pada keadaan ini kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah dan sedang. Data post-test (tes akhir) diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 95, mean sebesar 77,00, Standart deviasi 10,3. Nilai pretest dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Post Test Kemampuan Berpikir Kritis No. Interval Frekuensi Persentase 1 92-97 3 10% 2 86-91 2 6,67% 3 80-85 5 16,66% 4 73-79 6 20% 5 67-72 10 33,33% 6 61-66 2 6,67% 7 55-60 2 6.67% Jumlah 30 100% ISBN: 978-602-53076-1-4 209

Sumber: Nilai Post Test Siswa Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa paling banyak memperoleh nilai pada rentang angka 67-72 yang berjumlah 10 siswa dan siswa paling sedikit memperoleh nilai pada rentang angka 55-60 berjumlah 2 siswa, 61-66 berjumlah 2 siswa, dan 86-91 berjumlah 2 siswa. Pada keadaan ini kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah dan sedang dan sangat tinggi Pengamatan secara langsung pada saat implementasi model pembelajaran VAK di kelas ekspirmen dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi proses pembelajaran kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Hasil Observasi Siswa dengan menggunakan model pembelajaran VAK No Kategori Persentase 1 Cukup 10 % 2 Baik 6,67 % 3 Sangat Baik 23,33 % Berdasarkan hasil observasi guru pada tabel 4.4 diketahui bahwa pembelajaran dengan model VAK pada pertemuan 1-6 adalah kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi. Sedangkan pada observasi siswa yang telah diamati yaitu terdapat 3 siswa dengan kategori cukup, 20 siswa dengan kategori baik, dan 7 siswa dengan kategori sangat baik. Hasil observasi guru mencapai 78,94 % dengan kategori tinggi. Selama proses belajar mengajar guru melihat bagaimana peneliti melaksanakan model pembelajaran dengan bantuan media sederhana yang disediakan oleh peneliti. Dimana pada kegiatan ini siswa terlihat lebih aktif dalam melaksanakan proses belajar mengajar, baik dalam mengerjakan lembar kerja siswa secara individu atau lembar kerja secara berkelompok yang diberikan oleh peneliti. Media sederhana yang digunakan oleh peneliti berupa media gambar dari slide power point yang memfokuskan peneliti untuk bisa melihat indera penglihatan, dan bantuan speaker untuk menggunakan indera pendengaran siswa. Analisis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji t test. Sebelum melakukan analisa uji t test data harus distribusi secara normal. Untuk ISBN: 978-602-53076-1-4 210

mengetahui normal atau tidaknya data menggunakan uji Liliefors dengan taraf signifikans yang digunakan 5% sehingga apabila diperoleh nilai < maka sampel berdistribusi Normal. Tabel 5 Uji Normalitas Data Kriteria Keterangan Hasil Pre test 0,100 0,161 Normal Hasil Post-test 0,110 0,161 Normal Berdasarkan data di atas maka diperoleh harga = 0,100 dan nilai N=30 dengan =0,05 adalah 0,161. Dengan diperoleh yaitu 0,100 < 0,161 maka data pre-test dinyatakan berdistribusi Normal. Dari data diatas, diperoleh harga = 0,110 dan nilai N=30 dengan =0,05 adalah 0,161. Dengan diperoleh yaitu 0,110 < 0,161 maka data post-test dinyatakan berdistribusi Normal. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh model pembelajaran VAK terhadap kemampuan berpikir kritis siwa Kelas V SDN 107399 Bandar Khalipah. Untuk menguji hipotesis dari data yang telah diperoleh digunakan uji t. Dari hasil pengolahan kriteria hipotesis akan diterima apabila > pada taraf signifikan 5% maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh sebesar 57,04 > 1,69 maka ditolak dan diterima, sehingga dapat dismpulkan bahwa model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik efektif secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Adanya pengaruh model pembelajaran VAK terhadap kemampuan berpikir kritis siswa secara signifikan ini disebabkan oleh model pembelajaran VAK merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa terlibat secara aktif menemukan konsep pada topik materi yang dipelajari, guru berperan membantu siswa menemukan fakta, konsep dan bukan memberi ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan kelas. Menurut Shoimin (2014, 226) bahwa model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan ketiga modalitas belajar tersebut untuk menjadikan pemelajaran merasa nyaman. Model pembelajaran VAK merupakan anak dari model pembelejaran Quantum yang berprinsip untuk menjadikan situasi belajar menjadi lebih ISBN: 978-602-53076-1-4 211

nyaman dan menjanjikan kesuksesan bagi pembelajarnya di masa depan. Salah satu tindakan praktis penerapan model pembelajaran VAK yaitu sebelum guru memulai pembelajaran guru berusaha memancing pikiran siswa mengingat kembali peristiwa yang telah dilakukan terkait materi yang akan disampaikan. Visualization Auditory Kinesthetic termasuk konsep belajar mengajak siswa kedunia nyata sesuai dengan materi yang akan diberikan kepada siswa. Didalam model pembelajaran VAK ini kadang-kadang antara materi yang dibahas dengan dunia nyata sulit untuk dipadukan, sehingga yang dilaksanakan oleh guru dalam proses belajar dengan menggunakan model VAK ini dengan cara memberikan studi kasus yang biasa dialami oleh masyarakat secara umum, dari studi kasus tersebut siswa melakukan diskusi dan mengaitkan dengan konsep-konsep yang ada di dalam buku. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Suryantini, dkk (2017, 12) pengaruh model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) berbantuan Audio Visual berpengaruh terhadap kompetensi Pengetahuan IPA Kelas V SD Gugus Dewi Sartika. Dari penelitian yang dilakukan di sekolah terdapat kelebihan dan kekurangan model pembelajaran VAK. Adapun kelebihannya yaitu, adanya antusias yang tinggi dari siswa ketika model pembelajaran VAK diterapkan, hal itu terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung siswa sangat antusias dan semangat mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung, tingginya rasa ingin tahu siswa, serta siswa dapat berpikir kritis dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Selain itu, kekurangan model pembelajaran VAK yaitu, waktu sangat terbatas, dan dari pihak sekolah kurang menyediakan media pembelajaran yang memadai. Sesuai dengan pendapat Shoimin (2014, 228) bahwa model pembelajaran VAK memiliki kelemahan yakni tidak banyak yang mampu mengombinasikan ketiga gaya belajar sehingga diperlukan pendidik yang terampil yang mampu mengombinasikan ketiga gaya belajar ini, dan kelebihan model pembelajaran VAK yakni dapat menjangkau setiap gaya belajar siswa sehingga memberikan pengalaman belajar langsung yang mengembangkan potensi siswa dan menciptakan pembelajaran yang aktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Sebaiknya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran VAK dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. ISBN: 978-602-53076-1-4 212

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menggunakan model VAK dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini terlihat dari perbandingan rata-rata nilai pretest dan posttest siswa pada kelompok eksperimen dengan menggunakan ujit dan, diperoleh sebesar 57,04 > 1,69 maka ditolak dan diterima, sehingga dapat dismpulkan bahwa model pembelajaran Visual Auditori Kinestetik efektif secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. 2. Hasil observasi keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran VAK secara keseluruhan dapat terlaksana dengan baik. ISBN: 978-602-53076-1-4 213

DAFTAR PUSTAKA Alditia. A, dkk. 2016. Pengaruh Model Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya Jurnal Pena Ilmiah. Vol.1 No.1, hlm 351-360. Arikunto. 2015. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Dewi, R. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Jurnal Ilmiah Guru. No 2, hlm.26-35. Huda, M. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-isu metodist dan paradigmatic. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ngalimun, 2017. Strategi dan Model Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing Shoimin, A. 2014. 68 Model-model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suryantini, N. W, Dkk. 2017. Pengaruh VAK Berbantuan Audio Visual Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA Kelas V. Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar. Vol,5. No, 2. Hlm 1-12. Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana: Jakarta. Wakijo dan Suprihati. 2016. Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro. Vol.4 No.2 hlm43-49. ISBN: 978-602-53076-1-4 214