Pembinaan Teknis Pembenihan Ikan Lele Secara Intensif Di Kelompok Berkah Mandiri Desa Batang Harjo Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAMA WAKTU PEMBERIAN KEJUTAN DINGIN PADA PEMBENTUKAN INDIVIDU TRIPLOID IKAN PATIN (Pangasius sp)

Pengaruh Jarak Waktu Pemberian Kejutan Dingin pada Pembentukan Individu Triploid Ikan Patin (Pangasius Sp)

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG DI KOLAM TANAH PADA KEGIATAN BINA DESA UPT 38 KELURAHAN SEI GOHONG ABSTRAK ABSTRACT

KEWIRAUSAHAAN PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG DI KELURAHAN BUGEL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

Handajani H 1, Sri Dwi Hastuti 2 & Ganjar Adhy Wirawan 3 ABSTRAK PENDAHULUAN

IbM Bagi KELOMPOK BUDIDAYA AIR TAWAR

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan pemeliharaan ikan lele dumbo (C. gariepinus) secara

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

BUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI

KAJIAN USAHATANI PEMBENIHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI DESA SUKASIRNA KECAMATAN SUKALUYU, KABUPATEN CIANJUR

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. lele salah satunya adalah lele dumbo (Clarias gariepinus). Ikan lele dumbo

Pematangan Gonad di kolam tanah

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH MAKAN UNTUK PAKAN IKAN LELE DI UPR MITRA CAMBAI PRABUMULIH

THE EFFECT OF IMPLANTATION ESTRADIOL-17β FOR FERTILITY, HATCHING RATE AND SURVIVAL RATE OF GREEN CATFISH (Mystus nemurus CV)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Iptek bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Petani Ikan Kelurahan Rap Rap. (Science and Technology for Fish Farmers Group of Rap Rap Village)

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ikan lele dumbo merupakan komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di air

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

KISI-KISI SOAL UKA 2014 PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

III. BAHAN DAN METODE

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Udayana, Denpasar. Alamat (Diterima Juli 2017 /Disetujui September 2017) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Prospek perikanan dan budidaya sidat memiliki peluang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) ANTARA PEMBERIAN PAKAN CACING SUTRA DENGAN PAKAN PELET SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

158 Jurnal Perikanan (J. FISH. Sci) X (2) : ISSN:

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

I. P E N D A H U L U A N

Perbaikan Mutu dan Peningkatan Produksi Ikan Mas Koki (Carrasius auratus) Melalui Rekayasa Set Kromosom

PENERAPAN BUDIDAYA LELE SISTIM BIOFLOK UNTUK DAERAH LAHAN SEMPIT DAN KEKURANGAN AIR

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015),

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PRODUKSI SUMBERDAYA PERAIRAN

I. PENDAHULUAN. Maggot merupakan larva lalat black soldier atau serangga bunga, memiliki

BUDIDAYA IKAN JILID 1

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

Pendahuluan. Seminar Nasional Hasil Penerapan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat III 2016 P-ISSN: E-ISSN:

I. PENDAHULUAN. lkan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

I. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan ikan asli perairan Indonesia. Ikan baung

tersebut dengan baik, karena materi bahan ajar noncetak berisi uraian yang sifatnya pendalaman dan pengayaan dari materi bahan ajar cetak.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

PEMATANGAN GONAD IKAN PALMAS (Polypterus senegalus) DENGAN MENGGUNAKAN PAKAN YANG BERBEDA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PELEPASAN IKAN LELE MUTIARA.

Pembenihan Jambal Siam (Pangasius sutchi )

PENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH

S. Mulyati, M. Zairin Jr., dan M. M. Raswin

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IbM KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah

3.KUALITAS TELUR IKAN

BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

BAB I PENDAHULUAN. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Penerapan IPTEKS Politeknik Negeri Lampung 08 Oktober 2018 ISBN 978-602-5730-68-9 halaman 66-73 http://jurnal.polinela.ac.id/index.php/semteks Pembinaan Teknis Pembenihan Ikan Lele Secara Intensif Di Kelompok Berkah Mandiri Desa Batang Harjo Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur Intensive Development of Catfish Hatchery Technical in Berkah Mandiri Group in Batang Harjo Village, Batang Hari District, East Lampung Regency Adni Oktaviana, Dwi Puji Hartono*, dan Epro Barades Politeknik Negeri Lampung /Jurusan Ekonomi dan Bisnis/ Program Studi Budidaya Perikanan *E-mail: dwi_ph@polinela.ac.id ABSTRACT Fisheries activities carried out by members of the Mandiri Blessing Pokdakan group include catfish hatchery activities, catfish enlargement and enlargement of catfish. Catfish hatchery activity is one of the superior activities of group members in addition to enlarging consumption fish. The problems faced by group members in hatching catfish seeds produced each cycle are still low, ranging from 15,000-20,000 head. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of catfish hatchery on farmers who are members of the fish breeding group through the technical guidance of intensive catfish hatchery. The activity was carried out through counseling on the management of catfish hatcheries and continued with the practice of spawning catfish fish intensively as well as coaching regularly every two weeks. The results of the technical guidance carried out showed an increase in knowledge and skills in catfish spawning. This is indicated by an increase in catfish production each cycle to reach 30,000-35,000 per cycle. Key Words: Pokdakan Blessing Mandiri, Technical Development, Hatchery, Catfish Diterima: 06 September 2018, Disetujui : 03 Oktober 2018 PENDAHULUAN Desa Batang Harjo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan Desa Batang Harjo dalam Angka (2017), pada tahun 2017 jumlah penduduk kepala keluarga di Desa Batang Harjo pada tahun 2017 sebanyak 750 kepala keluarga dengan total penduduk mencapai 1810 orang yang terdiri dari 940 orang laki-laki dan 870 orang perempuan. Mata pencaharian utama penduduk di Desa Batang Harjo didominasi petani (pertanian, perikanan dan peternakan) sebesar 72,7 %, pegawai negeri sipil sebesar 9,6 %, Wiraswasta sebesar 3,0 %, buruh sebesar 6,6 % dan lainnya sebesar 8,1 %. Desa Batang Harjo berada di dekat pusat kota kecamatan sehingga akses transportasi dan informasi yang cukup lancar. Letak wilayah yang berada di dekat kota Metro menyebabkan perkembangan kegiatan ekonomi di wilayah Desa Batang Harjo cukup berkembang pesat. Desa Batang Harjo merupakan salah satu daerah desa yang cukup berkembang. Salah satu potensi usaha di wilayah desa Batang Harjo adalah kegiatan perikanan budidaya. Hingga saat ini penduduk yang melakukan usaha budidaya perikanan sebanyak 168 kepala keluarga area budidaya terdiri dari kolam tanah seluar 1,5 ha, kolam plastik seluas 1,8

Oktaviana, dkk: Pembinaan Teknis Pembenihan Ikan Lele Secara Intensif Di Kelompok... ha dan mina padi seluas 0,3 ha. Komoditas perikanan yang banyak dikembangkan adalah ikan lele dan ikan patin. Aktivitas kegiatan perikanan masyarakat di Desa Batang Harjo diwadahi dalam beberapa Kelompok Pembudidaya Ikan. Salah satu kelompok pembudidaya ikan yang cukup berkembang adalah Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Berkah Mandiri. Pokdakan Berkah Mandiri merupakan kelompok usaha perikanan yang baru terbentuk pada awal tahun 2016 dengan bidang usaha pembenihan dan pembesaran ikan. Hingga saat ini Pokdakan Berkah Mandiri mempunyai anggota sebanyak 42 orang dengan tingkat pendidikan lulusan SLTA/sederajat, lulusan SLTP/sederajat, lulusan SD/sederajat dan lulusan diploma. Kegiatan perikanan yang dijalankan oleh anggota kelompok meliputi kegiatan pembenihan ikan lele, pembesaran ikan lele dan pembesaran ikan patin. Kegiatan pembenihan ikan lele merupakan salah satu unggulan dari usaha anggota kelompok selain pembesaran ikan konsumsi. Hingga saat ini jumlah anggota kelompok yang melakukan usaha pembenihan ikan lele sebanyak 25 orang. Sebagai kelompok yang baru terbentuk, pengalaman dalam kegiatan budidaya masih terbatas terutama dalam kegiatan pembenihan ikan lele. Hal ini terlihat dari produksi benih yang dihasilkan setiap siklusnya masih rendah. Hasil wawancara dengan ketua kelompok dan beberapa anggota kelompok menunjukkan rata-rata produksi dalam satu siklus per 1 ekor induk hanya dapat menghasilkan benih ikan sebanyak 15.000 20.000 ekor. Jumlah ini jauh dari kondisi ideal yang dapat dicapai untuk 1 pasang induk ikan lele yang dapat menghasilkan benih antara 50.000 60.000 ekor benih ikan lele (Subamia dkk, 2003; Hartono D.P dkk, 2013) Kondisi ini disebabkan karena teknik pembenihan yang diterapkan oleh anggota kelompok masih menerapkan teknik pembenihan secara ekstensif atau tradisional mulai dari tahap pengelolaan induk, pemijahan hingga pemeliharaan larva. Selain itu faktor lain yang menyebabkan produktivitas pembenihan ikan lele yang rendah masih terbatasnya pengetahuan dan pengalaman anggota kelompok dalam pemijahan, pengelolaan penetasan telur dan pemeliharaan larva terutama mengatasai keterbatasan pakan alami cacing sutera sebagai pakan alami awal pemeliharaan larva. Hal ini mengakibatkan derajat penetasan telur dari kegiatan pemijahan relatif rendah berkisar antara 40-50 % dan kematian larva banyak terjadi akibat kurangnya pengontrolan dalam kegiatan pemeliharaan larva pada awal pemeliharaan. Berdasarkan hal tersebut maka Kelompok Pembudidayaan Ikan Berkah Mandiri bersama tim pelaksana berupaya untuk meningkatkan produktivitas produksi kegiatan pembenihan ikan lele melalui pembinaan teknis pembenihan ikan lele secara intensif. Tujuan yang kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembenihan ikan lele pada petani anggota kelompok pembudidayaan ikan, meningkatkan kuantitas dan kualitas benih ikan lele oleh anggota kelompok pembudidayaan ikan, Mengaplikasikan hasil kajian penelitian tentang pembenihan ikan lele pada masyarakat perikanan. MASALAH Kegiatan pembenihan ikan lele merupakan salah satu rangkaian kegiatan budidaya yang memegang peranan cukup besar dalam keberhasilan menghasilkan produksi ikan lele. Keberhasilan dalam kegiatan pembenihan ikan lele dipengaruhi oleh beberapa parameter diantaranya pemilihan induk yang tepat, pengelolaan penetasan telur, pengelolaan pakan, pendederan, pengelolaan kualitas air serta ketelitian dan ketepatan dalam grading sortasi benih. Ketidaktepatan dalam salah satu parameter diatas sering menyebabkan kegagalan dalam pembenihan yang ditandai dengan rendahnya derajat penetasan dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Sebagai salah satu kelompok pembudidaya ikan yang baru berkembang, anggota kelompok Pokdakan Berkah Mandiri mulai melakukan kegiatan pembenihan ikan lele sejak bulan Mei tahun 2016 setelah mengikuti kegiatan pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Timur dan studi banding ke Unit Produksi Perikanan Politeknik Negeri Lampung. Keterbatasan pengalaman dan Hal 67

Prosiding Seminar Nasional Penerapan IPTEKS pengetahuan anggota kelompok dalam kegiatan pembenihan ikan lele menjadi kendala dalam menghasilkan produksi yang optimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anggota kelompok yang telah melakukan kegiatan pembenihan ikan lele, hasil yang diperoleh dari setiap pemijahan satu pasang induk masih berkisar antara 15.000 20.000 ekor benih. Hasil ini termasuk kategori rendah jika dibandingkan dengan skala pemijahan ikan lele dengan menggunakan satu pasang induk dapat mencapai 50.000 60.000 ekor benih. Beberapa permasalahan yang dihadapi anggota kelompok antara lain rendahnya daya tetas telur dan tingginya tingkat kematian pada minggu pertama pemeliharaan larva sehingga menyebabkan kelangsungan hidup benih rendah. Rendahnya daya tetas telur dapat disebabkan karena proses pemilihan induk ikan yang digunakan masih belum matang gonad. Sedangkan tingginya tingkat kematian pada minggu pertama pemeliharaan larva dapat disebabkan karena kurangnya pengontrolan dalam pengelolaan pemberian pakan alami terutama cacing sutera pada awal pemeliharaan dan pengontrolan kualitas air yang belum dilakukan sesuai dengan kebutuhan benih ikan. Pengelolaan pemberian pakan yang kurang optimal serta kondisi fluktuasi kualitas air pada media pembenihan dapat secara langsung menyebabkan kematian masal (Subamia, I.W., N. Suhenda dan E. Tahapari, 2003; Hartono D.P dkk, 2013). Selain itu ketidaktepatan dalam menentukan waktu grading dan sortasi juga menjadi penyebab utama yang sering menyebabkan kelangsungan hidup rendah. Ikan lele merupakan jenis ikan omnivore dengan tingkat kanibalisme tinggi sehingga keberhasilan kegiatan pembenihan sangat dipengaruhi oleh pemisahaan ukuran secara tepat. Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui perbaikan sistem produksi pembenihan ikan lele yang dimulai dari seleksi induk hingga pemeliharaan larva/benih secara lebih intensif sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidup larva/benih. Dalam rangka meningkatkan produktivitas pembenihan ikan lele yang dilakukan oleh anggota kelompok dan masyarakat maka dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pembenihan ikan lele secara intensif/terkontrol. METODE Pelaksanaan kegiatan pengabdian akan dilaksanakan di Dusun III Desa Batang Harjo Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur pada bulan Mei hingga September 2018. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian adalah masyarakat Desa Batang Harjo Kecamatan Batang Hari khususnya anggota Kelompok Pembudidaya Ikan Berkah Mandiri Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur sebanyak 40 orang yang terdiri dari pengurus, anggota kelompok, masyarakat petani ikan, petani pembenih ikan lele serta masyarakat sekitar. Metode penerapan pengadian kepada masyarakat ini adalah menggunakan metode technical assistance (pendampingan teknis) dan learning by doing (belajar sambil bekerja) baik dalam Penerapan dan Pengembangan IPTEK maupun dalam manajemen usaha. Transfer IPTEKS dilakukan melalui alih teknologi, diskusi, praktek produksi benih ikan dan pembinaan usaha kecil (small group business). Pelaksanaan kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : a. Persiapan tim pelaksana Persiapan tim pelaksana meliputi kegiatan koordinasi antar anggota tim pelaksana, persiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam kegiatan serta koordinasi dengan instansi terkait seperti Kepala Desa. b. Sosialiasi kegiatan Sosialisasi program kegiatan oleh tim pelaksana kepada seluruh anggota kelompok sasaran dilakukan secara tatap muka dengan mengadakan diskusi dan tanya jawab tentang tujuan, manfaat serta bentuk program yang akan dilaksanakan. Kegiatan dipusatkan dikediaman Bapak Andri selaku ketua Kelompok Pembudidayaan Ikan Berkah Mandiri c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Hal 68

Oktaviana, dkk: Pembinaan Teknis Pembenihan Ikan Lele Secara Intensif Di Kelompok... Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis dibagi menjadi beberapa kegiatan yaitu pemberian materi yang meliputi Pengelolaan pemeliharaan induk ikan lele, seleksi induk ikan lele, pemijahan ikan lele secara intensif, pengelolaan penetasan telur ikan lele secara intensif, pengelolaan pemberian pakan pada larva, pengelolaan kualitas air dan teknologi pembuatan pakan pasta ikan. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik pemijahan ikan lele. Kegiatan praktik pemijahan ikan lele dilakukan di tempat unit pembenihan rakyat. Tahapan kegiatan praktik pemijahan ikan lele yang akan dilakukan adalah seleksi induk ikan lele yang matang gonad, pemijahan secara secara intensif, pengelolaan penetasan telur secara intensif dan pemeliharaan larva. Kegiatan praktik pemijahan ikan lele diikuti oleh seluruh peserta yang merupakan anggota kelompok dan team pelaksana. Tim pelaksana memberikan pengarahan terhadap proses rangkaian kegiatan dan melakukan d. Pembimbingan dan monitoring Kegiatan pembimbingan dan monitoring dilakukan setelah 2 minggu dari pelaksanaan penyuluhan dan dilakukan setiap 2 minggu sekali dan ditargetkan akan dilakukan bimbingan dan monitoring sebanyak 4 kali selama kegiatan. Kegiatan dilakukan secara langsung dengan mengunjungi unit pembenihan ikan disetiap anggota kelompok. Bentuk kegiatan adalah tatap muka dan diskusi dengan anggota kelompok langsung di lokasi pembenihan. e. Evaluasi keberhasilan kegiatan Evaluasi kegiatan dilakukan pada awal kegiatan dan pada akhir kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk melihat tingkat pengetahuan dalam metode pembenihan ikan lele pada anggota kelompok sebelum kegiatan dilaksanakan dan sesudah kegiatan dilaksanakan. Proses evaluasi dilakukan dengan melakukan pembagian kuisoner pada anggota kelompok sasaran. Evaluasi dilakukan dengan membagikan kuisoner kepada peserta kegiatan pengabdian mengenai tingkat keberhasilan kegiatan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. 1. Evaluasi pada awal program Evaluasi pada awal program kegiatan dilakukan untuk melihat tingkat pengetahuan dan keterampilan dalam pembenihan ikan lele yang meliputi pengetahuan dalam pengelolaan induk, seleksi induk, pengelolaan larva dan pengelolaan kualitas air pada media pemijahan, derajat penetasan telur, kelangsungan hidup larva serta jumlah produksi yang dihasilkan dalam satu pasang induk. Evaluasi dilakukan dengan membagikan kuisoner pada peserta pada awal pelaksanaan kegiatan kegiatan pemberian materi. 2. Evaluasi Proses Evaluasi proses dilakukan untuk melihat pengetahuan dan keterampilan dalam pembenihan ikan lele yang meliputi pengetahuan dalam pengelolaan induk, seleksi induk, pengelolaan larva dan pengelolaan kualitas air pada media pemijahan setelah pemberian materi. Evaluasi dilakukan dengan membagikan kuisoner pada peserta pada akhir pelaksanaan pemberian materi. 3. Evaluasi dampak kegiatan Evaluasi pada akhir kegiatan dilakukan untuk melihat dampak kegiatan dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pembenihan ikan lele yang meliputi pengetahuan dalam pengelolaan induk, seleksi induk, pemijahan ikan, pengelolaan larva dan pengelolaan kualitas air pada media pemijahan, derajat penetasan telur, kelangsungan hidup larva serta jumlah produksi yang dihasilkan dalam satu pasang induk. Evaluasi dilakukan dengan membagikan kuisoner pada peserta pada akhir pelaksanaan kegiatan. Selain itu evaluasi dampak dilakukan dengan melihat dampak hasil produksi setelah kegiatan dilakukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pelaksanaan penyampaian materi dan diskusi yang dilakukan, antusiasme peserta terjadi pada saat penyampaian materi tentang teknik pembenihan dan pengelolaan induk. Permasalahan yang dihadapi para pembudidaya ikan khususnya dibidang pembenihan ikan lele adalah produksi benih yang Hal 69

Prosiding Seminar Nasional Penerapan IPTEKS dihasilkan masih rendah dibawah 20.000 ekor setiap siklusnya untuk setiap satu pasang induk yang dipijahkan. Hal ini disebabkan karena rendahnya derajat penerasan dan kelangsungan hidup pada awal pemeliharaan. Selain itu adanya kematian yang disebabkan karena adanya perubahan cuaca yang mendadak. Analisa dari hasil diskusi menujukkan bahwa produktifitas yang rendah disebabkan karena: - Penggunaan induk yang mempunyai kualitas gonad yang rendah akibat proses pemeliharaan induk yang tidak optimal. Sebagian besar induk diberi makan hanya dari limbah sisa makanan dengan kadar nutrien yang rendah sehingga proses pematangan gonad tidak berlangsung secara optimal. - Pengelolaan pakan pada awal penetasan yang sering terlambat menyebabkan benih mengalami kematian dan kanibalisme. Pakan yang sering digunakan adalah cacing namun pada musimmusim tertentu, cacing sutera sering tidak tersedia sehingga pakan yang diberikan secara kuantitas kurang dari kebutuhan yang harus dipenuhi. - Perubahan cuaca yang mendadak menyebabkan ikan mengalami kematian. Hal ini disebabkan karena media budidaya secara kualitas air rendah sehingga adanya perubahan cuaca secara langsung akan menyebabkan perubahan kualitas air yang drastis dan menyebabkan ikan sress bahkan kematian. Ketiga permasalahan yang sering dialami oleh pembenih ikan lele tersebut dapat diatasi dan ditingkatkan kualitasnya dengan cara : - Pengelolaan pakan yang baik pada induk. Pengelolaan pemberian pakan pada induk yang baik dilakukan dengan melakukan pemberian pakan dengan pakan buatan/pellet dengan persentase pakan sebanyak 2 % dari bobot tubuhnya. Selain itu pemberian pakan dapat ditambahkan dengan memberikan pakan tambahan berupa keong mas untuk meningkatkan kadar protein pakan. Hal ini diperkuat pernyataan Hartono, D.P (2009) yang menyatakan bahwa kualitas gonad yang kurang baik akan menyebabkan kualitas benih yang dihasilkan rendah selain itu juga menyebabkan kuantitas telur yang dihasilkan rendah. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian pakan yang cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Pemberian pakan pada induk seharusnya dengan pakan buatan dengan tingkat kandungan protein 30-33 % dan diberikan sebanyak 2-3% perhari dengan frekuensi 3 kali sehari. - Keterbatasan cacing sutera dapat diatasi dengan memberikan pakan emulsi pasta. Emulsi pasta dibuat dengan bahan bahan seperti kuning telur, pakan cp, susu formula dan pro mix. Keseluruhan bahan dikukus dan selanjutnya diberikan secara perlahan pada benih. Komposisi bahan tersebut dapat mengantikan cacing sutera. Selain itu permasalahan yang dihadapi terkait rendahnya kelangsungan hidup larva pada fase awal pemeliharaan, berdasarkan informasi yang disampaikan disebabkan karena proses pemberian pakan yang kurang intensif dan pengelolaan kualitas air yang kurang tepat. Pemberian pakan yang selama ini dilakukan masih kurang secara kuantitas dan kualitas. Pemberian pakan dengan cacing sutera pada awal tebar masih belum sepenuhnya mencukupi karena diberikan tanpa ada pengontrolan lebih lanjut pada periode berikutnya sehingga tidak diketahui kondisi pakan di media. Kondisi yang dilakukan dipetani pembenih, pemberian pakan pada fase awal dilakukan dengan frekuensi 2 kali sehari, sedangkan untuk fase awal pemeliharaan larva ikan lele mempunyai laju pengosongan lambung selama 3-4 jam sehingga frekuensi pemberian pakan idealnya adalah 3-4 kali dalam sehari. Selain itu pergantian air pada fase awal pemeliharaan seharusnya dilakukan secara hati-hati dan sebaiknya dilakukan dengan cara mengoplos air sehingga kondisi air di dalam akuarium tidak mengalami perubahan yang mendadak. Kondisi ini dilakukan untuk menghindari stress karena perubahan kualitas air yang mendadak. - Kematian yang sering disebabkan oleh perubahan cuaca secara mendadak dapat diantisipasi dengan melakukan pengelolaan media secara berkesinambungan dengan menjaga kualitas air selalau stabil. Selain itu dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik alamiah secara periodik Hal 70

Oktaviana, dkk: Pembinaan Teknis Pembenihan Ikan Lele Secara Intensif Di Kelompok... setiap 3-5 hari sekali dalam bentuk ektrak daun jambu, daun sambiloto dan daun sirih. Pemberian ektrak daun daunan yang dilakukan secara periodik dapat meningkatkan kekebalan tubuh ikan sehingga dapat meningkatkan daya tahan dalam mengahdapi perubahan cuaca. Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap peserta kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan baik teknis maupun teoritis tentang pembenihan ikan lele. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi dan wawancara secara langsung terhadap permasalahan yang dihadapi oleh petani pembenih. Permasalahan tentang rendahnya derajat penetasan sudah jarang ditemui oleh petani begitu pula dengan kelangsungan hidup larva. Benih yang dipelihara oleh petani sudah semakin baik dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi terutama pada fase awal pemeliharaan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkaatan produksi setiap siklus dari 10.000-15.000 ekor menjadi 30.000-35.000 ekor. Hal ini merupakan korelasi dari adanya peningkatan dari derajat penetasan telur di awal kegiatan menjadi >70% diakhir pelaksanaan kegiatan, peningkatan kelangsungan hidup larva dari menjadi > 60% di akhir kegiatan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dalam pengelolaan pembenihan ikan lele secara lebih intensif. Tabel 1. Evaluasi awal, proses dan dampak pelaksanaan kegiatan penyuluhan No Uraian Evaluasi awal Evaluasi proses Evaluasi dampak 1 Anggota yang melakukan pengelolaan pakan 4 6 induk secara rutin 2 Jenis pakan yang digunakan dalam pemeliharaan induk a. pakan buatan 2 4 b. limbah 1 2 c. lain-lain 2 3 Anggota yang sudah dapat melakukan seleksi 6 10 14 induk secara tepat 4 Anggota yang sudah dapat melakukan pemijahan 10 12 15 ikan lele 5 Angota yang sudah melakukan pengelolaan 6 9 15 pakan secara tepat 6 Anggota yang melakukan kegiatan pembenihan 6 6 15 ikan lele 7 Derajat penetasan telur ikan lele 30-50% 60-70% >70% 8 Kelangsungan hidup benih ikan lele 40-45% 50-60% >60% 9 Produksi per siklus 10.000-15.000 30.000-35.000 Kegiatan monitoring dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan ke kelompok pembudidaya ikan. Monitoring dilakukan dengan melakukan kunjungan secara langsung pada anggota yang melakukan proses pembenihan ikan lele. Selain itu diskusi dilakukan secara berkala dengan anggota-anggota kelompok pada saat melakukan kunjungan ke kediaman di anggota-anggota. Langkah monitoring dilakukan untuk memantau perkembangan kegiatan pembenihan ikan lele yang dilakukan oleh anggota kelompok. Pada tahap akhir kegiatan dilakukan evaluasi dampak terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilakukan. KESIMPULAN Permasalahan dalam pembenihan ikan lele yang dialami oleh kelompok pembudidaya ikan berkah mandiri lebih banyak disebabkan karena tingkat pengetahuan terhadap pengelolaan pembenihan yang masih rendah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar petani pembenih anggota kelompok merupakan petani yang baru melakukan kegiatan pembenihan ikan lele. Melalui pembinaan teknis pembenihan ikan lele secara intensif secara perlahan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembenihan ikan lele. Hal Hal 71

Prosiding Seminar Nasional Penerapan IPTEKS ini didukung oleh hasil evaluasi yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan produksi setiap siklusnya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Politeknik Negeri Lampung dengan pendanaan DIPA Tahun Anggaran 2018, No : 2214.12/PL15.8/PM/2018. DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E. Dan Liviawati E. 1990. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Kanasius, Yogyakarta. Batang Harjo dalam Angka. 2016. Laporan tahunan. Desa Batang Harjo. Kecamatan Batang Hari. Kabupaten Lampung Timur. Batang Harjo dalam Angka. 2017. Laporan tahunan. Desa Batang Harjo. Kecamatan Batang Hari. Kabupaten Lampung Timur. Beaumont, A.R. 1994. Genetics and Evolution of Aquatic Organisms. Chapman & Hall. London. p. 467 485 Chao, N.H., H.W. Hsu, H. Y. Hsu, W. H. Liang, and I. C. Liao. 1993. Studies on Methods of Triploidy Percentage Analysis. TML. Conference Proceedings 3 : 203 210. Flajshans, M., O. Linhart, and P. Kvasnicka. 1993. Genetic Studies of Tench (Tinca inca L.) : Induced Triploidy and Tetraploidy and First Performance Data. Aquaculture, 13 : 301 312. Hartono, D.P. 2008. Dasar-dasar Pembenihan Ikan. Wineka Media Malang. Malang Hartono, D.P. 2009. Aplikasi System Induce Breeding Pada Pembenihan Ikan Lele Dalam Peningkatan Produksi Benih. Makalah. Dinas Kelautan dan Perikanan. Lampung. Hartono, D.P., N. Purbosari. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Ektrak Daging Ikan Lele Dalam Pasta Pakan Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Benih Ikan Lele Awal Pemeliharaan. Laporan Penelitian. Politeknik Negeri Lampung. Lampung. Hartono, D.P., N. Purbosari. dan D. Febriani., 2014. Laporan Program IbIKK produksi Benih Ikan Super. Laporan pengabdian Masyarakat. Politeknik Negeri Lampung. Lampung Ihssen, P.E., L.R. McKay, I. Mc Milan and R.B. Philips. 1990. Ploidy manipulations and gynogenesis in fishes: Cytogenetic and fisheries applications. Transaction of the American Fisheries society, 199;689-717. Johnstone, R.. 1985. Induction of Triploidy in Atlantic Salmon by Heat Shock. Aquaculture, 49 : 133 139. Nurhidayat, M.A., 2000. Fluktuasi asimetri dan abnormalitas pada ikan lele dumbo (Clarias sp) yang berasal dari tiga daerah sentra budidaya di Pulau Jawa. Tesis. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rustidja. 1989. Artificial Induced Breeding and Triploidy in the Asian Catfish (Clarias batrachus Linn.). Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 80 hal Saanin,H., 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid I. Bina Cipta, Bandung. Subamia, I.W., N. Suhenda dan E. Tahapari, 2003. Pengaruh Pemberian Pakan Buatan dengan Kadar Lemak yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan sintasan Benih Ikan Jambal Siam (Pangasius hypopthalmus) Dalam jur Penel. Perikanan Indonesia, 9 (1) : 37-42. Hal 72

Oktaviana, dkk: Pembinaan Teknis Pembenihan Ikan Lele Secara Intensif Di Kelompok... Thorgaard, G. H. 1992. Application of Genetic Technologies to Rainbow Trout. Aquaculture, 100: 85-97. <end> Hal 73