ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PIPA DALAM TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
Tegangan Dalam Balok

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KAPASITAS BALOK BETON BERTULANG DENGAN LUBANG PADA BADAN BALOK

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T.

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

PERANCANGAN PRESSURE VESSEL KAPASITAS 0,017 M 3 TEKANAN 1 MPa UNTUK MENAMPUNG AIR KONDENSASI BOGE SCREW COMPRESSOR ABSTRAK

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. TEGANGAN DALAM BALOK

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Rotating Disk

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

PENGARUH PERBANDINGAN PANJANG BENTANG GESER DAN TINGGI EFEKTIF PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil perhitungan awal dapat diketahui data-data sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

METODE PEMBELAJARAN MEKANIKA BAHAN PADA APLIKASI KOMPONEN BETON BERTULANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2

BAB III LANDASAN TEORI. dibebani gaya tekan tertentu oleh mesin tekan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

METODE UNTUK MENGGANTUNG ATAU MENUMPU PIPA PADA INSTALASI PERPIPAAN. Murni * ) Abstrak

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN Analisis Tekanan Isi Pipa

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7

KAJI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL LENDUTAN BALOK BAJA KARBON ST 60 DENGAN TUMPUAN ENGSEL - ROL

LAMPIRAN A GRAFIK DAN TABEL. 1. Grafik untuk menentukan dimensi optimal bejana tekan. [Ref.5 hal 273]

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

3. SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU TALI Pendahuluan

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

PUNTIRAN. A. pengertian

KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DEFLEKSI BATANG LENTURMENGGUNAKAN TUMPUAN JEPIT DAN ROLPADA MATERIAL ALUMINIUM 6063 PROFIL U DENGAN BEBAN TERDISTRIBUSI

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

VII. KOLOM Definisi Kolom Rumus Euler untuk Kolom. P n. [Kolom]

BAB 1 PENDAHULUAN...1

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

KEKUATAN SAMBUNGAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN SIKADUR -31 CF NORMAL

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN REGANGAN LENTUR BALOK BAJA AKIBAT BEBAN TERPUSAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Spesifikasi Benda Uji Benda Uji Tulangan Dimensi Kolom BU 1 D mm x 225 mm Balok BU 1 D mm x 200 mm

TULANGAN GESER. tegangan yang terjadi

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

SifatPenampangMaterial (Section Properties)

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

EVALUASI CEPAT DESAIN ELEMEN BALOK BETON BERTULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN RASIO TULANGAN BALANCED

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*)

sendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Jenis-Jenis Material Baja Yang Ada di Pasaran. Jenis material baja yang ada di pasaran saat ini terdiri dari Hot Rolled Steel

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

DAFTAR NOTASI BAB I β adalah faktor yang didefinisikan dalam SNI ps f c adalah kuat tekan beton yang diisyaratkan f y

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

ANALISIS BIDANG KERN PADA PROFIL BAJA RINGAN

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

D3 TEKNIK SIPIL FTSP ITS

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PERBANDINGAN PERANCANGAN JUMLAH DAN LUASAN TULANGAN BALOK DENGAN CARA ACI DAN MENGGUNAKAN PROGRAM STAAD2004

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Spesifikasi batang baja mutu tinggi tanpa pelapis untuk beton prategang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

STUDI EKSPERIMENTAL HUBUNGAN BALOK-KOLOM GLULAM DENGAN PENGHUBUNG BATANG BAJA BERULIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIKAL BALOK LAMINASI GLULAM I PRATEKAN

\ / BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan. Spesimen uji yang digunakan pada pengujian ini adalah kayu kamfer. 1. UjiTarik

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

TransformasiTegangan Keadaantegangansecaraumum

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

Transkripsi:

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PIPA DALAM TANAH Suyatno Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri dan Kebumian Universitas Sains dan Teknologi Jayapura Email : suyatnoarief@yahoo.com Abstrak Pipa merupakan konstruksi penting dalam bidang industri yang berfingsi sebagai saluran distribusi. Dalam penggunaannya masalah yang sering terjadi adalah masalah kebocoran. Kondisi kebocoran tentunya dapat mengganggu produktifitas industri dan dapat membahayakan masyarakat di lokasi sekitar terjadinya kebocoran pipa. Umumnya kebocoran terjadi karena kekuatan material pipa tidak dapat menahan pembebanan yang terjadi akibat kondisi operasionalnya. Untuk menghindari kebocoran atau kegagalan material perlu dilakukan kajian mengenai kekuatan material pipa. Pada penelitian ini dilakukan analisa kekuatan material pada pipa dalam tanah. Pipa yang dianalisa adalah pipa bend 45 o dengan kedalaman 1 meter dari permukaan tanah, yang bekerja sebagai saluran air dengan tekanan aliran 4 bar, diameter pipa 609,6 mm, tebal 1,70 mm dan material pipa adalah carbon steel JIS G3444-STK 41. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa beban berupa gaya berat tanah, berat dan tekanan air. Dengan adanya pembebanan tersebut akan menimbulkan tegangan pada desain pipa. Prosedur berikutnya adalah dengan menganalisa tegangan gabungan pada suatu titik, menentukan tegangan utama dan tegangan equivalen. Nilai tegangan equivalen yang didapatkan dibandingkan dengan tegangan yang diijinkan oleh material pipa. Bila tegangan equivalen yang terjadi lebih besar dari tegangan ijin material pipa maka akan terjadi kegagalan. Namun sebaliknya bila lebih kecil dari tegangan ijinnya berarti kondisi pipa dalam kondisi aman. Berdasarkan data hasil perhitungan analisa tegangan didapatkan tegangan equivalen tersebar adalah sebesar 18,19 MPa yang terjadi pada irisan penampang di pusat lengkungan pipa. Nilai tegangan equivalen kritis tersebut lebih kecil dari tegangan ijin material pipa yaitu sebesar 13,9 MPa. Kondisi ini menunjukkan bahwa pipa berada dalam kondisi aman. Kata kunci : Kebocoran pipa, analisa kekuatan material, aman. 1. PENDAHULUAN Pipa merupakan salah satu konstruksi penting dalam bidang teknik. Pada umumnya pipa berfungsi sebagai saluran distribusi. Biasanya, dalam bidang industri pipa sering digunakan untuk saluran air pendingin, cerobong asap, saluran pembuangan dan saluran-saluran bertekanan (seperti pada pipa minyak dan pipa gas). Masalah yang sering terjadi dalam penggunaan pipa adalah masalah kebocoran, kebocoran pada pipa tentunya dapat mengganggu produktifitas industri serta dapat membahayakan masyarakat di lokasi sekitar terjadinya kebocoran pipa. Masalah kebocoran pipa atau kegagalan suatu material, pada umumnya disebabkan karena kekuatan material tidak dapat menahan pembebanan yang terjadi dalam kondisi operasionalnya. Corresponding Author : Suyatno, Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Sains dan Teknologi Jayapura Jln. Raya Sentani Padang Bulan Abepura Jayapura Papua, Email : suyatnoarief@yahoo.com

11 Untuk menghindari kejadiaan kebocoran tersebut perlu adanya kajian lebih mendalam mengenai kekuatan material pipa sehubungan dengan pembebanan yang terjadi dalam kegiatan operasional pipa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi tegangan yang terjadi pada pipa, dan untuk mengetahui berapa batas tegangan maksimum yang mampu diterima oleh pipa sehingga pipa dapat bekerja dengan aman tanpa mengakibatkan kegagalan pada material pipa. Apabila sebuah balok dibebani oleh beberapa buah gaya atau kopel maka akan tercipta sejumlah tegangan dan regangan internal. Gambar 1. Resultan tegangan V dan M Gambar. Lenturan pada balok Gambar 3. Batang lengkung yang melentur murni

1 Persamaan keseimbangan statis yang digunakan pada segmen balok adalah: 0 M z M A y c max day da max c y A Tegangan normal yang bekerja pada elemen luas penampang batang lengkung R rd E E r Tegangan normal yang bekerja pada batang lengkung dengan jarak r dari pusat kelengkungan adalah: M ( R r) ra( r R) Untuk batang melengkung berpenampang lingkaran, jarak dari pusat lengkungan ke sumbu netral adalah : R _ r r c Gambar 4. Status tegangan yang bekerja pada sebuah elemen kecil Besar dan arah tegangan pada suatu titik dalam sebuah elemen tergantung pada orientasi bidang yang dilalui oleh titik tersebut. Besarnya tegangan utama untuk kasus tegangan dua dimensi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan lingkaran Mohr. x y x y 1, xy Gambar 5. Tegangan-tegangan dalam bejana bidang tipis

13 Metode desain yang lazim dalam menentukan tegangan ijin adalah dengan menerapkan faktor keamanan pada tegangan luluh (yield stress) atau pada tegangan batas (ultimate stress). Secara matematis tegangan ijin suatu struktur adalah: y u, atau ijin ijin N N Maximum distortion energy theory menyatakan kegagalan akan terjadi pada material akibat tegangan multiaksial bila distortion energy per unit volume lebih besar atau sama dengan distortion energy per unit volume pada saat simple test. 1/ 1) 3 1) 3 ) eq. METODE PENELITIAN Pengamatan yang dilakukan berupa pengambilan data dari desain yang ada dan pengolahan data dilakukan secara matematis sesuai persyaratan ilmu mekanika kekuatan material. Data yang diambil berupa data spesifikasi dari desain pipa yang yang ada seperti diameter pipa (D), tebal dinding pipa (t), bahan/material yang digunakan, besar tekanan (P) yang diberikan dan letak pipa dalam tanah, kemudian dianalisa tegangan-tegangan yang terjadi pada pipa yang terletak dalam tanah pada posisi belokan. Penelitian dilakukan dengan menganalisa pembebanan pipa, menganalisa tegangan gabungan pada suatu titik, menentukan tegangan utama, menentukan tegangan equivalen dan menganalisa kekuatan material. Tabel 1. Spesifikasi pipa Data-data spesifikasi pipa P (bar) t (mm) D (mm) Bahan 4 1,7 609,6 Carbon steel JIS G3444-STK 41 Gambar 6. Letak pipa dalam tanah

14 Gambar 7. Letak irisan penampang dan titik yang dianalisa Gambar 8. Skema tekanan aliran pada pipa Gambar 9. Pemasangan Thrust blok pada flange bend 45 o

15 Gambar 10. Volume pipa di atas tanah U P R = Lebar flens = 109 mm = Panjang pipa sampai pada pusat lengkung = 119 mm = Radius kelengkungan pipa = 913, mm Gambar 11. Ukuran standar untuk pipa bend 45 0 dengan diameter 609,6 mm Gambar 1. Ukuran detail bend

16 Gambar 13. Volume air dalam pipa Tabel. Data geoteknik Parameter Lokasi I II III Kadar air (%) 16,16 15,18 13,57 Specific gravity,04,07,04 Index of plasticity (%) 10,58 10,01 9,73 Shear angle ( ) 19 11,3,38 Kohesi (kg/cm) 0,05 0,1 0,009 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambar 14. Diagram benda bebas akibat gaya berat tanah terhadap reaksi gaya pada pipa

17 Gambar 15. Diagram benda bebas akibat gaya berat tanah Gambar 16. Diagram benda bebas dengan imajiner Gambar17. Diagram benda bebas pada bentangan AB dan BC

18 Gambar 18. Diagram benda bebas pada irisan penampang yang dianalisa Gambar 19. Diagram benda bebas pada bentangan A-1 Gambar 0. Diagram benda bebas pada bentangan A- Gambar 1. Diagram benda bebas pada bentangan B-4

19 Gambar. Diagram benda bebas pada bentangan B-5 Gambar 3. Diagram reaksi gaya akibat berat tanah. Gambar 4. Diagram momen lentur akibat berat tanah

0 Gambar 5. Diagram benda bebas akibat gaya berat air Gambar 6. Diagram benda bebas pada bentangan AB dan BC Gambar 7. Diagram benda bebas pada irisan yang dianalisa

1 Gambar 8. Diagram benda bebas pada bentangan A-1 Gambar 9. Diagram benda bebas pada bentangan A- Gambar 30. Diagram benda bebas pada bentangan B-4 Gambar 31. Diagram benda bebas pada bentangan B-5

Gambar 3. Diagram reaksi gaya akibat berat air Gambar 33. Diagram momen lentur akibat berat air Gambar 34. Irisan penampang yang dianalisa

3 Gambar 35. (a) Status tegangan pada irisan penampang 1 (b) Status tegangan pada bagian dalam pipa Gambar 36. Status tegangan pada titik a 1 Gambar 37. Status tegangan pada titik b 1 Gambar 38. Status tegangan pada titik c 1 Gambar 39. Status tegangan pada titik d 1

4 Gambar 40. (a) Status tegangan pada irisan penampang 3 (b) Status tegangan pada bagian dalam pipa Gambar 41. Status tegangan pada titik a 3 Gambar 4. Status tegangan pada titik b 3 Gambar 43. Status tegangan pada titik c 3 Gambar 44. Status tegangan pada titik d 3

5 Gambar 45. (a) Status tegangan pada irisan penampang 4 (b) Status tegangan pada bagian dalam pipa Gambar 46. Status tegangan pada titik a 4 Gambar 47. Status tegangan pada titik b 4 Gambar 48. Status tegangan pada titik c 4 Gambar 49. Status tegangan pada titik d 4

6 Irisan Tabel 3. Tegangan Equivalen (MN/m ) Titik Penampang a b c d 1 17,004 16,89 17,076 16,89 16,7 16,98 17,6 16,98 3 18,19 16,99 16,1 16,99 4 16,95 16,93 17,04 16,93 5 16,69 16,94 17,49 16,94 Teori kegagalan menyatakan bahwa kegagalan material akan terjadi bila harga maksimum dari analisa lebih besar dari batas maksimum yang diijinkan pada suatu material. eq ijin Data hasil perhitungan analisa tegangan equivalen (tabel ) menunjukkan bahwa titik kritis yang mengalami tegangan equivalen terbesar adalah titik a 3 yaitu titik a pada irisan penampang 3. Besar tegangan equivalen pada titik a 3 adalah sebesar 18,19 Mpa, dimana nilai tegangan tersebut jauh lebih kecil dari tegangan ijin material pipa ( 13,9MPa) 18,1913, 9 eq ijin MPa Sehingga titik kritis tersebut dapat dikatakan aman dari kegagalan material dan material pipa yang dipilih dapat dipergunakan dengan aman tanpa mengakibatkan kegagalan akibat pembebanan pada kondisi kerja pipa. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan data hasil perhitungan analisa tegangan dapat disimpulkan bahwa distribusi tegangan maksimum terjadi pada irisan penampang di pusat lengkungan pipa. Dimana pada irisan penampang tersebut nilai tegangan equivalen pada titik a, b,c dan d adalah berturut-turut sebesar 18,19, 16,99, 16,1, 16,19 MPa. Titik yang mengalami tegangan equivalen terbesar adalah pada titik a yaitu sebesar 18,19 MPa.. Berdasarkan data kekuatan material pipa, tegangan yang diijinkan adalah sebesar 13,9 Mpa menunjukkan bahwa kondisi pembebenan dalam kegiatan operasional pipa berada berada dalam kondisi aman. DAFTAR PUSTAKA Evett, J.B., Liu, C., 1988, Fundamentals of To Fluid Mechanics, Mcgraw Hill International Editions, Singapore Fox, R.W., Alsen,T., Donal, M.C., 1985, Introduction to Fluid Mechanics, John Wiley & Sons, New York Gere., Timoshenko., 1996, Mekanika Bahan, Erlangga, Jakarta Jensen, Chenoweth., 01, Kekuatan Bahan Terapan, Erlangga, Jakarta Popov, E.P., Astamar, Zainul., 1991, Mekanika Teknik, Erlangga, Jakarta Raswari., 1986, Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan, Universitas Indonesia, Jakarta Streeter., Victor L., 1999, Mekanika Fluida, Erlangga, Jakarta ijin